Contoh kasus penyebab kecelakaan kerja di area tambang : 1. Faktor operatornya ! Contoh Kecelakaan Kerja Akibat Operatornya
PANGKEP – Kecelakaan Kecelakaan maut menimpa seorang petugas kebersihan dan pemeliharaan pemeliharaan pabrik PT Semen Semen Tonasa IV Sudarmin, Sudarmin, 23, warga Kecamatan Kecamatan Tondong Tallasa, Tallasa, Kabupaten Pangkep, tewas mengenaskan saat tubuhnya tersedot masuk ke dalam mesin pemecah pemecah batu kerikil. Peristiwa naas ini terjadi di area hopperring canalmill412 raw mill Tonasa IV. Korban tewas seketika saat tubuhnya tersedot ke dalam mesin penggiling batu yang tiba-tiba menyala. Korban merupakan pekerja outsourcing di CV Baharu Utama yang ditempatkan di PT Semen Tonasa. Saat kejadian, korban bertugas bersama lima rekannya, Almarhum ditugaskan untuk membersihkan area hopper ring canal mill bersama pekerja lainnya. SOP pekerjaan sudah disampaikan oleh petugas Tender Mill. Namun kemungkinan korban tidak mengindahkan mengindahkan SOP tersebut sehingga kecelakaan terjadi. Analisis Kasus
Saya berpendapat kecelakaan tersebut merupakan kecelakaan kerja akibat dari faktor operatornya / human error karena kecelakaan tersebut terjadi dikarenakan korban tidak berhati-hati atau tidak mengindahkan mengindahkan SOP (Prosedur Operasi Standar) di lokasi pabrik, yang menyebabkan Ia tersedot kedalam mesin penggiling batu. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja tersebut, sebaiknya perusahaan atau pengelola harus melakukan pengawasan yang ketat dan juga memberikan sanksi tegas kepada pekerja yang mengabaikan SOP, agar kiranya kejadian tersebut tidak terulang lagi.
2. Faktor lingkungan ! Contoh Kecelakaan Kerja Akibat kondisi lingkungan
Karyawan PT. Freeport Terjebak Longsor Di Lokasi Penambangan Jayapura (15/5), Dua karyawan PT Freeport yang terjebak longsoran di areal Underground QMS Biggosan Mill 74, dinyatakan tewas, yakni atas nama Andarias Msen dan Kenny Wanggai. Dimana dari 40 orang karyawan yang tertimbun longsor, enam orang berhasil ditemukan, namun dua orang dinyatakan tewas, sementara empat orang lainnya selamat . Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua, Didi Agus Prihatno mengatakan, longsor di areal PT Freeport adalah murni kecelakaan kerja akibat kondisi lingkungan yang kurang baik. Longsoran terjadi di fasilitas pelatihan pertambangan bawah tanah PT Freeport, tepatnya mill 74. Akibat adanya kejadian itu, sekitar 40 pekerja tambang terjebak didalam areal fasilitas pelatihan tambang tambang bawah tanah di mill 74 Analisa Kasus
Menurut pendapat saya, kecelakaan tersebut merupakan kecelakaan kerja akibat dari faktor lingkungan yang buruk karena kecelakaan tersebut terjadi disebabkan adanya longsoran di lokasi penambangan yang menyebabkan 40 orang penambang terjebak di dalam
longsoran tersebut. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja tersebut, sebaiknya perusahaan harus melakukan analisa dan riset terlebih dahulu tentang keadaan alam yang ada di daerah tersebut meliputi cuaca dan keadaan dan kontur tanah di tempat sekitar penambangan. Dan bagi penambang haruslah mengikuti instruksi-instruksi untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Diantaranya dengan menggunakan helm, baju safety, sepatu boot dan membawa alat komunikasi yang berguna untuk memberi tahu pekerja yang berada di atas bila terjadi longsoran.