KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL S1 FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS RIAU Kampus Bina Widya, KM. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru
TUGAS
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS MAKALAH
ALAT BERAT BULLDOZER
Disusun Oleh:
BOBBY ANSYARI 1207136372
KELAS C
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU 2015
i
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga makalah Pemindahan Tanah Mekanis ini dapat selesai tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang alat berat bulldozer yang mendeskripsikan kegunaannya, bagian-bagian alatnya, cara kerjanya serta produktivitas kerjanya. Dalam penyusunan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu khususnya asisten tugas ini Kakak Lia Larici serta tidak lupa dosen pembimbing Bapak Hendra Taufik, S.T., M.Sc. selaku dosen mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar hasil yang lebih baik di masa yang akan datang. Harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pekanbaru, Maret 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Judul _______________________________________________________ Hlm KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. iii 1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................2 1.3 Tujuan ........................................................................................................2 BAB II TEORI ......................................................................................................3 2.1 Pengertian ..................................................................................................3 2.2 Kegunaan ...................................................................................................3 2.3 Bagian-Bagian Alat ...................................................................................7 2.4 Teknik Pengoperasian ............................................................................10 2.5 Produktivitas Kerja ................................................................................11 BAB III PEMBAHASAN .....................................................................................13 3.1 Diketahui ..................................................................................................13 3.2 Ditanya .....................................................................................................13 3.3 Penyelesaian.............................................................................................13 BAB IV PENUTUP ..............................................................................................15 4.1 Kesimpulan ..............................................................................................15 4.2 Saran ........................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................16 LAMPIRAN ..........................................................................................................17
iii
DAFTAR GAMBAR Judul
Hlm
Gambar 2.1 Bagian-Bagian utama bulldozer ...........................................................7 Gambar 2.2 Wheel bulldozer ....................................................................................7 Gambar 2.3 Ripper tipe shank lurus ........................................................................8 Gambar 2.4 Macam-macam blade ...........................................................................9 Gambar 2.5 Macam-macam gerakan blade ...........................................................10 Gambar 2.6 Macam-macam teknik pengoperasian ...............................................11 Gambar 2.7 Dimensi blade untuk menghitung produktivitas ................................11
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam pekerjaan konstruksi baik itu membangun suatu gedung, jalan, jembatan ataupun pekerjaan konstruksi lainnya sangat membutuhkan alat-alat yang dapat mendukung pekerjaan tersebut. Alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi tidak hanya alat-alat ringan yang sudah biasa digunakan dalam membangun konstruksi sederhana tetapi untuk konstruksi yang dirancang tidak sederhana sangat memerlukan alat-alat berat. Alat-alat berat mempunyai faktor efektivitas dan efisiensi yang lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan secara manual. Alat-alat berat ini tidak dapat begitu saja didistribusikan ke lapangan karena membutuhkan alat berat lainnya yang berfungsi sebagai alat pengangkut. Tidak hanya alat-alat berat saja yang perlu diangkut ke lapangan tetapi bahan-bahan bangunan ataupun material memerlukannya. Pemilihan alat angkut sangat berpengaruh terhadap barang yang akan diangkutnya, kondisi medan yang akan dilalui ke lapangan dan juga tergantung pada fungsi dari alat angkut tersebut. Dalam pekerjaan konstruksi, alat angkut khusus yang sering digunakan yaitu bulldozer, scraper, motor grader, loader, ripper, power shovel, back hoe, clamshell, dragline, crane dan alat-alat lain. Alat angkut khusus tersebut mempunyai fungsi, kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Alat berat yang kita kenal di dalam ilmu teknik mesin adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah di tentukan atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachment-nya, haruslah dipahami fungsi dan aplikasinya. Terdapat beraneka macam alat yang sering di gunakan dalam pekerjaan konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini hanya bulldozer saja. Disini akan diberikan juga contoh perhitungan produktivitas untuk bulldozer.
2
Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat berat atau construction equipment) dengan penggeraknya adalah traktor, menggunakan track/rantai, serta dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di depan. Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik material (tanah, pasir, dsb.). Istilah bulldozer sering kali digunakan untuk menggambarkan semua tipe alat berat (Excavator, Loader, dsb.) meskipun istilah ini tepatnya hanya menunjuk ke traktor berantai yang dilengkapi dengan blade. Selain blade sebagai perlengkapan standar Bulldozer, pada sisi belakang Bulldozer bisa dipasang perlengkapan tambahan berupa: 1. Ripper untuk membongkar material yang tidak dapat digali menggunakan blade, biasanya untuk pekerjaan pembuatan jalan atau pertambangan. 2. Winch untuk menarik material, sering digunakan pada pekerjaan pengeluaran kayu di hutan.
Umumnya bulldozer banyak digunakan di pekerjaan pertambangan, terutama untuk pertambangan batubara. Bulldozer ini digunakan untuk meratakan tanah, menggali dan menumbangkan pohon saat proses land clearing.
1.2 Rumusan Masalah Rumusan dari penulisan makalah ini ialah penjelasan mengenai kegunaan bulldozer, pengoperasian bulldozer, serta menghitung produktivitas bulldozer.
1.3 Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas khusus mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis, ditujukan juga agar pembaca mengetahui kegunaan bulldozer, tipe-tipe bulldozer, pengoperasian bulldozer, serta menghitung produktivitas bulldozer.
3
BAB II TEORI
2.1 Pengertian Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur meratakan (spreading), menarik beban, menimbun (filling) dan banyak lagi. Mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun. Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper (alat garu) atau dengan blasting (peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring dengan sudut kemiringan tertentu, berbukit, apalagi di daerah yang rata. Jarak dorong efisien berkisar antara 25-40 meter dan tidak lebih dari 100 meter. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong dilakukan secara estafet. Mendorong pada daerah turunan lebih efektif dan produktif daripada di daerah tanjakan. Attachment yang biasanya menyertainya antara lain: bermacammacam blade, towing, winch, ripper, tree pusher, harrow, disc plough, towed scraper, sheep foot roller, peralatan pipe layer dan lain-lain. Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utamanya, artinya traktor yang dilengkapi dozer attachment dalam hal ini perlengkapannya attachment adalah blade. Sebenarnya bulldozer adalah nama jenis dari dozer. Selain mendorong lurus ke depan, bulldozer memiliki tipe lain yang juga memungkinkan untuk mendorong ke samping dengan sudut 25⁰ terhadap kedudukan lurus.
2.2 Kegunaan 2.2.1 Pembabatan atau Penebasan Lokasi Proyek (Land Clearing) Bulldozer mampu membersihkan lokasi dari semak-semak, pohon besar/kecil, sisa pohon yang sudah ditebang, menghilangkan/membuang bagian tanah atau batuan yang menghalangi pekerjaan pekerjaan selanjutnya.
4
Seluruh pekerjaan ini dapat dikerjakan sebelum pemindahan tanah itu sendiri dilakukan atau dikerjakan bersama-sama. Pembabatan ada beberapa cara, tergantung dari keadaan lapangan. Bila daerah itu hanya ditumbuhi semak dan pohon kecil dengan diameter yang kurang dari 10 cm, cukup langsung didorong. Bila diameternya cukup besar (10 cm < D < 25 cm) dan akarnya kokoh, ada dua cara untuk merobohkannya, yaitu: 1. Didorong bebeerapa kali dengan perlahan supaya bagian pohon yang kering gugur, lalu didorong secara mendadak dengan sedikit mengangkat blade-nya sampai pohon roboh. 2. Pohon dilingkari dengan rantai lalu ditarik oleh dua buah bulldozer.
Jika diameter pohon itu lebih besar dari 25 cm, ada tiga cara yang dapat dilakukan, yaitu: 1. Tanah di sekeliling pohon digali supaya akar-akarnya putus, lalu pohon didorong. 2. Bila pohon tidak roboh, pohon dililit dengan rantai lalu ditarik buldozer, tetapi jika di lokasi terdapat dua atau tiga bulldozer, lebih baik jika ditarik dengan bulldozer pada arah masing-masing mendorong agar supaya lebih aman. 3. Jika dengan cara-cara di atas pohon itu tetap tidak roboh, batang digergaji, kemudian tunggulnya diangkat dengan peledakan.
Jika di lokasi proyek terdapat bongkahan batu besar yang mengganggu pekerjaan, maka batu harus dicongkel dan didorong dari sebelah luar sedikit demi sedikit, sehingga akhirnya sampai pada batas luar daerah kerja. Jika batu tersebut ada di sebuah lembah, maka lerengnya harus digali dulu agar tidak terlalu curam, sebab ada kemungkinan bulldozer akan terbalik.
5
2.2.2 Merintis (Pioneering) Jalan Proyek Pekerjaan
perintisan
merupakan
kelanjutan
dari
pekerjaan
pembabatan/penebasan. Pekerjaan merintis meliputi pekerjaan perataan tanah, pembuatan jalan darurat untuk transportasi alat mekanis dan jika perlu adalah pembuatan saluran air untuk drainase tempat kerja.
2.2.3 Gali atau Angkut Jarak Pendek Menggali lalu mendorong tanah galian itu ke suatu tempat tertentu, misalnya pada pembuatan jalan raya, kanal dan sebagainya. Bila kondisi jalan tidak licin, penggunaan bulldozer roda karet akan lebih efisien. Jika dibandingkan dengan cara pemindahan tanah yang lain, pada tahaptahap tertentu cara gali/angkut menggunakan buldozer tidak selalu ekonomis. Penggunaan buldozer untuk gali angkut sangat efisien jika: 1. Jarak dorong bulldozer roda besi < 200 ft dan untuk roda karet < 400 ft, pemakaian lebih dari itu sangat tidak efisien 2. Volume material yang akan dipindahkan tak lebih dari 500 m3, jika lebih dari itu penggunaan bulldozer perlu dipertimbangkan lagi.
2.2.4 Pusher Loading Membantu power scrapper konvensional (standar) dalam mengisi muatan. Bantuan bulldozer itu diperlukan untuk menambah tenaga agar diperoleh kecepatan pengisian yang lebih tinggi.
2.2.5 Menyebarkan Material Menyebarkan tanah ke tempat-tempat tertentu dengan ketebalan yang dikehendaki; misalnya material yang ditumpuk di suatu tempat oleh truck atau alat angkut lainnya.
2.2.6 Penimbunan Kembali Pekerjaan penimbunan kembali terhadap bekas lubang-lubang galian seperti menutup kembali gorong-gorong di bawah tanah, penimbunan lubang fondasi atau tiang penyangga bangunan besar (jembatan, menara beton dan
6
lain-lain) dan menutup kembali pipa minyak, pipa gas alam atau pipa air minum bila sudah terpasang.
2.2.7 Trimming dan Sloping Pekerjaan pembuatan kemiringan tertentu pada suatu tempat, misalnya tanggul, dam, kanal besar, tepi jalan raya dan sebagainya. Pekerjaan ini hanya dapat dilakukan oleh operator yang sudah berpengalaman, terlebih lagi jika sudut kemiringannya besar, sebab ada kemungkinan bulldozer tergelincir ke bawah.
2.2.8 Ditching Kegiatan menggali saluran/selokan/kanal yang penampangnya berbentuk U atau V.
2.2.9 Menarik Pekerjaan untuk menarik benda-benda berat atau peralatan mekanis yang sedang rusak agar dapat dipindahkan ke tempat yang diinginkan.
2.2.10 Memuat Memuat menggunakan bulldozer diperlukan pada kondisi-kondisi tertentu, misalnya medan dengan topografi tertentu truck tidak dapat langsung dikendarai menuju lokasi. Bulldozer dapat digunakan untuk memuat truck tersebut.
7
2.3 Bagian-Bagian Alat
Prime Mover
Gambar 2.1 Bagian-Bagian utama bulldozer Sumber: Binus (2006)
2.3.1 Prime Mover Ada dua macam alat penggerak bulldozer, yaitu roda crawler dan roda ban. Alat penggerak bulldozer umumnya adalah crawler seperti yang terlihat pada Gambar 2.1. Jenis bulldozer beroda crawler terbagi menjadi ringan, sedang dan berat. Jenis ini digunakan untuk menarik dan mendorong beban berat serta mampu bekerja pada permukaan kasar dan berair. Sedangkan bulldozer beroda ban dapat bergerak lebih cepat sehingga lebih ekonomis. Pemakaian alat ini umumnya pada permukaan seperti beton dan aspal. Dilihat dari jarak tempuh maka bulldozer beroda ban mempunyai jarak tempuh lebih besar daripada crawler bulldozer.
Gambar 2.2 Wheel bulldozer Sumber: Catmodels (2015)
8
2.3.2 Ripper Ripper adalah alat yang menyerupai cakar (shank) yang dipasangkan di belakang traktor. Fungsi dari alat ini adalah untuk menggemburkan tanah keras. Pekerjaan penggemburan ini memerlukan penetrasi ripper ke dalam tanah dan traktor berkemampuan besar. Jumlah cakar ripper antara satu sarnpai lima buah. Bentuk dari shank ada 2 macam, lurus dan lengkung. Shank lurus dipakai untuk material yang padat dan batuan berlapis. Sedangkan shank yang lengkung seperti yang terlihat pada Gambar 2.1 dipakai untuk batuan yang retak.
Gambar 2.3 Ripper tipe shank lurus Sumber:Hensley industries,Inc (2014)
2.3.4 Blade (Pisau) Ada dua fungsi utama dari blade, yaitu mendorong material ke depan (drifting) dan mendorong material ke samping (side casting). Permukaan blade umumnya melengkung sehingga material bergerak berputar saat didorong. Blade dihubungkan dan dikendalikan pada traktor oleh 2 pasang double hydraulic cylinder. Pasangan pertama bekerja untuk mengatur letak muka pisau sehingga kedalaman penggalian dapat diatur. Sedangkan pasangan yang kedua bekerja untuk menaikkan dan menurunkan pisau. Ada beberapa macam jenis pisau yang dipasangkan pada bulldozer. Pemilihan jenisnya tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Jenis pisau yang umum dipakai adalah:
9
1. Straight blade (S-blade) S-blade biasanya digunakan untuk pekerjaan pengupasan dan penimbunan tanah. Blade jenis ini dapat bekerja pada tanah keras. 2. Angle blade (A-blade) A-blade mempunyai lebar yang lebih besar 0.3 sampai 0.6 m daripada Sblade. Blade jenis ini digunakan untuk menyingkirkan material ke sisinya, penggalian saluran, dan pembukaan lahan. 3. Universal blade (U-blade) U-blade juga lebih lebar daripada S-blade. U-blade dipakai untuk reklamasi lahan. Blade jenis ini mempunyai kemampuan untuk mengangkut material dalam jumlah besar pada jarak tempuh yang relatif jauh. Umumnya material yang ditangani adalah material yang ringan seperti tanah lepas. 4. Cushion blade (C-blade) C-blade umumnya dipasang pada traktor yang besar yang digunakan untuk mendorong scraper. Blade jenis ini lebih pendek daripada S-blade.
Gambar 2.4 Macam-macam blade Sumber: Susi Fatena R (2008)
10
Pemasangan
blade
mempengaruhi
gerakannya
yang
bervariasi
tergantung dari kebutuhan pekerjaan. Gerakan blade terdiri dari tilt, pitch dan angle. Jika ujung blade bergerak secara vertikal maka gerakan ini disebut tilt. Biasanya sudut kemiringan gerakan ini maksimal 15°. Sedangkan jika sisi atas blade bergerak menjauhi atau mendekati badan traktor maka gerakan ini disebut pitch. Angling adalah gerakan blade pada sisi samping yang menjauhi atau mendekati badan traktor. Gerakan miring secara horizontal ke kanan dan kiri ini sejauh kurang lebih 25°.
Gambar 2.5 Macam-macam gerakan blade Sumber: Susi Fatena R (2008)
2.4 Teknik Pengoperasian Dalam melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan bulldozer ada dua teknik yang sering digunakan, yaitu side by side dozing dan slot dozing. Pada teknik side by side dozing, dua bulldozer bekerja bersama secara berdampingan. Blade kedua bulldozer dihimpitkan sedekat mungkin. Hal ini untuk menghindari spillage atau keluarnya material dari blade. Kelemahan dari teknik ini adalah manuver alat yang lama sehingga tidak praktis untuk pemindahan berjarak kurang dari 15 m dan lebih dari 10 m.
11
Sementara itu, pada teknik slot dozing dibuat semacam penghalang di sisi pisau, yang berfungsi untuk menghindari adanya spillage dari bulldozer. Penggunaan teknik ini dapat meningkatkan produktivitas.
(a) Side by side dozing
(b) Slot dozing
Gambar 2.6 Macam-macam teknik pengoperasian Sumber: Integrated Publishing, Inc (2004)
2.5 Produktivitas Kerja Produktivitas dozer sangat tergantung pada ukuran blade, kemampuan traktor dan jarak tempuh. Perhitungan produktivitas ditentukan dari volume tanah yang dipindahkan dalam 1 siklus dan jumlah siklus dalam 1 jam pengoperasian. 2.5.1 Kapasitas Blade (V) Kapasitas blade dapat dicari dari data pada brosur atau melalui perhitungan. Rumus dari kapasitas pisau (dalam m3) adalah:
V=
WHL 2
(2.1)
Nilai W=1,5 sampai 1,67 H (dalam meter) untuk sudut antara 30-33°.
Gambar 2.7 Dimensi blade untuk menghitung produktivitas Sumber: Susi Fatena R (2008)
12
2.5.2 Waktu Siklus (CT) Pengisian blade umumnya dilakukan pada 40-50 ft (13-17 m) pertama dari jarak tempuh. Pada saat kembali blade dalam keadaan kosong. Waktu angkut (heaped time, HT) dan kembali (reverse time, RT) bulldozer dapat ditentukan dari jarak dibagi kecepatan untuk setiap variabel. Perhitungan waktu siklus ditentukan juga oleh suatu waktu yang konsisten (fixed time, FT) yang merupakan waktu yang dibutuhkan bulldozer untuk mempercepat dan memperlambat laju kendaraan. FT pada umumnya berkisar antara 0,10-0,15 menit. Waktu yang diperlukan oleh bulldozer untuk melakukan 1 siklus adalah: CT = FT + HT + RT
(2.2)
Adapun persamaan HT dan RT adalah:
HT =
jarak angkut atau gusur kecepatan maju
RT =
jarak angkut atau gusur kecepatan mundur
(2.3)
2.5.3 Produktivitas (Prod) Perhitungan produktivitas maksimum bulldozer dapat dicari dengan menggunakan rumus:
Prod = V ×
60 × efisiensi alat CT
(2.4)
Efisiensi alat adalah waktu efektif kerja suatu alat berst saat digunakan di lapangan, biasa digunakan adalah 50/60 menit.
13
BAB III PEMBAHASAN
Hitung produktivitas bulldozer Caterpillar tipe D6R roda crawler dengan model standar (D6R track-type - STD) yang digunakan untuk memindahkan pasir kering sejauh 50 m. Bulldozer menggunakan blade tipe s-blade untuk memindahkan material pasir tersebut.
3.1 Diketahui
Jarak angkut atau gusur
= 50 m
Dari teori produktivitas pada Subbab 2.5.2 dan Subbab 2.5.3 diketahui nilai berikut:
FT
= 0,15 menit
Efisiensi alat
= 50/60
Sementara itu, dari brosur bulldozer yang digunakan diketahui spesifikasi bulldozer, yaitu:
Kecepatan maju
Kecepatan mundur = 4,8 km/jam
H (blade)
= 1,257 m
L (blade)
= 3,36 m
V (blade)
= 3,89 m3
= 3,8 km/jam
3.2 Ditanya Berapakah besarnya produktivitas kerja dari bulldozer yang digunakan?
3.3 Penyelesaian
Kapasitas blade (V) W = 1,5 H (dianggap sudut Blade di antara 30-33°), maka V=
WHL 2
=
(1,5×1,257)×1,257×3,36 2
= 3,98 m3 ....................................... pers (2.1)
14
Dengan mempertimbangkan nilai V dari brosur lebih kecil dari nilai V perhitungan, yaitu: (V brosur = 3,89 m3) < (V perhitungan = 3,98 m3) Maka V yang digunakan adalah V brosur, yaitu V = 3,89 m3
Waktu siklus (CT) 50×60
HT= 1000×3,8 = 0,79 menit
50×60
RT= 1000×4,8 = 0,63 menit .... pers (2.3)
maka, CT= FT + HT + RT = 0,15 + 0,79 + 0,63 = 1,57 menit ................ pers (2.2)
Produktivitas (Prod) 60
Prod= 3,89 × 1,57 × (50/60) = 123,89 m3/jam ............................... pers (2.4) Dari perhitungan yang telah dilakukan, diketahui bahwa produktivitas bulldozer Caterpillar tipe D6R roda crawler model standar (D6R track-type - STD) untuk memindahkan material pasir kering sejauh 50 meter dengan menggunakan blade tipe s-blade adalah sebesar 123,89 m3/jam.
15
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Pembangunan yang pesat dan semakin berkembangnya teknologi membuat pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus dibantu dengan peralatan berat, terlebih untuk pekerjaan berat yang tidak dapat ditangani oleh tenaga manusia. Maka dari itu digunakanlah alat berat guna membantu pekerjaan konstruksi tersebut. Bulldozer merupakan salah satu alat berat yang digunakan dalam pelaksanaan konstruksi, seperti pembabatan atau penebasan (land clearing), perintisan (pioneering), gali atau angkut jarak pendek, pusher loading, menyebarkan material, penimbunan kembali, trimming dan sloping, ditching, menarik (winching), memuat, bentuk sudut/bilah/blade dan lain-lain. Agar dalam penggunaan bulldozer sesuai dengan kebutuhan, efisiensi waktu dan tidak menimbulkan kerugian, maka kita harus mengetahui secara mendalam hal-hal yang berhubungan dengan produktivitas kerja bulldozer, diantaranya adalah kapasitas blade dan waktu siklus kerja bulldozer. Pada contoh perhitungan produktivitas yang dibahas di dalam bab sebelumnya diketahui bahwa bulldozer Caterpillar tipe D6R roda crawler model standar (D6R track-type - STD), memiliki produktivitas sebesar 123,89 m3/jam untuk memindahkan atau menggusur material pasir kering sejauh 50 m dengan menggunakan blade tipe s-blade.
4.2 Saran Pemilihan bulldozer dengan mempertimbangkan perhitungan produktivitas kerjanya agar dapat dikemukakan lagi teori perhitungan yang lebih pasti. Hal ini dikarenakan dalam wawasan literatur penulis terdapat perbedaan terutama dalam hal kapasitas blade.
16
DAFTAR PUSTAKA Nabar, D. 1998. Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Berat. Palembang: Penerbit Unsri
Rochmanhadi. 1987. Alat-alat Berat dan Penggunaannya. Jakarta: YBPPU
Rostiyanti, S F. 2008. Alat Berat untuk Proyek Konstruksi Edisi Kedua. Jakarta: Rineka Cipta
Shalahuddin, M. 2009. Buku Ajar Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis. Riau: Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau
Suryadharma, H. Wigroho, H Y. Alat-alat Berat. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya Yogyakarta
17
CATERPILLAR
D6R TRACK-TYPE TRACKTORS
18
19
20
21
22