Puskesmas Sungai Apit, Inovasi Program Menyentuh Masyarakat. Besar dan megah, begitulah kesan pertama ketika melihat Puskesmas Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Sebagai sarana sarana penolong pertama pasien, puskesmas ini memang mempunyai infrastruktur bangunan yang lebih besar dibanding puskesmas-puskesmas di kecamatan lain yang ada di Siak. Puskesmas Sungai Apit dibangun sekitar tahun 197 4, saat ini membawahi tujuh Puskesmas Pembantu (Pustu), empat Pondok Bersalin Desa (Polindes), dan lima Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Kunjungan di puskesmas ini bisa m encapai 600 pasien perbulan. Jumlah tersebut selalu terlayani dengan jumlah tenaga kesehatan yang yang memadai yakni, 51 tenaga medis. Puskesmas juga didukung dengan kelengkapan fasilitas, serta obat-obatan yang selalu tersedia. Selain fokus dengan penyembuhan pasien dan sarana prasarana, Puskesmas ini juga breinovasi dengan program-program yang semakin semakin mendekatkan puskesmas dengan masyarakat. masyarakat. Diantara program- program tersebut adalah Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan Poli Lansia. PKPR, Kepedulian untuk Remaja ‘Ingin Mencoba Semua’. Begitulah kehidupan remaja. Generasi penerus ini terkadang harus terjebak pada proses pencarian jati diri yang masih abu-abu. Alih-alih mencoba semua yang positif, pemahaman mereka tentang jati diri juga terkadang mem bawa mereka terseret pada hal-hal negatif. Terlebih dengan perkembangan teknologi yang tidak tidak dimanfaatkan secara positif. positif. Seperti Seks bebas, penyalahgunaan narkoba, dan masih banyak persoalan masa muda.
Puskesmas Sungai Apit Apit mengambil andil mencoba menekan berbagai permasalahan remaja dengan Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Program ini sudah dimulai sejak tahun 2009 dan berkelanjutan hingga saat ini. Salah satu kegiatan yang dilakukan dilakukan adalah menggalakan kampanye ‘Aku Bangga Aku Tahu (ABAT)’. Bekerjasama dengan sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, kampanye ini kian gencar dilakukan dengan materi pemahaman tentang Kesehatan Reproduksi, Narkoba, Gaya Hidup/Pornografi dan Materi Materi Inti tentang HIV/AIDS. HIV/AIDS. Ketua Tim PKPR PKPR Puskesmas Sungai Apit Ns Ns Desy Yarsina, S.Kep. Ka Ka mengatakan, kampanye ABAT memberikan progres yang meningkat dari waktu k e waktu. Siswa menjadi lebih paham tentang berbagai permasalahan tentang materi yang disajikan. Terutama tentang reproduksi dan seks yang masih dianggap tabu jika didiskusikan bersama orang tua. “Awalnya siswa sangat awam dengan topik-topik topik -topik yang disajikan, misalnya ketebukaan dengan orang tua tentang masalah seks dan reproduksi itu masih minim, dengan adanya kampanye dari kita, dapat menjawab pertanyaan yang selama ini tidak mereka temukan jawabannya dari orang tua,” ungkap Desy. Sementara itu pihak sekolah juga turut membantu dalam proses kampanye ini. Misalnya saja dalam proses pengumpulan data siswa, dan turut serta dalam kegiatan tes k ehamilan siswi-siswi. Selain sekolah, terkadang pihak ketiga juga turut an dil dalam kampanye, seperti CSR Kondur Petrolium yang beberapa waktu lalu ikut serta memberikan materi tentang permasalahan remaja. Sebanyak 12 sekolah SMP dan SMA di Sungai Apit sudah mendapat ‘jatah’ kampanye. Nam un kegiatan ini akan terus berjalan demi m eningkatkan pengetahuan siswa tentang berbagai permasalaha remaja, sehingga dapat nantinya berpengaruh positif dan dapat dihindari. Konseling kesehatan Remaja Selain kampanye, kegiatan lagi yang masuk dalam program PKBR adalah Konseling Kesehatan remaja. Kegiatan ini dilaksanakan di puskesmas dan ditangani oleh tim dari PKBR. Variatif dari siswa yang datang biasanya kebanyakan berasal dari siswa yang mempunyai permasalah dengan urusan kewanitaa, misalnya menstruasi yang tidak lancar, sakit saat m enstruasi serta permasalahanpermasalahan reproduksi lainnya.
Tim ini juga menggagas untuk bekerja sama dengan sekolah-sekolah dalam upaya mengkader siswa dan siswinya sebagai kader kesehatan remaja. Para Kader Kesehatan Remaja akan mendapat pembinaan oleh pihak puskesmas dan sekolah. Nantinya ilmu yang mereka dapatkan akan dibagikan ke siswa dan siswi lainnya. Hal ini bertujuan karena penyampaian oleh teman sebaya lebih bisa mempengaruhi remaja lainnya. Terobosan lain yang ingin dikembangkan adalah upaya kerjasama antara pihak puskesmas dan kepolisian setempat, dengan melakukan razia-razia tem pat-tempat yang biasanya bersumber hal-hal negatif yang bisa ditiru remaja. Kepedulian semua pihak terhadap kepelikan kehidupan remaja memang sangat dibutuhkan. Terutama kepedulian orang tua yang menjadi ujung tombak dari seluruh pengawasan anak. Karena tanpa pengawasan orang tua, berbagai upaya yang dilakukan semua pihak baik puskesmas, sekolah dan kepolisian tidak berjalan secara makasimal. Poli Lansia, perhatikan kesehatan pasien usia lanjut Pasien usia lanjut juga menjadi perhatian Puskesmas Sungai Apit yakni dengan membentuk Poli khusus yang akan memberikan pelayanan kepada orang tua untuk berobat, yakni oli Lanjut Usia (Poli Lansia). Poli Lansia sudah berjalan dibeberapa Kec. lain di Siak dan untuk Puskesmas Sungai Apit Poli ini sudah berjalan sejak 2010.
Melalui program Poli Lansia puskesmas memberlakukan pelayanan one stop service, dimana lansia mendapat pelayanan mulai dari pendaftaran sampai mendapat obat dilaksanakan satu paket di satu ruang. Dengan begitu lansia tidak perlu berpindah tempat dan antre lagi untuk pelayanan lainnya dalam puskesmas. Selain itu mereka juga mendapat pelayanan khusus ketika akan berobat. Poli lansia terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya, melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan Lansia, melaksanakan konseling penyakit, melakukan rujukan kasus ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi secara tepat, cepat dan b enar, melaksanakan dan mengelola administrasi, serta bekerjasama dengan bidan wilayah untuk mengikuti Posyandu Lansia. Program lansia tidak terbatas pada pelayanan kesehatan di klinik saja, tetapi juga pelayanan kesehatan luar gedung dan pemberdayaan masyarakat. Misalnya senam lansia setiap minggu, namun kegiatan ini tidak berjalan berkelanjutan, karena aktivitas lain para lansia. Dengan berbagai program ini diharapakan Puskesmas Sungai Apit tetap berkiprah dengan berbagai inovasi yang semakin mendekatkan puskesmas dengan masyarakat. Tidak hanya infrastrukturnya yang megah, diharap pelayanan juga dapat mewakili kemegahan bangunannya. (Tulisan diambil dari majalah kesehatan Siak)
alah satu Program inovatif UPT. Puskesmas Sumberraji yaitu Program Gemas ( Gerakan Masyarakat Sehat ) . Program ini merupakan kegiatan Taman Posyandu yang telah dimodifikasi dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga mempunyai banyak nilai tambah tidak hanya bagi balita sasaran, namun juga seluruh masyarakat. Gerakan ini dilaksanakan bersamaan dengan hari buka Posyandu dimana masyarakat diajak, dimotivasi dan digerakkan untuk lebih mengenal dan memahami masalah Kesehatan, KB, Pendidikan ( khususnya anak balita ) dan lainnya. Sasarannya adalah Balita, Ibu Balita, Lansia, dan seluruh masyarakat pengunjung Posyandu. Bentuk kegiatan berupa perpaduan dari pelaksanaan Taman Posyandu, Posyandu Lansia, Pelayanan Kesehatan Dasar, Penyuluhan dan hiburan. Pelaksananya merupakan Tim yang terdiri dari unsur kesehatan, pendidik, petugas PLKB, kader serta perangkat desa yang sebelumnya telah berbagi tugas. Prosesnya dimulai dengan mengumpulkan sasaran, salah satunya melalui pengeras suara dari Mobil Sehat yang berkeliling wilayah untuk menyampaiakan informasi tempat pelaksanaan Gemas sekaligus pemutaran iklan layanan masyarakat tentang kesehatan. Setelah sasaran berkumpul, anak balita diajak bermain alat permainan edukatif yang telah disediakan dengan bimbingan guru PAUD. Sedangkan ibu balita, lansia dan pengunjung posyandu lainnya diajak untuk refreshing sejenak untuk mengikuti hiburan ringan berupa senam dengan gerakan sederhana seperti chiken dance, goyang morena, senam tangan sehat dan lainnya. Dilanjutkan dengan permainan yang mengandung unsur pendidikan dan kesehatan ( biasanya permainan ular tangga ) dirangkai dengan penyuluhan baik masalah Kesehatan, KB, Pendidikan maupun lainnya. Kemudian, b arulah dilaksanakan kegiatan Posyandu Balita dan Posyandu Lansia serta Pelayanan Kesehatan Dasar ( pemeriksaan dan pengobatan kepada masyarakat pengunjung ) yang dilaksanakan secara bersamaan. Kegiatan Gemas diakhiri dengan evaluasi kegiatan oleh Tim.
PUSKESMAS K ARANGAN Media Informasi dan Komunikasi Puskesmas Karangan Kabupaten Trenggalek
BERANDA
Inovasi Program Posyandu : Sambil Menyelam Minum Air 01.48 1 comment
Salah Satu Kegiatan Taman Posyandu Cahaya Insani
Posyandu adalah salah satu jenis upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang paling bermasyarakat, yang mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi. Posyandu diselenggarakan oleh kader yang terlatih dibidang kesehatan yang berasal dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk
masyarakat
1.
Untuk
yang
dibantu
mempercepat
oleh
tenaga
penurunan
angka
balita 2.
Memelihara
dan
meningkatkan
kesehatan
yang
kematian
dan kesehatan
bertujuan:
bayi,
anak
angka bayi,
dan
kelahiran
anak
balita,
pasangan
ibu
usia
subur
3. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dibidang kesehatan agar dapat mengembangkan kegiatan kesehatan
dan
kegiatan
lain
yang
menunjang
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
kemampuannya.
Taman Posyandu adalah Pengembangan Posyandu Purnama atau Mandiri yang diberi tambahan layanan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita. Taman Posyandu bukan suatu wadah atau organisasi yang baru, namun merupakan perluasan fungsi dan kegiatan posyandu purnama dan mandiri. Sehingga tidak perlu membentuk posyandu baru atau mengganti nama posyandu yang sudah ada dan berkembang. Jadi akan disebut Taman Posyandu bila di suatu wilayah sudah ada posyandu, BKB dan PAUD yang beroperasi dengan baik dan rutin. Sehingga anak balita akan mendapatkan layanan secara menyeluruh yaitu kesehatannya di Posyandu, rangsangan pendidikan di PAUD dan Parenting (Pengasuhan balita oleh orang tua)
di
BKB.
Pengelola Taman Posyandu adalah TP-PKK di semua jenjang, Di Provinsi adalah TP-PKK Provinsi, di Kabupaten atau Kota adalah TP-PKK Kabupaten atau Kota, di Kecamatan adalah TP-PKK Kecamatan dan di Desa adalah PKK Desa. Pelaksana Taman Posyandu adalah kader yaitu bisa kader posyandu, BKB maupun kader
PAUD
2. a.
yang
sudah
Tujuan Posyandu
yang
dilatih.
Taman
bertujuan
untuk
Deteksi
Posyandu
Dini
Tumbuh
Kembang
Balita.
b. Paud yang bertujuan untuk pembinaan yang ditujukan kpada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan
rohani
agar
anak
memiliki
kesiapan
dalam
memasuki
pendidikan
lebih
lanjut
c. BKB yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orang tua dalam pembinaan tumbuh kembang anak umur 0-5 tahun. Kegiatan di Taman Posyandu secara keseluruhan yaitu di Posyandu, PAUD dan BKB
harus
sudah
menerapkan
prinsip
perlindungan
3. 1. 2. 3.
bagi
anak Sasaran
Balita Ibu
0-5 Balita
tahun 0-5
tahun
yang
menjadi
yang Kader
menjadi
sasaran sasaran
Posyandu Posyandu
sebelumnya sebelumnya Posyandu
4.
Tempat
pelaksanaan
Taman
Posyandu
Taman Posyandu bisa dilaksanakan dengan model Pelayanan Lengkap Terintegrasi satu atap atau dengan Pelayanan Lengkap terintegrasi tidak satu atap. Pelaksanaan posyandu dilaksanankan menetap di satu tempat di Rumah Warga, Balai RT/RW/Desa atau Rumah Posyandu (Khusus untuk Posyandu). Tempat untuk Pelaksanaan PAUD dapat menggunakan fasilitas desa, fasilitas umum, sekolah atau bangunan yang tersedia dan memenuhi
syarat
1.
Bertempat
2.
Kondisi
3.
Memiliki
cukup ruangan
MCK
6.
dapat
5.
cukup
diakses
oleh
anak
untuk
kegiatan
anak
–
bermain anak
/
orang
air udara
dan
cukup
suara
Pelaksanaan
tua bersih
ventilasi
polusi
Waktu
bagi
untuk
dan
Bebas
strategis
nyaman
sanitasi
Penerangan
8.
dan
yang
Tersedia
7.
aman,
halaman
yang
:
lokasi
layak,
Memiliki Tersedia
berikut
di
bangunan
4. 5.
sebagai
bising
Taman
Posyandu
Taman posyandu dilaksanakan dengan jadwal yang ditentukan sendiri oleh pelaksana dan masyarakat sesuai kesepakatan, namun pengaturan jadwal layanan perlu dilakukan mengingat terbatasnya tempat dan jumlah kader yang
ada.
o
Secara
umum
Pelayanan
o
Pelayanan
o
Pelayanan
pelaksanaan
masing – masing
posyandu
:
BKB
:
Pos
6.
PAUD
untuk
Taman
Posyandu
1.
adalah
1 1
:
sebagai
kali
–
2
–
6
3
Pembiayaan
Pembiayaan
layanan
berikut
per kali
bulan
per
kali
per
minggu
berasal
dari
Posyandu
berbagai
sumber,
antara
Swadaya
2.
Swasta
3.
Pemerintah
4.
Sumber
baik –
bulan
Taman dapat
Provinsi
sumber
lain
lain:
Masyarakat
/ APBD
:
Dunia /APBD yang
Kabupaten sah
dan
Usaha atau
APB
tidak
Desa mengikat
Pembiayaan yang selama ini sudah berjalan baik di masing – masing kegiatan seperti di Posyandu atau PAUD, tetap
saja
mengikuti
yang
sudah
ada.
7.
Pembinaan
Sebagai Pembina pengelolaan dan pelaksanaan Taman Posyandu adalah SKPD terkait mulai di tingkat Provinsi sampai
jajarannya
1.
di
Dinas
Tingkat
Kecamatan,
Pendidikan
2.
yaitu
dan
Kebudayaan
Dinas
Kesehatan
3.
BKKBN
4.
Badan
5.
Badan
Pemberdayaan Pemberdayaan
6. 8.
:
Masyarakat
Perempuan
dan
Biro Pelaksanaan
/
hasil
kegiatan
KB Kesra
Taman
Posyandu
Cahaya
Insani
Setelah sosialisasi Taman Posyandu baik ditingkat Propinsi maupun Kabupaten maka ditindaklanjuti di tingkat Kecamatan. Sedangkan Taman Pasyandu yang sudah nyata bisa memberdayakan masyarakat serta berdampak memberi
kemanfaatan
Tujuan
didirikan
adalah Taman
Posyandu Posyandu
Pinggirsari Pinggirsari
Desa antara
Karangan. lain:
o Mendekatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan usia dini pada msyarakat dan terjangkau o Meningkatkan pemberdayaan kader dan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan dan pendidikan usia dini o Meningkatkan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui pelatihan keterampilan / kerajinan tangan yang bisa menambah
income
keluarga
Proses
Pendirian
Taman
Posyandu
Pinggirsari
Desa
Karangan
adalah
sebagai
berikut:
a. Sosialisasi Taman Posyandu di pertemuan Kader Posyandu pada tanggal 17 Oktober 2013. Sosialisasi ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti Pelatihan Kader Taman Posyandu yang dilaksanakan di Malang pada tanggal 1 s/d 3 Oktober 2012. Sosilasasi disampaikan oleh kader posyandu terlatih yang dihadiri oleh 26 kader dari 5 Posyandu di Balai Desa Karangan. Adapun hasil pertemuan adalah ‘’ Kesepakatan bersama didirikannya Taman Posyandu di Pos Pinggirsari dan juga dibantu oleh kader posyandu dari pos lain. b.
Laporan
ke
ketua
Tim
Penggerak
PKK
Desa
Karangan
c. Sosialisasi ke Puskesmas Karangan dengan melibatkan Petugas Promkes Puskesmas, yang dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2012 yang dihadiri oleh seluruh pemegang program dengan hasil bahwa Pendirian Taman Posyandu di Pos Pinggirsari Desa Karangan sangat di dukung oleh Kepala Puskesmas dan dihimbau bisa dilaksanakan
tidak
hanya
di
Pos
Pinggirsari
Desa
Karangan
.
d. MMD (Musyawarah Masyarakat Desa Karangan) dalam rangka mengambil kesepakatan didirikannya Taman Posyandu di Pos Pinggirsari dengan melibatkan Tokoh Masyarakat, Kepala Desa, Perangkat, Kepala Puskesmas, Petugas Promkes, Gizi, dan Sanitasi serta ibu-ibu Balita, dengan total kehadiran 65 orang. Disepakati pendirian taman posyandu yang diberi Nama Cahaya Insani dengan hari buka Senin, Rabu dan Sabtu pukul
08.00
s/d
10.00.
e. Pengembangan Program pemberdayaan ekonomi keluarga dengan pelatihan keterampilan kepada ibu-ibu balita. Hasil Pencapaian Taman Posyandu Cahaya Insani dari bulan Oktober 2012 s/d April 2013: 1.
Sasaran
Taman
2.
Posyandu
Cahaya
Insani
Upaya
Pengembangan
a. Pengadaan APE dengan dibantu oleh BKB dan perbaikan sarana prasarana seperti pengecatan dinding, perbaikan lantai, pengadaan karpet, saran cuci tangan, Papan nama, alat tulis, mebel, dan lain lain. Adapun sumber dana dari peran serta lintas sektor diantaranya, puskesmas karangan, masyarakat setempat, desa, BKB, ibu
–
b. 1.
ibu
Kerja Kerja
sama
balita.
sama dengan
BPPKB
lintas agar
terus
sektor
melaksanakan
pembinaan
2. Puskesmas Karangan antara lain : dokter (latihan ketrampilan pada ibu – ibu balita), bidan (pelatihan DDTK), Promkes (administrasi, manajemen, PHBS), Gizi (pertumbuhan dan pekmbangan status gizi), kesling (pengelolaan sampah dan pembinaan sanitasi), program KB (informasi KB). Adapun bentuk bantuan fisik yang diusulkan dari puskesmas karangan dengan rincian papan nama, keranjang takakura, transport kader, honor insidental
kader
posyandu.
3. UDP seksi PLS (Pendidikan Luar Sekolah), dalam rangka kelangsungan pendidikan di taman posyandu 4. POKJA IV PKK kabupaten mengusulkan dana ke PKK provinsi dengan kucuran bantuan Rp. 5.000.0000,00 dalam
bentuk
APE
dan
uang
pembinaan.
c. Pemberdayaan ekonomi keluarga balita dengan pelatihan ketrampilan pada saat jam buka taman posyandu dengan melibatkan instruktur kepala Puskesmas Karangan dan sektor usaha kecil menengah. Hasil keterampilan dikelola oleh kader berdasarkan kesepakatn dengan ibu balita dengan pembagian laba 50% masuk ke taman posyandu dan 50% untuk ibu – ibu balita. Sedangkan pemasarannya berkoordinasi dengan PKK, Puskesmas, dan dunia usaha (butik, toko kerajinan tangan dll). Untuk memudahkan kader dalam pembagian laba dibuat buku d. e.
absensi Pengadaan
kegiatan seragam
bagi
ibu
dengan
yang
swadaya
Jimpitan
dari
oleh
f.
menghasilkan masyarakat masyarakat
dan
donatur sekitar
Tabungan
g.
keterampilan.
balita
Perekrutan
donatur
tetap
3. Kegiatan perlombaan dalam rangka hardiknas dilaksanakan pada tangga 02 mei 2013 jam 08.00 sampai selesai dengan mengundang: muspika, Kepala Desa, Ketua Tim Penggerak PKK Desa, Kepala Puskesmas beserta 9.
staf, Pengembangan
kepala
UDP Pemberdayaan
dan
PLKB.
Ibu-Ibu
balita
Setelah dirasa banyak manfaat yang diperoleh dari Taman Posyandu dan Pembuatan Kerajinan Tangan dari ibu-
ibu balita, maka disepakati mengadakan forum / rapat untuk membahas Pengembangan Taman Posyandu menjadi Taman Posyandu Cahaya Insani Plus yaitu Taman Posyandu Cahaya Insani dan Pondok Kerajinan Tangan
Bunda.
Modal awal pembuatan kerajinan tangan berasala dari jimpitan dan donatur tetap Taman Posyandu serta iuran suka
rela
10.
Dampak
dari
dari
kegiatan
Ibu-ibu
taman
Balita.
Posyandu
Cahaya
Insani
1. Meningkatkan cakupan D/S bahkan dari luar Taman Posyandu Cahaya Insani datang untuk kegiatan PAUD pada
jam
kerja
Taman
Posyandu
yaitu
Senin,
Rabu
dan
Sabtu
2. Meningkatnya kecerdasan dan menstimulasi perkembangan dan pertumbuhan balita sehingga menunjang tujaun
pembangunan
nasional
dan
MDG’s
3. Meningkatnya skill kader posyandu dalam hal pendidikan usia dini, keterampilan, pengetahuan gizi, tumbuh kembang,
promosi
kesehatan
dll
4. Memberi keterampilan ibu-ibu balita sehingga meningkatkan pemberdayaan ekonomi keluarga 5. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam menunjang kegiatan posyandu dan program inovatif Taman Posyandu 6.
Meningkatnya
Kegiatan
Taman
kerja
Posyandu
Dalam
sama
rangka
lintas
Peringatan
Hardiknas
Dihadiri oleh Camat Karangan, segenap Muspika Kec. Karangan
Pembelajaran kepada ibu dan anak oleh kader melalui panggung boneka
Lomba Menyanyi oleh balita di taman Posyandu saat peringatan Hardiknas 11.
Keberlanjutan
dan
sektor
2
Mei
peluang
2013
replikasi
Sampai dengan tahun 2014 kegaiatan dan kiprah taman posyandu Cahaya Insani masih tetap eksis dan berlanjut bahkan semakin berkembang. Hasil evaluasi dari Taman Posyandu se Kabupaten Trenggalek, Cahaya Insani memjadi Taman Posyandu percontohan dan menjadi wahana studi banding Taman posyandu se Kabupaten Trenggalek.
Adapun
replikasi
dari
Taman
Posyandu
cahaya
Insani
diantaranya:
a. Kader Pengasuh Taman Posyandu Cahaya Insani menjadi pendamping bagi taman posyandu disekitarnya, menjadi
trainer
dan
tutor
disetiap
lounching
dan
persiapan
pembentukan
Taman
posyandu.
b. Tempat studi banding bagi para pembina Taman Posyandu baik petugas kesehatan puskesmas lain, seperti puskesmas Suruh, Pucanganak, Tugu, Pule dan Gandusari, juga bagi para pengurus PKK baik Tingkat Desa, Kecamatan
bahkan
Kabupaten.
c. Meningkatnya perkembangan Taman Posyandu baik di desa, dan kecamatan sekitarnya karena terinspirasi kesuksesan Taman Posyandu Cahaya Insani. Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook