PEMBANGUNAN JEMBATAN PULAU BALANG II Tahun Anggaran 2015-2019
Pemilik Pekerjaan
Perencana
Kontraktor Pelaksana
Supervisor
DATA KEGIATAN Nama Paket
: Pembangunan Jembatan Pulau Balang II (MYC)
Lokasi
: Balikpapan, Kalimantan Timur
Pemilik Proyek
: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nilai Kontrak
: Rp. 1.331.099.699.000,-
Sifat Kontrak
: Harga Satuan
Masa Pelaksanaan : 1560 Hari Kalender (4 tahun 4 bulan) Masa Pemeliharaan : 1825 Hari Kalender (5 tahun) Mata Uang
: Rupiah
Cara Pembayaran : Bulanan / Monthly certificate Sumber Dana
: APBN
TA 2015 - 2019
Awal kontrak
: 21 Agustus 2015
Akhir kontrak
: 27 November 2019
Perencana
: PT. Diantama Rekanusa
Pelaksana
: HUTAMA – ADHI – BANGUN CIPTA (KSO)
Supervisi
: PT. YODYA KARYA (PERSERO) (JO)PT. ADIYA WIDYAJASA, PT. WAHANA MITRA AMERTA, PT. GLOBAL PROFEX SYNERGY, PT. HANATA DAN PT. ESTI YASAGAMA
3
FOTO PROYEK 2013
Pekerjaan Pembesian Pilar
Pelaksanaan Pengecoran Pilar
14
Struktur ABT-1, K-1(minus pier head), K-2 (minus pier head), dan ABT-2 telah dilaksanakan pada tahap sebelumnya tahun anggaran 2013.
Pekerjaan dapat dibagi menjadi empat bagian utama yaitu : 1. Pekerjaan Jembatan Utama / Main Span 2. Pekerjaan Pendekat ( Ooptrede & Approach span) 3. Pekerjaan Jalan Akses dengan struktur rigid pavement sepanjang 1,775 km 4. Pekerjaan minor seperti Gedung Pusat Informasi Jembatan, marka, rambu, patok, lampu PJU, fender dll
LINGKUP PEKERJAAN
5
FOTO PROYEK 2013
Pelaksanaan pekerjaan bor pile dengan auger
Pelaksanaan pekerjaan bor pile dengan RCD
12
Metode pelaksanaan pylon ini menggunakan kombinasi antara perancah konvensional (pada sisi bawah / kaki pylon) dan climbing form pada badan pylon hingga puncaknya (elevasi 117,5 m). Pegecoran pylon dilakukan secara simultan untuk kedua pylon, dan tiap pylon dibagi menjadi 25 segmen. Perkiraan total waktu penyelesaian tiap pylon 410 hari.
Pylon menggunakan konstruksi beton bertulang yang diperkuat dengan tendon baja prategang. Volume beton yang diperlukan untuk membangun pylon ini diperkirakan mencapai 4487 m3 dengan mutu beton fc’ = 45 Mpa untuk tiap pylon. Pada sisi dalam pylon terdapat rongga untuk maintenance angkur-angkur stay cable.
Konstruksi Pylon
PEKERJAAN MAIN SPAN
7
JALAN AKSES
JALAN AKSES
10
Untuk menghubungkan jembatan Pulau Balang Bentang Panjang dengan Bentang Pendek, dibuat jalan akses sepanjang 1,775 km dengan konstruksi perkerasan kaku ( rigid pavement ), termasuk di dalamnya pekerjaan box culvert, U-ditch, gutter, patok, guardrail, kerb, dan rambu jalan.
APPROACH SPAN APPROACH SPAN Struktur jembatan pendekat / approach span dipasang di sisi pulau Balang. Panjang totalnya 167,5 m, terdiri dari 4 jembatan simple beam yang menggunakan struktur I-Girder beton pracetak dengan bentang 40 meter. Terdapat tiga pilar dan satu abutment yang akan dibangun, masing-masing menggunakan 8 titik pondasi tiang bor diameter 1,5 m dengan kedalaman 27 m dari tanah. Approach span dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan pylon.
9
PEKERJAAN MAIN SPAN
Pekerjaan Lantai Jembatan
8
Lantai Jembatan menggunakan beton mutu fc’ = 45 MPa. Konstruksinya dimulai setelah pylon selesai dibangun, dengan metode balanced cantilever. Total panjang lantai jembatan bentang utama sebesar 804 meter, dibagi dalam 4 x 21 segmen pengecoran + 2 buah pier table + closure. Pengecoran menggunakan form traveller sebagai bekisting yang mampu berfungsi sebagai cetakan beton plat lantai sekaligus menyalurkan beban saat pengecoran kepada struktur plat lantai di belakangnya. Pekerjaan pengecoran simultan dengan pengaturan stay cable yang dipasang pada pylon dan stressing tendon baja prategang pada segmen plat jembatan. Setelah seluruh segmen terpasang, dilakukan pengecoran segmen closure (penyambung bentang) sebelum dilakukan pembongkaran form traveller. Permukaan lantai jembatan dilapis dengan aspal. Pekerjaan lantai jembatan diperkirakan memerlukan waktu 550 hari.
PEKERJAAN MINOR
Gedung Pusat Informasi Jembatan Selain jembatan dan jalan, terdapat item item pekerjaan sebagai pelengkap jembatan, yaitu gedung Pusat Informasi Jembatan. Gedung yang didesain dengan menonjolkan kekhasan daerah tersebut nantinya dapat digunakan sebagai area transit, museum dan tujuan wisata.
Fender Dolphin Struktur fender dolphin dipasang untuk melindungi pondasi jembatan bentang utama. Fender dolphin terbuat dari konstruksi pipa baja dia. 1000 mm, dipancang hingga kedalaman 20 m dari seabed. Kepala fender dolphin menggunakan beton fc’ = 35 MPa, dan dipasang fender karet sebagai penahan benturan.
11
PEKERJAAN MAIN SPAN
Pondasi Bentang Utama Jembatan ini menggunakan 2 x 72 titik pondasi tiang bor dengan diameter 2000 mm. Sebelum dilaksanakan pengeboran, casing pipa baja diameter 2100 mm dipancang hingga kedalaman 20 meter dari seabed. Dengan kedalaman rencana tiang bor 65 meter per titik, kebutuhan beton dengan mutu fc’ = 35 MPa untuk 1 titik tiang bor sebesar 204 m3. Setelah seluruh tiang bor diselesaikan, dilanjutkan pekerjaan pile cap. Kebutuhan beton fc’ = 35 MPa untuk struktur mass concrete ini diperkirakan sebesar 10.988 m3 untuk tiap pylon. Pengecoran harus dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh struktur mass concrete yang monolit.
6
Kondisi tanah dasar adalah batuan keras (SPT >60) mulai 3 meter di bawah seabed. Waktu penyelesaian pekerjaan pondasi + pile cap untuk bentang utama diperkirakan 466 hari.
FOTO PROYEK 2013
Alat Uji Statik Bi Aksial / Osterberg Cell
Alat Uji Statik bi aksial dipasang pada baja tulangan / rebar cage
Pemasangan pipa untuk pengujian keutuhan tiang / sonic logging
13
LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan Pembangunan Jembatan Pulau Balang terletak di Pulau Balang, Teluk Balikpapan. Untuk mencapai lokasi pekerjaan dapat menggunakan moda transportasi darat dari Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan menuju pelabuhan speed boat di Kampung Baru. Dilanjutkan dengan perjalanan dengan menggunakan moda transportasi air ke lokasi pekerjaan sejauh 20 km. Nantinya, akan terbentuk interkoneksi yang harmonis dengan Jalan Trans Kalimantan, yaitu mulai dari Penajam – Jembatan Pulau Balang - Pelabuhan Kariangau - Jalan Tol Balikpapan - Samarinda.
4
FOTO PROYEK 2013
Pilar Sisi Pulau Balang
Abutment sisi Pulau Balang
Pilar Sisi Balikpapan
Abutment sisi Balikpapan
15
PENDAHULUAN Hubungan antara wilayah Kalimantan Timur dengan wilayah Kalimantan Selatan masih membutuhkan dukungan prasarana ferry sebagai penunjang prasarana transportasi darat yang ada. Namun demikian, dukungan dan layanan ferry yang ada terasa masih kurang memadai, yaitu dari segi lamanya waktu tunggu dan frekuensi pelayaran yang ada, sehingga sebuah jembatan penyeberangan yang mampu mendukung pengembangan jaringan transportasi Lintas Kalimantan menjadi mendesak (urgent) dan sangat diperlukan Jembatan Pulau Balang akan menjadi ruas penghubung antara kota Balikpapan dan Penajam, sekaligus menjadi bagian dari jalan Trans Kalimantan Poros Selatan yang melalui Riko – Pantai Lango – Pulau Balang – Tempadung – KM 13 Balikpapan. Jembatan ini juga akan terintegrasi dengan Outer Ring Road Balikpapan.
2
Dampak positif pembangunan jembatan ini antara lain: • Mendukung transportasi dari arah Pelabuhan Peti Kemas Kariangau Balikpapan, yang berlanjut pada berkembangnya wilayah kawasan Industri Kariangau • Mengurangi kepadatan lalu lintas dalam kota Balikpapan dan membebaskan Penajam dari kepadatan arus lalu lintas. • Mendukung pariwisata, memanfaatkan kawasan Pulau Balang sebagai kawasan resort dan fasilitas olahraga.