BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA FAKULT FAKULTAS AS KEDOKTERAN KEDOKTE RAN UNIVERSITAS UNIVERSITAS HASANUDDIN CASE DAN REFERAT April 2009 ODS DAKRIOSISTITIS KRONIK
Disusun Ole! "ul#i$%r U&%s%n'%()i C *** 0+ *** ,e&-i&-in' ! Dr. M%rli/%ni A$iSuper#is1r ! Dr.R%%si% T%ui$3 Sp. M
DIBA4AKAN DALAM RANGKA TUGAS KE,ANITERAAN KLINIK ,ADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA FAKULT FAKULTAS AS KEDOKTERAN KEDOKTER AN UNIVERSITAS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2009
LA,ORAN KASUS
I. IDENTITAS ,ASIEN
Nama
: Nn. S
Umur
: 11 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Suku/Bangsa
: Mak Makassar/Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Jl Su Sulaesi Selatan
Peker!aan
:"
#gl. Masuk
: $% Maret $&&'
(umah Sakit
: BKMM
II. ANAMNESIS Kelu%n u%&%
! Bengkak pada )agian )aah mata
An%&nesis erpi&pin
!
*ialami se!ak % hari +ang lalu, )erarna merah, n+eri )ila ditekan, disertai keluar kotoran mata )erle)ih pada kedua mata terutama pada mata kiri. Air mata )erle)ih -, gatal -", mata merah -", n+eri n +eri pada pa da mata -", rasa )erpasir -", rasa menggan!al menggan!al -", gangguan penglihatan penglihatan - pada mata kiri, ria+at ria+at pengeluaran pengeluaran darah -", ria+at keluar 0airan seperti gel -". (ia+at dengan keluhan +ang sama pada aktu )a+i, *emam -.
III. ,EMERIKSAAN OFTALMOLOGI A. INS,EKSI N1. *
,e&eri$s%%n ,%lpe-r%
OD
OS
N1r&%l3
,%(%
5%nus
%&p%$
pus
ipere&is 678 2
Sili%
Se-%'i%n
sili% N1r&%l
&elen'$un' $e %r% -1l% &%% +
App. L%$ri&%lis
L%$ri&%si 6783
K1n)un'i#%
Hipere&is
L%$ri&%si 678 6:83in) Hipere&is 6:8
$1n)un'i#% 678 ;
K1rne%
=
BMD
Kes%n N1r&%l
Kes%n n1r&%l
>
Iris
C1$l%
C1$l%
?
,upil
Bul%3 senr%l
Bul%3senr%l
9
Lens%
*0
GBM
Ke se'%l% %r%
Ke se'%l% %r%
&e(i%l 6783
B.,AL,ASI *
,e&eri$s%%n Tensi O$uler
OD Tn
OS Tn
2
N/eri Te$%n
6:8
678
+
M%ss% Tu&1r
6:8
M%ss%
lun%$
-%@% &%%
Gl%n(ul% ,eri%uri$uler
,e&-es%r%n 6:8
C. T1n1&eri
! #idak dilakukan pemeriksaan.
D. Visus
!
,e&-es%r%n 6:8
2* 3 %/4 2S 3 1/4&
Pasien tidak mampu mem)a0a dengan )aik
E C%&pus Visu%l
! #idak dilakukan pemeriksaan
F. C1l1r Sense
! #idak dilakukan pemeriksaan
G. Li' Sense
! #idak dilakukan pemeriksaan
H. ,en/in%r%n 1-li$ K1n)un'i#%
OD Hipere&is
6783in)e$si
OS Hipere&is678
$1n)un'i#% 678 K1rne%
Bili$ M%% Dep%n
Kes%n n1r&%l
Kes%n n1r&%l
Iris
C1$l%3 $ripe 678
C1$l%3 $ripe678
,upil
Bul%3 senr%l3 RC 678
Bul%3 senr%l
Lens%
I. Di%%n1s$1pi
! #idak dilakukan pemeriksaan.
(i
! #idak dilakukan pemeriksaan.
<. Fun(us$1pi
K. Sli L%&p : SLOD ! Kon!ungti5a hiperemis -, pus- dari pun0tum la0rimalis sup dan
in6erior, kornea !ernih, BM* normal, iris 0oklat, kripte -, pupil )ulat sentral, lensa tampak !ernih, (7 -. : SLOS
! Kon!ungti5a hiperemis -, o)struksi pungtum lakrimalis, se0ret -
, kornea !ernih, iris 0oklat, pupil )ulat,sentral , (7 -lensa !ernih. L. L%-1r%1riu&
! #idak dilakukan pemeriksaan
IV. RESUME !
Seorang perempuan, 11 tahun datang ke poli mata BKMM dengan keluhan )engkak di )agian )aah mata +ang dialami se!ak % hari +ang lalu, )erarna kemerahan, n+eri )ila ditekan, disertai pengeluaran kotoran +ang )erle)ih pada kedua mata terutama pada mata kiri. epi6ora -, gangguan penglihatan pada mata kiri. (ia+at dengan keluhan +ang sama dialami pada aktu )a+i. *ari pemeriksaan o6talmologi didapatkan : inspeksi pada 2* : kotoran mata -,se)agian silia tum)uh kea rah )ola mata, lakrimasi -, inspeksi pada 2S :palpe)ra tampak hiperemis, Kotoran mata -, lakrimasi -, kornea, BM*, iris, pupil, dan lensa sulit dinilai. Pada pemeriksaan 5isus didapatkan 2* 3 %/4&, 2S 3 1/4&. Pada pemeriksaan S82* , tampak kon!ungti5a hiperemis, pus - dari pun0tum lakrimalis superior dan in6erior. Pada pemeriksaan S82S didapatkan kon!ungti5a hiperemis, o)struksi pada pungtum lakrimalis, pus - dari pun0tum lakrimalis in6erior.
N. Di%'n1sis
2S *istrikiasis *akriosistitis kronik eksaser)asi akut 2* *akriosistitis kronik eksaser)asi akut
O. ,en%%l%$s%n%%n ! •
•
•
7. 89 ;* 1 tts/%!am 2*S 8e5o6loksasin $&&mg $<1 Metilprednisolon %<=mg
V. DISKUSI
*ari anamnesis didapatkan seorang perempuan, 11 tahun datang ke poli mata BKMM dengan keluhan )engkak di )agian )aah mata +ang dialami se!ak % hari +ang lalu, )erarna kemerahan, n+eri )ila ditekan, disertai pengeluaran kotoran +ang )erle)ih pada kedua mata terutama pada mata kiri. Pengeluaran air mata )erle)ih -, gangguan penglihatan pada mata kiri. (ia+at dengan keluhan +ang sama dialami pada aktu )a+i. Pada pemeriksaan o6talmoskop didapatkan inspeksi pada 2* : kotoran mata -,se)agian silia tum)uh kea rah )ola mata, lakrimasi -, inspeksi pada 2S :palpe)ra tampak hiperemis, Kotoran mata -, lakrimasi -, kornea, BM*, iris, pupil, dan lensa sulit dinilai. Pada pemeriksaan 5isus didapatkan 2* 3 %/4&, 2S 3 1/4&. Pada pemeriksaan S82* , tampak kon!ungti5a hiperemis, pus - dari pun0tum lakrimalis superior dan in6erior. Pada pemeriksaan S82S didapatkan kon!ungti5a hiperemis, o)struksi pada pungtum lakrimalis, pus - dari pun0tum lakrimalis. *ari anamnesis di atas didapatkan keluhan )erupa )engkak disertai n+eri dan kemerahan pada )agian )aah mata, se0ret mata )erle)ih, epi6ora pada kedua mata terutama pada mata kiri. Pada pemeriksaan o6talmoskopi slit lamp didapatkan
pus-nanah +ang keluar dari pungtum lakrimalis. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan terse)ut pasien didiagnosis dengan
2*S *akriosistitis kronik
eksaser)asi akut *ari pemeriksaan slit lamp okuli dekstra didapatkan se)agian silia tum)uh ke arah )ola mata sehingga pasien didiagnosis 2* *istrikiasis. Pada pemeriksaan 5isus didapatkan 2* 3 %/4&, dan 2S 3 1/4&. >al ini dise)a)kan karena tingkat pendidikan pasien +ang kurang. Pasien han+a mampu menghitung !ari.
DAKRIOSISTITIS
I ,ENDAHULUAN
Sistem eksresi air mata mudah mengalami in6eksi dan peradangan +ang dise)a)kan oleh )er)agai 6a0tor. #u!uan 6ungsional dari s+stem eksresi air mata adalah untuk mengalirkan air mata dari mata ke dalam ka5um nasal. Adan+a ham)atan air mata +ang patologis pada s+stem drainase air mata dapat men+e)a)kan ter!adin+a dakriosistitis.1 *akriosistitis adalah suatu in6eksi pada kantong air mata +ang terletak di antara sudut )agian dalam kelopak mata dengan hidung. *akriosistitis )iasan+a dise)a)kan oleh karena adan+a )lo0kade pada saluran +ang mengalirkan air mata dari kantong air mata ke hidung. *uktus +ang terhalang men!adi terin6eksi. *akriosistitis dapat )erupa akut maupun kronik. >al ini dapat dihu)ungkan dengan suatu mal6ormasi pada duktus lakrimalis, luka, in6eksi pada mata, maupun trauma.$,% *akriosistitis akut ditandai dengan ge!ala mendadak )erupa n+eri dan kemerahan pada daerah kantus medialis . adan+a epi6ora merupakan karakteristik pada peradangan kronik pada duktus lakrimalis.= Bentuk khas dari peradangan pada kantong air mata adalah dakriosistitis 0ongenital, +ang se0ara pato6isiologi sangat erat kaitann+a dengan em)r+ogenesis s+stem eksresi lakrimal. *akriosistitis sering tim)ul pada )a+i +ang dise)a)kan karena duktus lakrimalis )elum )erkem)ang dengan )aik. Pada orang deasa, in6eksi dapat )erasal dari luka atau peradangan pada hidung. Meskipun demikian, pada ke)an+akan kasus, pen+e)a)n+a tidak diketahui.=
II INSIDENS
In6eksi pada sakkus lakrimalis umumn+a ditemukan pada $ kategori usia, pada in6ant dan orang deasa +ang )erusia le)ih dari =& tahun. *akriosistitis akut pada )a+i )aru lahir !arang ditemukan, ter!adi pada kurang dari 1? dari semua kelahiran. *akriosistitis didapat se0ara primer ter!adi pada anita dan le)ih sering pada pasien dengan usia di atas =& tahun, dengan pun0ak insidensi pada usia 4& @ & tahun. Ke)an+akan penelitian mendemonstrasikan sekitar & @ %? kasus dakriosistitis ter!adi pada anita, sementara dakriosistitis 0ongenital memiliki 6rekuensi +ang sama antara pria dan anita.1,= Pada indi5idu dengan kepala )er)entuk )ra0h+0epali0 memiliki insidensi +ang tinggi mengalami dakriosistitis di)andingkan dengan indi5idu dengan kepala )er)entuk doli0ho0ephali0 atau mesosephali0. >al ini dikarenakan pada tengkorak )er)entuk )ra0h+0ephali0 memiliki diameter lu)ang +ang le)ih sempit ke dalam duktus nasolakrimalis, duktus nasolakrimalis le)ih pan!ang, dan 6ossa lakrimalis le)ih sempit. Pada pasien dengan hidung pesek dan muka ke0il memiliki resiko le)ih tinggi mengalami dakriosistitis, diduga karena kanalis osseus lakrimal +ang le)ih sempit.1
III ANATOMI ;3=3>3?
Sistem lakrimalis men0akup struktur"struktur +ang terli)at dalam produksi dan drainase air mata. Komponen sekresi terdiri atas kelen!ar +ang menghasilkan )er)agai unsure pem)entuk 0airan air mata. Sistem eksresi mulai pada pun0tum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal, meatus in6erior. 7airan air mata dise)arkan di atas permukaan mata oleh kedipan mata.
Kompleks lakrimalis terdiri atas glandula lakrimalis, glandula lakrimalis aksesorius, kanalikuli, pun0tum lakrimalis, sakkus lakrimalis, dan duktus nasolakrimalis.
Cam)ar anatomi s+stem lakrimalis.dikutip dari kepustakaan Sistem lakrimal tersusun atas struktur"struktur +ang mensekresi air mata dan struktur"struktur +ang mengalirkan air mata.
Se0ara em)riologis, glandula lakrimalis dan glandula lakrimalis assessorius )erkem)ang dari epitel kon!ungti5a. S+stem lakrimasi glandula +ang )erupa kanalikuli, sakkus lakrimalis dan duktus nasolakrimalis !uga merupakan turunan e0toderm permukaan +ang )erkem)ang dari korda epitel padat +ang ter)enam di antara prosessus maksilaris dan nasalis dari struktur"struktur muka +ang sedang )erkem)ang. Korda ini ter)entuk salurann+a sesaat se)elum lahir.
Clandula lakrimalis terdiri dari struktur )erikut : 1. Bagian or)ita )er)entuk kenari +ang terletak di dalam 6ossa lakrimalis di segmen temporal atas anterior dari or)ita, dipisahkan dari )agian palpe)ra oleh kornu lateralis dari muskulus le5ator palpe)ra. $. Bagian palpe)ra +ang le)ih ke0il terletak tepat di atas segmen temporal dari 6orniks kon!ungti5a superior. *uktus sekretorius lakrimalis, +ang )ermuara melalui kira"kira 1& lu)ang ke0il, menghu)ungkan )agian or)ital dan palpe)ral
glandula
lakrimalis
dengan
6orniks
kon!ungti5a
superior.
Pem)uangan )agian palpe)ra dari kelen!ar memutuskan semua saluran penghu)ung dan dengan demikian men0egah kelen!ar itu )ersekresi.
Clandula lakrimalis assesorius -glandula Krause dan Dol6ring terletak di dalam su)stansia propia di kon!ungti5a palpe)rae. Air mata mengalir dari la0una lakrimalis melalui pungtum superior dan in6erior dan kanalikule ke sakkus lakrimalis +ang terletak di dalam 6ossa lakrimalis. *uktus nasolakrimalis )erlan!ut ke )aah dari sakkus lakrimasi dan )ermuara ke dalam meatus in6erior dari rongga nasal . Air mata diarahkan ke dalam pungtum oleh isapan kapiler , ga+a )erat, dan )erkedip. Kekuatan ga)ungan dari isapan kapiler dalam kanalikuli, ga+a )erat, dan ker!a memompa dari otot >orner +ang merupakan perluasan muskulus or)ikularis okuli ke titik di )elakang sakkus lakrimalis, semua 0enderung meneruskan air mata ke )aah melalui duktus nasolakrimalis ke dalam hidung. Clandula lakrimalis diperdarahi oleh pem)uluh darah a. lakrimalis. ena"5ena dari glandula lakrimalis akan )erga)ung dengan 5ena o6talmika. Aliran lim6e
men+atu dengan pem)uluh lim6e kon!ungti5a untuk mengalir ke dalam lim6onodus preaurikuler. Clandula lakrimalis dipersara6i oleh ner5us lakrimalis -sensoris +ang merupakan 0a)ang dari di5isi pertama trigeminus -ner5us o6talmikus , ner5us petrosus super6isialis magna -sekretorius +ang merupakan 0a)ang dari nu0leus sali5arius superior, dan ner5us simpatis +ang men+ertai arteri lakrimalis dan ner5us lakrimalis. Sakkus lakrimalis terletak di dalam 6ossa lakrimalis +ang merupakan os lakrimalis dan os maksilaris. 8e)ar sakkus lakrimalis kira"kira 4"mm dengan pan!ang antara 1$"1E mm. mukosa sakkus merupakan pseudostrati6ied 0olumnar ephiltelium dengan se!umlah su)stansi lim6oid dan !aringan elasti0 +ang terletak pada lapisan !aringan konekti6. Sakkus +ang normal )er)entuk ireguler dan datar dengan lumen +ang kolaps. Pada prosesus 6rontalis di kantus anterior dari sakkus lakrimalis terdapat ligament palpe)rale medial +ang menghu)ungkan tarsus superior dan in6erior. Bagian sakkus lakrimalis di )aha ligament ditutupi sedikit serat dari muskulus or)ikularis okuli. Serat"serat ini tidak dapat menahan pem)engkakan dan pengem)angan sakkus lakrimalis. *aerah di )aah ligamentum palpe)rale mediale mem)engkak pada dakriosistitis akut ,dan sering terdapat 6istula +ang )ermuara di daerah ini.
IV. ETIOLOGI
;tiologi
primer
dakriosistitis
adalah
o)struksi
nasolakrimal
+ang
men+e)a)kan mukokel pada sakkus lakrimalis +ang dipresipitasi oleh )lokade kronik pada duktus nasolakrimal interosseus atau intramem)ranous. *akriosistitis akut pada anak"anak )iasan+a dise)a)kan oleh Haemophylus influenza. Pada orang deasa, )iasan+a dise)a)kan oleh Staphylococcus aureus dan Streptococcus βhemoliticus
sedangkan
dakriosistitis
kronis
dise)a)kan
oleh Staphyloccus
Streptococcus pneumonia dan !arang dise)a)kan oleh
epidermidis,
Candida albicans. Agen
in6eksi dapat ditemukan se0ara miroskopik dengan apusan kon!ungti5a +ang diam)il setelah memeras sakkus lakrimalis.=,
V. GAMBARAN KLINIK
*akriosistitis dapat ter!adi dalam % )entuk, +aitu : akut, kronik dan 0ongenital. Ce!ala utama dakriosistitis adalah mata )erair dan kotoran mata )erle)ih. Pada dakriosistitis )er)entuk akut, di daerah sakkus lakrimalis terdapat ge!ala radang, sakit, )engkak , n+eri tekan. Materi purulen dapat diperas dari sakkus. Peradangan )erupa pem)engkakan, merah dan n+eri , )iasan+a disertai dengan pem)engkakan kelen!ar pre aurikuler, su)mandi)uler dan disertai peningkatan suhu tu)uh. Kadang"kadang kelopak mata dan daerah sisi hidung mem)engkak. Pada stadium lan!ut dapat ter!adi komplikasi )erupa 6istula. Pada dakriosistitis kronik , tanda satu"satun+a adalah keluar air mata )erle)ih. 1,=, Untuk menentukan adan+a gangguan pada s+stem eksresi air mata dilakukan : •
•
•
•
Inspeksi pada posisi pun0tum Palpasi daerah sakkus lakrimal, apakah mengeluarkan 0airan )er0ampur nanah Irigasi melalui pun0tum dan kanalikuli lakrimal, )ila 0airan men0apai rongga hidung , maka s+stem eksresi )er6ungsi )aik -tes anel. Pro)ing +aitu memasukkan pro)e Boman melalui !alur anatomi0 s+stem eksresi lakrimal. #indakan pro)ing didahului oleh dilatasi pungtum dengan dilatators. %
a
)
Gambar : Pertama punctum dilatasi dengan memutar suatu probe berbentuk kerucut, kemudian dibilas dengan larutan salin fsiologis Dikutip dari kepustakaan 7
VI ,ENATALAKSANAAN *3>39
Penatalaksanaan dakriosistitis tergantung pada mani6estasi klinik p en+akit. Anti)ioti0 sistemik dengan regimen se)agai )erikut : o
Anak"anak
Pasien tidak demam, keadaan umum )aik, kasus ringan, di)erikan amo
$&"=&mg/kg/hari peroral
+ang di)agi dalam tiga dosis.
Pasien demam, akut, kasus sedang hingga )erat diraat di rumah sakit dan diterapi dengan 0e6uro
o
*easa
Pasien tidak demam, keadaan umum )aik, kasus ringan di)erikan 0ephale
Pasien demam dan akut diraat di rumah sakit dengan penanganan 0e6aFolin 1gr i5 tiap !am.
#erapi anti)ioti0 di)erikan )erdasarkan respon klinik dan hasil kultur dan sensiti5itas. Anti)iotik intra5ena dapat diganti dengan anti)ioti0 oral dengan dosis +ang se)anding tergantung dari tingkat per)aikan, tetapi terapi anti)ioti0 harus tetap dilakukan selama 1&"1= hari. Anti)iotik tetes topi0al seperti trimetorim/pol+mi
Koreksi
dengan
pem)edahan
dapat
dipertim)angkan
)erupa
da0r+o0+storhinostom+ setelah episode akut sem)uh, khususn+a pada pasien dengan dakriosistitis kronik.
Cam)ar teknik dakriosistorinostomi dikutip dari kepustakaan
VII KOM,LIKASI
*akriosistorinostomi )ila dilakukan dengan )aik merupakan prosedur +ang 0ukup aman dan e6ekti6. Namun, seperti pada semua prosedur pem)edahan, komplikasi )erat dapat ter!adi. Perdarahan merupakan komplikasi tersering dan dilaporkan ter!adi pada %? pasien. Selain itu, in6eksi !uga merupakan komplikasi serius dakriosistorinostomi. Be)erapa ahli men+arankan pem)erian anti)ioti0 drop spra+ pada hidung setelah pem)edahan.1 Kegagalan dakriosistorinostomi paling sering dise)a)kan oleh osteotomi atau penutupan 6i)rosa pada pem)edahan ostium +ang tidak adekuat. Ke)an+akan kasus kemudian diterapi dengan dilatasi ostium menggunakan pro)ing Boman )erturut" turut.1,
VIII ,ENCEGAHAN *
Pen0egahan dapat dilakukan dengan melakukan higienitas pada palpe)ra ,termasuk melakukan kompres air hangat dan mem)ersihkan silia. Selain itu, higienitas nasal dengan spra+ salin dapat men0egah o)struksi aliran lakrimal )agian distal.1
I ,ROGNOSIS
#ingkat
kesuksesan
dakriosistorinostomi
eksternal
kira"kira
'E?.
*akriosistostorinostomi memiliki tingkat kesuksesan +ang sedikit le)ih rendah, diduga oleh ketidakmampuan untuk mem)uat ostium +ang le)ih le)ar. 1,
KESIM,ULAN
*akriosistitis adalah peradangan pada kantong air mata -sakkus lakrimalis. ;tiologi primer dari dakriosistitis adalah o)struksi nasolakrimal +ang men+e)a)kan mukokel pada sakkus lakrimalis. *akriosistitis dapat ter!adi dalam $ )entuk +aitu akut dan kronik. Bentuk sspesial dari dakriosistitis adalah dakriosistitis 0ongenital. Cam)aran klinis dari dakriosistitis akut )erupa ge!ala radang, sakit, )engkak, n+eri tekan, )iasan+a disertai pem)esaran kelen!ar preaurikuler, serta peningkatan suhu tu)uh. Pada dakriosistitis kronik ge!alan+a )erupa air mata )erle)ih. Penanganan pasien dengan dakriosistitis dapat )erupa medikamentosa dan pem)edahan. Penanganan medikamentosa seperti pem)erian anti)ioti0 topi0al dan oral,
serta
pem)erian
dakriosistorhinostomi.
steroid
tetes
topi0al.#indakan
pem)edahan
)erupa
DISTRIKIASIS I ,ENDAHULUAN
Kelopak mata mempun+ai )e)erapa 6ungsi. Salah satun+a adalah se)agai proteksi mekanik terhadap )ola mata. Kelopak mata !uga men+ediakan elemen kimia penting pada lapisan air mata prekorneal, dan mem)antu mendistri)usikan lapisan ini ke seluruh permukaan )ola mata. Selama 6ase mengedip, kelopak mata mendorong air mata ke kantus medial dan masuk ke dalam s+stem drainase pungtum lakrimal. Bulu mata +ang ada di sepan!ang tepi kelopak mata mem)ersihkan partikel"partikel dari depan mata, dan pergerakan gerakan konstan serta re6le< kelopak mata men0egah kornea dari trauma ataupun 0aha+a +ang men+ilaukan.E #rikiasis merupakan kondisi dimana silia )ulu mata melengkung ke arah )ola mata. #rikiasis )iasan+a aki)at in6lamasi atau parut pada palpe)ra setelah operasi palpe)ra, trauma, kalasion, atau )le6aris )erat. #rikiasis sering dikaitkan dengan pen+akit sikatriks kronik seperti pemphigoid o0ular, trakoma, dan sindrom Ste5en Johnson.',11
II E,IDEMIOLOGI
#rikiasis dapat ter!adi pada semua usia, namun le)ih sering ditemukan pada orang deasa. Belum ditemukan )ukti adan+a predileksi pada ras"ras tertentu ataupun !enis kelamin.1$
III ANATOMI ;3**3
Palpe)ra adalah lipatan tipis kulit, otot, dan !aringan 6i)rosa +ang )er6ungsi melindungi struktur"struktur mata +ang rentan. Palpe)ra superior dan in6erior adalah modi6ikasi lipatan kulit +ang dapat menutup dan melindungi )ola mata )agian in6erior. Sru$ur p%lpe-r%
Palpe)ra terdiri atas lima )idang !aringan utama. *ari super6i0ial ke dalam terdapat lapisan kulit, lapisan otot or)ikularis okuli, !aringan areolar, !aringan 6i)rosa -tarsus, dan lapisan mem)rane mukosa -kon!ungti5a palpe)rae.
Gambar lapisan superfcial palpebra yang terdiri dari kulit, glandula Moll dan Zeis, dan m. orbicularis oculi dan levator palpebra. Lapisan dalam terdiri dari lempeng tarsal, m.tarsal, konungtiva palpebra dan glandula meibom.
Dikutip dari kepustakaan 7
a. Kulit Kulit palpe)ra )er)eda dri kulit lain tu)uh karena tipis, longgar dan elasti0, dengan sedikit 6olikel ram)ut, tanpa lemak su)kutan.
Cam)aran histologik kulit palpe)ra +ang terdiri dari empat lapis epidermis dan dermis. *ikutip dari kepustakaan 11
). M. or)ikularis okuli 9ungsi m. or)i0ularis o0uli adalah menutup palpe)ra. Serat"serat ototn+a mengelilingi 6issure palpe)rae se0ara konsentris dan meluas sedikit meleati tepian or)ita. Se)agian serat )er!alan ke pipi dan dahi. Bagian otot +ang terdapat di dalam palpe)ra dikenal se)agai )agian pratarsal, )agian di atas septum or)ital adalah )agian praseptal. Segmen di luar palpe)ra dise)ut )agian or)ita. M. or)i0ularis o0uli dipersara6i oleh ner5us 6a0ialis -N. II
M. or)i0ularis o0uli dan m. 6rontalis -a )agian pretarsal, -) )agian preseptal, -0 )agian or)ital, -d m. 6rontalis *ikutip dari kepustakaan 11
0. Jaringan areolar Jaringan areolar su)muskular +ang terdapat di )aah m. or)i0ularis o0uli )erhu)ungan dengan lapisan supaponeurotik dari kulit kepala. d. #arsus Struktur pen+okong utama dari palpe)ra adalah lapisan !aringan 6i)rosa padat +ang )ersama sedikit !aringan elasti0 dise)ut tarsus superior dan in6erior. Sudut lateral dan medial dan !uluran tarsus tertam)at pada tepian or)ita oleh ligament palpe)ra lateralis dan medialis. #arsus superior dan in6erior !uga tertam)at oleh 6as0ia tipis dan padat pada tepiam atas dan )aah or)ita. 9as0ia tipis ini mem)entuk septum or)ita. e. Kon!ungti5a palpe)rae Bagian posterior palpe)rae dilapisis selapis mem)rane mukosa +ang dise)ut kon!un0ti5a palpe)ra, +ang melekat erat di tarsus.
M%r'1 p%lpe-r%
Pan!ang tepian )e)as palpe)ra adalah $E"%& mm, dan le)ar $ mm. ia dipisahkan oleh garis kela)u men!adi tepian anterior dan posterior. a. #epian anterior Bulu mata Bulu mata mun0ul dari tepian palpe)ra dan tersusun tidak teratur. Bulu mata atas le)ih )an+ak dan le)ih pan!ang dari +ang di )aah dan melengkung ke atas, )ulu mata +ang di )aah melengkung ke )aah. Clandula Geis Ini adalah modi6ikasi dari kelen!ar se)asea ke0il +ang )ermuara pada 6olikel ram)ut pada dasar )ulu mata. Clandula Moll Ini adalah modi6ikasi kelen!ar keringat +ang )ermuara ke dalam satu )aris dekat )ulu mata. ). #epian posterior #epian palpe)ra superior )erhu)ungan dengan )ola mata dan sepan!ang tepian ini terpapat muara"muara ke0il dari kelen!ar se)asea +ang telah dimodi6ikasi -glandula Mei)om 0. Pun0tum la0rimalis Pada u!ung medial dari tepian posterior palpe)ra terdapat ele5asi ke0il dengan lu)ang ke0il di pusat +ang terlihat pada palpe)ra superior dan in6erior. Pun0tum ini )er6ungsi menghantar air mata ke)aah melalui kanalikulus terkait ke sakkus lakrimalis. Fissur% p%lpe-r%
9issura palpe)ra adalah ruang elips di antar kedua palpe)ra +ang di)uka.6issura ini )erakhir pada kantus medialis dan lateralis. Kantus lateralis kira" kira &,E 0m dari tepian lateral or)ita dan mem)entuk sudut ta!am. Kantus medialis le)ih ellipti0 dari kantus lateralis dan mengelilingi la0una lakrimalis. Sepu& 1r-i%le
Septum or)ital adalah 6as0ia di )elakang )agian muskulus or)i0ularis +ang terletak di antara tepian or)ita dan tarsus dan )er6ungsi se)agai saar antara palpe)ra dan or)ita. Septum or)itale superior men+atu dengan tendon dari le5ator palpe)ra superior dan tarsus superior, septum or)itale in6erior men+atu dengan tarsus in6erior. Rer%$1r ,%lpe-r%
*i palpe)ra superior, )agian otot rangka adalah le5ator palpe)ra superior +ang )erasal dari apeks or)ita dan )er!alan ke depan dan )er0a)ang men!adi se)uah aponeurosis dan )agian +ang le)ih dalam +ang mengandung serat"serat otot polos dari m. Muller. *i palpe)ra in6erior, retra0tor utama adalah m. re0tus in6erior +ang men!ulurkan !aringan 6i)rosa untuk mem)ungkus m. o)liHuus in6erior. ,ers%r%%n sens1ris
Persara6an sensoris dari palpe)ra )erasal dari 0a)ang pertama dan kedua trigeminus. Ner5us lakrimalis, supraor)italis,supratroklearis, in6ratroklearis dan nasalis eksterna adalah 0a)ang dari di5isi o6talmika ner5us trigeminus. Ner5us in6raor)italis, F+gomati0o6a0ialis , dan F+gomati0otemporalis merupakan 0a)ang dari di5isi maksilaris ner5us trigeminus.
,e&-ulu (%r% (%n li&e
Palpe)ra diperdarahi oleh arteri lakrimalis dan o6talmika melalui 0a)ang" 0a)ang palpe)ra lateral dan medialn+a. Anastomosis antara arteri palpe)ralis lateral dan medial mem)entuk ar0ade tarsal +ang terletak di dalam !aringan areolar su)muskular. *rainase 5ena palpe)ra mengalir ke dalam 5ena o6talmika.
Pem)uluh lim6e dari segmen lateral palpe)ra )er!alan ke dalam nodus preaurikuler dan parotis. Pem)uluh lim6e dari sisi medial palpe)ra men0urahkan isin+a ke dalam lim6onodus su)mandi)ula.
IV ETIOLOGI *0
•
Idiopatik Ble6aritis kronik Margo palpe)ra meradang, mene)al, )erkrusta, er+them dengan se0ret ringan
•
dan telangiektasis pem)uluh darah Sikatriks *apat diaki)atkan oleh luka palpe)ra oleh trauma, pem)edahan, pen+akit
•
o0ular 0i0atri0ial pemphigoid , trakoma, dan lainn+a.
V GAMBARAN KLINIK
Posisi tepi palpe)ra dapat normal, atau !ika tidak dapat dihu)ungkan dengan entropion. Bulu mata +ang melengkung ke dalam. Pasien mengeluhkan sensasi )enda asing dan iritasi permukaan )ola mata kronik. A)rasi kornea, in!eksi kon!ungti5a, keluarn+a 0airan mu0us, dan re6le< epi6ora merupakan gam)aran +ang sering ditemukan. =,
Tri$i%sis p%(% sili% p1seri1r
Tri$i%sis p%(% sili% ineri1r
VI ,ENATALAKSANAAN
Jika han+a sedikit )ulu mata +ang terli)at, epilasi mekanik dapat menangani sementara. Pertum)uhan )aru )iasan+a dalam tiga hingga empat minggu. Penanganan permanen merusak 6olikel )ulu mata +ang terli)at. >al ini dilakukan dengan eksisi langsung, elektrolisis, atau radiosurger+. 1$ Jika meli)atkan area tepi palpe)ra +ang le)ih luas, 0r+osurger+ le)ih e6ekti6 dan kurang merusak palpe)ra. A)lasi laser dari 6olikel )ulu mata !uga dilaporkan )erman6aat. Pada ke)an+akan kasus, penatalaksanan ulang penting selama )e)erapa sesi untuk mengeliminasi seluruh )ulu mata +ang terli)at. Jika entropion ditemukan, tepi palpe)ra se)aikn+a dikoreksi se)agai tam)ahan untuk menghilangkan )ulu mata +ang terli)at.1$
VII DIAGNOSIS BANDING
#rikiasis dapat didiagnosis )anding dengan entropion. ;ntropion adalah pelipatan kelopak mata ke arah dalam +ang dapat dise)a)kan oleh in5olusi -spasti0, ketuaan, sikatrik, atau 0ongenital. Cangguan ini selalu mengenai kelopak mata )aah dan merupakan aki)at ga)ungan kelumpuhan otot"otot retra0tor kelopak mata , mikrasi ke atas muskulus or)ikularis preseptal, dan melipatn+a tarsus ke atas. =
VII KESIM,ULAN
#rikiasis merupakan kondisi dimana silia )ulu mata melengkung ke arah )ola mata. #rikiasis )iasan+a aki)at in6lamasi atau parut pada palpe)ra setelah operasi palpe)ra, trauma, kalasion, atau )le6aris )erat. #rikiasis sering dikaitkan dengan pen+akit sikatriks kronik seperti pemphigoid o0ular, trakoma, dan sindrom Ste5en Johnson. Pasien mengeluhkan sensasi )enda asing dan iritasi permukaan )ola mata kronik. A)rasi kornea, in!eksi kon!ungti5a, keluarn+a 0airan mu0us, dan re6le< epi6ora merupakan gam)aran +ang sering ditemukan. Penanganan trikiasis dapat )erupa epilasi, eksisi langsung, elektrolisis, atau radiosurger+. Jika entropion ditemukan, tepi palpe)ra se)aikn+a dikoreksi se)agai tam)ahan untuk menghilangkan )ulu mata +ang terli)at.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cilliland
,Crant
*.
*a0r+o0+stitis.
A5aila)le
6rom
http://emedi0ine.meds0ape.0om/arti0le/1$1&4"o5er5ie diakses tanggal $= Maret $&&'. $. .
*a0r+o0+stitis.
A5aila)le
http://.re5optom.0om/>AN*B22K/Mar0h$&&=/se01%.htm
6rom diakses
tanggal $= maret $&&' %. Il+as, Sidarta, dkk.Ilmu Pen+akit Mata untuk *okter Umum dan Mahasisa kedokteran ed. $ : Sistem 8akrimal. Sagung Seto. Jakarta . $&&$. >lm " $ =. Sulli5an, John >. 26talmologi Umum ed 1= : Palpe)ra Aparatus la0rimalis. Did+a Medika. Jakarta. $&&&. >lm. 1"'% E. (iordan";5a, Paul. 26talmologi Umum ed 1= : Anatomi ;m)riologi Mata. Did+a Medika. Jakarta. $&&&. >lm. 1"$& 4. Il+as, Sidarta, dkk.Ilmu Pen+akit Mata untuk *okter Umum dan Mahasisa kedokteran ed. $ : Ilmu Urai @ 9aal Mata @ ;m)riologi dan Imunologi Mata. Sagung Seto. Jakarta . $&&$. >lm 1"1' . 8ang, K Cerard. 2phthalmolog+ A short telm '"1&4 '. Calloa+,N(.dkk. 7ommon ;+e *iseases and their Management : 7ommon *isease o6 #he ;+elids. 8ondon. $&&4. Springer. >lm %%"=& 1&. #asman, Dilliam, dkk. #he Dills ;+e Manual %rd ed : ;+elid. Penns+l5ania. 11. *utton, Jonathan,dkk. *iagnosti0 Atlas o6 7ommon ;+elid *isease :Atlas o6 ;+elids Malposition. In6orma >ealth 7are. Ne ork. $&&. >lm ' @ ''
1$. Craham,(o)ert.
#ri0hiasis.
A5aila)le
6rom
http://emedi0ine.meds0ape.0om/arti0le/1$1%%$1"o5er5ie . *iakses tanggal $= Maret $&&'