untuk memprediksi dengan seksama pasien
15
mana mana yang yang akan akan timb timbul ul kerusa kerusaka kan n gigi gigi (dental decay) ( %ro&n, '.)
Caries risk assessment
Karies Karies gigi adalah suatu penyakit penyakit yang berlangsung
maju dengan pelan secara
bertahap (progressi*e)+ bukan merupakan
Ferne Kraglund and Hardy Limeback
akibat akibat dari dari sebuah sebuah perist peristi&a i&a,, tetapi tetapi lebih lebih merupakan lanjutan dari proses sepanjang &aktu. (Angmar-ansson and AlKhateeb '). idak semua orang mempunyai oral #lora yang sama. %acterial bio#ilm adalah
Pendahuluan.
meru merupa paka kan n ekosi ekosist stem em samar samar yang yang bisa bisa Konsep resistensi karies telah dikemukakan
meresp merespon on lingku lingkungan ngan oral oral yang yang berbeda berbeda
dalam bab pertama. Ada orang yang tidak
beda. %acterial bio#ilm ini dapat bergeser
terkena karies gigi meskipun oral hygiene
dari bentuk micro#lora yang normal sehat
nya jelek dan/atau kebiasaan makan yang
menjadi menjadi microorgan microorganisme isme yang acidogenic acidogenic
jelek pula. Sementara itu orang lain yang
(pembentuk asam) dan aciduric ( bisa hidup
justru oral hygiene sudah dijaga dengan
tole tolera ran n dala dalam m ling lingku kung ngan an asam asam)) yang yang
cermat
mengakibatkan dental caries. %akteria yang
dan
berupaya
keras
untuk
menghin menghindar darii makanan makanan2 2 yang yang kariog kariogeni enik, k,
ada dalam dalam bio#il bio#ilm, m, sepert sepertii dental dental pla0ue, pla0ue,
entah bagaimana selalu saja ditemui lubang
mampu bertahan hidup dengan lebih baik
(deca decay y)
dan memperlihatkan memperlihatkan daya tahan yang lebih
baru baru..
Pros Proses es
kar karies ies
dal dalam
kelo kelomp mpok ok yang yang dise disebut but belak belakang angan an ini ini
kuat kuat terh terhad adap ap terp terpaa aan n
belum dikuasai sepenuhnya, sepe nuhnya, dan mereka itu
lingkungan, karena bakteri2 itu '111 kali
adalah adalah para para pasien pasien dimana dimana semua semua sarana sarana
lebi lebih h
yang yang
antibioti antibiotik k dan produk2 antimikroba. antimikroba. Si#at
ada ada
untu untuk k
menc menceg egah ah
terj terjad adin inya ya
resi resist sten en/t /tah ahan an
berb berbag agai ai #akt #aktor or
terh terhad adap ap
antib antibody ody,,
kerusak kerusakan an gigi gigi menjad menjadii hal yang yang penting penting
si#a si#att ini ini bisa bisa meny menyeb ebab abka kan n
baginya.
bisa
in#e in#eks ksii bakt bakter eria iall yang yang memba membande ndell pada pada
menentukan apakah seseorang itu dikatakan
orang orang tertentu, yang nantinya niscaya
lebih lebih berresi berresiko ko dibandi dibanding ng dengan dengan orang orang
akan akan
lain! lain! "alam "alam bab inilah inilah konsep konsep penila penilaian ian
pera&atan dental caries (Kutsch and Kutsch
resiko (risk assessment) akan digali.
211).
Karies gigi – siapa-sapa yang berresiko?
Distribusi karies.
Sepe Sepert rtii yang yang pern pernah ah dibah dibahas as dalam dalam bab
Pre*alensi Pre*alensi dental caries dikalangan anak
Pend Pendah ahul ulua uan, n, kari karies es gigi gigi adal adalah ah suat suatu u
anak anak dan dan rema remaja ja yang yang tingg tinggal al di negar negaraa
penyakit kronis menular dengan etiologi
negara industri turun di tahun '31an dan
multi# multi#akto aktorr (ragam (ragam #aktor #aktor). ). $ara $ara terten tertentu tu
'1a '1an n (-arth (-arthale alerr et al, '+ '+ 4ontan 4ontanaa
bagaimana #aktor etiologi mempengaruhi
and 5ero 5ero 211).. 211).. elah elah ditunj ditunjukka ukkan n oleh oleh
proses penyakit adalah rumit, dan belum
sebagian besar ahli bah&a paparan #luoride
sepe sepenu nuhn hnya ya
(#luoride e6posure) secara teratur ikut andil
amun
bagaimana
dipa dipaha hami mi..
kita
Sang Sangat atla lah h
suli sulitt
menj menjad adii
tant tantan anga gan n
terj terjad adin iny ya
baru baru
dal dalam
1
paling
berarti
penurunan
(signi#ikan)
karies
ini
terjadinya
(Petersson
and
212 penduduk. "isamping itu, temuan temua emuan n
dari dari
the
ati a tion onal al
Pre* Pre*en enti ti*e *e
%ratthall, '+ %urt '). Penurunan ini
"entistry
telah berlangsung stabil di banyak negara+
menun enunju jukk kkan an
namun namun demik demikia ian, n, didae didaera rah h tert tertent entu u ada ada
penyakit parah hanya diderita pada
lapo laporan ran meny menyebu ebutka tkan n bah& bah&aa pre* pre*al alens ensii
anak anaka ana nak k "isn "isney ey et al, al, '2) '2).. "e "enga ngan n
kari karies es lagi lagil lag agii naik naik ( ("ye ("ye et al, al, 2113).
pre*alensi
"ala "a lam m 7ral 7ral 8e 8eal alth th in Amer Americ icaa 9 sebuah sebuah
sebe sebelu lum mnya, nya,
laporan
peradaban barat antara tahun '1'1,
dari
Surgeon
:eneral
"emonstation bah bah&a
dental
Program
seba sebagi gian an
caries
yang ang
yang
per pernah nah
tinggi
diam diamat atii
maka
salah salah satu satu penyakit penyakit kronis kronis paling paling sering sering
diketegorik diketegorikan an sebagai menderita menderita penyakit penyakit
menai enaim mpa
(-oss and 5ero, '). 8al ini mendorong
deng dengan an
angk angkaa
besar
di
menye menyebut butka kan n bah& bah&aa kari karies es gigi gigi adal adalah ah
anak anaka ana nak, k,
sebagian
besa besar r
masyarakat
pre*alensi lima kali lebih besar dibanding
para
pro#esi
kesehatan
untuk
dengan angka pre*alensi asma (;S <"$=
mempe emperg rgun unak akan an
pend pendek ekat atan an
berb berbas asis is
2111). "isebabkan oleh penyakit ini yang
penduduk dimana tujuannya adalah untuk
si#atnya uni*ersal, dimana penatalaksanaan
mengubah mengubah distribusi distribusi penyakit dengan jalan
kari karies es gigi gigi bias biasan any ya
dala dalam m
mengendalikan #aktor #aktor penentu utama
bentuk prosedur operati#, dan ini, masih
dental dental caries caries di seluru seluruh h populas populasii (%eck, (%eck,
teta tetap p merup merupaka akan n tinda tindaka kan n pali paling ng ruti rutin n
'+ =ose 211'+ 8ansel Petersson, Petersson, 211@).
dila dilaku kuka kan n
o## o##ice
4luor 4luorid idas asii pada pada syst system em air air masy masyar araka akatt
(ran (raneau eauss et al, 2119 2119 >*ans >*ans et al, al, 211).
adal adalah ah sala salah h satu satu cont contoh oh dari dari stra strate tegi gi
%erk %erkur uran angny gnyaa
di
pol poli
dila dilaku kuka kan n
gigi gigi//dent dental al
peram perambat batan an
kepa kepara raha han n
dent dental al
cari caries es
dise diseba bagi gian an
besa besarr
nega negara ra
dan dan
ting tingkat kat
berbasis
yang yang
ter terjadi jadi
sebagai bentuk treatment pencegahan untuk
berk berkem emba bang ng,,
semu semuaa
penduduk
angg anggot otaa
yang
dimaksudkan
masy asyarak arakat at..
Adapu dapun n
bersamaan dengan meningkatnya jumlah
#luor #luorid idas asii air air di a&al a&al a& a&al alnya nya terb terbuk ukti ti
gigi gigi geli geligi gi berg berger erig igii tajam tajam (den (denta tate te)) pd
menj menjadi adi stra strate tegi gi masya masyara rakat kat luas luas yang yang
orang tua tua yang bertahan bertahan lebih lebih lama, lama, telah
hemat beaya dan berhasil berhasil guna, guna, sehingga sehingga
meny enyebab ebabka kan n
sera serasa sa
kela kelay yakan akan
' '++
pencegahan yang mahal (misalnya sealants)
uji penilai penilaian an
kepa kepada da masya masyara rakat kat luas luas just justru ru menja menjadi di
cond condon ong g
dist distrribus ibusii
dala dalam m
popu popula lasi si
8aus 8a usen en et al, 2111) 2111).. "ari "ari
yang ang (Pit (Pitts ts
resi resiko ko di ort orth h $aro $aroli line ne,, ditu ditunj njuk ukka kan n
memb membua uatt
lang langka kah h
lang langka kah h
diragukan. (%urt ').
bah&a pola dental caries sudah berubah
7leh karena itu, rendahnya pre*alensi
sedemikian rupa, dimana minoritas karies
penyakit dan distribusi penyakit yang
yang yang tinggi tinggi mengal mengalami ami pola pola yang sangat sangat
mirin iring/ g/ti tida dak k
berbeda dalam hal akti#itas, resiko dan
beberapa orang peneliti untuk mengus ulkan
pre*alensi
dengan
sebuah sebuah pendekat pendekatan an dengan dengan target target resiko resiko
minoritas karies rendah yang tidak ada atau
tingg tinggii untuk untuk mendi mendiag agno nosa sa dan dan mera mera&a &att
sedikit sedikit lesi lesi berka* berka*ita itass (ca*it (ca*itate ated d lesion lesion))
dental caries (4"< Borking :roup, '+
(Ata (Atamm mm et al , ' '++ Stam Stamm m et al , ''+
"isney
?e*ere ?e*erett tt et al , '@). "iperkirakan bah&a
memperguna mempergunakan kan pendekatan pendekatan resiko resiko tinggi tinggi
kira kira 13 caries hanya terjadi pada
(8igh 8igh
karies
dibanding
et
risk) isk),,
seme semest stin inya ya,,
al,
mend mendor oron ong g
'2).
tujua ujuann nny ya
lalu alu
"engan
menj menjad adii
2
mengidenti#ikasi orang orang yang sangat
memaksimalkan
rentan
metode
dan
mempergunakan
langkah
man#aat
tersebut
dari
yakni
kedua dengan
langkah pre*enti*e berbasis perorangan
mengedepankan mana yang paling menjadi
yang mustajab untuk mengurangi resiko
kebutuhan,
mereka (-oss and 5ero '). -etode ini
penyakit
bekerja mengurangi resiko sejumlah kecil
didapat lebih kecil namun masih signi#ikan
orang
(Pitts ')
orang
yang
sangat
rentan,
meski
perubahan
dikalangan
distribusi
penduduk
yang
memasukkan mereka kedalam mayoritas penduduk yang tanpa atau sedikit karies
Perawatan dental caries.
(Stamm et al , ''+ Pitts, '3).
-enurut ri&ayatnya, diduga bah&a dental
;ntuk
mempergunakan pendekatan resikotinggi
caries
kita harus mempunyai langkahlangkah
progresip/bertahap melajunya, yang tak
akurat dan layak untuk mengidenti#ikasi
pelak akhirnya menyebabkan gigi tanggal,
mereka yang sangat rentan terhadap dental
kecuali
jika
dokter
gigi
telah
caries (8ausen '3). Penilaian terhadap
menanganinya.
-etode
biasa
yang
resiko karies (caries risk assessment) bisa
dilakukan untuk menghadapi terjadinya
membantu
gigi berlubang (dental decay) mencakup
dalam
indenti#ikasi
#aktor
adalah
penyakit
yang
etiologi sehingga treatment pre*enti# yang
deteksi lesi karies, yang diikuti kemudian
cocok bisa diberikan kepada orang tertentu
denga
(8ansel Petersson 211@). "alam komunitas
(4ontana and
ilmiah masih terjadi banyak berdebatan
7rliaguet et al , 211+ >*ans et al , 211).
mengenai cara yang layak untuk mendekati
-eskipun mera&at dental caries dengan
diagnosis dan treatment dental caries.
cara restorati*e akan meniadakan rasa sakit
%achelor dan Sheiham (2112) berpendapat
dan mengembalikan #ungsi gigi, cara ini
lebih mendukung pendekatan penduduk
agaknya
tidak
ketimbang pendekatan resikotinggi karena
jalannya
proses
pendekatan
diragukan
resikotinggi ternyata tidak
pengeboran
dan
5ero,
penambalan.
211+
menghalangi penyakit
berpeluang
"omejean
kelanjutan dan
tidak
terjadinya
decay
berhasil menangani mayoritas lesi karies
kambuhan yang selanjutnya memerlukan
baru
tindakan operasi (Kutsch et al , 2113).
yang
ada
dikalangan
penduduk.
Sebaliknya, A6elsson et al (''+'@)
=estorasi
telah meraih banyak keberhasilan dalam
menghilangkan
mempergunakan
yang
bermukimnya mikroorganisme kariogenik,
ditargetkan untuk pencegahan penyakit
namun tidak mengubah tingkat resiko pada
penyakit gigi. -empergunakan strategi
diri pasien. 8asil riset menunjukkan bah&a
resikotinggi bukan berarti bah&a populasi
pemasangan restorasi gigi ternyata sangat
umum tidak memerlukan pera&atan gigi
kecil kontribusinya dalam penatalaksanaan
pre*enti#, tetapi bah&a intensitas treatment
proses penyakit karies, karena tidak ada
itu haruslah ber*ariasi tergantung pada
e#ek
kebutuhan.
langkah
kariogenik didalam mulut ketika prosedur
dengan
restorasi telah selesai (Bright et al, '2+
untuk
Sebuah
pencegahan
pendekatan
perpaduan karies
mempergunakan kedua strategi tersbut bisa
lesi
terukur
karies
memang
tempat
terhadap
beban
akan tempat
bakteri
4eatherstone 211@+ Censen et al , 2113).
3
%anyak
pekerjaan
kedokteran
gigi
dibanding
dengan pasien yag
dira&at
di#okuskan pada mera&at simtomsimtom
semata mata dengan tindakan operasi
in#eksi bakterial ini, dan bukannya #okus
seperti laFimnya (yaitu, bur dan tambal)
pada
(Kutsch and Kutsch 211).
#aktor#aktor penyebab
(causati*e
#actor). =estorasi itu sendiri tidak mampu mengubah #aktor#aktor
etiologi
dental
Modern caries management.
caries untuk membasmi bakteri pembentuk
Penatalaksanaan
karies (Doung et al, 2113). Ketika pro#esi
berdasarkan pada e*idencebased dentistry,
kesehatan berhadapan
dengan #okus yang lebih dititikberatkan
sistemik
lain,
dengan penyakit
maka
tindakan
yang
pada
karies
pencegahan.
yang
modern
Pengendalian
karies
dilakukan adalah menghilangkan penyebab
secara komprehensi# ber#okus pada pasien
penyakit, seperti misalnya immunisasi dan
keseluruhan untuk kemudian memanage
antibiotik. Pro#esi kedokteran gigi perlu
#aktor #aktor resiko indi*idual dari pasien
mengkaji dental caries ini dengan cara yang
guna memacu dan menjaga kesehatan oral
sama dan mera&at penyakitnya, bukannya
tetap optimum. (Doung et al, 2113a).
hanya
Pre*enti*e
melihat
penyakitnya
mani#estasi
klinis
"iyakini
bah&a
saja.
dentistry
dengan
demikian
ditandai dengan penatalaksanaan #aktor
pemahaman terakhr kami tentang proses
resiko (risk #actor management) dimana
penyakit karies sudah cukup kuat untuk
kita berharap bisa memaksimalkan #aktor
melakukan kajian ini (4eatherstone et al,
#aktor protekti# sembari meminimalkan
211@).
#aktor #aktor patologisnya (Doung et al
%anyak pelaku riset kedokteran gigi
2113b).
Penatalaksanaan
dental
caries
menganjurkan agar mengikuti model untuk
modern mecakup urutan treatment sebagai
dental caries. Pendekatan ini mengharuskan
berikut9
memandang dental caries sebagai sebuah
'. "eteksi lesi karies sejak #ase a&al
proses penyakit, memanage #aktor #aktor etiologinya, pencegahan,
dan
menerapkan
bukannya
(incipient
strategi
semata
lesions,
nonca*itated
lesions). 2. "iagnosa proses penyakit karies @.
mata
memperbaiki kerusakan yang disebabkan
dalam diri pasien. E. reatment planning,
oleh penyakit (e&burn '2+ Anderson et
meliputi
al, '@+ >dlstaein 'E+ ?imeback, ').
restorasi gigi, modi#ikasi/eliminasi
Penatalaksanaan
(medical
#aktor resiko, arresting acti*e lesion,
dental caries tidak hanya
dan mencegah lesih llebih lanjut. . -engubah status resiko karies
management)
medis
mungkin, tetapi juga telah terbukti bisa
pasien.
memberikan hasil yang unggul dibanding bila
hanya
dengan
operasi
?angkah
(surgical
inter*ention) semata. "itunjukkan pula bah&a pasien yang dira&at melalui caries risk assessment dan pendekatan dengan medical model memberikan/menghasilkan lesi caries baru yang nyata2 lebih sedikit
pengendalian
caries
mencakup tindakan mengidenti#ikasi proses penyakit dan #aktor#aktor resiko+ hal ini dicapai dengan pertama melakukan caries risk
assessment
mengidenti#ikasi
pada
pasien
#aktor#aktor
guna resiko
4
timbulnya karies yang ada dalam diri
dan
pasien.
(8ilderbrandt '+ Anusa*ice 211).
Apabila
#aktor2
resiko
telah
remineralisasi
diterapkan/dicobakan
terdeteksi, maka pro#esi kedokteran gigi memberikan tindakan pencegahan yang
Caries risk assessment.
bertujuan baru,
untuk
menekan
meremineralisasi
lesi
Penilaian resiko terjadinya karies/$aries
kadar
dan
=isk Assessment ($=A) adalah proses
mikroba,
mencegah kemunculan lesi baru. Para
mengumpulkan
klinisi mempergunakan tehnik perilaku,
#aktor (misal kadar bakteri) dan indikator
bahan kimia dan tehnik operasi/bedah yang
(misal caries e6perience sebelumnya) untuk
minim
mengembalikan
memprediksi akti#itas karies yang bakal
keseimbangan positi# antara #aktor#aktor
terjadi di &aktu&aktu yang akan datang
patologis dan protekti# yang mendukung
(8ansel Petersson et al 211@)
in*asi*e
guna
terciptanya lingkungan oral yang sehat (8ildebrandt ', Doung et al 2113b).
data
tentang
$=A yang resmi menyebut sebagai proses Elangkah9
?angkah pengendalian karies mencakup
'.
treatment pemulian (dengan atau tanpa
terukur 2. Pengembangan
bahan yang bisa melepaskan #luoride), selant, petunjuk oral hygiene, edukasi pasien,
analisa
treatment
diet
dengan
G
(misal
gel,
*arnish), 6ylitol, permen karet dan terapi
#aktor#aktor
resiko
perangkat
multi#aktor @. Penilaian resiko (risk assessment)
modi#ikasinya,
#luoride
berbagai
untuk menentukan pro#il resiko si pasien. E. Penerapan
tindakan
pre*enti*e
terapi anti mikroba (misal chlorhe6idine
yang disesuaikan dengan pro#il
gluconate).
resiko (-oss and 5ero ').
karies
"engan
secara
perubahan
memahami
lebih
#iloso#i
baik,
operati*e
proses
terjadilah
Selama @1 tahun
terakhir, periset
dentistry.
ber#okus pada membuat sebuah instrumen
banyak *ariabilitas
yang mudah dikenakan, sederhana, cepat
diantara dokter gigi, ternyata lebih banyak
dan akurat. Alat assessment resiko in dapat
diantara
mengestimasi
-eskipun dijumpai
mereka
yang
menekankan
resiko
karies,
pre*enti*e dentistry dibanding sebelumnya
mengidenti#ikasi #aktor etiologi primer,
("omejan 7rliaguet 211). Pergeseran
menyajikan
penitikberatan ini terjadi di sekolahsekolah
terakhir yg dijalani pasien, dan bekerja
kedokteran gigi, dimana kurikulum dan
sebagai
ketrampilan
pre*enti*e
praktek
mereka
lebih
da#tar
panduan spesialis
memilih yang indi*idu
pre*enti*e
pera&atan disesuaikan
di#okuskan pada caries risk assessment,
dengan
pada penatalaksanaan
'a+ inano## 'b+ =eich et al ').
modern penyakit
kebutuhan
tindakan
(inano##
karies (termasuk disini minimally in*asi*e
Ada kemungkinan bah&a banyak dokter
dentistry), dan penundaan restorasi gigi
gigi yang menggabungkan beberapa $=A
sampai
yang tidak
berlubang
permukaan
betulbetul
(ca*itated)(atau
telah
resmi kedalam prakteknya
kemungkinan
berdasarkan kesan mereka terhadap pasien
akan berlubang). =estorasi baru dipasang
dan caries e6perience sebelumnya (4ontana
setelah semua upaya praktis pencegahan
and 5ero 211)
5
=iset menunjukkan bah&a klinisi yang
pera&atan
pasien
seperti
dirancang. 8al
menilai resiko karies dengan sangat cepat
sebelum melakukan treatent prosthodonsi,
dan akurat ($ar*alho et al '2+
retorasi dan orthodonsi guna memastikan
et al '@). -eskipun penentuan tingkat
prognosa yang baik (Angmar-ansson et
resiko keseluruhan mungkin relati# mudah,
al, '+ Censon et al, 2113). $=A
penting
sudah
telah berpengalaman seringkali mampu
penunjukkan dengan tepat #aktor#aktor
ini
yang
berman#aat
spesi#ik yang mengakibatkan proses karies
penatalaksanaan
seringkali
membantu klinisi gigi sbb9
terbukti
lebih
sulit.
Karena
itulah, perlu kiranya praktisi kedokteran
khususnya
klinis
'. -engkategorikan
dalam
karies,
yakni
tingkat
resiko
gigi melakukan/menjalankan $=A resmi
timbulnya karies dalam diri pasien,
guna menentukan #aktor apa persisnya yang
mengendalikan intensitas treatment
terlbatdalam erkembangan penyakit pasien (Kidd '). -enjalankan $=A akan membantu praktisi
memberikan
bentuk
pera&atan
pre*enti*e yang layak kepada pasiennya dan meniadakan pemakaian sumber daya yang sia sia (Abernaty et al '3+ Po&ell '). "engan mencocokkan tingkat resiko seseorang terhadap therapi pre*enti*e yang diusulkan, maka pro#esi mendapat peluang lebih besar mendapatkan dampak positi# dari kesehatan oral pasien. Cika pro#esi kedokteran gigi mampu mengidenti#ikasi orang resiko resiko terbesar timbul dental caries,
maka
biaya
untuk
prosedur
pencegahan karies bisa dikurangi dan akan
Penatalaksanaan dental caries dengan assessment
resmi
merupakan
perubahan mindset yang cukup berarti dalam diri pro#esi dan harus disertakan dalam praktek sehari hari seperti yang diperintahkan dalam praktek e*idence
tepat
#aktor
etiologi utama yang mendukung munculnya
decay
dan
dengan
demikian bisa menentukan bentuk terapi yang layak (5ero et al 211'+ 4ontana and 5ero, 211). @. -embantu dalam mengambil keputusan melakukan restorati*e treatment (misal pemilihan bahan restorasi)
(5ero
et
al,
211'+
4ontana and 5ero, 211). E. -emperbaiki prognosis therapeutic care
yang
sudah
direncanakan
(5ero et al 211'+ "ouglas ') . -emberikan in#ormasi tentang screening
dan
tambahan apa
sangat e#isien (Samm et al '')
risk
yang diberikan. 2. -enunjuk dengan
diagnostic yang
test
diperlukan
("ouglass '+ 5ero et al 211'+ 4ontana and 5ero 211). . -engedukasi dan memoti*asi pasien untuk meningkatkan dan menjaga
kesehatan
oral
bisa
optimum (Kidd ', 4ontana and
based standards o# care. $=A haruslah
5ero 211+ Censon et al 2113). 3. -enuntun dalam menentukan
secara rutim disertakan dalam pemeriksaan
&aktu kapan recall appointment
pendahuluan
berikutnya
maupun
pemeriksaan
panggilan ulang (recall), karena temuan temuan
yang
membantu
didapat
dari
membimbing
situ
(Kidd
a9
Kidd
211').
bisa
Perangkat $=A menjaring masyarakat
jalannya
berdasarkan #aktor resiko dan ramalan
6
(predictors)
dan mengklasi#ikasi
orang
yang boleh dikata lebih menjanjikan, yang
kedalam tiga kategori resiko9 lo&, moderate
mencakup berbagai #aktor yang mendorong
atau high (%urgess '+ go and :a##ney
timbulnya karies, karena belum ada satu
211). %iasanya, jika karies baru telah
test
timbul sejak pemeriksaan terakhir, maka
mengukur ketiga komponen utama dental
pasien
caries, Daitu 9 host resistance, kariogenisitas
dikategorikan
moderate
atau
high,
sebagai
resiko
tergantung
pada
pun
diet dan
yang
bisa
microbial
secara
serentak
pathogens
(8ansel
inter*al sejak pemeriksaan terakhir, dan
Peterssen, 211').
jumlah G tingkat keparahan (se*erity) lesi
Risk assessment model
karies. amun demikian, jika pasien sejak
Ada dua *ariabel yang dapat dipakai untuk
pemeriksaan
membangun model resiko karies (caries
terakhir
karies, maka
diketahui
tingkatresiko
bebas
dinyatakan
sebagai lo& atau moderate risk tergantung
risk model) yang multi*ariabel, yakni9
-
=isk #actors (4aktor resiko) atau
-
disebut #aktor etiologi+ dan =isk indicators (
pada status oral hygienenya, paparan #luoride dan hitung mikrobiologinya (=eich
atau disebut #aktor nonetiologi
et al '). antangan diagnostik terbesar terletak ketika sampai pada konsensus menentukan group dengan resiko moderate. -asih agak sederhana mengidenti#ikasi lo& risklo& caries dan high riskhaigh caries. amun demikian, jauh lebih rumit lagi untuk mengenali orng dengan moderate risk yang menunjukkan
sedikit
atau
tidak
ada
penyakit untuk jangka lama, diikuti dengan timbulnya dental caries yang datang tiba2. ;ntuk pasien2 seperti itu, dan juga orang orang dengan resiko tanpa tandatanda atau simtom
yang
nampak,
itulah
kegunaan/man#aat besar dari identi#ikasi dari $=A (Kutsch et al, 21139 Censon et al,
=isk #actor meliputi lingkungan, perilaku, biologi, atau gaya hidup, atau karakteristik lain yang bisa memperbesar kemungkinan suatu penyakit bisa terjadi (%eck, '). Semua itu merupakan bagian dari mata rantai penyebab timbulnya penyakit, karena memenuhi persyaratan hubungan sebab akibat,
berupa
-eskipun dental caries sudah lama diketahui sebagai suatu penyakit dengan etiologi multi#aktor, banyak modelmodel prediksi karies tradisionil yang #okus pada indi*idual
yang
mengakibatkan
akti#itas karies tinggi ("isney et al, '2). %aru baru ini etiologi multi#aktor karies mengarah
pada
pembentukan
model
penilaian resko (risk assessment model)
kekuatan
hubungan,
hubungan
sementara,
konsistensi/kemantapan
hubungan,
hubungan
dosisrespon,
dan
penalaran
biologis (?ihat chapter 9 e*idencebased dentistry). Kumpulan in#ormasi tentang risk #actors
yang
Streptococcus
2113).
#aktor
(Po&ell et al ')
betul
seperti
mutans,
misalnya
selama
risk
assessment berlangsung bisa membantu klinisi merencanakan pre*enti*e therapy (Po&ell, '). Sebaliknya, risk predictor biasanya adalah sebuah penanda biologis (biologic marker)
yang
menunjukkan
proses
penyakit, tetapi diduga bukan etiologi penyakit tersebut. =isk predictor seringkali dipakai bersamaan dengan risk marker
7
(%eck et al, '2). =isk indicators untuk
didapat. =isk #actors (seperti Streptococcus
karies,
e6perience
mutans count) seringkali lebih mahal+
sebelumnya, dapat menjadi predictor yang
namun demikian cenderung lebih handal
kuat untuk timbulnya lesi yang akan datang
dalam prediksi karies (%eck et al, '2+
tanpa menjadi penyebab langsung penyakit,
%eck et al, '). Seringkali penyelidik
tetapi memberikan sedikit arah dalam
ingin mempergunakan kombinasi risk dan
menentukan
langkah
prediction model yang mencakup dua2nya,
#actor
risk
seperti
dan
caries
pre*enti*e.
indicator
=isk
kebanyakan
risk #actor dan risk indicator. Hariabel yang
si#atnya pathologis (yaitu mengakibatkan
langsung terlibat dalam proses karies baik
kejadian
demikian
sebagai protecti*e atauupun risk #actor,
mereka bisa juga protecti*e bila mereka
mencakup mikroorganisme spesi#ik, dental
memperkecil
seseorang
pla0ue, type dan #rek&ensi karbohidrat dan
timbul penmyakit (misal paparan #luoride)
gula dalam diet, dan paparan #luoride.
("ouglas, ').
Sebaliknya, risk indicator seperti misalnya
penyakit).
amun
kemungkinan
Ada dua kerangka yang dapat dipakai
dental e6perience yang lalu/sebelumnya,
untuk menyusun instrumen $=A, yaitu9
seringkali dimasukkan dalam perangkat
risk model dan prediction model. =isk
$=A karena risk indicator ini secara tidak
model atau yang kadang dinamakan juga
langsung berhubungan dengan terjadinya
sebagai etiologis model, dipergunakan jika
dental caries tanpa
anda ingin mengidenti#ikasi risk #actors
kemunculan lesi karies (%eck et al, '2+
untuk penyakit guna melakukan inter*ensi
%eck et al '). Ada beberapa instrumen
treatment nantinya dan pencegahan yang
$=A
paling e#ekti#. =isk model ini hanya berisi
dua2nya. $ariogram dan #ormat $=A
risk #actors sejati dan khas sederhana untuk
dibuat
dipakai, namun tidak dimaksudkan untuk
(%urgess '), bekerja sebagai prediction
meramalkan caries risk yang akan datang.
model yang dapat mengidenti#ikasi mereka
7leh karena stabilitas dan sederhananya
mereka yang high risk, dan keduanya juga
melintasi subgroup yang berbeda beda
merupakan
dalam populasi, maka ia seringkali dipakai
mengidenti#ikasi risk #actor yang terlibat
untuk screening yang domainnya kesehatan
guna
masyarakat (%eck et al '2+ %eck et al
inter*ensi yang memadai. %rathal and
').
8ansel Petersson (211E) melakukan suatu
Sebaliknya,
mempergunakan predictor
risk
untuk
prediction #actor
model
dan
risk
yang
di
ikut
serta
mendukung
the
type
;ni*ersity
risk
membantu
model
o#
karena
membuat
dalam
model
oronto
dapat
rencana
penelusuran berbasis internet untuk risk
memaksimalkan
model.
emngidenti#ikasi
banyak laporan tentang model berbasis
orang dengan lo& dan highris (yaitu
caries predictor dengan mempergunakan
memaksimalkan sensiti#itas dan spesi#itas).
satu atau beberapa risk #actor, ternyata
-eskipun
mis
masih sedikit upaya yang dilakukan di
baseline caries) tidak akan mempengaruhi
cariology untuk membuat instrumen risk
insidens penyakit, namun bisa menjadi
assessment yang komprehensi# dan praktis.
predictor kuat yang mudah dan murah
"alam the 211' ational
kemampuannya
risk
guna
predictor
(seperti
-eskipun
mereka
menemukan
8
8ealth $on#erence disimpulkan
bah&a
hingga high (seoerti lactobacilli count).
Karies
proses
Patut disesalkan tidak ada risk #aktor yang
penyakit yang kompleks. "imungkinkan
sempurna utk $=A ini+ sehingga klinisi
banyaknya mikroba, kontributor2 genetik,
harus mau menerima proporsi error tertentu
imunologi,
lingkungan
dalam prediksi akti#itas karies mendatang.
pemba&a resiko, semua itu bermain dalam
"emikian adanya juga untuk kelainan
menentukan kejadian dan tngkat keparahan
kelainan medis lainnya. -isalnya, 8aussen
penyakit klinis (clinical disease). Perangkat
('33)
assessment yang berdasarkan satu risk
Kuopio
indicator saja dengan demikian sepertinya
Study untuk menyusun ligstic risk #unction
tidak mungkin bisa akurat membedakan
antara mereka dengan high risk dengan lo&
$haraceristik (=7$) menemukan sebuah
risk. %eberapa indicator yang dipadukan
ringkasan (summary) kekuatan prediksi
menurut skala yang tepat dan bisa melihat
(predicti*e po&er) dari berbagai le*el risk
interaksi yang mugkin ada, jelas akan
#actor, dimana indi*idual risk assessment
diperlukan (
dan acute myoradial in#arction dan dental
$on#erence 211').
caries sama sama tidak akurat.
etiologis
adalah
perilaku
dan
suatu
Analisa caries risk yang dilakukan dengan
dari
the
"alam
data
=ecei*er
membuat
dari
the
7perating
perangkat
$=A,
kombinasi
haruslah dibuat tradeo## (tukar) antara
*ariabel tertentu memberikan
sensiti*ity (persentase orang yang benar
hasil yang lebih unggul dibandingkan
benar berpenyakit dimana testnya positi#)
dengan hanya satu #aktor saja ("isney et al
dengan speci#ity (persentase orang yang
'2) beck et al '2+ inano## ' a+
tanpa
inano## 'b.
(4letcher
eleksi risk assessment instrument.
prakteknya,
Prinsip yang mendasari risk assessment
masalah
adalah bah&a orang dengan tingkat risk
semu/#alse positi*e (yaitu pasien yang
#actor yang meningkat akan menerima
dianggap
inter*ensi pre*enti*e yang lebih giat. 7leh
ada/timbul karies) dan #alse negati*e (yaitu
karena itu para pemeriksa harus hati hati
pasien yang denggap lo&risk, tetapi justru
ketika bagaimana mereka mengkategorisasi
timbul karies) (8ausen, '3). Sudah
pasien dengan berbagai tingkat resiko.
menjadi keharusan/patokan bah&a nilai
8arus bisa memastikan di #ase mana risk
nilai sensiti*ity dan speci#iciity senantiasa
#actor itu berubah dari lo& moderate ke
tinggi guna memastikan bah&a pasien yang
kategori highrisk ("ouglass, '). 8al ini
berlabel highrisk ya harus benar benar
terbukti menjadi tugas yang sulit karena
mempunyai
banyak #aktor etiologi tidak mempunyai
mengidenti#ikasi orang dengan lo& risk
batas yang jelas antara ada dan tidak ada,
kok berpanyakit (diseased) maka nilainya
tetapi biasanya berada dalam
harus minimal (Angmar-ansson and Al
beberapa
mempergunakan
mempergunakan
rentang
(range) baik sekali (e6cellent) hingga jelek
penyakit and
yang 4letcher,
testnya
211). "alam
keseimbangan antara
high
negati#)
terbentur
banyaknya
risk
penyakit,
ternyata
dan
positi*e
tidak
dalam
Khateeb, ').
(poor) (misal oral hygiene), atau dari lo&
9
7leh
karena
dirasa
siasia
untuk
ingin
menghindari
diperolehnya
#alse
meyakini bah&a diagnostik test harus bisa
positi*e yang bisa berakibat terjadinya
mempunyai
dan
o*ertreatment bagi orang yang belum tentu
speci#ity (Sp) sebesar '11, maka oleh
membutuhkan layanan pre*enti*e. 8al ini
pelaku riset yang menyelidiki caries risk
penting khususnya dilingkungan dimana
dibuatlah kriteria dan cuto## points yang
sumberdaya jarang ditemui. -enghindari
berbeda. "emikianlah, Bilson dan Ashley
#alse positi*e juga diperlukan sekali dalam
(') menetapkan Se dan Sp masing
situasi dimana menejemen penyakit yang
masing dipatok sebesar 1, maka test
direkomendasikan adalah in*asi*e atau
unutk
dikatakan
membebani biaya pasien (5ero et al, 211').
acceptable (bisa diterima). Selain itu, 4leiss
Sebaliknya, dari segi etika dan ekonomi
and Kingman ('1) merekomendasikan
akan lebih menguntungkan bila menaikan
paduan/jumlah ( Se dan Sp daripada =isk
sensiti*ity test guna menghindari terjadinya
model sekurang kurangnya '1 untuk
#alse
menjadi gold standard dikalangan pelaku
mengidenti#ikasi mereka yang berresiko
riset (8ausen '3+ 5ero et al 211').
timbul karies bsa mengakibatkan treatment
Sayangnya, nilai benchmark ini hanya bisa
yang tidak perlu dimasa yang akan datang,
dicapai dengan beberapa instrumen caries
yang bisa jadi lebih mahal dan dirasa sakit
prediction saja (Streiner et al, '2+
oleh pasien karena adanya perkembangan
Scheinin et al, '2+ ?e*erett et al, '@)
penyakit yang tidak terdiagnosa. "engan
nilai
caries
$aries resiko
sensiti*ity
risk
risk
karies)
(Se)
dapat
prediction tetap
(peramalan
merupakan
ilmu
negati*e.
Kegagalan
dalam
menaikkan sensiti#itas risk model, maka jumlah palse positi*e akan meningkat.
none6act. Para pemeriksa harus menyadari
-eskipun
bah&a akan terjadi error dengan proporsi
o*ertreatment pada pasien tertentu, apabila
tertentu, dan misklasi#ikasi bisa berakibat
klinisi
penyajian
tidak
pre*enti*e yang memadai, maka akan
memadai, termasuk didalamnya adanya
sedikit atau tidak sama sekali merugikan
unsur
dan
pasien, karena dental caries tidak diberi
Ketika
peluang untuk mulai dan berkembang.
mngikuti cutto## points dari Se dan Sp, dan
amun demikian , pasien akan mengalami
melihat tradeo## diantara keduanya, maka
sedikit
selanjutnya kita harus memperimbangkan
mengeluarkan
konsek&ensi
pre*enti*e.
management
unsur
undertreatment
menjadi
o*ertreatment (Pitts,
dari
').
mempunyai
terlalu
mau
terusik
bisa
mengakibatkan
mempergunakan
strategi
sisi ekonominya, biaya
untuk
yaitu terapi
banyak #alsepositi*e atau #alsenegati*e (8ensen, '3). Apabila
Risk !actors (4aktor#aktor resiko)
instrumen
dipakai/diterapkan
di
$=A le*el
hendak
%anyaknya #aktor#aktor resiko karies dan
kesehatan
indikator karies telah berhasil diidenti#ikasi
masyarakat untuk penjaringan (screening)
selama dekade riset berlangsung. -isalnya,
massa,
maka akan menguntungkan bila
dalam sebuah telaah sistematik terhadap
mempunyai speci#ity yang lebih tinggi.
risk #actor untuk dental karies dikalangan
Petugas kesehatan masyarakat tentunya
anak muda, 8arris et al, (211E) menemukan
10
bah&a ada sebanyak '1 #aktor resiko (risk
-
#actor) kedapatan mempunyai hubungan
Karakteristikkarakteristik sosioekonomi (>ricksen and
yang signi#ikan dengan pre*alensi dental
%jertness
''+
inano## 'a+ inano## 'b+
caries "engan adanya begitu banyak #aktor, nampaknya
bisa
bikin
cemas
ketika
memikirkan *ariabel mana yang harus
%rathal et al 211) -asing masing dari caries risk predictor tersebut
akan
dibahas
dalam
babbab
berikut.
dipilih untuk dimasukkan dalam $=A instruments.
;ntuk
keperluan
riset
diperintahkan untuk memilih risk #actors dengan tujuan untuk penelitian karena masih
sangat
sedikit
instrumen
$=A
standard yang tersedia (Po&ell, '1.). %eberapa
model
$=A
yang
dipakai
sekarang ini adalah penambahan disiplin dan cenderung #okus pada #aktor#aktor utama
yang
mengakibatkan
tmbulnya
karies, yaitu9 diet, microbial pathogens dan #aktor#aktor kepekaan host. $=A model dari the ;ni*ersity o# oronto sama persis dengan
instrumeninstrumen
(misal
$ariogram,
-anagement
by
tersebut
$A-%=A =isk
($aries
Assessment),
4eatherstone et al 2113) dimana instrumen tetap menjaga #okusnya pada unsurunsur resiko karies dasar (base caries risk) yang dapat dengan mudah diidenti#ikasi di klinik gigi dan dimodi#ikasi melalui tindakan pera&atan pre*enti*e. $aries risk #actors dan caries risk indicators yang paling sering dipakai dalam model $=A multi#aktor meliputi9
-
ingkat
bakteri
Streptococcus
kariogen
Streptococcus mutans dan lactobacilli. Seperti yang pernah dibahas dalam bab
Pendahuluan, dental caries adalah suatu penyakit in#eksius berasal dari mikroba+ dimana etiologic agentnya adalah penghuni tetap dalam rongga mulut (oral ca*ity) yang menyebabkan demineralisasi jaringan keras gigi
manakala
proporsinya
pathogenisitas
berubah
terhadap
sebagai
kondisi
mutans sp
keuntungan
yang
seperti
(S-)
(?%)
Lactobacillus
reaksi
lingkungan.
-ikroorganismemikroorganisme Streptococcus
dan
dan
mendapatkan
cukup
signi#ikan
dibanding dengan bakteri asidogenik oral lainnya disebabkan oleh si#at aciduric yang dimilikinya.
S-
tidak
hanya
mampu
bertahan hidup dalam lingkungan asam saja,
tetapi
mereka
kemampuannya
juga
untuk
adaptasi
meningkatkan
kecepatan memproduksi asam, sehingga dengan demikian menjadikan p8 dalam rongga mulut lebih rendah dan membentuk cariogenic pla0ue (-oss and 5ero, '). Kalau S- merupakan inisiator utama
(yaitu
pembentukan lesi karies (?oesche, '),
dan
maka ?% secara substansial berkontribusi
mutans
-
lactobacilli) 4aktor#aktor
dalam perkembangbiakan lesi, disebabkan
-
kecepatan alir dan kapasitas bu##er). Paparan #luoride (4luoride
-
e6posure) $aries e6perience
sali*a
(seperti
oleh kemampuan mereka bertahan hidup pada p8 yang lebih rendah dibanding dengan
sebelumnya
(pre*ious caries e6perience) dan
S-.
kemampuan untuk
Selain untuk
menghadapi
itu,
menyusun
menyimpan saat
saat
energi dimana
#ermentable carbohydrate langka dalam
11
rongga
mulut.
Aadaptasi
yang
(>ricksen et al, '', '', Han 8oute
mentakjubkan ini memungkinkan kadar
'@). Kecuali temuan temuan pada anak,
oral S- tetap relati# konstan sekalipun
maka kadar S- sali*a yang tidak pasti itu
terjadi
bisa
dimasukkan ke risk assessment (inano##,
kemampuan
'a+ inano##, 'b). test sali*a untuk
modi#ikasi
diet.
?%
mengembalikan/memulihkan
ini, dan dengan demikian ?% counts
?% masih kurang sensiti# dibanding dengan
(hitungan ?%) lalu seringkali dipakai untuk
test untuk prediksi karies. Kurang pula
menentukan
akan
sensiti# dibanding test sali*a untuk S-. 8al
perubahan diet (8ildebrandt, '). -enurut tradisi, S- dan ?% counts
ini diduga ?% bukan merupakan penyebab
kebutuhan
pasien
dijadikan indikator biologi utama yang dipakai
untuk
e6perience
memprediksi
yang
(Pienihakkinen,
akan
'3+
caries datang
Krasse,
',
"emers et al '1, "isney et al '2). Penelitian telah menunjukkan bah&a tidak
hanya
mikroorganisme
mikroorganisme itu saja yang berhubungan dengan insidens karies, tetapi diperlihatkan
utama inisiasi dental caries, namun ?% dijumpai dalam
jumlah
besar
dimana
banyak karbohidrat dikonsumsi (4ontana and 5ero 211). ?% count biasanya dianalisa untuk mencerminkan perubahan diet yang terjadi dan hasil testnya berguna untuk memoti*asi pasien dan memonitor perubahan oral hygiene, diet dan
microbial
therapies
juga bah&a anakanak dengan kadar tinggi
(8ansel Petersson et al 211@). Ada beberapa orang petugas kesehatan
pathogens
mereka timbul
gigi yang mempergunakan S- dan ?%
sejumlah cukup besar lesi karies dibanding
count ini tidak hanya untuk mengestimasi
dengan anak yang le*el/kadar pathogennya
caries
rendah
memonitor
tersebut,pada
(5ickert
et
al
'2).
-eski
risk
hygiene
berhasil
mengedukasi
mengidenti#ikasi
anak
tetapi
pencapaian
demikian, kadar S- dan ?% di sali*a lebh dalam
saja,
dan
diet,
juga
untuk
perbaikan untuk
pasien
oral
kemudian
terkait
dengan
dengan lo&risk dibanding dengan mereka
kesehatan oral mereka. Ada perangkat
yang meningkat risknya untuk timbul
untuk membuat kultur sali*a yang bisa
karies (Han 8oute, '@). est sali*a tersebut membantu para
dikerjakan
pro#esional
kedokteran
mengidenti#ikasi
kedua
gigi
dalam
populasi
yang
sangat beda susceptoble diseasenya (peka penyakit), namun kurang e#ekti# untuk meramalkan karies dalam group resiko menengah (moderate risk group).Akurasi test untuk S- dalam meramalkan karies yang akan datang pada seluruh populasi adalah kurang dari 1. Sayangnya, meski banyak
dipakai
di
$=A,
kemampuan
memprediksi dari test mikrobiologi ini masih belum pasti di tingkat indi*idu
dengan
mudah
dan
bisa
menentukan bacterial count. "i >ropa, 7rion
"iagnostica
menjual
kit
untuk
mengestimasi Streptococcus mutans count ("entocult S- strip mutans) yang ada didalam sampel sali*a dan pla0ue, dan "entocult
?%
untuk
lactobacilli
count
mengestimasi
didalam
sali*a.
"i
Amerika ;tara, <*oclarHi*adent menjual $=A test kit yang juga mengestimasi kadar S- dan ?% dalam sali*a. ;ntuk kedua kit yang dijual diatas, maka agar plates atau strip yang dicelupkan dalam kaldu bahan giFi
(nutrient
broth)
harus
diinkubasi
12
selama
dua
pertumbuhan
hari
untuk
bakteri.
memacu
Pasien lalu diberi umpan balik tentang
diminta
potensi kariogenik dari pla0ue yang ada
Pasien
kembali dalam dua hari untuk melihat hasilnya. Sebuah system baru telah berhasil dikembangkan, dimana S- count bisa diestimasi
dengan
bioluminescence bakteri
mengukur
yang
yang
dihasilkan
memetabolisir
oleh
adenosine
triphosphate (AP). Penelitian pendahuluan (4aFilat et al, 21'1) menunjukkan bah&a $ariscreen
$aries
Susceptibility
est
($ari4ree), yakni sebuah chairside bacterial test 'menit sederhana untuk mengestimasi risiko karies pasien melalui pengukuran langsung akti#itas biologi daripada pla0ue, dan ini sebagai alat yang berguna untuk mengukur
kadar
S-
dalam
pla0ue
(:ambar '')
dalam dirinya.
!aktor-"aktor sali#a lainnya.
Sali*a melakukan banyak #ungsi protekti# terhadap
inisiasi
perkembangan
(a&alan)
dental
dan
caries.
Sali*a
membantu membersihkan partikelpartikel makanan dan bakteri dari rongga mulut, dan
sali*a
(bu##er)
juga
asam
menahan/menyangga
yang
dihasilkan
oleh
mikroorganisme yang ada dalam pla0ue. %anyaknya
orang
yang
menderita
berkurangnya kecepatan alir sali*a semakin meningkat
terutama
dikalangan
orang
orang tua. Ierostomia (mulut kering) bisa terjadi
akibat
dari
berbagai
kondisi
diantaranya therapi radiasi di kepala dan daerah leher serta penyakit seperti Sjogren syndrome, penyakit Parkinson dan diabetes mellitus yang tidak terkontrol (8unter ') amun demikian, 6erostomia paling sering disebabkan oleh e#ek samping dari banyak obat yang diresepkan kepadanya,
Gambar
15-1.
Gambar
foto
dari
CariScreen (Oral Biotech Inc. caries susceptibilit!
tester.
Sampel
pla"ue
diperoleh den#an memper#una$an s%ab !an#
terdapat
bersama
$it
(terlihat,
dicampur den#an bioluminescent rea#entm dan disisip$an masu$ $edalam tester !an# men#u$ur
produ$si
'riphosphate
(&'
bioluminescence.
S$or
&denosine melalui
rea$si
diba%ah
1.5))
adalah relatif sehat, s$or diatas 1.5)) menun*u$$an resi$o ter*adi luban# (deca!. +ceta$ ulan# den#an sei*in dari Oral Biotech, Inc.
termasuk
disini
antihistamine,
anti
kholinergik dan antidepressant tricyclic. -eskipun
6erostomia
sudah
lama
diketahui sebagai risk #actor pada semua orang dengan berbagai umur, ternyata dikalangan yang tua tua, khususnya yang peka terhadap perubahan sali*a, disebabkan oleh banyaknya obatobatan yang sering mereka perlukan untuk diminum. 8al ini menjadi problematik karena mereka yang dulunya
bisa
mempertahankan
gigi
geliginyam dan kini karena menderita kelainan sali*a yang tidak menguntungkan, sehingga jadilah mereka mempunyai resiko
13
lebih tinggi tergadap timbulnya karies
diu$ur dari penanda !an# ada di man#$u$.
((4ure, '+ Petersen, 211).
ecepatan alir salia !an# distimulasi
7rang yang berlkurang kronis #ungsi
din!ata$an seba#ai mL0menit. ecepatan
sali*anya, diketahui mempunyai kenaikan
$uran#
akti#itas karies yang cukup berarti. %anyak
seba#ai rendah dan men#a$ibat$an caries.
dokter gigi yang mengandalkan keluhan 6erostomia
pasien
untuk
dari
),
mL0menit
di$ata$an
Kecepatan alir sali*a yang distimulasi,
mendiagnosa
yakni dengan mempergunakan para##in &a6
hyposali*asi+ namun demikian, keluhan
biasanya juga diukur untuk menyimpulkan
subyekti# ini serinkali tidak berhubungan
apakah strategi pre*enti# yang didasarkan
dengan
obyeklti#
pada stimulasi sali*a (misal mengunyah
esting
permen tak bergula) akan menguntungkan
temuan
berkurangnya
temuan
aliran
sali*a.
kecepatan alir sali*a yang tidak distimulasi
pasien.
(unstimulated)
dapat
distimulasi yang rendah akan meningkatkan
dengan mudah dilakukan di praktekan
resiko terjadinya karies pada orang de&asa
klinik, dan testing ini mempunyai *aliditas
(4link, 2113) dan aliran sali*a stimulasi
prediksi yang kuat untuk menilai caries
dengan kecepatan rendah kurang dari 1,@
risk. :$ America menyajikan sali*ary test
m?/menit,
kit yang lengkap disertai dengan petunjuk
menyebabkan karEies. etapi ada seorang
tentang bagaimana mengukur aliran sali*a.
penelaah yang menunjukkan bah&a ada
(:ambar '2).
#aktor lain yang lebih penting daripada
pada
seseorang
Kecepatan
alir
dikatakan
sali*a
rendah
tak
dan
sali*a stimulasi yang angkanya rendah ini (%illings, '@). Kapasitas bu##er #aktor
resiko
lain
sali*a
merupakan
untuk
karies
(Pienihakkinen ', Bilson and Ashley '). Kapasitas bu##er ini bisa diukur dengan mudah memakai <*oclarHi*adent $= test kit ("entobu##) atau :$ America bu##ering capacity test (:ambar '@) Gambar 15-. it tes $ecepatan alir salia !an# distimulasi. edua item tersebut, !an# dipersembah$an oleh GC &merica dalam
salia
diper#una$an salia
test untu$
distimulasi
$its men#u$ur
(stimulated
mere$a, aliran asien
men#un!ah se$epin# paraffin %a/ !an# disa*i$an dalam bun#$us tertutup, dan di$umpul$an samua salia dalam man#$u$ ta$ar.
Idealn!a,
pen#umpulan
harus
dia%asi sehin##a tida$ ada !an# tertelan $embali. Setelah 5 menit, olume salia
14
satu atau lebih bidang ini akan membantu dokter gigi dan pasien untuk menyesuaikan rencana pera&atandengan unsur
unsur
tersebut
menggunakan
guna
mengubah
*ariabel caries risk yang lain, seperti misalnya #aktor#aktor bakteri dan sali*a (inano## 'a+ inano##, 'b). ;ntuk mencegah
terjadinya
dianjurkan
agar
kadar
dental
caries,
#luoride
yang
konstan rendah harus dipertahankan dalam lingkungan oral (?ihat chapter ' tentang 4luoride. Karies telah menurun diseluruh dunia, Gambar
15-.
'he
Saliar!
Buffer
Capacit! test (GC &merica. (a Sebuah bun#$us tertutup berisi p2 indicator paper strip dan pipet plasti$ ipet diper#una$an untu$
memindah
di$umpul$an
setetes
selama
salia
test
alir
!an# salia
berlan#sun# (Gambar 15- diatas p2 indicator paper strip. Setelah ) deti$, %arna !an# timbul dibandin#$an den#an %arna !an# ada dalam p2 indicator Chart. (b untu$ perbandin#an %arna. 3arna merah menun*u$$an resi$o lebih tin##i terhadap $aries. p2 dari sisa dan salia stimulasi dapat *u#a diu$ur lan#sun# den#an memper#una$an p2 test paper lain !an# disa*i$an dalam $it (tida$ terlihat namun
ini
tida$
sepentin#
men#u$ur
$apasitas buffer.
dan para ahli yang disur*ey menyatakan bah&a alasan utamanya adalah karena telah meluasnya
pemakaian
pasta
gigi
ber#luoride. (%rathall et al '). Ketika melengkapi $=A, maka berbagai sumber #luoride harus diperhitungkan, seperti misal air minum ber#luoride, maupun topical #luoride yang dioleskan secara pro#esional. 7leh karena bisa jadi ada lebih dari satu sumber #luoride, dan semuanya boleh dikata
memberikan
paparan
yang
optmimum, maka pasien bisa dan mungkin pula tidak bisa berresiko. Pasien yang seumur
umur
tinggal
didaerah
non
#luoridasi, dan tidak mempergunakan pasta gigi
ber#luor,
ada
kemungkinan
akan
mempunyai resiko yang lebih tinggi terjadi karies (lihat $hapter ' 4luoride). Pla%ue
!luoride e$posure.
Paparan/terpaan (e6posure) topical #luoride, oral hygiene dan diiet seringkali bukan merupakan #aktor prediksi yang kuat untuk timbulnya karies, namun semua itu masih sering dimasukkan dalam instrumen $=A karena mereka merupakan petunjuk untuk tindakan pre*enti*e yang akan diambil sesuai anjuran. -enentukan masalah dalam
7leh karena dental caries adalah suatu penyakit mikrobiologi, maka persyaratan untuk timbulnya karies adalah terdapatnya dental pla0ue pada gigi, dan karies tidak akan ada/terjadi kecuali jika ada bio#ilm disitu, terlepas dari adanya #aktor#aktor resikolain. Para pelaku riset ternyata tidak berhasil
memperlihatkan
hubungan
konsisten antara skor dental pla0ue dengan
15
karies (8unter '). idak semua pasien dengan pla0ue control jelek mesti timbul karies+ namun demikian, mereka yang jarang membersihkan gigigiginya atau kurang e#ekti# dalam membersihkan gigi,, mereka mempunyai resiko lebih tinggi timbul
lesi
karies
(Kidd,
').
Selanjutnya, kondisi yang menghalangi upaya pemeliharaan jangka panjang oral hygiene, seperti misal kelumpuhan mental dan #isik, positi# mengakibatkan caries risk yang
lebih
tinggi
(<8
$onsensus
"e*elopment $on#erence 211'). 8ubungan yang tidak tetap antara oral hygiene dengan pre*alensi karies bisa disebabkan oleh cara
4i#. 15- (a. &da ban!a$ pla"ue
mengumpulkan data. %anyak model risk
tampa$ mata, bah$an sampai di #in#ia
assessment mempergunakan indeksindeks
ma/illa. Caries dapat den#an *elas terlihat
pla0ue
di cerical mar#n #i#i-#i#i lateral dan lesi
yang
penelitian
dibuat
penyakit
untuk
keperluan
periodontal
guna
$aries terlihat *elas di incisius central
mencatat status oral hygiene pasien. 8al ini
$anan. asien ini mempun!ai resi$o tin##i
dapat menjadi upaya recording yang tidak
ter*adi $aries. (b Sebuah foto dari seoran#
akurat karena sering didasarkan pada skor
pasien de%asa !an# *elas berresi$o a$an
smooth sur#ace, padahal mayoritas karies
$ehilan#an beberapa #i#i a$ibat dental
terjadi di pits dan #issure atau permukaan
deca!. Seba#ian besar #in#ial mar#in
interproksimal
telah deca!6 (Courtes! of +r. im utsch
gigi
(inano##,
'a+
of Oral Biotech, &lban! O7, 8S&.
inano## '). amun
demikian,
bila
pasien
Kepada
pasien dapat diperlihatkan
memperlihatkan giginya yang tertutup oleh
dimana
pla0ue,
boleh
mempergunakan larutan disclosing (lihat
diblang tidak ada, maka bisa dipastikan
$hapter '). Pada kasus tertentu, resiko
kalu gigi geligi pasien tersebut berresiko
karies
(4ig. 'Ea+ 4ig 'Eb)
treatment. 7rthodonsi bisa mengakibatkan
sementara
oral
hygiene
pla0ue
bisa
berada
meningkat
dengan
karena
dental
timbulnya lesi &hite spot yang meluas karena pla0ue tidak hilang dari gingi*al margin dan remaja sementara itu meningkat terus
konsumsi
gulanya.
8al
ini
diperlihatkan dalam 4ig. '.
16
retenti*eness
(nyelip)
makanan,
unsur
unsur protecti*e dalam makanan (seperti kalsium, pos#at), #rek&ensi makan dan snek, nonmakanan yang mengandung gula (seperti loFenges, permen karet, obat2an), dan pola konsumsi (misal minum sesap bergula untuk &aktu yang lama). Pasien 4i#. 15-5 Ini adalah foto dari seoran#
disuruh mengisi da#tar dietnya dalam 2E
pasien setelah selesai men*alani pera%atan
jam dan diminta untuk melengkapi catatan
orthodonsi, memperlihat$an adan!a $aries
diet tambahan hingga &aktu satu minggu
baru !an# timbul diantara brac$ets dan
untuk meyakinkan praktisi apakah pasien
#in#ial mar#in (Courtes! of +r. +aid
berresiko tinggi untuk dental caries.
Boa#, ++S, each 'ree, Geor#ia, 8S&.
-enilai
diet saja biasanya belum
cukup untuk bisa memprediksi karies. !ermentable carbohydrates
Penelitian pada manusia belum menemukan
Konsumsi gula dan karbohidrat dianggap
hubungan yang konsisten antara konsumsi
sebagai #aktor etiologi penting timbulnya
makanan kariogenik dengan dental caries
dental caries (5ero 211E). Peran dari diet,
e6perience. "alam penelitian longitudinal
si#at uamanya adalah lokal, bukannya
yang dilakukan oleh %urt et al (')
sistemik seperti bakteri yang memetabolisir
konsumsi
karbohidrat dan gula menghasilkan produk
diketahui hanya sebagian saja berhubungan
sampingan berupa asam yang menyebabkan
dengan tambahan caries di interproksimal,
terjadinya demineralisasi permukaan email.
namun tidak semuanya berkaitan dengan
Apakah
akan
karies di pits dan #issure. "enal caries
berlangsung/berlanjut hingga terjadi lesi
adalah sebuah penyakit multi#aktor, dan
karries, hal ini tergantung pada ragam
dengan demikian resiko karies tidak selalu
unsurunsur diet, oral hygiene pasien,
mempunyai
terpaan #luoride, dan kemampuan sali*a
konsumsi karbohidrat yang #ermentable.
untuk menetralkan asam2 dari pla0ue (%urt
-isalnya, telah diketahui bah&a dalam diri
and Pai, 211').
anak akan sangat sedikit karies yang timbul
akti#itas
%eberapa
penyakit
unsur
ini
di
antar&aktu
korelasi
makan
langsung
dengan
perlu
jika mereka mempunyai oral hygiene yang
dikemukakan didepan pasien ketika hendak
baik, terlepas dari apapun intake diet
menilai resiko karies pasien. Apakah suatu
mereka+ tetapi apabila oral hygiene jelek,
makanan
maka
itu
kariogenik
diet
gula
atau
tidak,
intake
gula
yang
tinggi
akan
tergantung pada sejumlah #aktr spesi#ik
memperlihatkan
yang
yang
pre*alensi karies (*an 8oute, 'E). 7leh
memakannya, yakni oral bakteri yang
karenanya diingatkan untuk lebih berhati
mendominasi pada pla0ue, kecepatan alir
hati dalam menelusuri #aktor#aktor diet
sali*a,
serta
hubungannya dengan caries #actor lainnya
ketersediaan #luoride.dalam oaral ca*ity
seperti tindak/praktek oral hygiene dan
nya. Klinisi harus juga memperhatikan
#luoride e6posure.
ada
dan
dalam
diri
kapasitas
orang
bu##er,
adanya
kenaikan
17
ditambah
akti#itas
penyakit
terkini,
Pre#ious caries e$perience (pengalaman
cenderung menjadi lebih indicati*e menilai
caries sebelumnya/dahulu)
tingkat
idak diragukan lagi kalau pre*ious caries
ditunjukkan bah&a prediksi jangkapendek
e6perience masih tetap merupakan sebuah
(yaitu kurang dari 2 tahun) lebih handal
predictor
dibanding dengan prediksi resiko jangka
yang
paling
kuat
untuk
caries
risk
pasien.
elah
terjadinya/timbulnya karies di &aktu yang
panjang (lebih dari tahun). "ental caries
akan datang (8ausen, '3+ Pitts, '+
akan timbul dalam kondisi oral yang tepat,
Po&ell, '). Pre*ious caries e6perience
dan
merupakan
berubah
risk indicator
yang paling
keadaan
tersebut
selama
dimungkinkan
penelitian
berlangsung
sering dipergunakan oleh dokter gigi baik
lebih lama lagi, karena adanya perubahan
di klinik praktekannya maupun di riset
perilaku dan gaya hidup (Po&ell, ').
$=A
karena
memberikan
kemampuan
predicti*e paling kuat (Abernathy et al,
ociodemographic indicators
'3+ Pienihakkinen '3)+ %eck et al,
menurut sosiodemogra#i).
'2). Penyelidikan pada anakanak dan
%eberapa orang pelaku riset memasukkan
remaja
bah&a seseorang
umur pasien pada &aktu mereka menilai
yang sudah timbul karies di a&al a&l tahun
resiko karies, karena gigigigi kena terpa
hidupnya cenderung untuk timbul lebih
berbagai tingkatan lingkungan oral yang
banyak lagi karies di tahuntahun yang
berbedabeda dan dalam berbagai #ase
akan datang (8el#enstein et al, '')+ ?i
sepanjang hidupnya.
menunjukkan
and Bang 2112). Kecenderungan ini juga
"ental
caries
sebagai
caries risk dikalangan anak yang ibunya
Anggapan ini muncul manakala diketahui
mempunyai karies, dan orang de&asa lebih
bah&a pre*alensi karies di masa tersebut
dimungkinkan timbul karies akar (root
kedapatan sangat jauh lebih tinggi, dan
caries) jika mereka sudah ada/mempunyai
diketahui beberapa anak menjadi caries
coronal caries (?ocker et al, ').
#ree ketika mereka mencapai de&asa. Kini
Pre*ious caries e6perience sering dipakai
tidak lagi demikian halnya, dan proses
dalam model peramalan (prediction model)
penyakit karies menyebar luas semasa
karena cepat, sederhana dan murah untuk
hidup seseorang (%urt and >klund ').
merecord. amun demikian, ia tidak bisa
"e&asa semua umur masih timbul coronal
memperinci
yang
caries dan dengan demikian maka sekarang
menyebabkan terjadinya dental cares, dan
karies harus dipandang sebagai penyakit
karenanya tidak dapat dipakai sebagai alat
seumur hidup. Kini, umur sebagai salah sau
tunggal
strategi
risk indicator dianggap kurang penting
pre*enti*e yang tepat yang diarahkan untuk
dalam prediksi karies.
menghilangkan
resiko
#aktor resiko utama (yakni diet, bacteria
pasien untuk timbulnya karies (%rathall et
dan host) lebih diutamakan ketimbang
al 211). "okumentasi caries e6perience '
umur orang untuk mengkategorikan dengan
tahun
tepat caries risk le*el (Po&ell ').
untuk
terakhir
#actor
tertentu
menentukan
atau
mengubah
hingga
2
tahun,
dan
masa
dipandang
telah ditunjukkan dengan adanya kenaikan
risk
penyakit
dahulu
(petunjuk
kanakkanak.
18
%eberapa penyelidik mempergunakan
menunjukkan bah&a dental cares sekarang
demographic rsk indicator lain dalam caries
ini dapat dipandang sebagai penyakit akibat
risk
kemiskinan (:ra*es, et al, '+ Palmer
model
Perempuan,
mereka, baik
maupun
seperti
dimasa
kanakkanak
de&asa,
memperlihatkan
skor
gender.
"-4
and
Pitter
'+
Petersen
211)..
cenderung
Kemunduran paling tajam pre*alensi karies
("ecayed,
terjadi pada kelompok S>S tingkat atas,
-issing, 4illed) lebh tinggi dibanding
sedangkan
berkurangnya
dengan pada lakilaki. Perempuan ummnya
terjadi pada kelompok S>S tingkat lebih
cenderung mempunyai oral hygiene yang
rendah (inano## 'a+ inano## 'b).
rate
lebih unggul dan missing teeth lebih sedikit
%anyak
dibanding dengan pada lakilaki.Karena itu,
*ariabel*ariabel
tak mungkin perempuan mempunyai caries
dimasukkan dalam instrumen $=A ataukah
susceptibility
tidak.
(kerentanan karies) lebih
diskusi
disease
Dang
membahas
apakah
sosioekonomi
perlu
pasti
indikatorindikator
tinggi daripada laki laki. (%urt and >klund
tersebut seringkali akan menseleksi orang
'). -edical status seseorang adalah
orang dengan highrisk karena mereka akan
suatu
menggabungkan
lebih cenderung menimbulkan le*el lebih
beberapa diantara unsur yang sama sebagai
tinggi tooth decay daripada orang yang
suatu risk #actor yang lain, seperti beban
hidup diba&ah kondisi yang kurang ekstrim
bakteri (bacterial load) dan si#at si#at sali*a
(8obdelt et al, 211@). amun, seperti
Ierostomia dan tidak adanya kemampuan
medical status, mereka tidak menunjukkan
#isik atau kogniti# akan mengubah sali*a
risk #actor yang mana yang bertanggung
dan bacterial count dalam rongga mulut
ja&ab
seseorang, khususnya pasienpasien orang
mereka seringkali secara tidak langsung
tua dan yang berkebutuhan khusus, dan
dipertimbangkan bersama
dengan
etiologi yang lebih kuat (%rathall et al
indikator
yang
demikian
akan
atas
munculnya
#aktor #aktor
211).
tinggi untuk akti#itas karies. -edical status
dikatakan kebiasaan kesehatan dan diet
seringkali tidak dinilai, oleh karena ia
dipengaruhi oleh pendidikan, penghasilan
secara tidak
dipertimbangkan
dan lingkungan+ namun demikian, bacterial
karena e#eknya yang lebnih kuat dalam
le*el dan diet kariogenik biasanya sudah
memprediksi #aktor resiko etiologi seperti
dianggap
sebagai
misalnya kecepatan alir sali*a ( 4ure ').
terjadinya
caries
Sosioeconomic status (S>S)adalah sebuah
ketiganya dinilai (assessed). Karenanya lalu
ukuran kasar peringkat relati# sosial dan
dirasa
ekonomi seseorang atau keluarga ditinjau
*ariabel
dari
#aktor biologi kedalam model $=A yang
#aktor#aktor
seperti
income,
sedikit
dan
menghasilkan/mengakibatkan resiko lebih
langsung
Ada
penyakit,,
berlebihan
dan
sosioekonomi
laporan
&#erall (keseluruhan)
yang
lalu
secara
untuk
sama.
dekade
kalau
penyebablangsung
pendidikan dan pekerjaan. Sejumlah besar beberapa
keraguan
maupun
#aktor
"isimpulkan
dan perilaku terkait dengan dental caries,
assessment di ;ni*ersity o# orth $aroline
dan
bah&a *ariabel*ariabel klinis merupakan
penelitian
secara
rinci
konperensi
baik
menunjukkan bah&a #aktor#aktor sosial
beberapa
dalam
menilai
teratur
risk
19
predictor lebih kuat untuk caries dentis
tahun) dan timbulnya root caries. (%eck et
dibanding
nonklinis.
al'+ Po&ell et al, ''+ =a*ald and
Pengalaman yang lalu tentang akti#itas
%irkhed '2+ =i*ald et al '@+ Coshi et al
karies adalah merupakan indikator paling
'@+ ?ocker '). Kami baru saja mulai
signi#ikan untuk timbulnya karies di&aktu
melihat penelitan yang menyelidiki akti#itas
yang
karies
dengan
akan
*ariabel
bersama
dengan
microbial
agent,
de&asa lebih muda
dan
status
=uiF -ira*et et al 2113+ Sonbul et al.
sosioekonomi(Po&ell ').%ah&a dental
211). 8al ini cukup menjanjikan karena
caries adalah suatu penyakit multi#aktor,
populasi
menjadi masuk akal untuk mempergunakan
mengungkapkan
ragam predictor untuk memprediksi dengan
yang
akurat resiko untuk terjadinya penyakit.
perubahan gaya hidup yang mereka alami
elah diungkapkan bah&a analisa yang
dari a&al hingga masa de&asa, seperti
memakai kombinasi #aktor biologi dan
misalnya hidup jauh dari rumah untuk
sosial terbukti memberikan hasil yang lebih
pertama
baik
anya
pera&atan gigi, dan jangkauan/akses ke
memiliki satu risk #actor saja. Pekerjaan
pera&atan gigi di pedesaan (Skillman et al.
harus dilanjutkan di lingkup ini untuk
21'1).
paparan
datang,
#luoride,
mor#ologi
gigi
daripada
penelitian
yang
menentukan caries risk #actor dan indicator
secara
umum
yang
(%ader et al. 211+
de&asa
berbeda
%erikut
muda
#aktor#aktor yang
kali,
mencakup
penyakit
disebabkan
perubahan
ini
bisa
adalah
oleh
peman#aatan
dua
mana yang paling e#ekti# untuk populasi
instrumen
yang sudah ditetapkan.
assessment. Pertama, yang disebut sebagai
"alam kenyataan, ide caries
risk
$ariogram,
multi#actorial
contoh
sebuah
caries
alat
yang
risk
banyak
assessment ini sudah dimengerti/dipahami.
tersedia dan telah di*alidasi serta banyak
?ulusan 4K: yang masih baru lebih
mendapat perhatian dalam disiplin ilmu
dimungkinkan untuk menilai resiko karies.
cariology.
7ral hygiene, aliran sali*a dan terdapatnya
$ariogram ini banyak dipakai untuk
karies akti# dianggap merupakan risk #actor
mengidenti#ikasi #aktor resiko karies untuk
yang paling penting (=iley et al 21'1+ Dorty
berbagai populasi didunia (&etman et al.
et al 21'').
211+ =uiF -ira*et et al 2113+ Al -ulla et
Multi"actorial
caries
risk
assessment
al 211+ Kolgerson et al 211).. Program
models.
ini masih tersedia bebas dari the ;ni*ersity
Sepasang pelaku riset menyaksikan bah&a
o# -almo di S&edia dalam beberapa
sebagian
bahasa,
besar
penelitian
$=A
telah
dan
so#t&are
nya
compatible
dilakukan pada populasi anakanak dan
dengan Bindo&s 3. Sayangnya, pencipta
remaja (>riksen dan %jertness ''+ Po&ell
alat
et ').
*alidated ini, yaitu Pro#essor %ratthall,
"an masih relati# sedikit penelitian yang
meninggal di tahun 211 , dan $ariogram
melibatkan subyek de&asa, dan mereka
belum pernah diupdate. -eski demikian
yang melakukan itupun ber#okus terutama
alat ini masih dapat dipakai di klinik gigi
pada de&asa lebih tua (umur kira2 1
(dental
$=A
yang
o##ices)
sangat
yang
berguna
dan
mempergunakan
20
Bindo&s. Kedua, sebuah #ormat cares risk
4i#ure 15-9: Sebuah contoh sampel hasil
assessment ($aries =isk and Pre*enti*e
dari
eeds
ro#ram soft%are ;Cario#ram< ini dibuat
Assessment)
dari
4akultas
analisa
Cario#ram
Cares
7is$.
Kedokteran :igi di ;ni*ersitas oronto
oleh rofessor +ou#lass Brathall dari the
(4igure ''), adalah sebuah model yang
+ental School di =almo, S%edia dan
dikembangkan
se$aran#
oleh
uni*ersitas
dan
sudah
bisa
dido%load
dari
dipergunakan oleh mahasis&a di klinik K:.
se$olah $edo$teran #i#i tersebut melalui
Cariogram
3indo%
$ariogram, dibuat pada tahun ', mula
mes$ipun +r. Brathhal $ini telah tiada.
mula disusun sebagai model edukasi yang
+en#an memasu$$an an#$a caries ris$
bertujuan
etiologi
factors di $olom ri#ht-hand, ma$a muncul
multi#aktor daripada dental caries dengan
pie chart !an# memperlihat$an estimasi
cara yang sederhana. %erupa gambar gra#ik
peluan# men#hindari $aries baru (hi*au.
memperlihatkan
yang melukiskan interaksi #aktor#aktor
ersion
hin##a
3indo%
>,
Program inimendorong klinisi untuk
yang berkaitan karies dengan keseluruhan
memasukkan
pro#il resiko dari pasien. Pada mulanya,
merupakan lo& risk, dan J@ merupakan
presentasi berupa pie chart mencakup tiga
high risk) untuk (sembilan) risk #actors
komponen
yakni9
dan
(caries e6perience, penyakit umum terkait,
kerentanan
(susceptibility)
.%erdasarkan
kandungan diet, #rek&ensi diet, banyaknya
model nterakti#
ini,
diet,
dibuar
bakteria
program
pada tahun
(1@,
dimana J1
pla0ue, Streptococcus mutans, #luoride,
Perubahan
sekresi sali*a, dan kapasitas bu##er sali*a)
perubahan yang dilakukan pada program
dan skor pertimbangan klinis (clinical
mencakup penambahan dua atau lebih
judgement). erbentuklah sebuah algoritma
section
yakni
sehingga semua #aktor yang dimasukkan
dan
kedalam model dapat dibobot dan peluang
pada
pie
'3.
komputer
bobot
chart,
Jcircumstances/keadaan
Jchance/peluang) menghindari karies. "i
pasien
sektor circumstances mencakup #aktor
dikalkulasi.
#aktor yang tidak ikut secara langsung
(keping)
dalam
program interakti# ini dimungkinkan untuk
timbulnya
karies,
tetapi
risk
menghindari
caries
merupakan
pie
dapat piece
akhir dalam diagram.. "engan
predictor o# dental caries, seperti caries
menunjukkan kepada pasien bagaimana
e6perience
penyakit2
caries risk mereka dapat berubah akibat
Sebuah
dari berbagai tindakan. Sebagai tambahan,
contoh hasil piechart setelah memasukkan
Pro#il resiko pasien ini dapat disimpan atau
berbagai skor caries risk ditunjukkan dalam
diprintm dan program ini memberikan
4igure '.
rekomendasi
yang
lalu
dan
sistemik (%rathall et al 211).
tindakan
pre*enti*e
yang
harus diambil untuk menghindari akti#itas karies baru. JCares
risk
and
pre#enti#e
needs
assessment' instrument
(
21
4akultas Kedokteran :igi ;ni*ersitas
2. 4aktor#aktor resiko karies dasar
oronto membuat sendiri instrumen caris
(basic care risk #actor)9
risk
assessment
Pre*enti*e
eed
($aries
ada ''
=isk
and
#aktor (misal, karies masa lampau
Assessment)
dan
dan oral hygiene) dinilai dan diberi
diterapkan di klinik gigi berbasissekolah
skor (J1 untuk rendah, L' untuk
mereka pada tahun ' (4igure '3).
menengah atau J2 untuk risko tinggi).. otal skor resiko dihitung dengan
menjumlahkan
skorskor
dari ke '' risk #actors. @. 4aktor pencegah karies pre*enti*e
#actors).9
in*entaris
($are
menyajikan
tindakantindakan
pre*enti*e yang rutin dilakukan pasien. E. est kerentanan karies tambahan (Supplementari caries susceptibility test9 menyajikan anjuran untuk test diagnostik tambahan dan prosedur 4i#ure 15->: Caries ris$ and preentie needs
assessment.
(Lembar
penilaian
resi$o $aries dan $ebutuhan a$an upa!a
yang dapat
dipergunakan untuk
menyelidiki
tingkat
risk
pasien. . =ingkasan penilaian (Assessment summary) 9 menyajikan ruang untuk
pence#ahann!a.
merigkas #aktor#aktor resikopasien
dan
bidang
treatment
pre*enti*e
caries
dentistry, membantu
mengusulkan
pre*enti*e
perhatiannya
4aktor #aktor resiko yang dipilih untuk
pada kebutuhan pencegahan karies bagi
assesment dalam instrumen ini diperoleh
pasien. 4ormat $=A dimaksudkan untuk
dari literature. -eskipun alat $=A ini
memberi panduan bagi mahasis&a untuk
sudah pernah dipakai selama lebih dari satu
mencermati berbagai #aktor yang bisa
dekade, kini sudah die*aluasi (Kraglund
mempengaruhi resiko karies (caries risk),
211). Alat ini mampu dengan akurat
maupun tindakan pre*enti*e yang ada guna
mengkategorisasi resiko seseorang untuk
mengurangi
timbulnya karies dimasa yang akan datang,
mahasis&a
mem#okuskan
resiko
terjadinya
penyakit
seperti yang ditunjukkan oleh adanya dua
(%urgess '). Ada (lima) bagian dalam #ormat9 '. "ata
dasar
pasien9
meliputi
trend yang muncul dari data. Pertama, karena resiko karies naik, maka jumlah gigi
in#ormasi tentang kelainan medis,
yang
terkena
karies
juga
meningkat.
kelumpuhan (disabilities) dan alat
%anyaknya gigi yang karies naik sebanding
alat oral (oral appliance) yang bisa
dengan kelompok resiko (1,21 lo& risk
mempengaruhi resiko karies pasien
group, ','@ moderate risk group, dan 2,1
keseluruhan.
high risk group). Kedua, manakala caries
22
risk
naik,
banyaknya
orang
yang
dengan
lo&risk
saja.
?agi,
hal
ini
memperlihatkan caries pada pemeriksaan
menunjukkan mudahnya mengidenti#ikasi
lanjutan (#ollo&up e6am) juga meningkat.
pasien pasien dengan lo& risk, lo& caries
Kira
dan
kira
menunjukkan
dari
karies
subyek
high
risk,
high
caries,
adapun
pemeriksaan
mendeteksi nderate risk untuk timbulnya
panggilan ulang (recall e6am), sementara
karies terbukti menjadi tugas yang lebih
itu hampir 31 dari kelompok high risk
kompleks.
memperlihatkan
pada
lo&risk
lesi
karies
baru.
"alam penelitiian ini, terpaan #luoride
-eramalkan caries pada risk group yang
(#luoride e6posure) adalah satusatunya
moderate terbukti lebih menantang+ separo
*ariabel
lebih dari kelompok dengan moderate risk
mengakibatkan dental caries. Dang khas
memperlihatkan dental decay pada #ollo&
disini, terpaan/paparan terhadap berbagai
up appointment (kunjungan tindak lanjut).
sumber #luoride diketahui menjadi #aktor
-enentukan kriteria yang memadai untuk
protekti#
memilih orangorang dengan moderate risk
pembentukan
merupakan tantangan diagnostik yang luar
timbulnya karies (-arinho et al 211@).
biasa karena sukarnya mengetahui dimana
amun demikian, menjadi semakin sulit
meletakkan/mematok cuto## point diantara
untuk
kategorisasi risk satu dengan lainnya.
#luoride jika ternyata ada beberapa sumber.
Seringkali
dapat
Kita bisa saja menentukan bah&a #uoride
langsung
begitu
dengan saja
terus
terang
mengidenti#ikasi
yang
dan
signi#ikan
membantu atau
yang
mencegah
perkembangan
menentukan
e6posure
tidak
perbedaan
sangat
dari
paparan
rendah
adalah
orang2 lo&risk dan highrisk+ namun
merupakan risk #actor yang signi#ikan,
demikian akan menjadi lebih rumit untuk
namun bagaimana dengan pasien
mengenali orang2 moderate risk yang telah
daerah dengan atau tanpa pro#essional
menunjukkan sedikit atau tidak sama sekali
#luoride,
dental
makanan
disease
selama
jangka
&aktu
panjang yang dikikuti dengan akti#itas karies yang tiba2 meledak.
yang
semua risk #actors, kecuali
ber#luor,
diproses
dengan
dan air
#luoridasi. Keseluruhan
"engan alat $=A dari ;ni*ersitas oronto ini,
produkproduk
dari
instrumen
skor
$=A,
yang
resiko ini
dari
merupakan
penjumlahan dari bermacam risk #actors,
paparan #luoride biasa, diketahui nyata
adalah jelas jelas merupakan predictor
nyata
terkuat
mengakibatkan
caries
increment
untuk
akti#itas
karies
dimasa
dalam analisa bi*ariate. 8al ini tidaklah
mendatang. 8al ini mendukung literatur
mengherankan karena dental caries adalah
yang ada sekarang, yang menunjukkan
suatu
bah&a disebabkan oleh dental caries yang
penyakit
dengan
etiologi
yang
multi#aktor dan dengan demikian terdapat
mempunyai
banyak
identi#ikasi beberapa
unsur
munculnya
yang
mengakibatkan
etiologi
multi#aktor,
maka
risk #actor akan
karies dalam populasi ini.
meningkatkan kemungkinan (probability)
amun demikian, perlu dicatat bah&a
#ormulasi sebuah pro#il resiko (risk) yang
mayoritas
akurat untuk pasien kita. Alat $=A yang
perbedaan
yang
ditemukan
semata mata hanya antara group
high
multi#aktor menjadi semakin populer dan
23
pemakaiannya menjadi lebih luas karena
klinik dan dalam riset disebabkan oleh nilai
bisa menyajikan gambaran keseluruhan
predicti*enya yang kuat. -eskipun caries
interaksi dari banyak #aktor resiko karies.
e6perience adalah suatu indikator kuat
Ringkasan.
untuk akti#itas karies,
abel '' meringkaskan berbagai risk
memperinci
#actors
menyebabkan dental caries, dan karenanya
yang
mengakibatkan
karies.
risk
ia
#actor
tidak
dapat
khusus
yang
Signi#ikansi statistik dari risk #actors dalam
tidak dapat berdiri sendiri dipakai untuk
memprediksi decay yang akan datang
memperinci
disajikan hanya sebagai estimasi saja, sebab
memadai
banyak penelitian yang telah menetapkan
mengeliminir atau mengubah resiko pasien
angka predicti*e yang berbeda beda untuk
untuk
#aktor #aktor tersebut.
terjadi sebagai akibat dari interaksi substrat
-etode mengandalkan pada satu #aktor untuk
menetapkan
penyakit
timbulnya
multi#aktor
sebuah seringkali
strategi
pre*enti*e
yang
timbulnya
yang
diarahkan
karies.
untuk
"ental caries
diet, microbial pathogens, dan #aktor host. "ental decay tidak akan terjadi tanpa kehadiran
bakteria
atau
tidak
menyebabkan prediksi yang tidak akurat.
#ermentable
-isalnya,
gula
demikian,bacterial count saja tidak dapat
#ermentable jelas memegang peran kunci
memprediksi caries e6oerience yang akan
dalam timbulnya karies, mengandalkan
datang dengan akurat dan dengan demikian
pada satu #aktor sebagai predictor untuk
kita harus mengandalkan pada keseluruhan
kemunculan karies di&aktu yang akan
skor (yaitu interaksi darri berbagai #aktor)
datang seringkali menyesatkan.. %anyak
untuk menilai risk le*el (tingkat resiko)..
orang yang tetap caries#ree meski intake
Sebagai tambahan, beberapa pelaku riset
gulanya
beha*iour),
telah menunjukkan bah&a microbial test
kemungkinan disebabkan oleh interaksi
tidak e#ekti#biaya dan hanya berkontribusi
dari beberapa perilaku lo&risk.
dipinggiran saja pada prediksi kemunculan
semua
meskipun
tinggi
(highrisk
*ariabel
keseluruhan) regression
konsumsi
(kecuali disimak
analyses,
skor
dalam
maka
risk
%ila resiko logistic #actor
dental
carbohydrate.
adanya
caries
dimasa
amun
mendatang
jika
ada/tersedia data klinis dan sosiodemogra#i (Alanen et al. 'E). -ayoritas karies
seseorang seperti misal caries e6perience
terjadi pada minoritas penduduk, maka
(dahulu
akan
dan
sekarang),
#rek&ensi
ada
man#aatnya
karbohidrat, skor pla0ue dan gingi*itis,,
pasienpasien
dan aliran sali*a stmulasi, semua itu
karies, sehingga dapat diinisiasi tindakan
biasanya signi#ikan mengakibatkan akti#itas
pre*enti*e yang lebih agresi#. Alat $=A
karies. "ari literatur, jelas ditunjukkan
yang multi#aktor yang dibentangkan dalam
bah&a caries e6perience dimasa lalu tetap
bab ini akan berguna untuk tujuan tersebut.
merupakan predictor tunggal yang paling
Re"erences
kuat untuk kemunculan karies dimasa
Abernathy, C.=., :ra*es, =.$., %ohannan,
mendatang. Past caries e6perience ini
dengan
mengidenti#ikasi high
risk
untuk
8.-., et al . ('3). "e*elopment and application o# a prediction model #or dental caries.Communit!
merupakan
risk
indicator
paling
sering/umum dipergunakan dalam praktek
+entistr! and Oral epidemiolo#!, ', 2EM2. Al -ulla, A.8., Kharsa, S.A., Kjellberg, 8., et
24
al . (211) $aries risk pro#iles in orthodontic patients
%ratthall, ". and 8nsel Petersson, :. (211)
at #ollo&up using cariogram. &n#le Orthodontics,
cariogramRa multi#actorial risk assessment model
3, @2@M@@1.
#or a multi#actorial disease. Communit! +entistr!
Alanen, P., 8urskainen, K.
and Oral epidemiolo#!, @@, 2M2E. %ratthall, "., 8nsel Petersson, :., Stjerns&rd, C.=.
subjects. Communit! +entistr! and Oral
(211E) $ariogram manual,
?pidemiolo#!, 22, M.
April 2, 211E.
Anderson, -.8., %ales, ".C., 7mnell, K.A.
%ratthall, "., 8nsel Petersson, :., Sundberg, 8.
('@) -odern management o# dental caries9 the
(') =easons #or the caries decline9 &hat do the
cutting edge is not the dental bur. @ournal of the
e6perts belie*e! ?uropean @ournal of Oral Science,
&merican +ental &ssociation, '2E, @3MEE.
'1E, E'ME22+ discussion E2@ME2, E@1ME@2.
Angmar-Onsson, %.>. and AlKhateeb, S.
%ro&n, C.P. (') "e*eloping clinica l teaching
(') $aries diagnosis. @ournal of +ental ?ducation,
methods #or caries risk assessment9 introduction to
2, 33'M31.
the topic and its history. @ournal of +ental
Anusa*ice, K.C. (211) Present and #uture approaches #or the control o# caries. @ournal of +ental ?ducation, , @ME. A6elsson, P., ?indhe, C., ystrom, %. ('') 7n the
?ducation, , 2M@'. %urgess, =.$. (') Assessment o# caries risk #actors and pre*enti*e practices. @ournal of +ental ?ducation, , 2M3'.
pre*ention o# caries and periodontal disease. =esults
%urt, %.A. (') Pre*ention policies in the light o#
o# a 'year longitudinal study in adults. @ournal of
the changed distribution o# dental caries. &cta
Clinical eriodontolo#!, ', '2M'.
Odontolo#ica Scandinaica, , '3M'.
A6elsson, P., Paulander, C., S*ardstrom, :., et al .
%urt, %.A., >klund, S.A., -organ, K.?., et al . (')
('@)
he e##ects o# sugar intake and #re0uency o#
needsrelated pre*enti*e program on dental caries in
ingestion on dental caries increment in a threeyear
children. $ounty o# Hrmland, S&eden9 results a#ter
longitudinal study. @ournal of +ental 7esearch, 3,
'2 years. Caries 7esearch, 23 (Suppl '), @ME.
'E22M'E2.
%ader, C."., Perrin, .A., -aupomQ, :., et al . (211)
%urt, %.A. and Pai, S. (211') Sugar $onsumption
Halidation o# a simple approach to caries risk
and caries risk9 a systematic re*ie&. @ournal of
assessment. @ournal of ublic 2ealth +entistr!, ,
+ental education, , '1'3M'12@.
3M'. %atchelor, %. and Sheiham, A. (2112) he limitations
$ampus, :., $agetti, -.:., Senna, A., et al . (211) $aries risk pro#iles in Sardinian schoolchildren using
o# a LhighriskN approach #or the pre*ention o# dental
$ariogram. &cta Odontolo#icScandinaica, 3, 'EM
caries. Communit! +entistr! and Oral
'2.
?pidemiolo#!, @1, @12M@'2. %eck, C.". (') =isk re*isited. Communit! +entistr! and Oral ?pidemiolo#!, 2, 221M22. %eck, C."., Kohout, 4., 8unt, =.C. (')
$ar*alho, C.$, hylstrup, A., >kstrand, K. ('2) =esults a#ter @ years nonoperati*e occlusal caries treatment o# erupting permanent molars. Communit! +entistr! and Oral ?pidemiolo#!, 21, '3M'2.
"emers, -., %rodeur, C-., -outon, $., et al . ('1)
social #actors and diseases. International +ental
$aries predictors suitable #or massscreenings in
@ournal , @, 2@'M2@.
children9 a literature re*ie&.Communit! +ental
%eck, C."., Beintraub, C.A., "isney, C.A., et al . ('2) ;ni*ersity o# orth $arolina $aries =isk
2ealth, 3, ''M2'. "isney, C.A., :ra*es, =.$., Stamm, C.B., et al .
Assessment Study9 comparisons o# high risk
('2) he ;ni*ersity o# orth $arolina $aries =isk
prediction, any risk prediction, and any risk etiologic
assessment study9 #urther de*elopments in caries risk
models. Communit! +entistr! and Oral
prediction. Communit! +entistr! and Oral
?pidemiolo#!, 21, @'@M@2'.
?pidemiolo#!, 21, EM3.
%illings, =.C. ('@) An epidemiologic perspecti*e o# sali*a #lo& rates as indicators o# susceptibility to oral disease. Critical 7eie%s in Oral Biolo#! and =edicine, E, @'M@.
25