LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL IV.5 BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER (PA – 0307 0307 – 76) 76) (AASHTO T- 228 79) (ASTM D 70 – 03) 03)
KELOMPOK P3 :
Alia Zata
1506745636
Annitasari Yuniarti
1506716756
Hanif Nurindra
1506716661
Kevin Ginevra
1506716743
M Rafky Semtama
1506745346
Nastasia Ester
1506745586
Tanggal Praktikum
: Sabtu, 29 Oktober 2016
Asisten Praktikum
: Dary Vito Kurniawan
Tanggal Disetujui
:
Nilai
:
Paraf
:
LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL DEPARTEMEN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2016
PERCOBAAN BERAT JENIS ASPAL
A. TUJUAN PERCOBAAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis bitumen keras dan ter dengan piknometer. piknometer. Berat jenis bitumen atau ter adalah perbandingan perbandingan antara berat bitumen atau ter dan berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu.
B. PERALATAN
a. Piknometer b. Air suling c. Neraca Ohauss d. Wadah penampang air keran
C. BENDA UJI
Bitumen keras yang sudah berada di dalam piknometer
D. PROSEDUR
a. Mengisi wadah penampang air keran sampai kira-kira hampir penuh b. Mencatat data yang telah diketahui yaitu berat piknometer dan berat piknometer berisi air yang masing masing beratnya 23.86 dan 46.58 gram c. Menimbang bitumen keras yang sudah berada di dalam piknometer menggunakan Neraca Ohauss, kemudian mencatat hasilnya d. Membuka tutup bitumen keras pada piknometer tersebut kemudian memasukannya memasukannya ke dalam wadah penampang air keran sampai terisi penuh, kemudian tutup kembali. e. Menimbang piknometer berisi bitumen keras dan air keran, kemudian mencatat hasilnya.
E. Teori
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai sifat viskoelastis. Aspal tampak ta mpak padat pada suhu ruang padahal adalah cairan yang sangaaat kental. Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks, dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh, dan tak jenuh, alifatik, dan aromatic yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom selain hidrogen, dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa atom lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal adalah karbon, 10% hydrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen, dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium. Senyawa-senyawa ini sering dikelaskan atas aspalten (yang massa molekulnya kecil), dan malten (yang massa molekulnya besar). Bias anya aspal mengandung 5 sampai 25% aspalten. Sebagian besar senyawa di aspal adalah senyawa polar.
Jenis Aspal Beton
Berdasarkan bahan yang digunakan dan kebutuhan desain konstruksi jalan aspal Beton mempunyai beberapa jenis Antara Lain : 1. Asphalt Traeted Base ( ATB ) dengan tebal minimum 5 cm digunakan sebagai lapis pondasi atas konstruksi jalan dengan lalu lintas berat / Tinggi. 2. Binder Course ( BC ) dengan tebal minimum 4 cm biasanya digunakan sebagai lapis kedua sebelum wearing course. 3. Wearing Course ( AC ) / Laston dengan tebal penggelaran minimum 4 Cm digunakan sebagai lapis permukaan jalan dengan lalu lintas berat.
4. Hot Roller Sheet ( HRS ) / Lataston / laston 3 dengan tebal penggelaran minimum 3 s/d 4 cm digunakan sebagai lapis permukaan konstruksi jalan dengan lalu lintas sedang.
5. Fine Grade ( FG ) dengan tebal minimum 2,8 cm maks 3 cm bisanya digunakan untuk jalan perumahan dengan beban rendah. 6. Sand Sheet dengan tebal Maximum 2,8 cm biasanya digunakan untuk jalan perumahan dan perparkiran.
Kelebihan Aspal Beton ( HOTMIX )
1. Lapisan konstruksi Aspal beton tidak peka terhadap air, (kedap air ) 2. Dapat dilalui kendaraan setelah pelaksanaan penghamparan . 3. Mempunyai sifat flexible sehingga mempunyai kenyamanan bagi pengendara. 4. Waktu pekerjaan yang relatif sangat cepat sehingga terciptanya efesiensi waktu. 5. Stabilitas yang tinggi sehingga dapat menahan beban lalu lintas tanpa terjadinya deformasi. 6. Tahan lama terhadap gesekan lalu lintas dan cuaca. 7. Pemeliharaan yang relative mudah dan murah. 8. Ekonomis.
F. PERHITUNGAN/LAPORAN
Hitunglah berat jenis dengan rumus:
=
( ) ( ) ( )
Dimana:
A
= Berat piknometer (dengan penutup) (gram)
B
= Berat piknometer berisi air (gram)
C
= Berat piknometer berisi aspal (gram)
D
= Berat piknometer berisi aspal dan air (gram)
Data praktikum A:
A
= 23,86 gram
B
= 46,58 gram
C
= 42.01 gram
D
= 51.07 gram
Berat Jenis Bitumen
= = =
(4.0−,86) (46,58−,86)−(5.07−4.0) 8.5 .66
1.32 gram/cc
Data praktikum B:
A
= 23,86 gram
B
= 46,58 gram
C
= 41.88 gram
D
= 51.06 gram
Berat Jenis Bitumen
= = =
(4.88−,86) (46,58−,86)−(5.06−4.88) 8.0 .54
1.33 gram/cc
Berat
Piknometer +
Piknometer +
Piknometer +
Berat Jenis
Piknometer
Air
Aspal
Air + Aspal
23.86 gram
46.58 gram
42.01 gram
51.07 gram
1.32 gram/cc
23.86 gram
46.58 gram
41.88 gram
51.06 gram
1.33 gram/cc
G. ANALISIS 1) Analisis Percobaan
Praktikum Pemeriksaan Bahan Pemeriksaan Jalan dengan sub bab Berat Jenis Bitumen Keras dan Ter dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Oktober 2016 di Laboratorium Struktur dan material Departemen Teknik Sipl, Sipl, Fakultas Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Indonesia.
Tujuan dari
praktikum ini adalah untuk untuk mengetahui mengetahui berat jenis bitumen kasar dan ter dengan menggunakan menggunakan piknometer. Peralatan yang digunakan dalam praktikum adalah piknometer yang telah terisi bitumen, wadah yang telah terisi dengan air, dan neraca ohauss untuk menghitung berat bitumen. Sebelum praktikum dimulai, dimulai, praktikan diberi data dari berat piknometer yang kosong dan piknometer yang terisi air. Langkah selanjutnya, praktikan menimbang piknometer yang sudah berisi bitumen di dalamnya dengan menggunakan Neraca Ohauss. Ohauss. Dalam menimbang dengan Neraca Ohauss, praktikan harus menyeimbangkan lengan beban dengan garis yang telah ada.
Untuk
menyeimbangkan lengan neraca, anak timbangan dapat dapat dipindah dengan dengan cara digeser. Berat benda uji yang didapat merupakan hasil penjumlahan beban yang tercantum pada lengan neraca. Selanjutnya, piknometer yang berisi bitumen diisi air dengan suhu 25o, cara pengisian air yang dilakukan adalah dengan memasukkan air dari dalam wadah dan menutup piknometer di dalam air, hal ini dilakukan agar tidak ada udara udara dalam piknometer. Piknometer yang telah terisi bitumen dan air kembali dihitung beratnya dengan menggunakan Neraca Ohauss.
2) Analisis Hasil
Setelah melakukan penimbangan dalam praktikum, praktikan mendapat data yang berupa berat piknometer kosong, berat piknometer piknometer berisi air, berat piknometer berisi aspal dan piknometer berisi air dan aspal. Dari data hasil percobaan, dilakukan dilakukan perhitungan untuk mendapat berat jenis bitumen.
Berat
Piknometer +
Piknometer +
Piknometer +
Berat Jenis
Piknometer
Air
Aspal
Air + Aspal
23.86 gram
46.58 gram
42.01 gram
51.07 gram
1.32 gram/cc
23.86 gram
46.58 gram
41.88 gram
51.06 gram
1.33 gram/cc
Dengan menggunakan rumus = sebesar 1.32 gram/cc dan 1.33 1.33 gram/cc.
(−)
, maka didapat berat jenis bitumen
(−) − )−(−)
Hasil berat jenis yang didapat dari percobaan
memenuhi SNI yang yang sebesar 1.00 gram/cc. gram/cc. Hasil praktikum yang menyatakan bahwa aspal yang diuji berat jenisnya melebihi standar SNI membuat aspal uji memenuhi stadndar penggunaan.
3) Analisis Kesalahan
Dalam melakukan praktikum, terdapat beberapa factor yang dapat menyebabkan kesalahan, diantaranya adalah sebagai berikut
Kurang telitinya praktikan dalam membaca lengan neraca sehingga berat yang ditimbang kurang sesuai
Kurang penuhnya piknometer saat praktikan mengisinya dengan air, sehingga ada rongga udara dan berat yang ditimbang kurang sesuai.
Kurang telitinya praktikan dalam menyeimbangkan Neraca Ohauss
H. Aplikasi
Aspal Beton (Hotmix) secara luas digunakan sebagai lapisan permukaan konstruksi jalan dengan lalu lintas berat, sedang, ringan, dan lapangan terbang, dalam kondisi segala macam cuaca. Berat jenis aspal dibutuhkan dalam pengujian bahan yang akan dijadikan lapisan permukaan konsrruksi jalan.
Berat jenis perlu diuji agar kekuatan lapisan permukaan
konstruksi jalan sesuai dengan standar yang digunakan. Nilai berat jenis juga digunakan untuk membuat variasi jenis jenis aspal.
I. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah berat jenis dari bitumen kasar dan ter ialah sebesar 1.32 gram/cc dan 1.33 gram/cc. Berdasarkan SNI yang menetapkan menetapkan bahwa berat jenis minimum aspal adalah 1 gram/cc, sehingga benda uji yang diuji dalam praktikum telah memenuhi SNI 06-2441-1991.
J. Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Aspal http://rajaaspal.com/aspal/berbagai-macam-jenis-aspal-beton-atau-hotmix/ http://www.pu.go.id/uploads/services/infopublik20121010170753.pdf
K. Lampiran
Foto 1 : Neraca Neraca Ohauss yang yang digunakan untukmenimbang
Figure 1Tabel 1Tabel SNI Aspal
Foto 2 : Piknometer Piknometer yang telah terisi spal dan air air