Cystoma Ovarii

BAB I PENDAHULUAN

A. Lata Latarr Belak Belakan ang g

Seiring berkembangnya Ilmu pengetahuan dan teknologi, diikuti pula dengan berkembang jenis dan macam adanya penyakit dan gangguan kesehatan. Salah satunya dibidang ginekologi yang saat ini semakin marak dengan berbagai penyakit / gangguan kandungan pada wanita. Salah satu gangguan ginekologi yang sering ditemukan dan terjadi adalah cystoma ovarii atau disebut juga tumor ovarium. Kejadian cystoma ovarii terkadang sulit ditetapkan karena tidak semua cystom cystomaa ovari ovari member memberika ikan n keluha keluhan n / gejala gejala klinis klinis yang yang kuat kuat sebagi sebagian an besar besar cystom cystomaa ovarii ovarii ditemu ditemukan kan pada pada masa masa reprod reproduks uksii karena karena adanya adanya rangsa rangsanga ngan n hormonal tubuh. Bidan Bidan seba sebaga gaii tena tenaga ga terl terlat atih ih dima dimasy syara arakat kat dimi dimint ntai ai bant bantua uan n gila gila berhadapan dengan kesulitan dalam kesehatan. Keluhan utama wanita yang mendorong untuk memeriksakan diri adalah keputihan, perdarahan, rasa nyeri, kehamilan & benjolan (tumor) pada alat genetalia. Keberadaan bidan bertujuan untuk menyaring berbagai masalah kesehatan. Sekalipun tugas bidan bukanlah untuk mengani penyakit kandungan tetapi bidan dapat melakukan melakukan kegiatan kegiatan yang berguna salah satunya memberikan KIEM (Komunikasi, Informasi edukasi dan motivasi) kepada pasien agar tetap tenang menerima gangguan kesehatannya.

B. Tujuan 1.

Tujuan Umum

Melalu Melaluii lapora laporan n ini mahasi mahasiswa swa dihara diharapka pkan n mampu mampu melaks melaksana anakan kan asuhan asuhan kebidanan secara kompehensif pada kasus cystoma Ovarii 2.

Tujuan Khusus

Dengan disusunnya laporan ini diharapkan mahasiswa mampu a.

Mengumpulkan data sampai dengan analisa data.

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.













b.

Mengidentifikasi diagnosa dan masalah

c.

Mengantisipasi masalah potensial

d.

Mengidentifikasi kebutuhan segera

e.

Merencanakan asuhan kebidanan

f.

Melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan

g.

Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan

C. Meto Metode de Penul Penulis isan an 1.

Wawancara

Komunikasi Komunikasi langsung langsung yang bertujuan bertujuan mencari mencari informasi informasi guna melengkapi melengkapi data pasien dengan cara berkomunikasi berkomunikasi baik dengan pasien maupun keluarga pasien untuk memperoleh data yang akurat. 2.

Obstetri

Dengan cara mengamati perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh data tentang kesehatan pasien. 3.

Studi Dokumentasi

Mempelajari dan melengkapi data dengan jalan melihat catatan/status pasien, catatan perkembangan pasien dan hasilnya. 4.

Studi Pustaka

Dari buku-buku penunjang.

D. Sistem Sistemati atika ka Penul Penulisa isan n BAB I

PENDAHULUAN 1.1. 1.1. Lata Latarr Bela Belaka kang ng 1.2. Tujuan 1.3. 1.3. Meto Metode de Penu Penuli lisa san n 1.4. 1.4. Sist Sistem emat atik ikaa Penul Penulis isan an















BAB II III

TINJAUAN KA KASUS 3.1

Pen Pengkaj kajian dat data

3.2 3.2

Iden Identi tifi fika kasi si diagn diagnos osaa dan mas masal alah ah

3.3 3.3

Antis Antisip ipas asii mas masal alah ah poten potensi sial al

3.4 3.4

Iden Identi tifi fika kasi si keb kebut utuh uhan an seg seger eraa

3.5

Intervensi

3.6

Implementa ntasi

3.7

Evaluasi

BAB IV

PEMBAHASAN

BAB V

PENUTUP 5.1

Kesimpulan

5.2

Penutup

DAFTAR PUSTAKA















BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 2.1

Kons Konsep ep Cyst Cystom oma a Ovar Ovarii ii

a.

Definisi

Kista (cystis) adalah kantung tertutup yang normal atau abnormal, berlapis jaringan epiter dan mengandung cairan atau bahan setengah padat. (Kamus Kedokteran, 2003) b.

Pembagian Tumor Ovarium / Cystoma Ovarii

Ovarium mempunyai kemungkinan untuk berkembang menjadi tumor jinak maupun maupun tumor tumor ganas. ganas. Pembagi Pembagian an tumor tumor ovarium ovarium secara secara prakti praktiss adalah adalah sebagai berikut : 1. Tumo Tumorr Jina Jinak k Kis Kisti tik k Kistoma ovarii simpleks : adalah kista yang permukaannya rata dan halus biasanya bertangkai seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dindin Dinding g Kista Kista tipis tipis berisi berisi cairan cairan jernih jernih yang yang serosa serosa dan berwar berwarna na kuning. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1, 2000)

Kistoma ovarii serosum : kista ini berasal dari epitel germinativum. Bentuk Bentuk kista kista umumny umumnyaa unilok unilokula ular, r, bila bila multil multilokul okular ar perlu perlu dicuri dicurigai gai adanya keganasan. Kista ini dapat membesar, tetapi tidak sebesar kista musinosum. Gambaran klinis pada kasus ini tidak klasik. Selain teraba massa intrabdominal dapat timbul asites. Kistoma ovarii musinosum : asal kista ini belum pasti menurut Meyer. Kista Kista ini berasa berasall dari dari terato teratoma. ma. Pendapa Pendapatt lain lain mengat mengatakan akan kista kista ini berasal dari epitel germinativum atau mempunyai asal yang sama















perlekatan kista dengan omentum, usus-usus dan peritoneum parietale. Selain itu bisa terjadi ileus karena perlekatan dan produksi musim yang terus bertambah akibat pseudomiksoma peritonei. Kist Kistom omaa derm dermoi oid d adal adalah ah tera terato toma ma kist kistik ik jina jinak k deng dengan an stru strukt ktur ur ektode ektoderma rmall berdif berdifere erensi nsiasi asi sempur sempurna na dan lebih lebih menonjo menonjoll dari dari pada meso mesode derm rm dan dan ento entoder derm m dan dan seba sebagi gian an lagi lagi padat padat.. Dapa Dapatt terj terjad adii perubahan kearah keganasan seperti karsinoma epidermoid.

2. Tumo Tumorr jina jinak k pada padatt (sol (solid id)) -

Fibroma warii

-

Tumor Brener

-

Tumor sisa adrenal

c.

Gambaran Klinik Tumor Ovarium

Pertumbuhan Pertumbuhan tumor ovarium ovarium dapat memberikan memberikan gejala karena besarnya, besarnya, terdapat perubahan hormonal atau penyulit yang terjadi. Tumor Tumor jinak jinak ovariu ovarium m yang yang diamet diametern ernya ya kecil kecil sering sering ditemu ditemukan kan secara secara kebetulan dan tidak memberikan gejala klinik yang berarti. Gejala klinik akibat tumor ovarium dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Geja Gejala la aki akiba batt pertu pertumb mbuha uhan n 

Menimbulkan rasa berat di abdomen bagian bawah



Mengganggu miksi atau defekasi



Tekanan tumor dapat menimbulkan obstipasi atau edema pada

tungkai bawah 2. Gejala Gejala akibat akibat peruba perubahan han hormon hormonal al Ovari Ovarium um meru merupak pakan an sumb sumber er horm hormon on utam utamaa wani wanita ta,, sehi sehing ngga ga bila bila menjadi menjadi tumor tumor menimb menimbulk ulkan an ganggua gangguan n terhada terhadap p patrun patrun menstr menstruas uasi. i.















a.

Perdarahan In Intra tu tumor 

Perdarahan, menimbulkan gejala klinik nyeri abdomen

mendadak dan memerlukan tindakan yang cepat. b.

Perputaran tungkai 

Tumor Tumor bertan bertangkai gkai sering sering terjad terjadii perput perputara aran n tungkai tungkai,,

secara perlahan sehingga tidak banyak menimbulkan rasa nyeri abdomen. 

Perpu Perputa tara ran n tungk tungkai ai mend mendada adak k meni menimb mbul ulkan kan nyer nyerii

abdomen mendadak dan segera memerlukan tindakan medis. c.

Terjadi in infeksi pa pada tu tumor 

Karena suatu hal terjadi infeksi kista ovarium sehingga

menim menimbul bulkan kan geja gejala la infe infeks ksi, i, yait yaitu u bada badan n pana panas, s, nyei nyei pada pada abdomen, mengganggu aktivitas sehari -hari d.

Robekan di dinding ki kista 

Pada Pada tors torsii tanga tangaki ki kist kistaa ada ada kemu kemungk ngkin inan an terj terjad adii

robekan sehingga isi kista tumpah ke dalam ruangan abdomen e.

Dege Degene nerrasi asi gan ganas as Kis Kista ovar ovariium

Keganasan kista ovarium sering dijumpai

d.

Diagnosa Kista avarium

Pmbesaran pada abdomen bagian bawah merupakan sala hsatu keluhan yang mendor mendorong ong wanita wanita untuk untuk melakuk melakukan an pemeri pemeriksa ksaan. an. Tumor Tumor ovarium ovarium dpat dibedak dibedakn n saat saat melkuka melkukan n pemeri pemeriksa ksaan an dalam. dalam. Menghad Menghadapi api tumor tumor jinak jinak ovar ovariu ium m

perl perlu u

dila dilaku kuka kan n

peme pemeri riks ksaa aan n

tent tentan ang g

permukaannya dan sebagainya Disamping itu perlu dilakukan diagnosa banding 1.

Kehamilan

kons konsis iste tens nsi, i,

besa besar r



















2.

Terasa gerakan janin atau ballofemen

Subserosa mioma uteri bertangkai 

Hasil pemeriksaan labortorium mendukung ovarium

Dengan adanya alat canggih ultrasonografi, diagnosis banding antara kist kistaa ovar ovariu ium, m, keham kehamil ilan an atau atau subs subseco ecosa sa miom miomaa uter uterii dapa dapatt dibedakan dengan jelas. Bila bidan dalam tugasnya dapat meneggakkan kemungkinan tumor di bagia bagian n bawa bawah h abdom abdomen en,, sege segera ra mela melakuk kukan an konsu konsult ltas asii atau atau merujuk merujuk ke puskes puskesmas mas atau atau langsu langsung ng ke dokter dokter ahli ahli kandung kandungan. an. Tumor Tumor ovarium ovarium memerl memerlukan ukan tindak tindakan an yang yang spesia spesiali listi stis. s. Bidan Bidan bertugas untuk memberikan komunikasi, informasi, edukasi dan motiva motivasi si (KIEM) (KIEM) tentan tentang g pengoba pengobatan tan tumor tumor dengan dengan pengoba pengobatan tan modern dan tindakan operasi. Diagnosis presumtif pada tumor ovarium yang fungsional biasanya dibuat bila masa adneksa kistik A sampai 8 cm ditemukan pada pemeriksaan gimanual, ini dipastikan bila lesi mengalami regresi sete setela lah h masa masa haid haid beri beriku kutny tnya. a. Bias Biasan anya ya,, kist kistaa dapa dapatt berg berger erak ak,, unilateral, dan tidak disertai dengan asites. Massa dapat melebihi 8 cm dan amat amat nyeri nyeri bila bila dipalp dipalpasi asi.. KadangKadang-kad kadang, ang, kista kista lutein lutein hemoro hemorogik gik dapat dapat mempuny mempunyai ai konsis konsisten tensi si yang yang padat padat danbuka danbukan n

















Dalam hal ini uji kehamilan, laju endap eritrosit dan pemeriksaan ultrasonik biasnaya bermanfaat.

e.

Penanganan Umum

Kalau pasien dalam masa reproduksi dan kista adneksa berdiameter kurang dari 6 cm, sebaiknya menunggu dan memeriksa pasien lagi setelah haid berikutnya, mungkin dengan memberi kontrasepsi oral untuk menekan kadar gonadotropin. Kalau massa kistik antara 6 dan 8 atau kalau massa ini keras atau terasa padat, penelitian ultrasonik pelvis dapat dilakukan untuk memastikan bahwa massa kistik itu bersifat unilokular. Kalau massa itu nyeri nyeri,, multil multilokul okuler, er, atau atau sebagi sebagian an padat, padat, eksplo eksploras rasii pembeda pembedahan han boleh boleh dilakukan. Pada pasien dalam usia empat puluhan, kesempatan timbulnya neoplasma neoplasma ovarium ovarium meningkt, meningkt, dan penundaan penundaan observasi observasi harus dilakukan dengan hati-hati. Kalau lesi tidak memenuhi persyaratan untuk observasi, pembedahan eksplorasi mungkin diindikasikan. (Esensial obstetri dan Ginekologi, 2001)

















f.

Penanganan Oleh Bidan Tumor Jinak Ovarium

Gejala Klinik: - Tanpa gejala - Gejala Klinik Pendesakan pembesaran • tumor Gangguan hormone, • perdarahan, patrun menstruasi berubah Komplikasi tumor • - Torsi tumor - Infeksi tumor - Dinding robek - Terjadi keganasan

Bentuk tumor jinak - Kista ovarii - Tumor padat ovarium - Sindroma Meigs

Diagnosis banding tumor: - Kehamilan - Subserosa mioma

















2.2.

Perawatan Pra bedah (pro operasi)

Sebelum melakukan obstetri operatif jalan pemikiran kita adalah sebagai berikut : 1.

Apa diagnosa dan indikasi operasi

2.

Jenis operasi mana yang tepat pada kasus ini

3.

Apakah ada Indikasi. Kontra bila dilakukan bedah

perabdominan atau pervaginaan 4.

Bagaimana kondisi penderita (ibu dan janin)

5.

Diamana tindakan operasi akan dilakukan

6.

Apakah fasilitas untuk operasi memungkinkan

7.

Adakah persetujuan dari penderita, si silami dan orang tu tua, at atau

famili atau yang bertanggung jawab terhadap penderita atau jenis operasi yang akan dilakukan 8.

Bagaimana ke kemampuan da dan ke keterampilan da dari operator dan

pembantunya ahli Perisapan pra-bedah dapat dibagi atas tiga langkah : a)

Persiapan Penderita 

Pemeriksaan Pemeriksaan hemoglobin, hemoglobin, golongan golongan darah, cross, match dan

penyediaan darah, komponen darah dan lain-lain 

Pemberian inpus cairan dan tranfusi darah



Menganjurkan pasien untuk puasa.



















Meng Mengos oson ongk gkan an

isi isi

rekt rektum um

pada pada

plas plasen enta ta

prev previa ia

tida tidak k

dianjurkan karena dapat menyebabkan perdarahan 

Mencukur Mencukur rambut pubis daerah genetalia genetalia eksterna dan rambut

daerah dinding perut pada operasi perabdominal 

Membaringka Membaringkan n penerita penerita pada posisi posisi yang dianjurkan karena

dapat menyebabkan perdarahan 

Mencukur Mencukur rambut pubis daerah genetalia genetalia eksterna dan rambut

daerah dinding perut pada operasi perabdominal 

Membaringka Membaringkan n penderita penderita pada posisi posisi yang dianjurkan dianjurkan yaitu

posisi litotomi dan posisi trendelemberg 

Memesang infus cairan



Melakukan suci hama daerah operasi : -

Daer Daerah ah gene geneli liaa ekste ekstern rnaa dan vag vagin inaa denga dengan n mema memaka kaii laru laruta tan n

asam pikiran larutan betadin, larutan saulon dan sebagainya. -

Daer Daerah ah dind dindin ing g perut perut deng dengan an laru laruta tan n betad betadin in,, larut larutan an yodi yodium um

atau larutan saulon lalu dicucu lagi dengan larutan alkohol.

b)

Persiapan Kamar dan Alat-alat untuk operasi 

Diberitahukan kepada dokter dan paramedik yang bertuga jaga

bahwa ada operasi, ope rasi, supaya mereka menyiapkan kamar operasi serta alatalat yang berkaitan berkaitan dengan jenis operasi operasi yang dilakukan. dilakukan. Begitu juga





















Pada kasus-kasus bayi resiko tinggi (high risk baby) h endaknya

diminta bantuan kehadiran seorang ahli kesehatan anak khusus dalam bidan neonatus.



















c)

Persiapan tim operasi

Tim bedah ini sekurang-kurangnya terdiri dari 

Operator (ahli kebidanan)



Asisten Asisten operator operator (asisten (asisten ahli, dokter muda dan

paramedik) 

Paramedis penata alat-alat operasi



Ahli anastesi atau perawat anastesi

Tim ini bekerja dalam keadaan suci hama : -

Meny Menyuci uciham hamak akan an tang tangan an men menur urut ut furb furbri ringe nger r

-

Mema Memaka kaii penu penutu tup p kepa kepala la,, baju baju oper operas asii dan dan jas jas oper operas asii yang ang ster steril il,, masker penutup mulut dan hidung, tutup kepala, serta alas kaki kamar operasi (Rustam Mochtar, 1998 : 6)



















2.

Alasan ma masuk ru rumah sa sakit

Mengu Mengura raik ikan an tent tentan ang g kelu keluha han n yang yang dira dirasa saka kan n klie klien n sebe sebelu lum m sampai dengan masuk RS. 3.

Keluhan utama

Klien mengatakan diperut bagian bawah terdapat benjolan, terasa sakit, terdapat nyeri tekan, dan perdarahan di luar siklus haid 4.

Riwayat haid

Biasan Biasanya ya terjad terjadii perdar perdaraha ahan n di luar luar siklus siklus haid haid atau atau haid haid lebih lebih banyak dan lama dari normal, terdapat rasa sakit / nyeri saat haid 5.

Riwa Riway yat kese keseha hata tan n seka sekarrang ang

Klien Klien tidak tidak sedang sedang menderi menderita ta penyak penyakit it menuru menurun, n, menula menular, r, dan menahun menahun sepert sepertii hipert hipertens ensi, i, TBC, TBC, DM, penyakit penyakit jantung jantung yang yang merupakan kontra indikasi atau dapat membahayakan klien jika dilakukan operasi 6.

Riwa Riway yat kese keseha hata tan n yang ang lalu alu



















9.

Pol Pola kebi kebias asaa aan n sehar eharii-ha hari ri a.

Pola Nutrisi

Di ruma rumah h : Maka Makan n 3x seha sehari ri dengan dengan porsi porsi nasi, nasi, lauk lauk pauk pauk sayur, minum 7 – 8 gelas/hari Di RS

: sebelu sebelum m dilaku dilakukan kan operas operasii ibu dianju dianjurka rkan n untuk untuk puasa selama minimal 6 jam

b.

Pola aktifitas

Di rumah : Ibu mengerja mengerjakan kan pekerjaan pekerjaan rumah rumah tangga tangga sepert sepertii biasa Di RS c.

: ibu hanya berbaring berbaring dan duduk di tempat tempat tidur. tidur. Pola istirahat

Di rumah : Tidur siang + 2 jam, tidur malam + 7 jam Di RS d.

: Tidur siang + 1 jam, tidur malam + 6 jam Pola kebersihan

Di rumah : Mandi 2x sehari, sehari, gosok gigi 2x sehari, sehari, ganti baju



















B.

Data Obyektif

1.

Pemeriksaan umum

Keada Keadaan an umum umum : baik baik Kesada Kesadaran ran

: compos composmen mentis tis

TTV : TD

: 110/70 110/70 – 120/80 120/80 mmHg mmHg

N

: 70 – 90 x/menit

S

: 36,5oC

RR

: 16 – 24 x/menit

2.

Pemeriksaan fisik a. -

Inspeksi Ram Rambut but dan dan Kepa Kepalla : ber bersih, sih, ram rambut but tidak dak ront ontok, ok, dan dan tidak tidak ada kelainan kelainan pada pada rambut rambut & kepala

-

Muka

: wajah pucat tanda anemia pada klien, klien, perlu perlu diperh diperhati atikan kan sebelu sebelum m





















3.

4.

Pemeriksaan Penunjang -

Pengambilan sample da d arah

-

Lab darah lengkap

-

ECG

-

USG

-

Foto rontgen

-

Konsul dokter spesialis pe penyakit dalam

-

Konsul specsialis anestesi Terapi yang di dapat



















IV.

Identifikasi Kebutuhan Segera

-

Infus RL

-

Kolaborasi dengan dr. SpOG

V.

Tanggal :

Intervensi

Jam :

Dx

: Ny. ”N” P0000 Ab000 dengan cystoma cystoma ovarii ovarii preoperasi preoperasi

Tujuan Tujuan

: Operas Operasii berjal berjalan an lancar lancar

Kriteria Kriteria hasil : - KU ibu baik untuk dilakukan dilakukan operasi operasi



















d. Lakuka Lakukan n skire skiren n / cukur cukur pubis pubis pasien pasien R/

Menj Menjag agaa keb keber erssihan ihan daer daerah ah alat alat gene genettali alia

e. Anjurk Anjurkan an Ibu Ibu untuk untuk puasa puasa mula mulaii jam 00.00 00.00 WIB WIB R/

Pengo Pengoso song ngan an salu salura ran n cer cerna na agar agar sisa sisa maka makana nan n tid tidak ak kelua keluarr ata atau u

pasien tidak muntah saat dilakukan anestesi (operasi) f. Lakuka Lakukan n tindak tindakan an laveme lavement nt 2x pada pada jam jam 19.00 19.00 WIB dan dan 06.00 06.00 WIB WIB R/

Pengos gosongan lambung aga agar sisa makanan tid tidak nai naik atau

keluar sehingga pasien tidak muntah saat dilakukan operasi g. Lakukan Lakukan kolaboras kolaborasii dengan dengan dokter spesialis spesialis anestesi anestesi



















R/ Tind Tindak akan an dila dilaku kuka kan n oleh oleh petu petuga gass yang ang prof profes essi sion onal al sehi sehing ngga ga kekhawatiran ibu dapat berkurang

V I.

Implementasi

Implementasi sesuai intervensi

VII.

Evaluasi

Tanggal

:

Jam

:



















BAB III TINJAUAN KASUS

1 .1 .

Pengkajian Data Tanggal

: 4 Februari 2008

J am

:

08.30 WIB

Tanggal MRS

: 4 Februari 2008

J am

:

08.30 WIB

No. Reg

: 506565

Ruangan

: Melati RSUD Dr. Moh. Saleh - Probolinggo





















HPHT

:28 Januari 2008

Keputihan/darah putih

:

Contact bleeding

:

-



















b. Nutrisi Sebe Sebelu lum m MRS MRS

:Ibu :Ibu makan makan 3x seha sehari ri denga dengan n komp kompos osis isii seda sedang ng,, nasi nasi,, lauk pauk, sayur dan minum ± 5-6 kali/hari



















RR

: 20 x/menit

Suhu

: 36,7 °C



















DO

: - Keadaan umum

- Kesadaran TD

: baik : composmentis : 13 130/100 mmHg



















Intervensi : 1. Lakukan Lakukan pende pendekat katan an pada pada pasien pasien dan kelu keluarg argaa R/ Agar Ibu dan dan keluarga keluarga lebih lebih kooperatif kooperatif dalam semua pemberian pemberian tindaka tindakan n









































































































































































































Cystoma Ovarii

Recommend Documents