02/08/2010
Penentuan Komposisi Alat Utam aPert amban gan (Dump (Dump Truck) Truck) Dengan Dengan Menggunakan Model Simulasi (Studi (Studi Kasus : PT. United United Tractors Semen Semen Gresik) Gresik)
Pendahuluan 3 1
Latar Belakang 2
Perumusan Masalah 3
Tujuan Penelitian 4
Disusun Oleh :
Ruang Lingkup Penelitian 5 3
HILMAN HILMAN FAKHRUZY (2506 100 053) 053)
Manfaat Penelitian
Dosen Pembimbing Pembimbing : Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc, M.Eng.Sc, Ph.D Dosen Ko-Pembimbing : Stefanus Stefanus Eko Wiratno,ST Wiratno,ST,MT
Daftar Daftar isi Proposal Seminar Seminar
Latar Bela B elakang kang Penelitian ian terkait
Kondisi tambang yang probabilistik
1
02/08/2010
Rumusan Masalah
Ruang Lingku p Penelitian BATASAN
Bagaimanakah menetukan jumlah dan jenis alat angkut pertambangan ( Dump truck ) untuk penyediaan bahan baku batu kapur di PT.SG.
1.Penelitianhanya pada kegiatan pertambangan batukapur(limestone ) 2.Alatberat( fleet ) yang menjadi objek penelitianhanya pada jenis alat angkut (Dump Truck ). 3.Sistem yang diamati adalahsaat loading hingga dumping material ke dalam crusher.
Tujuan
1
• Membuat model simulasi untuk menentukan jumlah dan jenis alat angkut pertambangan (Dump Truck )
2
• Melakukan eksperimen untuk menghitung jumlah dan jenis alat angkut pertambangan yang lebih baik
3
• Mendapatkan jumlah dan jenis alat angkut pertambangan yang lebih baik
4
• Memberikan rekomendasi dan rancangan perbaikan kepada perusahaan PT.UTSG
1. Peralatan yang jenisnya sama tetapi tahunnya berbeda performansinya dianggap sama 2. Tidak ada perubahan proses pada range waktu pengamatan atau penelitian
ASUMSI
Manfaat 1.Perusahaan dapat mengetahui performansi dari sistem dan alatoperasional utama yang dimilikinya 2.Perusahaan dapat mengetahui komposisi alat angkut pertambangan dalam pemenuhan kebutuhan akan bahan bakuproduksi semen. 3.Perusahaan mendapatkan rekomendasi rancangan alternatifdalam pengkomposisian alatberat yang lebih baiksehingga diharapkan dapat mengurangi biaya operasional perusahaan.
2
02/08/2010
Peralatan utama pertamb angan(1) PeralatanUtama Pertambangan
Merupakan faktoryang sangat penting dalam sebuahaktivitaspenambangan. (ketersediaan= kontinuitas pasokan terjaga) Penentuan peralatan utamaini harussesuai dengan kondisi penambangan yang ada. ( pengurangan efisiensi kerja dan produktivitas)
BAB 2 Tinjauan Pustaka
mengestimasikan kemampuan perlatan yang akan digunakanperlu didefinisikan secaradetail agar dapatmengetahuikapasitas dan jumlahalat yang dibutuhkan
Tinjauan Pustaka Estimasi Biaya Kepemilikan dan operasional
Peralatan utama pertambangan(2) Alat gali muat (Excavator)
Keserasian Kerja
Pemodelan dan Simulasi
Alatgalimuatdiperlukan dalamsemuaoperasiyang terlihatdalam penggalian danpemuatan material selamakegiatan penambanagan
Alat ang kut (Dumpt Truck)
Alatangkut digunakan perusahaanuntuk mengangkutmaterial dari plan eksploitasike tempat pembuangan atau pengolahan material
Faktor Pemilihan alat gali muat & angkut
Penelitian terdahulu
Peralatan Utama Pertambangan
3
02/08/2010
Biaya Kepemilikan & Operasional
Faktor Pemil ihan Alat Gali Muat & Angkut
Biaya D epresiasi Biaya Kepemilikan
Biaya
Pajak, Asuransi & Bunga
Bahan bakar Pelumas Biaya Operasional
Ban Perawatan
bia ya merupa ka n ka s a tau nila i ekuiv alen ka s ya ng dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan guna untuk memberikan suatu manfaatyaitupeningkatanlaba di masamendatang.
Keserasian Kerja •Untuk
mendapatkan hubungan kerja yang serasi antara alat gali mu at dan alat angkut, maka produksi alat gali muat harus sesuai dengan produksi alat angkut MF = Match Factor Na = Jumlahalat angkut Ctm = Waktuedar pemuatan(menit) Nm = Jumlah alat galimuat Cta = Waktu edaralat gali angkut, (menit)
< 1, artinyaalat muatbekerjakurang dari100%, sedang alatangkut bekerja 100% sehingga terdapatwaktu tunggu bagialat muat karenamenunggu alat angkut yang belumdatang • MF = 1 , artinyaalat galimuat dan alatangkut bekerja 100%, sehingga tidakterjadiwaktutunggu darikedua jenisalat tersebut • MF > 1 , artinyaalat muatbekerja100%, sedangkanalat angkut bekerja kurangdari 100% sehingga terdapat waktutunggu bagialat angkut
Item Khusus Upah Operator
Depresiasi • Depresiasi adalah penurunan dalamnilai fisik properti s eiring dengan waktu dan penggunaannya. • Dalamkonsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan • Metode
Garis Lurus ( Straight Line ) n= umur manfaat B= basis harga, termasuk penyesuaian d k = pengurangan depr esiasi pada tahun ke - k (1 k N) SVn = perkiraan nilai sisa pada akhir tahun ke N
• MF
K on di si K er ja Mudah Sedang Berat
Ni lai eko no mi sa si al at (j am ) 15000 12000 10000
4
02/08/2010
Bunga, Asuransi, & Pajak Bungamewujudkan harga
ayang dibayar oleh gpeminjam kepada pemberi npinjaman untuk upenggunaan uang dalam Bsatuperiode waktu, suku bungadiberikan sebagai hasil persen tertentu per tahunataupun periode tertentu (Samuelson, 2001).
i suatuperjanjian dimana sseorang penanggung nmengikatkan diri kepada seorangtertanggung a rdengan menerima suatu upremi untuk memberikan spenggantiankepadanya Akarena suatu kerugian,
Pemodelan dan si mulasi (2)
yang dibayarkan kSesuatu suatu masyarakat auntuk yang beradab j a P
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan diderita karena sesuatuyang tak tertentu.
n = Umur ekonomis alat r = Prosentasi nilai jual barang setelah nilai umur barang habis I = Bunga i = Asuransi
merupakan representasi sederhana darisistem baik secara kualitatifdan kuantitatif yang mewakili suatuproses atau kejadian, dimana dapat menggambarkan secara jelas hubungan interaksi antarberbagai faktor-faktor penting yang diamati.
menjelaskan perilaku dari objek atau elemen-elemen sistem yang diamati, dapat digunakan untuk membantu atau mempermudah proses pemecahan masalah pengambilan keputusan dan media pembelajaran yang lebih mudah biladibandingkan harus mempelajari “real sistem”nya.
Pemodelan dan si mulasi (1)
Pemodelan dan si mulasi (3)
• Sistemmerupakan sekelompok komponen yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu atau sekumpulan entitas yang bertindak dan berinteraksi bersama-sama untuk memenuhi suatu tujuan akhir yang logis (Law,2000).
• Simulasiadalahtiruan darisebuah sistem denganmenggunakanmodel
komputeruntukmelakukan evaluasidan meningkatkankinerja sistem. dimanapeneliti dapat menarikkesimpulanmengenai perilaku dari suatu sistem, mela lui penelaahan perilaku model yang sela ras dimana hubungan sebab-akibat sama dengan atau seperti yang ada padasistem yangsebenarnya
• aktiv itas
Activity
Entitiy
Attribute
Komposisi Sistem Control
Variable Resources
s i t a t s n a d s i m a n i d i s a l u m i S
Simulasi yang dibedakan berdasarkan pengaruh terhadap waktu. Simulasi statis merupakan simulasi pada suatu sistem yang tidakmempunyai pengaruh besar terhadap waktu. Sedangkan simulasi dinamisadalahsimulasi pada suatu sistem yang memiliki pengaruh besar terhadap waktu
t i r k s i d n a d u n i t n o k i s a l u m i S
Simulasi yang dibedakan berdasarkan adanya perubahan tiap satuan waktu. Simulasi diskrit adalah simulasi dimana peubah/variabel dari sistem dapat berubahubah pada titik-titik waktu tertentu simulasi kontinu adalah simulasi dimana peubah/variabel berubahubah terus menerus dalam skala waktu tertentu
n k Simulasi yang dibedakan a i t sberdasarkan sifat d i k n i i probabilistik. Simulasi t s m a r deterministik merupakan k e simulasi pada suatu sistem o t e t s dyang tidak mengandung i s peubah/variabel yang a bersifat probabilistik. l u Model simulasi stokastik m i S adalah simulasi yang
memiliki variabel yang bersifat probabilistik
5
02/08/2010
Penelitian Terdahulu (2)
Pemodelan dan si mulasi (4) Verifikasi • prosespemeriksaanapakah
logikaoperasionalmodel (program komputer) sesuai denganlogika diagram alur • pemeriksaanapakah program komputersimulasi berjalansesuaidengan yangdiinginkan,dengan pemeriksaanprogram komputer
Validasi • Penentuanapakahmodel,
sebagaikonseptualisasi atau abstraksi, merupakan representasiberartidan akuratdarisistemnyata • penentuanapakahmodel konseptualsimulasi (sebagaitandingan program komputer) adalah representasiakurat dari sistem nyatayang sedang dimodelkan
•penggunaan model simulasi dan optimasi secara bersamaan untuk perencanaan peralatan penambanganbiji besi.T ools yangdigunakandalampeneli tiannyamenggunakan software ARE NAdanlingo. •O ptimasidi gunakanuntukmenentukanalokasi truckdanloader di pertambangan dan juga untuk menentukanjumlah perjalanan truck dari ROM menuju loader. pada penil iti an ini Fioroni.M.M dkk penuli s harus memasukan330 vari abel keputusandan 265 konstrain untuk mendapatkan hasil komposisi yangoptimumsebelumdilakukansimulasi. (2008) •dalam sistempenambangan ini bahan baku yang telah diangkut akan di masukankedalam tempatpenyimpanan(pile)sehinggatidakterjadi antrian,pola demandyang konstan, kemudian alatgali muatyang dimasukankedalammodelopti masibersifathomogen,walaupunada crushertapi penuli smenganggapoperasikerja crusherselalu konstant.
Fakhruzy.H (2006)
•penetuan komposisi alat utamapertambangan (ExcavatordanDumpT ruck) yangoptimum menggunakan model simulasi dengan bantuan software ARENA pada penambangan batu kapur. •D i model ini penuli sakanmemasukanunsurperhi tunganyangstokastikkedalammodel simulasi danmempertimbangkanproduktivitasdanutil itasialat, peralatanyangheterogen, waktu operasi alat (cycletime) yang ti dak konstan kemudian ditambah dengan waktu kerja operasicrusheryangprobabil istikkarenaseringnyamengalami downtime
Penelitian Terdahulu (1) •penentuankomposisi alat angkutdenganmenggunakanpendekatanheuristik. Dalam peneli tiannyapeneli ti mempertimbangkanruteperjalanankendaraanyangterbaikuntuk mendapatkankomposisi kendaraanyangekonomis. •Namundalampeneli tiantersebutmasihterdapatbeberapakelemahanyang diantaranya penentuankomposisi kendaraanyangoptimumsangatditentukanolehini sial awal dalam Salhi.S & Rand.K.G menginputkanjumlahkendaraan,jarak rute tidakdimasukansebagai variabel (hanyabiaya rute), variabilitas rendah dan pola demandyangcenderungstabil. (1991)
Burt dkk (2006)
• Penentuanalat tambang (shovel & Truck) dengan menggunakan model Mix Integer Linier Programing(MI LP ) yang digunakan untuk penaksiran linieritas fungsi biaya. • Dalammodel MI LP, produktivitas dalam ton telah dijadikan konstrain &jenis truck tidak homogen. • Fungsi biaya tidak selalu linier sehingga penulis mengasumsikanbahwacycle timealat digunkan yangpaling lambat & flat cost per ton per unit harus diterima • Proseshauling truck ti dak ditentukan, loader masih homogen, demad konstan
BAB 3 Metodologi Penelitian
6
02/08/2010
Metodologi Penelitian (1)
Metodologi Penelitian (3)
Metodologi Penelitian (2)
BAB 4 Tinjauan Pustaka
7
02/08/2010
Penentuan Komposisi Alat
Operasi Penambangan Batu Kapur
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Blasting
Jarak Hauling Loading Point keStone Crusher 0 s/d 500 meter 501 s/d 1000 meter 1001 s/d 1500 meter 1501 s/d 2000 meter 2001 s/d 2500 meter 2501 s/d 3000 meter 3001 s/d 3500 meter 3501 s/d 4000 meter 4001 s/d 4500 meter 4501 s/d 5000 meter 5001 s/d 5500 meter 5501 s/d 6000 meter 6001 s/d 6500 meter 6501 s/d 7000 meter 7001 s/d 7500 meter 7501 s/d 8000 meter 8001 s/d 8500 meter 8501 s/d 9000 meter 9001 s/d 9500 meter
PC 650/750 Class
SCANIA (unit) 2 2 3 3 4 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 8 9 9 10
Penentuan Komposisi Alat =
= [(Nm)X Jumlah excavator
60 Cms
waktu
Kapasitas Excavator kapasitas x Target Ritase
Bucket capacity
waktu Jumlah excavator
CWB (unit) 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 6 7 7 8 8 9 9 9 10
[(Produktivitas)] - [(Kapasitas dum p truck x jumlah dump truck x target ritase dump truck terhadap excavator)] n = ------------------------------------------------------------------------[(Kapasitas dump truck)] x [Target ritase dump truck terhadapexcavator)]
= [(Nm)X Jumlah excavator
SCANIA (unit) 1 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 6 6 6 7
Penentuan Komposisi Alat
x (Bc)x(K)x(E)x(MA)x(Ew)x(Density)] Faktor bucket fill
PC 400 Class
CWB (unit) 3 4 4 5 5 6 7 7 8 9 9 10 11 11 12 13 13 14 15
Jumlah excavator
60 Cms
waktu
x (Bc)x(K)x(E)x(MA)x(Ew)x(Density)]
Bucket capacity
Faktor bucket fill
Jumlah excavator
waktu Jumlah excavator
Waktu edar
= [(Waktu diisi muatan) + (Waktu melakukan posisi loading) + (Waktu menunggu loading) + (Waktu hauling) + (Waktu melakukan posisi dumping) + (Waktu melakukan dumping) + (Waktu menunggu dumping)
Waktu edar
= [(Waktu diisi muatan) + (Waktu melakukan posisi loading) + (Waktu menunggu loading) + (Waktu hauling) + (Waktu melakukan posisi dumping) + (Waktu melakukan dumping) + (Waktu menunggu dumping)
8
02/08/2010
Fitting Distribution
Penentuan Komposisi Alat No
JarakHauling Loading Point ke Stone Crusher
S
C
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
0 s/d 500 meter 501 s/d 1000 meter 1001 s/d 1500 meter 1501 s/d 2000 meter 2001 s/d 2500 meter 2501 s/d 3000 meter 3001 s/d 3500 meter 3501 s/d 4000 meter 4001 s/d 4500 meter 4501 s/d 5000 meter 5001 s/d 5500 meter 5501 s/d 6000 meter 6001 s/d 6500 meter 6501 s/d 7000 meter 7001 s/d 7500 meter 7501 s/d 8000 meter 8001 s/d 8500 meter 8501 s/d 9000 meter 9001 s/d 9500 meter
2 2 3 3 4 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 8 9 9 10
3 4 4 5 5 6 7 7 8 9 9 10 11 11 12 13 13 14 15
PC 750 Class
S 1 1 2 1 1 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 5 3 1 1
No
PC 400 Class
K C 1 2 1 3 3 2 2 4 5 4 4 5 6 6 7 5 8 12 13
S
C
1 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 6 6 6 7
2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 6 7 7 8 8 9 9 9 10
K S 0 0 1 1 2 2 1 2 2 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1
C 2 2 1 1 0 1 3 1 2 1 0 5 5 6 6 7 7 7 8
Aktivitas
Ekspresi distribusi
1 2
Waktu kedatangan batu kapur Waktu dump Truck positioning maju ( Crusher area )
3 4
Waktu dump Truck positioning mundur ke arah crusher NORM(21.1, 2.99) W ak tu du mp in g dump truck TRIA(16.5, 32.5, 41)
5 6
Wakt u l oadi ng Pc 4 00 ke CW B (2 0 t on) Wak tu l oa di ng Pc 4 00 k e S ca nni a ( 30 To n)
7
Wak tu lo adi ng P c 6 50 /7 50 k e C WB (2 0 t on)
N OR M( 87 .4 , 2 0. 1)
8 9
W ak tu l oa di ng P c 65 0 /7 5 0k e S ca nn ia ( 3 0 To n) Waktu hauling jarak 500 meter
T RI A( 12 6 .5 , 2 64 , 33 1 ) UNIF(67.5, 89.5)
10 11
Waktu hauling jarak 1000 meter Waktu hauling jarak 1500 meter
UNIF(120, 151) NORM(187, 8.11)
12 13
Waktu hauling jarak 2000 meter Waktu hauling jarak 2500 meter
UNIF(243, 287) UNIF(300, 351)
14
Waktu hauling jarak 3000 meter
UNIF(375, 411)
15 16
Waktu hauling jarak 3500 meter Waktu hauling jarak 4000 meter
UNIF(432, 501) UNIF(510, 581)
17 18
Waktu hauling jarak 4500 meter Waktu hauling jarak 5000 meter
UNIF(600, 651) UNIF(659, 706)
19 20
Waktu antar kerusakan Waktu perbaikan kerusakan
-0.001 + WEIB(30.6, 0.697) 0.999 + LOGN(27.6, 78.3)
Acti vity Cyc le Diagram (ACD)
NORM(35.6, 2.33) 8 .5 + 1 0 * B ETA( 1 .9 5, 2 . 95 )
TRIA( 61 .5 , 1 07 ,1 57 ) TR IA( 10 8, 12 0, 2 84 )
Data Outputan Batu Kapur dan Simulasi Tahun 2007 2008 2009 Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah Batu Kap ur Keluar (t on) 9619233 10337501 10848153 Jumlah Batu Kapur Keluar (ton) 10779150 10915350 10808400 10370700 10999800 11020950 10855950 10678350 10845450 10563750
9
02/08/2010
Validasi R e pl ik as i
E ks is ti ng ( To n)
A re na ( To n)
1
10337501
10779150
2
10848153
10915350
3
9619233
10808400
4
10370700
5
10999800
6
11020950
7
10855950
8
Untuk menentukan jumlah dump truck yang harus disediakan oleh pihak PT.UTSG di dal am menjaga kontinuitas pasokan batu kapur ke PT.SG maka pada ske nario ini menggun akan kondisi eksisting perusahaan yaitu dump truck 20 ton sebanyak 28 unit dan dump truck 30 ton sebanayak 19 unit.
10678350
9
10845450
10
10563750
Rata-Rata
10268295,67
10783785
S ta nda r D ev ia si
6 17 37 5, 99 99
2 00 00 7, 77
Va ri ans i
Skenario 1 (Kondisi Eksisting )
3 81 15 31 25 22 1, 34 4
4 00 03 10 72 50
n
3
10
n-1
2
9
Dari hasil running simulasi selama satu tahun, kombinasi dump truck tersebut dapat memenuhi demand sebesar 5.334.900 ton/tahun < target produksi PT.SG
Perhitungan Replikasi
Output Simulasi Skenario 1 N o.
Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-Rata Standar Deviasi Variansi
Replikasi 10779150 10915350 10808400 10370700 10999800 11020950 10855950 10678350 10845450 10563750 10783785 200007,768 40003107250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
n = 10 repli kasi n-1 =9 c.Interval= 95% =5%
12 13 14 15
K et er an ga n
Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan
J um la h R at a - Ra ta ( T on /T ah un )
47 0 47 1 47 2 47 3 47 4 47 5 47 6 47 7 47 8 47 9 47 10 47 11 47 12 47 13 47 14
N o.
5334900
40
5565525
41
5691075
42
5691075
43
6070387,5
44
6173887,5
45
6283200
46
6392812,5
47
6497137,5
48
6688012,5
49
6784012,5
50
6892837,5
51
7013062,5
52
7198312,5
53
7231837,5
54
K et er an ga n
Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan Awal Penambahan
J um la h
47 39 47 40 47 41 47 42 47 43 47 44 47 45 47 46 47 47 47 48 47 49 47 50 47 51 47 52 47 53
R at a - Ra ta ( T on /T ah un )
9918975 9980437,5 10064962,5 10193512,5 10293037,5 10338600 10373400 10483950 10574137,5 10619887,5 10619887,5 10750125 10806825 10829925 10991625
10
02/08/2010
Penentuan Jumlah Kompos isi Dump Truck •Biaya Penyediaan alat milik
• Biaya kekurangan
Biaya penyediaan alat merupakan biaya yang dihitung dari biaya operasi alat dalam waktu satu tahun. Biaya penyediaan alat terdiri atas dua jenis biaya yaitu biaya kepemilikan (Owning cost) dan biaya operasional (Operating cost). MILIK PT. UTSG (barang baru)
Biaya Penyediaan alat milik (alat baru)
Penentuan Jumlah Kompos isi Dump Truck
No.
Jenis Dump Truck
Operasi 1 Tahun (jam)
Biaya O&O per jam (Rp)
Biaya O&O 1 tahun (Rp)
1
CWB 20 Ton
4355
Rp312.988,73
Rp1.363.065.908
2
Scannia 30 Ton
4355
Rp297.335,49
TOTAL KESELURUHAN
Rp1.294.896.052 Rp2.657.961.960
Biaya yang harus ditanggung pihak PT.SG jika tidak dapat mencapai demand yang telah ditentukan di awal perencanaan. Dalam memproduksi satu ton semen, pihak PT.SG akan mendapat keuntungan sebesar Rp. 284.586/ton semen. Seh ingga jika PT.SG tidak terpenuhi demand batu kapur dari perencanaan sebelumnya, maka PT.SG akan mengalami opportunity loose sebesar keuntungan menghasilkan satu ton semen yaitu Rp. 284.586/ton. angka tersebut juga dikalikan dengan indeks sebes ar 0,84674 yang merupakan konversi dari satu ton semen per batu kapur yang diperlukan untuk membuat satu ton semen (dalam ton).
No 1 2
MILIK PT. UTSG (barang lama) Jenis Dump Operasi 1 Tahun Biaya Operasional per Truck (jam) jam (Rp) CWB 20 Ton 4355 Rp234.167 Scannia 30 Ton 4355 Rp204.052 TOTAL KESELURUHAN
Biaya O&O 1 tahun (Rp) Rp28.554.349.831 Rp16.884.295.152 Rp45.438.644.983
Biaya Penyediaan alat milik (alat lama)
Penentuan Jumlah Kompos isi Dump Truck • Biaya penyediaan alat sewa
Total Biaya (Tc)
PT.UTSG juga dibebankan untuk membayar biaya sewa alat. Dump truck yang disewakan oleh rekanan rental performansinya tidak jauh berbeda dengan dump truck milik PT.UTSG dan umur ekonomis alat telah habis maka di dalam kontrak pembayaran alat sewa, PT.UTSG hanya dibebankan untuk membayar biaya operasional alat sebesar Rp. 180.000 per jamnya. Biaya Penyediaan alat sewa (alat lama)
MILIK Rental (barang baru) No.
Jenis Dump Truck
Operasi 1 Tahun (jam)
Biaya O&O per jam Rp
Biaya O&O 1tahun (Rp)
1
CWB 20 Ton
3600
Rp375.586,47
Rp1.352.111.302
MILIK Rental No
Jenis Dump Truck
1
CWB 20 Ton
operasi 1 tahun Biaya operasional per (jam) jam (Rp) 3000
Penentuan Jumlah Kompos isi Dump Truck
Rp180.000
Biaya operasional 1 tahun Rp540.000.000
Biaya Penyediaan alat sewa (alat Baru)
Total biaya (Tc) merupakan biaya dari keseluruhan alat baik yang dimiliki perusahaan maupun alat sewa ditambah dengan biaya yang terjadi akibat adanya kebutuhan demand yang tidak terpenuhi oleh perusahaan (biaya kekurangan). Persamaan Tc adalah sebagai berikut :
Tc= [(Biaya penyediaan alat) + (Biaya kekurangan)] Tc= [{(Biaya alat milik) + (Biya alat sewa)} + {(Biaya kekurangan/ton) x (Total Kekurangan dalam ton) + (indeks)}]
11
02/08/2010
Perhti ngan Tc Skenario 1 • Perhitungan
Total cost skenario eksisiting
Dump truck milik = 47 unit (28 unit 20 ton dan 19 unit 30 ton) Dump Truck sewa = 0 unit Kekurangan tonase= 5513254 ton/tahun Biaya kekuranan = Rp. 284.586 x 5513254 x 0,847
Tc = Biaya penyediaan alat + B iaya kekurangan Tc = (Rp.45.438.644.983 + Rp.0) + Rp 1.328.530.823.746 Tc = Rp. 1.373.969.468.729
BAB 5 Tinjauan Pustaka
Analis a Per band ing an Komposisi Eksisiting Berikut ini adalah grafik kurva pergerakan nilai Tc dari kombinasi jumlah dumptruck yangada pada skenariopertama
Penentuan jumlah dan kombinasi dari alat utama pertambangan baik excavator maupun dump truck di dasarkan pada kemampuan produktivitas dari alat utama pertambangan tersebut. PT.SG di dalam merencanakan jumlah dan kombinasi alat utama pertambangan tidak di dasarkan pada kemampuan produktivitas alat akan tetapi berdasarkan perbandingan nilai rasio. No.
Keterang an
Ratio
Produktivitas
1
Crusher
9
1500 Ton/jam
2
PC 750/650
2
341 Ton/jam
3
PC 400
1,5
231 Ton/jam
4
PC 200
1
130 Ton/jam
12
02/08/2010
Anali sa Perb andi ngan Komposisi Eksisiting Untuk dump truck, nilai rasio yang digunakan adalah 25 dump truck untuk melayani satu unit Crusher dengan nilai rasio 9.
Anali sa Skenario 1
Penentuan kombinasi dump truck yang dimiliki mengikuti kondisi eksisting dengan 28 unit kapasitas 20 ton dan 19 unit kapasitas 30 ton.
Produtivitas dump dilihat dari jarak yang ditempuh
Terlalu banyak alat yang digunakan akan berdampak pada biaya operasional yang tinggi dan jika ter jadi kekurangan alat akan berdampak pada produksi yang tidak tercapai
Penentuan alat utama pertambangan selain dilihat dari faktor produktivitasnya, faktor kesiapan alat (MA) juga menentukan di dalam penentuan jumlah alat yang dibutuhkan
Anali sa Skenario 1
Untuk Penentuan jumlah unit yang disewa pada skenario satu ini ditentukan dari nilai total biaya (Tc)yang paling minimum
Dari hasil penambahan tiap satuan unit dump truck dalam simulasi terlihat pergerakan dari nilai Tc yang semakin menurun hingga titik tertentu
Titik minimum itulah yang disebut titik optimum dengan nilai Tc yang mimimum
Anali sa Skenario 1
Dump truck
yang digunakan 28 unit dump truck (20 ton) dan 19 unit dump truck (30 ton)
Demand PT.SG
rata-rata 29.253 ton/hari
Demand PT.SG
rata-rata 10.848.000 ton/tahun
Kebutuhan Batu Kapur Ton/hari Minimum
3.750
Rata - rata
25.311
Maximum
35.850
Nialai Tc minimum yang diperoleh dari pergerakan kurva tersebut sebesar Rp.77.911.293.750.
Dari hasil gambar grafik tersebut, Tc minimum didapatkan dari penambahan unit dump truck sebanyak 52 unit dengan kapasitas 20 ton
penambahan
jumlah unit dump truck berkapasitas 20 ton sebanyak 53 unit telah mampu memenuhi demand perusahaan dalam satu tahun.
Total alat angkut yang harus dipersipakan perusahaan sejumlah 99 unit dengan komposisi 47 unit milik sendiri dan 52 unit dump truck kapasitas 20 unit adalah sewa.
13
02/08/2010
Anali sa Skenario 2
Komparasi Skenario 1&2
Kombinasi jumlah dump truck pada skenario kedua ini mampu memenuhi demand rata-rata sebesar 26.821 ton batu kapur/hari. Jika dilakukan running simulasi selama satu tahun kombinasi ini mampu memenuhi demand sebesar 6.392.812
Total Biaya pada skenario 2 lebih besar dibandingkan skenari 1 Karena menggunakan alat lama maka keputusan perusahaan lebih baik menyewa alat dari pada membeli alat.
Melakukan penambahan jumlah dump truck berkapasitas 20 ton menjadi 35 unit dari kondisi eksisting
Dengan penambahan 46 unit dump truck berkapasitas 20 ton pada skenario kedua, kombinasi jumlah dump truck tersebut mampu menghasilkan rata-rata 10.991.625 ton batu kapur.
Anali sa Skenario 2
Penentuan kombinasi dump truck yang dimiliki pada skenario ini adalah 35 unit kapasitas 20 ton dan 19 unit kapasitas 30 ton.
Total biaya yang dikeluarkan untuk Kombinasi ini dalam satu tahun Rp.1.126.182.495.878
Untuk Penentuan jumlah unit yang disewa pada skenario dua ini ditentukan dari nilai total biaya (Tc)yang paling minimum
Nialai Tc minimum yang diperoleh dari pergerakan kurva tersebut sebesar Rp.81.269.881.208.
Dari hasil gambar grafik tersebut, Tc minimum didapatkan dari penambahan unit dump truck sebanyak 45 unit dengan kapasitas 20 ton
Keterangan
20 Ton 30 Ton
Sewa Beli Sewa
Biaya Penyediaan Biaya Kekurangan Total Biaya
Dengan kondisi ini skenario dua tidak lebih baik dari skenario pertama
K eterangan Sk en ario 1 Skenario 2 Beli 28 U nit 3 5 U nit 20 Ton Sewa 52 U nit 4 5 U nit Beli 19 U nit 1 9 U nit 30 Ton Sewa 0 U ni t 0 U n it Biaya Penyediaan R p138.337.915.227 Rp138.075.613.369 Biaya K ekurangan R p 4 .3 9 2 . 6 48 . 7 6 7 R p 4 . 39 2 . 6 4 8. 7 6 7 Total biaya R p142.730.563.994 Rp142.468.262.136
Beli
E k sp er im e n 1 28 Unit
E k sp er im e n 2 35 U nit
52 Unit 19 Unit
45 U nit 19 U nit
0
0
Rp73.518.644.983 Rp4.392.648.767
Rp76.877.232.441 Rp4.392.648.767
Rp77.911.293.750 Rp81.269.881.208
Jika pada skenario kedua kondisi alat diasumsikan baru baik alat milik maupun alat sewa
sehingga biaya yang dibebankan tidak hanya biaya operasional saja akan tetapi biaya kepemilikan alat juga dihitung.
Komparasi Skenario 1&2 Jika diasumsikan alat semua baru, maka keputusan perusahaan dapat berubah dengan membeli alat sejumlah 35 unit dengan kapasitas 20 ton dan 19 unit dengan kapasitas 30 ton.
Pada skenari o pertama perusahaan dibebankan biaya alat milik sebesar Rp.54.619.276.695 dan biaya alat sewa sebesar Rp.73.718.638.531.
Kombinasi dump truck pada skenario kedua perusahaan akan dibebankan biaya alat milik sebesar Rp.74.280.637.717 dan biaya alat sewa sebesar Rp.63.794.975.652.
14
02/08/2010
Anali sa Skenario 3
Komparasi Skenario 1,2&3 Keterangan
Pada skenario ketiga jika dump truck yang digunakan mayoritas berkapasitas 30 ton K ebut uhan Bat u Kapur Ton/ha ri Kombinasi dump truck yang digunakan adalah 32 unit Minimum 3.750 kapasitas 30 ton dan 1 0 unit Rata - rata 25.579 kapasitas 20 ton. Maximum 33.600
Jika dilakukan running simulasi selama satu tahun kombinasi ini mampu memenuhi demand sebesar 5.220 .000 ton < dari target
Dengan menambahkan kurang lebih 41 unit dump truck berkapasitas 20 ton ke dalam sistem, maka kombinasi tersebut mampu memenuhi demand sebesar 11.132.662 ton batu kapur.
Anali sa Skenario 3
Penentuan kombinasi dump truck yang dimiliki pada skenario ini adalah 10 unit kapasitas 20 ton dan 32 unit kapasitas 30 ton.
Total biaya yang dikeluarkan untuk Kombinasi ini dalam satu tahun Rp.1.394.853.008.287
Untuk Penentuan jumlah unit yang disewa pada skenario tiga ini ditentukan dari nilai total biaya ( Tc)yang paling minimum
Nialai Tc minimum yang diperoleh dari pergerakan kurva tersebut sebesar Rp.62.109.198.168.
Dari hasil gambar grafik tersebut, Tc minimum didapatkan dari penambahan unit dump truck sebanyak 40 unit dengan kapasitas 20 ton
20 Ton
Beli
Ek spe ri me n 1 28 Unit
E ks pe ri men 2 35 Unit
Ek sp er im en 3 10 Unit
Sewa
52 Unit
45 Unit
40 Unit
Beli
Biaya Penyediaan
19 Unit 19 Unit 32 Unit 0 0 0 Rp73.518.644.983 Rp76.877.232.441 Rp60.234.689.707
Biaya Kekurangan
Rp4.392.648.767
Rp4.392.648.767
Rp77.911.293.750
Rp81.269.881.208 Rp62.109.198.169
30 Ton
Sewa
Total Biaya
Rp1.874.508.462
Jika pada skenario ketiga ini
diasumsikan parusahaan membeli dan menyewa alat baru maka total biaya yang di bebankan perusahaan seperti tabel berikut
20 Ton 30 Ton
Keterangan Beli
Skenario 1 28 U nit
Sken ario 2 35 Un it
Skenario 3
Sewa Beli
52 U nit 19 U nit
45 Un it 19 Un it
40 Unit
10 Unit 32 Unit
Sewa Biaya Penyediaan
0 U nit 0 U nit 0 U n it Rp138.337.915.227 Rp138.075.6 13.369 R p 1 1 2 . 4 3 4 . 8 3 7 . 1 6 1
Biaya Kekurangan
Rp1.874.508.462 Rp4.392.648.767 Rp4.392.648.767 Rp142.730.563.994 Rp142.468.2 62.136 Rp114.309.345.623
Total biaya
Komparasi Skenario 1,2&3 Penentuan untuk melakukan pembelian atau melakukan sewa dump truck, ditentukan dari waktu pengerjaan proyek tersebut. Jika suatu pekerjaan atau proyek membutuhkan waktu yang lama (long term project) dan nilai investasi alat bisa ditutupi oleh proyek tersebut maka perusahaan akan memutuskan untuk membeli alat baru. Jika jangka pengerjaan proyek tersebut singkat (short term project) dan nilai investasi alat tidak bisa ditutupi oleh nilai proyek tersebut maka keputusan perusahaan adalah melakukan sewa alat. Dalam ketiga skenario tersebut penambahan jumlah dump truck tersebut dianggap sebagai sewa. penambahan jumlah dump truck tidak digunakan untuk jangka yang panjang akan tetapi hanya digunakan jika terjadi adanya gap.
15
02/08/2010
Kesimpulan Model simulasi yang telah dibuat dapat digunakan untuk menentukan jumlah dan komposisi dari alat angkut pertambangan (Dump Truck) yang ada di PT.UTSG
Saran Melakukan kajian di dalam penentuan komposisi dan jumlah alat utama pertambangan (excavator dan dump truck ) untuk menjaga kontinuitas pasokan batu kapur dan tanah liat.
Kondisi eksisting dengan kombinasi alat angkut sejumlah 28 unit dump truck berkapasitas 20 ton dan 19 unit dump truck berkapasitas 30 ton mampu menghasilkan tonase batu k apur sebesar 5.334.900. Untuk memenuhi demand tahunan PT.SG sekitar 10.848.000 ton per tahun dibutuhkan penambahan unit dump truck berkapasitas 20 ton sejumlah 53 unit pada kondisi eksisting
Jika biaya yang dibebankan menggunakan alat lama, maka komposisi dump truck pada skenario satu lebih baik dari pada skenario dua. Akan tetapi komposisi pada skenario dua masih lebih baik debandingkan dengan dua skenario sebelumnya dengan perolehan total biaya sebesar Rp.62.109.198.169
Melakukan peremajaan alat angkut pertambangan khususnya dump truck berkapasitas 20 ton yang dimiliki PT.UTSG karena alat tersebut merupakan alat-alat lama.
Adanya sharing informasi antara pihak PT.UTSG denganpihak PT.SG terjkait perencanaan alat utama pertambangan
Kesimpulan Jika biaya yang dibebankan menggunakan alat baru, maka komposisi dump tr uck pada skenario dua lebih baik dari pada skenario satu. Akan tetapi komposisi pada skenario tiga jauh lebih baik debandingkan dengan dua skenario sebelumnya dengan perolehan total biaya sebesar Rp.114.309.345.623.
Alat angkut pertambangan dengan kapasitas 30 ton jauh lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan dump truck 20 ton. Dari segi besarnya muatan dan efisiensi biaya operasional alat angkut 30 ton jauh lebih efisien.
TERIMA KASIH
16