BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Umum
Pengembangan sumber daya air dalam peningkatan produksi pangan merupakan hal yang sangat penting dalam usaha pertanian, dimana irigasi merupakan salah satu bagian dari program intensifikasi pertanian. Peningkatan efisiensi penggunan air irigasi merupakan salah satu bentuk pengembangan sumber daya air bagi pertanian. Penggunaan air irigasi ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 23 pasal 4 dan 7 tahun 1982 tentang irigasi, yaitu air irigasi digunakan untuk mengairi tanaman, selain itu digunakan untuk mengairi pemukiman, ternak, dan lain sebagainya. Namun Peraturan Pemerintah tersebut sudah tidak berlaku lagi dalam era otonomi daerah. aka terd terdap apat at pemb pembah ahar aruan uan Pera Peratu tura ran n Peme Pemerin rinta tah h meng mengen enai ai iriga irigasi si yait yaitu u Pera Peratu tura ran n Pemerintah No. 2! tahun 2!!". #alam #alam pemban pembangun gunan an proye proyek k irigas irigasii banya banyakny knyaa air yang yang diperlu diperlukan kan untuk untuk pertanian harus diketahui dengan tepat, sehingga pemberian air irigasi dapat seefisien mung mungki kin. n. $esa $esarr kebu kebutu tuha han n air irig irigas asii dite ditent ntuk ukan an oleh oleh bany banyak ak fakt faktor or,, teru terutam tamaa tergantung pada ma%am tanaman dan masa pertumbuhan tanaman sampai produksi. &aktor &aktor'fa 'fakto ktorr yang yang mempen mempengar garuhi uhi banya banyakny knyaa pemaka pemakaian ian air irigasi irigasi adalah adalah sebagai berikut (
a) )enis tanaman b) *ara pemberian air c) )enis tanah yang digunakan d) *ara pengelolaan dan pemeliharaan saluran dan bangunan dengan memperhitungkan kehilangan air antara 3!+ ' 4+ -aktu ktu tanam berurutan,bersela berurutan,berselang ng lebih dari dua minggu minggu sehingga sehingga memudahkan memudahkan e) -a pengaturan %ara pemberian air giliran/
f) Pengolahan tanah g) 0klim dan keadaan %ua%a, meliputi %urah huan, ke%epatan angin, letak lintang, lama penyinaran matahari, kelembaban udara dan suhu udara. udara.
2.2. Data Klimatologi
ntuk menganalisa kondisi hidrologi suatu daerah harus diketahui karakteristik iklim iklim di suatu suatu daerah daerah tersebu tersebut. t. 0ni mempu mempunya nyaii arti baha baha data data klimato klimatolog logii yang yang 8
2 merupa merupakan kan bagian bagian dari dari data data hidrol hidrologi ogi sangat sangat diperl diperluka ukan n dalam dalam pengem pengemban bangan gan dan pengaturan sumber'sumber air seperti halnya untuk keperluan ketersediaan air. #ata'data yang diperoleh dari stasiun klimatologi adalah temperatur rata'tara t/, kelembaban nisbi rata'rata h/, lama penyinaran matahari n5N/ dan ke%epatan angin u/. 6etelah itu data'data data'data tersebut tersebut digunakan digunakan untuk menghitung menghitung eaporasi potensial dengan etode Penmann 6uharono, 199! ( 39/ dengan rumus sebagai berikut ( Eto = C x Eo*
2.1 /
#engan ( to
aporasi potensial mm5hari/
*
:ngka koreksi Penmann
o;
aporasi mm5hari/
2.3 Cura !u"a# 2.3.1 Cura u"a# a#$ala#
*ura *urah h huan huan anda andala lan n adala adalah h %urah %urah huan huan yang yang dian dianda dalk lkan an terse tersedi diaa setia setiap p beberapa tahun sekali, sesuai dengan kala ulang yang diambil. *urah huan ran%angan adal adalah ah uml umlah ah %urah %urah huan huan yang yang dipe diperl rluk ukan an untu untuk k meny menyus usun un suatu suatu ran% ran%an anga gan n pemanfaatan air dan ran%angan pengendalian banir. $esarnya adalah sebesar %urah huan rata'rata di seluruh daerah yang bersangkutan. *ara menghitung %urah huan andalan adalah melalui ketentuan sebagai berikut (
a. *urah huan bulanan dari stasiun : diurutkan mulai yang terke%il sampai yang terbesar. $erdasa asark rkan an oleh oleh perh perhit itun unga gan n yang yang dila dilaku kuka kan n oleh oleh
erapan/ >erapan/ n R8! = +1 1!! 5.1!! − 8!/ R8!
=
R9!
=
n ,
+
n 1!
2.2 /
1 2.3 /
+
1
#engan ( 8! 8! %urah huan yang teradi dengan tingkat keper%ayaan 8!+
2.4 /
2 merupa merupakan kan bagian bagian dari dari data data hidrol hidrologi ogi sangat sangat diperl diperluka ukan n dalam dalam pengem pengemban bangan gan dan pengaturan sumber'sumber air seperti halnya untuk keperluan ketersediaan air. #ata'data yang diperoleh dari stasiun klimatologi adalah temperatur rata'tara t/, kelembaban nisbi rata'rata h/, lama penyinaran matahari n5N/ dan ke%epatan angin u/. 6etelah itu data'data data'data tersebut tersebut digunakan digunakan untuk menghitung menghitung eaporasi potensial dengan etode Penmann 6uharono, 199! ( 39/ dengan rumus sebagai berikut ( Eto = C x Eo*
2.1 /
#engan ( to
aporasi potensial mm5hari/
*
:ngka koreksi Penmann
o;
aporasi mm5hari/
2.3 Cura !u"a# 2.3.1 Cura u"a# a#$ala#
*ura *urah h huan huan anda andala lan n adala adalah h %urah %urah huan huan yang yang dian dianda dalk lkan an terse tersedi diaa setia setiap p beberapa tahun sekali, sesuai dengan kala ulang yang diambil. *urah huan ran%angan adal adalah ah uml umlah ah %urah %urah huan huan yang yang dipe diperl rluk ukan an untu untuk k meny menyus usun un suatu suatu ran% ran%an anga gan n pemanfaatan air dan ran%angan pengendalian banir. $esarnya adalah sebesar %urah huan rata'rata di seluruh daerah yang bersangkutan. *ara menghitung %urah huan andalan adalah melalui ketentuan sebagai berikut (
a. *urah huan bulanan dari stasiun : diurutkan mulai yang terke%il sampai yang terbesar. $erdasa asark rkan an oleh oleh perh perhit itun unga gan n yang yang dila dilaku kuka kan n oleh oleh erapan/ >erapan/ n R8! = +1 1!! 5.1!! − 8!/ R8!
=
R9!
=
n ,
+
n 1!
2.2 /
1 2.3 /
+
1
#engan ( 8! 8! %urah huan yang teradi dengan tingkat keper%ayaan 8!+
2.4 /
3 n
periode tahun pengamatan
2.3.2 Cura u"a# %&%'ti&
:nalisa data huan dimaksudkan untuk mendapatkan %urah huan efektif sebagai salah satu komponen analisis kebutuhan air untuk tanaman. >idak dak sem semua %ura %urah h hua huan n yang ang atu atuh h di atas atas perm ermukaa ukaan n tana tanah h dapa dapatt dimanf dimanfaatk aatkan an tanama tanaman n untuk untuk pertum pertumbuh buhanny annya, a, ada sebagi sebagian an yang yang mengua menguap p dan mengalir sebagai limpasan permukaan. :ir huan yang atuh di atas permukaan dapat dibagi menadi dua, yaitu (
1. *urah huan nyata, yaitu seumlah %urah huan yang atuh pada periode tertentu. *urah huan huan efektif, efektif, yaitu seumla seumlah h %urah %urah huan huan yang yang atuh atuh pada pada suatu suatu daerah daerah 2. *urah ataup ataupun un peta petak k saah saah semasa semasa pert pertum umbu buha han n tanam tanaman an dan dan dapa dapatt dipa dipaka kaii untu untuk k memenuhi kebutuhan air tanaman. #ari #ari dua dua defi definis nisii terse tersebu butt dapa dapatt disim disimpu pulk lkan an bah bahaa %urah %urah huan huan efek efektif tif merupakan sebagian saa dari %urah huan nyata. *ara menghitung %urah huan efektif adalah melalui ketentuan sebagai berikut (
1. *urah huan yang lebih ke%il atau sama dengan mm5hari pada suatu hari, tidak dianggap sebagai %urah huan efektif. *urah huan huan antara antara '3" '3" mm5har mm5harii per hari hari diperhi diperhitun tungka gkan n sebaga sebagaii %urah %urah huan huan 2. *urah efektif, sedangkan %urah huan yang lebih besar dari 3" mm5hari dianggap hanya sebesar 3" mm5hari yang efektif.
3. *urah huan yang berturut'turut setiap hari, umlahnya diperhitungkan sebagai %urah huan efektif. )ika %urah huan diselingi satu hari tidak ada huan, tetap dianggap sebagai %urah huan berturut'turut berturut'turut dan diperhitung diperhitungkan kan sebagai sebagai %urah huan efektif. efektif. )umlah huan berturut'turut 3! ? "hh hh ( umlah hari huan yang dihitung/. *urah huan huan yang yang tidak tidak beruru berurutan tan,, dimana dimana dua hari sebelu sebelumny mnyaa dan dua hari hari 4. *urah sesudahnya tidak teradi huan, tidak diperhitungkan sebagai %urah huan efektif. @egunaan %urah huan efektif (
1. ntuk perhitungan kebutuhan air untuk irigasi. 2. ntuk meren%anakan sistem saluran irigasi dan drainasi di lahan irigasi. *ara mendapatkan %urah huan efektif lainnya yaitu dengan ( A. Sanyu A. Sanyu consultant consultant int inc. inc.
#igunakan dalam eport >aum 0rrigation Proe%t &inal eport olume 0, :pril 197!.
1. enggunakan etode
4
2. #ibandingkan dengan actual record , dengan memperhatikan ketentuan %urah huan efektif sebagai berikut ( •
*urah huan harian A mm dianggap tidak efektif untuk pertumbuhan tanaman.
•
*urah huan harian antara '3" mm dianggap %urah huan efektif.
•
*urah huan harian berturut'turut ( 1/ A 3! mm dianggap %urah huan efektif. 2/ #iselingi satu hari tidak huan masih dianggap %urah huan efektif. 3/ $ila %urah huan efektif melebihi, e 3! ? "B atau %urah huan perhitungan C e maka %urah huan efektif e perhitungan. 4/ :pabila umlah huan berturut'turut A e perhitungan, maka %urah huan efektif umlah %urah huan harian berturut'turut.
B. !AT!I
1. a A ",7 eff !
2. ",7 A a A 3! eff a D ",7
3. 3! A a A 1!! eff 43 a D 747/ !,
2. /
4. a C 1!! eff !,3 a D 1!!/ ? "!
2." /
C. !AR(A
1. a A eff ! 2. A a A ! eff a 3. a C ! eff ! D. Hidrologi and Operation Studies Review of Dums )SEC+, S%-t%m%r 1/0
1. )ika %urah huan andalan A ",7 mm, maka %urah huan efektif ! 2. )ika ",7 mm A %urah huan andalan A 3! mm, maka %urah huan efektif %urah huan andalan ' ",7 mm
3. )ika 3! mm A %urah huan andalan A 1!! mm, maka %urah huan efektif eff 43a'747/ o,s
2.7 /
4. )ika %urah huan andalan C 1!! mm, maka %urah huan efektif eff !,3 aEd'1!!/ ? "!
2.8 /
E. S#o ou#tai# $igu#a'a# $alam River Basin Developrnent Project S%rau $i 4aa T%#ga.
1. #engan metode Fumbel. 2. 9! dari %urah huan rata'rata bulanan, kemudian dikalikan "!+ menadi %urah huan efektif. 5. N%$%6o $igu#a'a# $alam Pemali Comal Project $i 4aa T%#ga $a# 7ro%' S%$a#g $i Sula%8i S%lata#.
1. $ila n pengamatan C 3! tahun maka nilainya adalah 9! bulanan 2. $ila n 2! D 3!, maka nilai %urah huan efektif adalah 8! bulanan 3. $ila n terbatas misal A 2! tahun/ maka %urah huan efektif 3!+ ' "!+ B %urah huan bulanan rata'rata 9. N%$%6o : S#o ou#tai# $igu#a'a# $alam Cirebon-Cimanu Project $i 7ro-i#8i 4aa Barat.
1. ntuk %urah huan bulanan rata'rata ! ' ! mm dianggap %urah huan efektif 2. ntuk %urah huan bulanan rata'rata ! ' 12 mm maka %urah huan efektif %urah huan tersebut B "!+ !. !easilibility Study Report On "#e $idas %rrigation Project &Brantas 'ulty Purpose Project(
1. *urah huan harian A mm dianggap tidak efektif 2. *urah huan harian C ! mm dianggap kelebihan air sehingga tidak efektif maka %urah huan efektif ! mm
3. *urah huan harian yang didapat dari a dan b diasumsikan hanya 9!+, sehingga %urah huan efektif umlah %urah huan dari a dan b B 9!+ I. Ba8i6 ;%ar %to$
#idapatkan dengan %ara ( 1. Fumble, dengan dua metode( ' etode Frafis ' etode :nalitis
2. etode 0ai 3.
"
5.
n 8! , ? 1
dan
9! 1! ? l
2.9 /
8! *urah huan teradi dengan tingkat keper%ayaan 8!+ 9! *urah huan teradi dengan tingkat keper%ayaan 9!+ 2.3.2.1 Cura u"a# %&%'ti& ta#ama# -a$i
$esarnya %urah huan efektif untuk tanaman padi ditentukan dengan 7!+ dari %urah huan rerata tengah bulanan dengan kemungkinan kegagalan 2!+ atau dapat disebut %urah huan 8 !. 6edangkan besarnya 8! didapat dengan menggunkan metode Basic Month. *urah huan efektif diperoleh dari 7!+ B 8! per periode aktu 1! harian, maka persamaannya adalah sebagai berikut ( R% = ?@ 1
2.1! /
2.3.2.2 Cura u"a# %&%'ti& ta#ama# -oloi"o
$esarnya %urah huan efektif untuk tanaman poloio menurut standar kriteria peren%anaan irigasi 198" ( 3"/ dipengaruhi besarnya eapotranspirasi dan %urah huan bulanan rerata dari daerah yang bersangkutan. *urah huan efektif diperoleh dari !+ x 8! per periode aktu pengamatan, maka persamaannya adalah sebagai berikut ( R% =
2.11 /
2.. A#ali8a Data D%it
#ata debit diperoleh dari pengukuran debit dengan proses tertentu dibeberapa bangunan yang mempunyai alat pengukur debit. &luktuasi debit pada aringan ini berubah setiap saat, sehingga untuk kebutuhan peren%anaan perlu dihitung tingkat keandalannya. #ari data tersebut dapat dihitung debit andalan untuk irigasi. #ebit tersebut digunakan sebagai patokan ketersediaan debit yang masuk ke daerah irigasi untuk menganalisa pola tata tanam yang paling optimum pada daerah yang bersangkutan. 2..1 D%it A#$ala#
#ebit andalan adalah besarnya debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air irigasi dengan resiko kegagalan yang telah diperhitungkan. #alam peren%anaan proyek D proyek penyediaan air terlebih dahulu harus di%ari debit andalan dependable discharge/, yang tuuannya adalah untuk menentukan debit peren%anaan yang diharapkan selalu tersedia di sungai 6oemarto, 1987(213/.
7 #ata debit diperoleh dari pengukuran debit 1! harian dari tahun 2!!4 sampai tahun 2!13 di beberapa bangunan yang mempunyai alat pengukuran debit. #ata debit untuk #aerah 0rigasi 6engkaling ini diperoleh dari P>. P6#: -ilayah 6ungai $ango Fedangan alang. #engan data ini dapat dihitung debit andalan untuk irigasi yang dianalisa sebesar 8!+ keadian dipenuhi atau dilampaui. #ebit tersebut digunakan sebagai patokan ketersediaan debit yang masuk ke masing'masing aringan irigasi. ntuk menghitung debit andalan tersebut dihitung peluang 8!+ dari debit rata'rata sumber air pada pen%atatan debit pada setiap aringan irigasi dengan periode tiap 1! harian. #alam menentukan besarnya debit andalan dengan peluang 8!+ digunakan probabilitas %to$% %iull, dengan rumus ( m umus ( P n + 1
2.12 /
#engan ( P
Peluang +/
m
No. urut data
n
)umlah data
2.. K%utua# Air 2..1. Ea-otra8-ira8i
apotranspirasi adalah gabungan dari dua bagian, yaitu eaporasi dan transpirasi. aporasi adalah peristia berubahnya air menadi uap, sedangkan transpirasi adalah peristia penguapan air melalui permukaan tubuh tanaman. aporasi bisa diukur dengan %ara langsung maka bisa digunakan alat Gysimeter sedangkan %ara tidak langsung dengan menggunakan data klimatologi. $esarnya faktor meteorologi yang mempengaruhi besarnya eapotranspirasi adalah sebagai berikut ( •
:ngin
•
@elembaban
•
6uhu temperatur/ >erdapat berbagai ma%am metode untuk menghitung eaporasi yang teradi,
diantaranya adalah rumus $laney *riddle, Penmann dan >ure'Ganghein'-unt. *ara dengan metode Penmann merupakan salah satu yang paling lengkap untuk daerah
8 tropis. #ata'data yang diperlukan dalam menghitung eaporasi dengan metode Penmann adalah ( •
#ata temperatur udara rata'rata
•
#ata kelembaban relatif
•
#ata ke%epatan angin
•
Getak lintang daerah yang ditinau
•
:ngka koreksi ntuk perhitungan eaporasi dianurkan untuk menggunakan rumus Penmann
yang sudah dimodifikasi. 6edangkan perhitungan to berdasarkan rumus Penmann yang dimodifikasi gun perhitungan di daerah 0ndonesia
6uharono, 1988 ( 4"/.
apotranspirasi tanaman a%uan to/ didapat setelah harga to; dihitung terlebih dahulu. Nilai angka koreksi Penmann %/ dipengaruhi oleh perbedaan ke%epatan udara antara siang dan malam. ntuk keadaan iklim 0ndonesia harga % berkisar antar !,8'1,!. 2..2. K%utua# Air Ta#ama#
@ebutuhan air tanaman adalah seumlah air yang dibutuhkan untuk mengganti air yang hilang akibat penguapan.
:ir dapat menguap melalui permukaan bumi
eaporasi/ maupun melalui daunDdaun tanaman transpirasi/.
$ila kedua proses
penguapan tersebut teradi bersama'sama, disebut proses eapotranspirasi.
#engan
demikian besar kebutuhan air tanaman adalah sebesar umlah air yang hilang akibat proses eapotranspirasi. $esar kebutuhan air tanaman dinyatakan dalam penggunaan konsumtif yang besarnya ( Cu = '. ETo
#engan ( *u
:ir yang habis digunakan oleh tanaman mm5hr/
@
koefisien tanaman
>o
eaporasi potensial mm5hr/
*u uga dinyatakan dalam >%.
2.13 /
9 0rigasi adalah membagi seumlah air yang sama pada lahan yang seluas mungkin. 6alah satu hal yang bisa diusahakan adalah dengan memperke%il kebutuhan air irigasi 0/ yaitu dengan besar kebutuhan air tanaman >%/.
KEBUTU!AN AIR TANAAN EA7OTRANS7IRASI
E
T
>eradi pada saat yang sama
EA7ORASI iklim
TRANS7IRASI >anaman
9amar 2.1 Diagram K%utua# Air Ta#ama#
$esar penguapan air melalui permukaan tanah evaporasi/ berhubungan dengan faktor iklim suhu, udara, ke%epatan angin, kelembaban udara, dan ke%erahan penyinaran matahari/.
$esar air yang menguap melalui tanaman transpirasi/
disamping dipengaruhi oleh keadaan iklim, uga dipengaruhi oleh faktor tanaman enis, ma%am,dan umur pertumbuhan tanaman/.
5a'tor I'lim
6uhu dara @elembaban udara @e%epatan angin @e%erahan atahari *urah
5a'tor Ta#ama#
)enis >anaman Harietas >anaman mur >anaman
1!
*urah
'%utua# air
#idapat >o
k didapat
< ET = K. ETo @ 9amar 2.2 5a'tor K%utua# Air
@egiatan mengatur enis, arietas dan umur pertumbuhan tanaman tersebut, disebut sebagai pengaturan pola tata tanam. #engan demikian usaha mengatur pola tata tanam dimaksudkan untuk mengatur besar koefisien tanaman agar mendapatkan besaran >, sehingga sesuai dengan ketersediaan air irigasi 2..3. K%utua# Air u#tu' 7%#golaa# ta#a
*ara pengolahan tanah untuk tanaman merupakan hal yang perlu diperhatikan, karena banyaknya air untuk pengolahan tanah mempengaruhi besar air irigasi. Pengolahan tanah untuk tanaman padi membutuhkan air lebih banyak dari pada pengolahan tanah untuk tanaman poloio. Pekeraan pengolahan tanah ini dilakukan dengan dua tahap yait u membaak dan menggaru. embaak dilakukan untuk memperbaiki sirkulasi dalam tanah serta membuat
tanah
menadi
gembur,
sedangkan
maksud dari menggaru adalah
menyempurnakan tanah dari baakan, memberantas gulma, meratakan lahan yang akan diolah, dan membuat tanah lebih kedap air sehingga peresapan dapat diperke%il. $esarnya air yang dibutuhkan untuk pengolahan tanah untuk tanaman padi adalah 2! '3!! mm atau dengan rumus ( 6umber ( >ugas $esar 0rigasi #asar/ - = FA.S G A.$ <#:1@2H.1
2.14 /
Pengolahan tanah dilakukan 3! ' 4 hari sebelum penanaman. $esarnya air untuk pengolahan tanah pada hari ke B ditentukan dengan rumus ( -x = A#.S G <:1@.$
#engan ( -p
$esarnya air yang diperlukan pada saat pengolahan tanah m3/
n
)umlah hari pengolahan tanah
s
>inggi air untuk pengolahan
d
Unit Water Requirement mm/ eaporasi perkolasi
2.1 /
11 :
Guas daerah yang akan diolah ha/
$esarnya nilai kebutuhan air untuk penyiapan lahan dapat dilihat pada tabel 2.1. Ta%l 2.1 Nilai '%utua# air u#tu' -%#ia-a# laa# Eo G 7
T <3 ari@
T < ari@
S = 2 mm
S = 3 mm
S = 2 mm
S = 3 mm
,!!
11,1!
12,7!
8,4!
9,!
,!
11,4!
13,!!
8,8!
9,8!
",!!
11,7!
13,3!
9,1!
1!,1!
",! 7,!!
12,!! 12,3!
13,"! 13,9!
9,4! 9,8!
1!,4! 1!,8!
7,!
12,"!
14,2!
1!,1!
11,1!
8,!!
13,!!
14,!
1!,!
11,4!
8,!
13,3!
14,8!
1!,8!
11,8!
9,!! 9,! 1!,!! 1!,!
13,"! 14,!! 14,3! 14,7!
1,2! 1,! 1,8! 1",2!
11,2! 11,"! 12,!! 12,4!
12,1! 12,! 12,9! 13,2!
11,!!
1,!!
1",!
12,8!
13,"!
6umber #ata ( 6uhardono, 1989(44
2... 7%rga#tia# la-i8a# air <LR@
Pergantian lapisan air erat hubungannya dengan kesuburan tanah. $eberapa saat setelah pananaman, air yang digenangkan di permukaan saah akan kotor dan mengandung =at'=at yang tidak lagi diperlukan tanaman, bahkan dapat merusak tanah dan tanaman. :ir genangan ini perlu dibuang agar tidak merusak tanaman di lahan. 6aat pembuangan lapisan genangan, sampah'sampah yang ada di permukaan air akan tertinggal, demikian lumpur yang terbaa dari saluran saat pengairan. :ir genangan yang dibuang perlu diganti dengan air baru yang lebih bersih. :dapun ketentuan'ketentuan dalam -G adalah sebagai berikut (
a) -G diperlukan saat teradi pemupukan maupun penyiangan, yaitu 1'2 bulan dari transplating.
b) -G ! mm diperlukan pergantian lapisan air, diasumsikan ! mm, hal itu sesuai dengan @P $agian Penunang/
c) )angka aktu -G 1, bulan selama 1, bulan air digunakan untuk -G sebesar ! mm/. 2... 7%r'ola8i
12 Perkolasi adalah pergerakan air sampai ke baah dari =one tidak enuh antara permukaan tanah sampai ke baah permukaan air tanah/ ke dalam daerah enuh daerah berada di baah permukaan air tanah/. #aya Perkolasi Pp/ adalah lau perkolasi maksimum yang dimungkinkan dan besarnya dipengaruhi kondisi tanah dan muka air tanah. Perkolasi teradi saat daerah tak enuh men%apai daya medan (field capacity). #alam recharge buatan, perkolasi mempunyai arti penting, dimana infiltrasi teradi terus'menerus karena alasan teknis. &aktor'faktor yang mempengaruhi besarnya perkolasi antara lain (
1. >ekstur tanah -
>ekstur tanah yang halus, daya perkolasi ke%il
-
>ekstur tanah kasar, perkolasi besar
2. Permeabilitas tanah 6emakin besar permeabilitas tanah, semakin besar pula daya perkolasinya.
3. >ebal lapisan tanah bagian atas 6emakin tipis lapisan tanah bagian atas, semakin ke%il daya perkolasinya.
4. >anaman penutup Gindungan tumbuh'tumbuhan yang padat menyebabkan daya infiltrasi semakin besar yang berarti pula daya perkolasinya uga besar. Pada petak saah perkolasi dipengaruhi oleh ( '
>inggi genangan air 6emakin tinggi air yang tergenang, maka rembesan yang teradi semakin besar.
'
@eadaan pematang Pori'pori dan lubang pada pematang serta padat gemburnya tanah yang membentuk pematang ikut mempengaruhi rembesan. 6elain itu tebal tipisnya pematang uga berpengaruh. 6emakin tebal pematang, semakin ke%il pula rembesan yang teradi. Pada petak saah perkolasi dipengaruhi oleh tinggi genangan air dan keadaan
pematang. $esar perkolasi untuk beberapa enis tanah dapat dilihat pada tabel 2.2. Ta%l 2.2 !uu#ga# 4%#i8 Ta#a D%#ga# 7%r'ola8i 4%#i8 Ta#a 6andy Goam
7%r'ola8i %rti'al
Goam
2D3
*lay
1D2
6umber( i%e 0rrigation 0n )apan 1973/
13
2..J. E&i8i%#8i Iriga8i
6ebelum sampai di petak saah, air harus dialirkan dari sumbernya melalui saluran'saluran induk, sekunder dan tersier. #idalam sistem saluran teradi kehilangan' kehilangan debit yang disebabkan rembesan, perkolasi dan kurang teliti dalam eksploitasi. @ehilangan air irigasi dinamakan efisiensi irigasi yang besarnya adalah perbandingan antara umlah air yang nyata bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman ditambah perkolasi lahan dengan umlah air yang dikeluarkan dari pintu pengambilan. fisiensi dinyatakan dalam prosentase. @ehilangan ditentukan oleh pelaksanaan eksploitasi ada tiga tingkatan, yaitu (
a. @ehilangan air di tingkat tersier, melalui kehilangan air di saah, di saluran kuarter dan saluran tersier.
b. @ehilangan air di tingkat primer, melalui kehilangan air di saluran primer. c. @ehilangan air di tingkat sekunder, meliputi kehilangan air disaluran sekunder. &aktor yang mempengaruhi kehilangan air adalah ( 1. @ehilangan air di tingkat tersier dan di saah
a. @ebo%oran pematang b. @ehilangan karena pemakaian -
kerasama tingkat pemakai air
-
tingkat pengaasan pemakai air
c. Pemberian air tidak dilaksanakan d. >idak sempurnanya bangunan pelimpah dan pintu e. embesan pada saluran tersier dan kuarter -
tekstur tanah
- permeabilitas tanah -
umur saluran
-
kepadatan tanggul
f. @ebo%oran pada saluran tersier dan kuarter -
tingkat pemeliharaan saluran
- penyadap'penyadap liar 2. @ehilangan air di tingkat saluran primer dan sekunder yang terdiri dari (
a. embesan b. Penyadap liar c. @ebo%oran
14
d. Pengaruh pemeliharaan saluran dan tanggul e. Pengaruh pemeliharaan pintu &aktor'faktor yang mempengaruhi kehilangan air adalah (
1. Panang saluran akin panang saluran, kemungkinan kehilangan airnya s emakin besar.
2. @eliling basah saluran akin besar keliling basah saluran, makin besar pula kehilangan air.
3. Gapisan saluran 6aluran yang tidak di'lining lapisan pengeras akan teradi penggenangan air. 0ni disebabkan rembesan dan perkolasi.
4. @edudukan air tanah akin tinggi kedudukan air tanah, makin ke%il pula faktor peresapan yang teradi.
5. Guas permukaan air pada saluran akin luas permukaan yang teradi karena adanya penguapan. @ehilangan air yang %ukup besar tidak dapat diabaikan dalam perhitungan, sehingga perhitungan efisiensi penggunaan air dihitung dengan eapotranspirasi ditambah rembesan diumlah dengan perkolasi kemudian dibagi dengan umlah air yang disuplai irigasi dan %urah huan/. umus ( in flo − outflo fisiensi
in flo
x1!!+ 2.1" /
ntuk menghitung efisiensi di tingkat sekunder dan primer dipakai data debit rata'rata selama 1! tahun. isalnya, kehilangan air pada bulan )anuari ( ' #ebit rata'rata di pintu pengambilan utama 2!! l5dt ' #ebit rata'rata di pintu tersier 1! l5dt @ehilangan air di saluran primer dan sekunder pada bulan )anuari adalah ( 2!! − 1,! 2!!
×
1!! + 2, +
)adi efisiensi irigasi di tingkat primer dan sekunder adalah 97, + #alam studi ini diambil besarnya efisiensi sebagai berikut
1) 6aluran Primer
8!+ ' 9!+
2) 6aluran 6ekunder
"!+ ' 8!+
3) 6aluran >ersier
4!+ ' 7!+.
1 2.J. 7ola Ta#am 2.J.1. 7ola Tata Ta#am
Pola tata tanam merupakan %ara yang terpenting dalam peren%anaan tata tanam. aksud diadakannya tata tanam adalah untuk mengatur aktu, tempat, enis dan luas tanaman pada daerah irigasi. >uuan tata tanam adalah untuk memanfaatkan persediaan air irigasi seefektif dan seefisien mungkin sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. #ua hal pokok yang mendasari diperlukannya tata tanam, yaitu ( ' Persediaan air irigasi dari sungai/ di musim kemarau yang terbatas. '
:ir yang terbatas harus dimanfaatkan sebaik'baiknya sehingga setiap petak mendapatkan air sesuai dengan umlah yang dibutuhkan.
$erdasarkan pengertian tata tanam seperti diatas ada empat faktor yang harus diatur, yaitu (
1. -aktu Pengaturan aktu dalam peren%anaan tata tanam merupakan hal yang pokok. 6ebagai %ontoh bila hendak mengusahakan padi rendeng, yang pertama kali dilakukan adalah mengolah tanah untuk pembibitan. Pada aktu mulai tanam biasanya musim huan mulai turun sehingga persediaan air relatif ke%il. ntuk menghindari hal'hal yang tidak diinginkan maka aktu penggarapan dan urutan serta tata tanam diatur sebaik'baiknya.
2. >empat Pengaturan tempat masalahnya hampir sama dengan pengaturan aktu. #engan dasar pemikiran baha tanaman membutuhkan air dan persediaan air yang ada dipergunakan bagi tanaman. ntuk dapat men%apai hal itu tanaman diatur tempat penanamannya, agar pelayanan irigasi dapat lebih mudah.
3. Pengaturan enis tanaman >anaman yang diusahakan antara lain padi, palaia dan lain'lain. >iap enis tanaman mempunyai tingkat kebutuhan air yang berlainan. $erdasarkan hal tersebut, enis tanaman yang diusahakan harus diatur sedemikian rupa sehingga kebutuhan air dapat terpenuhi. isalnya ika persediaan air sedikit diusahakan penanaman tanaman dengan kebutuhan air sedikit.
6ebagai %ontoh adalah
penanaman padi, gandum, palaia di musim kemarau. Pada musim kemarau persediaan air sedikit, untuk menghindari teradinya lahan yang tidak terpakai,
1" areal tanaman harus dibatasi luasnya dengan %ara menggantinya dengan tanaman palaia. $erarti areal yang ditanami menadi luas sehingga kemungkinan lahan yang tidak terpakai akan lebih ke%il.
4. Pengaturan luas tanaman Pengaturan luas tanaman hampir sama dengan pengaturan enis tanaman. Pengaturan pada pembatasan luas tanaman akan membatasi besarnya kebutuhan air bagi tanaman yang bersangkutan. Pengaturan ini hanya teradi pada daerah yang airnya terbatas, misalnya ika persediaan air irigasi yang sedikit, petani hanya boleh menanam palaia. 2.J.2. 4a$al Tata Ta#am
>uuan penyusunan adal tanam adalah agar air yang tersedia dari sungai/ dapat dimanfaatkan dengan efektif untuk irigasi, sesuai dengan umlah yang dibutuhkan tiap lahan. Pada musim kemarau, kekurangan umlah air dapat diatasi dengan mengatur pola tata tanam sesuai dengan tempat, enis tanaman dan luas lahan tanaman. Penentuan adal tata tanam harus disesuaikan dengan adal penanaman yang ditetapkan dalam periode musim huan dan musim kemarau. 2.J.3. Tata Ta#am
#alam satu tahun terdapat dua kali masa tanaman yaitu musim huan Iktober' aret/ dan musim kemarau :pril'6eptember/.
$atasan aktu tersebut digunakan
untuk menentukan aal penanaman padi di musim huan/, demikian pula untuk enis tanaman lain. $erdasarkan faktor'faktor dan pertimbangan diatas, maka pola tata tanam suatu daerah tertentu dapat digolongkan menadi (
1. Pola tata tanam 0
( Padi D Padi
2. Pola tata tanam 00
( Padi D PadiD Palaia
3. Pola tata tanam 000 ( Padi D Palaia D Palaia
2.>. K%utua# Air Iriga8i
@ebutuhan air irigasi pada tanah pertanian untuk satu unit luasan dinyatakan dalam rumus sebagai berikut ( IR = Cu G 7$ G 7 G N R%
2.17 /
17 #engan ( 0
kebutuhan air irigasi mm/
*u
penggunaan konsumtif tanaman mm/
P
kehilangan air akibat perkolasi mm5hr/
Pd
kebutuhan air untuk pengolahan tanah mm/
N
kebutuhan air untuk pengisian tanah persemaian mm/
e
%urah huan efektif mm/ @ebutuhan air irigari total yang diukur dalam pintu pengambilan atau intake
adalah hasil perkalian kebutuhan air irigasi di saah dengan faktor efisiensi irigasi, dan dinyatakan dengan rumus ( DR =
2.18 /
#engan ( # kebutuhan air irigasi pada pintu pengambilan atau intake m35dt/ f
efisiensi irigasi
:
luas saah yang diairi m2/
>
periode aktu pemberian air hari/
>erdapat 2 metode untuk menghitung kebutuhan air irigasi yaitu ( 1. etode @riteria Peren%anaan P 2. etode -ater $alan%e
a) %to$% Krit%ria 7%r%#6a#aa# 7U a. @ebutuhan air di saah ( N5R = ET6 G 7 R %&& G LR
2.19 /
#engan ( N&
kebutuhan air bersih di saah ml5dt5hari/
>%
eapotranspirasi potensial
P
perkolasi
eff
%urah huan efektif mm/
-G
pergantian lapisan air
b. @ebutuhan air irigasi untuk tanaman padi IR = N5RI
#engan 0 adalah efisiensi irigasi.
2.2! /
18 %. @ebutuhan air untuk tamanan palaia .8>o − 4eff/ P
IR =
2.21 /
d. @ebutuhan air irigasi untuk penyiapan lahan
IR - =
e k .e k ' 1/
2.22 /
#engan ( 0 p kebutuhan air untuk penyiapan lahan mm5hari/
kebutuhan air untuk mengganti air yang hilang akibat eaporasi dan perkolasi di saah yang telah dienuhkan mm5hari/
k
>56
>
angka aktu penyiapan lahan hari/
6
air yang dibutuhkan untuk penenuhan ditambah dengan ! mm
b) %to$% at%r Bala#6% @ebutuhan air irigasi di saah (
a. ntuk tanaman padi ( N5R = Cu G 7$ G N G 7 : R %&&
2.23 /
b. ntuk tanaman palaia ( N5R = Cu G 7 : R %&&
2.24 /
#engan ( N& kebutuhan air di saah 1mm5hr B 1!.!!!524B"!B"! 1 l5dt5ha/ *u
kebutuhan air tanaman mm5hari/
Pd
kebutuhan air untuk pengolahan tanah mm5hari/
N
kebutuhan air untuk pembibitan mm5hari/
P
perkolasi
eff %urah huan efektif mm/
c) Nilai 57R ntuk memudahkan pelaksanaan di lapangan, %ara perhitungan kebutuhan air tanaman di )aa >imur memakai metode &aktor Poloio elatif &P/. etode ini merupakan perbaikan dari metode'metode yang telah diterapkan di Negara $elanda, yaitu metode Pasten.
19 Persamaan untuk metode &P yaitu ( J &P GP4
2.2 /
#engan ( &P
&aktor Poloio elatif lt5dt5ha.pol/
J
#ebit air yang mangalirdi sungai m35dt/
GP
Guas Poloio elatif ha.pol/
6edangkan kategori nilai &P untuk keperluan operasional pembagian air pada petak tersier dapat dikategorikan sebagai berikut ( $aik, &P
!,3 D !, lt5dt5ha.pol bulan Iktober sampai &ebruari/
6edang, &P
!,21 D !,3! lt5dt5.ha.pol bulan aret sampai )uni/
*ukup, &P
!,1 D !, lt5dt5ha.pol bulan )uli sampai Iktober/
Ta%l 2.3 Krit%ria 57R B%r$a8ar'a# 4%#i8 Ta#a 57R
:luial Gatosol Frumosol Filiran
Air Kura#g
Air Cu'u-
!,18 !,12 !,!" Perlu
!,18 D !,3" !,12 D !,23 !,!" D !,12 ungkin
Air %ma$ai
!,3" !,23 !,12 >idak
6umber ( #P #inas >ingkat 0 )aa >imur, 197
2.0. Si8t%m 7%magia# Air 2.0.1. Si8t%m Rota8i
0rigasi se%ara rotasi adalah pemberian air se%ara bergantian menurut bagian daerah atau blok tertentu dalam adal tertentu dalam angka aktu yang telah ditentukan sesuai gilirannya. 6istem rotasi yang dilaksanakan ada dua ma%am, yaitu (
1. etode ( -aktu tetap D debit ariabel #engan sistem ini pemberian air pada satu unit daerah irigasi dilaksanakan dalam angka aktu tertentu biasanya 24 am. >etapi besar debit dapat berubah sesuai dengan debit yang tersedia, debit maksimum yang dibutuhkan untuk masing'masing unit dapat dihitung dengan rumus berikut ( t + P J : B 0 B ff B 8,"4
2.2" /
2! #engan ( J
#ebit maksimum lt5dt/
:
Guas area ha/
0 )umlah unit rotasi t apotranspirasi mm5hari/ P
Perkolasi mm5hari/
2. etode aktu ariabel D debit tetap #engan metode ini pemberian air kepada satu unit rotasi dilaksanakan dengan besar debit tetap, tetapi aktunya berubah'ubah disesuaikan dengan ketersediaan air di saluran primer. Gamanya aktu yang diperlukan untuk mengairi masing'masing unit dapat dihitung dengan rumus berikut ( a1 > :> B 24 B 0
2.27 /
#engan ( >
)angka aktu untuk mengairi masing'masing unit rotasi am/
:> Guas area persaahan ha/ :1 Guas unit rotasi ha/ 0 )umlah unit rotasi Pemanfaatan se%ara maksimum %urah huan yang ada akan sangat membantu peningkatan efisiensi air irigasi. Pada intinya adalah baha kita dapat mengurangi besarnya debit air apabila turun huan di daerah irigasi. $esarnya debit air yang dapat dikurangi, dapat dilihat pada tabel 2.4 Ta%l 2. uu#ga# Cura !u"a# $%#ga# D%it a#g $a-at Di'ura#gi Cura !u"a#
D%it a#g $i'ura#gi
Lama ma8a -%#gum-ula#
D%it air 2 D 3 hari 2 D 3 hari 3 hari atau lebih
6umber ( :nonim, Gaporan P@N *ahyo .#. 99!1!"4!43'"4
2.0.2. Si8t%m 9ilira#
Pada musim kemarau sering teradi kemarau irigasi, terutama pada petak di bagian hilir. )ika hal tersebut teradi maka sistem pemberian airnya perlu diatur sistem giliran untuk menghindari kehilangan air yang banyak selama mengalir.
21 #ebit minimum suatu saluran berbeda'beda, tergantung luas saah yang ditanamami dan luas saah yang mendapat air dari saluran tersebut. ntuk keperluan itu diperlukan hal'hal perhitungan sebagai berikut (
1. Pembagian air tidak kurang dari 2! lt5dt. ntuk menamin hal tersebut pemberian air digilir.
2. 6eluruh aringan tersier mendapat giliran, ika umlah air bersesuaian dengan &P !,1! lt5dt5ha.
3. Prioritas pemberian air disesuaikan dengan P C - C . 4. )adal pemberian disiapkan untuk tiap saluran tersier, dan diberitahukan ke tiap <0PP:. )adal penggiliran didasarkan periode 1! harian dan &P dari tersier.
5. Pembagian sampai pada pintu tersier akan diaasi oleh uru, sedangkan dalam aringan tersier akan diaasi oleh ulu'ulu sambong/.
6. )uru dan pengamat akan turun tangan dalam pemberian air di petak tersier, bila teradi perselisihan di desa. Filiran pada tingkat karter dilakukan apabila debit yang mengalir A 1 lt5dt, untuk debit C 1 lt5dt pemberian air dilakukan se%ara terus menerus. :n Jn = J D Go/ B :
2.28 /
#engan ( Jn
)angka aktu karter n
J
#ebit pada pengambilan tersier
Go
kehilangan total pada saluran tersier dan sub tersier
:
>otal baku poloio relatif
:n
$aku poloio pada petak @arter
*ara pemberian air dengan memperhitungkan faktor arak (
1. @ehilangan dipengaruhi oleh panang saluran, tentunya pada saat kuantitas air terbatas faktor ini perlu diperhitungkan demi untuk pembagian air yang merata.
2. emperhitungkan faktor arak berarti memberikan debit air yang lebih besar pada blok'blok yang lebih auh sealan dengan araknya dari pintu tersier. $esarnya faktor arak dapatdihitung dengan rumus sebagai berikut ( < a =
a + bp a
#engan (
2.29 /
22 < a b
&aktor arak $esarnya ditaksir leat per%obaan di lapangan 1,7 am5ha5km untuk tanah berat 2 am5ha5km untuk tanah ringan (sandy loam)
p
Panang saluran dari pintu tersier ke pintu titik pusat blok
h rata'rata berariasi tergantung umlah blok dan aktu irigasi yang tersedia, untuk umlah blok 4, aktu irigasi 24 am, maka hr 4 B 24 B 1! 1! periode pemberian air 1! harian/.
a ? bp, maka a
a didapat dari faktor arak untuk tiap blok dapat dihitung.
J
Jren% < a B :e
2.3! /
< :e : B a
2.31 /
#engan ( J
#ebit dengan faktor arak
Jren%
#ebit yang diren%anakan
< a
&aktor arak rerata
:e
Guas ekialen
:
Guas area saah
2.0.3. Si8t%m 9olo#ga#
Persediaan air dalam angka aktu satu tahun tidak tetap, artinya ada bulan' bulan yang persediaan airnya %ukup ada pula yang kurang. Pada musim huan padi mulai ditanam. Pengelolaan tanah mulai dilakukan di aal musim huan, dimana pada saat itu persediaan air mulai banyak. )ika seluruh lahan diairi dalam aktu bersamaan, kebutuhan air tidak akan men%ukupi. engingat hal tersebut, dalam sistem penanaman padi rendeng, lahan perlu dibagi menadi beberapa golongan. :pabila pengelolaan tanah untuk tanaman padi rendeng di seluruh area dalam suatu daerah pengaliran dimulai dalam aktu yang bersamaan, maka kebutuhan air
23 maksimumnya akan auh melampaui daya tampung saluran maupun kemampuan daya guna airnya. 6istem golongan adalah mengatur dengan sistem memisahkan periode pengolahan dengan maksud menekan kebutuhan air maksimum. *ara pengaturan sistem golongan adalah sebagai berikut (
1. Petak tersier terdiri dari 4 petak sub tersier masing'masing ( 6ub tersier : 6ub tersier $ 6ub tersier * 6ub tersier #
asing'masing diusahakan mempunyai luas sama, pemberian air dibedakan menadi 3 kondisi
a. >ahap 0 #ebit yang ada J : 7 D 1!!/+ B J ren% Pembagian air kontinyu terdapat petak'petak tersier.
b. >ahap 00 #ebit yang ada J : ! D 7!/+ B J ren% *ara pemberian air ( •
Periode 0 :, $, * diari, # tidak diari Gamanya pemberian air ( :+$+* : + $ + * + # B 24 am
•
Periode 00 $, *, # diari, : tidak diari Gamanya pemberian air ( $+*+# : + $ + * + # B 24 am
•
Periode 000 *, #, : diairi, $ tidak diairi Gamanya pemberian air (
24 *+#+: : + $ + * + # B 24 am •
Periode 0H #, :, $ diairi, * tidak diairi Gamanya pemberian air ( #+:+$ : + $ + * + # B 24 am
c. >ahap 000 #ebit yang ada J : 2 D !/+ B J ren% #ua sub tersier diairi, dua sub tersier yang lainnya tidak diairi, pemberian air terbagi dalam dua periode. •
Periode 0 :, * diairi, $, # tidak diairi Gamanya pemberian air ( :+* : + $ + * + # B 12! am
•
Periode 00 $, # diairi, :, * tidak diairi Gamanya pemberian air ( $+# : + $ + * + # B 12! am
2. Petak tersier terbagi menadi tiga sub tersier masing'masing ( 6ub tersier : 6ub tersier $ 6ub tersier *
asing'masing diusahakan mempunyai luas sama, pemberian air dibedakan menadi 2 kondisi.
a. >ahap 0 #ebit yang ada J : "+ B J ren% Pemberian air dilakukan se%ara kontinyu untuk masing'masing sub tersier
b. >ahap 00 #ebit yang ada J : 3! D "!/+ B J ren% Pemberian air dilakukan menadi tiga periode, yakni (
2 •
Periode 0 : tidak diairi, $, * diairi Gamanya pemberian air ( $+* : + $ + * B
•
24! 3 am
Periode 00 $ tidak diairi, :, * diairi Gamanya pemberian air ( :+* : + $ + * B
•
24! 3 am
Periode 000 * tidak diairi, :, $ diairi Gamanya pemberian air ( :+$ : + $ + * B
24! 3 am
3. Petak tersier terbagi menadi dua sub tersier masing'masing (
6ub tersier :
6ub tersier $ asing'masing diusahakan mempunyai luas sama, pemberian air dibedakan
menadi 2 kondisi
a. >ahap 0 J: !+ B J ren% Pemberian air dilakukan se%ara kontinyu
b. >ahap 00 J: A !+ B J ren% Pemberian air diberikan untuk periode aktu angka aktu dan hari 12! am •
Periode 0 $ tidak diairi, : diairi Gamanya pemberian air ( : : + $ B 12! am
•
Periode 00 •
: tidak diairi, $ diairi
2" •
Gamanya pemberian air ( $
•
: + $ B 12! am
Pengaturan dimulainya golongan diputuskan atas kesepakatan petani 5 <0PP: dipandu oleh enteri Pengairan. aksud keterlibatan enteri Pengairan agar menamin keberadaan air untuk tanaman, keputusan ini berpedoman pada pengadaan ketersediaan air dan data %urah huan yang lalu digunakan sebagai perhitungan terhadap penentuan permulaan tanggal dari masing'masing golongan. >iap golongan diberi batas yang tetap. >iap tahun pengaturan golongan digilir, sehingga keuntungan atau kerugian tiap bagian dapat terbagi rata. Pengaturan'pengaturan umum terhadap golongan'golongan seperti berikut (
a) >iap aringan induk dibagi dalam tiga golongan :, $, *. >iap golongan diadakan sampai seluruh petak'petak tersier dengan %ara menggolongkan baku'baku saah yang luasnya hampir sama bagi masing'masing golongan.
b) >iap golongan :, $, * digilir. c) ntuk pengolahan tanahnya garapan/, masing'masing menerima air selama dua periode 1! harian mulai dari golongan :.
d) >anaman padi gadu yang masih ada disaah diberi air dengan %ukup. 0in dimulainya golongan'golongan akan datang dari P> nit Pelaksana >eknis/. P> harus menamin adanya data'data yang tepat mengenai tanaman, debit dan %urah huandari tahun'tahun yang telah lalu untuk digunakan sebagai dasar perhitungan terhadap penentuan permulaan tanggal dan masing'masing golongan. Prosedur'prosedur yang digunakan pada sistem golongan adalah sebagai berikut (
a)
#ibuat batas'batas golongan yang pasti pada batas'batas primer atau sekunder, dalam tiga bagian yang kira'kira hampir sama. Pemberian air ke petak tersier tidak langsung mengambil dari saluran primer maupun sekunder.
b)
6etelah diteliti dan dibenarkan P> dan disetuui komisi irigasi golongan'golongan diberi tanda tetap di petak'petak pengairan. 6etelah itu dibuat daftar desa'desa serta petak'petak di masing'masing golongan lalu dikirim ke semua desa'desa yang bersangkutan.
c)
6etelah mempertimbangkan adanya tanaman'tanaman yang ada disaah, pengamat mengusulkan ke P> tentang pengaturan golongan'golongan untuk musim yang akan datang.
27
d)
Gangkah selanutnya adalah mengadakan pertemuan dengan panitia irigasi untuk mempertimbangkan ren%ana tanaman musim penghuan.
e)
Pada pertemuan ini akan ditentukan adanya golongan'golongan, oleh sekretaris panitia irigasi, sebelum permulaan musim penghuan, desa'desa dan dinas'dinas yang bersangkutan akan diberi tahu tentang aturan golongan baru.
6istem golongan dikerakan sebagai berikut (
Ta%l 2.. 7%magia# Si8t%m 9olo#ga# tia- 7%rio$% No
1 2 3 4
7%rio$% 9olo#ga# A 6ampai hari Farapan tanah untuk
ke'1 pembibitan
untuk pembibitan Pemindahan tanaman >anaman padi >idak ada pembatasan pembagian air
9olo#ga# B
9olo#ga# C
'
'
Farapan tanah untuk pembibitan $ibit dan garap tanah untuk tanaman padi Pemindahan tanaman '
' Farapan tanah untuk pembibitan $ibit dan garap tanah untuk tanaman padi '
28
Salura# 7rim%r
Ba#gu#a# Bagi Salura# S%'u#$%r
7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
9olo#ga# A
9olo#ga# A 7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
9olo#ga# B
9olo#ga# B 7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
9olo#ga# C
9olo#ga# C 7%ta' 7%ta' T%r8i%r Salura# T%r8i%r T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
Salura# T%r8i%r
7%ta' T%r8i%r
9amar 2.3. S'%ma Di8triu8i Air Cara 9olo#ga#
29 2./. A#ali8a N%ra6a Air
Parameter yang digunakan dalam perhitungan kebutuhan air irigasi berdasarkan metode ini adalah ( •
@ebutuhan air untuk pengolahan tanah #idekati dengan metode yang telah dikembangkan oleh a# D% Soor $a# (il"8tra 198"/ dalam Gaporan Praktik @era *ahyo .#., 99!1!"!43'"4/ dengan persamaan sebagai berikut ( "d
=
Mxc c
!
!
−1
2.32 /
#engan ( Pd
kebutuhan air untuk pengolahan tanah mm5hari/
kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat eaporasi dan perkolasi di saah yang telah dienuhkan mm5hari/
o
eaporasi mm5hari/
@
>56
>
angka aktu penyiapan lahan mm5hari/
%
kebutuhan air untuk penenuhan lapisan air ! mm, yaitu 2!! ? ! 2! mm
•
$erdasarkan kebutuhan air untuk tanaman %rop ater reKuirment/ #apat dihitung dengan persamaan ( Cu = K x Eto
2.33 /
#engan (
•
*u
kebutuhan air untuk tanaman mm5hari/
>o
eaporasi potensial mm5hari/
@
koefisien tanaman
Perkolasi Perkolasi dapat diartikan sebagai kehilangan air akibat pergerakan air tanah karena penurunan air se%ara graitasi ke dalarn tanah. $erdasarkan tekstur tanah lempung liat dengan pemeabilitas sedang, maka lau perkolasi yang dapat dipakai berkisar antara 1'3 mm5hari. #alam studi ini nilai perkolasi yang diambil sebesar 2 mm5hari.
•
Pergantian lapisan air 6etelah angka aktu sekitar 1'2 bulan dari transplantasi, maka dilakukan pergantian air sedalam ! mm 2' mm5hari/ setiap kalinya selama 2! hari.
