BAB I PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN KADAR AIR KAYU
1.1 Pendahul Pendahuluan uan
Pemeriksaan berat jenis dan kadar air kayu merupakan hal yang penting untuk mengetahui kelas kuat kayu dan kondisi kayu apakah sudah kering udara atau belum.
1.2 Tu Tujuan juan
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui cara memeriksa berat jenis dan kadar air kayu. 1.3 Be Benda nda Uji Uji
Benda uji berupa balok kayu dengan ukuran 50 mm x 50 mm x 20 mm 1.4 1.4 Alat Alat
Gergaji. Timbangan dengan ketelitian 0,0 gr !aliper. Tungku pengering "o#en$. %esikator 1. Pela!"an Pela!"anaan aan
&iapkan benda uji. b.
!emudian timbanglah benda uji tersebut. c.
'asu 'asuka kan n bend bendaa uji uji keda kedala lam m tun tungk gku u peng penger erin ing g "o# "o#en en$$ den denga gan n suh suhu u 05 05 (, selama 2 ) ˚
* hari sampai beratnya tetap. d.
&ete &etela lah h itu itu kel keluar uarka kan n ben benda da uji uji set setel elah ah 2+ jam jam pro prose sess pen penge geri ringa ngan, n, simp simpan an dida didala lam m desikator, kemudian timbanglah berat benda uji kering tungku tersebut "benda uji dinyatakan kering tungku jika dalam 2+ jam pengeringan berikutnya tidak berubah beratnya$.
1.# Data P$a!ti P$a!ti!u% !u%
Benda uji
Balok kayu
a.
-enis kayu
!amper
b.
(acat
1.& 'a"il Pen(ujian Pen(ujian dan Pe$hitun(an Pe$hitun(an
Pengujian " B B1a$ / +*, gr
Berat kayu
(B1b) / b) / *,5 gr " B B2a$ / *,+5 gr
Berat kayu kering tungku
" B B2b$ / *2,01 gr kuran kayu
Tabel Tabel kuran kayu ka yu !amper 3 "mm$ 5+, *6, 21,
Pengukuran Panjang ebar Tebal
33 "mm$ 5 , 4 * 4 ,* 2 * ,*
Perhitungan
(V a ) = p × l × t 7olume kayu semula / 5+, mm x *6, mm x 21, mm / 554,6+ mm* / 5,54 cm*
(V b ) =
p × l × t
/ 5,4 mm x *4,* mm x 2*,* mm / +152+,* mm* / +1,52 cm*
B 2a V a Berat jenis kayu
*,+5 5,54 /
Benda uji
Balok kayu
a.
-enis kayu
!amper
b.
(acat
1.& 'a"il Pen(ujian Pen(ujian dan Pe$hitun(an Pe$hitun(an
Pengujian " B B1a$ / +*, gr
Berat kayu
(B1b) / b) / *,5 gr " B B2a$ / *,+5 gr
Berat kayu kering tungku
" B B2b$ / *2,01 gr kuran kayu
Tabel Tabel kuran kayu ka yu !amper 3 "mm$ 5+, *6, 21,
Pengukuran Panjang ebar Tebal
33 "mm$ 5 , 4 * 4 ,* 2 * ,*
Perhitungan
(V a ) = p × l × t 7olume kayu semula / 5+, mm x *6, mm x 21, mm / 554,6+ mm* / 5,54 cm*
(V b ) =
p × l × t
/ 5,4 mm x *4,* mm x 2*,* mm / +152+,* mm* / +1,52 cm*
B 2a V a Berat jenis kayu
*,+5 5,54 /
/ 0,+ gr8cm*
B 2b V b
*2,01 +1,52 / / 0,1 gr8 cm*
Ba V a Bobot isi
+*, 5,54 / / 0,1 gr8cm*
Bb V b
*,5 +1,52 / / 0,1 gr8cm*
Ba − B 2a B 2a !adar air kayu semula
+*, − *,+5 *,+5 /
x 009
,5 *,+5 /
x 009
/ 6,2+ 9
Bb − B2b B 2b
*,5 − *2,01 *2,01 /
x 009
+,+* *2 , 01 / / *,6 9
x 009
1.) Pe%*aha"an
.
Berdasarkan percobaan diatas, berat jenis kayu yang di peroleh 0,+ gr8cm* untuk kayu : dan 0,1 gr8cm* untuk kayu B
dan
untuk
bobot
isinya
sendiri sebesar 0,1 gr8cm*dan 0,1 gr8cm*. 2.
!adar air semula yang diperoleh sebesar 6,2+ 9 untuk kayu : dan *,6 9 untuk kayu B. &esuai dengan tabel *1* PB3 462 maka kayu tersebut masuk pada kayu kelas 333.
TABE+ 3&,3 PUBI 1-)2
!elas !uat
Berat jenis kering udara
!ekuatan lentur mutlak "kg8cm2$
!ekuatan tekan 'utlak "!g8cm2$
3 33 III 37
; 0,4 0,400,0 0,60-0,40 0,+00,*0
; 00 00125 725-500 500*0
; 50 50+25 425-300 *0025
1.- Ke"i%ulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut a.
Berat jenis kayu ratarata
0,55 gr8cm*
b.
Bobot isi ratarata
0,1 gr8cm*
c.
'enurut tabel *1* PB3 462 berat jenis kayu ini antara 0,00,+0 dan termasuk kelas kuat 333
d.
'enurut tabel *1* PB3 462 berat jenis kayu ini termasuk kering udara karena kandungan lumpur kurang dari 209
1.1/ +a%i$an
a.
aporan sementara. b.
Tabel *1* PB3 462
c.
Gambar alat.
d.
Gambar urutan langkah kerja
e.
BAB II PEMERIKSAAN KANDUN0AN +UMPUR DA+AM PASIR a$a lu%e Endaan E!i5alen6
2.1 Pendahuluan
Pasir adalah butiranbutiran mineral yang dapat lolos ayakan +.6 mm dan tertinggal diatas ayakan 0.015 mm. %idalam pasir juga masih terdapat kandungankandungan mineral yang lain seperti tanah dan silt. Pasir yang digunakan untuk bahan bangunan harus memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam "PB3$. Pasir yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan jika kandungan lumpur didalamnya tidak lebih dari 5 9. %engan cara endapan eki#alen kadar lumpur dalam pasir yang dinyatakan dalam "9$ dapat diketahui secara cepat.
2.2 Tujuan
Pemeriksaan pasir dengan cara #olume endapan eki#alen bertujuan untuk mengetahui besarnya kadar lumpur dalam pasir tersebut.
2.3 Benda Uji
Pasir sungai gendol sebanyak +50 cc.
:ir "sesuai dengan kebutuhan$.
2.4 Alat
Gelas ukur tak ber=arna "transparan$ dengan tutup, dengan ukuran 000 cc.
2. Pela!"anaan
a.
Pertama gelas ukur diisi dengan pasir yang telah disediakan sampai +50 cc kemudian ditambahkan dengan air sampai 400 cc.
b.
&elanjutnya tutup gelas ukur tersebut sampai rapat, kemudian dikocokkocok.
c.
%iamkan selama kurang lebih jam.
d.
(atat endapan lumpur yang berada diatas pasir "berapa cc ketebalannya$.
2.# Data P$a!ti!u%
Benda ji Pasir asal
'erapi
2.& 'a"il Pen(ujian dan Pe$hitun(an
Pengujian a.
7olume endapan lumpur sekitar
/ 0 cc
0 0 b.
!andungan lumpur dalam pasir sekitar /
9 / 9
c.
2.)
0cc > 9
Pe%*aha"an
Berdasarkan pasal PB3 462 bah=a pasir yang baik untuk bahan bangunan adalah pasir yang kandungan lumpurnya tidak lebih dari 5 9. Pada percobaan kali ini pasir diuji sebanyak sampel. %ari hasil percobaan tersebut diperoleh kandungan lumpurnya ? 5 9 yaitu sebesar 9. 'aka pasir tersebut baik untuk digunakan dalam bahan bangunan. 2.-
Ke"i%ulan
'enurut pasal PB3 462 semua pasir tersebut memenuhi untuk bahan bangunan karena kandungan lumpur dalam pasir kurang dari 59. 2.1/ +a%i$an
aporan &ementara.
Pasal PB3 462 Bahan kontruksi teknik @al. 371 Gambar :lat Gambar urutan langkah kerja
3.1 Pendahuluan
Pemeriksaan ini merupakan cara untuk mengetahui adanya kotoran organis yang melekat pada pasir alam, yang akan mempengaruhi mutu mortar atau beton yang dibuat. Aarna gelap yang terjadi pada hasil pemeriksaan ini tidak dapat digunakan sebagai tolak ukur apakah pasir tersebut dapat digunakan dalam adukan, karena =arna gelap tersebut bisa berasal dari arang atau mangan yang terkandung dalam pasir tersebut.
3.2 Tujuan
Pada prinsipnya pengujian ini dapat digunakan untuk menentukan apakah perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut atau tidak, misalnya untuk pemeriksaan kea=etan dan kekuatan beton yang dibuat dengan menggunakan pasir ini.
3.3 Benda Uji
Pasir sungai gendol dengan #olume *0 ml.
3.4
Alat
a. Botol 8 gelas ukur tidak ber=arna yang mempunyai tutup yang tidak larut
dalam
larutan aC@ *9, dengan #olume 500ml. b. Aarna standar. c. arutan aC@ *9. arutan ini dibuat dengan melarutkan * bagian berat aC@ dalam 41 bagian berat air suling.
3.
Pela!"anaan
a.
'asukkan benda uji "pasir$ ke dalam gelas ukur sebanyak *0 ml.
b. !emudian masukkan larutan aC@ *9, lalu kocok gelas ukur tersebut sampai udara di dalam pasir keluar. &elanjutnya tambahkan larutan aC@ *9 hingga mencapai 200ml. c.!emudian diamkan benda uji selama 2+ jam dan setelah itu bandingkan =arna cairan di atas endapan pasir dengan =arna standar (tintometer). 3.# Data P$a!ti!u%
Benda ji Pasir asal
pasir sungai gendol
Pasir sebanyak
*0 cc
3.& 'a"il Pen(ujian
Pengujian Aarna air yang didapatkan pada pengujian diatas yaitu o.6 pada gelas ukur : dan gelas ukur B.
3.)
Pe%*aha"an
'enurut pasal PB3 462 , pasir tidak boleh mengandung DatDat organik yang dapat mengurangi mutu beton. ntuk itu bila direndam dalam larutan * 9 aC@, cairan diatas endapan tidak boleh lebih gelap dari =arna larutan pembanding. 'aka, pasir tidak memenuhi syarat untuk bahan bangunan jika =arna air di atas pasir lebih tua dari =arna standar "o.6$. &yaratsyarat pasir untuk bahan bangunan Aarna air di atas pasir lebih muda dari no.6 dapat langsung dapakai. Aarna air di atas pasir diantara no.6 ) no. dapat dipakai tapi dicuci terlebih dahulu. Aarna air di atas pasir lebih tua dari no. tidak dapat dipakai. 3.- Ke"i%ulan
Berdasarkan hasil pengujian dan menurut pasal PB3 462, maka pasir tersebut diatas baik untuk digunakan karena =arna air pada pengujian,menunjukan pada o. 6 yaitu =arna standar, pasir tersebut memenuhi standar.
3.1/ +a%i$an
aporan &ementara. Pasal PB3 462 Bahan kontruksi teknik hal 371 Gambar :lat dan gambar urutan langkah kerja BAB I
PE'EF3!&:: 'C%& @:& BT3F: P:&3F
4.1 Pendahuluan
Pemeriksaan ini adalah salah satu cara untuk mengetahui nilai kehalusan atau kekasaran suatu agregat. !ehalusan atau kekasaran suatu agregat dapat mempengaruhi kelecekan dari mortar beton, apabila agregat halus yang terdapat dalam mortar terlalu banyak akan menyebabkan lapisan tipis dari agregat halus dan semen akan naik ke atas. 4.2 Tujuan
ntuk mengetahui nilai kehalusan atau kekasaran butiran pasir 4.3 Benda Uji
Benda uji yang digunakan adalah pasir dengan berat minimum 500 gr. 4.4 Alat
&atu set ayakan +.15 mm, 2.* mm, .6 mm, 0. mm, 0.* mm, 0.5 mm, dan sisa. :lat getar ayakan. Timbangan dengan ketelitian 0,0 gr !uas pembersih ayakan. (a=an. 4. Pela!"anaan
a. Pertama siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan. b. :mbil pasir dengan berat 500 gr. c. !emudian masukan pasir tersebut kedalam set ayakan.
d. Pasang set ayakan ke dalam alat getar ayakan kemudian digetarkan selama *0 detik. e. &etelah itu keluarkan ayakan dari alat getar tersebut, kemudian ambil dan timbanglah pasir yang tertinggal dari masingmasing tingkatan ayakan. . (atat semua data hasil pengujian ke dalam tabel pengujian.
4.# Data P$a!ti!u%
Benda ji
a.
Pasir asal
pasir sungai gendol
b.
Berat pasir uji
500 gr
4.& 'a"il Pen(ujian dan Pe$hitun(an
Berat pasir yang diuji
b. akan
500 gr
@asil pengayakan +.15 mm
Berat tertinggal
/ ,0* gr
,0* +4,2
Berat tertinggal
/
x 009
/ 0,29
Berat kumulati
/ 0,2 H 5,55 / 5,15 9
Berat kumulati le=at ayakan
/ 44,4 ) 5,15 / 4+,2 9
akan
2.* mm
Berat tertinggal
/ 21,55 gr
21,55 +4,2 Berat tertinggal
/
x 009
/ 5,55 9 Berat kumulati
/ 5,15 H ,64 / 22,+ 9
Berat kumulati le=at ayakan
/ 44,4 ) 22,+ / 11,*2 9
akan
.6 mm
Berat tertinggal
/ 6*,6* gr
6*,6* +4,2
Berat tertinggal
/
x 009 / ,64 9
Berat kumulati
/ 22,+H 2,11 / +4,+ 9
Berat kumulati le=at ayakan
/ 44,4 ) +4,+ / 50,55 9
+.
ubang ayakan
0.0 mm
Berat tertinggal
/ *2,61 gr
*2,61 +4,2
Berat tertinggal
/
x 009
/ 2,11 9
Berat kumulati
/ 25,H +4,+ / 1+,51 9
Berat kumulati le=at ayakan
/ 44,4 ) 1+,51
/ 25,*4 9 akan
0.*0 mm
Berat tertinggal
/ 2+,4 gr
2+,4 +4 , 2
Berat tertinggal
/
x 009
/ 25, 9
Berat kumulati
/ 1+,51 H 20,0 / 4+,1 9
Berat kumulati le=at ayakan
/ 44,4 4+,1 / 5,24 9
.
ubang ayakan
0.5 mm
Berat tertinggal
/ 44,14 gr
44,14 +4 , 2
Berat tertinggal
/
x 009
/ 20,0 9
Berat kumulati
/ 4+,1 H 5,24 / 44,4 9
Berat kumulati le=at ayakan
/ 44,4 ) 44,4 / 09
1.
&isa
Berat tertinggal
/ 2,24 gr
2,24 +4,2
Berat tertinggal
/
x 009
/ 5,24 9 -umlah
Berat tertinggal
/ +4,2 gr
Berat tertinggal
/ 44,49
Berat kumulati
/ 5,15 H 22,+
H +4,+ H 1+,51 H 4+,1H 44,4 / *+1 9
Berat kumulati le=at ayakan
/
4+,2 H 11,*2 H 50,55 H 25,*4H 5,24 H0 / 252,1 9 ..kumulatif ∑ berat ..tertinggal
00
4.
'odulus halus
/ *+1 00
/ / *,+1
Tabel +.. Pemeriksaan modulus pasir. ubang :yakan +,15
Berat tertinggal "gr$ "9$
Berat tertinggal
Berat kumulati le=at ayakan "9$ 4+,2
,0*
0,2
kumulati "9$ 5,15
2,*
21,55
5,55
22,+
11,*2
,6
6*,6*
,64
+4,+
50,55
0,0
*2,6
2,11
1+,51
25,*4
0,*0
1
25,
4+,1
5,24
0,5
2+,4
20,0
44,4
0
sisa
44,14
5,24
xxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
-umlah
2,24 +40,5
44,4
*+1
252,1
4.) Pe%*aha"an
%alam pengadukan beton, agrerat tidak boleh terlalu kasar atau pun terlalu halus.
!arena
akan mempengaruhi kelecekan dari mortar beton itu sendiri. %alam percobaan kali ini agrerat yang diuji adalah pasir. 'aksud dari uji coba ini adalah untuk memeriksa '@B pasir tersebut. Berdasarkan hasil percobaan diatas modu lus halus butir pasir yang diperoleh sebesar 2,5. &eperti yang telah dijelaskan dalam Buku !onstruksi Teknik, maka pasir ini masuk pada gradasi daerah + yaitu halus. Pada umumnya pasir dapat dikelompokan menjadi tiga macam tingkat kehalusan yaitu a.
pasir halus
'@B 2.20 ) 2.0
b.
pasir sedang
'@B 2.0 ) 2.40
c.
pasir kasar
'@B 2.40 ) *.20
4.- Ke"i%ulan
a.
'odulus halus pasir
2,5 b.
Gradasi pasir masuk daerah
37 " beredasarkan
graik gradasi masuk pada daerah halus$
4.1/ +a%i$an
a.
aporan &ementara.
b.
%iagram Gradasi.
c.
Bahan !ontruksi Teknik, @alaman 37+
d.
Gambar :lat
e.
Gambar urutan langkah kerja
.
BAB PEMERIKSAAN M8DU+US 'A+US BUTIR KERIKI+
.1 Pendahuluan
Pemeriksaan ini adalah salah satu cara untuk mengetahui nilai kehalusan atau kekasaran suatu agregat. !ehalusan atau kekasaran agregat dapat mempengaruhi kelecekan dari
mortar beton, apabila agregat halus yang terdapat dalam mortar terlalu banyak akan menyebabkan lapisan tipis dari agregat halus dan semen akan naik ke atas.
.2 Tujuan
ntuk mengetahui nilai kehalusan atau kekasaran butiran kerikil. .3 Benda Uji
Benda uji yang digunakan adalah kerikil dengan berat 2000 gr. .4 Alat
yakan *6. mm, 25 mm, 2.5 mm, 4.5 mm, .* mm, +.15 mm, 2.* mm, dan sisa. ayakan. n dengan ketelitian 0,0 gr bersih ayakan.
. Pela!"anaan
a. Pertama siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan. b. :mbilah kerikil dengan berat 2000 kg. c. !emudian masukan kerikil tersebut ke dalam set ayakan. d. &elanjutnya pasanglah set ayakan ke dalam alat getar, kemudian digetarkan selama 5 menit. e. &etelah itu keluarkan ayakan dari alat getar tersebut, kemudian ambil dan timbanglah kerikil yang tertinggal dari masingmasing ayakan. . (atat semua data hasil pengujian ke dalam tabel pengujian.
.# Data P$a!ti!u%
Benda ji
c.
!erikil asal
&ungai Progo
d.
Berat kerikil uji
2000 gr
.& 'a"il Pen(ujian dan Pe$hitun(an
Berat kerikil yang diuji 2000 gr b. akan
@asil pengayakan 60.00 mm
Berat tertinggal
/
− 2000
Berat tertinggal
/
x 009
/
Berat kumulati
/ /
Berat kumulati le=at ayakan
/ /
2.
ubang ayakan
*6.0 mm
Berat tertinggal
/ 0 gr
0 2000
Berat tertinggal
/
x 009
/ 09
Berat kumulati
/ 0 / 09
Berat kumulati le=at ayakan
/ 00 9 0 9 / 00 9
*.
ubang ayakan
25.00 mm
Berat tertinggal
/ +2* gr
+2* 44
Berat tertinggal
/
x 009
/ 2,2+ 9
Berat kumulati
/ 0 H 2,2+ / 2,2+ 9
Berat kumulati le=at ayakan
/ 00 ) 2,2+ / 16,1 9
+.
ubang ayakan
4.0 mm
Berat tertinggal
/ 6+ gr
6+ 44
Berat tertinggal
/
x 009
/ +2,+4 9
Berat kumulati
/ 2,2+ H +2,+4 / *,1* 9
Berat kumulati le=at ayakan
/ 00 9 *,1* 9 / *,21 9
5.
ubang ayakan Berat tertinggal
2.50 mm / +0 gr
+0 44
Berat tertinggal
/
x 009
/ 2*,0 9
Berat kumulati
/ *,1* H 2*,0 / 6,6* 9
Berat kumulati le=at ayakan
/ 00 9 6,6* 9 / *,1 9
.
ubang ayakan
4.50 mm
Berat tertinggal
/ +* gr
+* 44
Berat tertinggal
/
x 009
/ 2,5 9
Berat kumulati
/ 6,6* H 2,5 / 66,46 9
Berat kumulati le=at ayakan
/ 00 9 44,52 9 / 0,+6 9
1.
ubang ayakan Berat tertinggal
.*5 mm / gr
44
Berat tertinggal
/
x 009
/ *,0 9
Berat kumulati
/ 66,46 H *,0 / 42,0+ 9
Berat kumulati le=at ayakan
/ 00 9 42,0+ 9 / 1,4 9
6.
ubang ayakan
+.15 mm
Berat tertinggal
/ *2 gr
*2 44
Berat tertinggal
/
x 009
/ , 9
Berat kumulati
/ 42,0+ H , / 4*,5 9
Berat kumulati le=at ayakan
/ 00 9 4*,5 9 / ,*5 9
4.
ubang ayakan
2.* mm
Berat tertinggal
/ 46 gr
46 44
Berat tertinggal
/
x 009
/ +,42 9
Berat kumulati
/ 4*,5 H +,42 / 46,51 9
Berat kumulati le=at ayakan
/ 00 9 46,51 9 / ,+* 9
&isa
Berat tertinggal
/ 26 gr
26 44
Berat tertinggal
/
x 009
/ ,+ 9
-umlah
Berat tertinggal
/ 44 gr
44 2000
Berat tertinggal
/
x 009 / 44,55 / 00
Berat kumulati
/
0H2,2+H*,1*H6,6*H66,46H42,0+H4 *,5H46,51 / 5+5,0+ 9
Berat kumulati le=at ayakan
/ 00H16,1H*,21H*,1H,02H1,4H ,*5H,+* / 25+,4 9
..kumulatif ∑ berat ..tertinggal 00
2.
'udulus halus
/
5+5,0+ 00
/ / 5,+5
Tabel 5.. Pemeriksaan modulus halus kerikil. ubang :yakan "mm$ 60,00 *6,0 25,00 4,0 2,50 4,50 ,*5 +,15 2,* sisa -umlah
Brat tertinggal
Berat kumulati
"gr$
"9$
0 +2* 6+ +0 +* *2 46 26 44
0 2,2+ +2,+4 2*,0 2,5 *,0 , +,42 ,+ 00
"9$ 0 2,2+ *,1* 6,6* 66,46 42,0+ 4*,5 46,51 xxxxxxxxxx 5+5,0+
Berat kumulati le=at ayakan "9$ 00 16,1 *,21 *,1 ,02 1,4 ,*5 ,+* xxxxxxxxxxxxxxxx 25+,4
.) Pe%*aha"an
!erikil adalah agrerat yang dicampurkan dalam pengadukan beton. &etiap agrerat pasti mempunyai tingkat '@B yang berbedabeda. %alam pengujian kali ini, kerikil yang di uji sebanyak 2000 gr. Pada uji coba kali ini modulus halus butir kerikil yang diperoleh sebesar 5,+5 dan kerikil ini masuk pada gradasi daerah yaitu kasar. Berdasarkan Buku !onstruksi Teknik, kerikil yang baik untuk digunakan dalam bahan bangunan adalah yang mempunyai '@B antara 56. 'aka, kerikil tersebut diatas baik u ntuk digunakan.
.- Ke"i%ulan
'odulus halus kerikil
5.+5
Gradasi kerikil masuk daerah 3 "berdasarkan graik gradsai masuk pada daerah kasar$
.1/ +a%i$an
aporan &ementara. %iagram Gradasi. Bahan !ontruksi Teknik, @alaman 37+. Gambar :lat Gambar urutan langkah kerja
BAB I PEMERIKSAAN KANDUN0AN +UMPUR DA+AM PASIR a$a A9a!an N%$ 2//6
#.1 Pendahuluan
Pasir adalah butiranbutiran mineral yang dapat lolos ayakan +.6 mm dan tertinggal diatas ayakan 0.015 mm. %idalam pasir juga masih terdapat kandungankandungan mineral yang lain seperti tanah dan silt. Pasir yang digunakan untuk bahan bangunan harus memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam "PB3$. Pasir yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan jika kandungan lumpur didalamnya tidak lebih dari 5 9. %engan cara endapan eki#alen kadar lumpur dalam pasir yang dinyatakan dalam "9$ dapat diketahui secara cepat.
#.2 Tujuan
Pemeriksaan pasir dengan cara ayakan nomor 200 bertujuan untuk mengetahui besarnya kadar lumpur "tanah liat dan silt$ dalam pasir tersebut.
#.3 Benda uji
Pasir lolos ayakan +,6 mm seberat 500 gr.
#.4 Alat
:yakan nomor 200. :yakan +,6mm. ampan pencuci. Tungku pengering "o#en$. Timbangan dengan ketelitian 0,0. %esikator
#. Pela!"anaan
a.
:mbil pasir yang le=at ayakan +,6 mm seberat 500 gr "B$. b.
'asukkan pasir tersebut kedalam nampan pencuci dan tambahkan air secukupnya sampai semuanya terendam.
c.
!emudian goncanggoncangkan pasir dalam nampan, selanjutnya keluarkan air cucian kedalam ayakan nomor 200 "butirbutir yang besar dijaga jangan sampai masuk ke dalam ayakan agar tidak merusak ayakan$.
d.
langi langkah ketiga "c$ sampi cucian pasir tampak bersih.
e.
'asukan kembali butirbutir pasir yang tersisa diayakan nomor 200 kedalam nampan, kemudian dimasukan kedalam tungku untuk mengeringkan pasir tersebut..
.
&impan dalam desikator kemudian timbang kembali pasir yang sudah di o#en8kering tungku "B2$.
#.# Data P$a!ti!u%
Benda uji
a. Pasir asal
'erapi
b. Berat pasir uji 500 gr
#.& 'a"il Pen(ujian dan Pe$hitun(an
Pengujian
a. Berat pasir semula
/ 500 gr
"B$
b. Berat pasir setelah dicuci "kering tungku$ / +65 gr
"B2$
B − B 2 × 009 B c. !andungan lumpur dalam pasir sekitar
/
500 − +65 × 009 500 / / *9
@asil pengujian kandungan lumpur dalam pasir
/ *9
#.) Pe%*aha"an
Berdasarkan pasal PB3 462 kandungan pasir yang le=at ayakan 0.0* mm "kadar lumpur$ tidak lebih dari 5 9 berat seluruh. Pasir yang diuji dalam uji coba kali sebanyak
sampel. @al ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kandungan lumpur yang terdapat dalam pasir tersebut. -adi, berdasarkan pengujian diatas maka pasir tersebut baik untuk digunakan karena kandungan lumpur pada pasir sebesar *9.
#.- Ke"i%ulan
!andungan lumpur dalam pasir sebesar b.
/ *9
'enurut pasal PB3 462 semua pasir tersebut memenuhi syarat untuk bahan bangunan karena kandungan lumpur dalam pasir lebih dari 59.
#.1/ +a%i$an
aporan sementara. Pasal PB3 462. Gambar alat Gambar urutan langkah kerja
BAB II PEMERIKSAAN BERAT SATUAN A0RE0AT
&.1 Pendahuluan
Perbandingan antara berat dan #olume pasir termasuk poripori antara butirannya disebut berat #olume atau berat satuan.
&.2 Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksud untuk mengetahui cara mencari berat satuan pasir, kerikil, atau campuran.
&.3 Benda Uji
Pasir atau kerikil kering tungku sekurangkurangnya sama dengan kapasitas bejana.
&.4 Alat
Timbangan dengan ketelitian maksimum 0. 9 berat benda uji. ampan besar. Tongkat pemadat dari baja tahan karat dengan panjang 0 cm, diameter 5 mm, dan ujungnya bulat. 'istar perata. Bejana baja yang kaku, berbentuk silinder dengan ukuran seperti tabel . berikut ini.
Tabel 6. kuran Bejana dan kuran Batuan yang diuji
-enis
kuran bejana minimum
Pasir
!erikil 8 (ampuran
%iameter bejana "mm$ 7olume "liter$
I 22. x 2+5 4.+1
I 255 x 260 +.62
&. Pela!"anaan
a. Timbanglah berat bejana "B$ dan ukur diameter serta tinggi bejana. b. 'asukan pasir "kerikil$ ke dalam bejana, dengan hatihati agar tidak ada butiran yang tercecer. c. Fatakan permukaan pasir "kerikil$ dengan menggunakan mistar perata. d. !emudian timbanglah berat bejana dengan pasir "kerikil$ tersebut "B2$. e. (atat semua data pengujian, masukan kedalam tabel pengujian.
&.# Data P$a!ti!u%
.
Pasir.
Benda ji
a. Pasir asal
'erapi
b. %iameter maksimum
+ mm
c. !eadaan pasir
!ering tungku
!erikil.
2. Benda ji a. !erikil asal
&ungai Progo
b. %iameter maksimum
50 mm
c. !eadaan kerikil
:gak basah
&.& 'a"il Pen(ujian dan Pe$hitun(an
Pengujian .
Pasir belum ditumbuk
a. Berat bejana Berat Pasir
"B$
5,2
kg
"B2$
4,2 kg
b.
kuran bejana.
%iameter bagian dalam
Tinggi bagian dalam 2++,2 mm
24,+ mm
+
c.
7olume bejana
7
2+,+2
2,4+
cm
cm
× π × 2 × t
/ +
7 /
x *,+ "2,4+$2. 2+,+2
/ -22&:-
Berat pasir
B3 " B2 # B1 B* / 4,2 ) 5,2 B* / 14 !( B * V
Berat satuan pasir
/ + 4221,54
/ / /://11 !( ; <%3 / 1.1 = 1/,3!(;<%3
a.
b.
Pasir sudah ditumbuk
Berat bejana
"B$
5,2
Berat Pasir
"B2$
kg
22, kg
kuran bejana.
%iameter bagian dalam
Tinggi bagian dalam 2++,2 mm
24,+ mm 2+,+2
2,4+ cm
cm
+
c.
7olume bejana
7
× π × 2 × t
/ +
7
x *,+ "2,4+$2. 2+,+2
/
/ -22&:-
Berat pasir
B3 " B2 # B1 B* / 22, ) 5,2 B* / 1#:- !( B * V
Berat satuan pasir
/ ,4 4221,54
/ / /://1)3 !( ; <%3 > 1.)3 = 1/,3!(;<%3
Pengujian 2
!erikil belum ditumbuk
a. Berat bejana
"B$
,+
kg
Berat bejana H kerikil"B2$
25
kg
b. kuran bejana.
%iameter bagian dalam
Tinggi bagian dalam 265,+ mm
255,1mm
+
c. 7olume bejana
25,51 cm 26,5+ cm
× π × 2 × t
7 / +
7 /
x *,+ "25,51$2. 26,5+
/ 14#4):11&-
Berat kerikil B3 " B2 # B1 B* / 25 ) ,+ B* / 1):# !(
B* V
Berat satuan kerikil
/ 6, ++6,14 / / /://12# !( ; <%3 / 1.2# = 1/,3!(;<%3
!erikil sudah ditumbuk
d. Berat bejana
"B$
,+
kg
Berat bejana H kerikil"B2$
2,5 kg
c. kuran bejana.
%iameter bagian dalam
Tinggi bagian dalam 265,+ mm
255,1mm
+
d.
7olume bejana
25,51 cm 26,5+ cm
× π × 2 × t
7 / +
7 /
x *,+ "25,51$2. 26,5+
/ 14#4):11&-
Berat kerikil B3 " B2 # B1 B* / 2,5 ) ,+ B* / 2/:1 !(
B* V
Berat satuan kerikil
/ 20, ++6,14 / / /://13& !( ; <%3 > 1.3&= 1/,3!(;<%3
&.) Pe%*aha"an
%alam pengujian kali ini agrerat diuji masingmasing sebanyak 2 kali, ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar #olume yang dimiliki oleh masingmasing agrerat tersebut.%ari hasil pengujian,untuk berat satuan pasir yang sudah ditumbuk diperoleh.6* x 0*kg8cm* dan yang belum di tumbuk diperoleh.5 x 0*kg8cm* &edangkan untuk berat satuan kerikil yang sudah ditumbuk.*1x 0*kg8cm*.dan yang belum ditumbuk diperoleh .2 x 0*kg8cm*.-adi, berdasarkan pengujian diatas maka berat satuan pasir lebih besar daripada berat satuan kerikil. &esuai dengan syarat berat satuan yaitu .20 ) .60.
&.-
Ke"i%ulan
Pengujian .6* x 0*kg8cm*
a.
Berat satuan pasir yang didapatkan
b.
Berat satuan pasir yang belum dipadatkan
c.
Berat satuan kerikil yang didapatkan
.*1x 0*kg8cm*
d.
Berat satuan kerikil yang belum dipadatkan
.2 x 0*kg8cm*
e.
Berat satuan pasir lebih besar dari berat satuan kerikil
&.1/ +a%i$an
a.
aporan sementara.
b.
Bahan konstruksi teknik J37*
c.
Gambar alat.
.5 x 0*kg8cm*