Pengertian HAIs (CDC, WHO th 2007). Infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di fasilitas kesehatan lain, saat masuk pasien tidak ada infeksi atau tidak dalam masa inkubasi infeksi didapat dirumah sakit tapi muncul setelah pulang juga infeksi pada petugas kesehatah yang terjadi setelah pekerjaan.
DAMPAK INFEKSI HAIs
Meningkatkan Morbiditas,Mortalitas,Kecacatan,LOS,Biaya
Menurunkan Pendapatan RS, Produktifitas Pasien, Mutu RS, Citra RS
Tuntutan Hukum
TUJUAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI/ HAIs Menurunkan atau meminimalkan insiden rate infeksi berhubungan dengan pelayanan kesehatan pada pasien,petugas dan pengunjung serta masyarakat sekitar rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, dengan mempertimbangkan cost effectiveness.
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS Visi
Misi 1. 2.
3. 4.
: Visi RS. MADINA adalah sebagai berikut : “Menjadi rumah sakit yang tumbuh dan berkembang dengan semangat perubahan berbasis pasien fokus”. : Misi RS. Madina Bukittinggi adalah sebagai berikut : Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang bermutu dan berkesinambungan. Menyelenggarakan dan meningkatkan kualitas penunjang medik, perawatan dan administrasi yang prima untuk memenuhi kepuasan pelanggan Menciptakan lingkungan rumah sakit yang bersih, aman dan nyaman Membangun dan mengembangkan sistem informasi manajemen rumah sakit yang terintegrasi di setiap unit pelayanan rumah sakit
5.
Menambah jumlah pelayanan kesehatan dengan mempersiapkan pembangunan lokasi baru untuk pengembangan rumah sakit. Motto : Moto RSU Madina adalah sebagai berikut “Kesehatan Anda Kepedulian Kami” Filosofi : Filosofi adalah ungkapan yang dapat menjadi pedoman bagi seluruh staf rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada pasien yaitu : “Pengabdian dan pelayanan terbaik untuk masyarakat”. Tujuan : 1. Tercapainya pelayanan yang bermutu tinggi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. 2. Pelayanan kesehatan RSU Madina Bukittinggi terus meningkat dan berkembang. 3. Tercapainya peningkatan produktifitas pelayanan RSU madina Bukittinggi 4. Terbentuknya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi, memiliki integritas, komitmen yang kuat terhadap organisasi melalui upaya pendidikan dan pelatihan, serta upaya peningkatan kesejahteraan yang adil dan manusiawi
PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI
PROGRAM PPI
KEWASPADAAN STANDAR ( LAPIS PERTAMA )
KEBERSIHAN TANGAN,PENGGUNAAN APD,MANAJEMEN LIMBAH,PENEGDALIAN LIMBAH,PENEGDALIAN LINGKUNGAN, LINGKUNGAN,
PROFILAKSIS
DEKONTAMINASI
TERAPETIK:
ALKES,PENATALAKSANAAN ALKES,PENATALAKSANAAN LINEN , KESEHATAN KARYAWAN,
EMPIRIK,
PENEMPATAN PASIEN, ETIKA BATUK,
DEFENITIF
PENYUNTIKAN YANG AMAN.
KEWASPADAAN PENGGUNAAN
ISOLASI
ANTIMIKROBA RASIONAL PROGRAM
SURVEILAN PPI IDO,IAD,ISK,VAP
PENCEGAHAN INFEKSI PENDIDIKAN & PEMASANGAN
PELATIHAN
CVL, IVL, VENTILATOR
PERAWAT,
,TINDAKAN
DOKTER,
OPERASI,
PETUGAS
URINE
LAIN,PPDS ,MAHASISWA ,PASIEN KELUARGA,
PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI (LAPIS KEDUA)
KONTAK (CONTACT)
PERCIKAN
UDARA (AIRBORNE
(DROPLET) >5µM
>5µM
MRSA,VRE
H5N1,
MDRO
H1N1
TBC,SARS MENINGITIS
BICARA,BATUK BERSIN
AEROSOL BICARA,BATUK BERSIN
JARAK 1M SARUNG
JARAK 1M
TANGAN
MASKER BEDAH
GAUN
WAJAH,GAUN
JARAK 1M
MASKER N95
PENGGUNAAN APD
APD merupakan alat kesehatan yang terdiri dari masker,topi,sarung tangan,pelindung wajah,sepatu yang di gunakan petugas maupun pasien untuk melindungi diri dari kontaminasi penyakit infeksi. Digunakan sesuai indikasi Segera dilepas jika sudah selesai tindakan
MANAJEMEN LIMBAH JENIS LIMBAH
Limbah Padat Infeksius Non infeksius Limbah benda tajam
ETIKA BATUK
PERALATAN PERAWATAN PASIEN
Peralatan kritikal Peralatan yang termasuk kedalam pembuluh da rah atau jaringan steril. Perlakuan : disterilisasi
×
×
Peralatan semi kritikal Peralatan yang masuk kedalam membrane mukosa Perlakuan : minimal di DTT lebih baik sterilisasi
Peralatan non kritikal Peralatan yang hanya dipermukaan tubuh pasien Perlakuan : pembersihan atau disinfeksi tingkat rendah ka lau terkontaminasi darah atau cairan tubuh
×
PENEMPATAN PASIEN
√
Pasien infeksius di ruangan terpisah,beri jarak > 1m
Kohorting bila tidak memungkinkan bila kedua-duanya tidak memungkinkan konsultasi dengan petugas PPIRS
√
Kewaspadaan sesuai cara transmisi penyebab infeksi
Pisahkan pasien yang tidak dapat me njaga kebersihan lingkungannya
INJECTION SAFETY
KOMPONEN BUNDLE PENCEGAHAN IAD 1. Hand hygiene
Upayakan tidak memakai obat-obat/cairan multidose
Pertahankan tehnik aseptik dan antiseptik pada pemberian
3. Pemilihan lokasi insersi/daerah tusukan
suntikan
4. Clorhexidine skin antisepsis/ desinfektan
Segera buang jarum suntik habis pakai
5. Penutup insersi dengan transparan dressing
Tidak melakukan recapping jarum suntik habis pakai
6. Review harian :
2. APD
Penggantian slang cairan infus 3 x 24, lemak dan protein 1x24 jam, Slang tranfusi setiap selesai pemberian.
Pemilihan catheter site secara optimal, menghindari penggunaan vena femoralis untuk akses sentral pada pasien dewasa
KOMPONEN BUNDLE PENCEGAHAN ISK 1. Kaji kebutuhan/pemasangan sessuai indikasi 2. APD 3. Hand hygiene 4. Insertion technique/ pemasangan menggunakan alat steril 5. Catheter maintenance 6. Catheter care 7. Catheter removal
KOMPONEN BUNDLE PENCEGAHAN IDO/ILO
KEWASPADAAN TRANSMISI KONTAK
KEWASPADAAN TRANSMISI DROPLET
LAPOR PETUGAS SAAT BERKUNJUNG
LAPOR PETUGAS SAAT BERKUNJUNG
PAKAI APRON
LAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN
LAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN
PAKAI SARUNG TANGAN
PAKAI MASKER BEDAH
KEWASPADAAN TRANSMISI UDARA AIRBORNE PRECAUTION
BUKU SAKU PENCEGAHAN DAN PENGEDALIAN INFEKSI
KAMAR BERTEKANAN NEGATIVE PINTU KAMAR HARUS SELALU TERTUTUP
LAKUKAN KEBERSIHAN
Jln. Guru Hamzah No. 17 – Bukittinggi – Sumatera Barat Telp. ( 0752) 21388 / 626669 Hunting Email :
[email protected] :
[email protected] www.rsmadina.id
GUNAKAN MASKER RESPIRATORIK (N95) UNTUK PETUGAS
LEPAS MASKER SETELAH KELUAR DARI KAMAR PASIEN BUANG KE TEMPAT SAMPAH INFEKSIUS
TIM PENCEGAHAN DAN PENGEDALIAN INFEKSI RS. MADINA BUKITTINGGI 2018