No 1
Indikator Soal Disajikan berbagai jenis tumbuhan yang ditemukan di Indonesia, peserta didik dapat menentukan keanekaragama n tingkat gen/spesies/eko sistem dengan tepat.
2
Disajikan contoh virus peserta didik dapat menentukan peran virus tersebut dengan tepat.
KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2017/2018 MATA PELAJARAN BIOLOGI Ringkasan Materi Keanekaragaman hayati ada 3 yakni: 1. Keanekaragaman Tingkat Gen a. Perbedaan yang terdapat pada makhluk hidup yang satu jenis (satu spesies). b. Terjadi akibat variasi ekspresi gen pada kromosom sehingga memunculkan banyak varian (pada tumbuhan) /ras (pada hewan). c. Kata kunci: Memiliki nama latin yang sama d. Contoh: Keanekaragaman spesies kelapa: kelapa hijau, kelapa gading, kelapa kopyor, dll (sama-sama spesies Cocos nucifera) Keanekaragaman spesies manusia: negro, dravida, kaukasoid, arya, melayu, dll (sama-sama spesies Homo sapiens) Keanekaragaman spesies padi: IR, PB, Sedani, Barito, Rojolele, Bumiayu, dll (sama-sama spesies Oriza sativa) 2. Keanekaragaman Tingkat Spesies/Jenis a. Perbedaan yang terdapat pada makhluk hidup yang berbeda spesies/jenis b. Kata kunci: Memiliki nama latin yang berbeda; tidak harus dalam satu genus/family/ordo/kelas/kingdom. c. Contoh: Keanekaragaman pada kelapa, palem, siwalan, aren, lontar - Keanekaragaman pada rumput teki, padi, jagung Keanekaragaman pada harimau, kucing, singa - Keanekaragaman pada jeruk purut, jeruk bali, jeruk mandarin. 3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem a. Perbedaan antara ekosistem satu dengan ekosistem lainnya b. Contoh: Perbedaan antara ekosistem taiga, tundra, stepa, hutan hujan tropis, hutan gugur, dll No Nama Virus Penyakit Menyerang 1 Influenza Virus Influenza (Flu) Sel-sel saluran pernapasan bagian atas 2 Human Immunodeficiency Virus (HIV) AIDS Menyerang sel-sel darah putih jenis limfosit T 3 Hepatitis virus Hepatitis B Sel-sel hati 4 Ebola virus Ebola Sel-sel pertahanan tubuh 5 Measles virus Cacar Sel kulit 6 Polio virus Polio Sel-sel pada sistem saraf pusat 7 Mumps virus Gondong Sel-sel kelenjar ludah 8 Herpes simplex virus Herpes Membran mukus(lender) di mulut, alat kelamin, 9 Human papillomavirus Kutil Sel-sel kulit dan dapat menjadi kanker 10 Rous sarcoma virus (RSV) Tumor Ayam 11 Bovine papillomavirus Tumor Sapi 12 Virus penyakit mulut dan kaki Penyakit mulut dan kaki Mulut dan kaki sapi 13 Virus penyakit tetelo (new castle disease) Tetelo Ayam 14 Rhabdovirus Rabies Sistem saraf pusat anjing, monyet, kucing 15 Tungro Tungro Padi 16 Citrus leprosis virus (CiLV) CiLV Jeruk
1 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
No 3
4
Indikator Soal Disajikan gambar tipe interaksi yang sama pada tumbuhan dan hewan, peserta didik dapat menentukan jenis interaksi yang tepat.
N0 1
Interaksi Mutualisme
Individu A Untung
Individu B Untung
Ringkasan Materi Contoh Lichen (lumut kerak) kombinasi alga dan fungi.
2
Protokoprasi
Untung
Untung
Kerbau dan jalak
3 4 5
Parasitisme Komensalisme Amensalisme
Untung Untung Rugi
Rugi Netral Netral
6 7 8 9
Netralisme Predasi Kompetisi intraspesifik Kompetisi interspesifik
Netral Makan Bersaing Bersaing
Netral Dimakan Bersaing Bersaing
Benalu/tali putri/bunga bangkai dengan inang Anggrek/tumbuhan paku dengan inangnya. Penisilium menghasilkan antibiotic yang mematikan organisme sekitar Sapi dengan kucing Singa dengan rusa Rusa dengan sesama rusa Rusa dengan zebra
Disajikan berbagai gambar protista mirip tumbuhan, peserta didik dapat identifikasi kelompok protista mirip tumbuhan yang ditentukan dengan tepat.
Phaeophyta (Alga Coklat)
Alga Merah (Rhodophyta)
2 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
Keterangan Bersifat wajib (jika salah satu tidak ada maka yang lainnya mati) Bersifat tidak wajib (jika salah satu tidak ada maka yang lainnya tetap hidup) Parasit menyerap nutrisi inang/mengganggu Anggrek/paku tidak mengambil nutrisi inang.
Masih dalam satu spesies, berebut sumber daya Berbeda spesies bersaing mencari rumput
No 5
Indikator Soal Disajikan gambar dua jamur divisio berbeda, siswa dapat mengerti cara reproduksi kedua jamur dengan tepat.
Ringkasan Materi Reproduksi Zygomycota
Reproduksi Basidiomycota
3 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
Keterangan Gambar
Ascomycota
Basidiomycota
Zygomycota
Deuteromycota
Reproduksi seksual Reproduksi aseksual Contoh
Ascospora
Basidiospora
Zygospora
Tidak ada
Konidiospora
Konidiospora
Sporangiospora
Konidiospora
Saccaromyces sp, Pennisilium sp, Aspergillus
Jamur merang, jamur tiram, jamur kuping
Rhizopus (jamur tempe), Mucor,Pilobolus
Jamur panu, kudis
No 6
7
8
Indikator Soal Disajikan gambar beberapa jenis hewan vertebrata, peserta didik dapat menentukan dasar klasifikasi tingkat kelas
Disajikan salah satu bagan biogeokimia, peserta didik dapat memahami proses yang terjadi pada bagian yang ditunjuk dengan tepat.
Disajikan gambar jaringjaring makanan, peserta didik d menganalisis kedudukan makhluk hidup dalam jaringjaring makanan
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Ciri-Ciri Habitat Penutup tubuh Alat Pernafasan Jumlah Ruang Jantung Fertilisasi Cara Reproduksi Suhu Tubuh Ciri khusus
9
Contoh
Ringkasan Materi Amphibia Reptilia Darat dan air Darat Kulit licin dan basah Sisik atau kulit kering Paru-paru dan insang Paru-paru 3 4 Eksternal Internal Ovipar (bertelur) ovipar/ovovivipar Poikiloterm (darah dingin) Poikilotrem Hidup di dua alam, metamorphosis sempurna, telur berselaput Salamender, katak, kodok Ular, kadal, penyu, buaya
Pisces Air Sisik Insang 2 Eksternal Ovipar Poikiloterm Bertelur dalam jumlah sangat banyak. Hiu, pari
Siklus Nitrogen N2 (Nitrogen bebes) NH4 (Amonium) NO2 (Ion Nitrit) Fiksasi dilanjutkan amonifikasi (nitrogen menjadi amonium) oleh bakteri Rhizobium, Azotobacter dan oleh Protista Nostox dan Anabaena
Nitritasi (amonium nitrit) oleh bakteri Nitrosococus, Nitrosomonas
Tikus
Trofik 1 Produsen
Trofik 2 Komsumen I
NO3-
(Ion Nitrat) N2 (Nitrogen bebas)
Nitratasi (nitritnitrat) oleh bakteri Nitrobacter
Nitrifikasi (nitritasi + nitratasi)
Ular Trofik 3 Komsumen II
Denitrifikasi (nitratnitrogen bebas) oleh bakteri Pseudomonas Tumbuhan menyerap nitrogen dalam bentuk ion nitrat
Elang Trofik 4 Konsumen III Predator
Rantai makanan: Peristiwa makan dan dimakan dalam ekosistem Jaring-jaring makanan: Bagan yang menunjukan gabungan dari beberapa rantai makanan
4 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
Mamalia Darat (ada juga yang di air) Rambut Paru-paru 4 Internal Melahirkan (vivipar) Homoiloterm Menyusui, memiliki kelenjar mamae (ASI)
Bebek, pinguin
Paus, kelelawar, dolpin
Siklus Karbon -
Padi
Aves Darat Bulu Paru-paru, Kantong udara 4 Internal Bertelur Homoiloterm Memiliki tembolok, dapat terbang, berparuh.
No 9
Indikator Soal Disajikan gambar penampang melintang organ tumbuhan, peserta didik dapat menentukan bagian yang tepat dari fungsi jaringan yang ditentukan.
Ringkasan Materi
1. Gambar penampang melintang daun
Keterangan 1. Kutikula: lapisan lilin untuk mengurangi penguapan 2. Epidermis atas: untuk proteksi 3. Mesofil palisade/Jaringan tiang: tempat utama fotosintesis 4. Mesofil spons/ jaringan bunga karang: Tempat fotosintesis dan menyimpan hasil fotosintesis 5. Epidermis bawah: untuk proteksi 6. Stomata: celah untuk keluar masuk gas dan transpirasi 7. Sel penjaga: untuk mengatur membuka dan menutup stomata 8. Xilem: Mengangkut air dan hara ke daun 9. Floem: untuk mengangkut hasil fotosintesis 10. Pembuluh vaskuler/ pembuluh angkut 2. Gambar Penampang Melintang Batang Dikotil 11. Jaringan mesofil: terdiri atas palisade dan spons Komponen batang: 4 1. Epidermis: untuk proteksi 5 2. Korteks: jaringan dasar sebagai penopang atau menyimpan 6 cadangan makanan 7 3. Endodermis: penopang 4. 5. 6. 7. 8.
3. Gambar Penampang Melintang Batang Monokotil
Floem untuk mengangkut hasil fotosintesis Xylem: untuk mengangkut air dan hara Kambium: membelah ke luar membentuk floem sekunder (kulit) ke dalam membentuk xylem sekunder (kayu). Empulur: jaringan parenkim berisi cadangan makanan Silinder pusat: Perisikel+floem+xylem+empulur Tabel Perbedaan Batang Dikotil dan Batang Monokotil No 1 2
Dikotil Berkambium Batang bercabang
3 4 5
Pembuluh angkut teratur Memiliki jari-jari empulur Korteks dan empulur dapat dibedakan dengan jelas Hipodermis umumnya kolenkim Membesar karena aktivitas kambium vaskuler Contoh: manga, jati, bayam
6 7 8
5 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
Monokotil Tidak berkambium Batang tidak bercabang kecuali pandan, aloe Pembuluh angkut tersebar Tidak ada jari-jari empulur Korteks dan empulur tidak dapat dibedakan jelas Hipodermis umumnya sklerenkim Membesar karena aktivitas parenkim maristematik Contoh: padi, jagung, palem
No
Indikator Soal
Ringkasan Materi
4. Gambar Akar Dikotil dan Monokotil 1. Bulu akar: untuk memperluas bidang penyerapan 2. Epidermis: untuk proteksi 3. Korteks: jaringan dasar sebagai penopang atau menyimpan cadangan makanan 4. Endodermis: bagian luarnya dilapisi pita caspary kedap air untuk mengatur masuknya air dari luar ke xylem 5. Perisikel: Bagian di bawah endodermis untuk membentuk cabang akar 6. Floem untuk mengangkut hasil fotosintesis 7. Xylem: untuk mengangkut air dan hara 8. Empulur: jaringan parenkim berisi cadangan makanan 9. Silinder pusat: Perisikel+floem+xylem Dikotil 10
Monokotil
Disajikan gambar beberapa jaringan pada manusia, peserta didik dapat menentukan jenis jaringan yang tepat dari fungsi jaringan yang ditentukan
Otot lurik: 1. Gelap terang, berinti banyak di tepi, tidak bercabang 2. Alat gerak aktif 3. Menggerakan alat gerak 4. Otot jantung: 1. Gelap terang, bercabang, inti satu di tengah, 2. Penyusun jantung Otot polos: 1. Bentuk gelondong, warna polos, inti satu di tengah 2. Penyusun organ dalam Jaringan Epitel
Silindris selapis
6 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
1. Epitel pipih selapis a. Lokasi jaringan epitel: pembuluh limfe, pembuluh darah, b. glomerulus, alveolus, peritonium, pleura, perikardium. c. Fungsi jaringan epitel: difusi, filtrasi. 2. Epitel pipih berlapis banyak a. Lokasi jaringan epitel: epidermis, vagina, mulut, esophagus (kerongkongan), saluran anus, ujung uretra. b. Fungsi jaringan epitel: proteksi 3. Epitel kubus selapis a. Lokasi jaringan epitel: nefron, tubulus ginjal, kelenjar saliva, permukaan ovarium, lensa mata, pancreas. b. Fungsi jaringan epitel: sekresi dan absorbs 4. Epitel kubus berlapis banyak a. Lokasi: saluran keluar kelenjar keringat/minyak, ovarium b. Fungsi jaringan epitel: sekresi dan ekskresi 5. Epitel silindris selapis a. Lokasi: lambung, usus, kelenjar pencernaan, kantong empedu. b. Fungsi jaringan epitel: sekresi dan absorpsi 6. Epitel silindris selapis bersilia a. Lokasi jaringan epitel: saluran reproduksi, ductus eferen testis, b. Fungsi jaringan epitel: sekresi, proteksi dan gerakan zat 7. Epitel silindris berlapis banyak a. Lokasi jaringan epitel: Tenggorokan, laring, faring, saluran kelenjar ludah, saluran kelenjar susu, uretra. b. Fungsi jaringan epitel: sekresi dan pergerakan.
No 11
12
Indikator Soal Disajikan gambar organ sistem peredaran darah peserta didik menentukan fungsi dari bagian yang ditunjuk dengan benar.
Disajikan gambar organ sistem respirasi, peserta didik dapat menentukan fungsi dari bagian yang ditunjuk dengan benar.
Ringkasan Materi Fungsi bagian: 1. Katub bikuspidalis: Mencegah darah kembali ke serambi kanan (atrium dekster) saat bilik kanan kontraksi 2. Katub trikuspidalis: Mencegah darah kembali ke serambi kiri (atrium sinister) saat bilik kiri berkontraksi 3. Bilik kiri: Memompa darah dari jantung ke seluruh tubuh 4. Bilik kanan: Memompa darah ke pulmo (paru-paru) 5. Arteri/Nadi: Membawa darah meninggalkan jantung membawa oksigen; kecuali arteri pulmonalis yang justru kaya karbondioksida. 6. Vena/Balik: Membawa darah menuju jantung membawa karbondioksida; kecuali vena pulmonalis yang justru kaya oksigen. 7. Pembuluh kapiler: Tempat pertukaran oksigen dan nutrisi di jaringan. 8. Katup semilunar aorta: Mencegah darah kembali ke bilik kiri dari aorta 9. Katup semilunar pulmonalis: Mencegah darah kembali ke bilik kanan dari arteri pulmonalis Bagian-bagian dan fungsi: 1. Hidung: a. Menyaring udara oleh rambut hidung b. Menghangatkan udara dengan radiasi panas dari pembuluh darah di bagian konka c. Melembabkan udara dengan penguapan mucus yang diproduksi sel goblet d. Sebagai indra pembau karena adanya saraf olfaktori 2. Faring: Rongga bersama antara system pencernaan dan system pernapasan 3. Laring, terdapat: Pita suara untuk menghasilkan suara Katup epiglotis untuk menutup tenggorokan saat menelan makanan 4. Trakea (Tenggorokan): Tersusun oleh cicncin tulang rawan hialin, epitel silindris bersilia untuk menangkap dan mengeluarkan kotoran 5. Bronkus: Cabang tenggorokan (trakea) 6. Bronkiolus: Cabang bronkus 7. Alveolus: kantong sangat tipis dengan banyak pembuluh darah dan tersusun epitel pipih selapis sebagai tempat difusi gas oksigen dan CO2 8. Pleura: Pembungkus paru-paru
7 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
No 13
Indikator Soal Disajikan gambar organ alat indra, peserta didik dapat menentukan fungsi dari bagian yang ditunjuk dengan benar.
Ringkasan Materi Bagian Mata dan Fungsinya: 1. Kornea: Melindungi mata dari benda asing dari luar, 2. Iris: Mengatur besar kecilnya pupil. Bagian ini jugalah yang memberi warna pada mata. 3. Pupil: Mengatur jumlah cahaya yang masuk ke bola mata. Besar kecilnya pupil diatur oleh iris. 4. Retina: Menangkap bayangan yang dibentuk kemudian mengubahnya menyadi sinyal syaraf. 5. Lensa mata: Memfokuskan cahaya 6. Bintik kuning: Saat bayangan benda jatuh pada bagian ini, benda akan sangat terlihat jelas. 7. Bintik buta: Bintik buta atau blind spot adalah bagian mata yang tidak sensitif terhadap cahaya. Jika bayangan benda jatuh tepat pada bagian ini, maka benda tidak dapat terlihat oleh mata. 8. Syaraf optic: Meneruskan informasi bayangan benda yang diterima retina menuji otak. 9. Aqueous humor: Cairan yang menyerupai plasma berlendir transparan dengan konsentrasi protein yang rendah dan berfungsi sebagai struktur pendukung lensa. 10. Vitreous humor: Vitreous humor atau juga disebut badan vitreous adalah semacam gel yang berfungsi mengisi ruang antara retina dan lensa. 11. Sklera, koroid, retina: lapisan mata dari luar ke dalam 12. Kelenjar lakrima: Kelenjar air mata adalah bagian mata yang berfungsi menghasilkan air mata. Bagian Telinga dan Fungsinya: Anatomi Telinga 1. Daun telinga: Menangkap suara 2. Saluran telinga: Memfokuskan suara 3. Gendang telinga: Menangkap gelombang bunyi dan mengubahnya menjadi gelombang getar 4. Saluran euctachius: menghubungkan telingan dengan mulut untuk mengatur tekanan telinga 5. Tulang pendengaran martil (maleus), landasan (inkus), sangurdi (stapes): Meneruskan getaran 6. Tiga saluaran setengah lingkaran (saluran semisirkularis): Pusat keseimbangan tubuh 7. Koklea: Mengubah getaran menjadi impuls saraf 8. Saraf pada klokea: Mengantarkan impuls ke otak pusat
Peta Lidah
Saraf pada Kulit 1. Ujung saraf tanpa selaput: Sensor nyeri (pain) 2. Ruffini: Sensor panas (heat) 3. Krause: Sensor dingin (cold) 4. Meisner: Sensor sentuhan 5. Merkel: Sensor tekanan ringan (light touch) 6. Paccini: Sensor tekanan kuat (strong pressure)
8 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
No 14
15
Indikator Soal Disajikan gambar mekanisme gerak, peserta didik dapat menganalisis proses yang terjadi dengan benar
Disajikan gambar sistem pencernaan, siswa dapat menganalisis proses pencernaan yang terjadi pada organ yang ditunjuk dengan benar
Ringkasan Materi Gerak Biasa: Reseptor (panca indra)Sensorik (aferen) Otak Motorik (eferen) efektor (otot/kelenjar) Gerak Refleks: Reseptor Sensorik (aferen) Sumsum Tulang Belakang Motorik (eferen) efektor (otot/kelenjar) Kelenjar Pencernaan (Organ penghasil zat kimia seperti enzim) Saluran Pencernaan Manusia 1. Mulut: Pencernaan mekanik oleh gigi dan lidah, pencernaan kimiawi 1. Hati oleh amilase/ptyalin yang mengubah amilum menjadi maltosa Menghasilkan empedu untuk mengemulsikan lemak, mengurangi tegangan 2. Faring: Rongga bersama system pencernaan dan pernapasan permukaan bolus, mengaktifkan lipase, membuat zat yang tidak larut dalam lemak menjadi larut, pewarnaan urin dan feses. 3. Kerongkongan Gerakan peristaltik mendorong makanan menuju ke lambung 2. Pankreas 4. Lambung Zat kimia yang dihasilkan oleh pankreas adalah sebagai berikut: a. Pencernaan mekanik oleh kontraksi-kontraksi otot. a. Natrium bikarbonat: meneralkan kadar asam dari makanan dari lambung. b. Zat kimia pada lambung diantaranya adalah: (disingkat LAPeR) b. Produksi enzim (disingkat PLTA) 1) P Pankreas 1) L Lipase: lemak agar menjadi asam lemak dan gliserol. 2) A Asam klorida (HCl): pepsinogen pepsin, membunuh kuman 2) L Lipase: lemak asam lemak dan gliserol. 3) Pe Pepsin: memecah protein menjadi pepton 3) T Tripsin: Pepton asam amino 4) R Renin: menggumpalkan protein yang ada di dalam susu 4) A Amilase: Maltosa glukosa 5. Usus halus c. Hormon Insulin: mengubah glukosa darah menjadi glikogen di hati Enzim yang dihasilkan oleh usus halus diantaranya adalah: d. Hormon glucagon: mengurai glikogen menjadi glukosa darah Maltase: Maltosa glukosa dan glukosa Sukarse: Sukrosa glukosa dan fruktosa Laktase: Laktosa glukosa dan galaktosa Enzim erepsin: pepton menjadi asam amino. Enzim enterokinase: mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Enzim nuclease: mengubah nukleotida menjadi nukelosida dan pospat. Hormon sekretin: merangsang kelenjar pankreas untuk mengeluarkan getah pancreas Homor CCk atau Kolesistokinin: merangsang hati agar mengeluarkan cairan empedu ke usus halus. 6. Usus besar a. Pengaturan kadar air feses b. Pembusukan sisa makanan oleh Escheichia coli. c. Pembentukan vitamin K
9 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
No 16
Indikator Soal Disajikan gambar siswa dapat menganalisis proses eksresi yang terjadi pada organ yang ditunjuk dengan benar
Ringkasan Materi Ginjal dan Nefron
Kelenjar pada Kulit
1. Kelenjar Keringat (Glandula Sudorifera) Kelenjar ini berfungsi mengeluarkan keringat melalui saluran keringat yang bermuara di pori-por kulit. 2. Kelenjar Minyak (Glandula Sebasea) Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak (sebum). Minyak yang dikeluarkan berfungsi untuk melumasi kulit dan membuat rambut tidak kering.
17
Disajikan gambar siswa dapat menganalisis proses reproduksi yang terjadi pada organ yang ditunjuk dengan benar
Organ Testis Epididimis Vas deferen Uretra Skrotum Penis Vesikula seminalis
Fungsi Produksi sperma Pematangan sperma Menyalurkan sperma ke uretra Menyalurkan sperma keluar Melindungi testis Alat kopulasi (bersetubuh) Menambahkan cairan semen Organ Ovarium Oviduk/tuba palopi Rahim/uterus Vagina
10 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
Fungsi Produksi ovum dan hormon Tempat fertilisasi ovun dan sprema Implantasi dan pertumbuhan embrio Saluran melahirkan dan alat kopulasi
No 18
19
20
Indikator Soal Disajikan gambar siswa dapat menganalisis proses imunitas yang terjadi pada organ yang ditunjuk dengan benar Disajikan hasil lab pasien i gangguan sistem organ, peserta menyimpulkan penyebabnya. Disajikan informasi tentang beberapa aplikasi bioteknologi konvensional dan modern, peserta didik dapat menentukan contoh produk bioteknologi konvensional/m odern dengan tepat.
Ringkasan Materi Substansi imunologis: Imunoglobulin sebgai antibody terdapat di plasma darah Macam-macam Imunoglobulin (Ig): Ig G: Paling Banyak di tubuh Ig A: Terdapat pada ASI, air mata Ig D: Paling sedikit Ig E: Merespon elergi Ig M: Menetap di pembuluh darah
Jenis Leukosit Cara Kerja Antibodi: 1. Opsionisasi: Menangkap antigen agar mudah difagositosis 2. Aglutinasi: Penggumpalan 3. Presipitasi: Pengendapan 4. Netralisasi: Membuat antigen tidak berbahaya
1. Neutrofil: Bergranula, nucleus 3-5 lobus dan untuk fagositosis. 2. Monosit: Tidak bergranula, Menjadi makrofag dalam fagositosis. 3. Basofil: Nukleus seperti huruf S, memproduksi heparin & histamin 4. Eosinofil: Nukleus dengan 2 lobus, berfungsi merespon alergi 5. Limfosit: Limfosit T untuk bunuh kuman dan Limfosit B yang produksi antibody 1. Fagositosis: memakan kuman (bakteri/virus/Protista) 2. Deapedesis: menembus pembuluh darah menuju jaringan Sifat Leukosit 3. Gerak amoeboid: mampu bergerak seperti amoeba 4. Kemotaksis: Bergerak karena rangsangan zat kimia.
Gangguan Sistem Organ: 6. Polistemia: Sel darah merah di atas jumlah normal 4.8-5.4 juta/ml3 1. Arteriosklerosis: penyumbatan arteri oleh zat kapur 7. Leukimia: Sel darah putih di atas jumlah normal 7000-10.000 /ml3 2. Aterosklerosis: penyumbatan arteri oleh lemak (fat) 8. Leukopenia: Sel darah putih di bawah jumlah normal 7000-10.000 /ml3. 3. Hemophily: Trombosit kurang dari 200-500.000 per mm3 9. Albuminuria: Adanya protein di urin akibat kerusakan glomerulus nefron ginjal sehingga darah sukar membeku 10. Diabetes mellitus: Adanya glukosa di urin karena Tubulus Proksimal gagal reabsoprpsi 4. Siklemia: darah memrah membentuk bulan sabit 3 11. Hematuria: Adanya darah pada urin karena radang bagian urinaria 5. Anemia: Sel darah merah di bawah jumlah normal 4.8-5.4 juta/ml Bahan Pangan Mikroorganisme Golongan Produk Mikroorganisme Produk Bioteknologi Modern Susu Lactobacillus bulgaricus Bakteri Yoghurt Acetobacter aceti Asam cuka a. Kloning Streptococcus termophillus Bakteri Yoghurt Saccharomyces bayanus Cuka apel (cider) Mikroorganisme Produk b. Kultur jaringan Streptococcus lactis Bakteri Mentega Aspergilus niger Asam sitrat, c. Inseminasi buatan Acetobacter aceti Asam cuka Panicillium requiforti Jamur Keju d. Kultur jaringan penjernihan bir Saccharomyces bayanus Cuka apel (cider) Propioni bacterium Bakteri Keju Swiss e. Teknologi plasmid Penicillium notatum Penisilin Aspergilus niger Asam sitrat, f. Sel hibridoma Lactobacillus casei Bakteri Susu asam Penicillium chrysogenum Penisilin penjernihan birg. Bayi tabung Kedelai Rhizopus oligosporus Jamur Tempe Streptomyces griseus Streptomisin Penicillium notatum Penisilin h. Vaksin Rhizopus stoloniferus Jamur Tempe Bacillus thuringiensis Pembasmi hama Penicillium chrysogenum Penisilin i. Interferon Rhizopus oryzae Jamur Tempe Bacillus popilliae Pembasmi hama j. Terapi gen Streptomyces griseus Streptomisin Aspergillus oryzae Jamur Kecap Clostridium butyrium Limbah industry Bacillus thuringiensis Pembasmi hamak. Tanaman Kacang tanah Neurospora sitophyla Jamur Oncom alkohol Bacillus popilliae Pembasmi hama Transgenik Beras Saccharomyces cereviseae Jamur Tape Ketan Pseudomonas putida Limbah minyak Tape singkong l. Rekombinasi gen Endomycopsis fibulegera Jamur Cladosporium resinae Limbah minyak Nata de coco Singkong Saccharomyces elipsoides Jamur Tape singkong Alxalignes eutropus Bioplastik Roti Air kelapa Acetobacter xylinum Bakteri Nata de coco Aureobasidium pullulans Bioplastik Asinan Gandum Saccharomyces elipsoides Jamur Roti Thiobacillus ferrooxidens Pemisahan biji Kubis Enterobacter sp. Bakteri Asinan tembagaMinuman beralkohol Padi, umbi Saccharomyces cereviseae Jamur Minuman Methanobacterium Gas metana Protein sel tunggal Saccharomyces caelsbergensis beralkohol Methanomicrobium Gas metana 1. sel Hematuria: darah pada urin Methanococcos Gas metana Mikroorganisme Spirulina, Chlorella Alga Protein tunggal Adanya
11 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
No 21
22
Indikator Soal Disajikan tabel perbandingan DNA dengan RNA, peserta didik dapat menyebutkan karakteristik DNA dan RNA yang tepat.
Disajikan gambar percobaan fotosintesis (Engelmann/Sa chs/Ingenhousz) , peserta didik dapat menganalisis hasil percobaan tersebut dengan tepat.
Ringkasan Materi Perbedaan RNA dan DNA Perbedaan
DNA
RNA
Fungsi
Mengendalikan faktor keturunan (materi genetic) dan sintesis protein
Mengendalikan sintesis protein
Untai
Untai ganda
Untai tunggal
Letak
Terdapat pada inti sel, mitokondria, plastid
Terdapat pada inti sel, sitoplasma, atau ribosom
Komponen Gula
Deoksiribosa
Ribosa
Ukuran
Panjang
Pendek
Jenis Basa Nitrogen
Purin (adenin dan guanin), Pirimidin (sitosin dan timin)
Purin (adenin dan guanin), Pirimidin (sitosin dan urasil)
Konsentrasi
Tidak berubah (tetap), tidak dipengaruhi oleh aktivitas sintesis protein
Berubah, dipengaruhi oleh aktivitas sintesis protein
Keberadaannya
Permanen
Periode pendek karena mudah terurai
1. Percobaan Engelman a. Menggunakan alga Spirogyra yang mampu fotosintesis menghasilkan oksigen b. Menambahkan bakteri aerob (menggunakan oksigen) untuk mendeteksi bagian Spirogyra yang paling banyak menghasilkan oksigen. c. Hasil: Bakteri aerob paling banyak berkumpul di daerah Spirogyra yang mendapat sinar merah dan biru-violet. d. Kesimpulan: Cahaya paling baik untuk fotosintesis adalah merah dan biru-violet. 2. Percobaan Ingenhouz a. Menggunakan tanaman Hidrilla yang dimasukan dalam sebuah wadah dengan corong kaca di atasnya yang ditutup dengan tabung khusus untuk menangkap gas yang dihasilkan tumbuhan. b. Hasil: Gas yang tertangkap di tabung akan menyebabkan kobaran api semakin besar. c. Kesimpulan: Fotosintesis menghasilkan oksigen.
3. Percobaan Such a. Tahapan percobaab Such: 1) Tutup sebagian daun dengan aluminium foil lalu biarkan beberapa saat. 2) Rebus daun untuk mematikan sel daun 3) Rebus daun dalam alkohol panas untuk melarutkan klorofilnya lalu cuci daun. 4) Tetesi daun dengan larutan lugol / iodin. b. Hasil: Bagian yang tertutup akan pucat, sedangkan yang tidak ditutup akan berwarna biru kecoklatan (tanda amilum) c. Kesimpulan: Fotosintesis menghasilkan amilum
12 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
No 23
Indikator Soal Disajikan skema tahapan respirasi sel, peserta didik dapat menentukan beberapa tahapan yang ditunjuk dalam skema tersebut
Ringkasan Materi
Glukosa
Tahap Glikolisis DO Siklus Krebs Transport elektron
Asetil Co-A
2
Tempat sitosol Matrik mitokondria Matrik mitokondria Krista (membran dalam)
Bahan Glukosa Asam piruvat Asetil-CoA Elektron dari NADH dan FADH2
Hasil 2 ATP, 2 NADH, 2 Asam Piruvat 2 Asetil-CoA 2 CO2, 2 NADH 6 NADH, 2 ATP 4 CO2, 2 FADH2
3
4
Tahapan Dekarboksilasi Oksidatif
Enzim terlibat Heksokinase Phosphogluco isomerase Fosfofrukto kinase Aldolase Triose fosfat kinase Gliseraldehida dehidrogenase Phospoglycero Kinase Phosphoglyceo mutase Enolase Piruvat kinase
13 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
Perhitungan total ATP a. Glikolisis…….........................2 ATP b. Dekarboksilasi oksidatif .…....0 ATP c. Siklus Krebs……...………….2 ATP d. Transfer elektron …………..34 ATP Total: 38 ATP -2 ATP Dikurangi 2 ATP karena 36 ATP digunakan untuk transfer NADH hasil gikolisis di sitosol ke mitokondria
34 ATP
Tahapan Glikolisis Proses 1. Glukosa → Glukosa 6-Fosfat (Tahap penggunaan ATP) 2. Glukosa 6-Fosfat Fruktosa 6-phosfat 3. Fruktosa 6-fosfat Fruktosa 1, 6-difosfat (Tahap penggunaan ATP) 4. Fruktosa 1, 6-difosfat gliseraldehida fosfat/PGAL & Dihydroxy acetone fosfat 5. Dihidroksiaseton fosfat Gliseraldehid3-phosfat/ PGAL 6. Gliseraldehid-3-phosfat/PGAL 1,3diphoshoglyceral dengan melepaskan NADH dan mengikat phosfat anorganik 7. 1,3-diphoshoglyceral 3-fosfogliserat acid + ATP (Tahap pelepasan ATP) 8. 3-fosfogliserat acid → 2-fosfogliserat 9. Fosfogliserat -> phosphoenolpyruvat (PEP)+H2O (air) 10. Phosphoenolpyruvat (PEP) piruvat+ATP (Tahap pelepasan ATP)
Keterangan: 1. Glikolisis (Tahap konsumsi ATP & tahap produksi ATP) 2. Dekarboksilasi Oksidatif 3. Siklus Krebs 4. Transport Elektron
Tahap Siklus Krebs disingkat dengan: ASIK SuSu FMO A: Asetil Co-A S: Sitrat I: Isositrat K: Ketoglutarat Su: Suksinil Su: Suksinat F: Fumarat M: Malat O: Oksaloasetat
No 24
Indikator Soal Disajikan gambar salah satu fase pembelahan mitosis/meiosis, peserta didik dapat menganalisis tahapan yang terjadi setelah tahapan tersebut dengan tepat.
Ringkasan Materi 1. Tahap Mitosis (disingkat dengan ProMAT) a. Profase 1) Kromatin menebal menjadi kromosom dan bereplikasi. 2) Membran inti dan anak inti menghilang. 3) Sentriol membelah, dan mulai ke kutub berlawanan.
Tahap Pembelaha Meiosis 1. Tahap Interfase meiosis a. Merupakan tahap persiapan pembelahan b. Tahapan meliputi 1) Fase G1 (Gap 1); Tahap pertumbuhan primer, 2) Fase S (Sintesis); Replikasi DNA, RNA tertinggi 3) Fase G2 (Gap 2); Tahap pertumbuhan sekunder 2. Tahap Meiosis I a. Tujuan: memisahkan kromosom homolog sehingga dari diploid (2n) menjadi haploid (n). b. Tahapan Meiosis 1: (Disingkat ProMAT) 1) Profase I (Disingkat dengan LeZiPaDiDi) a) Le: Leptoten: Kromatin menjadi kromosom b) Zi: Ziptoten: Kromosom homolog bertemu dan diikat protein KOHESIN membentuk sinapsis. c) Pa: Pakiten Masing–masing kromosom homolog yang membentuk sinapsis bereplikasi sehingga menjadi tetrad/bivalen d) Di: Diploten: Terjadi pindah silang di KIASMA e) Di: Diakinesis 1) Telah mengalami pindah silang 2) Membran inti telah menghilang 2) Metaphase I: Kromosom di bidang ekuator membentuk 2 baris. 3) Anafase I: Kromosom homolog terpisah ke kutub berlawanan. 4) Telofase I: Kromosom homolog sudah di kutub; Membran inti kembali muncul; Sitokinesis seiring dengan telophase. 2. Tahap Interkinesis Tahap diantara meiosis I dan meiosis 2; Hanya terjadi pada organisme tertentu; Tidak terjadi sintesis DNA; Kromosom terurai jadi kromatin 3. Meiosis II a. Profase II 1) Kromotid bersaudara sudah terbentuk 2) Tidak mengalami replikasi kromosom lagi 3) Tidak mengalami pindah silang lagi b. Metafase II Kromatid bersaudara berjajar di ekuator membentuk satu baris c. Anafase II Kromatid bersaudara terpisah membentuk kromosom d. Telofase II Terbentuk dua sel haploid; Sitokinesis bersamaan dengan telophase
b. Metaphase 1. Kromosom berjajar di bidang ekuator dengan benang spindel menempel di kinetekor pada sentromer. 2. Pada tahap ini kromosom paling mudah diamati dengan mikroskop. c. Anafase 1) Benang spindel kinetokor memendek menarik kromosom sehingga sentromer terbagi menjadi dua bagian. 2) Kromosom bergerak menuju kutub berlawanan. d. Telofase 1) Kromosom sudah di masing-masing kutub 2) Kromosom kembali menjadi kromatin 3) Anak inti (nucleolus) kembali muncul 4) Membran nucleus mulai kembali muncul 3. Tahap Sitokinesis Sel membelah menjadi dua sel anakan diawali dengan pembagian sitoplasma terlebih dahulu. a. Pada Sel Hewan 1) Terbentuk cincin kontriktil pada bagian alur pembelahan yang dibentuk oleh kontraksi mikrofilamen aktin. 2) Terbentuk dua sel anakan yang terpisah. b. Pada sel tumbuhan Terbentuk plat pembelahan, yaitu komponen dinding sel yang dibuat oleh badan golgi dan dikirim ke plat pembelahan melalui vasikula.
14 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
No 25
26
27
Indikator Soal Disajikan urutan basa Nitrogen hasil transkripsi, peserta didik dapat menganalisis urutan asam amino yang terbentuk dengan tepat. Disajikan gambar keadaan awal percobaan transpor pasif, peserta didik dapat menarik kesimpulan dari percobaan transpor pasif tersebut dengan tepat.
Disajikan tabel/grafik hasil percobaan enzim, peserta menarik kesimpulan dari data tersebut dengan tepat.
Kodogen pada DNA Kodon pada mRNA Anti kodon pada tRNA Jenis Asam Amino
Ringkasan Materi : 3′ ATG TCA ACT CCC AAA AGG CAT TGA 5′ : 5′ UAC AGU UGA GGG UUU UCC GUA ACU3′ : AUG UCA ACU CCC AAA AGG CAU UGA : metionin serin glisin fenilalanin serin valin threonine stop
Catatan: Kodon Star: AUG (Proses translasi akan dimulai jika ada kodon AUG) Kodon Stop: UAG, UGA, UAA (Proses translasi akan berhenti dan selesai jika ada kodon stop) Helik DNA yang dijadikan cetakan adalah untai DNA dari 3’ ke 5’. Sel Tumbuhan
Hipertonik
Plasmolisis
Isotonik
Flaksid
Hipotonik
Turgid
Sel Hewan
Hipertonik
Krenasi
1. Sel tumbuhan pada larutan hipertonik (pekat) a. Jika sel tumbuhan dimasukan ke dalam larutan pekat (hipertonik) maka cairan sel akan lebih encer dibanding lingkungannya. b. Cairan sel akan osmosis keluar sel menuju larutan yang lebih hipertonik. c. Membran sel akan berkerut dan lepas dari dinding sel (plasmolysis) 2. Sel tumbuhan pada larutan hipotonik (encer) a. Jika sel tumbuhan dimasukan ke dalam larutan hipotonik, maka cairan sel hewan akan lebih pekat dibanding lingkungannya. b. Cairan dari lingkungan akan masuk ke dalam sel. c. Sel membesar turgid (kaku) dan tidak pecah karena dinding sel yang kuat. 3. Sel tumbuhan pada larutan isotonic (seimbang) Air akan keluar masuk sel sehingga flaksid (lembek)
Isotonik
Flaksid
Hipotonik
Hemolisis
1. Sel hewan pada larutan hipertonik (pekat) a. Jika sel hewan dimasukan ke dalam larutan pekat (hipertonik) maka cairan sel akan lebih encer dibanding lingkungannya. b. Cairan sel berosmosis keluar sel menuju larutan yang lebih hipertonik. c. Sel akan berkerut (krenasi) 2. Sel hewan pada larutan hipotonik (encer) a. Jika sel hewan dimasukan ke dalam larutan hipotonik, maka cairan sel hewan akan lebih pekat dibanding lingkungannya. b. Cairan dari lingkungan akan masuk ke dalam sel. c. Sel akan membesar dan pecah (hemolysis) 3. Sel tumbuhan pada larutan isotonic (seimbang) Air akan keluar masuk sel sehingga flaksid (lembek)
Penelitian Enzim Katalase Pembahasan: Enzim katalase akan mengurai H2O2 (hydrogen peroksida) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Hati ayam merupakan organ penghasil organel peroksisom yang kaya enzim katalase Kesimpulan: Enzim katalase bekerja optimum dalam suasana netral
15 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
No
Indikator Soal
Ringkasan Materi 1. Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim a. Suhu 1) Enzim tidak aktif:< 0oC 2) Enzim denaturasi jika lebih dari 50oC 3) Enzim bekerja optimum pada 35-40 oC b. Derajat keasaman (pH) 1. pH asam (pH berkisar 0-7) Enzim lambung; renin & pepsin (pH 2) 2. pH basa (PH beriksar 7-14) EnziM usus halus: lipase, tripsin (pH 8) c. Konsentrasi Enzim Semakin tinggi konsentrasi enzim, semakin cepat reaksi. Jika semua sisi aktif enzim terisi substrat maka kecepatan akan menjadi konstan. d. Konsentrasi Substrat Semakin tinggi substrat, reaksi semakin cepat hingga pada titik jenuh (keadaan saat subtract lebih banyak daripada sisi aktif enzim sehingga kecepatan reaksi menjadi konstan). e. Aktivaktor: Zat yang mengaktifkan enzim seperti Ca & Cl yang mengaktifkan amilase di mulut. f. Konsentrasi Produk: Banyaknya produk dapat mengganggu pelekatan substrat di sisi aktif.
28
Disajikan salah satu gambar percobaan teori biogenesis, peserta didik dapat menjelaskan alasan penggunaan perangkat percobaan tersebut dengan tepat.
Inhibitor (peghambat) Inhibitor irreversible Inhibitor reversible 1. Berikatan kovalen 1. Membentuk ikatan ion 2. Tidak dapat terlepas 2. Dapat terlepas kembali Inhibitor reversible dibagi menjadi: Inhibitor reversible Inhibitor kompetitif Inhibitor non-kompetitif 1. Bersaing dengan substrat 1. Tidak bersaing 2. Menempel sisi aktif 2. Menempel di sisi alosterik 3. Contoh: sianida 3. Contoh: antibiotik Konsep kerja inhibitor reversible a) Inhibitor kompetitif mengikat sisi aktif enzim sehingga substrat tidak bisa berikatan.
b) Inhibitor non-kompetitif tidak berikatan dengan sisi aktif enzim melainkan menempel pada sisi alosterik sehingga sisi aktif enzim berubah dan tidak cocok.
Percobaan Luis Pasteur Tabung dibuka sehingga oksigen dan mikroorganisme dapat masuk
Oksigen dapat masuk ke air kaldu sedangkan mikroorganisme terjebak oleh uap air di leher angsa Kaldu dipanaskan
Kaldu tetap jernih
16 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
Keterangan: 1. Tabung leher angsa berfungsi menangkap mikroorganisme sehingga hanya oksigen yang bisa masuk ke dalam kaldu. 2. Jika tabung leher angsa dimiringkan atau dilepas maka mikroorganisme dapat masuk sehingga kaldu menjadi keruh. 3. Dengan demikian membuktikan bahwa kaldu yang keruh merupakan akibat adanya mikroorganisme dari udara (bukan dari kaldu).
No 29
Indikator Soal Disajikan gambar salah satu mutasi gen, peserta didik dapat menentukan jenis mutasi gen yang terjadi dengan tepat.
30
Disajikan berbagai fakta. Peserta didik dapat menentukan teori evolusi yang dikemukakan oleh Lamarck/Ch. Darwin/A. Weismann dengan tepat.
31
Disajikan informasi tentang persilangan dengan dua sifat beda, peserta didik dapat menganalisis ratio fenotip keturunannya dengan tepat.
Ringkasan Materi Macam Mutasi Gen Contoh Mutasi Gen 1. Delesi: hilangnya satu atau beberapa basa nitrogen 2. Addisi: penambahan satu atau beberapa basa nitrogen Delesi : ABCDE ABCD (Kehilanga basa E) 3. Insersi: penambahan satu atau beberapa basa nitrogen Addisi : ABCDE ABCDEF (Mendapat tambahan basa F) 4. Duplikasi: duplikasi satu atau beberapa basa nitrogen Insersi : ABCDE ABHCDE (Disisipi basa H) 5. Substitusi: pertukaran pasangan basa nitrogen. Duplikasi: ABCDE ABCDDE (Basa D berduplikasi) a. Transisi: Bila pertukaran terjadi antar sesama jenis basa nitrogen. Transisi : TGC TGA (Sitosin diganti adenine yang sesame purin) Misal basa purin diganti dengan basa purin juga. Transversi: TGC TGT (Purin jenis Sitosin diganti Pirimidin Timin) Contoh: Pasangan AT digantikan pasangan GC. b. Transversi: Bila pertukaran terjadi antar basa nitrogen yang berbeda jenis. Misal antara basa purin dengan pirimidin. Contoh:AT digantikan pasangan TA. Lamarck Darwin Weismann 1. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri 1. Evolusi diakibatkan seleksi alam dan adaptasi 1. Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan dan sifat-sifat yang diwariskan melalui proses 2. Tidak ada individu yang identik, selalu ada variasi tidak akan diwariskan kepada keturunannya. adaptasi lingkungan. meskipun dalam satu keturunan. 2. Evolusi menyangkut bagaimana pewarisan gen-gen 2. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan 3. Setiap populasi cenderung bertambah banyak melalui sel-sel kelamin, artinya evolusi adalah kepada keturunannya. karena setiap makhluk hidup berkembang biak. gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetic. 3. Organ yang sering digunakan akan berkembang 4. Untuk berkembangbiak diperlukan makanan dan 3. Weismann membantah teori Lamarck dan dan tumbuh membesar, sedangkan organ yang ruang yang cukup. mendukung teori Darwin tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau 5. Pertambahan populasi tidak berlangsung secara 4. Penelitiannya dengan memotog ekor tikus hingga penyusutan, bahkan akan menghilang. terus menerus, tetapi dipengaruhi oleh berbagai generasi 21. Namun generasi selanjutnya tetap 4. Moyang jerapah sebenarnya berleher pendek. faktor pembatas antara lain makanan dan predasi. memiliki ekor pajang yang membantah pernyataan Karena menjulurkan kepalanya untuk mencapai 6. Nenek moyang jerapah adanya berleher panjang, Lamarck. daun-daun pada cabang yang tinggi akibatnya leher ada yang berleher pendek. Karena makanan jerapah jadi panjang yang kemudian diwariskan jerapah adalah daun-daun di pohon yang tinggi, pada keturunannya. maka jerapah berleher panjang dapat menjangkaunya, sedangkan yang berleher pendek tidak dapat menjangkaunya lalu mati. Persilangan dihibrid (dua sifat beda) P1 (parental) : MMTT mmtt (merah, tinggi) (putih, pendek) G (gamet) M m F1 (filial) MmTt : P2 (parental) : MmTt MmTt G (gamet :(MT, Mt, mT, mt) (MT, Mt, mT, mt)
: :
F 2: ♀♂ MT Mt mT mt 1. 2. 3. 4.
Mt MMTt MMtt MmTt Mmtt
M_T_:merah, tinggi mmT_ :putih, tinggi M_tt:merah, pendek Mmtt:putih, pendek
17 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
MT MMTT MMTt MmTT MmTt
mT MmTT MmTt mmTT mmTt
mt MmTt Mmtt mmTt mmtt
= 9 (9/16 = 56.25 %) = 3 (3/16 = 18.75 %) = 3 (3/16 = 18.75 %) = 1 (1/16 = 6.25%)
No 32
Indikator Soal Disajikan salah satu kasus penyimpangan semu hukum Mendel, peserta didik dapat menganalisis ratio fenotip keturunannya dengan tepat.
Ringkasan Materi 1. Intermediet (Dominasi tidak sempurna) 4. Gen dominan tidak sepenuhnya mendominasi sehingga terbentuk sifat fenotip baru. 2. Kodominan Dua gen dominan yang keduanya terekspresikan P1: CRCR (Kulit merah) x CWCW (Kulit putih) (tidak saling menutupi) sehingga menciptakan G: CR CW R W sifat baru. F1: C C (Kulit merah totol 3. Gen Letal (mati) adalah gen yang dapat menyebabkan kematian jika putih) dalam keadaan homozigot. Gen Letal dibagi menjadi gen letal dominan dan gen letal resesif. 2) Gen Resesif Letal 1) Gen Dominan Letal Suatu individu akan mati jika memiliki gen resesif Individu akan mati jika memiliki gen homozigot, contohnya pada tanaman jagung albino. dominan homozigot sehingga menghasilkan P1: Aa (Hijau) Aa (Hijau) perbandingan fenotip yang menyimpang, Gamet: A,a A,a contohnya pada ayam Creeper (kaki pendek). F1: P1: Cc(Creeper) Cc(Creeper) ♀ A a Gamet: C, c C, c ♂ ♀♂ C c A AA (Hijau) Aa (Hijau) C CC (Letal) Cc (Creeper) a Aa (Hijau) Aa (albino) c Cc (Creeper) Cc (Normal) Hijau:albino = 3:1 Letal : creeper : normal = 1:2:1 Atavisme= 9:3:3:1
Kriptomeri= 9:3:4
Perbandingan Hukum Semu Mendel
1. Kriptomeri : 9:3:4 2. Komplementer : 9:7
Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
18
Alel Ganda (Multiple Alemorfi) Suatu fenotip memiliki lebih dari satu macam alel atau genotip. Contohnya adalah pada warna rambut kelinci, golongan darah manusia. 1) Rambut kelinci Skala kedominan-an C > Cch > Ch > c Fenotip Kemungkinan Genotip Kelabu CC, Ccch, Cch, Cc (Jika ada C pasti kelabu) Chincilia cchcch, cchch, cchc Himalaya chch, chc Albino cc 2) Golongan Darah Manusia Golongan Darah Kemungkinan Genotip A IAIA atau IAIO B IBIB atau IBIO AB IAIB O IBIO
Polimeri= 15:1
Komplementer= 9:7
No 33
34
35
Indikator Soal Ringkasan Materi Disajikan Jika B berpaut dengan V dan b berpaut dengan b maka: informasi Menghasilkan : tentang P Fenotipe : kelabu panjang X hitam pendek Gamet BV bv persilangan di bv BbVv bbvv Genotipe : BBVV bbvv mana dua kelabu-bersayap panjang hitam-bersayap pendek gennya Gamet : BV bv mengalami Kelabu Panjang pautan, peserta Rasio fenotipe hasil testcross ialah kelabu-sayap panjang:hitam-sayap pendek 1:1. Ini berarti BbVv didik dapat macam gamet rekombinan tidak muncul, sebab B bertaut V, b bertaut v, sehingga gamet yang menentukan dihasilkan F1 hanya BV dengan bv. Karena rasio gamet BV dengan bv 1:1 maka rasio fenotipe F1 Ditestcross dengan induk resesif perbandingan hasil testcross. Bbvv:bbvv = lalat buah kelabu-sayap panjang : hitam-sayap pendek = 1:1. fenotip F1 BbVv X bbvv keturunannya dengan tepat. Disajikan peta A. Pautan Gonosom (Kelamin Seks) 9. Brakisindaktili (Letal) 4. Progeria (penuaan dini) B. Pautan Autosomal silsilah kasus 1. Buta warna BB, Bb = polidaktili PP, Pp = Progeria 1. Polidaktili (jari banyak) pernikahan XBXB: wanita normal BB = normal pp = normal PP, Pp = polidaktili sebuah XBXb: Wanita carier 10. 5. Kerdil (Cebol) (Ankondroplasia) Thalasemia PP = normal keluarga, XbXb: Wanita buta warna Th Th = Thalasemia mayor (letal) 2. Brakidaktili (jari pendek) 6. Sindrom Marfan peserta didik XBY: Pria normal Thtt = Thalasemia minor (hidup) MM, Mm = Marfan Sifat LETAL dapat XbY: Pria buta warna Thth = normal mm = normal BB, Bb = Brokdaktili menganalisis 2. Hemofilia 11. Hantington 7. Sindrom Achoo (Bersin Super) bb = normal genotip pada HH, = semi letal (Mati dewasa) XHXH: wanita normal 3. Sindaktili = jari berselaput) AA, Aa = Achoo bagian yang Hh = hantington XHXh: Wanita carier aa = normal SS, Sa = Sindaktili ditunjuk dengan Hh = normal XhXh: wanita hemoflia (letal/mati) 8. Hipertensi ss = normal tepat. XHY: Pria normal HH, Hh = Hipertensi XhY: pria hemofilia hh = normal Bukti Evolusi Disajikan 1. Fosil beberapa 2. Pebandingan embrio gambar bukti 3. Homologi (Struktur sama namun fungsinya berbeda): evolusi, peserta Tangan manusia dengan tungkai kucing, sirip paus dengan sayap burung didik dapat 4. Analogi (Struktur berbeda namun fungsi sama): menganalisis Sayap burung dengan sayap kumbang, sirip paus dengan sirip hiu bukti evolusi 5. Organ sisa: umbai cacing, tulang ekor, bulu pada dada, gigi taring tertentu dengan tepat.
19 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
No 1
2
Indikator Soal Disajikan kasus perubahan lingkungan, peserta didik dapat menganalisis dampak dan cara mengatasi perubahan lingkungan tersebut dengan tepat.
Disajikan gambar sistem organ pencernaan, peserta didik dapat menganalisis bagian yang ditunjuk dan proses yang terjadi pada organ tersebut dengan tepat.
Ringkasan Materi Perubahan Lingkungan No Kasus 1. Efek Rumah Kaca
Penyebab Akumulasi gas CO dan CO2
Dampak Global warming (suhu bumi meningkat) Es kutub mencair Permukaan air laut naik Sering terjadi bencana alam badai Perubahan cuaca ekstrim Gagal panen
Penanggulangan Reboisasi Hutan kota Penggunaan bahan bakar alternative Menggunakan kendaraan umum Filter asap kendaraan Mencegah kebakaran hutan Tidak merokok Mengurangi penggunaan produk yang produksi CFC seperti parfum, kulkas, AC ker kulit
Radiasi sinal ultraviolet tinggi Wabah kanker kulit Tumbuhan mati Global warming (suhu bumi meningkat) 3. Hujan Asam Akumulasi SOx dan NOx di atsmosfer Kematian tumbuhan Penggunaan bahan bakar alternative Rusaknya hutan seperti biosolar, panel surya, dll Korosif bangunan Mengurangi kendaraan bermotor Telur hewan liar gagal menetas 4. Eutrofikasi Akumulasi ABS dan pupuk NPK di BOD dan COD naik Pengurangan penggunaan ABS perairan sehingga alga/tumbuhan Kandungan oksigen air turun Pengolahan limbah rumah tangga (produsen air) meningkat. Hewan air mati, pendangkalan Normalisasi waduk Enzim erepsin: pepton menjadi asam amino. Saluran Pencernaan Manusia Enzim enterokinase: mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. 1. Mulut: Hormon sekretin: merangsang kelenjar pankreas untuk mengeluarkan getah a. Pencernaan mekanik oleh gigi dan lidah, pencernaan kimiawi Homor CCk atau Kolesistokinin: merangsang hati agar mengeluarkan empedu oleh amilase/ptyalin yang mengubah amilum menjadi maltose. b. Terdapat kelenjar saliva (liur) yakni parotid, sub lingual, sub mandibular 7. Usus besar: Pengaturan kadar air feses; Pembusukan sisa makanan oleh Escheichia coli.; Pembentukan vitamin K yang menghasilkan saliva berisi amilase, lisozim dan mineral lain. Kelenjar Pencernaan lainnya (Organ penghasil zat kimia seperti enzim) 2. Faring: Rongga bersama system pencernaan dan pernapasan 3. Kerongkongan: Ada gerakan peristaltik mendorong makanan ke lambung 1. Hati: Menghasilkan empedu untuk mengemulsikan lemak, mengurangi tegangan 4. Lambung (Berperan sebagai kelenjar pencernaan juga) permukaan bolus, mengaktifkan lipase, membuat zat yang tidak larut dalam lemak a. Pencernaan mekanik oleh kontraksi-kontraksi otot. menjadi larut, pewarnaan urin dan feses. b. Zat kimia pada lambung diantaranya adalah: (disingkat LAPeR) 2. Pankreas, meghasilkan: 1) L Lipase: lemak agar menjadi asam lemak dan gliserol. a. Natrium bikarbonat: meneralkan kadar asam dari makanan dari lambung 2) A Asam klorida (HCl): pepsinogen pepsin, membunuh kuman b. Produksi enzim (disingkat PLTA) 3) Pe Pepsin: memecah protein menjadi pepton 1) P Pankreas 4) R Renin: menggumpalkan protein yang ada di dalam susu 2) L Lipase: lemak asam lemak dan gliserol. 5. Usus halus (Berperan sebagai kelenjar pencernaan juga) 3) T Tripsin: Pepton asam amino Enzim yang dihasilkan oleh usus halus diantaranya adalah: 4) A Amilase: Maltosa glukosa Maltase: Maltosa glukosa dan glukosa d. Hormon Insulin: mengubah glukosa darah menjadi glikogen di hati Sukarse: Sukrosa glukosa dan fruktosa e. Hormon glucagon: mengurai glikogen menjadi glukosa darah Laktase: Laktosa glukosa dan galaktosa 2.
Lubang Ozon
Adanya CFC di atsmosfer
20 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
No 3
4
5
Indikator Soal Disajikan suatu judul percobaan pengaruh faktor eksternal terhadap pertumbuhan tumbuhan, peserta didik merancang percobaan sederhana menggunakan metode ilmiah dengan tepat. Disajikan skema hubungan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, peserta didik dapat mengaitkan hubungan ketiga metabolisme dengan tepat.
Disajikan riwayat suatu karakter terpaut seks, peserta didik dapat membuat peta silsilah
Ringkasan Materi Faktor eksternal pertumbuhan: 1. Cahaya 2. Air 3. Suhu 4. Kelembaban 5. Intensitas cahaya 6. Nutrisi 7. pH tanah 8. Konsentrasi CO2 dan O2
Contoh Percobaan
1. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol (Nazir,2003). 2. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat : Di sekolah Waktu : Kamis, 18 Juli – Rabu, 24 Juli 2018 ( 7 hari ) 3. Variabel Variabel bebas adalah Intensitas cahaya matahari. Variabel terikat adalah Morfologi kacang Hijau. Variabel terkendali adalah Polibek, Tanah, biji kacang hijau, dan Penyiraman.
4. Alat dan Bahan Penelitian - Biji kacang hijau, polibek hitam, tanah, air - Mistar dan kertas 5. Cara Kerja Penelitian a. Rendam biji kacang hiaju selama semalam. b. Sediakan dua buah polibek yang diisi dengan tanah berkualitas sama. c. Letakkan 5 biji kacang hijau kedalam polibek d. Beri label “A2” pada polibeg yang akan diletakkan pada tempat terang, dan label “B2” untuk tempat gelap e. Untuk tempat gelap, agar terhindar dari cahaya tutup dengan kardus. f. Siramlah kacang hijau setiap hari g. Ukur dan amati setiap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau setiap harinya.
Metabolisme Lemak 1. Lemak diemulsikan oleh empedu lalu diicerna di dalam usus halus bagian duodenum/usus dua belas jari oleh enzim lipase sehingga terpecah menjadi asam lemak dan gliserol 2. Asam lemak mengalami β-Oksidasi menjadi asetil Co-A lalu masuk ke siklus kreb. 3. Gliserol akan diubah menjadi gliseraldehid-3 phosfat (PGAL) lalu masuk ke tahap glikolisis. 4. Karena banyak mengandung atom C, lemak menghasilkan lebih banyak energi yakni 9,3 kkal dan 129 ATP.
Kelainan Terpaut Kromosom X 1. Hemofilia 2. Butawarna 3. Anondentia Kelainan Terpaut Kromosom Y 1. Hypertrichosis
2. Hemofilia XHXH: wanita normal XHXh: Wanita carier XhXh: wanita hemoflia (letal/mati) XHY: Pria normal XhY: pria hemofilia
1. Buta warna XBXB: wanita normal XBXb: Wanita carier XbXb: Wanita buta warna XBY: Pria normal XbY: Pria buta warna
21 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954
Metabolisme Protein 1. Protein dicerna di lambung oleh pepsin, renin dan di duodenum oleh tripsin menjadi asam amino. 2. Asam amino digunakan sebagai sumber energi setelah transminasi (pemindahan gugus) dan deaminasi (pelepasan nitrogen). 3. Asam amnio harus diubah menjadi bentuk lain untuk masuk jalur repirasi. a) Gliserin, serin, alanine, sistein diubah menjadi asam piruvat b) Fenilalanin, leusin, lisin, triptofan, tirosin, isileusin diubah menjadi asetil Co-A. c) Asam amino aspargin dan aspartate diubah menjadi oksaloasetat d) Asam amino glutamin, glutamate, arginine, histidine, prolin diubah menjadi ketoglutarat.
HADI AZOLLA Konsultasi: 0895331133954
22 Hadi Azolla/Biologi/0895331133954