INDONESI INDO NESIA A OIL & GAS ASSOCIA ASSOCIATED TED
Indonesian Oil & Gas Associated
Tujuan Pem Pembelajar belajaran an : Peserta Peser ta mam mampu pu me mema maham hamii dan me menje njela lask skan an re reser servoir voir mi migas gas se secar cara a umum, sifat fisik batuan reservoir, sifat fisik fluida reservoir, tekanan dan temperaturr reservoir, temperatu reservoir, serta penentuan penentuan cadangan migas. mi gas.
Kerangka Sajian Kerangka jia ji an : 1. Reservoir Migas 2. Sifat Fisik Batuan Reservoir 3. Sifat Fisik Fluida Reservoir 4. Tekanan dan Temperatur Reservoir 5. Cadangan Migas RESERVOIR MIGAS * PROSES TERJADINY TE RJADINYA A MINYAK MINYAK DAN GAS BUMI B UMI * DEFINISI RESERVOIR * JENIS-JENIS RESERVOIR
PROS PR OSES ES TE TER RJAD JADIN INY YA MIN INY YAK DAN GA GAS S B UMI Teori proses pembentukan minyak yang dikenal hingga saat ini ada dua teori besar yaitu : 1. Teori an-organik , dan 2. Teori org o rg anik
Indonesian Oil & Gas Associated
Saat in inii yang lebi lebih h ba bany nya ak di digu guna naka kan n ada dala lah h te teor orii or orga gani nik, k, te teor orii in inii menje me njela lask ska an ba bahw hwa a min miny yak da dan n ga gas s bu bumi mi be bera rasa sall da dari ri ma makhl khluk uk hidu hi dup p di ma masa sa la lalu lu
Pros es Terjadin Proses Terjadinya erjadinya ya Miny Minya Miny inya ak da dan n Ga Gas Gas Bumi B Bu umi mi Menu nurut rut te teori ori Organik Orga rganik nik
Indonesian Oil & Gas Associated
Indonesian Oil & Gas Associated
Indonesian Oil & Gas Associated
Indonesian Oil & Gas Associated
Definisi Reservoir Reservoir : Suatu formasi batuan berpori (porous) dan tembus fluida (permeabel) di bawah permukaan tanah pada kedalaman tertentu yang dapat menyimpan minyak dan gas bumi
Komponen reservoir : Wadah
Batuan Reservoir
Isi
Fluida Reservoir
Kondisi
Tekanan, temperatur
Syarat batuan Reservoir : Porous (berpori) dan permeabel (dapat melewatkan fluida) Mempunyai lapisan penutup (cap rock) Cap rock : batuan unporous & impermeabel letaknya diatas struktur Mempunyai Struktur jebakan fluida (trap) - Struktural (antiklin, sesar dan kubah) - Stratigrafi (lensa pasir, terumbu karang/gamping) - Kombinasi
Indonesian Oil & Gas Associated
Ada Source Rock yang mat ang Migrasi (Baik migrasi primer dan sekunder) - Migrasi primer terjadi di dalam source rock - Migrasi sekunder terjadi dalam batuan reservoir menuju jebakan (trap)
K Sg, So,S w
Indonesian Oil & Gas Associated
Jenis – Jenis Reservoir
A. Berdasarkan kondisi makro / geologi : 1. Reservoir Struktur 2. Reservoir Stratigrafi 3. Reservoir kombinasi B. Berdasarkan kondisi awal fluida dalam Reservoir : 1. Reservoi r gas (dry gas & kondensat gas) 2. Reservoi r minyak (saturated & undersaturated) C. Berdasarkan mekanisme pendorong Reservoir : 1. Reservoi r w ater drive 2. Reservoir gas cap drive 3. Reservoi r soluti on gas drive 4. Reservoi r com bination drive
A. Jenis Reservoir Berdasarkan Kondisi Makro / Geologi 1.
Reservoir Struktur : Reservoir yang terbentuk karena adanya gaya-gaya geologi (gaya endogen) sehingga terbentuk struktur perangkap Contoh : Patahan dan Antiklin
Indonesian Oil & Gas Associated
Reservoir Patahan
Indonesian Oil & Gas Associated
Reservoir Antiklin
Indonesian Oil & Gas Associated
2. Reservoir Stratigrafi : Reservoir yang terbentuk karena adanya perbedaan permeabilitas batuan Contoh : Lensa Pasir dan Lidah
Indonesian Oil & Gas Associated
Reservoir lidah (Stratigrafi) Indonesian Oil & Gas Associated
3. Reservoir Kombinasi : Reser voir yan g terbentuk sec ara k ombin asi an tara str atigr afi dan struktur. Contoh : Ketidakselarasan / Unconformity
Unconfirmity (Reservoir kombinasi)
Indonesian Oil & Gas Associated
B. Jenis Reservoir Berdasarkan Kondisi Awal Fluida dalam Reservoir 1.
Reservoir Minyak : Jika dalam reservoir terdapat akumulasi minyak yang dapat dinilai ekonomis.
Biasanya juga terdapat akumulasi gas yang disebut tudung gas
Ada Dua macam jenisnya :
a. Reservoir Minyak Tak Jenuh (Under Saturated Reservoir) : Gas Terlarut dalam minyak b. Reservoir Minyak Jenuh ( Saturated Reservoir) : Gas sudah terlepas dari minyak sehingga terdapat fasa minyak dan fasa gas yang terpisah.
Indonesian Oil & Gas Associated
a) oil -water system; b) gas-water system and c) gas-oil-water system
Indonesian Oil & Gas Associated
C. Jenis reservoir Berdasarkan Mekanisme Pendorong Reservoir
Dibedakan Menjadi : 1. Reservoir water Drive 2. Reservoir Gas Cap Drive 3. Reservoi r Soluti on Gas Drive 4. Reservoi r Combination Drive Reservoir Water Drive Minyak dalam pori-pori batuan mengalir ke dalam lobang sumur diakibatkan oleh tenaga dorongan dari aquifer yang mendorong ke lapisan minyak di atasnya Dengan diproduksinya minyak, maka pori-pori batuan yang ditinggalkan minyak akan diisi oleh air (proses water influx)
q Ciri: •P relatif stabil •GOR rendah dan konstan •WOR meningkat kontinyu •Perilaku: Natural Flow sampai air berlebih •Recovery Factor 35-60%
Indonesian Oil & Gas Associated
Reservoir Gas Cap Drive Tenaga pendorong yang menyebabkan minyak mengalir ke permukaan adalah berekspansinya tudung gas (gas cap) yang berada di atas lapisan minyak. Pori-pori batuan yang ditinggalkan minyak akan diisi dengan gas sehingga GOC (Gas Oil Contact) turun dengan cepat
q
Ciri: •P turun lambat namun menerus •GOR meningkat terus •q w hamp ir t id ak ad a •Perilaku: Natural Flow tergantung pada ukuran gas cap nya. •Recovery Fact or 20-40%
Indonesian Oil & Gas Associated
Reservoir Solut ion Gas Drive Tenaga pendorong yang menyebabkan minyak mengalir ke permukaan adalah berekspansinya gas yang terlarut dalam minyak. Gas yang terlarut yang berekspansi akan mendorong minyak dalam poripori batuan bergerak menuju ke lobang sumur.
Ciri: •P turun cepat •GOR mula-mula rendah kemudian naik dengan cepat •qw kecil •Perilaku: memerlukan pumping pada tahap awal •Recovery Factor 5-30%
Indonesian Oil & Gas Associated
Reservoir Combi nation Drive Tenaga pendorongnya merupakan kombinasi dari water drive, gas cap drive, dan solution gas drive.
Reservoir kombinasi (gas cap drive & water drive)
Indonesian Oil & Gas Associated
II. SIFAT FISIK BATUAN RESERVOIR
Porositas Permeabilitas Saturasi
1. Porositas (
) : Perbandingan antara volume pori dengan volume bulk b atuan
Porositas dipengaruhi oleh: Ukuran Butiran Sorting Shape and roundness Packing Compaction Cementation
Indonesian Oil & Gas Associated
Indonesian Oil & Gas Associated
KUALITAS POROSITAS
Indonesian Oil & Gas Associated
1. Porositas dibedakan menjadi dua macam :
a. Porositas Absolut ( abs ) : Perbandingan antara volume pori dengan volume total batuan
abs
Vt Vb
100%
b. Porositas Efektif ( eff ) : Perbandingan antara volume pori yang berhubungan dengan volume total batuan
Vp eff 10 Vb
Indonesian Oil & Gas Associated
Pori yang berhubungan dan Pori yang tidak berhubungan
isolated
interconnected
Indonesian Oil & Gas Associated
Contoh Kasus
Suatu batuan ditimbang di udara beratnya 50 gram , kemudian batuan tersebut direndam di dalam air lalu ditimbang lagi beratnya menjadi 75 gram. Jika berat jenis air = 1 gr/cm 3 , berat jenis batuan = 3 gr/cm3 Hitunglah porositas batuan tersebut.
2. Permeabilitas (k) : Kemampuan batuan berpori untuk melewatkan fluida melalui pori-pori yang berhubungan tanpa mengakibatkan kerusakan pada batuan tersebut.
Penelitian Permeabilitas ini dilakukan pertama kali oleh Darcy, seorang ilmuwan perancis abad sembilan belas (Tahun 1856). Darcy menyimpulkan bahwa kecepatan aliran fluida melalui sistem saringan pasir sebanding dengan perbedaan tekanan pada kedua ujung dan berbanding terbalik dengan panjang dari sistem saringan pasir tersebut
Indonesian Oil & Gas Associated
Eksperimen Darcy
Satu darcy didefinisikan : permeabilitas suatu batuan yang mampu melewatkan suatu fluida dengan kekentalan satu centipoise dan mengalir mengalir dengan laju alir alir satu centimeter cubic per detik dengan penampang batuan seluas satu centimeter persegi dimana perbedaan tekanan / gradien tekanan satu atmosfer per centim atmosfer centimeter eter
Indonesian Oil & Gas Associated
Bila dijabarkan ke dalam Rumus :
k
q(
cm
3
) (cp ) L(cm)
dtk
2
A(cm ) P (atm)
darcy
Macam-macam istilah Permeabilitas: Permeabilitas Absolut (K) Permeabilitas dimana fluida yang mengalir melalui media berpori hanya 1 fasa (gas, minyak atau air)
Permeabilitas Efektif (Kw, Ko, Kg) Permeabilitas dimana fluida yang mengalir melalui media berpori lebih dari 1 fasa (minyak & gas, minyak & air, air & gas atau ketigatiganya)
Permeabilitas Relatif (Kro, Krw, Krg) Perbandingan antara Permeabilitas efektif dengan Permeabilitas Absolut. Kro = Ko/K, Krw = Kw/K, Krg = Kg/K
Indonesian Oil & Gas Associated
Pengelompokan Kualitas Permeabilitas Batuan
Permeability (mD) < 5 mD
Tight
5 – 10 mD Fair 10 – 100 mD
Good
100 – 1000 mD
Very Good Indonesian Oil & Gas Associated
Ilustrasi Porositas dan Permeabilitas
Indonesian Oil & Gas Associated
Porosity pada umumnya tidak dipengaruhi oleh ukuran butir batuan tetapi permeabilitas bertambah jika butir jika ukuran butir batuan bertambah butir
3. Saturasi (S) : Kejenuhan fluida (minyak, air & gas) di dalam pori-pori batuan
So
Vo Vp
100%
Vg Sg 10 Vp
Vw Sw 10 Vp
SoSwSg
Indonesian Oil & Gas Associated
Pengaruh ukuran butiran batuan terhadap permeabolitas
›
›
Secara Matematis, dapat ditulis sebagai berikut: Reservoir yang terisi gas-oil-water Vp = Vo + Vw + Vg Reservoir yang terisi oil-water Vp = Vo + Vw Reservoir yang terisi gas-water Vp = Vw + Vg Untuk reservoir yang mempunyai sistem fluida Minyak, air, dan gas berlaku hubungan :
V V o w S o S w S g 1S o S V V p p
Indonesian Oil & Gas Associated
III. SIFAT FISIK FLUIDA RESERVOIR Komponen dan Komposisi Fluida Diagram Fasa Viskositas Kelarutan Gas dalam Minyak Faktor Volume Formasi
1.
Komponen dan Komposisi Fluida
komponen adalah bagian-bagian murni (senyawa) yang menyusun sehingga terbentuk minyak bumi Komposisi adalah suatu cara untuk menyatakan berapa besar atau berapa banyak suatu komponen murni (senyawa) ikut menyusun terbentuknya suatu fluida cair atau gas yang disusun dari banyak komponen Komponen yang membentuk minyak bumi terbagi atas komponen utama dan komponen ikutan. Komponen utama adalah senyawa hidrokarbon dari golongan parafin Komponen ikutan (Impurities) adalah komponen non hidrokarbon yang ikut menyusun minyak bumi. Termasuk komponen ikutan adalah: 1. Hidrogen sulfida (H2S), gas ini sangat berbahaya karena sangat 2. Nitrogen(N2) 3. Karbon dioksi da (C02)
beracun
Indonesian Oil & Gas Associated
Senyawa hidrokarbon sebagai komponen utama yang menyusun minyak dan gas bumi dapat digolongkan menjadi:
a. Parafin b. Naphtenik atau siklo parafin c. Aromatik
Parafin, Parafin , juga disebut senyawa hidrokarbon jenuh (saturated), saturated ), mempunyai rumus umum Cn H2n+2. Minyak mentah yang disusun dari golongan parafin disebut “ parafini c base crude” crude” (minyak mentah dasar parafin). Contoh senyawa parafin seperti Metana, Etana, Butana, dan seterus nya (golongan Alkana).
Naphtenik atau siklo parafin, parafin , senyawa hidrokarbon jenuh (saturated) saturated ) yang bersifat siklik, mempunyai rum us umum Cn H2n . Minyak mentah yang disusun dari golongan naphta disebut “ naphtenic base crude” crude” . Contoh senyawa naphta atau siklo parafin seperti siklo propana., sikl o butana, siklo pentana dan seterusnya. Minyak golongan napthenic bil a didistilasi banyak menghasilkan asphalt
Indonesian Oil & Gas Associated
Aromatik , senyawa hidrokarbon tidak jenuh Aromatik, jenuh (unsaturated) unsaturated) yang tertutup/ tertutup /melingkar, melingkar , mempunyai rumus umum Cn H2n 2n--6. Minyak mentah yang disusun dari golongan aromatik disebut “ aromatic base crude” crude” Komposisi komponen pada umumnya dinyatakan dalam satuan fraksi atau persen komponen
Untuk minyak bumi komposisi komponen dapat dinyatakan dalam, 1. Fraksi atau persen berat 2. Fraksi atau persen Mol
B e ra t k o m p o n e n k e - i F r a k s i b e r a t k o m p o n e n k e -i
=
B e ra t k o m p o n e n
M ol kom ponen ke - i F ra k s i M o l k o m p o n e n k e -i I
=
Mol kom ponen Indonesian Oil & Gas Associated
Komponen Komposisi Minyak Bumi Lapangan Cepu Pada Kondisi Tekanan Dan Temperatur Tertentu Ko m pon en
Minyak Cepu 15 psig,
M i n y a k K a l ti m 2 0 3
8 6 0 F ( p e r s e n m o l )
p s i g , 1 4 3 , 6 0 F ( p e r s e n mol)
H 2S
0.00
0.00
CO2
0.15
2.17
N i tr o g e n
Trace
Trace
M etana
0 .6 4
5 .7 6
Etan a
0.20
1.72
Pro pan a
0 .8 7
1 .8 3
Is o B u t a n a
0 .5 8
0 .6 5
B utan a
1 .0 6
1 .0 4
Is o P e n t a n a
0 .9 4
0 .5 9
Pen tana
0 .9 0
0 .4 5
Hek san a
2 .4 6
0 .4 2
Hep tana plus
9 2 .1 8
8 5 .7 6
Indonesian Oil & Gas Associated
2. Diagram Fasa
Menjelaskan fasa yang terjadi pada suatu benda dalam kondisiTekanan, temperature dan volume tertentu.
Kita bisa mengidentifikasi fasa pada keadaan lain apabila terjadi perubahan parameter-parameternya.
Diagram fasa bisa digambarkan dalam tiga dimensi (P.V,T) ataupun (P.V,T) ataupun dua dimensi (P,T atau P,V) P,V) untuk untuk menyederhadakan pembacaan
Diagram fasa meliputi diagram fasa satu komponen dan diagram fasa beberapa komponen yang merupakan fluida reservoir
Indonesian Oil & Gas Associated
Diagram Fasa Satu Komponen / Senyawa
Indonesian Oil & Gas Associated
Diagram Fasa Multi Komp Komponen onen
Indonesian Oil & Gas Associated
Diagram fasa dapat dibuat setelah dilakukan analisa komposisi fluida reservoir reservoir,, maka dapat ditentukan jenis jenis reservoir ( (berdasarkan berdasarkan kondisi awal fluida dalam reservoir) bila tekanan dan temperatur awal reservoir diketahui
Berdasar gambar di atas, atas, jenis jenis reservoir tersebut dapat diterangkan sebagai berikut: berikut: Jika kondisi awal reservoir pada titik F (T3, PF) atau selama berada diluar daerah dua fasa (dalam lengkung grafik grafik) ) dan temperatur reservoir lebih besar daripada temperatur kritik kritik,, maka reservoar tersebut adalah reservoir gas.
Jika kondisi awal reservoir pada titik A (T2, PA) atau keadaan diluar grafik dua fasa dan temperatur reservoir di antara temperatur kritik dan krikondenterm (temperatur tertinggi dimana masih ditemukan fasa cair) cair) akan diperoleh reservoir gas kondensat retrograde.
Jika kondisi awal reservoir pada titik J (Ti, P j) atau keadaan diluar grafik dua fasa dan temperatur reservoir Iebih kecil daripada temperatur kritik akan diperoleh reservoir minyak tidak jenuh ( u n d e r s a t u r a t e d a t a u d i sso l v e d g a s r e s er v o i r ) .
Indonesian Oil & Gas Associated
Reservoir 2 fasa fasa,, yaitu reservoir minyak dan gas berada dalam satu reservoir, di antara minyak dan gas terpisah dengan jelas. jelas. Reservoir ini juga juga disebut sebagai reservoir jenuh (saturated reservoir), dinyatakan pada titik L. Diagram fasa tersebut sebenarnya diperoleh dari diagram fasa setiap komponen murni yang digabung menjadi satu seperti pada gambar di bawah ini :
Indonesian Oil & Gas Associated
Keterangan : 1. Bubble –Point Pressure. Kondisi tekanan pada temperature tetap dimana gas pertama kali terbentuk (Pb)
2. Dew -Point Pressur e. Kondisi tekanan pada temperature tetap dimana tepat ketika semua cairan habis / pertama kali terbentuk butir cairan(Pd)
3. Crit ical Point Titik dimana cairan dan gas hadir bersamaan atau titik temu antara ujung bubble point line dengan dew point line.
4. Cricondenbar & Cricondentherm Tekanan dan temperature maksimum dimana cairan dan gas pertama kali hadir.
Indonesian Oil & Gas Associated
Flui da di dalam reser voir um umn ya dik elom pokkan menjadi lima macam, yaitu : 1. 2.
Black Oil atau juga disebut Low Srinkage Oil Volatile Oil atau juga disebut High Srinkage Oil
3. 4.
Retrograde Gas Kondensat Wet Gas
5.
Dry Gas
Beberapa ciri khusus yang membedakan fluida reservoir jeni s Black Oi jenis Oil, l, Volatile Oil, Retrograde Condensate, Wet Gas, dan Dry gas
Indonesian Oil & Gas Associated
Diagram Fasa Untuk Minyak bumi jenis Black Oil (Low Shrinkage Oil)
Indonesian Oil & Gas Associated
Diagram Fasa Untuk Minyak bumi jenis Volatile Oil (High Shrinkage Oil)
Indonesian Oil & Gas Associated
Diagram Fasa Untuk Gas Kondensat Retrograde
Indonesian Oil & Gas Associated
Diagram Fasa Untuk Gas Basah
Indonesian Oil & Gas Associated
Diagram Fasa Untuk Gas Kering
Indonesian Oil & Gas Associated
3. Spesifik Gravity, , Yaitu perbandingan densitas suatu fluida terhadap densitas air (jika cairan ) atau terhadap densitas udara (jika gas) pada suhu dan tekanan standar (14,7 psia dan 600F) Untuk minyak , spesifik gravity biasa dinyatakan dalam 0 API (American Petroleum Institute) dimana dinyatakan :
4. Viskositas ( ) : ukuran kekentalan fluida atau keengganan fluida untuk mengalir, dinyatakan dalam centipoise (cp)
Viskositas dipengaruhi oleh : Tekanan, temperatur dan kelarutan gas
Indonesian Oil & Gas Associated
4. Kelarutan Gas (Rs) : banyaknya gas yang terlarut (kondisi standar) dalam tiap 1 STB
5. Faktor Volume Formasi Minyak(B 0) : Perbandingan volume minyak di dalam reservoir terhadap volume dipermukaan (standard) -
Volum e fluida dalam reser voir dipengar uhi oleh P dan Rs Volume standard relatif lebih kecil daripada volume reservoir karena gas sudah keluar dari cairan
Indonesian Oil & Gas Associated
IV. TEKANAN DAN TEMPERATUR RESERVOIR Tekanan Reservoir
Reservoir minyak dan gas bumi mempunyai t ekanan disebut dengan tekanan reservoir, yang menyebabkan minyak dan gas bumi menyembur ke permu kaan (natural flow). Adanya tekanan reservo ir diakibatkan ol eh tekanan overbour den batuan yang berada di atas lapisan reservoir. Pada kondisi awal, tekanan reservoir pada suatu kedalaman sama dengan tekanan hidro statik yang diakibatkan oleh tinggi kolom air formasi yang mengandung garam sebesar 55.000 ppm atau gradient tekanan air formasi sebesar 0.45 psi/ft disebut nor mal gradient. Adanya peri st iwa geolog i, yaitu sesar (patahan) pada reservoir akan menyebabkan gradient tekanan reservoir pada kondisi awal tid ak sama dengan 0.45 psi/ft. Pada sesar naik, lapisan yang terangkat gradient tekanannya menjadi lebih besar dari 0.45 psi/ft disebut abnormal gradient Lapisan yang mengalami penurunan gr adient tekanannya menjadi lebih kecil dari 0.45 psi/ft disebut su bnor mal gradient.
Indonesian Oil & Gas Associated
Pada kondisi awal tekanan reservoir pada suatu lapisan / formasi produktif dinyatakan dengan rumus: Pr = G x TVD
Pr
= tekanan reservoi r (psi)
G TVD
= gradient tekanan (psi/ft) = kedalaman tegak lapisan (ft)
Contoh : Contoh Suatu Reservoir mempunyai kedalaman tegak 4000 ft, hitunglah : a. Tekanan reservoir pada normal gradient b. Jika reservoir mengalami sesar naik, sehingga lapisan yang terangkat kedalamannya menjadi 3000 ft dan yang turun menjadi 5000 ft, hitunglah gradient tekanan di kedua lapisan tersebut.
Temperatur Reservoir
Dalam teknik reservoir temperatur r eservoir d ianggap konstan (tidak berubah), adanya temperatur di reservoir disebabkan oleh gradient temperature panas bumi (gradient geothermal) sebesar 2° F/100ft.
Besarnya tekanan dan temperature reservoir sangat berpengaruh terhadap sifat fisik fluida reservoir seperti derajat API, fasa fluida ke larutan gas dalam minyak dll.
Indonesian Oil & Gas Associated
Temperatur reservoir pada suatu kedalaman dihitung dengan rumus:
Tr = (Gt x TVD) + T Tr = temperature reservoir (° F) Gt= gradient temperatu re ( 2° F / 100 ft) TVD T
= kedalaman tegak lapisan (ft) = Temperatur permukaan (° F)
. Pengertian IOIP dan IGIP . Perhitungan Cadangan Minyak Secara Volumetrik
V. CADANGAN MIGAS
Initial Oil In Place (IOIP) adalah cadangan minyak yang ada di reservoir secara total, Tidak semua minyak yang ada di reservoir dapat diproduksi, yang dapat diproduksikan ke permukaan disebut Recoverable Reserve. Perbandingan antara Recoverable Reserve dengan IOIP disebut Recovery Factor (RF). Jadi nilai RF selalu lebih kecil dari satu. Volume minyak pada kondisi reservoir dinyatakan dalam satuan Reservoir Barrel (RB), apabila sudah diproduksikan ke permukaan dinyatakan dalam Stock Tank Barrel (STB).
Indonesian Oil & Gas Associated
cadangan gas yang ada di reservoir secara keseluruhan disebut IGIP (Initial Gas In Place), sama halnya dengan minyak harga RF untuk Gas selalu lebih kecil dari satu. Satuan untuk volume gas biasanya dinyatakan dengan cubic feet,pada kondisi reservoir volume gas dinyatakan dalam Reservoir Cubic Feet (RCF) sedangkan pada kondisi permukaan dalam SCF (Standard Cubic Feet). Untuk gas dengan massa yang sama volumenya di reservoir jauh lebih kecil dibandingkan dengan volume di permukaan.
Untuk menghitung cadangan dengan metoda ini diperlukan data antara lain volume bulk reservoir (Vb) porositas effektif batuan (), saturasi minyak (So), saturasi gas (Sg), factor volume formasi minyak awal (Bo) dan factor volume formasi gas awal (Bg).
Volume bulk batuan diperoleh dari hasil perhitungan menggunakan peta Isopach Peta isopach adalah peta yang dibuat dengan cara menghubung kan titik-titik yang mempunyai kedalaman yang sama dari hasil pemboran deliniasi.
Titik-titik yang dihubungkan membentuk suatu garis yang disebut garis kontur.
Indonesian Oil & Gas Associated
Untuk menghitung volume bulk batuan dalam suatu reservoir secara lebih akurat maka pada suatu ketebalan reservoir dibuat beberapa garis kontur dengan interval ketebalan yang sama.
Garis-garis kontur adalah garis yang membatasi luas area reservoir pada kedalaman yang sama.
Cadangan Migas
Contoh peta isopach dan penampangnya
Indonesian Oil & Gas Associated
Cadangan Migas
Luas lapisan reservoir yang paling bawah biasanya dinyatakan dengan A0, untuk lapisan yang ada di atasnya A1 di atasnya lagi A2 dan seterusnya.
Volume batuan antara 2 garis kontur dengan ketebalan tertentu dinyatakan dengan Vb, maka total volume bulk batuan adalah merupakan jumlah dari Vb.
Untuk menghitung Vb berlaku ketentuan sebagai berikut: Jika perbandingan luas daerah yang berurutan (A1/A0 atau A2/A1) lebih kecil dari 0.5 maka digunakan persamaan bentuk pyramid sbb: An+1/An < 0.5 maka
h A1 A2 A1A2 Vb 3 Jika luas daerah yang berurutan lebih besar besar dari 0.5 maka digunakan persamaan bentuk trapezoid sebagai berikut: berikut : An+1/An > 0.5
h( A1A2) Vb 2
Jadi volume bulk batuan batuan:: Vb = Vb
Indonesian Oil & Gas Associated