PROPOSAL KEGIATAN MMD II PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO DI DUSUN KETANGI DESA NGEMBEH KEC. DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO
A. Latar Belakang
Kegiatan praktek keperawatan komunitas di masyarakat merupakan bentuk pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu keperawatan komunitas secara komprehensif yang merupakan cermin kegiatan pengabdian pada masyarakat. Komunitas merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub sistem keluarga dan sistem sosial yang saling berinteraksi. Keluarga sebagai sub sistem komunitas merupakan sistem terbuka dimana terjadi hubungan timbal balik sekaligus umpan balik dimana keluarga merupakan unit pelayanan dasar di masyarakat atau komunitas. Perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan gabungan ilmu keperawatan , ilmu masyarakat dan social yang ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan dalam mengatasi permasalahan kesehatan. Dalam mengaplikasikan prakteesehatan masyarakat diperlukan pengetahuan serta penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan masyarakat dalam menemukan suatu masalah kesehatan. Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan dan aktif dalam seluruh proses perubahan, sejak pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah, yang melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai target pelayanan keperawatan komunitas dengan fokus
masyarakat berupa
peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit, hendaknya perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam seluruh akitfitas kegiatan komunitas. Peningkatan taraf hidup masyarakat di dalam berbagai bidang kehidupan mengakibatkan terjadi juga pergeseran pada pola kehidupan masyarakat, salah satunya adalah dalam bidang kesehatan. Dimana dengan berkembangnya paradigma “Sehat” saat ini, telah terjadi pergeseran upaya-upaya dalam hidup kesehatan antara lain: berubahnya upaya pengobatan kepada upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan, dari segi kegiatan yang bersifat pasif menunggu klien berobat di unit-unit pelayanan kesehatan bergeser kepada penemuan kasus secara aktif. Perubahan ini tentunya akan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan secara aktif dalam
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Oleh karenanya peran serta masyarakat perlu terus dikembangkan agar tercapai pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang optimal secara mandiri. Musyawarah masyarakat desa (MMD) merupakan bentuk dari wadah memecahkan suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam masyarakat melalui pengkajian. Dalam upaya mengaplikasikan teori ilmu keperawatan komunitas yang telah dibekalkan kepada mahasiswa dibangku kuliah, serta sebagai salah satu
upaya menyiapakan tenaga
keperawatan yang profesional dan potensi keperawatan secara mandiri, maka mahasiswa AKPER BINA SEHAT PPNI Kabupaten Mojokerto melaksanakan praktek keperawatan komunitas di wilayah Dusun Tarukan Desa Tumapel Kecamatan Dlanggu. Kegiatan praktek keperawatan komunitas digunakan 3 pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, pendekatam kelompok dan pendekatan kepada masyarakat. Dusun Tarukan Desa Tumapel dipimpin oleh kepala Dusun, memiliki 2 RT, 1 RW, 5 kader.
Dalam pelaksanaan praktik asuhan keperawatan komunitas mahasiswa
menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara pengumpulan data, kemudian menyusun
rencana sesuai dengan
permasalahan yang ditemukan sampai pelaksanaan dan terakhir evaluasi. Pengumpulan data dimulai selama 3 minggu mulai tanggal 28 Juni-18 Juli 2010 dengan jumlah KK 157, jumlah KK yang berhasil di data sebanyak menggunakan tekhnik wawancara langsung, langsung,
KK. Pengkajian dilakukan dengan
penyebaran kuestioner, dan windshield
survey yaitu survey yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi wilayah Dusun Tarukan. Data yang diperoleh dari masyarakat ditabulasi untuk mengetahui masalahmasalah kesehatan yang mayoritas terjadi di masyarakat Dusun Tarukan Kecamatan Dlanggu. Selain itu data juga diperoleh dari kepala Dusun dan Kader. Setelah data diperoleh, dalam kegiatan MMD 2 mahasiswa dan masyarakat bersama-sama mencari pemecahan masalah kesehatan yang ada dengan membentuk membentuk tim pokjakes.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum: Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan masyarakat di wilayah binaan serta mampu menanggulangi masalah kesehatan tersebut bersama masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang terdapat di masyarakat
b. Tujuan khusus: Setelah melaksanakan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 2, mahasiswa
mampu: 1. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data kesehatan masyarakat. 2. Mendiskusikan permasalahan kesehatan yang ditemukan bersama-sama dengan warga. 3. Memotivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi masalah kesehatan. 4. Menentukan masalah yang menjadi prioritas bersama-sama dengan warga. 5. Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam menanggulangi masalah kesehatan yeng terdapat pada masyarakat. 6. Membentuk pokjakes yang terdiri dari mahasiswa dan perangkat desa dengan tujuan memecahkan masalah yang telah ditemukan dalam proses MMD 2. 7. Melaksanakan kegiatan bersama masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
C. Undangan
Rencana undangan antara lain:
Kepala Desa
Kepala Puskesmas
Kepala Dusun
Bidan Desa Tumapel
Ketua RT 1, 2,
Kader
Warga Dsn. Tarukan Ds. Tumapel
Pembimbing Praktek dari Pendidikan.
Anggota Mahasiswa Kelompok 1
D. Tempat dan Waktu
Kegiatan dilaksanakan pada: Hari
:
Tanggal
:
Pukul
: 19.30 WIB
Juli 2010
Tempat
: Balai Dusun Tarukan
E. Acara
Serangkaian acara dalam MMD II: a. Pembukaan b. Penyajian Data Hasil Pengkajian c. Merumuskan Prioritas Masalah d. Mencari Solusi Bersama Warga e. Merencanakan Pelaksanaan Kegiatan f. Pelaporan Hasil Musyawarah g. Sambutan:
Kepala Desa
Kepala Dusun
Kepala Puskesmas
Dosen Pembimbing Akademik
Bidan Desa
Ketua MMD II
h. Penutup
F. Kepanitiaan
Pelindung
: Kepala Desa Tumapel
Penanggung Jawab
: PJMK Praktek Keperawatan Komunitas Akper Bina Sehat PPNI Kepala Dusun Tarukan
Pembimbing
: Pembimbing Akademik Kep. Komunitas Akper Bina Sehat PPNI
Ketua
: Dwi Andan Sari
Penyaji
:
Notulen
: Allia Firrizqi
Moderator
: Ita Rifa’atul
Seksi-seksi
1. Dokumentasi Koordinator
: Lutfi Mardianto
2. Seksi Perlengkapan Koordinator
: Fatra A
Anggota
: Adi S
3. Seksi Konsumsi Koordinator
: Ely
Anggota
: Inayah Sari
4. Seksi Acara Koordinator
: Sulistianingsih
G. Evaluasi
Hasil Terlampir
Demikian proposal kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa II (MMD II) Di Dusun Tarukan Desa Tumapel, Kecamatan Mojokerto moga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mojokerto, 5 Juli 2010
Ketua Kelompok
Rohmad Jauhari
Ketua MMD II
`
Dwi Andan Sari
Mengetahui Kepala Dusun Tarukan
Ristoadi
PROPOSAL KEGIATAN MMD III AKADEMI KEPERAWATAN BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO DI DUSUN TARUKAN DESA TUMAPEL KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO
A. Latar Belakang
Praktek Klinik Keperawatan Komunitas merupakan salah satu bentuk praktek klinik keperawatan yang mengambil lahan praktek di masyarakat. Selama kurun waktu 6 minggu, mahasiswa berproses melakukan perawatan pada masyarakat dan keluarga sebagai binaan dengan menerapkan proses keperawatan. Mahasiswa melakukan pengkajian data dan bersama-sama masyarakat menentukan dan menyusun rencana tindakan kemudian melakukan intervensi sesuai rencana serta mengevaluasi keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.
Acara ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan untuk menyajikan hasil seluruh rangkaian kegiatan praktik komunitas di Dusun Tarukan Desa Tumapel Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto. Dengan adanya acara tersebut, diharapkan warga masyarakat mengetahui dan dapat mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan ini dilaksanakan sekalian untuk menutup kegiatan praktik keperawatan komunitas di Dusun Tarukan Desa Tumapel Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.
B. Tujuan
a.
Tujuan Umum: Menyajikan hasil seluruh rangkaian kegiatan praktik keperawatan komunitas di Dusun Tarukan Desa Tumapel Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.
b.
Tujuan khusus: a) Mengetahui dan dapat mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. b) Menutup kegiatan praktik keperawatan komunitas (Lepas Pisah) di Dusun Tarukan Desa Tumapel Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.
C. Undangan
Rencana undangan dalam acara temu kenal antara lain: 1. Kepala Desa Tumapel 2. Kepala Puskesmas Dlanggu 3. Kepala Dusun Tarukan 4. Bidan Desa Tumapel 5. Ketua RT 6. Ketua RW 7. Kader 8. Ketua PKK 9. Ketua Kader Posyandu masing-masing RT 10. Pembimbing Praktek dari pendidikan
D. Tempat dan Waktu
Kegiatan dilaksanakan pada: Hari
: Jum’at
Tanggal : 06 Agustus 2010 Pukul
: 19.00 WIB
Tempat : Rumah Bapak Krisnamurti
E. Acara
Serangkaian acara dalam MMD III: a) Pembukaan b) Penyajian Hasil Evaluasi Seluruh Kegiatan c) Sambutan d) Penyampaian Kesan dan Kesan e) Penutup dan Doa f) Ramah Tamah
F. Kepanitiaan
Pelindung
: Kepala Desa Tarukan
Penanggung Jawab
: PJMK Praktek Keperawatan Komunitas Akper Bina Sehat PPNI Kepala Dusun Tarukan.
Pembimbing
: Pembimbing Akademik Kep. Komunitas Akper Bina Sehat PPNI
Ketua
: Hendra Suhandoko
Penyaji
: Agus Jainudin
Moderator
: Desi Melinda
Seksi-seksi 1. Dokumentasi Koordinator
: Adi Setiawan
2. Seksi Perlengkapan Koordinator
: Fatra aidina fajri
3. Seksi Konsumsi Koordinator 4. Seksi Acara
: Dwi Andan
Koordinator
: Kurniawan
G. Evaluasi
Hasil Terlampir Demikian proposal kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa III (MMD III) Di Dusun Tarukan Desa Tumapel, Kecamatan Dlanggu Mojokerto semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Mojokerto, 03 Agustus 2010 Mengetahui
Ketua Kelompok 2
Ketua MMD III
Rahmad Jauhari
Hendra Suhandoko
PROPOSAL KEGIATAN KERJA BAKTI MASSAL DUSUN TARUKAN DESA TUMAPEL KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO
A. Latar Belakang
Setelah melalui proses pengkajian data kesehatan, proses klarifikasi data, desiminasi data, perumusan dan penentuan prioritas masalah sampai dengan penentuan rencana kegiatan yang direncanakan warga, pokjakes bersama dengan mahasiswa, maka perlu dilakukan tindak lanjut berupa implementasi berbagai rencana. Dalam usaha menindak lanjuti rencana tersebut, khususnya permasalahan lingkungan yang tidak sehat yaitu resiko terjangkitnya penyakit akibat kurangnya sanitasi lingkungan seperti ISPA, DHF, Diare, maka perlu dilakukan kerja bakti massal sesuai dengan rencana yang dibuat warga. Selain itu, kerja bakti massal ini merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa selama praktik di Dsn. Tarukan Ds. Tumapel Kec. Dlanggu Kab. Mojokerto serta usaha untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk secara aktif berperan serta dalam menjaga kebersihan lingkungan, menyelesaikan masalah kesehatan lingkungannya dan upaya meningkatkan status kesehatan warganya.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum Setelah dilakukan kerja bakti massal, dapat tercipta lingkungan yang bersih dan sehat serta dapat menghindari terjangkitnya penyakit ISPA, DHF, Diare. b. Tujuan Khusus a)
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungannya
b)
Salah satu bentuk pengabdian mahasiswa
c)
Salah
satu
bentuk
implementasi
masalah
kesehatan
lingkungan
resiko
terjangkitnya penyakit ISPA, DHF, Diare. d)
Upaya meningkatkan kesadaran dan peran serta aktif warga
e)
Menciptakan keharmonisan hubungan mahasiswa dan warga
f)
Upaya menciptakan kebersihan lingkungan dalam usaha meningkatkan derajat kesehatan warga.
C. Susunan Panitia
Ketua
: Sulistiyaningsih
Perwakilan mahasiswa
RT 01
: Agus Zainudin, Mahfudi, Noval Yakin, Hendra dan Inayah
RT 02
: Eko Rahmad Sholeh, Riswatin Nurakhilah, Dwi andan dan Aida
kurniawati
D. Susunan Kegiatan
Waktu 06.00 Selesai
Kegiatan a. Kerja Bakti di masing-masing RT RT 01 RT 02
Kegiatan difokuskan pada: Membersihkan rumah dan pekarangan Membersihkan selokan dan jalanan Merapikan tempat sampah Membersihkan pinggiran sungai Pemutusan siklus hidup nyamuk
b. Istirahat
PJ/Koordinator Kader Mahasiswa Ketua RT masing-masing
c. Ramah tamah
PROPOSAL KEGIATAN PENANAMAN TOGA (TANAMAN OBAT KELUARGA) DI DUSUN TARUKAN DESA TUMAPEL KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO
A. Latar Belakang
Setelah melalui proses pengkajian data kesehatan, proses klarifikasi data, desiminasi data, perumusan dan penentuan prioritas masalah sampai dengan penentuan rencana kegiatan yang direncanakan warga, pokjakes bersama dengan mahasiswa, maka perlu dilakukan tindak lanjut berupa implementasi berbagai rencana. Dalam usaha menindak lanjuti rencana tersebut, khususnya permasalahan kurangnya pemanfaatan pekarangan rumah yang dilihat dari hasil data pengkajian yaitu sebanyak 100 KK masyarakat memiliki halaman di sekitar rumahnya, 44% pekarangan dimanfaatkan untuk kebun yang ditanami tanaman hias dan pepohonan. Tanaman toga merupakan salah satu alternatif pengobatan selain berefek samping ringan juga mudah dijangkau dan murah, pemanfaatannya dapat dinikmati oleh semua kalangan, oleh karena itu perlu dilakukan penanaman Toga. Selain itu, kerja penanaman toga ini merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa selama praktik di Dsn. Tarukan Ds. Tumapel Kec. Dlanggu Kab. Mojokerto serta usaha untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk secara aktif berperan serta dalam menyelesaikan masalah kesehatan dan upaya meningkatkan status kesehatan warganya.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penanaman Toga diharapkan warga masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan rumah yang kosong dan dapat memanfaatkan jenis-jenis dari tanaman Toga. b. Tujuan Khusus a) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kesehatannya. b) Salah satu bentuk pengabdian mahasiswa c) Salah satu bentuk implementasi masalah pemanfaatan pekarangan rumah yang kosong. d) Upaya meningkatkan kesadaran dan peran serta aktif warga e) Menciptakan keharmonisan hubungan mahasiswa dan warga f) Upaya melestarikan tanaman tradisional budaya bangsa.
C. Susunan Panitia
Ketua
: Agus Zainudin
Dokumentasi
; Lutfi Mardianto
Perwakilan mahasiswa - RT 01
: Dewi W dan Erlinawati N,
- RT 02
: Rekha P dan Fatchur R
D. Tempat dan Waktu
Kegiatan dilaksanakan pada: Hari
: Minggu
Tanggal
: 20 Desember 2009
Pukul
: 16.00 WIB
Tempat
: Lahan Percontohan Rt 02 dan Rt 03
E. Susunan Kegiatan Waktu 16.0017.00 WIB
Kegiatan
Persiapan : – Pengumpulan warga – Alat, tempat dan bahan (jenis jenis Toga) Pelaksanaan : – Pembersihan lahan dan lingkungan sekitar – Penanaman Toga Istirahat Ramah tamah
PJ/Koordinator Kader Mahasiswa Ketua RT masing-masing
F. Evaluasi Kegiatan
Hasil Terlampir
Demikian proposal kegiatan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Dusun Ketangi Desa Ngembeh Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Mojokerto, 20 Desember 2009
Mengetahui
Ketua Kelompok
Iffanes Alayyubbi
Kepala Dusun Ketangi
Bambang Suprynto
PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN DENGUE HEMORRAGIC FEVER (DHF) DI DUSUN KETANGI DESA NGEMBEH KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO
A. Latar Belakang
Setelah melalui proses pengkajian data kesehatan, proses klarifikasi data, desiminasi data, perumusan dan penentuan prioritas masalah sampai dengan penentuan rencana kegiatan yang direncanakan warga, pokjakes bersama dengan mahasiswa, maka perlu dilakukan tindak lanjut berupa implementasi berbagai rencana. Dalam usaha menindak lanjuti rencana tersebut, khususnya permasalahan kurangnya sanitasi lingkungan berdampak terjadinya resiko tinggi masalah penyakit, salah satunya Dengue Hemorragic Fever (DHF). Menurut survei di Indonesia dari 100 orang yang sakit Demam Berdarah 3-4 diantaranya meninggal dunia. Dari hasil survei jentik di Rt 03 dan Rt 04 didapatkan 30% rumah warga terdapat jentik nyamuk. Hal ini dapat membahayakan kesehatan masyarakat pada umumnya. Musim hujan seperti sekarang merupakan faktor penyebab semakin meluasnya wabah, oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan terjangkitnya DHF, salah satunya yaitu dengan dilakukannya kegiatan penyuluhan kesehatan dengan materi Dengue Hemorra gic Fever (DHF). Dengan tambahan informasi yang didapat melalui kegiatan penyuluhan, diharapkan masyarakat Dsn. Ketangi Ds. Ngembh Kec. Dlanggu Kab. Mojokerto dapat lebih mengerti tentang penyakit DHF serta usaha untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalm mencegah timbulnya penyakit DHF.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan materi Dengue Hemorragic Fever (DHF), diharapkan pengetahuan masyarakat tentang DHF dapat meningkat.
b. Tujuan Khusus a) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kesehatannya. b) Masyarakat dapat mencegah terjadinya DHF dengan cara macam-macam pencegahan. c) Salah satu bentuk implementasi masalah resiko tinggi terjadinya penularan penyakit akibat kurangnya sanitasi lingkungan. d) Upaya meningkatkan kesadaran dan peran serta aktif warga dalam masalah kesehatan. e) Menciptakan keharmonisan hubungan mahasiswa dan warga
C. Susunan Panitia
Leader
: Rekha P. dan Taufik R
Coleader
: Dewi W.
Notulen
: Rani N dan Iffanes A
Fasilitator
: Erlinawati N dan Ario D.V
Observer
: Brigitha A.B.K dan Fatchur R
D. Tempat dan Waktu
Kegiatan dilaksanakan pada: Hari
: Kamis dan Sabtu
Tanggal
: 3 dan 5 Desember 2009
Pukul
: 19.30 WIB
Tempat
: Tahlilan Ibu-Ibu dan kumpulan rutin Bapak Rt 01
E. Susunan Acara
a.
Pembukaan : -
Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
-
Memperkenalkan diri.
-
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
-
Menyebutkan materi yang akan diberikan.
b.
Penyampaian materi penyuluhan Dengue Hemorragic Fever (DHF)
c.
Diskusi dan tanya jawab.
d.
Penutup
F. Evaluasi Kegiatan
Hasil terlampir
Demikian proposal kegiatan Penyuluhan Kesehatan tentang Dengue Hemorragic Fever (DHF) di Dusun Ketangi Desa Ngembeh Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mojokerto, 3 Desember 2009
Mengetahui
Ketua Kelompok
Iffanes Alayyubbi `
Kepala Dusun Ketangi
Bambang Supryanto
PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN DIARE DI DUSUN KETANGI DESA NGEMBEH KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO
A. Latar Belakang
Setelah melalui proses pengkajian data kesehatan, proses klarifikasi data, desiminasi data, perumusan dan penentuan prioritas masalah sampai dengan penentuan rencana kegiatan yang direncanakan warga, pokjakes bersama dengan mahasiswa, maka perlu dilakukan tindak lanjut berupa implementasi berbagai rencana. Dalam usaha menindak lanjuti rencana tersebut, khususnya permasalahan kurangnya sanitasi lingkungan berdampak terjadinya resiko tinggi masalah penyakit, salah satunya Diare. Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal/tidak seperti biasanya ditandai dengan peningkatan volume, keenceran, serta frekuensi lebih dari 3 X/ hari dan pada bayi lebih dari 4 X/ hari dengan atau tanpa lendir, darah putih. Berdasarkan hasil pengkajian di Dusun Ketangi Desa Ngembeh kec. Dlanggu didapatkan data 14% masyarakat menderita diare, pembuangan sampah secara terbuka, kebiasaan cuci tangan yang kurang benar (tanpa memekai sabun), banyakya warga yang melakukan MCK di sungai. Data-data di atas merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan terjadinya diare. dampak diare yang paling berbahaya yaitu terjadinya kematian. Hal ini dapat membahayakan kesehatan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan terjangkitnya Diare, salah satunya yaitu dengan dilakukannya kegiatan penyuluhan kesehatan dengan materi Diare.
Dengan tambahan informasi yang didapat melalui kegiatan penyuluhan, diharapkan masyarakat Dsn. Ketangi Ds. Ngembeh Kec. Dlanggu Kab. Mojokerto dapat lebih mengerti tentang penyakit Diare serta usaha untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalm mencegah timbulnya penyakit Diare.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan materi Diare, diharapkan pengetahuan masyarakat tentang Diare dapat meningkat.
b. Tujuan Khusus a) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kesehatannya. b) Masyarakat dapat mencegah terjadinya Diare dengan mengetahui tentang penyakit diare. c) Salah satu bentuk implementasi masalah resiko tinggi terjadinya penularan penyakit akibat kurangnya sanitasi lingkungan. d) Upaya meningkatkan kesadaran dan peran serta aktif warga dalam masalah kesehatan. e) Menciptakan keharmonisan hubungan mahasiswa dan warga
C. Susunan Panitia
Leader
: Dewi Wulandari dan Ario Dwi Viliantino
Coleader
: Rani Novita Sari dan Fatchur R.
Notulen
: Rekha Peryanna dan Taufik R.
Fasilitator
: Erlinawati Ningsih
Observer
: Brigitha A.B.K dan Iffanes A.
D. Tempat dan Waktu
Kegiatan dilaksanakan pada: Hari
: Kamis dan Selasa
Tanggal
: 17 Desember 2009 dan 5 Januari 2010
Pukul
: 19.30 WIB
Tempat
: PKK dan Kumpulan Rutin Bapak Rt 02
E. Susunan Acara
1.
Pembukaan : -
Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
-
Memperkenalkan diri.
-
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
-
Menyebutkan materi yang akan diberikan.
2.
Penyampaian materi penyuluhan Diare
3.
Diskusi dan tanya jawab.
4.
Penutup
F. Evaluasi Kegiatan
Hasil terlampir
Demikian proposal kegiatan Penyuluhan Kesehatan Tentang Diare di Dusun Ketangi Desa Ngembeh Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mojokerto, 17 Desember 2009
Mengetahui
Ketua Kelompok
Iffanes Alayyubbi
Kepala Dusun Ketangi
Bambang Supryanto
PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH DI DUSUN KETANGI DESA NGEMBEH KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO
A. Latar Belakang
Setelah melalui proses pengkajian data kesehatan, proses klarifikasi data, desiminasi data, perumusan dan penentuan prioritas masalah sampai dengan penentuan rencana kegiatan yang direncanakan warga, pokjakes bersama dengan mahasiswa, maka perlu dilakukan tindak lanjut berupa implementasi berbagai rencana. Dalam usaha menindak lanjuti rencana tersebut, khususnya permasalahan kurangnya sanitasi lingkungan berdampak terjadinya resiko tinggi masalah penyakit, salah satunya disebabkan oleh pengelolaan sampah yang kuarang baik. Pengelolaan Sampah adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merubah, mengendalikan, atau menghilangkan semua sampah dari lingkungan yang terdapat di masyarakat yang dapat memberi pengruh buruk terhadap kesehatan masyarakat. Berdasarkan hasil pengkajian di Dusun Ketangi Desa Ngembeh kec. Dlanggu didapatkan data s ebagian besar pembuangan sampah dalam masyarakat dilakukan secara terbuka, 76% diantaranya di bakar, 11% di buang di sungai, 6% di tumpuk, 5% di timbun, 2% di sembarang tempat. Data-data di atas merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan terjadinya penularan penyakit seperti
Diare dan ISPA. Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh sampah seperti pengotoran udara, air, terjadinya penyumbatan saluran air, dan dapat menjadi sarang binatang penyebar bibit penyakit. Hal ini dapat membahayakan kesehatan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan terjadinya penularan penyakit, salah satunya yaitu dengan dilakukannya kegiatan penyuluhan kesehatan dengan materi Pengelolaan s ampah. Dengan tambahan informasi yang didapat melalui kegiatan penyuluhan, diharapkan masyarakat Dsn. Ketangi Ds. Ngembeh Kec. Dlanggu Kab. Mojokerto dapat lebih mengerti tentang Pengelolaan sampah yang benar serta usaha untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalam pengolaan sampah yang benar sehingga tidak penularan penyakit.
B. Tujuan
a.
Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan materi Pengelolaan Sampah, diharapkan pengetahuan masyarakat tentang Pengelolaan Sampah dapat meningkat.
b.
Tujuan Khusus a) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kesehatannya. b) Masyarakat dapat mencegah terjadinya penularan penyakit dengan mengetahui tentang pengelolaan sampah yang benar. c) Salah satu bentuk implementasi masalah resiko tinggi terjadinya penularan penyakit akibat kurangnya sanitasi lingkungan. d) Upaya meningkatkan kesadaran dan peran serta aktif warga dalam masalah kesehatan. e) Menciptakan keharmonisan hubungan mahasiswa dan warga
C. Susunan Panitia
Leader
: Rani Novita Sari dan Iffanes A.
Coleader
: Rekha Peryanna
Notulen
: Dewi Wulandari dan Taufik R.
Fasilitator
: Erlinawati Ningsih dan Ario Dwi Viliantino
Observer
: Brigitha A.B.K dan Fatchur R.
D. Tempat dan Waktu
Kegiatan dilaksanakan pada: Hari
: Kamis dan Selasa
Tanggal
: 24 Desember 2009 dan 5 Januari 2010
Pukul
: 19.30 WIB
Tempat
: Tahlilan Ibu-ibu dan Kumpulan Rutin Bapak Rt 01
E. Susunan Acara
a.
Pembukaan : -
Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
-
Memperkenalkan diri.
-
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
-
Menyebutkan materi yang akan diberikan.
b.
Penyampaian materi penyuluhan Pengelolaan Sampah
c.
Diskusi dan tanya jawab.
d.
Penutup
F. Evaluasi Kegiatan
Hasil terlampir
Demikian proposal kegiatan Penyuluhan Kesehatan Pengelolaan Sampah di Dusun Ketangi Desa Ngembeh Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mojokerto, 24 Desember 2009
Mengetahui
Ketua Kelompok
Kepala Dusun Ketangi
Iffanes Alayyubbi
Bambang Supryanto
PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DI DUSUN KETANGIDESA NGEMBEH KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO
A. Latar Belakang
Setelah melalui proses pengkajian data kesehatan, proses klarifikasi data, desiminasi data, perumusan dan penentuan prioritas masalah sampai dengan penentuan rencana kegiatan yang direncanakan warga, pokjakes bersama dengan mahasiswa, maka perlu dilakukan tindak lanjut berupa implementasi berbagai rencana. Dalam usaha menindak lanjuti rencana tersebut, khususnya permasalahan kurangnya sanitasi lingkungan berdampak terjadinya resiko tinggi masalah penyakit, salah satunya adalah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang datang secara tibaa-tiba dengan masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh melalui hidung hingga ke paru — paru. Berdasarkan hasil pengkajian di Dusun Ketangi Desa Ngembeh kec. Dlanggu didapatkan data 9% warga menderita ISPA, dan 76% sampah di bakar. Data-data di atas merupakan faktor-
faktor yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit ISPA. Hal ini dapat membahayakan kesehatan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan terjadinya penularan penyakit ISPA, salah satunya yaitu dengan dilakukannya kegiatan penyuluhan kesehatan dengan materi ISPA. Dengan tambahan informasi yang didapat melalui kegiatan penyuluhan, diharapkan masyarakat Dsn. Ketangi Ds. Ngembeh Kec. Dlanggu Kab. Mojokerto dapat lebih mengerti tentang penyakit ISPA serta usaha untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalam Pencegahan Penyakit ISPA.
B. Tujuan
a.
Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan materi ISPA, diharapkan pengetahuan masyarakat tentang ISPA
b.
Tujuan Khusus a) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kesehatannya. b) Masyarakat dapat mencegah terjadinya ISPA dengan mengetahui tentang penyakit ISPA. c) Salah satu bentuk implementasi masalah resiko tinggi terjadinya penularan penyakit akibat kurangnya sanitasi lingkungan. d) Upaya meningkatkan kesadaran dan peran serta aktif warga dalam masalah kesehatan. e) Menciptakan keharmonisan hubungan mahasiswa dan warga
C. Susunan Panitia
Leader
: Erlinawati Ningsih dan Iffanes A.
Coleader
: Rani Novita Sari
Notulen
: Brigitha A.B.K dan Ario Dwi Viliantino
Fasilitator
: Fatchur R. dan Rekha Peryanna
Observer
: Dewi Wulandari dan Taufik R.
D. Tempat dan Waktu
Kegiatan dilaksanakan pada: Hari
: Selasa dan Rabu
Tanggal
: 5 dan 6 Januari 2010
Pukul
: 19.30 WIB
Tempat
: Yasinan Ibu-ibu dan Kumpulan Rutin Bapak Rt 01
E. Susunan Acara
a.
Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri.
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
Menyebutkan materi yang akan diberikan.
b.
Penyampaian materi penyuluhan ISPA
c.
Diskusi dan tanya jawab.
d.
Penutup
F. Evaluasi Kegiatan
Hasil Terlampir
Demikian proposal kegiatan Penyuluhan Kesehatan Tentang ISPA Di Dusun Ketangi Desa Ngembeh Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mojokerto, 5 Januari 2010
Mengetahui
Ketua Kelompok
Kepala Dusun Ketangi
Iffanes Alayyubbi
Bambang Supryanto
PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI DUSUN KETANGI DESA NGEMBEH KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO
A. Latar Belakang
Setelah melalui proses pengkajian data kesehatan, proses klarifikasi data, desiminasi data, perumusan dan penentuan prioritas masalah sampai dengan penentuan rencana kegiatan yang direncanakan warga, pokjakes bersama dengan mahasiswa, maka perlu dilakukan tindak lanjut berupa implementasi berbagai rencana.
Dalam usaha menindak lanjuti rencana tersebut, khususnya permasalahan kurangnya pemanfaatan pekarangan rumah yang dilihat dari hasil data pengkajian yaitu sebanyak 89% masyarakat memiliki halaman di sekitar rumahnya, 43% pekarangan diman faatkan untuk kebun yang ditanami tanaman hias dan pepohonan. Tanaman toga merupakan salah satu alternatif pengobatan selain berefek samping ringan juga mudah dijangkau dan murah, pemanfaatannya dapat dinikmati oleh semua kalangan, oleh karena itu perlu dilakukan penyuluhan tentang Toga. Toga atau tanaman keluarga hakekatnya sebidang tanah baik dihalaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga. Dengan tambahan informasi yang didapat melalui kegiatan penyuluhan, diharapkan masyarakat Dsn. Ketangi Ds. Ngembeh Kec. Dlanggu Kab. Mojokerto dapat lebih mengerti tentang tanaman toga, serta usaha untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalam pembudidayaan tanaman tradisional.
B. Tujuan
a.
Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan materi Tanaman Obat Keluarga (TOGA), diharapkan pengetahuan masyarakat tentang Toga dapat meningkat.
b.
Tujuan Khusus a) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kesehatannya. b) Masyarakat dapat lebih mengenal tentang Toga. c) Salah satu bentuk implementasi masalah kurangnya pemanfaatan lingkungan rumah untuk Toga. d) Warga dapat memanfaatkan jenis-jenis Toga. e) Menciptakan keharmonisan hubungan mahasiswa dan warga
C. Susunan Panitia
Leader
: Brigitha A.B.K dan Fatchur R.
Coleader
: Dewi Wulandari
Notulen
: Erlinawati Ningsih dan Ario Dwi Viliantino
Fasilitator
: Rani Novita Sari dan Iffanes A.
Observer
: Rekha Peryanna dan Taufik Rahman
D. Tempat dan Waktu
Kegiatan dilaksanakan pada: Hari
: Kamis
Tanggal
: 7 Januari 2010
Pukul
: 19.30 WIB
Tempat
: Tahlilan Ibu-ibu
E. Susunan Acara
a.
Pembukaan : -
Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
-
Memperkenalkan diri.
-
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
-
Menyebutkan materi yang akan diberikan.
b.
Penyampaian materi penyuluhan Toga
c.
Diskusi dan tanya jawab.
d.
Penutup
F. Evaluasi
Hasil terlampir
Demikian proposal kegiatan Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Dusun Ketangi Desa Ngembeh,
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mojokerto, 07 Januari 2010
Mengetahui
Ketua Kelompok
Iffanes Alayyubbi
Kepala Dusun Ketangi
Bambang Supryanto