Bab I Pendahuluan A. Latar Latar Belak Belakang ang
Setiap lembaga atau tarekat mempunyai tradisi tersendiri di dalam mengarahkan para muridnya, demikian pula halnya dengan apa yang ada ada dala dalam m ajar ajaran an Tarekat ‘Alawiyyah. Mengenai ajarannya ada juga perbedaan dalam amalan-amalan begitupula sistem yang digunakan. Tarekat ‘Alawiyyah merupakan salah satu tarekat dari 41 lebih tarekat Mu’tabarah yang ada di Indonesia dan telah diakui secara Internasional. Internasional. Nama lain Tarekat ‘Alawiyyah ini adalah Tarekat ‘Alawiyyin, meskipun kata ata alaw alawiy iyin in lebi lebihh tepa tepatt jika jika dise disebu butt un untu tukk para para jama jamaah ahny nyaa atau atau mereka muslim! yang telah mengapresiasikan amalan-amalan "arekat Alawi yyah, nama lain ini. ini. Sebelu Sebelum m popule populerr dengan dengan sebutan sebutan Tarekat ‘Alawiyyah ‘Alawi, Ba’Alawi, atau Al Abi ‘Alawi yang ke tiganya "arekat "arekat ini ialah Bani ‘Alawi, khus kh usus us seba sebaga gaii peny penyeb ebut utan an un untu tukk peng pengan anut ut atau atau peng pengam amal al dari dari kalangan keluarga #lawiyin itu sendiri. $erdasarkan penjelasan dari %abib #bdullah #l-%addad yang menerangkan bahwa Tarekat Ba’Alawi ialah tarekatnya para sayyid dari keturunan li #l-'#lawiyyin! dari jalur Imam %usain yang ada di %adhramaut, (aman Selatan, salah satu cicit dari )asulullah S#*. melalui menantunya, #li bin #bu "halib, suami +atimah #-ahra putri )asulullah S#*. alam Tarekat ‘Alawiyyah, kalan alanga gann $a '#la '#lawi wi mema memaha hami mi kata ata tarekat sebagai suatu suluk car caraa ibad ibadah ah!! yang yang dila dilakkuk ukan an oleh oleh seseor seseorang ang yang yang dipand dipandang ang mempun mempunyai yai kredi kredibil bilita itass sebaga sebagaii tokoh. tokoh. /etokohan disini terkait dalam masalah-masalah keagamaan yang erat hubungannya dengan masalah-masalah kemasyarakatan secara luas. Alawiyyah deng 0embeda dari Tarekat ‘Alawiyyah dengan an tar tarekat ekat lain lainny nyaa iala ialahh perb perbed edaa aann dian dianta tara ra tok tokoh-t oh-tok okoh oh mer mereka eka dala dalam m bany banyak ak hal, hal, sala salahh satunya dalam hal pengamalan ajaran tarekatnya yaitu wirid. Namun seiring berjalannya waktu, beberapa tokoh dari keturunan sala $a lawi ini membuat ajaran Tarekat ‘Alawiyyah ini lambat laun menjadi sebuah ajaran tarekat yang utuh tetapi tidak merubah dasar ajarannya 1
yang berdasarkan #l-2ur'an dan #s- Sunnah, dan dari riwayat-riwayat yang benar maupun ajaran para sala mereka yang mulia. B. Rumus Rumusan an Masala Masalah h
$erdasarkan latar belakang masalah, penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut3
Alawiyy ah 1. $agaimana $agaimana sejarah sejarah terbentuk terbentuknya nya Tarekat ‘Alawiyyah 5. Siap Siapaa saja saja tok tokoh besa besarr yang yang berp berpen enga garu ruhh dala dalam m pemb pemben entu tukkan Tarekat ‘Alawiyyah Alawiyy ah Alawi yyah berbeda dengan tarekat 6. #pa #pa yang yang menja enjadi dikkan Tarekat ‘Alawiyyah lainnya C. Tujuan Makalah Makalah
"ujuan "ujuan penulisan makalah makalah ini ialah untuk3 1. Mengetahu Mengetahuii sejar sejarah ah terben terbentukny tuknyaa Tarekat ‘Alawiyyah Alawiy yah. tokoh-tokoh besar yang berpengaruh dalam 2. Mengetahui Alawiy yah. pembentukan Tarekat ‘Alawiyyah. Alawiy yah dengan tarekat lainnya. 6. Menget Mengetahu ahuii perb perbeda edaan an Tarekat ‘Alawiyyah D. Sistemati Sistematika ka Penulisan Penulisan
Makalah ini terdiri atas empat bab. $ab I merupakan bagian 0endahuluan yang terdiri atas 7atar $elakang Masalah, )umusan Makalah, "ujuan Makalah, dan Sistematika 0enulisan. $ab II berisi tentang 0embahasan yang terdiri atas 0engertian "arekat, Sejarah Tarek arekat at ‘Alawi Alawiyy yyah ah, Silsilah Khirqah /esu8 esu8an an "arek arekat at #lawiyah melalui 9alur Mursyiduna #l %abib :mar $in %a8d $in Syeik yeikhh #bu #bu $akar akar,, $iog $iogrra8 Imam Imam #hm #hmad bin bin Isa Isa al-M al-Muuhaji hajirr, 0erkembangan Tarekat ‘Alawiyyah oleh Muhammad bin #li, 0eranan Syekh yekh #bdu #bdullllah ah al-% al-%ad adddad dala alam Tarekat ‘Alawiyyah, #malanAlawiy ah, dan 0erbedaan antara Tarekat ‘Alawiyyah Alawiyy ah #malan Tarekat ‘Alawiyah dengan "arekat lain. Sementara $ab III adalah 0enutup yang berisi tentang /esimpulan makalah.
5
Bab II Pembahasan A. Pengertian Tarekat
Secara bahasa, kata tarekat dapat berarti berjalan, metode, system, cara, pejalanan, aturan hidup, lintasan, garis, pemimpin sebuah suku dan sarana. "arekat dalam arti jalan, dapat kita temuakan di dalam beberapa ayat #l-2ur'an, diantaranya adalah wahyu #llah berikut3 ! " # $% &'() *'+,- /01 2# '3( 24 56 “Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus i atas jalan itu !a"ama islam#, benar$benar Kami akan memberi minum kepaa mereka air yan" se"ar !re%ki yan" banyak#&. 7S. Al89in:;<=>? !
"arekat berasal dari bahasa #rab ;<= yang berarti tata cara dan perjalanan. Sedangkan menurut istilah, ilmu tasawu dalam Islam ialah ilmu tentang kebenaran sejati akan cita-cita Islam, bagaimana hendaknya membersihkan atau memurnikan roh hati! atau nasu. engannya, seseorang dapat menyucikan diri dari segala siat-siat keji dan menggantikannya dengan siat-siat dari akhla> terpuji. Ilmu tarekat merupakan suatu jalan khusus menuju makri'at dan hakikat #llah S*". Ia termasuk dalam ilmu mukasya'ah dan merupakan ilmu batin, ilmu keruhanian dan ilmu mengenal diri. "arekat merupakan intipati pelajaran ilmu tasawu. Ilmu tersebut bersumber pada #llah yang diwahyukan kepada diwahyukan kepada sekalian Nabi dan )asul terutama para :lul mi. ari #bu %urairah ).#dan Sayyidina #li ).#., Sabda Nabi Muhammad S#*.3 6
(Bermula syariat itu beberapa perkataanku an bermula tarikat itu beberapa perbuatanku !amalanku# an bermula hakikat itu beberapa hal
ku
!penirianku#
an
makri'at
itu
kepala
hartaku
!hasil
per)lehanku#.(
)iwayat lain tentang sabda Nabi Muhammad S#*. yang berkaitan dengan tarekat ialah3 “*yariat ialah kata$kataku !aqwali#, tarekat ialah perbuatanku !a+mali# an hakikat !haqiqah# ialah keaaan batinku !ahwali#, Keti"anya salin" terkait an ter"antun".&
ua hadits ini telah jelas disampaikan kepada kita bahwa tarekat itu adalah perbuatan Nabi Muhammad S#*. Ini menjelaskan tentang makna tarekat itu adalah sunnah Nabi Muhammad S#*. 0engertian sunnah itu sendiri adalah percakapan, perbuatan, dan diam )asulullah S#*. Segala amalan-amalan yang dilakukan oleh baginda, adalah untuk mendekatkan diri kepada #llah, untuk menjadi hamba yang sebenar-benar hamba, hamba yang punya rasa kehambaan, hamba yang sedar dan tahu bahawa dirinya adalah seorang hamba #llah, bukan hamba syaitan dan selain itu. Islam semakin berkembang dengan pesat di dunia. #malan-amalan Nabi Muhammad S#*. menjadi amalan masyarakat Islam pada umumnya ketika Nabi masih hidup hingga sekarang. Semua amalan )asulullah S#*. diamalkan dan dikekalkan oleh seseorang atau kelompok-kelompok tertentu, yang akhirnya lahirlah kumpulankumpulan tarekat yang masih kekal hingga kini. Salah satunya ialah Tarekat ‘Alawiyyah yang ajaran dan cara pengamalan agamanya berdasarkan #l 2ur'an dan #l %adist yaitu lebih menekankan pada aspek akhlaq dan amali dalam praktik kesu8annya. B. Sejarah Tarekat ‘Alawiyyah Tarekat ‘Alawiyyah, secara
umum bisa dikaitkan dengan kaum lawiyyin, atau lebih tegas lagi dengan kaum saah, kaum sayyid? keturunan Nabi Muhammad S#*.?yang merupakan lapisan paling atas 4
dalam strata masyarakat %adhramaut. @leh karena itu, pada masamasa awal tarekat ini didirikan, pengikut Tarekat ‘Alawiyyah kebanyakan dari kaum sayyid kaum %adhrami!, atau kaum $a lawi. Namun disamping itu ada juga yang bergabung dengan tarekat ini seperti orang-orang %adramaut dari strata lain, yakni masyayikh dan muwalla peranakan!. $ahkan dibeberapa tempat, Tarekat ‘Alawiyyah juga menerima pengikut dari kalangan Muslim non-%adrami. Namun dalam perkembangannya, Tarekat ‘Alawiyyah dikenal juga dengan Tarekat aaiyah, yang dinisbatkan kepada Sayyid #bdullah al-%addad, selaku generasi penerusnya. Sementara nama A AlawiyyahB berasal dari Imam #lawi bin :baidillah bin #hmad al-Muhajir. /emudian perkembangan lebCih lanjut di kalangan para sayyid yang berorientasi kepada tassawu, dari dalam Tarekat ‘Alawiyyah muncul semacam cabang-cabangnya- Tarekat ‘Aiarusiyyah, Tarekat ‘Aththasiyyah, dll. Menurut #latas 1DDD36E-61, 1DDF3G-F!, perkembangan ulama kaum lawiyyin dapat dibagi menjadi tiga periode penting. 0eriode pertama, dari abad ke-6 sampai ke-F %ijriah sekitar abad ke-D sampai ke-16 Masehi! yang meliputi sejumlah pemimpin besar yang berperan besar dalam pembentukan tradisi keagamaan dan sosial kaum lawiyyin dan, juga kemudian, di %adramaut. "okoh-tokoh tersebut mencakup Imam #hmad #l-Muhajir, putra keduanya &:baidillah bin #hmad #l-Muhajir!, dan cucunya lawi bin &:baidillah!. Imam #hmad #l-Muhajir sendiri semula terlibat dalam perjuangan bersenjata dan politik melawan penindasan yang mereka alami sejak masa inasti :mayyah dan basiyyah. $erpindah ke %adramaut pada DH5 M yang masih dikuasai kaum Ibadhiyah, Imam #hmad #l-Muhajir memusatkan perhatian dan kegiatannya pada kehidupan sosial keagamaaan. Selain Nabi Muhammad S#*. Sendiri, Imam #hmad #l-Muhajir kemudian dipandang sebagai Anenek moyangB, kaum sayyid di kalangan masyarakat %adrami. 0eriode keua, tahap pengembangan dan konsolidasi Tarekat ‘Alawiyyah yang berlangsung pada abad ke-F sampai ke-11 %ijriah sekitar abad ke-16 sampai ke-1F Masehi!. "arekat ini merupakan tarekat Aneo-su8smeB tasawu yang telah diperbaharuiJ re')rme H
terutama yang telah dilucuti dari karakter, ciri dan kandungan ekstatik dan meta8sikK dan sebaliknya, diganti dengan kandungan dan praktik yang bersumber dari dan sesuai dengan ortodoksi Islam )ahman 1DFD31D6-1DG,5EH-5EG!L yang memeberika penekanan kuat bukan pada aspek teoritis-8loso8s tasawu tassawu' 'alsa !, melainkan lebih pada aspek akhlak dan amal tasawu' akhlaki/tasawu' amali !. /emudian, datang periode keti"a, abad ke-11 sampai abad ke-14 %ijriah sekitar abad ke-1F sampai ke-5E Masehi! yang menurut Syed +arid #latas, merupakan masa imigrasi orang-orang %adramaut ke India dan #sia "enggara. 0ada masa inilah terbentuk kelompok-kelompok yang disebut AdiasporaB kelompok-kelompok minoritas etnis yang datang dari suatu wilayah dan menetap di negeri lain, tetapi tetap mempertahankan ikatan emosional dan sentimental, dan bahkan budaya material dengan negeri asal mereka! kaum %adrami diperantauan, termasuk anak benua India dan #sia "enggara. Tarekat ‘Alawiyyah berasal dari dua kosakata, yaitu Tarekat dan &Alawiyyah. i sini, tarekat mempunyai beberapa arti, di antaranya3 cara, jalan, sirah sejarah atau perjalanan hidup, biogra8! atau mahab pemikiran atau tradisi, dan ada juga yang menyamakan antara pengertian tarekat dengan suluk . Maka dapat disimpulkan bahwa kata tarekat dapat berarti kebiasaan atau tradisi sunnah! , sejarah kehidupan sirah!, dan suatu organisasi jama’ah!. @leh karena itu, dari pengertiaan bahasa sebagaimana diatas, penulis memandang ajaran-ajaran *yaikh Al$aa yang selama ini sudah memasyarakat bias disebut dengan Tarekat Sedangkan aaiyyah. kosakata ‘Alawiyyah berasal dari kata Ba ‘Alawi, yakni suatu marga yang berasal dari Syaikh Muhammad bin lwi, yang dikenal dengan julukan Ba ‘Alawi, dan dia masih keturunan Nabi Muhammad Saw, dari cucu beliu, %usain r.a. bin +atimah r.a. Istilah Tarekat ‘Alawiyyah ini, menurut penulis berlaku sejak aman Muhammad bin lawi $a lawi, atau pada daur yang kedua dalam sejarah kaum lawiyyah di %adhramaut. ikalangan $a'#lawi, kata tarekat dipahami sebagai suatu suluk cara ibadah! yang dilakukan oleh seseorang yang dipandang susm,
G
mempunyai kredibilitas sebagai tokoh. /etokohan disini terkait dalam masalah-masalah keagamaan dan hubungannya dengan masalahmasalah kemasyarakatan secara luas. Tarekat ‘Alawiyyah juga boleh dikatakan memiliki kekhasan tersendiri dalam pengamalan wirid dan dikir bagi para pengikutnya, yakni tidak adanya keharusan bagi para murid untuk terlebih dahulu diba'iat atau dital>in atau mendapatkan khir>ah jika ingin mengamalkan tarekat ini. engan kata lain ajaran Tarekat ‘Alawiyyah boleh diikuti oleh siapa saja tanpa harus berguru sekalipun kepada mursyidnya. emikian pula, dalam pengamalan ajaran dikir dan wiridnya, Tarekat ‘Alawiyyah termasuk cukup ringan, karena tarekat ini hanya menekankan segi-segi amaliah dan akhlak tasawu' ‘amali, akhlaqi!. Sementara dalam tarekat lain, biasanya cenderung melibatkankan riyadlah-riyadlah secara 8sik dan keuhudan ketat. C. Silsilah
Khirqah
@esuan
Tarekat
Alaiah melalui
9alur
Mursiduna Al abib Emar Bin ad Bin Seikh Abu Bakar
/eberadaan seorang guru memang sangat penting dan setiap orang harus mempunyai seorang guru. "anpa guru, tak seorang pun dapat mengalami kemajuan dan tak seorang pun bisa menemukan jejak dan jalur yang harus dituju. $ahkan )asulullah S#* dan seluruh )asul yang diutus oleh #llah S*". ke dunia ini juga mempunyai guru. )asulullah S#*. mendapat bimbingan 9ibril #S dalam proses pencarian "uhan. Itulah sebabnya kita harus mempunyai seorang guru yang akan menunjukkan jalan kepada )asulullah S#*. dan seterusnya kepada #llah S*". $erikut adalah silsilah kekuatan Tarekat ‘Alawiyyah yaitu dari #llah S*". yang kemudian diperintahkan kepada Malaikat 9ibril #laihissalam, lalu kepada3 >. Nabi Muhammad S#* <. #l-Imam #li bin #bi "halib /arramallahu *ajhah F. #ssayyid %usein bin li bin #bi "halib /arramallahu *ajhah G. #ssayyid li aenal bidin H. #ssayyid Muhammad #l-$a>ir ?. #ssayyid 9a'ar #sshodi> ;. #ssayyid li #l':ryadh . #ssayyid Muhammad #nna>ib J. #ssayyid &Isa #rrumy F
#ssayyid #hmad #lmuhajir 7eluhur #lawiyin i %adramautK %ijrah dari Ira>! #ssayyid &:baydillah bin #hmad #lmuhajir >>. #ssayyid lawy bin &:baydillah #sal mula nama Tarekat ><. Alawiyah adalah dari nama beliau! #ssayyid Muhammad bin lawy >F. #ssayyid lawy bin Muhammad >G. #ssayyid li bin lawy /holi' 2osam >H. #ssayyid Muhammad Shohibul Mirbath >?. #ssayyid li bin Muhammad >;. #l-Imam +a>ihil Mu>oddam Muhammad bin li 0encetus >. "hari>ah alawiyah menjadi sebuah "arekat Su8 yang utuh! %abib lawy #lghoyyur bin +a>ihil Mu>oddam >J. %abib li bin lawy #lghoyyur . %abib bdurrahman #sse>a bin Muhammad Maula #ddawilah <<. %abib #bu $akar #ssakran . %abib %amid bin &:mar $a'#lawy F<. %abib &:mar bin Se>a #sse>a FF. %abib bdulloh bin %usin bin "hohir FG. %abib bdurrahman #lmasyhur FH. %abib li bin Muhammad #lhabsyi F?. %abib bdullah bin :mar #ssyathiry F;. %abib bdul 2adir bin #hmad #sse>a F. %abib &:mar bin %a8 FJ. >K.
. Bigra Imam Ahmad bin Isa al8Muhajir #lasan mengapa pentingnya pembahasan tentang biogra8 Imam #hmad bin #l-Muhajir ini ialahh karena beliau adalah tokoh penting yang selalu berkaitan dengan Tarekat ‘Alawiyyah. Sebagai leluhur tarekat ini, Imam #hmad bin Isa al-Muhajir ialah keturunan Nabi Muhammad S#*. dari cucunya yang melalui garis %usein bin Sayyidina #li bin #bi "halib dan ibunya +athimah #ahra binti )asulullah S#*. Ia
lahir di $asrah, Irak, pada tahun 5GE %. #yahnya, Isa bin Muhammad, sudah lama dikenal sebagai orang yang memiliki disiplin tinggi dalam beribadah dan berpengetahuan luas. Mula-mula keluarga Isa bin Muhammad tinggal di Madinah, namun karena berbagai pergolakan politik, ia kemudian hijrah ke $asrah dan %adhramaut. Sejak kecil hingga dewasanya Imam #hmad sendiri lebih banyak ditempa oleh ayahnya dalam soal spiritual. Sehingga kelak ia terkenal sebagai tokoh su8. $ahkan oleh kebanyakan para ulama pada masanya, Imam #hmad dinyatakan sebagai tokoh yang tinggi hal-nya keadaan ruhaniah seorang su8 selama melakukan proses perjalanan menuju #llah! Imam #hmad juga dikenal sebagai seorang saudagar kaya di Irak. Namun semua harta kekayaan yang dimilikinya tak pernah membuat Imam #hmad berhenti untuk beribadah, berdakwah, dan berbuat amal sholeh. Sebaliknya, semakin ia kaya semakin intens pula aktiCitas keruhanian dan sosialnya. Selama di $asrah, Imam #hmad sering sekali dihadapkan pada kehidupan yang tak menentu. Misalnya oleh berbagai pertikaian politik dan munculnya badai kedhaliman dan khuraat. Sadar bahwa kehidupan dan gerak dakwahnya tak kondusi di $asrah, pada tahun 61F % Imam #hmad lalu memutuskan diri untuk berhijrah ke kota %ija. alam perjalanan hijrahnya ini, Imam #hmad ditemani oleh istrinya, Syariah ainab binti #bdullah bin al-%asan bin #li al-:raidhi, dan putra terkecilnya, #bdullah. Setelah itu, ia hijrah ke %adhramaut dan menetap di sana sampai akhir hayatnya. alam sebuah riwayat lain disebutkan, sewaktu Imam #hmad tinggal di Madinah #l-Munawarrah, ia pernah menghadapi pergolakan politik yang tak kalah hebat dengan yang terjadi di kota $asrah. 0ada saat itu, tepatnya tahun 61F %, Mekkah mendapat serangan sengit dari kaum 2aramithah yang mengakibatkan diambilnya %ajar #swad dari sisi /a'bah. Sehingga pada tahun 61 %, saat Imam #hmad menunaikan ibadah haji, ia sama sekali tidak mencium %ajar #swad kecuali hanya mengusap tempatnya saja dengan tangan. $arulah setelah itu, ia pergi menuju %adhramaut.
D
. Perkembangan Tarekat Alaiah leh Muhammad bin Ali
"onggak perkembangan Tarekat Alawiyyah dimulai pada masa Muhammad bin #li, atau yang akrab dikenal dengan panggilan #l-+a>ih al-Mu>addam seorang ahli agama yang terpandang! pada abad ke-G dan ke-F %. 0ada masanya, kota %adhramaut kemudian lebih dikenal dan mengalami puncak kemasyhurannya. Muhammad bin #li adalah seorang ulama besar yang memiliki kelebihan pengetahuan bidang agama secara mumpuni, di antaranya soal qih dan tasawu. i samping itu, konon ia pun memiliki pengalaman spiritual tinggi hingga ke Maqam al$0uthbiyyah puncak ma>am kaum su8! maupun khirqah shuyyah legalitas kesu8an!. Mengenai keadaan spiritual Muhammad bin #li ini, al-/hatib pernah menggambarkan sebagai berikut3 A0ada suatu hari, #l-+a>ih alMu>addam tenggelam dalam lautan #sma, Siat dan at (ang SuciB. 0ada hikayat ke-54, para syekh meriwayatkan bahwa syekh syuyukh kita, #l-+a>ih al-Mu>addam, pada akhirnya hidupnya tidak makan dan tidak minum. Semua yang ada di hadapannya sirna dan yang ada hanya #llah. alam keadaan ana seperti ini datang /hidir dan lainnya mengatakan kepadanya3 ASegala sesuatu yang mempunyai na's ruh! akan merasakan mati.B ia mengatakan, A#ku tidak mempunyai na's.B ikatakan lagi, ASemua yang berada di atasnya dunia! akan musnah.B ia menjawab, A#ku tidak berada di atasnya.B ia mengatakan lagi, ASegala sesuatu akan hancur kecuali wajah-Nya ia!.B ia menjawab, A#ku bagian dari cahaya wajah-Nya.B Setelah keadaan 'ana$nya berlangsung lama, lalu para putranya memintanya untuk makan walaupun sesuap. %ingga menjelang akhir hayatnya, para putranya memaksakan untuk memasukkan makanan ke dalam perutnya. an setelah makanan tersebut masuk, mereka mendengar suara hati!. A/alian telah bosan kepadanya, sedang kami menerimanya. Seandainya kalian biarkan dia tidak makan, maka dia akan tetap bersama kalian.B Setelah waatnya Muhammad bin #li, perjalanan Tarekat ‘Alawiyyah lalu dikembangkan oleh para syekh. i antaranya ada empat syekh yang cukup terkenal, yaitu Syekh #bd al-)ahman al-Sa>>a F6D!, 1E
Syekh :mar al-Muhdhar bin #bd al-)ahman al-Sa>>a 66 %!, Syekh #bdullah al-idarus bin #bu $akar bin #bd al-)ahman al-Sa>>a E %!, dan Syekh #bu $akar al-Sakran 51 %!. Selama masa para syekh ini, dalam sejarah $a #lawi, di kemudian hari ternyata telah banyak mewarnai terhadap perkembangan tarekat itu sendiri. Secara umum, hal ini bisa dilihat dari ciri-ciri melalui para tokoh maupun berbagai ajarannya dari masa para imam hingga masa syekh di %adhramaut yaitu yang pertama, adanya suatu tradisi pemikiran yang berlangsung dengan tetap mempertahankan beberapa ajaran para sala mereka dari kalangan tokoh #lawi, seperti #l-2uthbaniyyah, dan sebutan Imam #li sebagai #l-*ashiy, atau keterikatan daur sejarah #lawi dan $a #lawi. "ermasuk masalah wasiat dari )asulullah S#*. untuk Imam #li sebagai pengganti Nabi Muhammad S#*. Keua, adanya sikap elastis terhadap pemikiran yang berkembang yang mempermudah kelompok ini untuk membaur dengan masyarakatnya, serta mendapatkan status sosial yang terhormat hingga mudah mempengaruhi warna pemikiran masyarakat. Keti"a, berkembangnya tradisi para su8 kalangan khawwash elite!, seperti al-jam'u, al-ar>, al-ana' bahkan al-wahdah, sebagaimana yang dialami oleh Muhammad bin #li #l-+a>ih alMu>addam! dan Syekh #bd al-)ahman al-Sa>>a. Keempat , dalam Tarekat ‘Alawiyyah, berkembang suatu usaha pembaharuan dalam mengembalikan tradisi tarekat sebagai "hari>ah suatu madhab kesu8an yang dilakukan oleh seorang tokoh su8! hingga mampu menghilangkan ormalitas yang kaku dalam tradisi tokoh para su8. Kelima, bila pada para tokoh su8, seperti %asan al-$ashri dengan uhdnya, )abi'ah al-#dawiyah dengan mahabbah dan al-Isy> al-Ilahi-nya, #bu (aid al-$usthami dengan ana'-nya, al-%allaj dengan wahdah alwujud-nya, maka para tokoh "arekat #lawiyyah, selain memiliki kelebihan-kelebihan itu, juga dikenal dengan al-khumul dan al-a>runya. #l-khumul berarti membebaskan seseorang dari sikap riya' dan &ujub, yang juga merupakan bagian dari uhud. #dapun al-a>ru adalah suatu sikap yang secara Certikal penempatan diri seseorang sebagai hamba di hadapan /hali> #llah! sebagai at yang hani Maha /aya! 11
dan makhluk sebagai hamba-hamba yang u>ara, yang selalu membutuhkan nikmat-Nya. Secara horiontal, sikap tersebut dipahami dalam pengertian komunal bahwa rahmat "uhan akan diberikan bila seseorang mempunyai kepedulian terhadap kaum akir miskin. 0enghayatan ajaran tauhid seperti ini menjadukan kehidupan mereka tidak bisa dilepaskan dari kaum kelas bawah maupun kaum tertindas mustadl'a8n!. Syekh #bd. #l-)ahman #l-Sa>>a misalnya, selama itu dikenal dengan kaum u>ara-nya, sedangkan istri Muhammad bin #li terkenal dengan dengan ummul u>ara-nya. N. Peranan Sekh Abdullah al8addad dalam Tarekat Alaiah
Syekh #bdullah bin #lwi al-%addad atau Syekh #bdullah al-%addad tidak dapat dipisahkan dalam sejarah Tarekat ‘Alawiyyah. Nama #l%addad ini tidak bisa dipisahkan karena dialah yang banyak memberikan pemikiran baru tentang pengembangan ajaran tarekat ini di masa-masa mendatang. Ia lahir di "arim, %adhramaut pada H Saar 1E44 %. #yahnya, Sayyid #lwi bin Muhammad al-%addad, dikenal sebagai seorang yang saleh. #l-%addad sendiri lahir dan besar di kota "arim dan lebih banyak diasuh oleh ibunya, Syariah Salma, seorang ahli ma'riah dan wilayah kewalian!. 0eranan al-%addad dalam mempopulerkan Tarekat Alawiyyah ke seluruh penjuru dunia memang tidak kecil, sehingga kelak tarekat ini dikenal juga dengan nama Tarekat aaiyyah . 0eran al-%addad itu misalnya, ia di antaranya telah memberikan dasar-dasar pengertian Tarekat Alawiyyah. Ia mengatakan, bahwa Tarekat Alawiyyah adalah "hari>ah #shhab #l-(amin, atau tarekatnya orang-orang yang menghabiskan waktunya untuk ingat dan selalu taat pada #llah dan menjaganya dengan hal-hal baik yang bersiat ukhrawi. alam hal suluk , al-%addad membaginya ke dalam dua bagian. 0ertama, kelompok khashshah khusus!, yaitu bagi mereka yang sudah sampai pada tingkat muhajadah, mengosongkan diri baik lahir maupun batin dari selain #llah di samping membersihkan diri dari segala perangai tak terpuji hingga sekecil-kecilnya dan menghiasi diri 15
dengan perbuatan-perbuatan terpuji. /edua, kelompok &ammah umum!, yakni mereka yang baru memulai perjalanannya dengan mengamalkan serangkaian perintah-perintah as-Sunnah. engan kata lain dapat disimpulkan bahwa Tarekat Alawiyyah adalah tarekat ‘ammah, atau sebagai jembatan awal menuju tarekat khashshah . @leh karena itu, semua ajaran sala $a #lawi menekankan adanya hubungan seorang syekh musryid!, perhatian seksama dengan ajarannya, dan membina batin dengan ibadah. #mal shaleh dalam ajaran tarekat ini juga sangat ditekankan, dan untuk itu diperlukan suatu tarekat yang ajarannya mudah dipahami oleh masyarakat awam. #l-%addad juga mengajarkan bahwa hidup itu adalah sa'ar sebuah perjalanan menuju "uhan!. *a'ar adalah siyahah ruhaniyyah perjalanan rekreati yang bersiat ruhani!, perjalanan yang dilakukan untuk melawan hawa nasu dan sebagai media pendidikan moral. @leh karena itu, di dalam sa'ar ini, para musa8r setidaknya membutuhkan empat hal. 1ertama, ilmu yang akan membantu untuk membuat strategi. Keua, sikap wara' yang dapat mencegahnya dari perbuatan haram. Keti"a, semangat yang menopangnya. 7alu keempat , moralitas yang baik yang menjaganya. O. Amalan8Amalan Tarekat Alaiah #malan-amalan dalam Tarekat ‘Alawiyyah ada
beberapa macam.
1ertama, al- *iridul 7ati. #da beberapa macam 3
1. *irid 7ati pagi dimulai dari setelah subuh sampai sebelum ashar. 5. *irid 7ati sore dimulai dari setelah subuh sampai waktu magrib. 6. *irdul /abir #l Mubarok dibaca sebelum subuh, dianjurkan di baca pada waktu pagi dan sore.
9ika pembacaan wirid lati, contohnya pembacaan wirid ashar lewat dari waktu subuh atau jika lupa untuk membacanya, bukan menjadi sebuah masalah karena tujuan Tarekat alawiyah adalah menjadikan seseorang Islam yang berdasarkan cinta dan bukanlah kekangan. Seseorang yang masuk kedalam tarekat lawiyyah harus memahami tarekat #lawiyyah tersebut. Seseorang bernadar untuk mengabdikan diri kepada tarekat ini sampai mati dan melakukan semua amalan-amalan 16
yang ada dalam tarekat ini. alam tarekat tijaniyah ada dua macam wajibah, yaitu wajib syar'I dan wajib naar. *irid laimah ini termasuk pada wajib naar. Keua,
)atib al %addad dan al #ttas . )atib ini pembacaannya dilakukan biasanya setelah magrin sampai Isya. $acaannya ialah bacaan doa yang masing masing sebanyak 6 kali, sholawat 5H kali, tahlil HE kali, 9auharatul kamal membaca shalawat dan melakukan wudhu terlebih dahulu serta membacanya harus di tepat yang suci!. 9ika seseorang membaca akan tetapi terlambat maka di maakan sebagai mana ajaran "arikat #lawiyah ini adalah kesadaran diri sendiri. Keti"a,
*irid *yakr)n. *irid Syakron bacaan ini tidak wajib. /enapa diberi nama syakr)n karena pengarangnya adalah %abib #bu $akar #ssyakran, syakr)n artinya mabuk, mabuk dalam artian cinta kepada #llah S*". *aktu dibacakan wirid ini, lebih adhol jika malam hari yaitu membaca tahlil. BaQaan Rattib Al8Attas
Z Q T T T UV \ ZURZV P _UX`P ZV ,O P UP fZ ^ P Q R P < R [ R Z_ Z ^ Z ] R Z UZPV Z vPX Z fZ ^ Z _ _UV _ T P T q UV P < Z T UV WPXY Z ]P ^ Z PO Q T PU ZURV xZ R P UZXz P _ Z vPX R Z URV { xZ ^ Z URZV.O R P < <UV ...\ R `P! R Z R < Z Q T UV \ T UV P^ _UV PO | P Q P Z Q T UV \ X}~Z• }Z! PO Q P | P _U X`P R P < R [ R P_ Zz URV € R T UV ^ T UV WP XY Z ]P O R ZV P Q P Q R P vPf ^ Z Z WZ < Z _ Z ]RZ…RV † R ‡Z \ Z Z Xq X URV VŽ P _UV P Q Z ] Xz P X‡Z ^ Z R‹Z V< Z R U R ‚Z ƒX„ Z [ ~ Š Z Z _ Z ‚RZ VR UZ ‰ Z ` P< Z ‰ R ]P X~ ˆ Z UZ Œ R T Zz UZ – T T PV ^ T UVfZ ’ ^ “ R O Z‰ Z Z‹ O Z _UP R P < R Z UV _UV Q Z R < UPXZ Z UZPVZ… ” _UV R Z [ P Q _ Z O T UV \ T UV Z PZ‘X Z … R PŽ UTV ^ Z .WZ fR < P Xq _ T PV ^ R ^ UVR † P P _UV WZX Z P Q Z R Z ‰ Z — Z ]VR ‹R P z Z UVR \ R Z < T UV – UVR xX UVR \ UVR ™Z• | Z UVR Z UZPV › R”PŽ UTV fRš ]P ˜ Z … xPX R ‹X œ Z ]VR ^ P V Z | | ]VR ŸX Z UVR ¡ T UV PX]Z ^ Z ‹ q R R Z…RV ^ Z | UZ ž Z UZ x ˆ UVR UPX _UV T Z Z Z Z WZ R ¢ < P [ Z Q T UV \ P | R P Z ]VR ‹R P z Z URV Z fZ £ R P < R [ R P_ Zz UVR ž R T UV P^ _UX`P R ZV X}•}! PO Q T UV WPXY R ]P O R ZV PO Q P Q P Q P xRZ…R VPf ! Z ‡Z X]Z < £ P Z `P P P X]T X‰ T UV P^ _UV œ P X ‹ZZ… ” R V Z€ ]Z < R `P X}•}! ¡ Z _ Z _ š R PŽ UTV P^ _UV PO | ŠZ \ R ]P œ R ŠZ P^ P xRZ…RV P Ÿ¤ Z fZ ƒZ P^ _UX`PT…PV Z P | R P < R P_ Zz URV € Q R R `P X}•}! O T UV T UV PZ… fZ Z R < Q Z | T ¥ … R ZZ… fZ.O T UV \ T UV P^ _UV PO | Z fZ ŸPX P Q P R Z! PO Q Xq P Zz URV Z R_ T¢ P _UV PO | P _UX`P Xq T ˆ P _UV PO | Z vZ ^ R P < R P¦ z Z URV R `P.^ R `P X}~Z• }Z! PO Q R `P V< Z R < T Z vZ ^ T UV \ T UV P^ _UV PO | ~ [ _ P R ‹ \ .^ ¤ P _UV P _UV WZX P Q P _UX`P \ P _UX`PXq T ]Z P^ _UV PO | T Z ^ Z R R Z_ Z § X}~Z• }Z! ^ R `P X}~Z• }Z! P^ _UX`P R ‡ZZ… ^ R ]P ˜ R ]Z fZ .^ T Z ^ ^ P _UV WZX P _UV WZX P _UV Œ P _UV WZX Z R R P¦ z Z URV P^ _UV WZX Z R Z `P Zf ^ Z R Z R X}~Z• }Z! PO Q .¨PP X}~Z• }Z! ^ R URV .^ R R R T PU © ~Q Z `P V< Z `P X Z `P X R Y P P _ P P _ P P _ P _ R P ‡ZX‹Z ^ R P_ ZX‹Z ^ R PY UZX‹Z Xz ~ `Z xRZV! < Z R¢ZV ^ Z URVfZ ~ Q _UVfZ ^ _UV T…PV ^ Z UZPV ›fZ ^ R ~ Q URV .ƒR URV .ƒR Z ‚TPV ƒR © ~Q R Y ¤ Q R Y Q Z P` © Z P` Z vZ O R PY UZ † Z ‚ZX R PXq Z ‹Z O R PY UZ X‹Z X}•}! < R P_ ZX‹Z,© R PY UZX‹ZXq R UZ © Z Q R UZ X Q ~ R Q P ‡ZX‹Z O T T .O P | P UP fZ ^ P Q P _ Z P` R Z_ Z ^ ¤ Z ] ~ < R Pz `Z xRZV! ^ R Z fZ ^ xZ R Z _ _UV _ Z _UV ƒ T _UV T…PV ^ Z UZPV › X}~Z• }Z! \ URV ZfXq Z ^ R T ]Z \ Z Q Z Q 14
Z _ R Z Q Z † Z ‚Z X R ‚P XY Z Z UZ P Z Z} P R Z_ Z Ÿ~ Xq R ‚ … Z R R P¦ Z fZ † Z UP Z R q Z‹ X Z URV † ,† PO Q Z ‚RZV † Z ¢Z R R ˆ P R fZ ƒPZ• — R “ Z Z ,† Z Z Z UZ Zf , Z UZ Zf ,¶ Z _ Z | .¶ R‚Z _ P xZVZPV P Z < R `Z Z URV † R ¶ Z URV † Z < Z URV † R Z q R}ZV X R Z Q R R Z Q Z ¢Z UV Z z R vZ T ‰Z Z Z O Z Z O T UVZ \ Z ] X‚±P Q R P UTfZ…RV P Z ] X‚ZP Q Z _ Z fZ Œ Z _ Z fZ Œ T R _ T R _ T Z fZ \ Z O _ Z ‹R < Z Q P ‡P ›VR P Z Z O Z Z O Z…RV · ¢ P ¥R fZ Œ Z ] X‚ZP Q R P fZ Z ] X‚ZP Q Z _ Z fZ Œ Z _ Z fZ Œ Z URV P T R _ T R _ Z fZ ,\ Z fZ PZ Q Z Z O Z R < Z < R Z_ Z \ Z ] X‚ZP Q Z _ Z fZ Œ Z ‚RZ VZf X T R _ Z Q Z xRZ…RV « Z fZ ,\ R Q ‡Z R ]Z fZ £ R ‹Z UZPV _ P vZ T ‰Z P ‹R UV P™ T UVZ .\ Z P‘ Z ¦ T ¢ fZ Xq .Xq ‚RZ VfZ Xq Z Z‰ R Q ZY RZV Ÿ Z Z_ RZ VZf Xq Z ZUV Z ]RZ VZf Xq Z | Z Z‚ X‹ZR‘ZV † Z | P Z | R ‰ R P }xPV Z R ‚Z Zf † R ‚Z X‚TPV O T _ R }Z Œ R ‰ Z Q Z URV Z Q T UVZ Z PXQ Z ‚PX]ZZ VZf † Z ¢ \ \ Q ‹R P< ]Z WXY P q Z Z¢ P O Z R_ Zz RV O R Z ² R P q Z xX T Z fZ R ŠZ Œ Z P fZ † R X‹TP VZf Xq T _ R P fZ R ]P ,¸ Q T UVZ .< Z Z † Z ‚TPV ,< ¢ _ ¢Z < R `Z ” P Q Z R_ | Z P Xz Z URX`P Xq R Š± Œ Z Z ” Z O T _ ‹RP ¥Z ŸQ µ ŠZ ” R P Œ ŠZ \ R ]P fZ R P fZ R P fZ “ Z ‚TPV ,ƒPX Z | † Ž P P VfZ Z‰ RvZVX`P Xq R P T UV œ P X P ]ZX Z P Z fZ , P ]Z • Z UVR PP ]Z V Z q Z P R P…R VZf ² T UVfZ Z UVR Zf ƒPX R ] \ R ]P X‚ZR Z Z Z fZ Z Z † T UV Œ Z UPX Z UPZ• — ,\ P P UP _ P R Pz R Z ] X‚ZP Q Z `P O R Z _ Z Z RZV ^ P T Z Z fZ † T Z fZ ^ _ Z fZ .ŸPXZš UV € Q Z Q Z ^ Z ` xZ WZX P Z`P ,\ P PV< ~ P= X`Z Zf V< P z Z Z R¥ ° xRVfZ T Pz UVR { xZ † Z R R R Z `Z X‰ Œ Z Z xRZV X‹Z Xq UZ UVR ƒZX Z ¢Z Xq P Z Q T UV O ~ P X´ T PU Z Z ™Z• \ ˆ P UZXz P _ P ‹Z X R Z UVR { xZ ^ Z UR Zf \ R P_ Z < Z fZ .WZ R UVR _ T Z Z Q Z Q R R
. Perbedaan antara Tarekat Alaiah dengan Tarekat lain 0erbedaan antara Tarekat ‘Alawiyyah dengan tarekat lainnya
adalah tidak adanya kekangan terhadap semua amalan serta tidak diwajibkan pembaiatan. Saat setelah menerapkan bacaan wirid-wiridnya maka secara langsung dia termasuk pengikut Tarekat “Alawiyyah. Nilai yang dijaga oleh Tarekat ‘Alawiyyah adalah menjaga apa yang sudah diwajibkan oleh #llah kepada kita dan melakukan sunnah-sunnah yang ada, maq)m kedudukan! bukanlah sebuah yang dicari-cari untuk menjadi pemimpin sebuah tarekat, akan tetapi kebersihan hati dan baiknya amal perbuatanlah yang ditekankan dalam tarekat ini. 0erbedaan pendukung lainnya terletak pada adanya perbedaan di antara tokoh-tokoh mereka dalam banyak masalah, diantaranya tentang masalah wirid. %ampir setiap tokoh mempunyai wirid sendiri, dan ini tidak ditemukan dalam tradisi tarekat-tarekat yang ada. Selain itu, tidak ada aturan khusus dalam mengamalkan wirid tersebut. Seandainya ada AsyaratB mendapat ijaah dalam mengamalkan suatu wirid, itu hanya merupakan a'haliyyah keutamaan!, bukan suatu keharusan. isini tampak secara jelas bahwa Tarekat ‘Alawiyyah bukan tarekat, hanya suatu tradisi dari kalangan $a '#lawi dari %adhramaut, (aman Selatan. 1G
ilihat dari pendapat %b. #bdullah #l-%addad yang menerangkan bahwa Tarekat Ba’Alawi ialah tarekat-nya para sayyid dari keturunan li #l-'#lawiyyin! dari jalur Imam %usain yang ada di %adhramaut. "arekat mereka berdasarkan #l-2ur'an, #l- Sunnah, riwayat-riwayat yang benar, dan ajaran para sala yang mulia. 0ara sala $a'#lawi mempunyai keunggulan dibandingkan dengan lainnya karena mereka mendapatkan ajaran sesuai dengan urutan nasab mereka, yakni dari anak, ke ayah, kakek, dan begitu seterusnya kepada Nabi Saw. Syaikh #l-%addad juga melihat bahwa dari semua ajaran sala $a'#lawi, dapat disimpulkan secara umum bahwa ajaran tarekat mereka ialah menekankan adanya hubungan dengan seorang syaikh guru pembimbing dalam ibadah!, perhatian secara seksama dengan ajarannya, dan membina batinJ sirr dengan ibadah!. Selain itu, tarekat ini juga menekankan akan pentingnya amal. @leh karena itu, dibutuhkan suatu tarekat yang ajarannya mudah dilakukan dan dipahami oleh masyarakat awam pada umumnya!. Secara terperinci Syaikh #l-%addad mengatakan bahwa hidup ini adalah sa'ar sebuah perjalanan menuju "uhan!. *a'ar adalah suatu cara untuk melakukan perlawanan terhadap hawa nasu, dan sebagai media pendidikan moral. Seorang Musa8r membutuhkan empat hal. 1ertama, ilmu yang akan membantu untuk membuat strategi. Keua, sikap wara’ yang dapat mencegahnya dari perbuatan haram. Keti"a, semangat yang menopangnya. 7alu keempat , moral yang baik yang menjaganya. Syaikh #hmad bin ain #l-%absyi mengatakan bahwa Tarekat ‘Alawiyyah menekankan pada ilmu dan amal, wara’ dan khau' takut!, serta ikhlas hanya untuk-Nya. /elima ajaran ini merupakan bagian penting dalam tahapan awal seseorang menjadikan hatinya bersih dari berbagai macam penyakit hati hingga diterima oleh "uhannya.
1F
Bab III @esimulan
Tarekat ‘Alawiyyah merupakan salah satu tarekat dari 41 lebih tarekat Mu’tabarah yang ada di Indonesia dan secara Internasional diakui. Nama lain Tarekat ‘Alawiyyah ini adalah Tarekat ‘Alawiyyin, meskipun kata ‘Alawiyin lebih tepat jika disebut untuk para jamaahnya atau mereka (muslim, yang telah mengapresiasikan amalan!amalan tarekat ini. "ebelum populer dengan Tarekat ‘Alawiyyah, nama lain tarekat ini ialah Bani ‘Alawi, Ba’Alawi, atau Al Abi ‘Alawi yang ke tiganya khusus sebagai penyebutan untuk penganut atau pengamal dari kalangan keluarga ‘Alawiyyin itu sendiri, yang notabennya dari kalangan para sayyid atau sayyidah keturunan #asulullah "A$.
Tarekat ‘Alawiyyah adalah
suatu tarekat yang ditempuh oleh para sala8s sholeh. alam tarekat ini, mereka mengajarkan #l-/itab #l-2ur'an! dan #s-Sunnah #l-%adist! kepada masyarakat, dan sekaligus memberikan suri tauladan dalam pengamalan ilmu dengan keluhuran akhlak dan kesungguhan hati dalam menjalankan syariah )asullullah S#*. 0enjelasan 1
di atas diambil dari buku 2util 2ulub, karya #bul 2osim #l-2usyairy, dan dari beberapa kitab lain. Mereka menerangkan dengan terinci, bahwa Tarekat As$*aaah Bani Alawi ini diwariskan secara turun temurun oleh leluhur sala! mereka yaitu dari kakek kepada kepada ayah, kemudian kepada anak-anak dan cucu-cucunya. emikian seterusnya, mereka menyampaikan tarekat ini kepada anak cucu mereka sampai saat ini. @leh karenanya, tarekat ini dikenal sebagai tarekat yang langgeng sebab penyampaiannya dilakukan secara ikhlas dan dari hati ke hati. ari situlah dapat diketahui, bahwasanya tarekat ini berjalan di atas rel #l-/itab dan #s-Sunnah yang diridhoi #llah dan )asul-Nya. alam perkembangannya, "arekat lawiyyah mengembangkan metode Taqarubilallah 0endekatan iri! ini melalui AwraJ wirid, Ah%abJ %iib, A%kar/ ikir, serta ritual seremonial seperti salah satu contohnya yaitu Maulid Nabi, melalui hal-hal tersebut mereka diharapkan lebih mencintai yang disertai mengikuti perintah #llah dan )asul-Nya. Selain itu, tarekat ini juga mengajarkan kepada kita untuk bermujahadah bersungguh-sungguh! dalam menuntut ilmu guna menegakkan agama #llah #l-Islam! di muka bumi. Sebagaimana diceritakan, bahwa sebagian dari As$*aaah Bani Alawi pergi ke tempat-tempat yang jauh untuk belajar ilmu dan akhlak dari para ulama, sehingga tidak sedikit dari mereka yang menjadi ulama besar dan panutan umat di amannya. $anyak pula dari mereka yang mengorbankan jiwa dan raga untuk berdakwah di jalan #llah, mengajarkan ilmu syariat dan bidang ilmu agama lainnya dengan penuh kesabaran, baik di kota maupun di pelosok pedesaan. $erkat berpedoman pada #l-2ur'an dan #s-Sunnah, disertai kesungguhan dan keluhuran akhlak dari para pendiri dan penerusnya, tarekat ini mampu mengatasi tantangan aman dan tetap eksis sampai saat ini.
1D
DANTAR PESTA@A Abdullah, Al!Imam. Al-alam An-Nibros. %esir& ‘Isa Al!'halabi.
#laydrus, Muhammad. alan nan 3urus‘Alawi. Surakarta3 "aman Ilmu. 5EEG. Ibrahim, :mar. 5EE1.
Thariqah ‘Alawiyyah.
*ekilas 1anan" Tarekat Bani
$andung3 Mian Media :tama.
*esite3
5E
http3JJwww.su8news.comJinde¹.phpJ"hori>ohJtarekat-alawiyyahJ%alaman5.su http3JJwww.su8news.comJinde¹.phpJ"hori>ohJthori>ohJalawiyyah http3JJwww.i>ra.netJsiteJ)atib#l%addad#rabic http3JJwww.alhawi.netJratibºal.htm http3JJwww.bamah.netJ5E11JEHJthari>ah-»¼5»E»Dalawiyyah http3JJwww.majelisrasulullah.orgJinde¹.php option½comºsimpleboard¾Itemid½H¾unc½Ciew¾id½54EH5¾catid½1E
51