TUGAS ELEMEN MESIN II Departemen Teknik Mesin Industri Fak. Vokasi – Vokasi – ITS ITS Surabaya
Perawatan pada Belt, Rantai, Roda Gigi
Sebelum menuju dan membahas topik inti alangkah baiknya untuk kita mengenal dan memahami apa yang dimaksud dengan Perawatan guna memaksimalkan dan menerapkan teori praktek pada kehidupan sehari – sehari – hari. hari. Perawatan (Maintenance) merupakan suatu kegiatan yang diarahkan pada tujuan untuk menjamin kelangsungan fungsional suatu sistem produksi sehingga dari sistem produksi itu dapat diharapkan menghasilkan output sesuai dengan yang dikehendaki. Perawatan juga dapat didefinisikan sebagai, suatu aktivitas untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian pen ggantian yang diperlukan agar tercapai suatu proses produksi yang memuaskan dan sesuai dengan apa yang direncanakan. Pada dasarnya terdapat dua prinsip utama dalam sistem perawatan yaitu: 1. Menekan (memperpendek) periode kerusakan (break down period) sampai batas minimum dengan mempertimbangkan aspek ekonomis. 2. Menghindari kerusakan (break down) tidak terencana, kerusakan tiba – tiba – tiba. tiba. Dalam sistem perawatan terdapat dua kegiatan pokok yang berkaitan dengan tindakan perawatan, yaitu: Perawatan yang bersifat preventif Perawatan ini dimaksudkan untuk menjaga keadaan peralatan sebelum peralatan itu menjadi rusak. pada dasarnya yang dilakukan adalah perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan - kerusakan yang tak terduga dan menentukan keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. Dengan demikian semua fasilitas – fasilitas – fasilitas fasilitas produksi yang mendapatkan perawatan preventif akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi yang siap digunakan untuk setiap proses produksi setiap saat. Hal ini memerlukan suatu rencana dan jadwal perawatan yang sangat cermat dan rencana yang lebih tepat.
Perawatan preventif ini sangat penting karena ke gunaannya yang sangat efektif e fektif didalam fasilitas – fasilitas fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan “Critical unit” sedangkan ciri – ciri – ciri ciri dari DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI – INDUSTRI – ITS ITS MESIN
1
TUGAS ELEMEN MESIN II Departemen Teknik Mesin Industri Fak. Vokasi – ITS Surabaya
fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit ialah kerusakan fasilitas atau p eralatan tersebut akan: 1. Membahayakan kesehatan atau keselamatan para pekerja 2. Mempengaruai kualitas produksi yang dihasilkan Menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi 3. 4. Harga dari fasilitas tersebut cukup besar dan mahal Dalam prakteknya perawatan preventif yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat dibedakan lagi sebagai berikut: a. Perawatan rutin, yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawataan yang dilakukan secara rutin (setiap hari). Misalnya pembersihan peralatan pelumasan oli, pen gecekan isi bahan bakar, dan lain sebagainya. b. Perawatan periodic, yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodic atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap 100 jam kerja mesin, lalu meningkat setiap 500jam sekali, dan seterusnya. Misalnya pembongkaran silinder, penyetelan katup – katup, pemasukan dan pembuangan silindermesin dan sebagainya. Menguntungkan atau tidaknya perawatan preventif akan tergantung pada: a. Distribusi dari kerusakan pada penjadwalan dan pelaksanaan perawatan preventif harus memperlihatkan jenis distribusi dari kerusakan yang ada, karena dengan mengetahui jenis distribusi kerusakan dapat disusun suatu rencana perawatan yang benar – benar tepat sesuai dengan latar belakang mesin tersebut. b. Hubungan antara waktu perawatan prerventif terhadap waktu, perbaikan, hendaknya diantara kedua waktu ini diadakan keseimbangan dan diusahakan dapat dicapai titik maksimal. Jika ternyata jumlah waktu untuk perawatan preventif lebih lama dari waktu menyelesaikan kerusakan tiba – tiba, maka tidak ada manfaat yang nyata untuk mengadakan perawatan preventif, dan lebih baik ditunggu saja sampai terjadi kerusakan. Walaupun masih ada suatu factor lainyang perlu diperhatikan yaitu apabila ternyata jumlah kerugian akibat rusaknya mesin cukup besar yang meliputi bianya – biaya: 1. Buruh menganggur 2. produksi terhenti 3. biaya penggantian spare part 4. Kekecewaan konsumen maka walaupun waktu untuk menyelesaikan perawatan preventif sama dengan waktu untuk menyelesaikan kerusakan, perawatan preventif masih dapat dipertimbangkan untuk dilaksanakan.
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI – ITS MESIN
2
TUGAS ELEMEN MESIN II Departemen Teknik Mesin Industri Fak. Vokasi – ITS Surabaya
Perawatan yang bersifat korektif Perawatan ini dimaksudkan untuk memperbaiki perawatan yang rusak. Pada dasarnya aktivitas yang dilakukan adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan. kegiatan ini sering disebut sebagai kegiatan perbaikan atau reparasi. Perawatan korektif dapat juga didefinisikan sebagai perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi akibat tidak dilakukanya perawatan preventif maupun telah dilakukan perawatan preventif tapi sampai pada suatu waktu tertentu fasilitas dan peralatan tersebut tetap rusak. jadi dalam hal ini, kegiatan perawatan sifatnya hanya menunggu sampai terjadi kerusakan, baru kemudian diperbaiki atau dibetulkan.
Tujuan Perawatan Secara umum perawatan mempunyai tujuan untuk: 1. Memungkinkan tercapainya mutu produksi dan kepuasan pelanggan melalui penyesuaian, pelayanan dan pengoperasian peralatan secara tepat. 2. Memaksimalkan umur kegunaan dari sistem. 3. Menjaga agar sistem aman dan mencegah berkembangnya gangguan keamanan 4. Meminimalkan biaya produksi total yang secara langsung dapat dihubungkan dengan service dan perbaikan 5. Memaksimalkan produksi dari sumber – sumber sistem yang ada. 6. Meminimalkan frekuensi dan kuatnya gangguan terhadap proses operasi. 7. Menyiapkan personel, fasilitas dan metodenya. 8. Agar mampu mengerjakan tugas – tugas perawatan.
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI – ITS MESIN
3
TUGAS ELEMEN MESIN II Departemen Teknik Mesin Industri Fak. Vokasi – ITS Surabaya
BAB I Perawatan BELT Sebagai langkah awal untuk memudahkan proses perawatan/maintenance terlebih dahulu siapkan alat - alat yang diperlukan, alat - alat yang diperlukan ialah: 1. Cairan Alkohol Kain lap 2. 3. Kunci T-8mm 4. Kunci Sok Jika peralatan sudah siap maka langkah yang harus dilakukan selanjutnya ialah: 1. Melepas seluruh baut cover CVT (Continouesly Variable Transmission) menggunankan kunci T-8mm
Gambar 1 Melepas kotak pelindung CVT menggunankan kunci T-8mm
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI – ITS MESIN
4
TUGAS ELEMEN MESIN II Departemen Teknik Mesin Industri Fak. Vokasi – ITS Surabaya
2. Setelah cover cvt terbuka, dilanjutkan dengan membuka rumah kopling menggunakan kunci sok 24 untuk jenis yamaha Mio, sedang untuk matic jenis Honda dan Suzuki biasanya mengunakan kunci sok ukuran 22.
Gambar 2 Melepas rumah kopling menggunakan kunci sok
3. Jika rumah kopling sudah terlepas maka v-belt su dah bisa diambil/dilepas, kemudian tuangkan cairan alkohol ke kain lap dan bersihkan v-belt maka kotoran yang menempel pada v belt akan terangkat dan hasil pembersihan dari v-belt ialah v-belt menjadi lebih bersih dan lebih awet umurnya, perlu untuk kita ketahui belt yang memiliki retakan tidak bisa dibersihkan dan wajib untuk dilakukan pergantian komponen.
Gambar 3 V-belt yang tengah dibersihkan dengan kain lap yang sudah diberi cairan alkohol
4. Langkah terakhir, setelah belt tersebut sudah bersih pasang kembali seluruh komponen CVT seperti sedia kala mulai dari rumah kopling dan cover CVT.
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI – ITS MESIN
5
TUGAS ELEMEN MESIN II Departemen Teknik Mesin Industri Fak. Vokasi – ITS Surabaya
BAB II PERAWATAN RANTAI (CHAIN) Merawat rantai adalah hal yang paling mudah, dan kita dapat melakukannya sendiri di rumah tanpa harus pergi ke bengkel yang akan menambah biaya. Kita hanya perlu meluangkan waktu sekitar 10-15 menit untuk merawat dan membersihkan rantai, jadi hal ini tidak akan men yita banyak waktu anda. Sebagai langkah awal untuk memudahkan proses perawatan/maintenance terlebih dahulu siapkan alat - alat yang diperlukan, alat – alat yang diperlukan ialah: Kunci ring 17 dan 19 1. Kunci pas ukuran 12 dan 10 2. 3. Kuas 4. Bensin (Premium, Pertalite, dll) Jika peralatan sudah siap maka langkah yang harus dilakukan selanjutnya ialah: 1. Posisikan motor di tempat yang datar dan gunakan standar tengah, hal ini bertujuan supaya roda motor dapat di putar dan rantai dengan mudah dapat di bersihkan. 2. berihkan mata rantai dari kotoran dan sisa pelumas yang sudah tidak layak dengan menggunakan kuas dan bensin. 3. Cek jarak bebas rantai, apabila terlalu kendur maka harus di kencangkan dengan cara mengendurkan baut as roda terlebih dahulu menggunakan kunci pas dan kunci ring, kemudian kencangkan rantai melalui mur anting yang ada pada kanan kiri roda. Samakan garis yang terdapat pada sisi kanan dan sisi kiri swing arm yang letaknya dekat dengan as roda.
Gambar 4 Mensetting rantai agar pas dan tidak kendur
4. Apa bila kondisi rantai dan gir masih bagus akan tetapi sudah tidak dapat di setel/setting (alur penyetelan mentok) maka dapat di lakukan pemutusan dua mata rantai.
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI – ITS MESIN
6
TUGAS ELEMEN MESIN II Departemen Teknik Mesin Industri Fak. Vokasi – ITS Surabaya
5. Beri rantai dengan pelumas rantai (saat ini ban yak produk pelumas rantai) atau dengan menggunakan oli mesin yang masih baru, jangan menggunakan oli bekas untuk melumasi rantai karena justru akan merusak.
Gambar 5 Pelumasan rantai motor
6. Apa bila rantai sudah tidak layak pakai serta mata gear sudah runcing maka sangat dianjurkan untuk menggantinya. Supaya umur rantai lebih panjang dan lebih awet maka antara rantai dan gear harus di ganti bersamaan jangan satu-satu belilah komponen tersebut secara satu set (Gearset). 7. Perlu kita ketahui, jangan pernah menggunakan rantai kualitas KW/palsu karena rantai dapat putus di tengah jalan (umur dari pemakaian komponen tersebut pendek) meskipun masih baru. Gunakanlah rantai yang original (asli). Adapun hal - hal yang perlu kita hindari guna memiliki rantai yang awet dan berumur panjang yaitu: Pengendara sering melakukan pengereman mendadak, dan akselerasi yang tidak stabil. 1. 2. Rantai sepeda motor Anda terlalu kering, oleh karena itu, berikan pelumas secara teratur. Rantai yang terlalu kering atau kekurangan pelumas dapat mempercepat timbulnya 3. karat. 4. Jika rantai motor Anda sudah berkarat, dapat mempercepat kerusakan rantai. 5. Sproket atau gir yang sudah aus juga dapat mempercepat kerusakan rantai sepeda motor. 6. Motor sering digunanakan pada medan yang berdebu atau berlumpur, hal ini akan mempercepat menempelnya kotoran pada rantai, sehingga kerusakan rantai juga lebih cepat.
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI – ITS MESIN
7
TUGAS ELEMEN MESIN II Departemen Teknik Mesin Industri Fak. Vokasi – ITS Surabaya
BAB III PERAWATAN RODA GIGI Sebelum melakukan perawatan pada roda gigi hendak lah dilakukan pengecekan komponen terlebih dahulu guna memaksimalkan maintenance agar lebih efektif mendeteksi kerusakan dan penyimpangan serta tidak terjadi salah treatment atau service. Pemeriksaan Penyimpangan Pada Roda Gigi Untuk memeriksan penyimpangan rodagigi pada poros digunakan penyiku. Apabila terjadi penyimpangan ganti rodagigi tersebut, karena akan cepat rusak dan tidak berfungsi dengan baik.
Penyimpangan posisi diantara rodagigi dapat diketahui melalui beberapa cara: 1. Menggunakan tinta pemeriksa. Perhatikan tinta pemeriksa pada permukaan gigi rodagigi. Terhapusnya tinta pemeriksa pada salah satu sisi menunjukkan terjadinya penyimpangan.
2. Menggunakan “ feeler gauge” Cara ini digunakan untuk memeriksa susunan rodagigi yang mempunyai “blackslash” yang besar. Perbedaan total “ feeler gauge “pada kedua sisi menunjukkan terjadinya penyimpangan.
3. Menggunakan mistar perata Cara ini digunakan pada rodagigi berukuran kecil. Penyimpangan diketahui dengan terlihatnya celah diantara mistar perata dan bagian sisi roda gigi.
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI – ITS MESIN
8
TUGAS ELEMEN MESIN II Departemen Teknik Mesin Industri Fak. Vokasi – ITS Surabaya
4. Penyimpangan posisi diantara roda gigi dapat diperbaiki dengan jalan menggeser sumbu salah satu poros setelah kedua poros terlebih dahulu di “leveling”.
5. Pada saat proses “leveling”, “shim” digunakan untuk mengganjal kaki-kaki sistem penggerak.
Mengatur “BACKLASH ” Pada Roda Gigi Setiap susunan rodagigi memiliki besar “ Backlash” tertentu, yang berfungsi untuk mengatasi pemuaian panas yang terjadi pada rodagigi. Besar “backlash” untuk setiap jenis rodagigi dan ukuran rodagigi berbeda. “X” = “width of tooth space” “Y” = “thickness of enganging tooth”
“ Backlash” pada susunan rodagigi dapat diukur pada beberapa tempat, hasil akhir merupakan rata-rata dari pengukuran pada beberapa tempat.
Untuk mengukur “backlash” digunakan alat pengukur atau alat bantu lainnya, seperti: 1. Menggunakan “ feeler gauges”. Alat ini digunakan untuk mengukur “ Blacklash” pada rodagigi ukuran besar. Pengukuran dilakukan pada saat bagian yang bepasangan berada pada garis sumbu pusat atau poros.
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI – ITS MESIN
9
TUGAS ELEMEN MESIN II Departemen Teknik Mesin Industri Fak. Vokasi – ITS Surabaya
2. Menggunakan lembaran material dengan ketebalan yang diperlukan. Material yang tipis dapat digunakan dengan jalan menempatkannya pada bagian belakang salah satu gigi pada rodagigi, kemudian susunan rodagigi yang diputar untuk melewatkan material melalui hubungan rodagigi. Apabila material tidak rusak, “blacklash” yang terjadi lebih besar dari ketebalan material. 3. Menggunakan material lunak mampu tempa. Untuk mengukur “blacklash” dengan teliti, material sepeti timah yang berbentuk lembaran atau kawat dapat digunakan. Material lain dapat digunbkan asalkan lebih lunak daripada rodagigi. Jepit material tersebut pada permukaan belakang salah satu gigi, dan putar susunan rodagigi untuik melewatkannya pada hubungan antar rodagigi. Roda gigi. Apabila material tidak rusak, “blacklash” yang terjadi lebih besar dari ketebalan material. Setelah material melewati hubungan antar rodagigi, ketebalan material pada suatu bagian akan berubah atau terdeformasi. Ukur ketebalan material tersebut menggunakan jangka sorong atau micrometer.
4. Menggunakan “dial indicator ” Ketelitian pengukuran “blacklash” tergantung pada ketelitian “dial indicator ” yang digunakan, tempatkan jarum “dial indicator ” pada diameter tusuk rodagigi.
Jepit rodagigi pinion agar tidak bergerak, kemudian putar rodagigi pasangannya pada dua arah yang berlawanan.
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI – ITS MESIN
10
TUGAS ELEMEN MESIN II Departemen Teknik Mesin Industri Fak. Vokasi – ITS Surabaya
Besar “backlash” yang terjadi adalah perbedaan diantara pembacaan maximum dam minimum pada “dial indicator ”.
Hal-hal lain yang berhubungan dengan Roda Gigi 1. Ketebalan rodagigi. Tebal rodagigi memerlukan toleransi tertentu yang harus diperhatikan. Toleransi tersebut diberikan karena: - Pada suatu saat rodagigi teesebut harus diganti. - Mengatasi pemuaian akibat panas yang terjadi.
Untuk mengukur tebal rodagigi digunakan alat ukur khusus. Dengan menggunakan jangka sorong rodagigi, tinggi kepala gigi dan lebar gigi dapat diukur. Untuk menentukan besarnya, digunkan rumus.
2. Toleransi dimensi rodagigi Diameter luar rodagigi mempunyai toleransi: DP < 24: 0 sampai -0,003” DP > 24: 0 sampai -0,0005” Toleransi kesumbuan sebesar 0,002”. Periksa juga diameter dalam rodagigi dan bandingkan dengan toleransi sesuaiannya. 3. Pemeliharaan rodagigi. Susunan rodagigi dapat rusak diakibatkan terjadi kontak metal antara permukaan gigi, karena faktor pelumas dan pelumasan. Faktor tersebut diantaranya: Kentalan pelumas tidak sesuai. Jumlah pelumas tidak memadai. Sistem pelumasan tidak efektif. Kontaminasi pelumas oleh debu atau kotoran.
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI – ITS MESIN
11
TUGAS ELEMEN MESIN II Departemen Teknik Mesin Industri Fak. Vokasi – ITS Surabaya
Lingkungan disekitar pengoperasian susunan rodagigi harus dijaga agar tetap bersih. Lingkungan yang kotor akan mengakibatkan pelumas pada rodagigi terkontaminasi oleh kotoran atau debu. Apabila memungkinkan sediakan tutup pelindung yang berfungsi melindungi rodagigi dari kotoran dan kemungkinan kecelakaan yang terjadi.
Lakukan pemeriksanaan susunan rodagigi secara berkala mengikuti suatu jadwal, karena kerusakan yang serius dapat dihindarkan dengan melihat tanda-tanda awal yang terjadi. Ganti pelumas dan lakukan penyetalan apabila diperlukan.
Uji jalan pada unit rodagigi terbuka dilakukan selama 24 jam dibawah beban penuh. Setelah itu bersihkan pelumas dari permukaan gigi, dan amati bentuk keausan yang terjadi pada permukaan gigi. Setelah kondisi baik, operasikan susuna tersebut.
Pada saaat bekerja pada unit roda gigi, perhatikan keselamatan kerja, seperti: - Buka tutup pelindung, hanya pada saat mesin tidak beroperasi dan sumber penggerak dalam keadaan terkunci. - Jaga jarak sejauh mungkin dari pengoperasian rodagigi terbuka. - Jangan mengunakan dasi atau pakaian longgar. Gunakan alat angkat untuk roda gigi berukuran besar.
Nama: Yusuf Tanto Kuswanto NRP: 2115030085 Departemen Teknik Mesin Industri Fakultas Vokasi – ITS Surabaya
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI – ITS MESIN
12