JUDUL
PERAKARAN PADI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN TOLERANSI TANAMAN TERHADAP KEKERINGAN DAN HASIL
JENIS JURNAL
Jurnal Litbang Pertanian
DOWNLOAD http://pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/p3213024.pdf VOL & HAL
21 & 9 HALAMAN
TAHUN
2002
PENULIS
Didi Suardi
REVIEWER
TANGGAL
1. 2. 3. 4.
ALYA ZAHRA NANDA TRISNA RAISA NABILA ROLAS JUNIATI
15 OKTOBER 2017
NO TOPIK 1 Ringkasan atau abstrak
KETERANGAN Perakaran padi telah mendapatkan beberapa varietas yang perakarannya dalam, tebal, dan padat serta relatif toleran terhadap kekeringan. Varietas Salumpikit, OS4, Dular, MI-48 dan galur IR442-2-58 mempunyai perakaran dalam dan padat serta relatif tahan terhadap kekeringan. Padi nasional seperti Cisadane, Ayung, Cipunegara dan Krueng Aceh mempunyai perakaran dan reaksi terhadap kekeringan relatif sama seperti Salumpikit. Pengujian daya tembus akar dapat digunakan untuk mengetahui toleransi tanaman terhadap kekeringan dan keterpautannya dengan sifat (genetis) marka molekuler. Dengan menggunakan varietas Salumpikit dan Cabacu sebagai pembanding, persilangan varietas Cisadane x Cabacu, IR64 x Cabacu, dan IR64 x IRAT112 mempunyai daya tembus akar yang relatif tinggi dan sifat lain yang baik untuk menunjang potensi hasil. Padi tipe baru (PTB) dengan vigor akar yang baik sebagai salah satu komponen hasil diharapkan dapat meningkatkan persentase gabah isi yang menjadi kendala tipe tanaman ini. Perakaran PTB mempunyai vigor baik pada lapisan tanah dangkal.
2
Latar belakang masalah
3
Metode Penelitian
4
Hasil Penelitian Pembahasan
Lahan tadah hujan di daerah beriklim kering dengan curah hujan rendah dan dalam waktu relatif pendek mempunyai kendala cekaman kekeringan bagi pengelolaan padi sawah, gogo rancah, dan gogo. Pada kondisi lahan seperti ini diperlukan varietas padi yang toleran kekeringan, umur genjah, dan potensi hasil cukup tinggi. Akar yang mempunyai fungsi sangat penting dalam kelancaran penyerapan air dan hara serta kestabilan hasil, relatif kurang dipelajari dibanding bagian tanaman lainnya. Sifat perakaran menjadi salah satu faktor yang menentukan ketahanan tanaman terhadap kekeringan. Pertumbuhan perakaran padi dipelajari melalui "root-box" pada ketinggian 100 cm, dan skoring kekeringan pada ketinggian percobaan 60 cm.Beberapa galur/varietas padi menunjukkan perakaran yang padat dan panjang dengan tingkat toleransi terhadap kekeringan relatif tinggi. Penelitian daya tembus akar padi dengan metode yang digunakan Yu et al. dan Penelitian yang dilakukan dengan metode "rootbox" menunjukkan bahwa IAC 220/79 dan Centro America mempunyai sifat perakaran yang relatif sama dengan Salumpikit. Galur lainnya yang menunjukkan sifat akar relatif sama dengan Salumpikit. Varietas padi sawah Cipunegara yang mempunyai bobot akar relatif tinggi menunjukkan penurunan hasil yang drastis bila ditanam sebagai padi gogo.
Hal ini ditunjukkan oleh rendahnya bobot jerami, bobot 1.000 butir, bobot gabah, dan tingginya gabah hampa. Bobot akar secara umum memberikan pengaruh nyata dari sistem pengolahan terhadap bobot gabah, jerami, dan daun. Penelitian daya saing tanaman padi terhadap gulma dilakukan di lapangan, untuk mempelajari kemampuan beberapa varietas padi yang relatif berbeda pe-nampilan perakaran dan tajuknya dalam bersaing dengan gulma. Beberapa penelitian menunjukkan, varietas Cipunegara mempunyai perakaran relatif padat dan dalam, serta ILD tinggi sehingga mempunyai daya saing lebih baik dari IR36 dan Krueng Aceh pada perlakuan tanpa disiang dan tanpa herbisida. Hasil penelitian pada daya tembus akar bahwa perakaran IR64 hanya mampu menembus lilin pada ketebalan 4 mm pada campuran parafin (40%) dan vaselin (60%) setara kekerasan 5 bar. Perakaran Salumpikit mampu menembus lapisan lilin pada ketebalan 3mm pada campuran parafin (60%) danvaselin (40%) setara kekerasan 12 bar. Pengujian daya tembus akar nampaknya merupakan metode yang cukup efisien untuk mempelajari toleransi padi terhadap kekeringan. IRRI telah menggunakannya dalam pemetaan genotipe gen. Sifat genetik akar yang menunjukkan sifat morfologinya telah dapat dipetakan
Perakaran padi yang vigor (subur) dengan penyebaran mendatar atau masuk ke dalam tanah (vertikal) dengan daya tembus yang tinggi diharapkan mampu meningkatkan gabah isi, karena cekaman air berkurang. 5
Kesimpulan hasil penelitian
6
Penekanan hal penting
7
Kekuatan
Konsep peningkatan potensi hasil padi dengan padi tipe baru (NPT) perlu ditunjang dengan perakaran yang baik (vigor) yaitu panjang/dalam, padat, ketebalan, dan daya tembus akar yang relatif tinggi. Sistem perakaran yang vigor pada berbagai lahan diharapkan mampu menjaga kestabilan dan hasil yang tinggi terutama lahan tadah hujan. Beberapa galur/varietas padi telah diidentifikasi mempunyai perakaran yang toleran terhadap kekeringan, dan diharapkan mampu memberikan hasil yang stabil. Uji daya tembus akar dengan metode Yu et al.(1995) dapat dikembangkan, dan bisa diterapkan karena cukup sederhana, murah, dan efisien. Pengujian skrining kekeringan dan daya hasil padi di lapangan perlu dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil pengujian di rumah kaca, agar diperoleh informasi toleransi tanaman terhadap kekeringan yang lebih lengkap dan akurat. Karena pada jurnal ini hanya menjelaskan ketahanan sistem perakaran padi terhadap kekeringan Perakaran padi dari beberapa varietas seperti perakarannya dalam, tebal, dan padat serta relatif toleran terhadap
8
Kelemahan
kekeringan memiliki daya saing yang berbeda. Pada jurnal tidak dijelaskan jenis-jenis akarnya, seperti akar serabut atau akar tunggang.
CRITICAL JOURNAL REPORT
DISUSUN OLEH NAMA
:
PRODI/JURUSAN
1. 2. 3. 4.
ALYA ZAHRA NANDA TRISNA RAISA NABILA ROLAS JUNIATI
: BIOLOGI/PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017