MOBSTER FOR RENT : RENT 1 – THE OLD MAID AND THE MOBSTER BOSS daragonindo.wordpress.com /2012/04/19/mobster-for-ren daragonindo.wordpress.com/2012/04/1 9/mobster-for-rent-rent-1-the-old t-rent-1-the-old-maid-and-the-mob -maid-and-the-mobstersterboss/ by JJ_arba_TOP Story by : huntress Link : asianfanfics.com Indo trans : JJ_arba_TOP
“Aku ingin MENYEWA mu,” Dara meletakkan sebuah amplop penuh uang dan kontrak di depan lakilaki berambut pendek mengenakan mengenakan celana denim robek yang stylish dan jaket merah di atas kemeja putih, yang duduk dengan sombong di depannya. Tanpa diketahui Dara, sepuluh orang berpakaian hitam di meja sekitarnya telah bersiap-siap dengan senjata mereka, siap untuk menembak tulang kepalanya. Laki-laki di depannya menaikkan alis dengan takjub dan memberikan sedikit sinyal pada anak buahnya bahwa dia baik-baik saja. Mereka semua langsung menyembunyikan kembali senjata mereka. “Jenis pelayanan apa yang kamu pikir aku sewakan?” dia menyilangkan kaki dan membungkuk lebih dekat, memungkinkan Dara untuk lebih banyak melihat wajahnya. Hmmm,. Tidak jelek. Dia HEBAT! Badas$ dan terlihat sedikit kasar, tapi lucu. Pikirnya. Senyum kecil terbentuk di sudut bibir laki-laki itu karena tahu sedang diperhatikan olehnya. “Apa kamu suka dengan apa yang kamu lihat?” godanya. Dara berdeham dan berusaha menenangkan
diri. “Tidak jelek. Kamu terlihat lebih baik dari yang aku perkirakan. Seperti yang sudah ku bilang, aku ingin menyewamu. Aku telah menyusun kontraknya sehingga kamu tahu apa yang aku inginkan dalam hal ini. Jika kamu menginginkan sesuatu katakan saja padaku dan aku akan merevisi-nya,” katanya dengan nada seperti sedang berbisnis, tidak memperhatikan kebingungan yang terlihat di mata lakilaki itu. Dia mengambil kontrak itu dan membacanya. Dia hanya membaca baris pertama tapi sudah membuatnya meledakkan tawa histerisnya. Begitu dia selesai membaca seluruh kontraknya, dia hampir berguling-guling di lantai karena terlalu banyak tertawa. Para pria berbaju hitam hanya bisa ternganga dengan mulut terbuka saat melihatnya. “B-boyfriend contract? Bwahahahahahhahahahaaa!!!” Ia memegang perutnya, tidak menyadari bahwa Dara dengan cepat menjadi tomat raksasa. “Hei, apa yang lucu dengan ini? Perusahaanmu bilang aku bisa menyusun kontrakku sendiri,”katanya. Tiba-tiba dia tersadar. Dia menutup mulutnya dan memandang laki-laki itu dengan ngeri. Dia tidak ada di meja yang salah, kan?!?! “Oh my gosh!” gumamnya lirih sambil memandang sekelilingnya. Dia melihat seorang pria yang duduk tidak jauh dari mereka, duduk di meja dekat dinding kaca dan tampak mengamati orang yang masuk ke dalam restoran. Pria itu juga mengenakan denim dan kemeja putih. Dengan mata melotot dia perlahan-lahan menoleh kembali ke l aki-laki di depannya yang masih saja tertawa terbahak-bahak ketika membuka halaman demi halaman ‘Boyfriend Contract’. Dara mengepalkan jarinya dengan malu. Dara menutup wajahnya dengan telapak tangannya dan mengerang. Hari ini benar-benar SIAL. _______________________________________________________________________
Sandara POV Yang aku inginkan saat ini adalah lantai terbelah dan menelanku saat ini juga… Aku tidak pernah dipermalukan seperti ini seumur hidupku. Oh God! Aku benar-benar ingin mati SEKARANG. Bagaimana aku bisa seperti ini? Aku seharusnya segera menemui calon-pacarsewaanku, biarkan dia menandatangi kontraknya dan kesepakatan dimulai. Bagaimana bisa aku duduk di meja yang salah? Oh benar, aku seharusnya bertanya lebih dulu padanya apakah dia diutus oleh perusahaan R.A.B (Rent A Boyfriend)! Arrrrggggg, bagaimana bisa aku sebodoh ini?!!! Hanya karena dia memakai celana denim dan kemeja putih (belum lagi dia juga HOT), aku langsung berasumsi kalau dia adalah orang yang seharusnya kutemui. Ya ampun! Aku merasa seperti orang tolol! Coret itu, AKU MEMANG TOLOL! Dara bodoh bodoh bodoh!!!
Sekarang bagaimana? Pikiranku dengan cepat menyusun RENCANA B untuk keluar dari situasi yang sangat amat memalukan ini. Tapi pikiranku terhenti saat laki-laki itu berhenti tertawa dan menatapku. “Jadi, kamu tidak punya pacar, dan kamu sangat membutuhkannya??” Dia menyeringai ke arahku. Lantai, kumohon terbelahlah dan silahkan telan aku SEKARANG JUGA! “Ak… Mmmm… ada … maksudku…” aku tergagap saat menjawabnya sedangkan otakku yang tidak berguna sedang mencari sesuatu yang bisa ku katakan sehingga aku tidak terlihat terlalu bodoh. Aku gagal. Dia pasti mengira aku perawan tua yang menyedihkan dan putus asa untuk mencari seseorang memberi makan hormonku yang menggila ini. Tolong, kumohon padamu, bunuh aku sekarang…
Tanpa mengatakan apa-apa, aku menyambar kontrak yang sedang dia pegang dan bersiap-siap untuk pergi. Aku hampir beranjak pergi ketika dia menangkap pergelangan tanganku. “Mengapa kamu pergi? Kita belum menyelesaikan kesepakatan ini,” katanya. Aku tersentak kaget. Tapi… Kupikir aku sedang ada di meja yang salah? Aku melirik pria yang duduk di samping dinding kaca itu yang sekarang sedang melihat jam tangannya. Oke, ini membingungkan. “Kesepakatan apa? Apa kamu benar-benar orang yang diutus oleh perusahaan R.A.B?” aku bertanya sambil melirik ke laki-laki di depanku dengan curiga. Kemudian diikuti keheningan yang pendek. “Ya,” dia tersenyum padaku dan mengambil kontraknya kembali. Aku sulit untuk percaya, apalagi setelah dia tertawa seperti orang gila saat melihat kontrakku. “Oh ya? Jika kamu benar-benar orang dari perusahaan R.A.B, siapa namaku?” tanyaku. Untung aku tadi belum menyebutkan namaku padanya dan belum menandatangi kontrak itu. Sehingga tidak ada cara untuk mengetahuinya kecuali dia benar-benar utusan dari perusahaan R.A.B. “Sandara Park – bekerja di sebuah perusahaan IT sebagai Project Leader,” dia melirikku sebentar kemudian mulai melihat-lihat kontrak itu lagi. Dahiku berkerut saat mengamatinya. Pria di sebelah dinding kaca itu sekarang sudah berdiri dan akan berjalan ke arah pintu. Saat dia berjalan melewati kami, aku melihat wajahnya. UOCH ! Dia jelek! Aku tidak bermaksud menghina, tapi itulah yang sebenarnya! Aku tidak akan pernah menyewa orang sepertinya! Aku mengalihkan tatapanku ke laki-laki yang ada di depanku dan tersenyum dalam hati. “Omong-omong, siapa namamu?” tanyaku. “Kwon Jiyong,” dia menjawab tanpa melirikku. “Senang bertemu denganmu Jiyong. Kamu bisa memanggilku Dara,” kataku. Dia bahkan tidak repotrepot menawarkan tangannya untuk berjabat tangan. Aku cemberut karena kecewa. Yah, kurasa aku harus menerima kenyataan bahwa dia benar-benar orang yang kasar. Setidaknya dia punya penampilan yang oke, tidak seperti orang yang duduk di samping tembok kaca dan melewati kami tadi. Hari ini tidak seluruhnya sial. Beruntung! ______________________________________________________________________ Pria bernama Youngbae, duduk di belakang Jiyong dengan gelisah. Yang duduk di depannya bernama TOP yang sedang menempatkan jarinya di bawah dagu sambil mengerutkan kening. Youngbae menendang sepatu TOP untuk mendapatkan perhatiannya. TOP hanya mengangkat bahu sebagai jawaban, menunjukkan dia juga tidak punya petunjuk dengan apa yang diinginkan oleh bosnya G-Dragon. Youngbae mendesah frustasi. Mereka benar-benar tidak butuh lebih banyak kerumitan sekarang. Mengapa gadis itu harus muncul di hadapan G-Dragon di saat yang sangat penting seperti sekarang ini? GD menatap langsung ke mata Dara yang juga sedang menatapnya. Dara segera mengalihkan tatapannya. GD tertawa kecil sambil meletakkan kontrak itu di pangkuannya. “Dara, aku tidak ingin menandatangi kontrak apapun. Sederhana saja, aku akan berpura-pura menjadi pacarmu saat kita sedang berada diantara orang-orang yang kamu kenal. Tapi, aku akan bertindak semauku saat kita hanya sedang berdua saja,” GD geli saat melihat Dara yang kesal dan marah. GD seakan-akan bisa mendengar otak Dara sedang mengutuknya. Dara sedang akan protes ketika GD memotongnya. “Tapi aku tidak akan menandatangani kontrak apapun. Kamu tidak perlu membayarku sampai ‘masa
sewa’ selesai. Dan aku tidak akan mengeluh berapapun yang akan kamu bayarkan kepadaku. Jangan khawatir perusahaan tahu bagaimana cara kerjaku.Perjanjianku dengan perusahaan adalah aku kan memberikan 30% persen penghasilanku pada mereka, berapapun jumlah yang diberikan pelangganku. Dan, oh, ngomong-ngomong, aku tidak setiap saat bisa melayanimu karena aku juga punya pelanggan yang lain, jangan memonopoli waktuku,” lanjut GD. YB dan TOP di belakangnya hampir tersedak minuman mereka. Mengapa bos mereka berbohong dan mengapa dia menerima proposal sialan itu? Apa dia sedang tidak waras? “Bukankah kamu dirugikan dengan pengaturan seperti itu?” tanya Dara. “Pelangganku selalu merasa lebih dari sekedar puas,” GD mengedipkan mata padanya. Dara memutar matanya. Dia lucu, tapi benar-benar-benar sombooonngg! “Aku benar-benar tidak nyaman tanpa kontrak. Bagaimana jika kamu mengatakan yang sebenarnya pada teman-temanku? Bagaimana jika kamu mengambil keuntungan dariku?” Dara menyilangkan tangan dan menaikkan alisnya. “Aku rasa kamu hanya bisa memegang kata-kataku ini. Aku tidak akan mengkhianatimu. Dan aku dengan pasti tidak akan mengambil keuntungan darimu, aku bukan penggemar berat perempuan yang seperti anak kecil dan berdada rata,” katanya tanpa berbelit-belit. Rahang Dara seakan-akan jatuh ke lantai. Kwon Jiyong benar-benar manusia yang paling menyebalakan! Sayangnya, Dara membutuhkannya, apalagi Februari sudah semakin dekat. Dara berniat untuk menggantinya tapi dia langsung teringat denga pria di samping dinding kaca tadi. Eeeewwwwwww. Bagaimana jika R.A.B mengirimkan orang yang tidak seganteng Kwon Jiyong? Sebuah gagasan muncul dalam pikirannya. “Bukankah aku punya waktu satu hari percobaan sebelum aku memutuskan jadi menyewamu sebagai pacarku atau tidak?” Dara menunjukkan majalah lamanya dan menunjukkan iklan perusahaan itu. “Baik. Kapan kamu kan melakukan satu hari masa percobaan itu?” GD bertanya, mencoba untuk menahan tawanya. “Sabtu depan. Ayo kita melakukan kencan percobaan,” Dara mengemasi barang-barangnya dan mengulurkan tangannya pada GD. “Aku sangat menantikan bisa bekerja sama denganmu, Kwon Jiyong.” GD menyambut uluran tangannya sambil menjaga agar ekspresinya tetap datar. Dara sudah dua langkah beranjak pergi. Tapi GD langsung kembali menyemburkan tawanya dengan tidak terkendali. Dara mendesah kesal dan tetap tidak memandang ke arahnya lagi.
Jerk, pikirnya dan berjalan keluar restoran. Dara berjalan keluar, belok ke arah kanan dan terus berjalan. Setelah mencapai ujung, Dara mulai menari seperti orang gila; mengangguk-anggukkan kepalanya dan menggoyangkan pinggulnya sambil berputar-putar. Dia sangat senang menemukan seseorang (yang benar-benar HOT) yang akan berpura-pura menjadi pacarnya. Dia tidak menyadari bahwa orang-orang di dalam restoran masih bisa melihatnya. Ketika dia berputar-putar lagi, dia melihat Kwon Jiyong – yang berusaha tidak mati karena terlalu banyak tertawa. Dia langsung berlari dari tempat itu dalam sekejap. ________________________________________________________________ GD masih tertawa saat dia membolak-balik halaman kontrak itu sekali lagi. Lamunannya terputus saat
laki-laki di dekatnya, Youngbae, berbicara dari belakang. “Bos, haruskah kita memeriksa latar belakangnya? Bagaimana jika dia umpan?” Dia bertanya tanpa menoleh. “Umpan? Aku meragukannya. Tapi carilah informasi tentangnya dan berikan padaku.” GD tersenyum sendiri. Dia kemudian mendingak dan menganggukkan kepalanya pada salah satu anak buahnya yang duduk di belakang kursi tempat Dara duduk tadi, yang dengan sangat cepat mengambil dompet Dara dan memperlihatkannya pada GD saat dara menanyakan namanya tadi untuk memastikan apa dia benar-benar dari perusahaan R.A.B. “Tapi ini bukan waktu yang tepat untuk …,” kata-kata Youngbae terputus saat ketika melihat Straw Sandal dan rombongannya mendekat. “Mereka disini,” Youngbae berbisik. Senyum GD melebar. Sandara Park pasti akan mendapatkan kejutan dalam hidupnya saat sia menyadari bahwa dia telah menyewa Deputy Mountain Master (wakilnya) dari TRIAD, G-Dragon.
-TBC About these ads