Besaran dan Satuan Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai besaran (besar) dan satuan. Sedangkan Satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan Internasional (SI) merupakan satuan hasil konferensi para ilmuwan di Paris, yang membahas tentang berat dan ukuran. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan dan besaran turunan. Selain itu, berdasarkan ada tidaknya arah, besaran juga dikelompokkan menjadi dua, dua, yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran Pokok Besaran pokok pokok adalah besaran yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan besaran yang lain. Satuan besaran pokok disebut satuan pokok dan telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Besaran pokok bersifat bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok yang yang lain. Pada Tabel 1.1 berikut, disajikan besaran pokok pokok yang telah disepakati oleh para ilmuwan.
Tabel 1.1 Besaran-Besaran Pokok dan Satuan Internasionalnya (SI)
Besaran Turunan Besaran turunan turunan adalah besaran yang dapat diturunkan dari besaran pokok. Satuan besaran turunan disebut satuan turunan dan diperoleh dengan mengabungkan beberapa satuan besaran pokok. Berikut merupakan beberapa beberapa contoh besaran turunan beserta satuannya.
Tabel 1.2 Contoh Beberapa Besaran Turunan dan Satuannya
Kesimpulan:
Besaran pokok adalah besaran yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan besaran yang lain sedangkan Besaran Turunan adalah besaran yang dapat diturunkan dari besaran pokok. Besaran pokok dan turunan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari diantaranya: Besaran pokok: Panjang, Massa, Waktu, Kuat arus listrik, Suhu, Intensitas Cahaya, Jumlah zat, Sudut bidang datar, Sudut ruang dll. Besaran Turunan: Luas, Kecepatan, Percepatan, Gaya, Tekanan, Usaha dll. Tiga sistem SI dari besaran pokok yang sering di jumpai yaitu panjang, masa dan waktu.
FISIKA GAUL
- Berbicara soal alat ukur pasti sudah ketebak kalo itu deket banget dengan pengukuran (ngukur-ngukur : bhs. Jawa- red). Nah dalam pembahasan alat ukur ini, FISIKA GAUL gak akan muluk-muluk alias langsung tancap gas pol ke materi....(sambil mringis ). Oke, barusan saya baca di sebuah laman website, disana dijelaskan bahwa dalam ilmu Fisika maupun Teknik gak akan pernah lepas dari yang namanya Pengukuran. Lalu apa sih pengertian pengukuran itu? ( '_,')9 Pengukuran ialah aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Jadi, pengukuran itu sebuah aktifitas dan alat ukur itu alatnya. Penggunaan alat ukur pada setiap pengukuran sangat ditentukan oleh macam
kegunaan, batas ukur dan ketelitian alat ukurnya. Sebagai contoh untuk mengukur massa suatu benda yang diperkirakan sebesar 50 kg, maka alat yang harus digunakan haruslah timbangan dengan batas ukur minimal senilai massa benda itu. Timbangan tersebut harus memiliki ketepatan pengukuran yang baik, sehingga hasil pengukuran sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Besaran & Satuan
Dalam Fisika dikenal berbagai macam besaran. Besaran tersebut dikelompokkan dalam 2 kategori yakni besaran pokok/dasar dan besaran turunan. Semua besaran fisik dapat dinyatakan dalam beberapa satuan pokok. Pemilihan satuan standar untuk besaran pokok menghasilkan suatu sistem satuan. Sistem satuan yang digunakan secara universal dalam masyarakat ilmiah adalah Sistem Internasional (SI). Berikut klasifikasi besaran-besaran Fisika beserta dimensi dan satuannya. Berikut ini tabel Besaran Fisika, dimensi, dan satuannya.
Tabel Besaran dan Satuan Berikut ini adalah karakteristik alat ukur besaran pokok dalam Fisika, antara lain jangka sorong, mikrometer skrup, neraca, stopwatch dan termometer. Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur panjang, lebar, tebal, atau pun kedalaman benda/zat . Skala tetap pada jangka sorong disebut skala dasar (SD) dengan batas skala 10 cm. Skala geser pada Jangka Sorong disebut skala pembantu (SP) dengan batas skala10 mm.
Ketelitian Jangka Sorong : Paling tidak ada 2 jenis jangka sorong, yakni jangka sorong yang memiliki ketelitian 0,05 mm dan yang memiliki ketelitian 0,1 mm. Contoh penggunaan Jangka Sorong : Pada pengukuran panjang sebuah balok kayu dengan menggunakan Jangka Sorong dengan ketelitian 0.01 mm diperoleh penunjukan sebagai berikut:
MIKROMETER SEKRUP
Kegunaan mikrometer sekrup: Alat ini biasanya difungsikan untuk mengukur diameter benda-benda berukuran milimeter atau beberapa centimeter saja. Ketelitian mikrometer sekrup: Micrometer sekrup hanya ada satu macam, yakni yang berketelitian 0.01 mm. Contoh penggunaan mikrometer sekrup: Pada pengukuran panjang sebuah balok kayu dengan menggunakan Jangka Sorong dengan ketelitian 0.01 mm diperoleh penunjukan sebagai berikut:
Jadi panjang balok tersebut adalah: p = 4,5 mm + 12 x (ketelitian) = 4,5 mm + (12 X 0.01 mm) = 4,62 mm
SPHEROMETER Spherometer merupakan alat untuk mengukur jejari kelengkungan suatu permukaan. Biasanya digunakan untuk mengukur kelengkungan lensa. Spherometer memiliki 4 kaki, dengan 3 kaki yang permanen dan satu kaki tengah yang dapat diubah-ubah ketinggiannya. Ketelitian spherometer bisa mencapai 0,01 mm. NERACA TORSI Neraca torsi digunakan untuk mengukur massa suatu zat. Ketelitian yang dimiliki neraca ini bermacam-macam antara lain sebesar 0,1 g atau 0,05 g atau 0,01 g. SPECIFIC GRAVITY/DENSITOMETER Specific gravity adalah alat yang digunakan untuk mengukur kerapatan (massa jenis) suatu zat cair. Bedanya dengan densitometer adalah bahwa nilai yang ditunjukkan oleh specific gravity merupakan nilai relatif terhadap kerapatan air (1 g/ml). STOPWATCH
Stopwatch merupakan alat pengukur waktu. Stopwatch yang se ring dipakai biasanya berketelitian 0,1 s atau 0,2 s. Telepon genggam (HP) biasanya juga disertai fasilitas stopwatch. Ketelitian stopwatch pada telepon genggam biasanya 0,01 s. THERMOMETER Termometer adalah alat pengukur suhu. Termometer yang biasa digunakan dalam Lab. Fisika Dasar adalah termometer Celcius dengan ketelitian 0,50C atau 10C. MULTIMETER Multimeter adalah alat pengukur besaran listrik, seperti hambatan, kuat arus, tegangan, dsb. Ketelitan alat ini sangat beragam dan bergantung pada besar nilai maksimum yang mampu diukur. Berhati-hatilah dalam menggunakan alat ini. Perhatikan posisi saklar sesuai dengan fungsinya dan besar nilai maksimum yang mampu diukur. Jika digunakan untuk mengukur tegangan maka alat ini harus dirangkai paralel, colok (+) dihubungkan dengan (+) rangkaian, sedangkan colok (-) dengan bagian (-)nya. Sedangkan jika digunakan untuk mengukur kuat arus yang melalui suatu cabang rangkaian maka alat ini harus dirangkai secara seri melalui cabang tersebut.
Oke...itu sudah saya jelaskan dari alat ukur, pengukuran, besaran dan satuan, bahkan sampe nama alat ukurnya sampe contoh ngitung juga. Ya ini memang terlalu simple, dan mungkin bahasa yang saya gunakan amburadul ..haha. Gak masalah, soalnya juga ini kan FISIKA GAUL biar gaul dan suka sama Fisika.
BesaranSatuanSingkatan Kecepatanmeter per sekonm/s Percepatan, percepatan gravitasimeter per sekon kuadratm/s² Luasmeter persegim² Volumemeter kubikm³ Gaya, berat, tegangan taliNewton (kilogram meter per sekon persegi)kg m/s² Debitmeter kubik per detikm³/s Energi, usaha Joule J Rapat tenaga joule per meter kubikJ/m³ Tegangan permukaan, tetapan pegasNewton per meterN/m