Zoologi invertebrata 187
BAB VI
FILUM MOLLUSCA
6.1 Pengertian
Mollusca (dalam bahasa Latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada yang tidak bercagkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi. Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun ada yang dengan bentuk torpedo besayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cumi-cumi raksasa. Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme. Habitatnya diair tawar, dilaut dan didarat. Bebrapa juga ada yang hidup sebagai parasit (Hala, 2007).
6.2 Ciri Umum
Filum Mollusca merupakan salah satu anggota hewan invertebrata. Anggota filum ini antara lain remis, tiram, cumi-cumi, octopus dan siput. Berdasarkan kelimpahan spesiesnya Mollusca memiliki kelimpahan spesies terbesar disamping Arthropoda. Ciri umum yang dimiliki adalah:
Tubuhnya bilateral simetri.
Tidak bersegmen kecuali monolacopora.
Memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus.
Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki brotot yang secara umum digunakan untuk bergerak.
Dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi satu atau sepasang lipatan yaitu mantel atau pallium (Hala, 2007).
Lubang anus dan ekskretori umumnya membuka ke dalam rongga mantel.
Saluran pencernaan berkembang baik.
Sebuah rongga bukal yang umumnya mengandung radula berbentuk seperti proboscis. Esophagus merupakan perkembangan dari stomodeum yang umumnya merupakan perkembangan dari stomodeum yang umumnya merupakan daerah khusus untuk menyimpan makanan dan fragmentasi.
Pada daerah pertengahan saluran pencernaan terdapat ventirkulus (lambung) dan sepasang kelenjar pencernaan yaitu hati.
Sedangkan daerah posterior saluran pencernaan terdiri dari usus panjang yang terakhir anus.
Memiliki sistem peredaran darah dan jantung
Pernafasan dengan insang, paru-paru atau keduanya.
Hidup dilaut, air tawar, dan darat
Memiliki kelamin terpisah, atau hemaprodit, ovipar atau ovovipar (Suwingnyo, 2005).
Umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah dan bekicot. Namun ada pula Mollusca yang tidak memiliki cangkang, seperti cumi-cumi, sotong, gurita atau siput telanjang (Rusyana, 2011).
(a) (b) (c)
Gambar 63. (a) Kerang, (b) Siput, (c) Cumi-cumi (Barnes and Ruppert, 2010).
6.3 Morfologi
Mollusca berasal dari bahasa Latin yaitu mollis yang berarti lunak. Oleh karena itu ciri utama hewan yang tergolong filum ini tubunya lunak, pada bagian anterior terdapat kepala, kaki terletak dibagian ventral, dan bagian dorsal berisi organ-organ viseral. Tubuhnya bersimetri bilateral, tidak bersegmen, kecuali pada monoplacophora. Memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum digunakan untuk bergerak. Dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi satu atau sepasang lipatan yaitu mantel atau pallium. Lubang anus dan ekskvetori umumnya membuka kedalam rongga mantel (Kastawi, 2005).
Achatina fulica tercakup didalam subclassis Pulmonata dari kelas Gastropoda yang merupakan kelompok Mollusca yang sangat besar. Meskipun di dalam subkelas ini sudah terdapat spesialisasi untuk hidup didaratan kering, tetapi masih menunjukkan banyak sifat pokok classis Gastropoda sebagai keseluruhan (Radopoetra, 1996).
Binatang yang termasuk Gastropoda memiliki tubuh yang lunak dan dilindungi oleh cangkok (shell) yang keras. Pada bagian anterior dijumpai dua pasang antene yang masing-masing ujungnya terdapat mata. Pada ujung anterior sebelah bawah terdapat alat mulut yang dilengkapi dengan gigi parut (radula). Lubang genatilia terdapat pada bagian samping sebelah kanan, sedang anus dan lubang pernafasan terdapat dibagian tepi mantel tubuh dekat dengan cangkok. Bekicot atau siput bersifat hermaprodit, sehingga setipa individu dapat menghasilkan sejumlah telur fertil. Bekicot aktif pada malam hari serta hidup baik pada kelembaban tinggi. Pada siang hari biasanya bersembunyi tempat-tempat terlindung atau pada dinding-dinding bangunan, pohon atau tempat lain yang tersembunyi (Nybaken, 1992).
Kelas Gastropoda merupakan kelas terbesar dari Mollusca lebih dari 75.000 spesies yang ada yang telah teridentifikasi dan 15.000 diantaranya dapat dilihat dalam bentuk fosilnya (Barnes, 1989).
Gastropoda terwujud dalam morfologi cangkangnya. Sebagian besar cangkangnya terbuat dari bahan kalsium karbonat yang dibagian luarnyba dilapisi periostrakum dan zat tanduk. Cangkang Gastropoda yang berputar ke arah belakang searah dengan jarum jam disebut dekstral, sebaliknya bila cangkangnya berputar berlawanan arah dengan jarum jam disebut sinistral. Siput-siput Gastropoda yang hidup dilaut umumnya berbentuk dekstral dan sedikit sekali ditemukan dalam bentuk sinistral (Nontji, 1987).
Gastropoda mempunyai badan yang tidak simetri dengan mantelnya terletak dibagian depan, cangkagnya berikut isi perutnya terguling spiral kearah belakang. Letak mantel dibagian belakang inilah yang mengakibatkan gerakan torsi atau perputaran pada pertumbuhan siput Gastropoda. Proses torsi ini dimulai sejak dari perkembangan larvanya. Pada umumnya gerakannya berputar dengan arah berlawanan jarum jam dengan sudut gerakannya berputar dengan arah berlawanan jarum jam dengan sudut 1800 sampai kepala dan kaki kembali ke posisi semula (Dharma, 1998).
Struktur umum morfologi Gastropoda terdiri atas: suture, posterior, canal, apaerture, gigi columella, bibir luar, columella, siphonall, umbillicus. Class Gastropoda biasanya disebut keong atau siput. Bentuk cangkang keong pada umumnya seperti kerucut adri tabung yang melingkar seperti konde (gelung, whorl). Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex. Sumbu kerucut disebut columella. Gelung terbesar disebut body whorl dan gelung-gelung diatasnya disebut spire (ulir). Alat indera pada keong meliputi mata, tentakel, osphradia, dan statocyt. Mata sederhana atau komplex, biasanya terletak dipangkal tentakel yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan intensitas cahaya. Tentakel sepasang atau dua pasang selain mata terdapat sel peraba dan chemoreceptor (Howels, 2005).
6.4 Anatomi
Struktur anatomi Gastropoda dapat dilihat pada susunan tubuh yang terdiri atas: kepala, badan, dan alat gerak. Pada kepala terdapat sepasang alat peraba yang dapat dipanjang pendekkan. Pada alat peraba ini terdapat titik mata untuk membedakan terang dan gelap. Pada mulut terdapat lidah parut dan gigi rahang. Didalam badannya terdapat alat-alat penting untuk hidupnya diantaranya ialah alat pencernaan, alat pernafasan serta alat genitalis untuk pembiakannya. Saluran pencernaan terdiri atas: mulut, pharynx yang berotot, kerongkongan, lambung, usus, anus. Alat geraknya dapat mengeluarkan lendir, untuk memudahkan pergerakkanya (Poort, 1998).
6.4.1 Sistem Digestorium
Seperti pada kebanyakan Gastropoda concha berupa suatu bangunan yang terputar spiral, dapat di bayangkan sebagai kerucut brongga yang memutar spiral mengelilingi sebuah sumbu yang juga berongga, yaitu columella. Sumbu ini sendiri terbentuk dari penebalan dinding kerucut yang terletak central. Concha terdiri atas 3 lapisan, dari luar ke dalam: Periostracum, dari bahan tanduk yang disebut conchiolin. Lapisan prismatik terdiri atas calat atau arragonit. Lapisan mutiara, terdiri dari CaCo3 , jernih dan mengkilap. Lapian merismatik prismatik dan periostracum dibentuk oleh tepi pallium (Radiopoetra, 1996).
Cangkang bentuk spiral berfungsi untuk melindungi organ-organ dalam, dibagian dalam cangkang dilapisi oleh mantel tipis, keuali yang berhubungan dengan kaki, pada bagian ini terdapat kollar tebal berfungsi mensekresi cangkang, dibawa kollar terdapat lubang resprirasi terdapat lubang kelamin (genital pore) terletak disisi kanan kepala, tepatnya diposterior tentakel pasangan kedua (Kastawi, 2005).
6.4.2 Sistem Cardiovaskuler
Cardiovaskuler terdiri dari dua bagian atu atrium dan satu ventriculus, dari ujung ventriculus keluar aorta yang bercabang dua ialah:
Cabang yang berjalan kearah anterior, memberi darah kearah tubuh bagian anterior (kepala), kemudian ia membelok kearah ventral menjadi arteri pedalis, yang memberi darah kearah kiri.
Cabang yang berjalan kearah posterior, memberi darah kearah viscera, terutama kearah glandulae di gesteria, ventriculus dan ovotestis.
Arceria bercabang kearah rongga darah atau hemocelom, lalu arah dikumpulkan kedalam circulus venosa, yaitu pembuluh darah yang berjalan melingkar, kemudian darah diteruskan kearah paru-paru untuk melepaskan CO2 dan menerima O2, darah berisi pigmen pernafasan yaitu hemocianin yang berwarna biru untuk mengikat O2 selain itu darah juga berfungsi untuk mengedarkan sari-sari makanan dan sisa metabolisme (Radiopoetra, 1996).
6.4.3 Sistem Respiratorium
Bekicot bernafas menggunakan paru-paru yang disebut palmonata, paru-paru berupa jaringan pembuluh darah dan berada disebelah dinding luar mantel. Posisi paru-paru dapat berubah karena aktivitas otot-otot tertentu, pada waktu otot berkontraksi, kedudukan paru-paru mendatar yaitu menempel pada chonca, cavum palli membesar sehingga udara dari luar masuk melalui pneupostoma, pada waktu otot itu mengendor kedudukan paru-paru melengkung yaitu menonjol kedalam cavum palli, cavum palli mengecil, sehingga tekanan udara bertambah dan mengalir keluar (Mukayat, 1986).
6.4.4 Sistema Ekskresi
Alat ekskresi terdiri atas ginjal yang terletak pada jantung. Ureter merupakan saluran dari ginjal terletak dissi sepanjang rektum dan bermuara dekat anus (Kastawi, 2005).
6.4.5 Sistem Nervosum
Berupa ganglion yang cabangnya sukar diidentifikasi semua ganglia yang utama dan commisural membentuk jaringan syaraf yang mengelilingi ujung anterior esofagus, disebelah dorsal ialah ganglion serebral, sebelah ventral ganglion pedale, dan sebelah lateral dari yang kedua ini ialah ganglion perural, agak dari sebelah belakang ganglia terdapat ganglia parietale, dan sebelah median adalah gangla abdominale, didepan cincin syaraf ini terdapat ganglion bucale, meraka dihubungkan dengan ganglia cerebral oleh jaringan yang tipis. Dari ganglia pokok inilah keluar syaraf yang menuju alat-alat tubuh (Radiopoetra, 1996).
6.4.6 Organ Sensorium
Pada ujung tiap tentakel posterior panjang trdapat sebuah mata dengan kornea, lensa dan retina dan mungkin juga organ pencium (olfaktorius), dibawah ganglion kaki terdapat sepasang statokis, yaitu organ keseimbangan, masing-masing mengandung benda-benda berkapur, silia dan sel-sel peraba (Mukayat, 1982).
6.4.7 Lokomotion dan Kelakuan
Cara bergeraknya dari satu tempat ketempat lain dengan cara menggelincir kelenjar lendir yang bermuara tepat dibawah mulut mengeluarkan lapisan tipis lendir, dan diatas lendir ini hewan tersebut bergerak dengan cara mengerutkan serabut otot longitudinal otot kaki.diketahu bahwa kecepatan gerak siput sekitar 2 inci (5 cM) setiap menitnya (Kastawi, 2005).
6.4.8 Sistem Reproduksi
Reproduksi bekicot bersifat monocieous (hermafrodit), namun untuk pembuahan sel telur diperlukan individu pasangan, karena spermatozoa dihasilkan ovotestis, keluar menuju saluran hermafroditikus kemudian menuju saluran sperma menju vasdeverens, telur juga berasal dari ovotestis keluar menuju saluran hermafroditikus lalu dibungkus oleh albumin, kemudia telur meluncur kesaluran oviduk masuk kedalam vagina, dalam oviduk telur dibungkus oleh cangkang yang dihaslkan oleh epitel saluran tersebut, kedalam vagina bermuara lendir, kantung duri dan duktus spermateka, vagina maupun penis bemuara kedalam atrium genital (Kastawi, 2005).
6.4.9 Siklus Hidup
Gambar 64. Siklus hidup (Barnes, 1994)
Keterangan:
Jantan mengeluarkan sperma, dan membuahi telur pada tubuh betina
Telur berkembang menjadi glosida kemudian dikeluarkan oleh kerang betina dan menempel pada insang atau sisik ikan
Glosida bermetamorfosis menjadi jounevil, kemudia jatuh dan menjadi mollusca dewasa (Mukayat, 1986).
6.4.10 Habitat
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme. Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit (Wardhana, 2008).
Bekicot (Achatina fulica) memiliki habitat hidup daratan yang lembab atau di habitat terrestrial insang mengalami kemunduran dan memodifikasi rongga mantel menjadi paru-paru bekicot termasuk dalam kelompok pulmonata, bekicot aktif pada malam hari untuk mencari makanan (Kastawi, 1986).
Klasifikasi
Berdasarkan: bidang simetri, kaki, cangkok, mantel, insang dan sistem syaraf Mollusca terdiri atas 5 kelas, yaitu: (1) Amphineura, (2) Gastropoda, (3) Scapopoda, (4) Cephalopoda, (5) Pelecypoda (Rusyana, 2011).
Kelas Amphineura
Contoh dari kelas Amphineura yaitu Chiton.
Struktur Tubuh
Tubuhnya memanjang seperti elips dengan bagian kepala tereduksi, bilateral simetri, mempunyai radula, bagian dorsal tubuhnya terdiri atas delapan segmen, kakinya pipih dan terletak dipermukaan ventral, sistem saraf terdiri atas cincin saraf yang mengelilingi mulut dengan dua pasang jala saraf yang menuju kebagian ventral (Rusyana, 2011).
Chiton merayap perlahan didasar laut, pada batu-batuan yang lunak. Bagian dorsal tubuhnya terdiri dari keping-keping kapur dapat dibengkokan sedemikian rupa sehingga tubuhnya dapat dibulatkan seperti bola (Rusyana, 2011).
Mulut dan anus terletak pada ujung yang berlawanan. Pada bagian kepala terdapat mulut yang belum sempurna. Tidak mempunyai tentakel dan tidak mempunyai mata (Rusyana, 2011).
Gambar 65. Chiton (Kozloff, 2004).
Gambar 66. Struktur Anatomi Chiton (Rusyana, 2011).
Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas cincin sirkum esofagus dan 2 cabang saraf (mensyarafi kaki dan mantel) (Rusyana, 2011).
Sistem Pencernaan
Alat pencernaan meliputi rongga mulut (Cavum Oris), Oesophagus, kelenjar ludah, crop, lambung, kelenjar pencernaan, usus, rectum dan anus. Makanan terutama tumbuh-tumbuhan yang dipotong-potong oelh rahang zat tanduk (mandibula) selanjutnya dikunyah oleh radula. Kelenjar ludah yang terletak disekitar crop akan mengalirkan sekresi melalui saluran kelenjar kedalam rongga mulut. Oesophagus sebagai saluran penghubung antara rongga mulut dan crop dan terus ke lambung. Kelenjar pencernaan yang meliputi sebagian besar rongga viceral adalah hati dan pankreas (Jasin, 1992).
Sistem Peredaran Darah
Dibagian posterior terdapat jantung, aorta dan sebuah sinus. Darah mendapat O2 dari insang (Rusyana, 2011).
Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi dengan menggunakan sepasang ginjal yang salurannya bermuara kebagian posterior (Rusyana, 2011).
Sistem Reproduksi
Jenis kelamin terpisah, larvanya disebut trochopora (Rusyana, 2011).
Sistematika
Ordo Polyplacophora, contoh Chaeton apiculata (Chiton).
Ordo Aplacophora, contoh Neomania carinata (Rusyana, 2011).
Kelas Gastropoda
Kelas Gastropoda merupakan kelas Mollusca terbesar dan populer. Ada sekitar 50.000 spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Oleh karena banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan.
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun, ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok. Sehingga sering disebut siput telanjang (vaginula). Hewan ini terdapat dilaut dan ada pula yang hidup didarat (Rusyana, 2011).
Contoh dari hewan yang termasuk dalam kelas Gastropoda yaitu Achatina fulica.
Struktur Tubuh
Tubuhnya bercangkok, kebanyakan berputar kekanan (dekstral) ada juga yang berputar kekiri (sinistral). Putaran ini berasal dari apeks melalui whorl sampai ke aperture. Bagian tengah yang merupakan sumbu putaran disebut kollumella. Kollumella ini tidak terlihat dari luar (Rusyana, 2011).
Pada waktu aktif tubuh menjulur dari caangkok, terdiri atas bagian:
Kepala, pada ujung depan agak ke ventral terdapat mulut, dua pasang tentakel, pada ujung tentakel yang lebih panjang terdapat mata.
Leher, pada sisi sebelah kanan terdapat lubang genital.
Kaki, terdiri atas otot yang kuat untuk merapat.
Viscera yang belum begitu jelas batasnya, terdapat didalam cangkok, berbentuk spiral, ditutupi oleh mantel, pada bagian tepi cangkok dekat kaki mantel menjadi lebih tebal disebut gelangan (kollar), dibawah gelangan ini terdapat lubang pernapasan yaitu rongga mantel yang berfungsi juga sebagai organ pernapasan.
Sistem Pencernaan Makanan
Makanan berupa tumbuh-tumbuhan, dipotong-potong oleh rahang zat tanduk (mandibula), kemudian dikunyah oleh radula. Zat-zat makanan diserap dealam intestin. Saluran pencernaan makanan terdiri atas:
Rongga mulut - faring (tempat dimana terdapat radula) –esofagus – tembolok – lambung – intestine – rectum -anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas: kelenjar ludah, hati dan pankreas (Rusyana, 2011).
Gambar 67. Penampang mulut Achatina fulica (Jasin, 1992)
Sistem Peredaran Darah
Jantung terdapat didalam cavum pericardi, terdiri dari dua bagian yaitu satu atrium dan satu ventrikel. Dari ujung ventrikel keluar aorta yang bercabang dua yaitu cabang yang berjalan kearah anterior, mensuplai darah bagian tubuh sebelah anterior (kepala kemudian) membelok kearah ventral menjadi arteria pedalis yang mensuplai darah kebagian kaki dan cabang yang berjalan kearah posterior, mensuplai darah ke viscera, terutama ke kelanjar pencernaan, ventrikel dan ovotestes. Arteria bercabang-cabang yang langsung mencapai rongga-rongga darah atau hemocoelom (tidak membentuk kapiler-kapiler). Dari hemocoelom, dikumpulkan kembali melalui arculus venosus (pembuluh darah yang berjalan melingkar) (Rusyana, 2011).
Sistem Pernapasan
Alat pernapasan berupa paru-paru (modifikasi dari rongga mentel yang kaya dengan kapiler-kapiler darah) (Rusyana, 2011).
Sistem Ekskresi
Alat ekskresi berupa nephridia, terdapat didekat jantung dan saluran uretranya terletak di dekat anus (Jasin, 1992).
Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas ganglion serebral (sebelah dorsal), ganglion pedal (sebelah ventral), ganglion parietal (sebelah rateral), ganglion abdominal (sebelah median), ganglion bukal (sebelah dorsal rongga mulut) (Rusyana, 2011).
Organ Reseptor
Terdapat tiga macam reseptor yang utama yaitu:
Kemoreseptor terletak pada tentakel yang pendek
Photoreseptor merupakan mata sederhana yang dilengkapi dengan lensa, sel-sel pigmen dan sel-sel reseptor
Statoreseptor berupa statokist terdapat pada ganglion pedalis dan mendapat saraf dari ganglion serebralis
Sistem Reproduksi
Achatina fulica bersifat hermaprodit, tetapi untuk fertilisasi diperlukan spermatozoa dari individu lain, karena spermatozoa dari induk yang sama tidak dapat membuahi sel telur. Ova dan spermatozoa dibentuk bersama-sama di ovotestis. Ovotestis berupa kelenjar kecil berwarna putih kemerahan, terletak melekat diantara kelenjar pencernaan.
Gerakan dan Tingkah Laku
Alat gerak ialah kaki. Pada waktu aktif permukaan bawah kaki menjadi bergelombang dengan amplitudo kecil dikarenakan adanya aktifitas otot-otot dalam dindingnya. Gelombang-gelombang gerakan ini dikoordinasikan oleh susunan saraf. Permukaan yang dilalui sifut dart akan menunjukkan bekas, karena adanya deretan mukus yang ditinggalkan dalam perjalanannya. Mukus ini dihasilkan oleh grandula pedalis dengan salurannya yang bermuara dipermukaan ventral dibelakang mulut.
Mukus ini berguna untuk mengaca agar supaya kaki tidak menjadi kering dan menahan bagian-bagian kaki yang relaksasi (Rusyana, 2011).
Sistematika
Ordo Prosobranchia, contoh Acmae testadinalis.
Ordo Opisthobranchia, contoh Haminea solitaria.
Ordo Pulmonata, contoh Achatina fulica (Rusyana, 2011).
Kelas Scaphopoda
Pengantar
Anggota dari kelas ini hidup dengan cara membenamkan diri dipasir, dilaut dangkal atau sewaktu-waktu dilaut yang dalam. Beberapa spesies dapat mencapai ukuran lebih dari 3 inch panjangnya, tetapi fosil-fosilnya dapat mencapai ukuran 2 kaki. Makanannya berupa hewan atau tumbuhan yang berukuran mikroskopis. Contoh dari hewan yang termasuk dalam kelas Scaphopoda yaitu Dentalium.
Struktur Tubuh
Hewan ini disebut juga cangkok gigi atau cangkok gading atau taring gajah, karena cangkoknya berbentuk tubular seperti faring atau gading gajah. Tubuhnya bulat memanjang, ditutupi oleh mantel yang dapat membentuk cangkok tubular dan di kedua ujungnya terbuka. Kaki menonjol berbentuk kerucut, di dekat kaki terdapat mulut. Mulut memiliki radula dan tentakel yang bertindak sebagai organ sensori dan berfungsi untuk memegang (Rusyana, 2011).
Sistem Sirkulasi dan Sistem Respirasi
Sistem respirasi dilakukan oleh mantel. Sistem sirkulasi hanya terdiri atas sinus yang tersebar diantara organ-organ tubuh (Rusyana, 2011).
Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi dilakukan oleh dua buah kantung menyerupai ginjal dan mempunyai lubang terbuka keluar dekat anus (Rusyana, 2011).
Sistem Reproduksi
Jenis kelamin terpisah, larvanya disebut trochopora (Rusyana, 2011).
Gambar 68. Struktur Anatomi Dentalium (Rusyana, 2011).
Morfologi dan Anatomi
Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas Scaphopoda. Biasanya hewan ini tumbuh dibatu atau benda lainnya yang berbasis menyerupai taring (Jasin,1992).
Gambar 69. Struktur Morfologi Dentelium vulgare (Jasin, 1992).
Kelas Pelecypoda (Lamellibranchiata)
Pengantar
Kelas ini meliputi remis, tiran dan bangsa kepah lainnya. Habitatnya di air tawar dan di laut. Beberapa jenis membenamkan diri di pasir atau lumpur, ada juga yang bergerak pelan atau menempel pada objek tertentu. Kelas ini terdiri atas lebih dari 7.000 spesies yang tersebar luas diseluruh dunia. Ukurannya berkisar mulai 1 mm hingga 1 m (kerang raksasa), tetapi kebanyakan berukuran antara 1 hingga 2 inch. Contoh dari hewan yang termasuk dalam kelas Pelecypoda yaitu Anodonta woodiana (Rusyana, 2011).
Struktur Tubuh
Cangkok terdiri atas dua bagian, kedua cangkok tersebut disatukan oleh suatu sendi elastis yang disebut hinge (terletak dipermukaan dorsal). Disekitar umbo terdapat garis konsentris yang mennunjukkan garis interval pertumbuhan. Sel epitel bagian luar dari mentel menghasilkan zat pembuat cangkok (Rusyana, 2011).
Gambar 70. Struktur Morfologi Pelecypoda (Rusyana, 2011).
Struktur cangkang terdiri dari tiga bagian yaitu sebagai berikut:
Periostracum
Lapisan tipis yang terdiri atas zat tanduk yang dikeluarkan atau dihasilkan oleh tepi mantel. Lapisan zat tanduk berfungsi untuk melindungi cangkang terhadap asam karbonat dalam air, kecuali itu cangkang tersebut supaya mempunyai warna.
Perismatik
Lapisan tengah yang terdiri atas kristal-kristal karbonat, dihasilkan oleh bagian tepi mantel.
Nakreas
Lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Lapisan ini menyebabkan sinar yang berkilau. Lapisan ini banyak terdapat pada kerang mutiara (Jasin, 1992).
Proses Pembentukan Mutiara
Ketika substansi asing seperti halnya butir-butir pasir masuk kedalam batas antara mantel bagian tepi dan katup (valve), lapisan epitelium mantel menghasilkan lapisan mutiara dan membungkus substansi asing tersebut. Lapisan mutiara yang terbentuk kemudian dapat saja memecahkan mantel epitelium dan masuk kedalam rongga mantel atau pada katup (value) (Rusyana, 2011).
Sistem Pencernaan Makanan
Saluran pencernaan makanan terdiri atas: mulut yang terletak diantara dua pasang labial palpus bersilia, silia ini berfungsi untuk menggiring makanan masuk kedalam mulut, esophagus pendek, lambung yang menerima enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan, intestin, rectum yang dikelilingi oleh jantung dan perikardium, dan yang terakhir yaitu anus yang terbuka dekat lubang tempat keluarnya air dari bagian dorsal sehingga sisa makanan tersebut akan keluar bersama-sama aliran air (Rusyana, 2011).
Gambar 71. Mekanisme masuknya zat-zat makanan pada kerang (Rusyana, 2011).
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah dan sinus (rongga terbuka untuk peredaran darah). Jantung terdiri dari ventrikel dan aurikel yang terletak pada perikardium. Ventrikel mengalirkan darah ke arah depan melalui aorta posterior (Rusyana, 2011).
Sistem Respirasi
Respirasi terjadi didalam insang dan mantel. Sepasang insang terletak menggantung pada masing-masing sisi kaki.
Masing-masing insang dibentuk oleh dua buah lamella, yang masing-masing bersatu pada sisi ventral. Masing-masing lamella mengandung beberapa filamen insang yang diperkuat oleh balok-balok kitin. Air masuk kedalam insang melalui ostia yang didorong oleh kegiatan silia. Pada sekat interlamella air masuk ke saluran vertikal kemudian menuju kebagian dorsal, umumnya masuk kebagian posterior menuju saluran keluar. Pertukaran gas terjadi didalam pembuluh darah atau ruang yang terdapat didalam sekat interlamella. Pembuluh air pada kerang betina bentuknya menyerupai kantung dan berfungsi ganda yaitu untuk menyimpan telur dan larva selama musim reproduksi (Rusyana, 2011).
Sistem Ekskresi
Ekskresi dilakukan oleh dua buah ginjal yang terletak dibawah perikardium. Masing-masing ginjal terdiri dari saluran terbuka yang berasal dari rongga perikardium kemudian dilanjutkan ke saluran bersilia yang menuju ke kantung kemih yang terdapat diruangan suprabranchial (Rusyana, 2011).
Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion anterior disebelah ventral lambung, ganglion pedal pada kaki dan ganglion posterior yang terletak disebelah ventral dari otot aduktor posterior (Rusyana, 2011).
Alat Indera
Alat indera tidak berkembang dengan baik, tetapi terdapat juga yaitu sebagai berikut:
Indera yang berfungsi untuk mendeteksi cahaya terdapat disebelah sisi siphon dan organ taktil yang etrdapat disepanjang sisi mantel
Statokist yang terdapat dibagian kaki bertindak sebagai indera keseimbangan.
Ospradium yang terletak didalam sel-sel epitel yang berwarna kuning pada masing-masing ganglion visceral sebelah atas, yang fungsinya untuk menguji zat-zat kimia yang larut dalam air (Rusyana, 2011).
Sistem Reproduksi
Kepah air tawar umumnya berumah 2, tetapi ada juga yang berumah satu (hermaprodit). Alat reproduksi terletak didaerah dekat kaki, dan alat itu terdiri dari satu berkas saluran yang terbuka sebelah-menyebelah saluran ginjal. Spermatozoa dikeluarkan melalui siphon ventral dari hewan jantan, sedang sel telur dilepaskan melalui lubang dekat ginjal.
Pada beberapa spesies dilekatkan pada insang. Spermatozoa masuk kedalam insang bersama-sama air dan membuahi sel telur. Bagian insang yang dipakai untuk pertumbuhan sel telur disebut marsupium. Telur tumbuh secara sempurna dengan pembelahan unik. Setelah mengalami fase blastula dan gastrula, zigot berubah menjadi larva yang disebut glochidium, dimana larva tersebut mempunyai dua buah keping cangkok dan pada spesies tertentu merupakan alat kait (Rusyana, 2011).
Sistematika
Ordo Protobranchia, contoh Nucula proxima, Solemya velum.
Ordo Filibranchia, contoh Arca pexata, Mytilus edulis.
Ordo Eulamellibranchia, contoh Anodata grandis, Mija arenaria.
Ordo Septibranchia, contoh Cuspidaria pellucida.
Kelas Chepalopoda
Pengantar
Kelas ini meliputi cumi-cumi, sotong, nautilus (satu-satunya kelas Chepalopoda yang mempunyai cangkok luar). Octopus (gurita) mempunyai ukuran sangat besar. Berdasarkan struktur anatomi cumi-cumi lebih maju dari kepah. Struktur tubuhnya beradaptasi terhadap kehidupan yang dapat berenang bebas. Cephalopoda kakinya terletak dibagian kepala, mengalami modifikasi dan berfungsi untuk memegang, sedangkan mantel beradaptasi untuk berenang. Contoh yang akan dibahas dalam kelas Pelecypoda yaitu Loligo pealii (Rusyana, 2011).
Struktur Tubuh
Kepala
Pada kepala terdapat mulut yang dikelilingi oleh kaki. Kaki terdiri atas 10 jerait (8 lengan dan 2 tentakel). Tentakel lebih panjang dari tangan. Pada permukaan sebelah dalam jerait terdapat alat penghisap (sucker), supaya mangsa dapat melekat. Didalam mulut terdapat lidah yang mempunyai gigi kitin yang tajam (lidah parut). Fungsi jerait yaitu untuk menangkap mangsa dan sebagai alat gerak. Pada bagian lateral dari kepala terdapat sepasang mata yang strukturnya hampir mirip dengan mata vertebrata. Disebelah bawah dari kepala terdapat cerobong penyemprot yang berfungsi untuk mengalirkan air pada waktu bernapas atau untuk berenang dengan cepat (Rusyana, 2011).
Badan
Seluruh badannya ditutupi oleh mantel. Pada bagian dorsal melekat pada badan, sedangkan pada bagian perut tidak, sehingga terdapat rongga mantel. Didalam rongga mantel terdapat insang. Pada bagian luar mantel disebelah kanan kiri tubuh terdapat sirip yang berfungsi sebagai pendayung untuk bergerak kedepan dan kebelakang. (Rusyana, 2011).
Dibagian media dorsal dibawah mantel terdapat struktur penguat tubuh yang disebut pen. Pen ini dapat ditarik keluar, bentuknya pipih, panjang seperti bulu burung, berwarna coklat atau jernih (Rusyana, 2011).
Sistem Pencernaan Makanan
Saluran pencernaan makanan terdiri atas rongga mulut-faring-esofagus-lambung-sekum-intestin-rektum-anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah-pankreas-hati.
Jenis makanannya berupa udang kecil dan ikan kecil. Pada semua Cephalopoda (kecuali Nautilus) dibelakang perutnya terdapat kantung tinta yang berisi cairan hitam. Bila hewan ini menghadapi bahaya, cairan hitam disemburkan keluar melalui anus (Rusyana, 2011).
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darahnya disebut sistem peredaran darah ganda. Darah arteri di pompa oleh jantung sistemik melalui 3 aorta (aorta anterior, posterior dan aorta genital). Melalui arteri kapiler darah diedarkan keseluruh tubuh, darah ditarik kembali masuk kepembuluh vena besar (vena cava) melalui kapiler. Vena cava bercabang dua, melalui kedua cabang inilah darah masuk ke arteri bronkialis, kemudian masuk kedalam insang melalui saluran ctenidium (Rusyana, 2011).
Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas beberapa pasang ganglia yang umumnya terdapat didaerah kepala yaitu ganglion serebral, pedal, visceral, supra bukkalis, infra bukkalis, stellata dan ganglion oftis (Rusyana, 2011).
Alat Indera
Mata perkembangannya sangat maju, menyerupai mata vertebrata. Alat indera yang lain yaitu sepasang statosist yang terletak dibawah otak yang fungsinya sebagai indera keseimbangan dan sepasang indera pembau (Rusyana, 2011).
Sistem Reproduksi
Sel kelaminnya terpisah. Saluran gonad terletak dirongga mantel dekat anus. Pada kebanyakan hewan jantan salah satu tangannya mengalami modifikasi (hektokocilus) yang fungsinya untuk mentransfer kapsul sperma ke rongga mantel hewan betina. Pada beberapa anggota Octopoda hektokotilus dapat mengalami ototomi, sehingga putus dan terletak di hewan betina. Alat reproduksi jantan terdiri atas testes, vasdiferens, spermatophori, alat kopulasi (penis). Alat reproduksi hewan betina terdiri atas ovarium, oviduk, beberapa kelenjar oviduk dan beberapa kelenjar nidamental (Rusyana, 2011).
Sistematika
Ordo Tetrabranchia, contoh Nautilus pompilius
Ordo Dibranchia, contoh Loligo pealii (Rusyana, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Marshall, A.J. and W.D. Williams. 1977. Textbook of Zoology. Vol I: Invertebrates. 7th ed. Reprinted. The Macmillan Press Ltd. London.
Barnes, S.K., and E.E. Rupert. 1994. Invertebrates Zoology. Saunders Colloge Publishing Philadelphia
Brotowidjoyo, Mukayat. 1989. Zoologi Dasar. Yogyakarta: Erlangga
Jasin, Maskoeri. 1984. Zoologi Invertebrata Untuk Perguruan Tinggi. Surabaya: Sinar Wijaya
Hala,Yusminah. 2007. Dasar Biologi Umum II. Makassar: Alauddin Press.
Kastawi, Yusuf. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang: UNM.
Nontji , A. 1986. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan.
Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT. Gramedia.
Radioputro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta.
Suwignyo, Sugiarti, dkk. 2005. Avertebrata Air Jilid I. Jakarta: Penebar Swadaya.