A. JUDUL KAJI KAJIAN AN FRAG FRAGME MENT NTAS ASII
TEKN TE KNIS IS BATU BATUAN AN
PELE PELEDA DAKA KAN N SERT SE RTA A
UNTU UNTUK K
MEMP MEMPER ERBA BAIK IKII
MEMP MEMPER ERKE KECI CIL L
LEMP LE MPAR ARAN AN
BATU BATU (FLYI (FLYING NG ROCK ROCK)) PADA PADA TAMB TAMBAN ANG G TE TERB RBUK UKA A
DI PT.
ARUTMIN, Tbk , KALIMANTAN SELATAN. B. LATAR LATAR BEL BELAKA AKANG NG MASALA MASALAH H
Cadangan Cadangan batubara batubara PT. ARUTMIN, ARUTMIN, Tbk, Kalimantan Kalimantan Selatan di tambang dengan dengan sistem tambang terbuka (open pit). Kegiatan utama pada penambangan penambangan tersebut terdiri dari pengupasan lapisan tanah penutup, pembongkaran dengan peledakan, pemuatan dan pengangkutan dari lokasi penambangan ke lokasi peremukan (crushing plant) maupun ke lokasi lokasi dumping. Dalam pekerjaan pada tambang terbuka pada tambang batubara, peledakan produksi merupakan metode yang dominan dalam penggalian batuan dan batubara. Masala Masalah h yang yang sering sering timbul timbul pada pada penamb penambang angan an adalah adalah dipero diperoleh lehnya nya ukuran ukuran batuan batuan yang yang tidak tidak sesuai sesuai dengan dengan ukura ukuran n gape gape crusher crusher pada pada proses proses peremukan sehingga diperlukan adanya secondary blasting dan pemecahan ulang ulang dengan dengan rock rock breake breaker. r. Hal ini menyeb menyebabk abkan an kegiata kegiatan n pembon pembongka gkaran ran dengan peledakan tidak tidak ekonomis lagi. Dan biasanya masalah ini terjadi karena cara pembongkaran yang tidak sesuai dengan pola pemboran dan peledakan yang dianjurkan, yang dalam hal ini dapat juga karena faktor pengisian bahan peledak.
Dengan perencanaan yang baik yang mencakup pemilihan alat bor yang tepat, tepat, penent penentuan uan geomet geometri ri peleda peledakan kan,, pola pola pembor pemboran, an, pola pola peleda peledakan kan dan pemilihan bahan peledak serta pelaksanaan di lapangan yang sesuai dengan prosedur dan
pengawasan yang bertanggung jawab akan sangat menentukan
keberhasilan keberhasilan proses pembongkaran pembongkaran sehingga sehingga akan diperoleh diperoleh ukuran ukuran boulder boulder yang dibutuhkan.
C. TUJUAN TUJUAN PENELI PENELITIA TIAN N
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Mela Melaku kuka kan n eval evalu uasi asi tek teknis nis ten tentang tang desai esaian an peled eledak akan an dan geom eometri etri peledakan yang ada pada lokasi penambangan. penambangan.
2.
Mening Meningkat katkan kan dan dan mempe memperba rbaiki iki kondi kondisi si kerja kerja dilap dilapang angan. an.
3.
Meng Mengur uran angi gi hamb hambat atan an-h -ham amba bata tan n yang yang dapa dapatt diti ditimb mbul ulka kan n akib akibat at desai desain n peledakan yang kurang baik, yang yang dapat mengurangi proses produksi. Penelitian dilakukan untuk mengkaji desain peledakan yang dipakai pada
tamb tamban ang g terb terbuk ukaa PT. PT. ARUT ARUTMI MIN, N, Tbk Tbk guna guna meng mengev eval alua uasi si apak apakah ah desai desain n peledakan yang ada saat ini dapat mengatasi permasalahan. Pengamatan pada peledakan lebih difokuskan pada hasil peledakan, yaitu fragmentasi batuan hasil peledakan khususnya mengurangi persentase bongkah (bould (boulder). er). Selain Selain itu juga juga dibuat dibuat rancan rancangan gan desain desain peleda peledakan kan sebaga sebagaii sistem sistem alternatif yang juga menguntungkan menguntungkan untuk diterapkan pada Tambang Terbuka Terbuka PT. PT. ARUT ARUTMI MIN N, Tbk . Dari Dari penel enelit itia ian n ini ini akan akan dip dipero eroleh leh gam gambara baran n permasalahan yang ada a da dan diupayakan untuk dicarikan jalan penyelesaian yang terbaik, sehingga nantinya dapat tercapai tujuan yang diharapkan.
2
D. PERUMU PERUMUSAN SAN MASAL MASALAH AH
Untuk meningkatkan kondisi kerja yang nyaman dan mencegah terhambatnya proses produksi akibat desain peledakan yang kurang baik, maka yang perlu dilakukan adalah : 1.
Menget Mengetahu ahuii faktor-fa faktor-fakto ktorr yang mempen mempengar garuhi uhi pada pada operasi operasi pembora pemboran n dan peledakan seperti jenis alat bor, struktur batuan, diameter lubang bor, loading density, burden, spacing , dan ketinggian jenjang.
2.
Mene Menent ntuk ukan an pola pola pemb pembor oran an,, yait yaitu u seja sejaja jarr atau atau sela selang ng-s -sel elin ing g dan dan pola pola peledakan yaitu pola serentak atau beruntun.
E. PENYEL PENYELESA ESAIAN IAN MASAL MASALAH AH
Dalam melakukan penyelesaian masalah yang ada di lapangan, digunakan penggabungan antara teori-teori, metode atau data yang berhubungan dengan kasus yang ada dengan data yang diperoleh dilapangan. 1. Dasa Dasarr Teo Teori ri a. Diameter Lubang Tembak Diamet Diameter er lubang lubang tembak tembak yang yang biasan biasanya ya dipili dipilih h disesu disesuaik aikan an dengan dengan sifat-sifat fisik batuan yang akan diledakkan. Apabila batuan yang akan dileda diledakka kkan n sukar sukar pecah pecah maka maka penggu penggunaa naan n diamet diameter er lubang lubang tembak tembak yang lebih besar akan dapat menghasilkan energi peledakkan yang lebih baik. b. Kemiringan Lubang Tembak 1). Lubang Tembak Vertikal
3
Suatu jenjang jenjang dengan dengan arah lubang lubang tembak vertikal vertikal diledakkan diledakkan,, maka maka bagian bagian lantai lantai jenjan jenjang g akan akan meneri menerima ma gelomb gelombang ang tekan tekan terbesar. terbesar. Gelombang Gelombang tekan tersebut tersebut sebagian sebagian akan dipantulkan dipantulkan pada bidang bebas dan sebagian lagi diteruskan pada bagian bawah lantai jenjang (lihat gambar dibawah). Dengan pemboran tegak, pada bagian atas jenjang kurang bagus karena ada back break, frakmentasi kurang dan pada bagian lantai dasar daya ledak tidak bias sepenuhnya tersalurkan. 2). Lubang Tembak Miring Pada lubang tembak miring, gelombang ledak yang dipantulkan dari lantai dasar jenjang akan lebih besar (lihat gambar dibawah). Deng Dengan an demi demiki kian an seba sebagi gian an besa besarr
gelo gelomb mban ang g
teka tekan n
yang yang
dihasi dihasilka lkan n oleh oleh bahan bahan peleda peledak k diguna digunakan kan untuk untuk membon membongka gkar r batuan. Lebih dari itu lubang bor miring mempunyai lebih banyak keuntungan dari pada yang tegak, yaitu : -
bisa mengurangi biaya pemb emboran dan konsumsi bahan peledak, karena dengan burden yang lebih lebih besar
-
akan akan dip dipero erole leh h jenj jenjan ang g (ben (bench ch)) yang yang stab stabil il
-
mengur mengurang angii resik resiko o timb timbuln ulnya ya tonj tonjola olan n dan dan back back break break
-
hasil hasil tumpuk tumpukan an (much (much pile pile shape shape)) yang yang lebih lebih bagus bagus
Sehingga kaitannya dengan tonjolan setelah dilakukan peledakan, pemboran dengan lubang ledak miring menghasilkan tonjolan lebih sedikit dibandingkan dengan lubang ledak tegak.
4
Daerah bongkar besar
Lantai Atas
Daerah backbreak
450
Stemming Gel.Tekan diteruskan Gel.Tekan dipantulkan
450
Lubang
Lantai Bawah
tembak
tegak
Daerah bongkar besar Daerah backbreak
Lantai Atas
Stemming Gel.Tekan diteruskan
450
Gel.Tekan dipantulkan 0
45
Lantai Bawah
Lubang tembak miring
Gambar 3.3. Pemboran dengan lubang tembak tegak dan lubang tembak miring
c. Pola Pemboran Pola pemboran merupakan suatu pola pada kegiatan pemboran dengan menempatkan lubang – lubang tembak secara sistematis. Berdasarkan letak – letak lubang bor maka pola pemboran pada umumnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu : ♦
Pola pemboran sejajar (paralel sejajar (paralel pattern)
♦
Pola pemboran selang-seling ( staggered pattern)
5
Pola pemboran sejajar adalah pola dengan penempatan lubanglubang tembak yang saling sejajar pada setiap kolomnya. Sedangkan pola pemboran selang-seling, adalah pola dengan penempatan lubang-lubang tembak secara selang – seling pada setiap kolomnya. Dala Dalam m pene penera rapa pann nnya ya di lapa lapang ngan an,, pola pola pemb pembor oran an seja sejaja jar r merupakan pola yang lebih mudah dalam pengaturan pemboran lebih lanj lanjut ut.. Teta Tetapi pi pero perole leha han n fragm fragmen enta tasi si batu batuan anny nyaa kura kurang ng serag seragam am,, sedangkan pola pemboran selang – seling lebih sulit penanganannya di lapangan namun fragmentasi batuannya lebih baik dan seragam. Menurut hasil penelitian di lapangan pada jenis batuan kompak, menunj menunjuka ukan n bahwa bahwa hasil hasil produk produktiv tivitas itas dan fragmen fragmentasi tasi peleda peledakan kan dengan dengan menggunaka menggunakan n pola pemboran selang-seling selang-seling lebih baik dari pada pola pemboran sejajar, hal ini disebabkan energi yang dihasilkan pada pemboran selang-seling lebih optimal dalam mendistribusikan energi peledakan yang bekerja dalam batuan.
S
Pola pemboran sejajar (paralel).
B
S = Spasi B = Burden
Free Face
S
Pola pemboran selang-seling (staggered).
B
B
Free Face
Gambar 3.4. Pola pemboran
d. Pola Peledakkan
6
S = Spasi B = Burden
Pola Pola peled peledak akan an meru merupa paka kan n urut urutan an wakt waktu u pele peleda daka kan n anta antara ra lubang – lubang bor dalam satu baris dengan lubang bor pada baris berikutnya ataupun antara lubang bor yang satu dengan lubang bor yang lainnya. Pola Pola pele peleda daka kan n
ini ini
dite ditent ntuk ukan an berd berdas asar arka kan n
urut urutan an wakt waktu u
peledakan serta arah runtuhan material yang diharapkan. Berdasarkan
arah
runtuhan
batuan,
pola
peledakan
diklasifikasikan sebagai berikut (Gambar 3.8) : a. Box Cut , yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke depan dan membentuk kotak b. Corner cut (echelon cut ) , yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke salah satu sudut dari bidang bebasnya. c. “V” cut , yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya kedepan dan membentuk huruf V. Berd Berdasa asark rkan an urut urutan an wakt waktu u pele peleda daka kan, n, maka maka pola pola pele peleda daka kan n diklasifikasikan sebagai berikut : a. Pola peledakan peledakan serentak, serentak, yaitu suatu suatu pola yang menerapka menerapkan n peledakan peledakan secara serentak untuk semua lubang tembak. b. Pola peledakan beruntun, yaitu suatu pola yang menerapkan peledakan dengan waktu tunda antara baris yang satu dengan baris lainnya.
7
Bidang Bebas
BOX CUT
2 1
1
1
1
1
2 1
3
2
2
2
2
3
Bidang Bebas 2
1
0
1
2
3
2
1
2
3
4
3
2
3
4 Keterangan : 1, 2, … = Nomor urutan urutan peledakan = Arah runtuhan batuan
Bidang Bebas 5
4
2
3
5
6 7
4 6
ECHELON CUT
1
2
3 5
4
3
Keterangan : 1, 2, … = Nomor urutan peledakan = Arah runtuhan batuan
Gambar 3.8. Pola peledakan berdasarkan arah runtuhan batuan
Setiap lubang tembak yang akan diledakkan harus memiliki ruang yang yang cukup cukup kearah kearah bidang bidang bebas bebas terdeka terdekatt agar agar energi energi terkon terkonsen sentra trasi si secara maksimal sehingga lubang tembak akan terdesak, mengembang, dan pecah. Secara teoritis, dengan adanya tiga bidang bebas ( free face) face ) maka kuat tarik batuan akan berkurang sehingga meningkatkan energi ledakan
8
untuk untuk pemeca pemecahan han batuan batuan dengan dengan syarat syarat lokasi lokasi dua bidang bidang bebasn bebasnya ya memiliki jarak yang sama terhadap lubang tembak.
e. Kecepatan Pemboran - Cycle Time Ct = Pt + Bt + St + Ft + Dt Dimana : Ct = Cycle time Pt = Waktu untuk mengambil posisi (positioning time) Bt = Waktu untuk membor (boring time) St = Waktu untuk menambah, mengganti batang bor Ft
= Waktu untuk mencabut rod dan membersihkan lubang
Dt
= Waktu untuk mengatasi hambatan-hambatan (delay time)
- Kecepatan pemboran H1 Vt1 = Ct1 Dimana : Vt = Kecepatan pemboran H = Kedalaman lubang tembak Ct = Cycle time
- Kecepatan pemboran rata-rata (GDR) Vt1 + Vt2 + . . . + Vt n Vt = n Dimana : n = Jumlah pengamatan
9
f. Volume Setara A x L Veq = n x H Dimana : A = luas daerah yang akan diledakkan L = tinggi jenjang n
= jumlah lubang tembak
H = kedalaman lubang tembak
g. Produksi Produksi Alat Bor P = Vt x Veq x E
Dimana : P
= produksi alat bor
Vt
= kecepatan pemboran
Veq = volume setara E
= effesiensi kerja alat bor
h. Geometri Geometri Peledakkan Peledakkan - Konya Teori B = 3,15 De ( SGe/SGr ) 1/3 Dimana : B
= Burden
SGe = SG bahan peledak SGr = SG batuan De
= Diameter lubang tembak - R.L. Ash Teori
Ep }1/3
AF1 = { Epst
10
dest }1/3
AF2 = { de Dimana : Ep
= energi potensial bahan peledak
Epst = energi potensial potensial peledak standart de
= densitas batuan yang diledakkan
dest
= densitas batuan standart
KB terkoreksi = KB standart x AF1 x AF2 KB terkoreksi x De B = 12
Hubungan antar variabel R.L Ash : - Burden Ratio
12 B Kb = De
- Hole Depth Ratio H = Kh x B
Kh = 1,5 - 4,0
- Sub Drilling Ratio J = Kj x B
Kj = 0,2 - 0,4
- Stemming Ratio T = Kt x B
Kt = 0,7 - 1,0
- Spacing Ratio S = Ks x B
Ks = 1,1 - 1,8
i. Metode Metode Pele Peledak dakkan kan Sampai saat ini dikenal ada empat jenis metode peledakkan, yaitu :
11
-
Metode sumbu api
-
Metode sumbu ledak
-
Metode Listrik
-
Metode Non Electric (nonel)
Sedangkan kebutuhan mengenai peralatan dan perlengkapan tergantung dari metode yang akan digunakan.
j. Kapasitas Produksi 1. Jumlah batuan yang diledakkan W = A x L x dr Dimana : W
= berat batuan
A
= luas daerah yang akan diledakkan
L
= tinggi jenjang
dr = densitas batuan 2. Penentuan Tingkat Fragmentasi Batuan Hasil Peledakan Penentuan tingkat fragmentasi batuan hasil peledakan dengan cara membandingkan antara volume nyata batuan hasil peledakan dengan volume batuan yang tidak memerlukan pemecahan ulang. Fragme Fragmenta ntasi si batuan batuan yang yang memerl memerluka ukan n pemecah pemecahan an ulang ulang dinyatakan sebagai bongkah (boulder ( boulder ) dari hasil peledakan, sehingga dipe diperlu rluka kan n upay upayaa peme pemecah cahan an ulan ulang g agar agar batu batuan an terse tersebu butt bisa bisa digunakan. Dala Dalam m
mene menent ntuk ukan an
ting tingka katt
frag fragme ment ntas asii
batu batuan an
peledakan ada beberapa metode yang bisa digunakan, seperti : ♦
Metode photography Metode photography
♦
Metode photogrametry Metode photogrametry
♦
Metode photography Metode photography berkecepatan tinggi
♦
Analisa produtivitas alat muat
♦
Analisa volume material pada pemecahan ulang
♦
Analisa visual komputer 12
hasi hasill
♦
Analisa kenampakan kualitatif
♦
Analisa ayakan
♦
Analisa produktivitas alat peremuk Pene Penent ntua uan n frag fragme ment ntas asii batu batuan an hasi hasill pele peleda daka kan n di PT. PT.
ARUTMIN, Tbk , Kalimantan Selatan dengan menerapkan analisa volume produktivitas alat peremuk. Cara ini digunakan karena lebih teliti dalam perhitungannya.
X = A (V/Q)0,8 . Q0,17 . (E/115) -0,63 Dimana : X = ukuran fragmentasi batuan A = faktor batuan V = volume batuan batuan yang dihancurkan tiap lubang tembak Q = berat bahan peledak E = energi potensial relatif
3. Bahan peledak yang diperlukan E = de x Pc x N Dimana : E
= jumlah bahan peledak yang diperlukan
de = densitas bahan peledak Pe = tinggi kolom isian bahan peledak N = jumlah lubang tembak 4. Powder Factor (Pf) W Pf = E 5. Blasti Blasting ng Ratio Ratio (Br) E Br = W
13
H. METODO METODOLOG LOGII PENEL PENELITI ITIAN AN
Di dalam melaksanakan permasalahan ini, penulis menggabungkan antara teori dengan data-data lapangan. Sehingga dari keduanya didapat pendekatan penyelesaian masalah. Adapun urutan pekerjaan penelitian yaitu : 1. Stud Studii Litera Literatu tur r Dilakukan Dilakukan dengan mencari mencari bahan-bahan bahan-bahan pustaka yang menunjang, menunjang, yang diperoleh dari :
- Instansi yang terkait -
Perpustakaan
-
Brosur-brosur
-
Informasi-informasi
-
Grafik, dan tabel.
2. Peneli Penelitian tian di lapa lapanga ngan n Dalam Dalam pelaks pelaksana anaan an peneli penelitia tian n di lapang lapangan an ini akan akan dilaku dilakukan kan bebera beberapa pa tahap,
yaitu:
- Surv Survai ai geol geolog ogii perm permuk ukaa aan, n, deng dengan an mela melaku kuka kan n peng pengam amat atan an secar secaraa langsung langsung terhadap terhadap keadaan keadaan geologi geologi permukaan permukaan (perlapisan, (perlapisan, rekahan, rekahan, patahan, strike dan dip) dan mencari informasi pendukung yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.
- Mencocokkan dengan perumusan masalah, yang bertujuan agar penelitian yang dilakukan tidak meluas. Data yang diambil dapat digunakan secara efektif. 3.
Peng engambilan da data Dilakukan dengan cara :
-
Melakukan pengukuran-pengukuran
-
Meneliti proses produksi yang sedang berlangsung
- Mencatat kejadian yang terjadi seperti adanya ukuran batuan yang besar, penentuan titik pemboran, arah lemparan batuan, dsb.
-
Wawancara seperlunya.
4. Keakur Keakuratan atan Akuisis Akuisisii Data Data Akuisisi data ini bertujuan untuk :
14
- Mengumpulk Mengumpulkan an dan mengelomp mengelompokkan okkan data untuk untuk memudahkan memudahkan analisa nantinya.
- Mengolah
nilai
karak rakteris ristik
data-da -data
yang
mewakili
obyek
pengamatanMengetahui data, sehingga kerja menjadi efesien 5. Peng Pengol olah ahan an data data Pengolahan data dilakukan dengan melekukan beberapa perhitungan dan penggamba penggambaran. ran. Selanjutny Selanjutnyaa disajikan disajikan dalam bentuk grafik-grafik grafik-grafik atau rangkaian perhitungan dalam penyelesaian masalah yang ada. 6. Analisa Analisa hasil hasil pengelompo pengelompokkan kkan data Dapa Dapatt
dila dilaku kuka kan n
seca secara ra
kual kualit itat atif if
maup maupun un
kuan kuanti tita tati tiff
guna guna
memperoleh memperoleh kesimpulan kesimpulan sementara. sementara. Selanjutny Selanjutnyaa kesimpulan kesimpulan sementara ini akan diolah lebih lanjut dalam bagian pembahasan. 7. Kesi Kesimp mpul ulan an Diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan permasalahan yang diteliti.
I. RENCAN RENCANA A JADWAL JADWAL PENELI PENELITI TIAN AN
No 1 2 3 4 5
Kegiatan Minggu Studi literature Pengamatan Pengambilan data Pengolahan da data Penyusunan draft
I
April II III
IV
I
Mei II III
IV
I
Juni II III
F. RENC RENCAN ANA A DAF DAFTA TAR R ISI ISI
HALAMAN JUDUL ............................................. .................................................................... ........................................... ...................... HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... ....................................................................... .................. ....
15
IV
RINGKASAN ........................................... .................................................................. ............................................... .................................. .......... KATA PENGANTAR ............................................. .................................................................... .......................................... ................... DAFTAR ISI ............................................ ................................................................... ...................................................... ............................... ... DAFTAR GAMBAR ............................................ ................................................................... ............................................. ...................... DAFTAR TABEL ............................................ ................................................................... ......................................... .......................... ........ DAFTAR LAMPIRAN ........................................... ..................................................................................... .......................................... BAB I.
PENDAHUL PENDAHULUAN UAN .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... .... 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. 1.7. 1.8.
II.
Latar Belakang Belakang Masalah ........... ................ .......... .......... .......... .......... ............. .................. ................... ........... .. Tujuan Tujuan Penelitian Penelitian .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............. .................. ............. ... Perumusan Perumusan Masalah .............. ................... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ........... ................ ................. ....... Metode Metode Pendekatan Pendekatan .......... .............. ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ........... .............. ........ Pembatasan Pembatasan Masalah .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .............. ........... .. Metode Metode Penelitian Penelitian .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............. .................. ................. ....... Pelaksanaan Pelaksanaan Penelitian Penelitian .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............. ........ Hasil Yang Diharapkan .............. ................... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............. ........
TINJAUAN TINJAUAN UMUM .......... ............... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .............. ................... ............ .. 2.1. Lokasi Lokasi dan Kesampaian Kesampaian Daerah ...... ........... .......... .......... .............. .................. ................... .............. .... 2.2. Keadaan Keadaan Geologi Geologi .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... .......... ........ .. 2.3. Genesa Batuan .......... ............... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... ........... ............... ................... ................ ...... 2.4. Morfologi......................................................................................... 2.5. Topografi. Topografi...... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............... .................... .................. ........ 2.6. Keadaan Keadaan Seismik.... Seismik......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... .... 2.7. Stratigrafi.. Stratigrafi....... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............ ................ ................... ............ 2.8. Hidrologi Hidrologi Air Permukaan Permukaan dan Tanah Tanah ......... .............. .......... .......... .......... ......... ............ ............. ..... 2.9. Iklim dan Curah Hujan....... Hujan............ ......... ......... .......... .......... .......... ............. ................. ................... ............... ..... 2.10. Operasi Penambangan................ Penambangan....................................... .............................................. ............................... ........
III.
DASAR DASAR TEORI .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .............. .................. ................... .............. .... 3.1. 3.2. 3.3. 3.4.
Faktor Faktor – Faktor Faktor Yang Tidak Dapat Dikendalik Dikendalikan an ............... .......................... ........... Faktor Faktor – Faktor Yang Yang Dapat Dikendali Dikendalikan kan ......... .............. .......... .......... ............. ............. ..... Penentuan Penentuan Tingkat Tingkat Fragmentasi Fragmentasi Batuan Batuan Hasil Hasil Peledakan Peledakan .............. Hasil Peledakan Peledakan .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ....
IV. KAJIAN KAJIAN TEKNIS TEKNIS PELEDAK PELEDAKAN AN DAN HASIL HASIL ANALIS ANALISA A KUZ-RAM MODEL....................................... MODEL................................................................................. .......................................... 4.1. 4.2. 4.3. 4.4. V.
Karakteristik Karakteristik Massa Batuan ........... ................ .......... .......... .......... .......... .......... ............ ................ ............ ... Air Tanah .......... ............... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .............. ................... .......... Pemboran Pemboran pada..... pada.......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... ............ ....... Peledakan Peledakan pada....... pada............ .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............ ................ ................... ................. .......
PEMBAHAS PEMBAHASAN... AN........ .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............. .................. ................. .......
16
5.1. 5.2. 5.3. 5.4. 5.5. VI
Karakteristik Karakteristik Massa Batuan ........... ................ .......... .......... .......... .......... .......... ............ ................ ............ ... Faktor Faktor Geologi Geologi .......... ............... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... ............. .................. ............. ... Pemboran... Pemboran........ .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... ............ ................ ................... ............ Peledakan.. Peledakan....... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .............. .................. ......... Kendala Kendala – Kendala Kendala dalam Kegiatan Kegiatan Pemboran Pemboran dan Peledakan Peledakan
KESIMPULA KESIMPULAN N DAN SARAN SARAN .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .............. ......... 4.1 4.2
Kesimpulan Kesimpulan .......... ............... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... ............. .................. ............. ... Saran .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ........... ................ ................... .............. .....
DAFTAR PUSTAKA .............................................. ..................................................................... .......................................... ................... LAMPIRAN ............................................. .................................................................... ...................................................... ............................... ...
H. DAFTAR PUSTAKA
1. Hemph Hemphil illl ., Gary Gary,, “Bla “Blasti sting ng Oper Operat atio ion” n”,, First First Edit Editio ion, n, Mc. Mc. Graw Graw Hill Hill Inc. Inc.,, New York 2. Naapuri, Naapuri, Jukka, Jukka, “Surfac “Surfacee Drilling Drilling and Blasting Blasting”, ”, Tamrock, Tamrock, 1987 - 1988 3. Langef Langefors ors U., and Kihlstro Kihlstrom, m, B., “The “The Modern Modern Techniq Technique ue of Rock Rock Blastin Blasting”, g”, Second Second Edition, Edition, A Heelsted Heelsted Press Book John Willey & Sons,
New
York,1973 4. Moel Moelhi him m
Kart Kartho hodh dhar armo mo,,
Irwa Irwand ndy y
Arif Arif,,
Suse Suseno no
Kram Kramad adib ibra rata ta., .,
“Tek “Tekni nik k
Peleda Peledakan kan”, ”, Diktat Diktat Kuliah Kuliah Jilid Jilid I, Jurusa Jurusan n Teknik Teknik Pertam Pertamban bangan gan,, Fakult Fakultas as Teknologi Mineral, Institut Teknologi Bandung, 1984 5. Koes Koesn nary aryo,
S.
Ir. Ir.
Tekn eknik
Pemb Pembor oran an
dan dan
Pele Peleda daka kan n
“Ju “Jurusa rusan n
Tekni eknik k
Pertambanagan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta 1988. 6. Samh Samhud udi, i, “ Tekn Teknik ik Pele Peleda daka kan n “, Depa Depart rtem emen en Pert Pertam amba bang ngan an dan dan Ener Energi gi,, Direk Direkto tora ratt
Jend Jendera erall
Pert Pertam amba bang ngan an Umum Umum,,
Pusat Pusat Peng Pengem emba bang ngan an Tena Tenaga ga
Pertambangan, 1994
KAJIAN TEKNIS PELEDAKAN UNTUK MEMPERBAIKI MEMPERBAIKI FRAGMENTASI BATUAN SERTA MEMPERKECIL LEMPARAN BATU (FLYING (FLYING ROCK) PADA PADA TAMBANG TERBUKA DI PT. ARUTMIN, ARUTMIN, TBK , KALIMANTAN KALIMANTAN SELATAN
17
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Oleh
Yuniarto Astiawan 112980076
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2003 KAJIAN TEKNIS PELEDAKAN UNTUK MEMPERBAIKI MEMPERBAIKI FRAGMENTASI BATUAN SERTA MEMPERKECIL LEMPARAN BATU (FLYING (FLYING ROCK) PADA PADA TAMBANG TERBUKA DI PT. ARUTMIN, ARUTMIN, TBK , KALIMANTAN KALIMANTAN SELATAN
18
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Oleh : YUNIARTO ASTIAWAN
11298076/TA
Mengetahui
Disetujui
Dosen Wali
Dosen pembimbing
( Ir. Dwi Poetranto W.A, MT)
(Ir. Sudarsono, MT)
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN’ YOGYAKARTA 2003
19