Bahasa Indonesia Indonesia
CRITICAL JOURNAL RIVIEW DOSEN PENGAMPU: Dra. ROSDIANA SIREGAR, M.Pd
DISUSUN:
KANIA PRIMA DITA
7153342018
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017
KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas CRITICAL JOURNAL RIVIEW BAHASA INDONESIA. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas ini. Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna , maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk tugas saya ini. Harapan saya dari penyusunan dan penyelesaian tugas ini ialah semoga tugas yang telah saya selesaikan ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi para pembaca. Dan saya sadari selaku manusia biasa yang tidak akan pernah luput dari kesalahan oleh karena itu saya mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan tugas ini.
Medan, Oktober 2017
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................................................ii BAB I ................................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1 1.3. Identifikasi Masalah ................................................................................................................ 1 1.4. Batasan Masalah ...................................................................................................................... 1 1.5. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1 1.2. Tujuan ..................................................................................................................................... 2 BAB II ................................................................................................................................................ 3 PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 3 2.1. Identitas Jurnal ........................................................................................................................ 3 2.2. Identitas Jurnal Pembanding ................................................................................................... 3 2.3. Review Jurnal .......................................................................................................................... 3 2.4. Perbandingan Jurnal ................................................................................................................ 9 BAB III............................................................................................................................................. 12 PENUTUP ........................................................................................................................................ 12 3.1. Kesimpulan ........................................................................................................................... 12 3.2. Saran ...................................................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 14
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Jurnal penelitian adalah sebuah laporan peneliti tentang hasil penelitian yang telah dilakukan secara ilmiah. Pada dasarnya, sebagian besar jurnal penelitian dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya tergantung dari metode yang dipakai dalam pembuatan dan penyusunan laporan jurnal penelitian. Biasanya laporan jurnal penelitian dimasukkan dalam terbitan kumpulan jurnal bersama-sama dengan laporan Peneliti lain. Critical Review secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap suatu artikel, jurnal, dan buku. Critical Review bukan hanya merupakan laporan atau tulisan tentang isi suatu artikel, tetapi lebih kepada evaluasi, seperti mengulas atau mereview, menginterpretasi serta menganalisis. Dan critical review bukan merupakan pembuktian benar atau salah suatu artikel. Mengenai keungguluan dan kelemahan juga dijadikan pertimbangan bagi reviwer. Critical Review biasanya diberikan pada acara perkuliahan di perguruan tinggi sebagai tugas oleh dosen kepada mahasiswa. Namun tidak tertutup kemungkinan dilakukan oleh kalangan umum yang mempunyai keinginan untuk mengasah kemampuannya dalam berpikir kritis. 1.3. Identifikasi Masalah
Dalam penulisan jurnal penelitian terdapat beberapa peneliti yang meneliti permasalahan yang sama dan mencoba untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut namun menggunakan teknik, media, subjek, metode dan variabel yang berbeda. Dari permasalahan diatas reviewer mengidentifikasi masalah sebagai berikut: membandingkan isi keseluruhan dari kedua jurnal tersebut dan hal-hal yang diteliti apakah lebih baik dari yang digunakan oleh peneliti lain atau tidak. 1.4. Batasan Masalah
1. Evaluasi dari masing-masing jurnal. 2. Kelebihan dan kelemahan dari masing-masing hal yang diteliti. 1.5. Rumusan Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah diatas reviewer merumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam pembuatan critical journal riview ini, yaitu
1
bagaimana evaluasi jurnal pertama dengan jurnal pembanding dan apa kelebihan dan kelemahan dari masing-masing jurnal. 1.2. Tujuan
Di dalam perkuliahan, tugas critical review diberikan dengan tujuan agar mahasiswa mempunyai keinginan untuk membaca dan berpikir sistematis dan kritis serta dapat memberikan pendapat melalui tulisannya. Dalam hal ini, akan sangat membantu mahasiswa yang kurang memiliki kemampuan dalam mengungkapkan pendapat secara lisan. Tidak hanya itu, dengan menulis critical review, mahasiswa akan dituntut untuk dapat membaca berbagai literatur, dan mencari hal-hal yang dianggap unik di dalam artikel atau buku yang dipilih untuk kemudian diperdalam, sehingga dapat menambah pemahaman yang lebih terhadap suatu kajian tertentu. Dan yang paling penting, dengan menulis critical review para reviewer dapat menguji pikiran pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang penulis dan pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki.
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Identitas Jurnal Judul
Jurnal Volume dan Halaman Tahun Penulis Reviewer Tanggal
Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Media Gambar Seri Dengan Menggunakan Teknik Pengandaian Diri Seba gai Tokoh Cerita
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 5 Nomor 2,\ Hal: 1-7 2016 Shofa Marya Ulfa dan U’um Qomariyah Kania Prima Dita 29 September 2017
2.2. Identitas Jurnal Pembanding Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strate gi Judul Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Jurnal Kreatif Tadulako Online Jurnal Volume 4 Nomor 11 Hal: 237-248 Volume dan Halaman Tahun Mashura Penulis Kania Prima Dita Reviewer 03 Oktober 2017 Tanggal
2.3. Review Jurnal Tujuan Penelitian
Subjek Penelitian
Assesment Data
Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk memperbaiki pembelajaran menulis dan meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa melalui media gambar seri dengan menggunakan teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita. Diharapkan dari penelitian ini hasil belajar dapat lebih maksimal. Subjek penelitian ini, yaitu keterampilan menulis cerita pendek, sedangkan responden dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X-4 SMA Negeri 2 Bae Kudus. Variabel penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu keterampilan menulis cerpen dan teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita dengan menggunakan media gambar seri. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah instrumen tes dan nontes. Bentuk instrumen penelitian yang berupa tes tertulis berbentuk esai terbuka yang berisi perintah menulis cerpen, sedangkan instrumen nonkut tes dalam penelitian ini adalah lembar 3
observasi, jurnal, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan Teknik tes dan nontes. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Metode Penelitian Langkah Penelitian
Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. tiap siklus terdiri atas empat langkah yaitu: 1. Perencanaan adalah rencana rinci mengenai tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen. 2. Tindakan adalah pembelajaran macam apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya peningkatan keterampilan menulis cerpen. 3. Observasi adalah proses pengambilan data atau kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret sejauh mana efek tindakan telah mencapai sasaran. 1. Hasil Tes Keterampilan Menulis Cerita Pendek Siklus I dan Siklus II rata-rata klasikal siswa kelas X-4 pada siklus I adalah 70,02 dengan kategori baik tetapi rata-rata tersebut belum mencapai batas ketuntasan yaitu 77. Selain itu pada siklus I hanya 9 siswa atau sebesar 25% yang mencapai nilai tuntas. Pada siklus II ratarata klasikal siswa 83,08 dengan kategori baik dan sebanyak 36 siswa atau sebesar 100% sudah mencapai ketuntasan. Siklus II mengalami peningkatan sebesar 13,02. Nilai tersebut dapat dirinci berdasarkan tiap- tiap kategori pada siklus I. Perolehan nilai 85- 100 dengan kategori sangat baik dicapai 21 siswa atau sebesar 58,34% dari 36 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 70-84 dengan kategori baik ada14 siswa atau sebesar 38,89% dari jumlah siswa sebesar 36 orang. Siswa yang memperoleh nilai 60-69 dengan kategori cukup hanya 1 siswa atau sebesar 2,78% dari jumlah siswa sebesar 36 orang, dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang dan sangat kurang. Hasil tes tersebut belum menunjukkan hasil maksimal. Nilai rata-rata siswa hanya mencapai 70,02. Pada Siklus II nilai tersebut dapat dirinci berdasarkan tiap-tiap kategori. Pada kategori sangat baik, terdapat 13 siswa atau sebesar 36,11%, sedangkan kategori baik dicapai 23 siswa atau sebesar 63,89%. Kategori cukup dengan rentang 60-69 tidak ada siswa yang 4
mendapatkan rentang nilai tersebut. Kategori kurang dan sangat kurang, sudah tidak ada siswa yang mendapatkan kategori tersebut. Selain itu data juga menjelaskan bahwa jumlah siswa yang sudah memenuhi standar ketuntasan sudah mencapai 36 siswa dengan rincian tiga belas siswa berkategori sangat baik dan 23 siswa berkategori baik sehingga diperoleh persentase ketuntasan 100%. Hasil tes tersebut sudah menunjukkan hasil maksimal Karena nilai rata-rata dan persentase siswa sudah memenuhi KKM yang telah ditetapkan yaitu 77, dengan hasil nilai rata-rata siswa pada siklus II mencapai 83,08. 2. Hasil Tes Kemampuan Menulis Cerita Pendek Masing-masing Aspek Siklus I dan Siklus II Siswa sudah mengalami peningkatan di tiap aspek cerpen. Hal ini terbukti dengan hasil tiap-tiap aspek dari perolehan rata-rata tiap aspek cerpen. Aspek pertama kesesuaian isi dengan tema pada siklus I 7,86 meningkat sebesar 0,66 menjadi 8,52 pada siklus II. Aspek kedua alur atau plot pada siklus I 15,58 meningkat sebesar 1,25 menjadi 16,83 pada siklus II. Aspek ketiga tokoh dan penokohan pada siklus I sebesar 11,33 mengalami peningkatan sebesar 2,17 menjadi 13,5 pada siklus II. Aspek keempat latar pada siklus I sebesar 7,16 mengalami peningkatan sebesar 0,89 menjadi 8,05 pada siklus II. Aspek kelima bahasa pada siklus I sebesar 6,75 mengalami peningkatan sebesar 0,92 menjadi 7,67 pada siklus II. Aspek keenam amanat pada siklus I 7,11 mengalami peningkatan sebsesar 1,41 menjadi 8,52 pada siklus II. Aspek terakhir yaitu kepaduan antar unsur dalam cerpen pada siklus I sebesar 15,16 mengalami peningkatan sebesar 5,03 menjadi 20,19 pada siklus II. Sementara untuk rata-rata kelas mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 1,76%. 3. Perubahan Perilaku Siswa dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Siklus I dan Siklus II Dalam pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek siklus I mengenai kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek tercatat 26 siswa atau 72% sudah siap dalam mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek pada siklus I dan mengalami peningkatan pada siklus II sebanyak 22% yaitu menjadi 34 siswa atau 94%. Pada aspek kedua yang diamati adalah keseriusan siswa dalam memperhatikan penjelasan dari peneliti, pada siklus I sebanyak 24 siswa atau 67% dari jumlah siswa yang serius dalam memperhatikan penjelasan dari peneliti. Pada siklus 5
Kekuatan Penelitian
II mengalami peningkatan sebesar 22% yaitu menjadi 32 siswa atau 89%. Aspek ketiga yang diamati yaitu siswa merespon positif dan tertarik terhadap media gambar seri dengan menggunakan teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita. Pada aspek ini mengalami peningkatan sebesar 25%. Siklus I yang semula hanya 25 siswa atau 69% yang merespon positif dan tertarik terhadap teknik media gambar seri dengan menggunakan teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita. Pada siklus II mengalami peningkatan yang lebih baik hingga mencapai 34 siswa atau 94%. Aspek selanjutnya yang diamati adalah siswa ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek pada siklus I 27 siswa atau 75% dari jumlah siswa yang aktif dalam proses pembelajaran menulis cerita pendek. Mengalami peningkatan yang lebih baik di siklus II menjadi 33 siswa atau 92% dari jumlah siswa yang sudah sangat aktif dalam proses pembelajaran menulis cerita pendek. Aspek kelima yaitu siswa aktif mengerjakan tugas menulis cerita pendek. Pada aspek I siswa yang aktif mengerjakan tugas menulis cerita pendek 28 siswa atau 78% dari jumlah siswa. Siklus II ini mengalami peningkatan menjadi 34 siswa atau 94% dari jumlah siswa yang aktif mengerjakan tugas menulis cerita pendek. Selanjutnya yaitu aspek yang terakhir adalah siswa berpartisipasi dalam melakukan refleksi mengenai pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek melalui media gambar seri dengan menggunakan teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita pada siklus I sebesar 25 siswa atau 69% yang berpatisipasi dalam melakukan refleksi. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 20%. Siswa mengalami kenaikan yang sangat pesat pada saat berpartisipasi dalam melakukan refleksi mengenai pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek melalui media gambar seri dengan menggunakan Teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita siklus II adalah 32 siswa atau 89% dari jumlah siswa. 1. Dalam penelitian ini kita dapat mengetahui ada beberapa masalah yang dihadapi para siswa dalam pembuatan cerita pendek. 2. Peneliti memberikan solusi kepada para pendidik dengan cara memberitahukan langkah-langkah dan kegiatan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa dalam pembuatan cerpen.
6
Kelemahan Penelitian
Kesimpulan Penelitian
3. Data dalam penelitian ini sangat jelas Karena peneliti memperlihatkan hasil penelitian melalui table-tabel yag dapat mempermudah para pembaca serta memberikan penjelasan mengenai tabel tersebut. 4. Penulis juga memberitahukan apa yang harus dilakukan untuk dapat menarik minat para siswa dalam meningkatkan penulisan cerita pendek. 1. Masih terdapat berberapa kesalahan penulisan dalam jurnal ini. 2. Penulis tidak menggunakan banyak referensi dalam melakukan penelitiannya. 3. Penulis tidak menuliskan kerangka teori yang digunakannya secara langsung. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek melalui media gambar seri dengan menggunakan teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita pada siswa kelas X-4 SMA N 2 Bae Kudus sudah berjalan dengan baik dan lancar sesuai rencana pembelajaran. Proses pembelajaran menulis cerpen dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas dua pertemuan. Setiap pertemuan ada tiga tahap kegiatan, pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam pelaksanaan pembelajaran siswa terlihat siap mengikuti pembelajaran merasa lebih tertarik, dan antusias ketika menulis cerpen. Keterampilan siswa SMA Negeri 2 Bae Kudus dalam menulis cerita pendek melalui media gambar seri dengan menggunakan teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita mengalami peningkatan. Peningkatan keterampilan menulis cerita pendek dapat dilihat dari hasil tes menulis cerita pendek antara siklus I dan siklus II. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 70,02 dalam kategori baik. Selanjutnya pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 13,06 sehingga mencapai 83,08. Pada siklus I siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM hanya mencapai 25% dari 36 siswa, sedangkan pada siklus II meningkat sebesar 75% siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. Perilaku siswa kelas X-4 SMA Negeri 2 Bae Kudus mengalami perubahan ke arah positif, setelah mengikuti pembelajaran menulis cerpen melalui media gambar seri dengan menggunakan teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita. Perubahan 7
tersebut dapat dilihat dari data nontes yaitu dari observasi, wawancara, jurnal (guru dan siswa), dan dokumentasi foto. Hasil tersebut menunjukkan siswa lebih memperhatikan penjelasan guru, aktif, bersungguh-sungguh, perhatian, dan ikut berpartisipasi mengikuti pembelajaran keterampilan menulis cerpen melalui media gambar seri dengan menggunakan teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita.
8
2.4. Perbandingan Jurnal Jurnal 1 Peningkatan Keterampilan Menulis Judul Cerita Pendek Melalui Media Gambar Seri Dengan Menggunakan Teknik Pengandaian Diri Sebagai Tokoh Cerita Metode penelitian Penelitian Tindakan Kelas Variabel penelitian tindakan Assement Data kelas ini ada dua yaitu keterampilan menulis cerpen dan teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita dengan menggunakan media gambar seri. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah instrumen tes dan nontes. Bentuk instrumen penelitian yang berupa tes tertulis berbentuk esai terbuka yang berisi perintah menulis cerpen, sedangkan instrumen nonkut tes dalam penelitian ini adalah lembar observasi, jurnal, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan Teknik tes dan nontes. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Subjek Penelitian
Tujuan Penelitian
Kesimpulan Penelitian
Subjek penelitian ini, yaitu keterampilan menulis cerita pendek, sedangkan responden dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X-4 SMA Negeri 2 Bae Kudus. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki pembelajaran menulis dan meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa melalui media gambar seri dengan menggunakan teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita. Diharapkan dari penelitian ini hasil belajar dapat lebih maksimal. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran
9
Jurnal 2 Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Penelitian Timdakan Kelas Media pembelajaran utama yang digunakan adalah film. Observasi dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran berlangsung. Data hasil dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan tes. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada siklus I dan siklus II dengan tujuan untuk mengukur keterampilan siswa dalam menulis cerpen dengan strategi copy the master melalui media audio visual. Tes berupa soal esai menulis cerpen dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis cerpen dengan memperhatikan kriteria-kriteria penilaian yang telah ditentukan.
Siswa kelas IX-C SMP Negeri 2 ToliToli
Penulis melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil dan proses pembelajaran menulis cerpen dengan strategi Strategi copy the master melalui Media Audio Visual di kelas IX SMPN 2 ToliToli melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Proses pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi copy the master melalui media audio visual pada siswa kelas IX-C SMP Negeri
keterampilan menulis cerita pendek melalui media gambar seri dengan menggunakan teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita pada siswa kelas X-4 SMA N 2 Bae Kudus sudah berjalan dengan baik dan lancar sesuai rencana pembelajaran. Proses pembelajaran menulis cerpen dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas dua pertemuan. Setiap pertemuan ada tiga tahap kegiatan, pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam pelaksanaan pembelajaran siswa terlihat siap mengikuti pembelajaran merasa lebih tertarik, dan antusias ketika menulis cerpen. Keterampilan siswa SMA Negeri 2 Bae Kudus dalam menulis cerita pendek melalui media gambar seri dengan menggunakan Teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita mengalami peningkatan. Peningkatan keterampilan menulis cerita pendek dapat dilihat dari hasil tes menulis cerita pendek antara siklus I dan siklus II. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 70,02 dalam kategori baik. Selanjutnya pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 13,06 sehingga mencapai 83,08. Pada siklus I siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM hanya mencapai 25% dari 36 siswa, sedangkan pada siklus II meningkat sebesar 75% siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. Perilaku siswa kelas X-4 SMA Negeri 2 Bae Kudus mengalami perubahan ke arah positif, setelah mengikuti pembelajaran menulis cerpen melalui media gambar seri dengan menggunakan teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data nontes yaitu dari observasi, wawancara, jurnal (guru dan siswa), dan dokumentasi foto. Hasil tersebut menunjukkan siswa 10
2 ToliToli membuat siswa lebih aktif dan serius dalam kegiatan menulis cerpen. Perubahan tersebut ditunjukkan dengan perilaku siswa yang lebih serius dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran menulis cerpen Keterampilan menulis cerpen siswa kelas IX-C SMP Negeri 2 ToliToli mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran menulis cerpen melalui strategi copy the master melalui media audio visual. Perolehan hasil rata-rata nilai tes menulis cerpen ini menunjukkan bahwa pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi copy the master melalui media audio visual pada siswa kelas IX-C SMP Negeri 2 ToliToli dapat meningkat dan berhasil.
lebih memperhatikan penjelasan guru, aktif, bersungguh-sungguh, perhatian, dan ikut berpartisipasi mengikuti pembelajaran keterampilan menulis cerpen melalui media gambar seri dengan menggunakan teknik pengandaian diri sebagai tokoh cerita.
11
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan Kedua jurnal ini memiliki beberapa persamaan dan juga perbedaan dalam melakukan penelitiannya, persamaan dari kedua jurnal ini adalah penulis sama-sama melakukan penelitian untuk dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek pada siswa namun dengan menggunakan media, tenik, dan strategi yang berbeda mereka juga mendapatkan hasil penelitian yang berbeda pula, karena subjek kedua penelitian ini berbeda yaitu pada jurnal pertama penulis melakukan penelitiannya pada siswa SMA sedangkan pada jurnal pembanding penulis penelitian dilakukan ppada siswa SMP. Masing-masing dari jurnal ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masingmasing dalam penyusunan laporan hasil penelitiannya, dimana pada jurnal pertama penulis menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dan dua siklus yang dilakukan oleh penulis terdiri atas empat langkah, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penulis menjelaskan hal tersebut dalam metode penelitian sedangkan penulis menjelaskan hal yang sama tetapi dicantumkan dalam bagian hasil dan pembahasan penelitian yang menyebabkan penulis tidak banyak menunjukkan hasil penelitiannya secara jelas tidak seperti penulis pada jurnal pertama yang menunjukkan hasil penelitiaannya dengan menuliskan tiga tahapan dan memberikan tabel pada setiap tahapan yang dilakukannya. Kedua jurnal ini sama-sama bagus dan layak dijadikan referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai peningkatan keterampilan siswa dalam menulis cerpen dengan menggunakan media, teknik, dan strategi lainnya. Penulis jurnal pertama dan jurnal pembanding juga mendapatkan hasil penelitian yang diharapkan dimana penelitian yang mereka lakukan terbukti dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek dan membuat siswa lebih tertarik dalam memperlajarinya.
12
3.2. Saran Pada jurnal pertama dan jurnal pembanding sebaiknya penulis lebih memperhatikan lagi kesalahan dalam pengetikan laporan hasil penelitian, penulis juga harus membuat kerangka teori dengan begitu pembaca akan lebih mudah mengetahui teori-teori yang digunakan lalu penulis juga sebaiknya memberikan saran mengenai penelitian yang telah dilakukannya atau saran kepada peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut. Dalam jurnal pembanding sebaiknya penulis memberikan hasil penelitiannya menggunakan tabel dalam setiap tahapan kegiatan yang dilakukan dalam penelitian.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.e-jurnal.com/2013/09/jurnal-penelitian.html Diakses pada tanggal 03 Oktober 2017 https://www.academia.edu/15794296/PENDAHULUAN_A._Latar_Belakang_Masalah_B. _Identifikasi_Masalah Diakses pada tanggal 03 Oktober 2017
14