PENDAHULUAN 1 IDENTITAS BUKU
IDENTITAS BUKU Nama Pengarang
: Drs. Jumadin IP,B.A,M.KES.IFO IP,B.A,M.KES.IFO
Judul Buku
: Biomekanika Olahraga
Tahun Terbit
: 2016
Pencetak Buku
:-
Jumlah Halaman
: 117
ISBN
:-
Warna Bukuu
: Hijau tua
Pengertian Pengertian Biomekanika
Biomekanika ialah ilmu pengetahuan yang menerapkan hukum-hukum mekanika terhadap struktur hidup, terutama sistem lokomotor dari tubuh. Lokomotor = kegiatan dimana seluruh tubuh bergerak karena tenaganya sendiri dan umumnya dibantu oleh gaya beratnya.
Tujuan mempelajari biomekanika adalah : 1. Menambah pengetahuan dasar sehingga kita mempunyai cakrawala yang lebih luas tentang gerakan tubuh. 2. Kemampuan untuk mengetahui manfaat mekanis dari gerakan. 3. Mengetahui persyaratan-persyaratan teknis dari setiap tugas gerak.
Bila gerakan itu efisien, maka kita dapat mengontrol dan menguasai sikap baik dalam keadaan diam /istirahat maupun dalam keadaan bergerak. Gerak efesien bila, 1. Keompok otot yang besar bekerja lebih le bih dahulu 2. Melakukan kegiatan/tugas dengan penuh gairah 3. Mengeluarkan tenaga secara inteiijen, artinya ada
Koordinasi yang baik dan
Saat /timing yang tepat
4. Bergerak secara proporsional, artinya dilakukan dengan,
Ekonomis
Adanya otomasi
Efesiensi erat kaitannya dengan kesempurnaan gerak dan keindahan gerak.sebaliknya gerakan yang tidak efesien akan menimbulkan : 1.penghamburan tenaga dan ketegangan yang berlebihan. 2.kelelahan fisik yang terlalu cepat, dan kelelahan psikis 3.kelesuan 4.rasa nyeri 5.frustasi
BAB I TITIK BERAT
Setiap anggota tubuh kita seperti halnya dengan benda-benda lainmempunyai massa. Setiap anggota tubuh kita mempunyai titik tangkap dari massa yang bekerja. Massa dari anggota tubuh yang bekerja sebagai gaya-berat atau gayatahanan mempunyai titik pesat massa. Titik pusat massa tersebut disebut titik berat .
Titik berat adalah titik dimana gaya berat benda atau anggota tubuh itu bekerja. Dapat juga dikatakan bahwa titik berat adalah titik yang mewakili berat dari benda/tubuh. Dengan mempelajari titik berat badan dan hukum-hukum kesetimbangan diharapkan kita dapat menambah pengetahuan tentang sikap dan gerak tubuh sehingga. a. Dapat membuat sikapyang benar dan bergerakdengan benar pula b. Dapat memperbaiki sikap dan gerakan yang salah c. Dapat meningkatkan efesiensi dan keterampilan dalam kegiatan olahraga.
Letak Titik Berat Badan Titik berat badan pada sikap anatomis letaknya adalah seba gai berikut: 1.
Pada sikap tegak/sikap sempurna, tinggi dari titik berat badan lebih kurang 57dari tinggi badannya.
2.
Letak titik berat badan kurang lebih 2,5 cm di bawah promontorium antara ruas pinggang dan tulang kemudi.
3.
Titik berat bedan di dalam panggul, di depan tulang kemudi yang kedua
4.
Sikap pada normal
5.
Titik bewrat adalah maya, oleh karena itu ada kemungkinan titik berat tersebut berada di luar benda / badan.
Letak titik berat badan berubah -ubah.
Letak titik berat berubah sesuai dengan perubahan sikap, dan sangat menentukan terhadap teknik gerak. Trainingstip atau coaching-point yang menjadi petunjuk esensi dari metode mengajar yang baik, ditentukan oleh peranan titik berat badan.
Letak titik berat badan menurut :
Croskey : laki-laki
= 56,16 % x tinggi badan (rata-rata 55-58 %)
Perempuan = 55,44% x tinggi badan (rata-rata 54-58 %) Hellebrandt dkk : perempuan = 55,17 % x tinggi badan (rata-rata 53 -59 %) Palmer : laki-laki dan perempuan 55,7 % x tinggi lebih kurang 1,4 cm
BAB II KESETIMBANGAN (Balans, Equilibrium)
Ada 3 macam kesetimbangan menurut ilmu pengetahuan statistika: a. Stabil b. Labil c. Indifferent/neutral Kesetimbangan ditentukan 3 faktor : a. Letak t.b.b terhadap poros b. Luas bidang alasnya c. Letak t.b.b. terhadap bidang tumpuannya.
Hukum kesetimbangan I : Badan selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi dari titik berat badan tersebut jatuh dalam bidang tumpuannya.
Hukum kesetimbangan II : Stabilitas berbanding lurus *) dengan luas bidang tumpuannya
Hukum kesetimbangan III : Stabilitas berbanding lurus dengan berat benda/ badan
Hukum kesetimbangan IV : Stabilitas berbanding lurus dengan jarak horizontal dari t.b.b. terhadap sisi bidang tumpuan ke arah mana benda/badan bergerak.
Hukum kesetimbangan V : Stabilitas berbanding terbalik *) dengan jarak vertikal dari t .b.b. terhadap bidang alasnya
Prinsip-prinsip kesetimbangan
1. Tumpuan kaki Setiap sikap atau gerakan yang dilakukan oleh seorang atlit bergantung dari tumpuan kakinya. Tumpuan kaki menentukan luasnya bidang tumpuannya. Caramenetapkan luas bidang tumpuan: “Luas bidang tumpuan ialah besarnya permukaan yang paling luas dari setiap tumpuannya”.
2. Dari sikap diam ke gerak Kalau hendak bergerak dengan seketika/cepat kesuatu arah , badan harus dalam posisi labil. Jadi t.b.b.harus dipertinggi (jarak vertikal di perbesar) dan t.b.b. di dekatkan ke sisi tumpuannya.
3. Dari gerak ke diam Kalau kita dalam keadaan bergerak (lari) dan tiba-tiba hendak berhenti (dengan seketika),maka badan kita dari keadaan labil harus menjadi stabil.
4. Mempertahankan kesetimbanagan dalam keadaan bergerak Kerja kakai (footwork) pada permainan bulutangkis, tenis, atau beladiri selalu harus memperhatikan prinsip-prinsip kesetimbangan.
Ada dua macam postur: 1) Postur statis yang menetapkan teknik sikap diam yang benar 2) Postur dinamis yang menjadi pedoman seseorang agar tetap dalam keadaan balance waktu bergerak
BAB III GERAK (Motion, Movement)
Gerak adalah sesuatu yang essensial dalam kehidupan setiap orang. Akan tetapi kecepatan manusia berlari tak lebih dari 48 Km/jam. Untuk mempercepat gerakannya, manusia memanfaatkan binatang. Manusia bergerak dibantu oleh kelengkapan peralatan tetapi semua peralatan mekais buatan manusia bagaimana canggihnya, akan mengalami keausan selama dipakai. Makin lama dipakai , makin besar ausnya sehingga pada suatu saat komponen-komponennya menjadi usang dan tidak layak pakai lagi. Beda halnya dengan tubuh manusia, walaupun ada yang haus akan tetapi ada pmulihan kembali dan jaringan-jaringan selnya tumbuh dan berkembang secara fungsional menjadi lebih baik.
Gerakan Manusia Gerakan manusia dapat kita amati karena adanya perubahan posisi dari tubuh atau anggota tubuh dalam ruang dan waktu. Semua bentuk gerakan, terjadi karena dipengaruhi oleh sejumlah gaya. Gaya disini tak lain adalah kontraksi otot.
Tiga unsur yang menyebabkan terjadinya gerakan
Tulang sebagai alat penggerak
Otot sebagai sumber penggerak
Persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
Pada setiap gerakan, terjadinya kemungkinan gerak (range of motion) dari anggota-anggota tubuh ditentukan oleh :
Bentuk dar persendian
Kekukuhan (tighness) dan kelembikan (laxity) ligamen
Kondisi dari otot-otot yang melindungi persendian.
Mekanisme penggerak
Tulang : penggerak pasif
Persendian : sumbu/poros gerak
Kontraksi otot : penggerak dinamis/sumber gerak.
Fungsi otot Otot-otot sebagai penggerak dinamis, fungsinya biasan ya mengacu pada origo sebagai yang di faksir (diam) dan insersi sebagai yang bergerak. Akan tetapi seringkali origo dan insersi ditukar balikan. Kadang kala otot kontraksi, origo dan insersi saling mendekat. Geark itu nisbi diam atau bergerak adalah suatu pengertian yang nisbi. Orang yang tidur diatas mobil yang sedang bergerak, orang tersebut bisa dikatakan diam dan bisa dikatakan bergerak. Terhadap mobil orang tersebut bisa dikatana dalam keadaan diam, sedangkan terhadap bumi ia lakuakan bergerak. Agara didapat kesatuan pendapat, maka untuk selanjutnya diadakan konsensus “diam dan bergerak selalu harus dilihat terhadap bumi” Hukum Newton ke I Setiap benda/bahan selalu dalam keadaan diam atau selalu dalam keadaan bergerak lurus beraturan, kalau terhadap benda/badan tersebut tidak ada sebab sebab yang mempengaruhinya
Macam-macam gerak dari segi dan waktu
Gerak lurus Gerak dengan lintasan hukum,gerak lurus dengan kecepatan yang tetap disebut gerak lurus beraturan
Gerak putar Gerak dari suatu benda yang berputar pada titik poros/pusat.gerak anggota badan kita yang berputar pada persediannya disebut juga rotasi,gerakan menendang bola dan ayunan pitcher softball.
Gerak translasi Misalnya “shift” atau “glide” pada awalan tolak peluru.
Gerak lengkung Bola yang dilempar menyudut akan menempuh lintasan yang melengkung (curvilinier). Gerak ini disebut gerak lengkung, gerak peluru atau gerak proyektil.
BAB IV GAYA ( Force)
Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan keadaan dari diam ke gerak dari gerak ke diam atau perubahan panas atau peubahan kecepatan.
Gaya-gaya yang memainkan peranan disekitar kita
Gaya berat atau gaya gravitasi
Gaya magnet
Gaya tahanan
Gaya kontraksi atau gaya kekuatan
Gaya postulat dan gaya tahanan Gaya postulat adalah gaya yang menyebabkan gerakan positif atau gerak laju,misalnya gaya dorong tungkai aktu berlari. Gaya tahanan adalah gaya yang menyebabkan gerakan negatif atau hambatan gerak, misalnya gayabtahan dari tungkai waktu mendaratkan kaki ke tanah atau pada renang.
Skalar dan vektor Skalar adalah kuantitas yang mempunyai besaran (magnitude) Vektor adalah kuatitas yang mempunyai besaran dan arah . Gaya,misalnya gaya berat, tahanan, kecepatan, kekuatan,gesekan, disebut sebuah vektor oleh karena mempunyai besaran (magnitude) dan arah beserta titik tangkapnya.
BAB V KEKUATAN (Strength)
Kekuatan adalah gaya yang ditimbulkan olh kontraksi otot.
Kontraksi otot Kontraksi dapat diterjemakan dengan tegangan atau pengerahan kekuatan dihasilkan oleh serabut-serabut otot. Otot selalu terdiri dari empat otot ventor danurat otot tendo urst otot ,enghubungksn empat otot tersebut kepada bagian bagian skelet.
1. Kontraksi isometris Kontraksi ini terjadi dimana tidak nampak adanya pemendekan otot, atau pemendekan terjadi dengan pelan sekali.
2. Kontraksi isotonis Kontraksi ini terjadi dimana pemendekannya secara rel atif nyata dan cepat sekali. Bila beban ringannyay sekali, otot dapat memendek dengan cukup nyata dan cepat.
3. Kontraksi auxotonis Kontraksi ini kombinasi dari kont isometris dan isotonis.
Karakteristik Otot Jaringan otot merupakan 40% - 50% dari bagian tubuh manusia dewasa karakteristik dari jaringan otot ini adalah:
Eksitabilitas atau iritabilitas
Kintraktabilitas
Ekstensiblitas
Elastilitas
Elastiltas otot ditentukan oleh ikatan atau hubungan dari serabut-serabut otot tersebut. Bergabungnya serabut-serabut otot terjadi dengan cara :
Hub seri
Hub paralel
Hub seri dan paralel
Bab VI Kecepatan (Velocity)
Kecepatan ada yang tetap (konstan), ada yang berubah. Kecepatan yang berubah ,ada yang meningkat (dipercepat), dan ada yang menurun (diperlambat). Gerak lurus beraturan Gerak lurus bersaturan adalah gerak dengan lintasan yang lurus dan kecepatanya tetap (konstan). Kecepatan Kecepatan adalah jarak yang ditempuh dalam satuan waktu tertentu. Dengan kata lain “jarak yang ditempuh dibandingkan dengan lamanya perjalanan melukiskan betapa cepatnya satuan gerak. Kecepatan disingkat V (Velocity) S = spatium (jarak) t= waktu (tempus,tempo)
Kecepatan yang berubah
Kalau jarum spedometer berpindah angka ,berati kecepatan mobil berubah.
Gerak Lurus Berubah Beraturan
Artinya gerak lurus ini kecepatannya berubah secara beraturan . berubahnya terlihat pada garis yang tidak datar (miring) sedangkan “beraturannya”terlihat pada garisnya yang lurus.( Tidak melengkung)
BAB VII Percepatan (Acceleration)
Percepatan ialah perubahan dari kecepatan dalam satuan tertentu.perceptan adalah padanan dari acceleration, disingkat “a”. Beberapa contoh pada kegiatan olahraga
1. Melempar bola ,cakram atau lembing yang berlawanan dengan arah angin , berarti angin = a yang sama dengan tahanan /resistensi (resistensi). 2. Seorang pelari 100 m, pada jarak 15-50 m yang pertama (setelah start) kecepatannya meningkat (= percepatan positif) selanjutnya setelah 50 meter kecepatannya tetap atau konstan, dan menjelang garis finish kecepatannya menurun (diperlambat).
Gerak Jatuh Gerak jatuh disebabkan oleh hukum tarik-menarik (hukum atraksi). Gaya atraksi bumi dinamakan “gravitasi”. Gaya atraksi bumi=g dan arahnya tegak lurus (vertikal) kebawah. g=978 cm/dt 2 (32 yard/dt 2). g=a.
Hukum Percepatan Hukum percepatan/hukum akselerasi disebut juga Hukum Newton ke-II bunyinya sebagai berikut: Percepatan yang diterima oleh sebuah benda/badan berbanding lurus dengan kekuatan yang menyebabkannya.
Dengan kata lain: “Kalau kita hendak memperbesar kecepatan pada sebuah benda, maka kita harus menggerahkan kekuatan yang besarntya sebanding dengan percepatannya.”
Rumus hukum percepatan: K=mxa K= Kekuatan m= Massa a= Percepatan Percepatan berbanding lurus dengan kekuatan artinya: -makin besar a, makin besar pula K -makin kecil a, makin kecil pula K
Efesiensi Gerak Efesiensi merupakan faktor yang esensial, terutama aktivitas olahraga yang memerlukan daya tahan umum. Asas-asas yang berhubungn dengan hukum percepatan menjelaskan bahwa: “Aktivitas yang memerlukan daya tahan, gerakan dengan kecepatan yang tetap selalu lebih efesiensi dari pada gerak yang berubah-ubah kecepatannya.”
Dalam perlombaan lari jarak jauh, atlit-atlit dalam latihannya selalu berusaha memperbaiki fasenya masing-masing. Fase ini tidak lain adalah lari mempertahankan kecepatannya yang terbaik dan berusaha memperkecil atau meniadakan percepatan. Disanmping lokomotor, percobaan berikut ini menunjukkan kecepatan latihan kekuatan yang lebih efisien.
Tes pengaruh kecepatan gerak terhadap kelelahan Seorang teste melakukan push-up sebanyak 30 kali Lat. 1 : push-up 30 kali dilakukan dalam 23 detik (cepat sekali) Lat. 2 : push-up 30 kali dilakukan 30 detik (medium) Lat. 3 : push-up 30 kali dilakukan dalam 60 detik (lambat sekali) Setiap kali selesai latihan, diukur denyut nadinya. Pada Lat. 1
, denyut nadinya 110 kali
Pada Lat. 2
, denyut nadinya 100 kali
Pada Lat. 3
, denyut nadinya 105 kali
Denyut nadi terkecil adalah 100 yaitu pada Lat. 2. Hasil ini menyatakan bahawa gerak dengan kecepatan medium, lebih efisien dari pada dengan kecepatan yang tinggi atau yang rendah sekali.
Prinsip-Prinsip Gerak 1. Semua kegiatan pertama olahraga yang memerlukan kecepatan gerak (berlari, berenang) usahakan agar kecepatannya tidak selalu berubah. Lebih efisien mempertahankan kecepatan daripada mengubahnya. Jangan terlalu sering mengubah-ubah kecepatan, oleh karena adanya percepatan selalu meminta kekuatan tambahan. 2. Pada lari jarak yang cukup jauh, misalnya lari 1500 meter, 5000 meter, 10000 meter, usahakan agar dapat mempertahankan kecepatan gerak beraturannya. Dalam pertandingan ini berarti atlit harus dapat mencari “fase” yang sebaik -baiknya. 3. Bila mengejar atau menyusul lawan, usahan agar jangan mengubah kecepatan dengan seketika. Bila harus mempercepat atau memeperlambat kecepatan, lakukanlah secara bertahap.
BAB VIII Menguraikan Dan Memadukan Gaya
Menentukan resultan dari kedua komponen tersebut disebut “memadukan gerak”.sebaliknya bila bisa sebuah gerak kita ganti dengan dua atau lebih gerak yang lain,maka disebuat menguraikan gerak. Gerak proyektil dari lempar lembing ,tolak peluru ,lempar cakram dan sebagainya ,adalah hasil dari perpaduan 2 gaya yaitu : 1. Gaya dari kecepatan awal yaitu Vo. Pada saat A, k ecepatan awalnya hanyalah Vo. 2. Gay tarik bumi (g) dengan arah tegak lurus ke bawah. Pada saat di B ( misalnya setelah 1 detik ) yang bekerja adalah Vo dan g. Resultannya adalah V1.
Menguraikan gaya :
Sebaliknya sebuah gaya dapat diuraikan (dipih, dipecah) menjadi 2 buah komponen. Kedua komponen ini harus sedemikian besarf dan s edemikian arahnya, hingga membentuk sebuah jajaran genjang. Pada tolak peluru ,saat menolak gaya yang bekerja adalah G dengan sudut elevasi sebesar alpa. Gaya G tersebut dapat diuraikan menjadi gaya yang mendatar yaitu G1, dan gaya yang tegak keatas yaitu G2.
BAB IX KECEPATAN ROTASI / ANGULAR
Kecepatan dari gerakan melingkar disebut kecepatan rotasi , atau kecepatan sudut, atau kecepatan angular dan diberi lambang omega. Kalau lintasan yang ditempuh oleh gerak linear dinyatakan dengan jarak S , maka lintasan yang ditempuh gerak angular dinyatakan dengan jarak S, maka lintasan yang ditempuh gerak angular dinyatakan dengan besar sudut (theta).
Hubungan kecepatan linier dengan kecepatan rotasi.
Pada satu jari – jarinya ada kertas putih (1) dan kertas hitam (2). Kalau roda berputar, kedua kertas ikut berputar. Kalau Kertas putih 1 berputar 2 kali, kertas hitampun berputar 2 kali. Ini berarti kecepatan rotasi omeganya sama besar. Jari – jari dari kertas 2 lebih besar dari 1 , ini berarti pada waktu yang sama atau putaran yang sama ,jarak yang ditempuh 2 lebih besar dari pada kecepatan rotasi yang sama , kecepatan liniernya tidak sama. Pada suatu gerak rotasi , titik mataeri yang mengikuti gerak tersebut , kecepatan liniernya berbanding lurus dengan jari – jarinya .. -
Kalau r makin besar , V makin besar juga
-
Kalau r makin kecil, V Makin kecil juga
Koordinasi gerak (antara kecepatan linier dan kecepatan sudut )
Hampir semua aktivitas olahraga mempunyai kecepatan linier dan sekaligus kecepatan rotasi : misalnya pada loncat indah, loncat martil, lempar cakram dan sebagainya.
Prinsip koordinasi gerak anggota tubuh
1. Bilaman kekuatan yang dikerahkan untuk memberikan kecepatan gerak kepada suatu benda/badan berakhir, pada saat itulah kecepatan geraknya mencapai maksimum. (bandingkan dengan menambah kecepatan mobil dengan jalan menekan gas).
2. Gerakan anggota tubuh yang satu terhadap yang lain harus bekerja sama secara berurutan begitu rupa sehinga masingmasing akan mencapai kecepatan makksimal pada waktu yang bersamaan.dengan kata lain : Percepatan (kekutan yang bekerja untuk menambah kecepatan gerak ) dari setip anggota tubuh yang satu , harus berakhir pada saat yang sama dengan anggota tubuh yang berikutnya.
Setiap gerakan dari anggota tubuh bergerak berurutan sehingga semua bagian berakumulasi, mulai dari : 1. Ayunan tungkai depan sebagai momentum untuk bergeser (shift/glide) 2. Tolakan tungkai yang bertumpu sebagai gaya propulsif 3. Fleksi dan putaran badan 4. Dorongan lengan dan fleksi tangan
Prinsip whilike action
Prinsip kinetic link ini dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada gerakan cambuk (cemeti atau pecut).
BAB X GERAK PROYEKTIL
Seseorang yang melempar bola softball-menolakkan peluru atau menendang bola sepk bola yang dimanipulir tersebut akan membuat lintasan yang melengkung.
Saat lepas (release), saat mendarat ,dan jarak horisontal
Sudut elevasi dan jarak horizontal yang disebut diatas hanya berlaku kalau saat lepas tingginya sama dengan saat jatuh atau saat mendarat. Bila saat lepas (release) lebih tinggi dari pada saat jatuh/mendarat , maka untuk mencapai jarak horizontal yang sebesar-besarnya ,sudut elevasi harus kurang dari 45derajat.
Prinsip-Prinsip Gerak Proyektil
1. Gerakan melempar, melompat, menendang dimana jarak horisontal yang sejauh-jauhnya menjadi tujuan , usahakan sudut elevasinya dari gaya gerak agar mendekati dan tidak lebih dari 45 0. 2. Kalau ada angin pasang , sudut elevasinya mesti lebih kecil dari 450;sedangkan bila ada angin buritan sudutnya harus lebih besar dari 450. Angin pasang menghambat gerakan , sehinggan jarakn ya akan berkurang. Dengan memperkecil sudut elevasi , berarti kecepatan mendarat lebih besar sehingga dapat melawan kekuatan angin. Sebaliknya bila terjadi angin butiran ,dengan memperbesar sudut elevasi, berarti bola yang tinggi akan lebih lama di udara sehingga jaraknya bisa lebih jauh. 3. Kalau saat lepas dari benda yang dimanipulasi lebih tinggi dari saat mendarat ,maka sudut elevasinya harus kurang 45 0. Makin besar perbedaan antara saat lepas dan saat jatuh/mendarat makin kecil sudut elevasi.
4. Makin berat obyek bola yang dimanipulasi ,makin kecil sudut elevasinya. 5. Gerakan melempar dimana bukan jarak tetapi kecepatan/waktu yang dikejar ,maka sudut elevasinya harus mendekati garis horisontal (mendekati 00.). jadi lemparanya mendekati garis lurus , bukan para bola.
BAB XI ASAS-ASAS GAYA
Hukum newton III
Jika sebuah benda mengadakan pengaruh (gaya) pada sebuah benda lain, maka benda yang lain itupun sebaliknya mengadakan pengaruh juga kepada benda pertama tadi. Kedua pengaruh sama besar, berlawanan arah, dan bekerja pada satu garis lurus.
Bila seseorang berdiri di atas meja ,maka daun meja akan menahan berat badan orang tersebut. Tahanan dari daun meja dimaksudkan untuk melawan berat badan. Paham ini disebut asas “Aksi = Reaksi” (actio et reactio) atau hukum interaksi. Dalam aktivitas olahraga,asas ini berlaku pada start lari. Dapat disimpulkan bahwa “ untuk menghasilkan reaksi yang besar , perlu tumpuan yang kuat”. Tumpuan yang kuat terjadi bila gaya gesenya (friction) cukup besar. Contohnya : permainan sepak bola.
Aksi kontra
Aksi kontra adalah upaya memperbesar gaya propulsif. Gerakan aksi kotra (counter-action) merupakan usaha untuk menimbulkan tahanan/tumpuan yang kuat,sehingga gaya propulsive mendekati maksimum.
CRITICAL BOOK FISIOLOGI OLAHRAGA
Berdasarkan review buku yang telah saya baca dan perbandingan yang saya lakukan antara dua buku yaitu buku yang berjudul BIOMEKANIKA OLAHRAGA saya menemukan perbedaan antara kedua buku yaitu pada bagian kelebihan dan kekurangannya . berikut adalah uraian tentang kelebihan dan kekurang kedua buku
KELEBIHAN
1. Buku ini menjelaskan tentang Biomekanika olahraga secara mendalam yang dapat menjadi sumber ilmu bagi pembaca 2. Dengan membaca buku ini, pembaca dapat menerapkan ilmu tersebut dilingkungan masyarakat 3. bahasa yang digunakan dalam buku mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang baku. Buku ini dilengkapi gambar untuk menarik pembaca.
KELEMAHAN
1. Ukuran tulisan dalam buku ini tidak sama 2. Ada beberapa kalimat yang tidak sesuai atau salah penulisan 3. gambar dan tabel yang ada dalam buku tidak jelas (buram) 4. didalam buku tidak terdapat daftar kata pengantar 5. tidak di cantumkan siapa pengarang buku ddan tahun terbit buku tersebut tidak di cantumkan. 6.INSN buku tidak ada