Pendidikan Pendidikan adalah yang utama dan terutama terutama didalam kehidupan era masa sekar sekaran ang g ini. ini. Seja Sejauh uh kita kita mema memand ndang ang maka maka seja sejauh uh itu itu pulal pulalah ah kita kita harus harus memperlengk memperlengkapi api diri kita dengan berbagai pendidikan. pendidikan. Pendidikan Pendidikan merupakan merupakan kebutuhan pokok bahkan mutlak bagi manusia dalam rangka merubah keadaan hidupnya menjadi lebih baik dan terarah. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil mereka dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandang hidup mereka. Dalam kaitannya dengan pendidikan, Lodge (dalam Zuhairini, 2004:10) mengem mengemukak ukakan an pengert pengertian ian pendidi pendidikan kan dalam dalam arti arti yang yang luas, luas, yaitu yaitu
“lif “lifee is
education, and education is life“ , akan berarti bahwa seluruh proses hidup dan kehidupan manusia itu adalah proses pendidikan. Jadi pendidikan bagi manusia merupakan kebutuhan sepanjang hidupnya yang dapat memberikan pengaruh baik dalam menata masa depan yang cemerlang, sejahtera dan bahagia. Sela Selanj njut utny nyaa dala dalam m arti arti yang yang semp sempit it Lodg Lodgee menj menjel elas aska kan n penge pengert rtia ian n pendidikan sebagai berikut :
“ in the narrower sense, education is restricted to that functions, its background, and its outlook to the member of the rising generations. In practice identical with schooling, i.e. formal instruction under controlled conditions “. Dalam Dalam arti arti yang yang sempit sempit,, pendid pendidika ikan n hanya hanya mempuny mempunyai ai fungsi fungsi yang yang terbatas, yaitu memberikan dasar-dasar dan pandangan hidup ke generasi yang sedang tumbuh, yang dalam prakteknya identik dengan pendidikan formal di
3
sekola sekolah h dan dalam dalam situas situasii dan kondisi kondisi serta serta lingkun lingkungan gan belaja belajarr yang yang serba serba terkontrol. Deng Dengan an peng penger erti tian an pend pendid idik ikan an diat diatas as,,
dapa dapatt kita kita paha pahami mi bahw bahwaa
pendidikan formal di sekolah hanyalah bagian kecil saja dari pada pendidikan informal secara umum, tapi pendidikan formal merupakan pendidikan inti yang sangat urgen dan tidak bisa lepas kaitannya dengan proses pendidikan secara keselu keseluruh ruhan. an. Pendid Pendidika ikan n formal formal memil memiliki iki bebera beberapa pa kelebi kelebihan han dibandi dibandingka ngkan n dengan pendidikan informal dalam lingkungan lingkungan keluarga. keluarga. Pertama, pendidikan formal formal di sekolah memiliki lingkup isi pendidikan pendidikan yang lebih luas, bukan hanya berkenaan dengan pembinaan segi-segi moral tetapi juga ilmu pengetahuan dan keterampilan. Kedua, pendidikan di sekolah dapat memberikan pengetahuan yang lebih tinggi, lebih luas dan mendalam. Sejarah pendidikan sekolah diawali karena ketidakmampuan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan yang lebih tinggi dan mendalam. Ketiga, karena memiliki memiliki rancangan rancangan atau kurikulum secara formal formal dan tertul tertulis, is, pendid pendidika ikan n di sekola sekolah h dilaks dilaksana anakan kan secara secara berenc berencana, ana, sistematis, dan lebih mendasar. (Sukmadinata, 2009:2). Jadi pendidikan formal lebih bersifat sistematis dan konsisten berdasarkan berbagai pandangan teoritikal dan praktikal praktikal sepanjang waktu sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sehingga Sehingga secara umum pendidikan dapat mengarahkan peserta didik terhadap peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-n nilai-nila ilaii dalam dalam rangka rangka pemben pembentuk tukan an dan pengemb pengembang angan an diri diri pesert pesertaa didik didik tersebut, tersebut, dan tujuan tujuan pendidikan pendidikan yang meliputi meliputi kepentingan, kepentingan, kemaslahatan kemaslahatan dan
4
kesejahteraan peserta didik dan masyarakat bahkan tuntutan lapangan kerjapun akan mudah tercapai. Pendidikan Pendidikan juga suatu suatu proses proses pembelajara pembelajaran. n. Sebab pada kenyataannya kenyataannya proses proses pendidikan pendidikan yang dilaksanakan dilaksanakan diberbagai diberbagai lembaga lembaga pendidikan pendidikan banyak dilakukan bahkan tidak lepas dari apa yang namanya proses belajar mengajar. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar yang yang diranc dirancang ang dan dijala dijalankan nkan secara secara profes professio sional nal (Fathu (Fathurra rrahma hman, n, 2007:8 2007:8). ). Sehingga dapat dikatakan bahwa belajar mengajar tidak dapat disepelekan dan diabaikan dalam dunia pendidikan. Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan perlu dibua dibuatt sebua sebuah h kurik kurikul ulum um pendi pendidi dika kan n yang yang nila nilaii rele releva vans nsin inya ya tingg tinggi, i, atau atau kesesuaian antara pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan nasion nasional. al. Kuriku Kurikulum lum (curriculum) meru merupa pakan kan suat suatu u renc rencana ana yang yang memb member erii pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar (Sukmadinata, 2009 2009:5 :5). ). Kuri Kuriku kulu lum m memp mempun unya yaii kedu keduduk dukan an sent sentra rall dala dalam m selu seluru ruh h pros proses es pen pendi didi dika kan. n.
Kur Kurikul kulum
juga juga
meru merupa paka kan n
komp kompon onen en
pend pendid idiikan kan
yang ang
mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan dan sebagai acuan dalam setiap satuan pendidikan. Karena kurikulum ini sifatnya urgen maka dibutuhkan perhatian khusus dalam pelaksanaan dan penge pengemba mbangan ngannya nya sesuai sesuai dengan dengan satuan satuan pendidi pendidikan kan,, potens potensii sekola sekolah, h, sosial sosial
5
budaya budaya masyarakat masyarakat dan karakteris karakteristik tik siswa. siswa. Upaya pengembangan kurikulum yang senantiasa dilakukan oleh pemerintah dari tahun ke tahun melahirkan sebuah kurikulum baru yang merupakan pengembangan kurikulum sebelumnya, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran yakni sekolah dan satuan pendidikan (Mulyasa, 2007:21). Paradigma baru ini memberikan otonomi luas pad padaa seti setiap ap satu satuan an pend pendid idik ikan an dan dan peli peliba bata tan n masy masyar arak akat at dala dalam m rang rangka ka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Dalam Dalam kuriku kurikulum lum tingka tingkatt satuan satuan pendidi pendidikan kan (KTSP) (KTSP) ini seoran seorang g guru guru
Learning ditunt dituntut ut untuk untuk mampu mampu menguba mengubah h sumber sumber pembel pembelaja ajaran ran (Learning menjadi bahan ajar (Teaching peser peserta ta didik
Resource)
Material ), ), sehingga materi yang diajarkan diajarkan kepada
tidak tidak monoton monoton pada buku yang menjadi menjadi pegangan pegangan di sekola sekolah h
terseb tersebut ut serta serta hal ini akan akan mengur mengurang angii kejenu kejenuhan han siswa siswa saat saat belaja belajar. r. Dengan Dengan demi demiki kian an pros proses es pemb pembel elaj ajar aran an akan akan berla berlangs ngsung ung denga dengan n baik baik,, guru guru bisa bisa member memberikan ikan pelaja pelajaran ran dengan dengan bahan bahan ajar ajar dan metode metode yang yang variat variatif if sehing sehingga ga peserta didik merasa nyaman dan materi yang diajarkan menarik untuk dipahami yang pada akhirnya peserta didik bisa terhindar dari kejenuhan. Jika hal ini terjadi disetiap disetiap proses belajar mengajar diberbagai lembaga pendidikan pendidikan maka tujuan pembelajaran bisa tercapai juga, yakni pemahaman optimal, penguasaan, aplikasi yang yang akurat akurat sehing sehingga ga tatanan tatanan kogniti kognitif, f, afekti afektiff dan psikom psikomoto otori rik k akan akan stabil stabil sebagaimana yang diharapkan tenaga edukatif pada umumnya.
6
Ketiga Ketiga ranah ranah penila penilaian ian terseb tersebut ut merupak merupakan an faktor faktor determ determina inan n untuk untuk menentukan sukses tidaknya prestasi belajar siswa dalam sebuah pembelajaran yang yang mengacu mengacu pada sistem sistem pembel pembelaja ajaran ran KTSP. KTSP. Kuriku Kurikulum lum Tingkat Tingkat Satuan Satuan Pend Pendid idik ikan an (KTS (KTSP) P) meru merupa pakan kan stra strate tegi gi penge pengemb mban anga gan n
kuri kuriku kulu lum m untuk untuk
mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. (Mulyasa, 2007:20). Prestasi merupakan hasil yang memuaskan dari segala usaha yang dicapai manusia secara maksimal. Sedangkan belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga raga untuk untuk memp memper erol oleh eh suat suatu u peruba perubaha han n ting tingkah kah laku laku sebag sebagai ai hasi hasill dari dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Djamarah, 2008:13). Sement Sementara ara yang yang dimaks dimaksud ud dengan dengan presta prestasi si belaja belajarr adalah adalah penguas penguasaan aan pen penge geta tahu huan an atau atau keter keteram ampi pila lan n yang yang dike dikemb mban angka gkan n oleh oleh mata mata pelaj pelajar aran an,, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Tu' (Tu'u, u,
2004 2004:7 :75) 5)..
Seda Sedang ngka kan n
menu menuru rutt
W.J. W. J.S S
Purw Purwad adar armi mint nto o
(197 (1976: 6:76 767) 7)
menyat menyataka akan n bahwa bahwa presta prestasi si belaja belajarr adalah adalah hasil hasil yang yang dicapa dicapaii sebaik sebaik-bai -baikny knyaa menurut menurut kemampuan kemampuan anak pada waktu tertentu tertentu terhadap hal-hal yang dikerjakan dikerjakan atau atau dilaku dilakukan. kan. Berdas Berdasark arkan an pendapa pendapatt terseb tersebut, ut, dalam dalam peneli penelitia tian n ini presta prestasi si belajar belajar siswa dapat diketahui dari nilai raport peserta peserta didik yang meliputi meliputi ketiga aspek diatas sebagai hasil dari sebuah pembelajaran di sekolah. Jadi peningkatan prestasi belajar siswa yang meliputi ketiga ranah tersebut
kognitif, (kognitif,
afektif, afektif, psikomotorik psikomotorik ), ), merupakan orientasi yang diprioritaskan dalam
pen penge gemb mban angan gan kuri kuriku kulu lum m tingk tingkat at satu satuan an pendi pendidi dika kan n
7
diber diberbag bagai ai seko sekola lah. h.
Sehingga Sehingga penulis penulis merasa merasa tertarik tertarik untuk melakukan melakukan penelitian penelitian lebih mendalam dengan dengan mengan mengangkat gkat judul judul “Pengar “Pengaruh uh Penera Penerapan pan Kuriku Kurikulum lum Tingka Tingkatt Satuan Satuan Pendid Pendidika ikan n terhada terhadap p Presta Prestasi si Belaja Belajarr Siswa Siswa Kelas Kelas 4,5,6 4,5,6 SDN SDN Aengto Aengtongt ngtong ong Kecamatan Saronggi Tahun 2009 “.
B. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h
Merujuk pada paparan diatas, maka diambil beberapa rumusan masalah guna pembahasan sebagai batasan penelitian, antara lain : 1. Apakah penerapa penerapan n kurikulum kurikulum tingkat tingkat satuan satuan pendidikan pendidikan berpenga berpengaruh ruh terhadap terhadap prestasi belajar siswa kelas 4,5,6 SDN Aengtongtong? 2. Seja Sejauh uhma mana na peng pengar aruh uh pene penera rapa pan n kuri kuriku kulu lum m ting tingka katt satu satuan an pend pendid idik ikan an terhadap prestasi belajar siswa kelas 4,5,6 SDN Aengtongtong?
A. Tu Tujua juan n Pene Peneli litia tian n
Tujuan Tujuan peneli penelitia tian n adalah adalah rumusa rumusan n tentan tentang g hal yang yang akan akan dicapa dicapaii oleh oleh kegiatan penelitian (Dhofir, 2000:21). Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Ingin mengeta mengetahui hui ada tidakny tidaknyaa pengaruh pengaruh penerapan penerapan kurikulum kurikulum tingkat tingkat satuan satuan pendidikan terhadap prestasi belajar siswa kelas 4,5,6 SDN Aengtongtong. 2. Ingin Ingin menget mengetahui ahui sejauhm sejauhmana ana pengaruh pengaruh penera penerapan pan kurikulu kurikulum m tingka tingkatt satuan satuan pendidikan terhadap prestasi belajar siswa kelas 4,5,6 SDN Aengtongtong.
8
A. Ke Kegun gunaan aan Pene Penelit litian ian
follow Kegunaan penelitian adalah follow
up penggunaan informasi yang tertera
dalam kesimpulan (Dhofir, 2000:21) Dari setiap penelitian yang dilakukan dipastikan dapat memberi manfaat baik bagi objek, atau peneliti khususnya dan juga bagi seluruh komponen yang terlibat didalamnya. Manfaat atau nilai guna yang bisa diambil dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Segi Segi Teor Teoriitis a. Untu Untuk k peng pengem emba bang ngan an ilmu ilmu peng penget etah ahua uan n khus khusus usny nyaa dala dalam m disi disipl plin in pen pendi didi dikan kan bahwa bahwa pener penerap apan an dan peng pengem emba banga ngan n kuri kuriku kulu lum m sang sangat at dibut dibutuhk uhkan an dala dalam m pros proses es belaj belajar ar menga mengaja jarr yang yang efekt efektif if di lemb lembag agaa pendidikan sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. b. Untuk Untuk memperku memperkuat at teori bahwa bahwa penerapan penerapan dan pengembang pengembangan an kurikulu kurikulum m yang baik dapat memicu kreatifitas siswa dalam berprestasi. 1. Segi Segi Prakti aktiss a. Dengan Dengan adanya adanya penerap penerapan an dan pengemba pengembangan ngan kuriku kurikulum lum yang yang baik dapat mewujudkan lembaga pendidikan yang efektif, produktif, dan berprestasi, serta dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam berprestasi khususnya di SDN Aengtongtong. b. Sebaga Sebagaii bahan munaqos munaqosyah yah dan bahan bahan dokumen dokumen untuk peneliti penelitian an lebih lanjut.
9
A. Alasan Alasan Pemilih Pemilihan an Judul Judul
Alasan penulis mengangkat judul ini adalah karena memiliki dua alasan, yakni : 1. Seca Secara ra Subj Subjek ekti tif f a. Lokasi Lokasi penel penelit itian ian yang yang dapat dapat dijangk dijangkau au dengan dengan mudah mudah b. b. Pada Pada tahu tahun n ini ini kuri kuriku kulu lum m ting tingka katt satu satuan an pend pendid idik ikan an (KTSP KTSP)) suda sudah h diberlakukan disetiap satuan pendidikan termasuk di SDN Aeng tongtong c. Judul Judul peneliti penelitian an sesuai sesuai dengan disipl disiplin in ilmu yang diambi diambill oleh oleh peneliti peneliti yaitu Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) 1. Seca Secara ra Obje Objekt ktif if a. Sejauh Sejauh pengamatan pengamatan penulis, penulis, judul ini belum belum pernah pernah ada ada yang yang meneliti meneliti b. Keberhasil Keberhasilan an dalam belajar belajar merupakan merupakan idaman idaman setiap setiap orang, orang, karena karena itulah itulah perlu kejelasan cara meraih sukses melalui penelitian c. Penel Penelit itia ian n ini ini akan akan berma bermanf nfaat aat sekal sekalii untuk untuk peng pengem emba banga ngan n pener penerap apan an kurikulum tingkat satuan pendidikan terhadap kreatifitas siswa berprestasi dalam belajar di SDN Aengtongtong
A. Asum Asumsi si atau atau Postu Postulat lat
Asumsi Asumsi atau anggapan dasar disebut disebut juga postulat. postulat. Menurut Menurut Prof. Prof. Dr. Winarno Surakhmad M. Sc., Anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran
10
yang kebenarannya diterima oleh penyelidik (Dhofir, 2000:23). Namun hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Sebelu Sebelum m peneli penelitia tian n ini dilaku dilakukan kan ada beberap beberapaa anggapa anggapan n dasar dasar yang yang muncul baik dari diri peneliti pribadi atau dari orang lain ataupun dari praktisi pendidikan. 1. Kuriku Kurikulum lum Tingkat Tingkat Satuan Satuan Pendidik Pendidikan an (KTSP) (KTSP) merupa merupakan kan salah satu satu wujud wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan dan kebutuhan masing-masing (Mulyasa, 2007:21). 2. Kuri Kuriku kulu lum m
Ting Tingka katt
Satu Satuan an
Pend Pendid idik ikan an
(KTS (KTSP) P)
meru merupa paka kan n
stra strate tegi gi
pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi (Mulyasa, 2007:20). 3. Pres Presta tasi si bela belaja jarr meru merupak pakan an hal hal yang yang tidak tidak dapa dapatt dipi dipisa sahk hkan an dari dari kegia kegiata tan n belaja belajar, r, karena karena kegiat kegiatan an belaja belajarr merupak merupakan an proses proses,, sedangk sedangkan an presta prestasi si merupak merupakan an hasil hasil dari dari proses proses belaja belajarr (http: (http:// //sun sunart artombs ombs.wo .wordp rdpres ress.c s.com om / 2009/05/15/PAKEM Science fu). 4. Menur Menurut ut penul penulis is,, pener penerap apan an kuri kuriku kulu lum m ting tingkat kat satu satuan an pendi pendidi dika kan n yang yang berdasarkan berdasarkan pada karakteris karakteristik tik dan potensi potensi siswa siswa di sekolah, sekolah, memungkinkan memungkinkan dapat memicu dan memacu terhadap prestasi belajar siswa secara optimal.
A. Hipot ipotes esis is
11
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu gambaran yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1998:67). Karena Karena masala masalah h yang yang diteli diteliti ti ini merupak merupakan an usaha usaha untuk untuk mencar mencarii ada tidaknya pengaruh, maka ada dua hipotesis yang muncul, yakni : 1. Hipo Hipote tesi siss Ker Kerja ja (Ha) (Ha) Adanya pengaruh penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan terhadap prestasi belajar siswa kelas 4,5,6 SDN Aengtongtong 2. Hipo Hipote tesi siss Nih Nihil il (Hi) (Hi) Tidak ada pengaruh penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan terhadap prestasi belajar siswa kelas 4,5,6 SDNAengtongtong
A. Ruang Ruang Lingkup Lingkup Penelit Penelitian ian
Untuk Untuk menghi menghindar ndarii kesala kesalahpa hpaham haman an dalam dalam memaha memahami mi isi skrips skripsii ini, ini, maka penulis perlu membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut : 1. Ruan Ruang g Ling Lingku kup p Mate Materi ri Adapun Adapun yang yang menjad menjadii pokok pokok permas permasala alahan han dalam dalam peneli penelitia tian n ini adalah adalah penerapan penerapan kurikulum kurikulum tingkat tingkat satuan satuan pendidikan pendidikan (KTSP) (KTSP) terhadap terhadap prestasi prestasi belajar siswa kelas 4,5,6 SDN Aengtongtong kecamatan saronggi kabupaten sumenep.
12
Maka Maka untuk untuk memper mempermud mudah ah penuli penuliss dalam dalam membaha membahass penelit penelitian ian ini, ini, perlu perlu kiranya penulis membuat batasan ruang lingkup materi. Adapun permasalahan yang yang menjad menjadii kajian kajian pokok pokok dalam dalam penelit penelitian ian ini adalah adalah terdir terdirii dari dari dua variable, yakni : Variabel X : Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) No
Sub Variabel
Indikator
1. Prin Prinsi sip p Pela Pelaks ksana anaan an 01
Penerapan KTSP
2. Prin Prinsi sip p Pengem Pengemban banga gan n KTSP KTSP 3. Peng Pengem emba bang ngan an Progr Program am 1. Pre Test
02
Pelak elaksa sana naan an Pem Pembela belaja jarran
2. Pemb Pemben entu tukan kan Komp Kompet etens ensii 3. Post Test
Variable Y : Prestasi Belajar No
01
Sub Variabel
Indikator
Hasil raport
–
Dicari angka dalam raport
1. Ruan Ruang g Ling Lingku kup p Subj Subjek ek Subjek penelitian adalah sesuatu yang menjadi kajian pokok penelitian. Maka dari ini yang menjadi subjek adalah siswa kelas 4,5,6 SDN Aengtongtong kecamatan saronggi kabupaten sumenep. 3. Ruang Lingkup Lokasi
13
Lokasi adalah tempat sesuatu berada. Maka dalam hal ini adalah tempat subjek berada. Jadi lokasi penelitian ini adalah di desa Aengtongtong kecamatan saronggi kabupaten sumenep. 4. Ruang Lingkup Waktu Waktu adalah masa kapan terjadinya sesuatu. Dalam hal ini waktu penelitian adalah pada tahun 2009 M.
A. Batasan Batasan Istilah Istilah dalam dalam Judul Judul
Judul penelitian ini adalah "Pengaruh Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 4,5,6 SDN Aengtongtong Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep Tahun 2009 M ". Sedangkan untuk memperjelas maksud dari judul tersebut dan dalam upaya untuk menghindari kesalahpahaman serta kekeliruan p enafsiran tentang judul tersebut, maka penulis ketengahkan arti kata atau istilah yang terdapat dalam judul yang berdasarkan pada pengertian dalam kamus dan standar pengertian umum yang berlaku dengan batasan-batasan. Kata dan istilah yang perlu penulis ketengahkan sebagai berikut : 1. Pengar Pengaruh uh : Daya yang ada atau atau yang timbu timbull dari sesuat sesuatu u (orang, (orang, benda benda dsb) yang yang berk berkua uasa sa atau atau yang yang berk berkek ekua uata tan n (gha (ghaib ib dsb) dsb).. (Purw Purwad adar armi mint nto, o, 1976:731). 2. KTSP KTSP : Adalah Adalah kurikulu kurikulum m operas operasion ional al yang disusun disusun oleh dan dilaksa dilaksanaka nakan n dimasing-masing satuan pendidikan (BNSP, 2006:10).
14
3. Pres Presta tasi si : Adal Adalah ah hasi hasill yang yang tela telah h dica dicapa paii (dil (dilak akuk ukan an,, dike dikerj rjak akan an dan dan sebagainya) (Purwadarminto, 1976:768). 4. Bela Belaja jarr : Adala Adalah h sera serangk ngkai aian an kegia kegiata tan n jiwa jiwa raga raga untu untuk k memp memper erol oleh eh suat suatu u per perub ubaha ahan n ting tingka kah h laku laku seba sebagai gai hasi hasill dari dari peng pengal alam aman an indi indivi vidu du dalam dalam intera interaksi ksi dengan dengan lingkun lingkungann gannya ya yang yang menyan menyangku gkutt
kognitif, kognitif, afektif, afektif, dan
psikomotor (Djamarah, 2008:13).
A. Kaji Kajian an Pus Pusta taka ka
1. Tinjauan Tinjauan Teoritis Teoritis tentang tentang Penerapan Penerapan Kurikul Kurikulum um Tingkat Tingkat Satuan Satuan Pendidikan Pendidikan a. Pengertian Kurikulum dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pengertian Kurikulum Sebelum penulis memaparkan pengertian kurikulum tingkat satuan pen pendi didi dikan kan alang alangka kah h lebi lebih h baikn baiknya ya apabi apabila la penul penulis is mengu menguta tara raka kan n penger pengertia tian n kuriku kurikulum lum yang yang dikemu dikemukak kakan an oleh oleh para para pakar pakar pendid pendidika ikan. n. Pada zaman yunani kuno, kurikulum dianggap sebagai kumpulan matamata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa. Bahkan Bahkan dalam dalam ligkung ligkungan an atau atau hubunga hubungan n terten tertentu tu pandang pandangan an lama lama ini masih dipakai sampai sekarang. Banyak orang tua bahkan juga guru-guru kalau ditanya tentang kurikulum akan memberikan jawaban sekitar bidang stud studii atau atau mata mata-m -mat ataa pela pelaja jara ran. n. Lebi Lebih h khus khusus us mungk mungkin in kurik kurikul ulum um diartikan hanya sebagai isi pelajaran.
15
Pendapat-pen Pendapat-penadapat adapat yang muncul selanjutn selanjutnya ya dari sebagian sebagian ahli yang yang mengar mengarti tikan kan kuriku kurikulum lum dalam dalam pengert pengertian ian yang yang lebih lebih luas, luas, yakni yakni "Segala usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk memperoleh hasil yang diharapkan diharapkan dalam situasi situasi didalam maupun diluar sekolah", atau sejumlah sejumlah pengalaman yang potensial dapat diberikan oleh sekolah dengan tujuan agar anak dan pemuda dibiasakan berpikir dan berbuat menurut kelompok atau atau masyar masyarakat akat tempat tempat ia hidup", hidup", yang yang kemudi kemudian an lebih lebih dipers dipersing ingkat kat sebaga sebagaii "Suatu "Suatu cara cara memper mempersia siapka pkan n anak-an anak-anak ak untuk untuk berpar berpartis tisipa ipasi si sebagai anggota yang produktif dalam masyarakat", atau "segala kegiatan dibaw dibawah ah tangg tanggun ung g jawa jawab b seko sekola lah h yang yang memp mempeng engar aruhi uhi anak anak dala dalam m pendidikannya" (Alipandie, 1984:117). Pengertian diatas dapat dipahami bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada dinding-dinding kelas belaka, melainkan lebih diperluas lagi pada pada luar luar sekola sekolah. h. Bahkan Bahkan ada pula pula yang yang berpend berpendapat apat bahwa segala segala sesuatu yang mempunyai dampak positif terhadap tingkah laku peserta didik baik yang datang dari sekolah, keluarga maupun masyarakat dapat dipandang bagian dari kurikulum. Hal Hal ini ini sela selara rass deng dengan an pena penafs fsir iran an Rona Ronald ld C. Doll Doll (Dala Dalam m Sukmadinata, 2009:4) yang menyatakan :
The commonly accepted definition of the curriculum has changed from content of courses of study and list of subjects and courses to all the experiences experiences which are offered offered to learners under the auspices or direction direction of the school…
16
Defini Definisi si Doll Doll ini tidak tidak hanya hanya menunj menunjukka ukkan n adanya adanya peruba perubahan han penekanan dari isi kepada proses atau lebih memberikan tekanan pada pengal pengalama aman, n, tetapi tetapi juga juga menunj menunjukka ukkan n adanya adanya perubah perubahan an lingku lingkup p dari dari konsep yang sangat sempit kepada yang lebih luas. Hal ini menunjukkan bahwa yang dimaksud pengalaman siswa dalam belajar yang diajarkan ataupun ataupun menjadi menjadi tanggug tanggug jawab sekolah mengandung mengandung makna yang cukup luas, yakni mencakup berbagai upaya guru dalam mendorong terjadinya pengalaman tersebut dan memfasilitasinya. Dalam kaitannya konsep kurikulum yang ditegaskan oleh Ronald Doll Doll,, Maur Maurit itzz Johns Johnson on masi masih h dala dalam m buku buku yang yang sama sama menga mengaju jukan kan keberatan keberatan terhadap apa yang dikemukakan dikemukakan oleh Doll. Kemudian Kemudian Johnson Johnson membedakan dengan tegas antara kurikulum dengan pengajaran. Semua yang berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan, seperti perencanaan isi, kegiatan belajar-mengajar, evaluasi, termasuk pengajaran. Sedangkan kurikulum hanya berkenaan dengan hasil-hasil belajar yang diharapkan oleh siswa. Berbeda dengan Hilda Taba, dia berpendapat bahwa ada perbedaan anta antara ra kurik kurikul ulum um dan dan penga pengaja jara ran, n, menu menuru rutn tnya ya bukan bukan terl terlet etak ak pada pada implementasinya tetapi pada keluasan cakupannya. Kurikulum berkenaan dengan cakupan cakupan tujuan isi dan metode yang lebih lebih luas atau lebih umum,
17
sedangkan yang lebih sempit dan lebih khusus menjadi tugas pengajaran (Sukmadinata, 2009:6). Bagaimanapun Bagaimanapun rumusan-rum rumusan-rumusan usan pengertian pengertian kurikulum kurikulum diatas, diatas, jelaslah bahwa kurikulum harus dipandang sebagai suatu program yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran. Sedangkan menurut BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), definisi definisi kurikulum adalah seperangkat seperangkat rencana dan pengaturan pengaturan mengenai mengenai tuju tujuan an,, isi isi dan baha bahan n pela pelaja jara ran n sert sertaa cara cara yang yang digu diguna nakan kan seba sebagai gai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (BNSP,2006:7). Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 15, kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan (Muslich, 2008:4). KTSP KTSP meru merupa paka kan n sing singkat katan an dari dari kuri kuriku kulu lum m tingk tingkat at satu satuan an pendidikan yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/dae sekolah/daerah, rah, karakteris karakteristik tik sekolah/daer sekolah/daerah, ah, sosial sosial budaya masyarakat masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik.
18
KTSP KTSP juga juga meru merupa pakan kan acuan acuan dan pedom pedoman an bagi bagi pela pelaks ksana anaan an pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan (kognitif, psikomotorik, dan afektif) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah. Disamping itu pengembangan kuriku kurikulum lum ini diupay diupayakan akan dapat dapat member memberika ikan n wawasa wawasan n baru baru terhad terhadap ap sist sistem em yang yang berj berjal alan an sela selama ma ini, ini, dan dan juga juga dapat dapat memb membaw awaa damp dampak ak terhadap peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja sekolah, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran diberbagai sekolahan. Penera Penerapan pan kuriku kurikulum lum 2006 (KTSP) (KTSP) ini menunt menuntut ut aktiva aktivasi si dan par parti tisi sipa pasi si para para pese pesert rtaa
didi didik k
yang yang lebi lebih h
bany banyak ak dala dalam m
pros proses es
pembe pembelaj lajara aran. n. Strukt Struktur ur kuriku kurikulum lum tingka tingkatt satuan satuan pendid pendidika ikan n berbed berbedaa denga dengan n kuri kuriku kulu lum m sebel sebelum umny nya, a, KTSP KTSP dira diranca ncang ng sede sedemi miki kian an rupa, rupa, sehingga tidak ada lagi jam efektif yang begitu mencolok banyaknya. Kurikulum Kurikulum sebelumnya sebelumnya,, sebagian sebagian mata pelajaran memiliki memiliki waktu yang banyak, sebagian mata pelajaran yang lain memiliki waktu sedikit dengan alasan urgen dan padatnya materi. Penekanan Penekanan kurikulum kurikulum tingkat satuan satuan pendidikan pendidikan (KTSP) (KTSP) bukan mengejar target materi tetapi memaksimalkan proses dalam pembelajaran dan mengembangkan kompetensi peserta didik, apalah arti bila materi tercapai dengan proses yang tidak maksimal akan tetapi dengan proses pembe pembelaj lajara aran n yang yang maksim maksimal al akan akan membuah membuahkan kan hasil hasil (out (out put) put) yang yang berkualitas.
19
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) ini sengaja disusun oleh oleh masing masing-ma -masin sing g satuan satuan pendid pendidika ikan n supaya supaya terasa terasa lebih lebih famil familiar iar dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan dan akan merasa memiliki tanggung jawab yang memadai. Dalam KTSP pengembangan kurikulum ini dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta komite sekolah dan dewan pendidikan. Dan dalam pengem pengembang bangann annya ya harus harus berdas berdasark arkan an kerangk kerangkaa dasar dasar kuriku kurikulum lum dan standa standarr kompet kompetens ensii lulusa lulusan n (SKL) (SKL),, tanpa tanpa lepas lepas dari dari Superv Supervisi isi Dinas Dinas Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab dibidang pendidikan tersebut. b. Keterk Keterkait aitan an antara antara Kuriku Kurikulum lum Tingkat Tingkat Satuan Satuan Pendid Pendidika ikan n (KTSP KTSP) dan Kurikulum Kurikul um Berbasis Berba sis Kompetensi Kompe tensi ( KBK ) Peny Penyem empu purn rnaa aan n
kurik kurikul ulum um
yang yang
berk berkel elanj anjut utan an
meru merupa pakan kan
keharusan agar sistem pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif (Mulyasa, 2007:9). Kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, yakni kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang diterapkan diterapkan sejak tahun 2004, sehingga sehingga belum lama KBK diterapkan diterapkan sudah diganti dengan KTSP yang dianggap sebagai kurikulum baru tahun 2006 ini. Karena itu muncul istilah plesetan dikalangan pengelola dan pelak pelaku u pendidi pendidikan kan di sekola sekolah, h, sepert sepertii KBK singkat singkatan an dari dari kuriku kurikulum lum berbasis kebingungan dan lainnya. Dan terkait dengan kurikulum KTSP ini
Bada Badan n
Standa andarr
Nasi Nasion onal al
20
(BSNP SNP)
telah elah
meny menyus usun un
pand pandua uan n
penyusunannya tersebut. Sedangkan KBK merupakan seperangkat rencana dan dan
peng pengat atur uran an
tent tentan ang g
kom kompet petensi ensi
dan dan
hasi hasill
bel belajar ajar,,
ser serta
memberdaya memberdayakan kan sumber daya pendidikan. pendidikan. Kurikulum ini disebut disebut KBK karena menggunakan pendekatan kompetensi, dan kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap tingkatan kelas dan pada akhir akhir satuan satuan pendid pendidika ikan n dirumu dirumuska skan n secara secara ekspli eksplisit sit.. Disamp Disamping ing itu, itu, dirumuskan pula materi standar untuk mendukung pencapaian kompetensi dan indikator sebagai tolak ukur terhadap pencapaian hasil pembelajaran. Berdasarkan Berdasarkan pemaparan diatas, diatas, perbedaan perbedaan esensial esensial antara antara KTSP dan KBK tidak tidak ada. ada. KeduaKedua-dua duanya nya merupa merupakan kan sepera seperangka ngkatt rencana rencana pendidikan yang berorientasi pada kompetensi dan hasil belajar peserta didik. Namun perbedaan nampak pada teknis pelaksanaannya saja. KBK disusu disusun n oleh oleh pemeri pemerinta ntah h pusat pusat yang yang dalam dalam hal ini adalah adalah Depdik Depdiknas nas,, sedangkan KTSP disusun oleh tingkat satuan pendidikan masing-masing, yakni sekolah yang bersangkutan walaupun masih didasarkan pada ramburambu rambu nasion nasional al panduan panduan penyus penyusunan unan KTSP KTSP yang yang disusun disusun oleh oleh Badan Badan Independen, yakni Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dengan harapan, jika pada tahun-tahun sebelumnya masing-masing satuan sekolah terkesan terlalu didikte dari atas, maka dengan otonomi yang luas ini penerapan penerapan dan pengembangan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pendidikan pada berba berbagai gai sekola sekolahan han mampu mampu member memberika ikan n nuansanuansa-nuan nuansa sa baru baru sesuai sesuai
21
dengan dengan karakt karakteri eristi stik k sekola sekolah h itu sendir sendiri, i, sehing sehingga ga dapat dapat melahi melahirka rkan n keunggulan-keunggulan kompetitif dan komparatif. c. Prinsip Pelaksanaan Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Satuan Pendidikan (KTSP) Dalam pel pelaks aksana anaan anny nya, a,
Mulyasa
(2007:247)
kuri kuriku kulu lum m
ting tingkat kat
dijelaskan satu satuan an
bahwa
pend pendid idik ikan an
dalam sedi sediki kitn tnya ya
memperhatikan tujuh prinsip, diantaranya : 1. Pelaks Pelaksanaa anaan n kuriku kurikulum lum didasar didasarkan kan pada potensi, potensi, perkemba perkembangan ngan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi diriny dirinya. a. Dalam Dalam hal ini pesert pesertaa didik didik harus harus mendap mendapatk atkan an pelaya pelayanan nan pen pendi didi dika kan n yang yang bermu bermutu tu,, sert sertaa memp memper erol oleh eh kesem kesempa pata tan n untuk untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. 2. Kuri Kuriku kulu lum m dila dilaks ksan anaka akan n deng dengan an meneg menegak akkan kan keli kelima ma pila pilarr bela belaja jar, r, yaitu : a. Bela Belaja jarr untu untuk k beri berima man n dan berta bertakwa kwa kepad kepadaa Tuha Tuhan n Yang Yang Maha Esa, b. Belaja Belajarr untuk untuk memaha memahami mi dan mengh menghaya ayati, ti, c. Belajar Belajar untuk untuk mampu mampu melaksa melaksanakan nakan dan dan berbuat berbuat secara efektif, efektif, d. Belajar Belajar untuk untuk hidup hidup bersama bersama dan berguna berguna bagi orang lain, e. Belajar Belajar untuk untuk membangun membangun dan dan menemukan menemukan jati diri, diri, melalui melalui proses proses pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif, dan menyenangkan. 3. Pela Pelaks ksan anaa aan n kuri kuriku kulu lum m memu memung ngki kink nkan an pese pesert rtaa didi didik k mend mendap apat at pelayanan pelayanan yang bersifat bersifat perbaikan, perbaikan, pengayaan, pengayaan, dan atau percepatan percepatan
22
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan dengan tetap tetap memper memperhat hatika ikan n keterp keterpadua aduan n pengem pengemban bangan gan pribad pribadii peserta peserta didik yang berdimensi berdimensi ke-Tuhanan, ke-Tuhanan, keindividuan keindividuan,, kesosialan kesosialan,, dan moral. 4. Kuriku Kurikulum lum dilaks dilaksana anakan kan dalam suasan suasanaa hubungan hubungan pesert pesertaa didik didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip
tut wuri handayani, ing madia mangun karsa,
ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan memberikan daya dan kekuatan, kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). 5. Kurikulum
dilaksanakan
dengan
menggu ggunakan kan
pendek dekatan
multi multistr strate ategi gi dan multim multimedi edia, a, sumber sumber belaja belajarr dan teknol teknologi ogi yang yang memadai memadai,, dan memanf memanfaat aatkan kan lingku lingkungan ngan sekit sekitar ar sebaga sebagaii sumber sumber belajar. 6. Kurikulum Kurikulum dilaks dilaksanakan anakan dengan dengan mendaya mendayagunakan gunakan kondisi kondisi alam, alam, sosial sosial dan budaya budaya serta serta kekaya kekayaan an daerah daerah untuk untuk keberha keberhasil silan an pendid pendidika ikan n dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal. 7. Kuri Kuriku kulu lum m yang yang menc mencak akup up selu seluru ruh h komp kompon onen en komp kompet eten ensi si mata mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseim keseimbang bangan, an, keterk keterkait aitan, an, dan kesina kesinambu mbungan ngan yang yang cocok cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pend idikan. a. Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Tingkat Satuan Pendidikan Pendidikan (KTSP)
23
Peng Pengem emba bang ngan an komp komple leks ks,,
dan dan
kuri kuriku kulu lum m
meli meliba batk tkan an
meru merupa paka kan n
berb berbag agai ai
suat suatu u
komp kompon onen en,,
pros proses es yang yang
yang yang
menu menunt ntut ut
ketera keterampi mpilan lan teknis teknis dari dari pihak pihak pengem pengembang bang terhada terhadap p pengem pengembang bangan an berba berbagai gai kompone komponen n kuriku kurikulum lum.. Disamp Disamping ing itu dalam dalam pengem pengemban bangan gan KTSP ini harus memperhatikan tujuh prinsip pengembangan, diantaranya (Dalam Muhaimin, 2008:21) : a. Berpus Berpusat at pada potensi, potensi, perkemb perkembanga angan, n, kebutuhan kebutuhan,, dan kepenti kepentingan ngan peserta didik dan lingkungannya. b. Beragam
dan
terpadu.
Kurikulum
dikembangkan
dengan
memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. c. Tangg Tanggap ap terh terhad adap ap perk perkem emba bang ngan an ilmu ilmu peng penget etah ahua uan, n, tekn teknol olog ogii dan dan seni. seni. Kuriku Kurikulum lum dikemb dikembang angkan kan atas atas dasar dasar kesadar kesadaran an bahwa bahwa ilmu ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. d. Rele Releva van n denga dengan n kebu kebutu tuha han n kehi kehidup dupan an.. Peng Pengem emba banga ngan n kurik kurikul ulum um
(stakeholders) dilakukan dilakukan dengan melibatkan melibatkan pemangku pemangku kepentingan kepentingan stakeholders untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk termasuk didalamnya didalamnya kehidupan kemasyarak kemasyarakatan, atan, dunia usaha dan dunia kerja.
24
e. Menyel Menyeluru uruh h dan berkesin berkesinamb ambunga ungan. n. Subst Substans ansii kuriku kurikulum lum mencakup mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. f.
Belaj elajar ar sepan epanjjang ang haya hayatt.
Kuri Kuriku kullum diar diarah ahka kan n
kepa kepada da pros proses es
pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berla berlangs ngsung ung sepanj sepanjang ang hayat hayat yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan unsurunsur-uns unsur ur pendidikan formal, nonformal, dan informal. g. Seim Seimba bang ng anta antara ra kepe kepent ntin inga gan n nasi nasion onal al dan dan kepe kepent ntin inga gan n daer daerah ah.. Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. a. Pengembangan Program Upaya pengembangan kurikulum tingkat tingkat satuan pendidikan dapat dila dilaku kukan kan denga dengan n berba berbagai gai maca macam m penge pengemb mban anga gan n progr program am.. Dalam Dalam (Mulyasa, 2007:249) dijelaskan bahwa pengembangan KTSP mencakup pengem pengembang bangan an progra program m tahunan tahunan,, progra program m semest semester, er, progra program m modul modul (pokok bahasan), program mingguan dan harian, pengayaan dan remedial, serta program bimbingan dan konseling. a. Progr ogram Tah Tahun unan an Prog Progra ram m tahun tahunan an meru merupa paka kan n prog progra ram m umum umum seti setiap ap mata mata pelajaran di setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran
25
terse ersebu butt.
Progr rogram am
ini
perl perlu u
dis disusun usun
dan dan
dipe diperrsiap siapka kan n
sert sertaa
dikembangkan sebelum tahun ajaran, karena program ini merupakan pedoman bagi pengembangan program berikutnya. b. b. Progr Program am Seme Semest ster eran an Program Program semesteran semesteran berisikan berisikan garis-gari garis-gariss mengenai mengenai hal-hal hal-hal yang akan dilaksanakan dan dicapai dalam setiap semester. Program ini merupakan penjabaran dari program tahunan. c. Progr Program am Min Mingg gguan uan dan dan Hari Harian an Program ini merupakan penjabaran dari program semesteran. Melalui program ini kita dapat mengetahui tujuan-tujuan yang telah dicapai dan yang perlu diulang, serta dapat mengidentifikasi kemajuan peserta didik dalam belajar dan kesulitannya. Sehingga nantinya kita dapat menemukan solusi pemecahannya dan kesulitan yang dihadapi peserta didik dapat teratasi. d. Progr Program am Pengay Pengayaan aan dan Remedi Remediaa Program Program ini dilaksanakan dilaksanakan sebagai sebagai media tambahan dan tindak tindak lanjut dari analisis yang dilakukan guru mata pelajaran untuk peserta didik dalam proses pembelajaran sekolah dan guru perlu memberikan perlakuan khusus bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dengan melalui kegiatan remedial. Dengan ini peserta didik akan tetap mendapat kesempatan untuk memahami pelajaran dengan lebih baik. Seda Sedang ngka kan n peng pengay ayaa aan n dibe diberi rika kan n
26
kepa kepada da sisw siswaa yang yang memi memili liki ki
kema kemamp mpua uan n ceme cemerl rlan ang g dalam dalam mena menangk ngkap ap pela pelaja jara ran n sert sertaa untuk untuk mempertahankan kecepatan belajarnya. e. Progr Program am Bimbin Bimbingan gan dan Konsel Konseling ing Prog Progra ram m ini ini meru merupak pakan an suat suatu u progr program am yang yang dise disedi diak akan an sekol sekolah ah untuk untuk memb memban antu tu mengo mengopt ptim imal alkan kan perk perkem emban banga gan n sisw siswaa (Sukmadinata, 2004:233). Program ini merupakan teknik bimbingan yang menjadi sasarannya bukan hanya terjadinya perubahan tingkah laku, tetapi hal yang lebih mendasar dari itu, yaitu perubahan sikap. Disamp Disamping ing itu bimbin bimbingan gan dan konseli konseling ng ini berusa berusaha ha membant membantu u peserta didik dalam memahami dirinya, mengenal dan menunjukkan arah arah perke perkemb mban angan gan diri diriny nya, a, meny menyes esua uaik ikan an diri diri denga dengan n tunt tuntut utan an lingkungan serta mengatasi problema-problema yang dihadapinya. a. Pela Pelaks ksan anaa aan n Pemb Pembel elaj ajar aran an Dalam proses pendidikan, pembelajaran merupakan kegiatan yang sangat pokok. Sehingga dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya tujuan pen pendi didi dikan kan banya banyak k dira diranc ncang ang
dan dan
berg bergan antu tung ng kepad kepadaa pros proses es pembel pembelaj ajar aran an yang yang
dija dijala lank nkan an
secar secaraa
prof profes esio iona nal. l.
hake hakeka katn tnya ya adal adalah ah pros proses es inte intera raks ksii
Pemb Pembel elaj ajar aran an
anta antara ra pese pesert rtaa
didi didik k
pada pada
deng dengan an
lingkunganny lingkungannya, a, sehingga sehingga terjadi terjadi perubahan perubahan perilaku perilaku kearah yang lebih baik (Mulyasa, (Mulyasa, 2007:255). 2007:255). Keberhasil Keberhasilan an suatu proses sangat didukung oleh faktor-faktor penunjang yang berada disekitar (lingkungan) proses, demikian juga sebaliknya lingkungan sekitar proses yang tidak baik dapat
27
mengga mengganggu nggu proses proses itu itu bekerj bekerjaa maksim maksimal al (Yamin (Yamin,, 2007:60 2007:60). ). Prose Prosess intera interaksi ksi antara antara pesert pesertaa didik didik dengan dengan pendid pendidik ik (guru) (guru),, dan lingku lingkungan ngan sangat menentukan menentukan terhadap terhadap lancarnya lancarnya pelaksanaan di sekolah. sekolah. Dalam interaksi interaksi tersebut tersebut banyak banyak sekali faktor faktor
yang mempengaru mempengaruhinya hinya.. Guru
adalah komponen utama yang sangat berpengaruh dalam mengkondisikan lingkungan pembelajaran yang nenunjang terjadinya perubahan perilaku bag bagii pese pesert rtaa didi didik. k. Dan Dan pela pelaks ksan anaa aan n pemb pembel elaj ajar aran an berb berbas asis is KTSP KTSP mencakup tiga hal, yakni pre tes (tes awal), pembentukan kompetensi, dan post test. a. Pre Pre Tes Tes (tes (tes awal awal)) Pre tes merupakan merupakan kegiatan kegiatan pendahuluan pendahuluan dalam pelaksanaan pelaksanaan proses proses pembelajaran pembelajaran.. Pre tes ini memiliki banyak kegunaan kegunaan selain selain untuk mengetahui kadar kemampuan dan pemahaman peserta didik pada pada materi materi yang yang lalu. lalu. Dalam Dalam Mulyas Mulyasaa (2007: (2007:255) 255),, dikemu dikemukak kakan an beberapa kegunaan dari pre tes tersebut, diantaranya: 1. Untu Untuk k meny menyia iapka pkan n peser peserta ta didi didik k dala dalam m pros proses es bela belaja jar, r, kare karena na dengan pre tes maka pikiran mereka akan terfokus pada soal-soal yang harus mereka kerjakan. 2. Untu Untuk k menge mengeta tahui hui tingk tingkat at kema kemaju juan an pese pesert rtaa didi didik k sehu sehubun bunga gan n denga dengan n pros proses es pembe pembelaj lajar aran an yang yang dila dilaku kuka kan. n. Hal Hal ini ini dapat dapat dilakukan dengan membandingkan hasil pre tes dengan post test.
28
3. Untuk Untuk mengetah mengetahui ui kemampuan kemampuan awal yang yang telah telah dimiliki dimiliki pesert pesertaa didik mengenai kompetensi dasar yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran. 4. Untu Untuk k menge mengeta tahui hui dari dari mana mana sehar seharus usny nyaa pros proses es pemb pembel elaj ajar aran an dimulai, kompetensi dasar mana yang telah dikuasai peserta didik, serta kompetensi dasar mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian khusus. Untuk mencapai hasil yang ketiga dan yang keempat dari hasil pre tes, maka harus segera dilaksanakan pemeriksaan secara cepat dan cermat sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. a. Pemb Pembent entuk ukan an Komp Kompet eten ensi si Pemb Pemben entu tuka kan n
kompet kompeten ensi si meru merupa paka kan n
kegi kegiat atan an
inti inti dari dari
pelak pelaksan sanaan aan proses proses pembel pembelaja ajaran ran,, yakni yakni bagaim bagaimana ana kompet kompetens ensii dibent dibentuk uk pada pesert pesertaa didik, didik, dan bagaim bagaimana ana tujuan tujuan-tu -tujua juan n belaja belajar r direalisasikan (Mulyasa, 2007:256). Dalam pembentukan kompetensi ini harus dilakukan dengan tena tenang ng dan dan meny menyen enang angka kan. n. Dan Dan hal hal ini ini menu menunt ntut ut keakt keaktif ifan an dan dan kekreatifan guru dalam menciptakan suasana yang kondusif. Kualit Kualitas as pembent pembentuka ukan n kompet kompetens ensii dapat dapat diliha dilihatt dari dari segi segi proses dan dari segi hasil. Dapat dikatakan berhasil dari segi proses apabila seluruh atau sebagian besar peserta didik dapat terlibat secara akti aktiff baik baik fisi fisik, k, ment mental al dan dan sosi sosial al dala dalam m pros proses es pemb pemben entu tuka kan n
29
kompetensi kompetensi dasar. Sedangkan Sedangkan dari segi hasil dapat dikatakan dikatakan berhasil berhasil apabil apabilaa terjad terjadii peruba perubahan han perila perilaku ku pada pada diri diri pesert pesertaa didik didik secara secara keseluruhan atau sebagian besar. Proses pembelajaran yang dilakukan hendaknya disampaikan deng dengan an meng menggun gunak akan an meto metode de dan dan stra strate tegi gi pemb pembel elaja ajara ran n yang yang kondusif, kondusif, agar peserta peserta didik dapat mengembangkan mengembangkan kompetensi dasar dan potensinya secara optimal. Sehingga akan dengan mudah peserta didik menyesuaikan diri dengan masyarakat setelah lulus dari jenjang pendidikan tertentu. b. Post ost Test Setela Setelah h pembent pembentukan ukan kompet kompetens ensii terwuj terwujud, ud, maka maka langkah langkah yang harus dilakukan oleh guru adalah melaksanakan post test untuk menget mengetahui ahui sejauh sejauh mana mana tingkat tingkat pemaha pemahaman man pesert pesertaa didik didik dalam dalam menyerap menyerap ilmu selama berlangsungn berlangsungnya ya suatu pembelajaran. pembelajaran. Dalam melaks melaksanak anakan an post post test test seoran seorang g pendid pendidik/ ik/gur guru u bisa bisa member memberika ikan n perta pertanya nyaan-p an-pert ertany anyaan aan secara secara langsun langsung g kepada kepada pesert pesertaa didik didik atau atau dengan cara mempresentasikan kembali apa-apa yang sudah dijelaskan atau diterangkan selama proses pembelajaran berlangsung. Diba Dibawa wah h
ini terda erdapa patt
bebe beberrapa apa
fung fungssi
pos post
tes test
yang ang
dikemukakan oleh Mulyasa (2007:257) sebagai berikut : 1. Untu Untuk k meng menget etahu ahuii tingk tingkat at pengu penguas asaan aan pese pesert rtaa didi didik k terh terhad adap ap kompetensi yang telah ditentukan, baik secara individu maupun
30
kelompok. kelompok. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan membandingkan antara hasil pre tes dan post tes. 2. Untu Untuk k meng menget etah ahui ui komp kompet eten ensi si dan dan tuju tujuan an-t -tuj ujua uan n yang yang dapa dapatt dikuasai dikuasai oleh peserta didik, serta kompetensi kompetensi dan tujuan-tujuan tujuan-tujuan yang belum dikuasainya. Sehubungan dengan ini, apabila sebagian bes besar ar pese pesert rtaa
didi didik k
belu belum m
meng mengua uasa sain inya ya maka maka dila dilaku kuka kan n
pembelajaran kembali (remedial teaching ). ). 3. Untu Untuk k meng menget etah ahui ui pese pesert rtaa didi didik k yang yang perlu perlu mengi mengikut kutii kegi kegiat atan an remedi remedial, al, dan yang yang perlu perlu mengik mengikuti uti kegiat kegiatan an pengaya pengayaan, an, serta serta untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar yang dihadapi. 4. Sebag ebagai ai baha bahan n acua acuan n unt untuk melak elakuk ukan an perb perbai aika kan n ter terhada hadap p kegiatan kegiatan pembelajara pembelajaran n dan pembentukan pembentukan kompetensi kompetensi yang telah dilaks dilaksana anakan, kan, baik baik terhada terhadap p perenc perencanaa anaan, n, pelaks pelaksanaa anaan n maupun maupun evaluasi. 1. Tinjau Tinjauan an Teoritis Teoritis tenta tentang ng Prestas Prestasii Belajar Belajar Sebagai landasan untuk memahami tentang pengertian prestasi belajar, disini disini perlu perlu penuli penuliss paparka paparkan n terleb terlebih ih dahulu dahulu apa yang yang dimaks dimaksud ud dengan dengan prest prestasi asi,, dan apa yang yang dimaks dimaksud ud dengan dengan belaja belajar, r, serta serta berbag berbagai ai defini definisi si tentan tentang g presta prestasi si belaja belajarr yang yang dikemu dikemukak kakan an oleh oleh para para pakar pakar pendid pendidika ikan n (ilmuwan). a. Pengertian Prestasi
31
Kebutuhan untuk berprestasi adalah merupakan harapan dan citacita setiap peserta didik dalam sebuah pembelajaran. W.J.S Winkel Purwadarminto (1976:768) mengartikan, "Prestasi adalah adalah hasil hasil yang yang dicapa dicapai". i". Sedangk Sedangkan an sebagi sebagian an ahli ahli mendef mendefini inisik sikan an prest prestasi asi adalah adalah hasil hasil yang yang telah telah dicapai dicapai seseor seseorang ang dalam dalam melakuk melakukan an kegiatan. Dari pendefinisian prestasi diatas, dapat penulis simpulkan bahwa prestasi adalah segala usaha yang dicapai seseorang secara maksimal dan memuaskan sebagai hasil dalam melakukan suatu kegiatan. b. Pengertian Belajar Terk Terkai aitt deng dengan an peng penger erti tian an bela belaja jar, r, bany banyak ak para para ahli ahli yang yang mendefinisi mendefinisikannya. kannya. Salah satunya satunya adalah adalah Cronbach Cronbach dalam (Djamarah, (Djamarah, 2008: 2008:13 13)) berpe berpenda ndapa patt bahw bahwaa bela belaja jarr
seba sebaga gaii suat suatu u akti aktivi vita tass yang yang
ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan Howard L. Kingskey mengatakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui prakt praktek ek atau atau latiha latihan. n. Dua pendapa pendapatt terseb tersebut ut seruju serujuk k dengan dengan apa yang yang dikatakan oleh Ahmadi (2005:17), bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan. Sedangkan M. Sobry Sutikno (Dalam Fathurrohman, 2007:5) mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
32
yang yang baru baru sebaga sebagaii hasil hasil pengala pengalaman man sendir sendirii dalam dalam intera interaksi ksi dengan dengan lingkungannya. Dari beberapa penafsiran tentang belajar yang dikemukakan oleh oleh oleh para para pakar pakar pendid pendidika ikan n diatas diatas,, dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa belaja belajar r merupakan proses usaha seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingka tingkah h laku laku yang yang dihasi dihasilka lkan n dari dari pengala pengalaman man dan prakte praktek k (pelat (pelatiha ihan) n) didalam berinteraksi dengan lingkungannya. Tentunya perubahan tersebut menyangkut ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik . c. Pengertian Prestasi belajar Sebelum penulis paparkan definisi prestasi belajar, terlebih dahulu akan dipaparkan dipaparkan definisi definisi prestasi akademik. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian (Tu'u, 2004:75). Sementara masih dalam buku yang yang sama sama,, pres presta tasi si bela belaja jarr adala adalah h pengu penguas asaa aan n penge pengeta tahua huan n atau atau kete ketera rampi mpila lan n
yang yang
dikem dikemban bangk gkan an
oleh oleh
mata mata
pela pelaja jara ran, n,
lazi lazimn mnya ya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan menurut W.J.S Purwadarminto (1976:767) menyatakan bahwa pre prest stas asii bela belaja jarr adal adalah ah hasi hasill yang yang dica dicapai pai seba sebaik ik-b -bai aikn knya ya menur menurut ut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal-hal yang dikerjakan atau dilakukan. dilakukan. Berdasarkan Berdasarkan pendapat pendapat tersebut, tersebut, prestasi prestasi dalam penelitian penelitian
33
ini adal adalah ah hasi hasill yang ang telah elah dica dicapa paii pes pesert erta didi didik k dal dalam pros proses es pembelajaran. d. Macam-Macam Prestasi Presta Prestasi si belaja belajarr yang yang dipero diperoleh leh pesert pesertaa didik didik merupa merupakan kan hasil hasil bel belaj ajar ar
yang yang
dica dicapa paii
pada pada
wakt waktuu-wa wakt ktu u
tert terten entu tu
dala dalam m
sebua ebuah h
pembe pembelaj lajara aran n yang yang melipu meliputi ti bebera beberapa pa aspek aspek yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik sendiri. Benyamin Bloom dalam (Sudjana, 2009:22) mengklasifikasi hasil belajar menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris.
Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdir terdirii dari dari enam enam aspek, aspek, yakni yakni penget pengetahu ahuan an atau atau ingata ingatan, n, pemaham pemahaman, an, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Ranah afektif, afektif, berk berkena enaan an denga dengan n sika sikap p yang yang terd terdir irii dari dari lima lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak, yang terdiri dari enam aspek, yakni gerakan refl efleks, eks,
ket keteram erampi pila lan n
gera geraka kan n
dasa dasarr,
kema kemamp mpua uan n
per persept septua uall,
keha keharm rmoni onisa san n atau atau kete keteta tapa pan, n, gera geraka kan n keter keteram ampi pila lan n komp komple leks ks,, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. e. Upaya Upaya Meni Meningka ngkatka tkan n Prest Prestasi asi Belaja Belajar r
34
Dalam upaya meningkatkan meningkatkan prestasi belajar, perlu diperhatik diperhatikan an faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi prest prestasi asi belaja belajarr adalah adalah segala segala bentuk bentuk aktivi aktivitas tas yang yang dilakuk dilakukan an oleh oleh sese seseor oran ang g baik baik berupa berupa doro dorong ngan an atau ataupun pun hamb hambat atan. an. Dala Dalam m Ahma Ahmadi di (2005:105) disebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, diantaranya : 1. Fakt aktor Inter ntern n Fakt Faktor or inte intern rn adal adalah ah fakt faktor or yang yang timb timbul ul dari dari dalam dalam diri diri individu itu sendiri, hal ini meliputi : a. Kece Kecerd rdas asan an (in (inte tele lege gens nsi) i) Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. b. Bakat Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. c. Minat Minat Minat adalah adalah kecende kecenderun rungan gan yang yang mantap mantap dalam dalam subjek subjek untuk untuk merasa tertarik pada bidang tertentu. d. Motivasi Moti Motiva vasi si
meru merupa paka kan n
kond kondis isii
psik psikol olog ogis is
yang yang
seseorang untuk melakukan sesuatu (Sutikno, 2007:19). 1. Fakt aktor Eks Eksttern ern
35
mend mendor oron ong g
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya dari luar diri peserta didik (siswa), (siswa), yang meliputi : a. Kead Keadaa aan n Kel Keluar uarga Keluarga Keluarga seringkali seringkali disebut sebagai sebagai lingkungan lingkungan pertama, pertama, sebab dala dalam m
ling lingku kung ngan an
inil inilah ah
pert pertam amaa-ta tama ma
anak anak
mend mendap apat atka kan n
pendidikan, bimbingan, asuhan, pembiasaan, dan latihan. Keluarga bukan hanya menjadi tempat anak dipelihara dan dibesarkan tetapi juga tempat anak hidup dan dididik pertama kali (Sukmadinata, 2004:6) b. b. Kead Keadaa aan n Seko Sekola lah h Sekolah sering disebut sebagai lingkungan kedua setelah keluarga. Disamp Disamping ing itu sekola sekolah h merupak merupakan an lembag lembagaa pendidi pendidikan kan formal formal perta pertama ma yang yang sangat sangat pentin penting g dalam dalam menent menentuka ukan n keberha keberhasi silan lan belajar belajar siswa. siswa. Karena tidak seperti seperti dalam lingkungan lingkungan keluarga, di seko sekola lah h
ada ada
kur kurikul kulum
seba sebaga gaii
renc rencan anaa
pend pendid idiikan kan
dan dan
pengaj pengajara aran, n, ada guru-g guru-guru uru yang yang lebih lebih profes profesion ional, al, ada saranasarana prasa prasaran ranaa dan fasili fasilitas tas pendidi pendidikan kan khusus khusus sebaga sebagaii penduku pendukung ng proses proses pendidikan, pendidikan, serta ada pengelolaan pendidikan pendidikan yang khusus pul pulaa yang yang semu semuaa itu itu dapat dapat mema memacu cu dan dan memi memicu cu sisw siswaa untu untuk k belajar yang lebih giat lagi. c. Lingk Lingkun ungan gan Masy Masyar arak akat at
36
Lingkun Lingkungan gan masyar masyaraka akatt merupa merupakan kan lingku lingkungan ngan ketiga ketiga setela setelah h keluarga keluarga dan sekolah. sekolah. Lingkungan Lingkungan masyarakat juga merupakan merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan. Sebab dalam kehi kehidu dupan pan seha sehari ri-h -har arii anak anak lebi lebih h domi domina nan n berg bergau aull deng dengan an lingkun lingkungan gan alam alam sekita sekitarr dimana dimana anak anak berada berada,, sehing sehingga ga hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi anak.
A. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Dala Dalam m kegi kegiat atan an pene peneli liti tian, an, kera kerang ngka ka atau atau ranca rancang ngan an penel penelit itia ian n meru merupa paka kan n unsu unsurr poko pokok k yang yang haru haruss ada ada sebe sebelu lum m pros proses es pene peneli liti tian an dilaks dilaksana anakan. kan. Karena Karena dengan dengan sebuah sebuah rancang rancangan an yang yang baik baik pelaks pelaksanaa anaan n penelitian menjadi terarah, jelas, dan maksimal. Terk Terkai aitt denga dengan n penel penelit itia ian n ini, ini, maka maka penul penulis is meng menggun gunak akan an jeni jeniss penelitian korelasional kuantitatif, yaitu sebuah penelitian yang menggunakan angka angka,, mula mulaii dari dari peng pengum umpu pula lan n data, data, pena penafs fsir iran an terh terhad adap ap data data,, sert sertaa penamp penampila ilan n dari dari hasil hasilnya nya yang yang bertuj bertujuan uan untuk untuk menemu menemukan kan ada tidakn tidaknya ya hubungan antara dua variabel (Arikunto, 2006:270). 2. Teknik Penentuan Subjek Penelitian Peneli Penelitia tian n ini adalah adalah penelit penelitian ian populas populasi, i, dimana dimana seluru seluruh h populas populasii merupakan sample.
37
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang mencakup semua elemen dan unsur-unsur (Dhofir, 2000:36). Sedangkan sampel masih dalam buk buku u yang yang sama sama,, adal adalah ah seba sebagi gian an subj subjek ek pene peneli liti tian an yang yang memi memili liki ki kemampuan mewakili seluruh data (populasi). Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4,5,6 SDN Aengtongotong Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep Tahun 2009 M. No
Kelas
Populasi
Sampel
01 02 03 04 05 06
I II II IV V VI
8 16 11 14 13 16
14 13 16
3. Teknik Pengumpulan data Tekni eknik k
peng pengum umpu pullan
dat data
adal adalah ah
car cara
yang ang
dipa dipaka kaii
unt untuk
mengumpulkan mengumpulkan data dengan menggunakan metode-metode metode-metode tertentu. tertentu. MetodeMetodemetode yang akan digunakan dalam penelitian ini, antara lain : a. Metode Angket ket Angket Angket adalah adalah suatu suatu teknik teknik atau atau alat alat pengump pengumpul ul data data yang yang berbent berbentuk uk pertanyaan pertanyaan-perta -pertanyaan nyaan tertulis yang harus dijawab secara secara tertulis tertulis pula (Sukma (Sukmadin dinata ata,, 2004:27 2004:271). 1). Metode Metode ini digunak digunakan an untuk untuk mencar mencarii dan menyaring data yang bersumber dari responden. b. b. Meto Metode de Wa Wawa wanc ncar araa
38
Wawanca Wawancara ra atau atau interv interview iew merupak merupakan an suatu suatu teknik teknik pengump pengumpula ulan n data data yang dilakukan secara tatap muka, pertanyaan diberikan secara lisan dan jawaba jawabanny nnyapun apun diteri diterima ma secara secara lisan lisan pula pula (Sukma (Sukmadin dinata ata,, 2004:22 2004:222). 2). Dengan metode ini peneliti dapat langsung mengetahui reaksi yang ada pada responden dalam waktu yang relatif singkat. c. Meto Metode de Doku Dokume ment ntas asii Metode dokumentasi adalah “mencari data mengenai hal-hal atau variabel variabel yang yang berupa berupa catata catatan, n, transk transkrip rip,, buku, buku, surat surat kabar, kabar, majala majalah, h, prasas prasasti ti,, notulen, rapat, legger, agenda dan sebagainya” (Arikunto, 1998:236). Meto Metode de dokum dokumen ente terr ini ini digu digunak nakan an untu untuk k memp memper erol oleh eh data data di SDN SDN Aengtongtong, baik dari segi jumlah siswa, nilai raport, struktur sekolah, dena denah h seko sekola lah, h, yang yang kese kesemu muan anya ya itu itu menu menunj njan ang g terh terhad adap ap pros proses es penelitian ini. 4. Teknik Teknik Anal Analisis isis Data Data Teknik analisis data merupakan pengelolaan data dari data-data yang sudah terkumpul. Diharapkan dari pengelolaan data tersebut dapat diperoleh gambar gambaran an yang yang akurat akurat dan konkrit konkrit dari dari subjek subjek peneli penelitia tian. n. Penuli Penuliss juga juga meng menggun gunak akan an stat statis isti tik k guna guna memb membant antu u anali analisa sa data data seba sebagai gai hasi hasill dari dari penelitian ini. Dalam Dalam peneliti penelitian an ini yang yang menjad menjadii Variab Variabel el X adalah adalah
Kuriku Kurikulum lum
Tingkat Satuan Pendidikan, sedangkan Variabel Y adalah Prestasi Belajar Sisw Siswaa Kela Kelass 4,5,6 4,5,6 SDN SDN Aengt Aengton ongt gton ong g Kecam Kecamat atan an Saro Sarong nggi gi Kabu Kabupat paten en
39
Sumenep Tahun 2009 M. Adapun rumus korelasi yang digunakan adalah Product Moment, dengan alasan karena penelitian ini terdiri dari dua variabel yang interval. Rumus product momentnya adalah sebagai berikut :
∑xy π xy = √(∑x²) (∑y²) Keterangan :
xy = Kofisien korelasi antara gejala X dan gejala Y
π
∑xy = Jumlah product product X dan Y ∑x² = Jumlah gejala x kecil kuadrat ∑y² = Jumlah gejala gejala y kecil kuadrat
40
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu; 2005. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia Alipandie, Imansjah; 1984. Didaktik
Metodik Pendidikan Umum, Surabaya: Usaha
Nasional BNSP; 2006. Panduan Penyusunan KTSP Dhofir, Dhofir, Syarqowi; Syarqowi; 2000. Pengantar
Metodol Metodologi ogi Riset Riset Denagn Denagn Spektru Spektrum m Islami Islami,,
Prenduan: Iman Bela Djamarah, Syaiful Bahri; 2008. Psikologi Belajar, Jakarta: Renika Cipta Fathurrohman, Pupuh; 2007. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Refika Aditama Http://sunartombs.wordpress.com /2009/05/15/PAKEM Science fu Muhaimin et. Al; 2008. Pengembangan
Model KTSP Pada Sekolah & Madrasah,
Jakarta: Rajawali Press Mulyasa, E; 2007. KTSP Suatu Panduan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya Muslich, Muslich, Masnur; Masnur; 2008. KTSP
Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta:
Bumi Aksara Purwadarminto, W.J.S Winkel; 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Sudjana, Nana; 2009. Penilaian
Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosdakarya Sukm Sukmadi adina nata ta,, Nana Nana Syao Syaodi dih; h; 2004. 2004.
Landasa Landasann Psikol Psikologi ogi Proses Proses Pendid Pendidika ikan, n,
Bandung: Remaja Rosdakarya Sukmadinata, Nana Syaodih; 2009. Pengembangan
Kurikulum Teori dan Praktek,
Bandung: Remaja Rosdakarya Tu’u, Tu’u, Tulus; Tulus;
Peran Peran Disipli Disiplinn Pada Pada Perila Perilaku ku Dan Presta Prestasi si Siswa, Siswa, Jakart Jakarta: a: PT.
Grasindo Yamin, Martinis; 2007. Desain Pembelajaran Berbasis KTSP, Jakarta: GP Press Zuhairini; 2004. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara
41