BEKAM ATAU
AL HIJAMAH Satu Dari Sekian Cabang Atthibunnabawi
PENGERTIAN Bekam atau hijamah adalah teknik
pengobatan Thibbun Nabawi (pengobatan ala Nabi) dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Perkataan Al Hijamah berasal dari istilah Bahasa Arab : Hijama yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilahBekam. Di Indonesia dikenal dengan istilah kop atau cantuk.
Bekam adalah satu teknik pengobatan
menggunakan sarana gelas, tabung, atau bambu yang prosesnya di awali dengan melakukan pengekopan (membuat tekanan negatif dalam gelas, tabung, atau bambu) sehingga menimbulkan bendungan lokal di permukaan kulit. Tujuannya agar sirkulasi energi (Qi) dan Darah (Xue) meningkat, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun angin lembab, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh.
SEJARAH BEKAM Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai “perawatan tanduk” karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk hijamah. Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila disangkutkan pada tubuh manusia, dia akan terus menghisap darah tadi dengan efektif. Setelah kenyang, ia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara hijamahnya. Seorang herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam bukunya A Handbook of Prescriptions for Emergenciesmenggunakan tanduk hewan untuk membekam/mengeluarkan bisul yang disebut tehnik “jiaofa”, sedangkan di masa Dinasti Tang, bekam dipakai untuk mengobati TBC paru-paru . Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah) , orang-orang di Eropa menggunakan lintah (al ‘alaq) sebagai alat untuk bekam (dikenal dengan istilah Leech Therapy) dan masih dipraktekkan sampai dengan sekarang.
Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna
dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidahkaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif. Disebutkan oleh Curtis N, J(2005), dalam artikel Management of Urinary tract Infections: historical perspective and current strategies: Part 1-before antibiotics. Journal of Urology. 173(1):21-26, January 2005. Bahwa catatan Textbook Kedokteran tertua Ebers Papyrus yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di Mesir kuno menyebutkan masalah Bekam.
Hippocrates (460-377 SM), Celsus (53 SM-7
M), Aulus Cornelius Galen (200-300 M) memopulerkan cara pembuangan secara langsung dari pembuluh darah untuk pengobatan di zamannya. Dalam melakukan tehnik pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup banyak, sehingga tidak jarang pasien pingsan. Cara ini juga sering digunakan oleh orang Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya.
DASAR TINDAKAN Selama Aku Berjalan pada malam isra mi'raj bersama para malaikat, Mereka selalu berkata "Hai Muhammad, suruhlah umatmu berbekam". Sesaat setelah Isra Mi'raj, Rasulullah juga menyatakan, sebagaimana diriwayatkan Abdullah ibnu Mas'ud, bahwa ia tidak melewati sejumlah malaikat melainkan mereka semua menyuruh Beliau dengan mengatakan, Perintahkanlah umatmu untuk berbekam. Bahkan dengan tegas, Nabi Muhammad menyatakan, Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal; dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang umatku dengan besi panas.? (Hadits Bukhari).
Hadist Hadist Lainnya : Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam) (Muttafaq 'alaihi, Shahih Bukhari (no. 2280) dan Shahih Muslim (no. 2214) Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah al hijamah (HR. Ahmad, shahih). Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya pada bekam itu terkandung kesembuhan." (Kitab Mukhtashar Muslim (no. 1480), Shahihul Jaami' (no. 2128) dan Silsilah alHadiits ash-Shahiihah (no. 864), karya Imam al-Albani)
Dari Ashim bin Umar bin Qatadah RA, dia memberitahukan bahwa Jabir bin Abdullah RA pernah menjenguk al-Muqni' RA, dia bercerita: "Aku tidak sembuh sehingga aku berbekam, karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya didalamnya terkandung kesembuhan'." (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Ya'la, al-Hakim, al-Baihaqi) Kesembuhan bisa diperoleh dengan 3 cara yaitu: sayatan pisau bekam, tegukan madu, sundutan api. Namun aku tidak menyukai berobat dengan sundutan api ( HR. Muslim).
Penyembuhan terdapat dalam tiga hal, yakni meminum madu, sayatan alat bekam, dan sundutan dengan api. Dan aku melarang umatku berobat dengan sundutan api. (HR. Bukhori) Dari Uqbah bin Amir RA, Rasulullah SAW bersabda: " Ada 3 hal yang jika pada sesuatu ada kesembuhan, maka kesembuhan itu ada pada sayatan alat bekam atau minum madu atau membakar bagian yang sakit. Dan aku membenci pembakaran (sundutan api) dan tidak juga menyukainya." (HR. Ahmad dalam Musnad-nya)
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: "Jika ada suatu kesembuhan pada obat-obat kalian maka hal itu ada pada sayatan alat bekam." Beliau bersabda: "Atau tegukkan madu." (Kitab Kasyful Astaar 'an Zawaa-idil Bazar,karya al-Haitsami, III/388) Dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW bersabda: "Orang yang paling baik adalah seorang tukang bekam (Al Hajjam) karena ia mengeluarkan darah kotor, meringankan otot kaku dan mempertajam pandangan mata orang yang dibekamnya." (HR. Tirmidzi, hasan gharib).
Jika pada sesuatu yang kalian pergunakan untuk berobat itu terdapat kebaikan, maka hal itu adalah berbekam (Shahih Sunan Ibnu Majah, karya Syaikh Al-Albani (II/259), Shahih Sunan Abu Dawud, karya Syaikh Al-Albani (II/731)). Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda: "Kalian harus berbekam dan menggunakan alqusthul bahri." (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan an-Nasai dalam kitab as-Sunan al-Kubra no. 7581).
Dari Abdullah bin Mas'ud RA, dia berkata: "Rasulullah SAW pernah menyampaikan sebuah hadits tentang malam dimana beliau diperjalankan bahwa beliau tidak melewati sejumlah malaikat melainkan mereka semua menyuruh beliau SAW dengan mengatakan: 'Perintahkanlah umatmu untuk berbekam'." (Shahih Sunan at-Tirmidzi, Syaikh al-Albani (II/20), hasan gharib).
Pada malam aku di-isra'kan, aku tidak melewati
sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata: "Wahai Muhammad suruhlah umatmu melakukan bekam." (HR Sunan Abu Daud, Ibnu Majah, Shahih Jami'us Shaghir 2/731) Dari Ibnu 'Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah aku berjalan melewati segolongan malaikat pada malam aku diisra'kan, melainkan mereka semua mengatakan kepadaku: 'Wahai Muhammad, engkau harus berbekam'." (Shahih Sunan Ibnu Majah, Syaikh al-Albani (II/259)
HASIL OBSERVASI DAN PENELITIAN Berdasarkan laporan umum penelitian tentang pengobatan dengan metode bekam tahun 2001 M (300 kasus) dalam buku Ad Dawa’ul-Ajib yang ditulis oleh ilmuwan Damaskus Muhammad Amin Syaikhu didapat data bekam dapat mengatasi permasalahan-permasalahan berikut: 1. dalam kasus tekanan darah tinggi, tekanan darah 2. 3. 4. 5.
turun hingga mencapai batas normal, dalam kasus tekanan darah rendah, tekanan darah naik hingga batas normal, kadar gula darah turun pada pengidap kencing manis dalam 92,5 % kasus, jumlah asam urat di darah turun pada 83,68% kasus, pada darah bekam yang keluar, didapati bahwa eritrosit yang didalamnya berbentuk aneh, tidak berfungsi normal, menganggu kinerja sel lain.
Prof . Canteil dari Perancis “ Interferon bertambah setelah bekam dan organ kekebalan tubuh semakin kuat stelah bekam” Dr. Kawa Kurwawa dari Jepang “Bekam dapat meyembuhkan penyakit karena bekam membersihkan tubuh dari endapan darah yang mati dan sudah tidak mengikat oksigen” Banyak penelitian bekam dilakukan oleh ilmuwan negara barat. Seperti penelitian Kohler D (1990) yang dituangkan dalam buku berjudul, The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of Healing Energy in Cupping Therapeutic Method (Jaringan Ikat sebagai Media Fisik untuk Menghantarkan Energi Pengobatan dengan Bekam). Sedangkan Thomas W. Anderson (1985) juga mempublikasikan penelitian bekam dalam bentuk buku berjudul 100 Diseases Treated by Cupping Method atau 100 Penyakit yang Dapat Diobati dengan Bekam.
Manfaat Bekam - Di luar negeri sudah banyak diteliti tentang cara kerja dan manfaat dari terapi bekam, seperti yang dilakukan oleh Dr.Amir Muhammad Sholih (Dosen Tamu di Universitas Chichago, peraih penghargaan di Amerika bidang pengobatan natural dan anggota Organisasi Pengobatan Alternatif di Amerika). Amir mengemukakan sisi ilmiah terapi bekam dalam majalah Arab Al-Ahrom edisi 218-2001. Menurut Amir, pengobatan dengan bekam telah dipelajari dalam kurikulum kedokteran di Amerika. Pengobatan bekam terbukti bermanfaat karena orang yang melakukan pengobatan dengan bekam dirangsang pada tritik saraf tubuh seperti halnya pengobatan akupuntur. Tetapi dalam akupuntur yang dihasilkan hanya perangsangan, sedangkan bekam selain dirangsang juga terjadi pergerakan aliran darah.
Manfaat bekam juga dibenarkan oleh Dr.Ahmad Abdus Sami, Kepala Divisi Hepatologi Rumah Sakit Angkatan Darat Mesir. Di majalah Al-Ahrom, Ahmad berujar, “Unsur besi yang terdapat dalam darah manusia kadaranya berbeda-beda. Bisa berupa unsur panas yang dapat menyebabkan terhambatnya aktifitas sel-sel sehingga mengurangi imunitas terhadap virus. Karenanya pasien yang dalam darah kandungan besinya tinggi, raksi pengobatan lebih lambat dibandingkan pasien kandungan besinya rendah dalam darah. Risetnya juga membuktikan, pembuangan sebagian darah seperti dalam terapi bekam terbukti mampu memulihkan reaksi pengobatan menjadi lebih cepat sehingga bekam bisa diterapkan sebakai terapi pendamping pengobatan medis. Hasil percobaan yang pernah dilakukan Dr.Amir pada pasien terinveksi virus hepatitis C dan memiliki kadar besi cukup tinggi dalam darahnya. Setelah pasien diterapi bekam dan diberi obat Interferon dan Riboviron memiliki reaksi positif dan kekebalan meningkat. Padahal sebelum dibekam reaksi terhadap obat tersebut hampir tidak bereaksi.
Ibnu Qoyyim: "Sungguh para tabib telah sepakat, bahwa ketika memungkinkan pengobatan dengan bahan makanan, maka jangan beralih kepada obat-obatan kimiawi. Ketika memungkinkan mengkonsumsi obat yang sederhana, maka jangan beralih memakai obat yang kompleks. Mereka mengatakan 'setiap penyakit yang bisa ditolak dengan makanan-makanan tertentu dan pencegahan, janganlah mencoba menolaknya dengan obat-obatan kimiawi'."
Dalam pengantar buku berjudul Bekam Sunnah Nabi dan Mukjizat Medis, Dr.Wadda Amani Umar, memberikan penjelasan berbeda tentang cara kerja bekam. Menurutnya, di bawah kulit dan otot terdapat banyak titik saraf. Titik-titik ini saling berhubungan antara organ tubuh satu dengan lainnya sehigga bekam dilakukan tidak selalu pada bagian tubuh yang sakit namun pada titik simpul saraf terkait. Pembekaman biasanya dilakukan pada permukaan kulit (kutis), jaringan bawah kulit (sub kutis) jaringan ini akan “rusak”. Kerusakan disertai keluarnya darah akibat bekam akan ikut serta keluar beberapa zat berbahaya seperti serotonin, bistamin, bradiknin dan zat-zat berbahaya lainnya. Bekam juga menjadikan mikrosirkulasi pembuluh darah sehingga timbul efek relaksai pada otot sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Alexis Black : Ancient Chinese technique of cupping offers pain relief without drugs or surgery http:// www.naturalnews.com/020253.html Anita J. Shannon, LMBT : Massage Cupping Therapy for Health Care Professionals (http://www.massagetoday.com/archives/20…) Celebs Paltrow and Spears “Stuck” on Ancient Chinese Art of Cupping ( http://www.free-press-release.com/news/200704/1177612286.html ) Dr. Nishi Joshi menggunakan akupuntur dan bekam untuk menangani kanker payudara dari artis Kylie Minogue serta menterapi Cate Blanchett dan Kate Moss. Dr. S. Tamer : Cupping Therapy Beneficial in Treating Numerous Diseases (http://www.naturalnews.com/022727.html)
Dr. Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria, ahli pengobatan herbal yang menerapkan metode Cupping dan Lintah (Leech Therapy) dan salahsatu pasien langganannya adalah artis Demi Moore dan Gwyneth Paltrow sebagaimana Britney Spears yang juga pernah di bekam. Hennawy M (2004). Cupping therapy and Infertility. Available at http://www.obgyn.net/english/pubs/features/presentations/hennawy15/ 280,1 Cupping Therapy and Infertility. Accessed December 2004. Ilkay Zihni Chirali : Cupping Therapy ( http://www.cuppingtherapy.co.uk/19103.html ) Kohler D (1990) : The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of Healing Energy in Cupping Therapeutic Method L.M. Thama, H.P. Leea,b,_, C. Lua : Cupping: From a biomechanical perspective (Journal of Biomechanics) June 2005 (http://www.elsevier.com/locate/jbiomech)
Longsdale, I. (2005) Manager of The Spa at County Hotel, London. Discussion re. ‘the use of cupping therapy in Eastern Europe’ Michael Reed Gach,Ph.D seorang pendiri dan Direktur Institute Acupressure dari Berkeley, California dengan bukunya Acupressure’s Potent Points, a Guide to Self Care for Common Ailments (http://Acupressure.com) Michalsen A, Klotz S, Ludtke R, Moebus S, Spahn G, Dobos GJ (2003) . Effectiveness of leech therapy in osteoarthritis of the knee: a randomized, controlled trial. Ann Intern Med. 2003 Nov 4;139(9):724-30 Subhuti Dharmananda, Ph.D. Director, Institute for Traditional Medicine, Portland, Oregon : Cupping. (http://www.itmonline.org/arts/cupping.htm) Thomas W. Anderson (1985) : 100 Diseases Treated by Cupping Method What Caused Gwyneth’s Spots (http://news.bbc.co.uk/1/hi/health/38794…)
PRINSIP KERJA Dengan melakukan penghisapan/vakum maka
terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) dan toksin, menghilangkan perlengketan/ adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi/sumbatan serta merangsang sistem syaraf perifer/syaraf tepi.
Apabila dilakukan pembekaman pada titik
bekam, maka akan terjadi kerusakan mast cell dan lain-lain pada kulit, jaringan bawah kulit ( sub kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa mediator seperti serotonin, histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam.
Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang
jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.
Bekam bekerja dengan cara merangsang atau mengaktifkan : (1) (2) (3) (4)
sistem kekebalan tubuh Pengeluaran Enkefalin Pelepasan neurotransmiter Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah serta (5) “the gates for pain” pada Sistim Syaraf Pusat (CNS) yang berfungsi mengartikan sensasi rasa nyeri.
Efek Bekam Terhadap Kulit Bekam berperan menstimulasi folikel rambut dengan meningkatkan sirkulasi darah ke kulit sehingga meningkatkan suplai nutrisi yang baik untuk rambut dan akar rambut. Pernah dilakukan suatu eksperimen pembekaman terhadap seorang pria yang berusia 35 tahun, terlihat bulubulu halus yang mirip dengan bulu punggung tumbuh pada bagian yang dibekam. Bulu ini bertambah panjang dan lebat sehingga mencapai 1,5 cm setelah dilakukan 140 kali pembekaman kering. Suhu kulit meningkat dan sebuah kawasan berwarna merah terbentuk. Ini menunjukkan terjadinya peningkatan metabolisme makanan di kulit dan kemanfaatan yang diperoleh sel-sel kulit dari darah yang sampai kepadanya. Aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar lemak meningkat. Pori-pori kulit membuka setelah dilakukan pembekaman. Peranan bekam tidak terbatas pada pembersihan darah yang mengendap (stagnant blood) dari kulit, namun juga menghilangkan zat-zat berbahaya yang mengendap di bawah permukaan kulit.
Efek Bekam Terhadap Otot Bekam berperan menstimulasi sirkulasi darah di otot sehingga menghilangkan kekejangan otot. Isapan bekam mengeluarkan gumpalan darah yang terdapat di dalam otot sebagai akibat memar di kulit. Bekam berperan mengantarkan oksigen yang dibutuhkan oleh serat-serat otot, meningkatkan penyerapan oksigen oleh sel-sel setelah pembekaman, sehingga menguatkan dan memperbaiki fungsi otot. Bekam berperan mengeluarkan zat asam laktat (lactic acid) dari otot sehingga menghilangkan kelelahan dan sumbatan otot.
Efek Bekam Terhadap Tulang Bekam berperan menstimulasi sirkulasi darah di dalam persendian sehingga mengurangi sakit yang disebabkan oleh penyakit rematik dan lain-lain. Zat nitrit oksida (NO) berperan mengurangi bengkak dan tertahannya cairan di persendian akibat pembengkakan. Bekam berperan menstimulasi membrane synovial (synovial membrane) untuk mengeluarkan zat minyak atau cairan synovial ( synovial fluid) yang berfungsi mengurangi pergesekan sendi, memudahkan gerak, dan pada akhirnya juga mencegah terjadinya kekakuan sendi. Dengan isapan yang kadang-kadang mencapai 10 cm di dalam tubuh, bekam berperan meningkatkan rangsangan terhadap selaput di sekeliling tulang (periostium) untuk membangun tulang dan meningkatkan kadar kalsium tulang. Bekam berperan mengeluarkan zat-zat berbahaya yang mengendap di persendian seperti Kristal-kristal asam urat yang menyebabkan penyakit gout dan kekuatan sendi.
Efek Bekam Terhadap Sistem Pencernaan Kuatnya isapan alat bekam mengatur sekresi asam lambung dan enzim pencernaan yang ada di lambung, sehingga meningkatkan kualitas pencernaan dan penyerapan makanan. Bekam berperan mengatur gerakan usus (intestinal motility) melalui kuatnya isapan langsung atau melalui stimulasi saraf, terutama saraf vagus (nervus vagus) yang terhubung dengan usus melalui beberapa bagian di punggung. Bekam juga berperan menstimulasi sel hati dan pankreas serta memperbaiki fungsinya.
Efek Bekam Terhadap Darah Bekam menstimulasi sirkulasi darah di tubuh secara umum melalui zat nitrit oksida (NO) yang berperan meluaskan pembuluh darah. Profesor Kentaro Takagi, dosen di Universitas Nagoya, menegaskan bahwa semua terapi yang menstimulasi dan mengaktifkan sirkulasi darah di kulit, bermanfaat untuk meningkatkan respon system peredaran darah dan pembuluh darah di dalam tubuh secara umum. Efek serupa juga ditimbulkan oleh kuatnya isapan yang ditimbulkan oleh bekam terhadap bagian yang diterapi. Bekam berperan mengurangi darah dan cairan yang menyertai proses peradangan dengan cara mengeluarkan cairan-cairan ini dari celah-celah antarsel. Begitu pula zat-zat pemicu peradangan juga ikut dikeluarkan, misalnya histamine. Bekam juga berperan: a. Meningkatkan jumlah sel darah merah b. Meningkatkan jumlah sel darah putih c. Mengubah darah yang terlalu asam menjadi proporsional d. Membersihkan darah, sebagaimana dikatakan oleh Dr. Katashi, dosen di Universitas Osaka.
Efek Bekam Terhadap Sistem Saraf Bekam berperan menstimulasi ujung saraf sensori di kulit sehingga berakibat mengurangi rasa sakit melalui mekanisme Gate Control Theory yaitu menyibukkan jalur-jalur saraf yang mengirim sinyal rasa nyeri dengan stimulus rasa nyeri yang lebih ringan (bekam), sehingga sinyal rasa nyeri semula tidak sampai ke otak. Bekam tidak hanya mengatasi rasa nyeri pada bagian yang diterapi, akan tetapi efeknya mencapai bagian-bagian lain yang berhubungan dengan saraf-saraf ini. Bekam berperan mengatur sinyal dan meningkatkan kecepatan sampainya sinyal saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang yang berhubungan dengan seluruh organ tubuh sehingga mengatur kerja organ-organ tersebut. Bekam berperan mengatasi berbagai masalah sistem saraf simpatik yang timbul karena kecemasan, takut, dan depresi. Problem-problem ini diantaranya berupa sakit kepala kronis, kelelahan, dan tekanan darah tinggi. Caranya dengan mengatur sinyal saraf pada system saraf simpatik. Sekalipun pasien merasakan sedikit rasa sakit ketika melakukan terapi bekam, namun banyak pasien dan anak-anak yang tidur ketika menjalani terapi bekam. Ini bisa dianggap sebagai efek bekam terhadap sistem saraf, meski sampai sekarang belum diketahui bagaimanakah proses terjadinya
TEKNIK BEKAM Bekam Basah (Wet Cupping) Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting) dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada bagian yang dibekam. Bekam Kering (Dry Cupping) Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh. Bekam Seluncur (Sliding Cupping) Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) ataukerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan. Bekam Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.
PENEGAKAN DIAGNOSA 5 cara pemeriksaan (Pengamatan, Pendengaran/Penciuman, Tanya jawab, Perabaan, Mengukur) : Mengamati (Sen,SE, Sing Tay) : ekspresi wajah, bentuk tubuh, kulit,
mata, bibir, telinga dan lidah. Mendengar dan membaui : mendengarkan suara yang keluar dari pasien, dan membaui aroma yang keluar dari tubuh pasien (bau mulut, dll) Meraba : titik keluhan, titik belakang organ, titik depan organ, dan palpasi (denyut nadi) mewawancarai : Keluhan utama, keluhan tambahan, dan riwayat penyakit yang diderita pasien Mengukur : tekanan darah, berat badan, tinggi badan, suhu tubuh, kadar gula dalam darah, kolesterol dan asam urat bila diperlukan untuk kelengkapan rekam medis pasien.
Menilai daya tahan tubuh (Chi dan Darah)
Mengamati lidah maka kita dapat menilai Chi dan darah didalam tubuh pasien, hal ini terkait bahwa lidah merupakan pencerminan dari jantung, sedangkan selaput lidah merupakan pencerminan dari lambung, misalnya jika lidah berwarna merah mengkilap umumnya merupakan pertanda Chi dan darah cukup, namun jika tubuh lidah putih pucat maka Chi dan darah kurang yang merupakan pencerminan dari lambung dan jantung yang lemah.
Menilai lokasi penyakit Lokasi penyakit bisa dilihat dengan mengamati selaput lidah. Misalnya Selaput lidah yang tipis merupakan tanda penyakit baru timbul, patogen/penyebab penyakit masih dangkal, lokasi penyakit masih dipermukaaan, sedangkan jika selaput lidah tebal umumnya merupakan tanda penyakit sudah menyerang ke dalam, lokasi penyakit sudah didalam.
Membedakan sifat patogen/penyebab penyakit Selaput lidah kuning umumnya merupakan ekspresi dari pathogen panas, selaput lidah putih licin umunya merupakan ekspresi dari pathogen dingin. Selaput tebal mengkilap dan bagaikan benda busuk merupakan tanda adanya makanan tidak tercerna mengumpul di lambung, selaput lidah yang kuning tebal mengkilap merupakan tanda adanya serangan pathogen lembab panas, tubuh lidah mengarah kekiri atau kekanan umunya menandakan adanya pathogen angina, dan jika pada tubuh lidah terdapat bintik atau bidang kecil yang berwarna biru maka itu umumnya menandakan adanya darah statis.
Menilai perkembangan penyakit Selaput lidah berubah dari warna putih menjadi
warna kuning, kemudian menjadi abu-abu atau hitam hal ini menunjukkan bahwa penyakit berkembang dari bagian piao/luar ke bagian Li atau dalam, dari penyakit ringan menjadi penyakit berat, dari sindrom dingin menjadi panas. Selaput lidah berubah dari lembab menjadi kering umumnya menunjukkan patogen panas mengganas, dan cairan tubuh semakin kurang, bila selaput lidah tebal berubah menjadi tipis atau dari kering berubah menjadi lembab hal ini umumnya menunjukan panas berkurang dan cairan tubuh pulih kembali.
Warna Tubuh Lidah Putih pucat Lidah yang putih pucat dibagi menjadi dua stadium. Stadium pertama ,
lidah berwarna putih pucat tetapi tubuh lidah tidak membesar atau gemuk, pada stadium dua selain warna lidah putih pucat, tubuh lidahpun menjadi gemk dan licin, penuh dibasahi dengan cairan air liur dan pada bagian pinggiran lidah terdapat lekukkan bagaikan bekas gigitan gigi. Lidah yang putih pucat menandakan sindrom dingin, Sindrom Xi/kekurangan atau Chi dan darah kurang. Merah Warna lidah lebih merah dari lidah normal, umumnya merupakan tanda dari sindrom panas. Warna lidah merah dengan disertai papille keras bagai duri atau disertai selaput kuning yang tebal merupakan pertanda dari panas yang bersifat kuat, sedangkan lidah merah tidak berselaput atau hanya sedikit umumnya merupakan tanda sindrom panas bersifat kekurangan dingin.
Merah Tua Lidah merah tua merupakan gambaran adanya patogen panas
dari luar dan bisa pula karena adanya panas dari dalam. Jika pathogen panasnya berasal dari luar maka akan tampak lidah yang disertai bintik-bintik merah atau gambaran papile keras bagaikan duri. Sedangkan pada penyakit dari dalam lidah berwarna merah tua dengan selaput tipis atau tidak berselaput yang menandakan Yin/dingin tidak cukup dan api membara. Warna hijau/Ungu Warna hijau atau ungu memdakan adanya darah statis yang bersifat panas atau dingin. Lidah ungu yang kering dan kurus umumya pertanda panas, tetapi jika yang tampak ungu muda dan basah merupakan pertanda adanta pathogen dingin yang menyebabkan Chi dan darah tidak lancar. Sedangkan jika yang tampak bintik-bintik ungu atau merata umumya merupakamn pertanda terdapat darah statis saja.
Bentuk Lidah Dalam mengamati bentuk lidah yang diamati
adalah gemuk atau kurus, serta kasar dan licinnya lidah.
Bentuk Lidah Diagnosa Lidah yang kasar apapun bentuknya Sindrom She/berlebih Lidah yang licin Sindrom Xi/kekurangan. Lidah yang gemuk atau lebih besar dari Adanya genangan air atau lembab didalam normal tubuh. Lidah putih, pucat, gemuk dan licin Kekurangan yang/panas di limpa dan ginjal. Lidah merah dan gemuk dengan selaput Adanya patogen lembab dan panas didalam kuning limpa dan lambung atau adanya dahak Curiga adanya keracunan. Lidah gemuk dan merah Kekurangan pasokan Chi dan darah Lidah kurus dan tipis Serangan pathogen panas yang berat Permukaan lidah muncul bintik- sekali. bintik/papillae Panas/api di jantung membara Binti-bintik/papillae muncul diujung Api dari hati dan K. empedu membara Binti-bintik/papillae muncul di pinggir lidah Patogen panas berada di lambung atau Binti-bintik/papillae muncul di tengah- usus tengah lidah Chi dan darah tidak cukup Lidah belah berwarna putih pucat Yin/dingin kurang dan api membara Lidah belah berwarna merah Lidah licin bagai cermin Lidah licin pucat Lidah licin dan berwarna merah kehitaman
Yin/cairan dari lambung sudah kering/penyakit sudah parah Limpa dan lambung sudah lemah sekali Cairan sudah kering Limpa lemah dan terdapat pathogen lembab didalam tubuh Patogen api di jantung
Pingir lidah tampak lekukan bagaikan bekas Yin/cairan diginjal tidak cukup sehingga api
Diagnosa dengan Jari
Gangguan usus besar/Sembelit 1. Garis ruas jari pada pungung tangan berwarna gelap
warnanya, mengindikasikan sembelit yang semakin parah 2. garis-garis pada telapak tangan dan ruas seluruh jari tangan berwarna gelap, indikasi sembelit semakin parah 3. ada bayangan kehitaman secara keseluruhan dari telapak tangan, menandakan sembelit lebih kronik dari pada garis berwarna gelap pada ruas jari 4. jari telunjuk dan jari tengah di renggangkan terasa sakit 5. ibu jari ( jempol) bengkok, biasanya bengkok kearah belakang 6. jari telunjuk bengkok ( kekiri, kekanan atau ke belakang juga mengindikasikan adanya permasalahan pada usus besar
Masalah Angin masalah angin pada seseorang bisa di lihat dari warna telapak tangannya, warna yang tidak merata ( terdapat bintik-bintik warna atau putih) mengindikasikan bahwa di tubuh terdapat banyak angin. warna dasar telapak tangan adalah putih atau merah, apabila warna dasar telapak tangan putih maka gangguan angin di tandai dengan bintik-bintik merah pada telapak tangan, sedangkan apabila warna dasar telapak tangan merah maka gangguan di tandai dengan adanya bintik-bintik warna putih.
Masalah jantung Tanda-tanda yang nampak apabila ada gangguan jantung sbb: 1. Jari kelingking bengkok 2. jari tenggah bengkok. indikasi gangguan pembungkus jantung ( perikardium) 3. Telapak tangan berkeringat. indikasi gangguan jantung, paru-paru, sesak nafas dan stress. 4. kuku bergelombang
Masalah ginjal Masalah ginjal di tandai dengan tanda-tanda di tangan sebagai berikut: 1. Ruas pertama seluruh jari terlihat kembung (bengkak air) 2. Ruas pertama jari telunjuk keriput, indikasi kurang air atau sering menahan air kencing 3. Terasa sakit di tiga Jari ( ibu jari, telunjuk dan jari tengah) 4. ujung-ujung jari relatif tidak meruncing menandakan seseorang mengalami masalah ginjal, untuk wanita biasanya letak rahim tidak pada tempatnya. 5. mata kaki bengkak atau mata berkantong, indikasi masalah ginjal dan jantung. 6. ruas ujung-ujung jari bengkok
Banyak orang yang bertanya-tanya, apa
panyakit yang bisa ditangani dengan terapi bekam. Sebenarnya untuk penyakit yang bisa ditangani sangatlah banyak. Dan itu juga bervariasi, tidak semua yang saya sebutkan di bawah ini mutlak mesti bisa di tangani, karena harus di-SINERGI-kan dulu diagnosanya dengan thibbun nabawi dan TCM. Namun, untuk mempermudah pembaca yang berkeinginan mengetahuinya, daftar penyakit di bawah ini bisa di jadikan acuan sementara. (Dr. Ali Ridho Bekam Sinergi)
Penyakit-penyakit yang bisa dibekam antara lain: TBC Bronkitis Constipation, Asma joint and muscular pain infertility sexual disorders common colds and flu insomnia Fever Hipertensi
Stroke Vertigo Migren Gastritis Dislipidemia Osteoartritis Rhematoid artritis Gout LBP Semua penyakit yang terdiagnosa sindrom panas dan kuat menurut TCM
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Mempersiapkan tempat yang nyaman untuk
terapi dan menjaga privasi pasien. Mempersiapkan semua peralatan yang sudah disterilkan dengan alat sterilisator standar. Mempersiapkan pasien supaya tenang dan rileks (bisa dilakukan pemijatan ringan). Persiapan diri sendiri atau penterapis, menggunakan sarung tangan bersih dan masker wajah.
Mulai dengan niat untuk beribadah, do’a dan
mensterilkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan desinfektan (misalnya. Iodin) Mengoleskan minyak zaitun pada bagian yang telah steril. Dilanjutkan dengan penghisapan kulit menggunakan “kop/gelas” bekam, kekuatan penghisapan pada setiap pasien berbeda-beda. Lama penghisapan selama 5 menit, tindakan ini sekaligus berfungsi sebagai Anestesi (pembiusan) lokal. Diutamakan mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan dan jangan melakukan penghisapan lebih dari 4 titik bekam sekaligus.
Dengan menggunakan lancet atau jarum steril meluaki
bagian tubuh yang telah dikop. Dilukai sebanyak 1-10 titik dengan cara memutar berlawanan arah jarum jam. Dengan menggunakan pisau bedah standar kemudian dilakukan syartoh /penyayatan (jumlah sayatan 5-15 untuk satu titik tergantung diameter kop yang dipakai, panjang sayatan 0,3-0,5 cm, tipis dan tidak boleh terlalu dalam, dilakukan sejajar dengan garis tubuh). Salahsatu tanda bahwa sayatannya baik adalah sesaat setelah disayat, kulit tidak mengeluarkan darah akan tetapi setelah disedot dengan alat maka darahnya baru keluar. Lakukan penghisapan kembali dan biarkan “darah kotor” mengalir di dalam kop selama 5 menit. Bersihkan dan buang darah yang tertampung dalam kop dan jika perlu bisa lakukan penghisapan ulang seperti tadi.
Tusuk kembali dengan lancet pada titik-titik yang
belum dilukai agar darah keluar maksimal. Lakukan penghisapan kembali. Bila menggunakan sayatan/pisau tidak boleh dilakukan pengulangan sayatan. Bersihkan bekas luka dan oleskan minyak habbatus sauda/zaaitun yang steril. Umumnya bekas bekam akan hilang setelah 5-7 hari. Cuci bersih semua peralatan, lalu disterilkan. Buang limbah medis sesuai standar. Kop/alat bekam tidak boleh digunakan untuk pasien lain pada penderita hepatitis, ODHA, dan penyakit menular lainnya.
Peralatan Sarung tangan steril Masker Alat Bekam/Kop Ballpoin Lancet Jarum/lancet Alkohol 70%/Iodin Kapas/tissu Minyak Zaitun/Minyak Habbatussauda Plastik Sampah
PERALATAN
TITIK-TITIK BEKAM Titik bekam adalah titik dimana penterapis
mengambil tindakan terapi. Titik ini ditentukan sesuai dengan diagnosa yang telah ditegakkan. Penting untuk penterapis mengambil titik yang tepat agar tidak terjadi kesalahan. Titik-titik tersebut disesuaikan dengan keluhan pasien (yes point) atau melalui titik meridian organ-organ yang berhubungan.
Anggota Bagian Tubuh yang Tidak Boleh Dibekam: Mata, telinga, hidung, mulut, puting susu, alat
kelamin, dubur Area tubuh yang banyak simpul limpa (kelenjar limfe) Area tubuh yang dekat pembuluh besar Bagian tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang, jaringan luka.
Titik bekam Rosulullah merupakan titik dimana Rasulullah Shallallahhu ‘alaihi wa sallam pernah dibekam pada titik tersebut, tentunya bukan sekadar sunnah dalam berbekam namun ada kelebihan pada yang Rasulullah sampaikan.
Diantaranya adalah : Di tengah kepala/puncak kepala (Ummu Mughits) Dari Abdullah bin Buhaimah, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di tengah kepala di (suatu tempat bernama) Lahyi Jamal sewaktu menuju ke Mekah ketika beliau sedang ihram” (HR. al Bukhary no.223) Di bagian punuk (al Kaahil) Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di tiga tempat, dua di al akhda’ain dan satu di al kaahil” (HR. Ahmad) Berkata Imam asy Syaukani, “al KaaHil adalah apa-apa yang berada diantara dua pundak, berada pada ruas punggung yang pertama” Al Akhda’ain Terjadi perbedaan pendapat tentang penetapan titik al Akhda’ain di kalangan terapis bekam. Namun demikian menurut SOP (Standard Operating Procedure) dari ABI, titik al Akhda’ain terletak di sekitar internal jugular vein di bawah garis batas rambut kepala belakang.
An Naa’is/al Katifayn (Titik Bahu) Ini adalah titik yang dibekam ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terkena racun pada saat penaklukan Khaibar. Imam Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan, “Ketika Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam berbekam pada bagian bahu dan merupakan lokasi terdekat ke jantung yang mungkin dibekam, maka zat beracun dalam darah itu pun keluar” (Metode Pengobatan Nabi, hal. 149) ‘Ala Warik (Titik Pinggang) “Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam telah dibekam pada pinggangnya” (HR. Abu Dawud dan an Nasa-i) Posisi ‘ala Warik berada di belakang pusar (umbilicus), 2 jari lateral dari tulang belakang. Titik Punggung Atas Telapak Kaki (Zhahrul Qadami) Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di atas punggung kaki dari rasa sakit yang beliau rasakan, padahal beliau sedang berihram” (HR. Ibnu Khuzaimah) Lokasi titik zhahrul qadami terletak 1 jari di atas pertemuan antara ibu jari kaki dan telunjuk kaki (lekukan distal diantara pertemuan tulang metatarsal I dan II).
Titik Bekam diatas ampuh untuk mengobati berbagai penyakit, baik penyakit medis maupun penyakit non medis. diantaranya penyakit seperti : darah tinggi, kolesterol, asam urat, migrain, jantung, asma, paru-paru, diabetes, pegal linu, maag, alergi, batuk, masuk angin, struk, kesurupan, gangguan jin, santet, pelet dll.
Mungkib terletak
antara bahu dan lengan atas, antara caput humeri dan clavicula. Tsadyu di bawah payudara. Asfalas-sodr terletak di dada bagian bawah, kiri dan kanan. Wirk terletak pada pangkal paha (antara sendi femur dengan pelvis), dekat caput femoris. yaitu bagian bawah belakang tulang pinggul,
Biasanya orang yang dianjurkan melakukan pembekaman disekitar dada adalah orang yang memiliki keluhan penyakit-penyakit seperti : Jantung Paru-paru Asma Batuk Hepatitis dan lainnya
Titik Bekam Dada Ada beberapa titik bekam di daerah dada yang seringkali digunakan sebagai titik terapi untuk beberapa keluhan diantaranya: Titik Bekam Paru-Paru – titik Bekam di dada ini terletak di daerah dada bagian atas, 2 titik ini segaris dengan daerah puting susu sekitar 2-3 jari tangan, biasa diguakan sebagai titik bekam untuk keluhan paru-paru, asma, batuk. Titik Bekam Jantung – titik bekam di dada ini terletak di tengah dada antara kedua puting susu kiri dan kanan, digunakan untuk keluhan penyakit jantung Titik Bekam Liver – titik bekam ini berada di bawah puting susu, letaknya 2 sampai 3 jari tangan kebawah dari puting susu, digunakan untuk keluhan penyakit liver atau hepatitis.
Melakukan bekam di dada terkadang harus ada
perlakuan yang berbeda dengan pembekaman pada titik punggung, karena alastisitas pada kulit di bagian dada (tubuh bagian depan) berbeda dengan bagian belakang (punggung). Bisa diperhatikan dari warna kulit, ketebalan kulit dan besar kecilnya pori-pori. Apabila pembekaman atau sedotan pada alat bekam ini sama dengan daerah punggung biasanya orang yang dibekam akan merasakan sakit karena terlalu kuat dalam penyedotannya, apalagi bagi orang yang baru dibekam, pada kasus-kasus tertentu orang yang biasa dibekam di dada maka akan terbiasa dan tidak mengalami sakit.
Beberapa manfaat yang bisa disembuhkan dengan berbekam di titik bekam kepala, diantaranya : Untuk Penyakit Migrain Untuk Penyembuhan Penyakit Stroke Penyembuhan penyakit Pusing-pusing Menormalkan hipertensi / darah tinggi Penyembuhan Vertigo Penyembuhan Parkinson Mengobati gangguan sihir Membantu mengobati jerawat Mengobati Sakit Gigi Mengobati masalah pada penglihatan (mata) Mengobati masalah pada pendengaran (telinga) Mengobati masalah pada Penciuman (hidung) Mencerdaskan otak dan memperpanjang ingatan
Penjelasan Dokter tentang melakukan bekam
di kepala Syaikh DR. Muhammad Musa Alu Nasr mengatakan : “Bekam dilakukan di kepala untuk mengeluarkan materi-materi yang berbahaya pada bagian tubuh bagian atas. Sedangkan khidhab(Pacar) dilakukan pada kaki untuk mengeluarkan dan menarik zat-zat yang rusak dari bagian badan paling bawah, Wallaahu ‘alam.” Dr. An-Nasimi mengatakan : “Dan manfaat bekam di tengah-tengah kepala (yakni, yang jauh dari pembuluh-pembuluh darah yang besar) dalam menghilangkan migren, menguraikan terjadinya rekasi terhadap pembuluh darah di otak yang mengakibatkan terjadinya pusing tersebut”.
Dibekam di kaki terkadang hanya dilakukan
oleh seseorang yang mengalami keluhan pada kaki, keluhan itu bisa seperti asam urat, kaki bengkak-bengkak, gout, keram betis, sakit lutut, pegal linu di kaki dan lain sebagainya. Dibekam di daerah kaki memang memberikan efek meringankan dari keluhan secara instan. Ada beberapa titik bekam di kaki yang perlu di ketahui.
Titik-titik Bekam di Kaki Gambar titik bekam kaki diatas menunjukan bahwa ada beberapa
titik yang sering digunakan untuk membekam ketika ada keluhan di daerah kaki, titik-titik bekam tersebut adalah : Fakhd – Titik ini berada di bagian paha kaki, bisa dilakukan di atas atau samping kiri dan kanan bagian paha. Ruqbah – Titik ini berada di kanan, kiri dan atas bagian lutut kaki, bermanfaat meringankan pergerakan kaki yang pegal-pegal, pegal linu, sering kram, sering kesemutan, digunakan juga sebagai titik bekam kaki kesemutan Saaq – Titik ini berada di tungkai bawah bagian kaki, diatas mata kaki. biasa digunakan untuk melancarkan darah yang mengalir ke syaraf-syaraf kaki, titik saaq ini salah satu titik bekam untuk struk. Iltiwa’ – Titik ini berada di bawah mata kaki bagian dalam, mengangkat darah statis yang mengalir kedaerah jari kaki, digunakan sebagai titik bekam asam urat menarik purin dalam darah dan salah satu titik bekak kaki kesemutan. Zhohrul Qodam – Titik ini berada di punggung kaki, biasa digunakan sebagai titik bekam asam urat dan kaki bengkak.
Manfaat bekam di kaki Titik-titik bekam kaki di atas sudah cukup sebagai titik bekam di kaki untuk
berbagai keluhan penyakit yang menyangkut organ kaki, namun tidak menutup kemungkinan ada beberapa alasan untuk menambahkan titik bekam di kaki di titik lain selain titik bekam yang tertera di gambar titik bekam kaki diatas. Beberapa manfaat bekam di kaki : Melenturkan otot yang tegang di kaki Menghilangkan pegal linu kaki Mengatasi kaki bengkak Membuang zat purin dalam darah di kaki Mengobati gout (asam urat) Membantu penyembuhan sumbatan peredaran darah pada penderita struk Membuang toksin-toksin yang sering menumpuk di daerah kaki Melancarkan suplai darah pada daerah selangkangan sehingga meningkatkan fungsi vitalitas Menghilangkan sakit di telapak kaki
Waktu Bekam Pemilihan waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif
untuk menjaga kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan penyakit, maka harus dilakukan kapan pun pada saat dibutuhkan. Dalam hal ini Imam Ahmad melakukan bekam pada hari apa saja ketika diperlukan. Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan, karena darah kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak). Anas bin Malik radhiallaahu ‘anhu menceritakan bahwa : “Rasulullah SAW biasa melakukan hijamah pada pelipis dan pundaknya. Ia melakukannya pada hari ketujuhbelas, kesembilanbelas atau keduapuluhsatu.” (Diriwayatkan oleh Ahmad).
Imam asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa berbekam
dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelumnya. Dari Abu Hurairah radhiallaahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berbekam pada hari ke-17, 19 dan 21 (tahun Hijriyah), maka ia akan sembuh dari segala macam penyakit.” (Shahih Sunan Abu Dawud, II/732, karya Imam al-Albani) Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallaahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda: “ Sesungguhnya sebaik-baik bekam yang kalian lakukan adalah hari ke-17, ke-19, dan pada hari ke-21.” (Shahih Sunan at-Tirmidzi, Syaikh al-Albani (II/204)) Dari Anas bin Malik radhiallaahu ‘anhu, dia bercerita: ” Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam biasa berbekam di bagian urat merih (jugular vein) dan punggung. Ia biasa berbekam pada hari ke-17, ke-19, dan ke-21.” (HR, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, sanad shahih) Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Berbekamlah pada hari ke-17 dan ke-21, sehingga darah tidak akan mengalami hipertensi yang dapat membunuh kalian’.” (Kitab Kasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami (III/388))
Ibnu Sina di dalam kitabnya Al-Qaanun
mengatakan : “Diperintahkan untuk tidak berbekam di awal bulan karena cairan-cairan tubuh kurang aktif bergerak dan tidak normal, dan tidak diakhir bulan karena bisa jadi cairan-cairan tubuh mengalami pengurangan. Oleh karena itu diperintahkan melakukan bekam pada pertengahan bulan ketika cairancairan tubuh bergolak keras dan mencapai puncak penambahannya karena bertambahnya cahaya di bulan”.
Jam Organ Waktu berbekam sebaiknya tidak pada saat organ-organ vital
bekerja berat. 1. Meredian Paru-Paru pukul 03.00 -05.00
2.Meredian Usus besar pukul 05.00-07.00 3.Meredian Lambung pukul 07.00-09.00 4.Meredian Limpa pukul 09.00-11.00 5.Meredian Jantung pukul 11.00-13.00 6.Meredian Usus Kecil pukul 13.00-15.00 7.Meredian Kandung Kemih pukul 15.00-17.00 8.Meredian Ginjal pukul 17.00-19.00 9.Meredian Selaput Jantung pukul 19.00-21.00 10.Meredian Tri Pemanas pukul 21.00-23.00 11.Meredian Kandung Empedu pukul 23.00 -01.00 12.Meredian Hati pukul 01.00-03.00
Anjuran sebelum berbekam : Tidak boleh dalam kondisi haid. Kosongkan perut sekitar 2 – 5 jam. Tidak boleh terlalu lapar/kenyang. Perbanyak minum, terutama manis dan hangat, misal minum madu atau susu, kecuali ada pantangan karena ada penyakit tertentu seperti diabetes. 5. Tidak boleh terlalu lelah/capai. 6. Sebaiknya dihindari pembekaman langsung sesudah mandi air dingin 7. Dianjurkan sebelum bekam mandi air hangat 8. Lebih baik jika sehari sebelumnya tidak berhubungan suami-istri. 9. Terbuka menyampaikan semua keluhan atau sakit yang dirasakan agar hajjam (penghijamah) dapat menentukan dengan tepat jenis penyakitnya. Lebih baik lagi kalau ada catatan medis dari dokter/ puskesmas/rumah sakit. 10. Berniat mengamalkan sunnah rasulullah ~sholallahu ‘alaihi wa sallam~ dalam hal pengobatan. 1. 2. 3. 4.
Anjuran Setelah Berbekam 1. Minum air manis, kecuali bagi yang terkena diabetes,
2. 3.
4. 5. 6. 7.
lebih baik lagi merupakan campuran air putih, madu, susu dan habbatus sauda’. Dianjurkan tidak mandi hingga 3 jam kemudian, atau jika terpaksa mandi air hangat. Boleh makan kurang lebih 1 jam sesudah bekam, dengan menghindari makanan dingin, asin, pedas dan asam, boleh makan makanan kecil/sedikit. Jangan langsung bekerja keras. Istirahat secukupnya, lebih baik lagi tidur. Menghindari berjima’ sebaiknya selama sehari setelah dibekam. Mengkonsumsi herbal untuk kesehatan.
KONTRAINDIKASI BERBEKAM Hindari menghijamah pasien yang fisiknya sangat
lemah, sedang mengalami kelelahan berat dan yang memiliki tekanan darah < 80mmHg.Hal ini bisa menyebabkan resiko pasien syok/pingsan. Demikian juga sebaiknya menghindari untuk menghijamah pasien yang sudah jompo dan lemah fisiknya serta anak-anak yang tubuhnya lemah/ di bawah 3 tahun. Hindari menghijamah wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama(trimester awal). Jangan menghijamah wanita yang sedang haidh dan nifas karena pada kondisi tersebut wanita sedang banyak mengeluarkan darah alami sehingga dikhawatirkan akan melemahkan kondisi fisiknya. Jangan melakukan hijamah tepat diatas perut wanita hamil.
Tidak dianjurkan menghijamah pasien yang
dalam kondisi perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan). Jangan melakukan hijamah langsung setelah makan besar (hijamah dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan). Setelah hijamah juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya. Hindari menghijamah pasien dalam kondisi sesak nafas dan kejang-kejang.
Jangan melakukan hijamah langsung setelah
mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah hijamah, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat. Hindari melakukan hijamah basah pada pasien leukimia (kanker darah), hepatitis yang parah, TBC aktif, HIV/ODA, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia, penderita kelainan klep jantung/ yang menggunakan alat pacu jantung serta penyakit lainnya yang parah kecuali oleh ahli hijamah yang berpengalaman dan dengan pengawasan dokter.
Tidak dianjurkan melakukan hijamah basah pada
penderita diabetes dengan kadar gula darah sewaktu (GDS) diatas 250mg/dL kecuali oleh penghijamah yang ahli dan berpengalaman. Jangan menghijamah basah pasien yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang. Hindari menghijamah pasien yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi (luka koreng basah/bernanah) dan edema. Hindari menghijamah pasien yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah(seperti heparin). Hijamah bisa dilakukan setelah 48 sebelummnya pasien telah menghentikan terlebih dahulu obat-obat tersebut.
Jangan menghijamah langsung pada daerah yang
luka, urat sendi yang robek, patah tulang, tumor serta varises. HIjamah pada kasus varises dilakukan beberapa cm disekitar pembuluh darah yang rusak. Jangan memberkam daerah perut terlalu keras. Bagian perut sangat lemah karena lapisan ototnya sangat tipis. Hindari melakukan hijamah pada bagian tubuh berikut : Lubang alamiah tubuh (mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus dan puting susu), daerah sistem nodus limfa/ kelenjar getah bening (bawah ketiak, selangkangan, leher bagian samping, dll), tepat diatas pembuluh darah yang besar. Beberapa poin diatas sebenarnya masih bisa dilakukan oleh seorang ahli hijamah yang professional, berpengalaman serta atas pengawasan dokter yang berkompeten.
KESALAHAN HIJAMAH Kesalahan dalam hijamah bisa disebabkan
karena minimnya pengetahuan tentang anatomi fisiologis tubuh, keterbatasan ilmu tentang penyakit serta cara kerja dan mekanisme hijamah. Hijamah sendiri merupakan salah satu tindakan medis (bedah minor) oleh karenanya maka proses hijamah haruslah mengedepankan standarisasi medis, meliputi prinsip sterilisasi alat, pencegahan infeksi, hingga teknik pembuangan limbah medis.
Contoh kesalahan hijamah antara lain : Persiapan pasien yang kurang. Sebelum dilakukan hijamah seorang penghijamah harus memeriksa kondisi umum dan penyakit yang diderita pasien. Pemeriksaan tekanan darah (tensi) merupakan pemeriksaan minimal yang wajib dilakukan. Kesalahan pada poin ini bisa membahayakan pasien terutama jika kondisinya sedang drop. Mengabaikan masalah riwayat penyakit yang diderita pasien seperti pada penderita diabetes, hepatitis, AIDS, dll bisa menyebabkan risiko tertularnya penyakit pada pasien dan penghijamah. Melakukan hijamah di area terbuka diluar ruangan atau terlalu dingin.Dikhawatirkan luka sayatan hijamah dapat terkena debu/kotoran yang berterbangan.Selain itu juga tidak disarankan melakukan hijamah di tempat dengan sirkulasi udara yang kurang/pengap. Jangan menyalakan kipas angin/blower tepat diatas pasien yang sedang dihijamah. Mengabaikan sterilitas. Banyak penghijamah hanya mengandalkan proses sterilisasi kop dan alat hijamah pada detergen, pemutih, rebusan air atau alkohol. Tidak dimilikinya alat sterilisator standar menyebabkan resiko tinggi terkena infeksi kuman selama hijamah.
Peralatan ala kadarnya. Dalam praktek hijamah, banyak di antara para ahli hijamah hanya menggunakan alat-alat sekedarnya tanpa memperhatikan faktor kebersihan alat dan lingkungan, sterilisasi dan higenisnya. Akibatnya muncul tanggapan negatif terhadap terapan hijamah secara umum. Setiap pasien dengan riwayat sakit hepatitis, narkoba, dan HIV-AIDS (ODA) harus memiliki peralatan bekam sendiri yang dipisahkan dengan pasien yang lain. Menggunakan silet atau jarum non steril. Kedua alat tersebut samasekali bukan merupakan peralatan medis standar yang dirancang untuk melakukan tindakan medis hijamah. Luka yang dihasilkan sangat berpotensi infeksi dan terkontaminasi bahan-bahan yang terkandung pada permukaan logam silet dan jarum. Kesalahan dalam menentukan titik hijamah. Selain tidak efektif, keterbatasan pengetahuan mengenai lokasi titik hijamah yang tepat akan mempengaruhi hasil hijamah secara signifikan. Beberapa penghijamah pemula sering hanya melakukan hijamah terbatas pada titik hijamah itu-itu saja, padahal titik hijamah telah banyak berkembang. Mitos “semakin banyak titik hijamah maka semakin cepat sembuh”. Terlalu banyak titik pada saat hijamah tidaklah berarti menjadikan hijamah semakin efektif namun yang benar adalah pemilihan titik yang tepat adalah kunci tercapainya tujuan hijamah.
Terlalu lama menghijamah pada satu titik. Penyedotan kop yang melebihi 20 menit bisa menimbulkan efek samping keluarnya bulla (kantong cairan bening seperti cacar). Hal ini bisa menyebabkan keluhan perih dan beresiko infeksi. Melakukan penyayatan luka yang terlalu dalam. Hal ini selain memperlambat penyembuhan luka juga menimbulkan resiko mengenai pembuluh darah besar sehingga bisa timbul perdarahan. Harus puasa dulu sebelum hijamah. Pada pasien tertentu dimana kondisi tubuhnya sedang drop maka puasa bisa membahayakan pasien. Sebaiknya makanlah 2jam sebelum hijamah, dalam tempo waktu tersebut diharapkan proses pencernaan makanan sebagian besar telah selesai dan bisa memperkecil resiko “pingsan” akibat hijamah.