II.2. BATUAN BATUAN SEDIMEN EVAPORITE EVAPORITE
Evapor Evaporite ite ini adalah adalah jenis jenis endapa endapan n senyawa senyawa garam garam padat padat yang yang terben terbentuk tuk akibat akibat evaporasi evaporasi (penguapan (penguapan oleh sinar matahari). Artinya evaporite evaporite terbentuk terbentuk di permukaan permukaan pada kondisi tekanan rendah. Karena evaporit ini begitu mudah terdisintegrasi karena lunak dan mudah larut (apalagi terubah, kena air saja larut) maka evaporite hadir sebagai fase sekunder pengisi rongga pada batuan lain, meski begitu formasi besar dari batuan ini juga banyak dijump dijumpai ai di daerah daerah kering kering dengan dengan salinit salinitas as air tinggi tinggi dan di daerah daerah gurun gurun evapo evaporit rit ini endapan endapanny nyaa bisa bisa mencap mencapai ai km karena karena evapor evaporite ite ini adalah adalah kristal kristalin in yang yang tidak tidak seperti seperti sedimen klastik artinya evaporite tidak mempunyai pori seperti gelas kaca dan kalau seal rock (batuan penyekat) bagi reservoir reservoir minyak raksasa di negara!negara arab di dominasi oleh evaporit. Evaporit ini secara umum (meski tidak semua) didominasi oleh halite (batugaram), anhidrit, dan gipsum. "#$ yang tiga itu dominan karena ada delapan puluh jenis mineral yang merupakan jenis endapan evaporit ini (%tewart, &') Evaporit ini seperti dijelaskan diatas bisa originnya marine (terbentuk di laut) atau non!marine (di darat). yang di marine evaporitnya bermacam ! macam meski gipsum dan anhidri anhidritt serta serta halit halit merupa merupakan kan jenis jenis yang yang paling paling dominan dominan.. ipsum ipsum merupa merupakan kan jenis jenis yang yang paling banyak dibandingkan anhidrit di endapan e ndapan evaporit modern, tapi anhidrit melimpah di evaporit evaporit purba purba melihat melihat rumus rumus kimia anhidrit ini *hampir+ *hampir+ sama kayak gipsum ( perbedaanya perbedaanya adalah gipsum mengikat mengikat air dalam strukturny strukturnya) a) maka bisa disimpulkan disimpulkan kalau anhidrit anhidrit ini merupakan hasil alterasi diagensis dari gypsum. ntuk evaporit non!marine dicirikan oleh mienral ! mienral yang tidak umum di lingkungan evaporit marine karena alasan unsur kimia campuran dalam air di non!marine beda dengan lingkungan marine yang punya salinitas yang tinggi (misalnya di non marine itu bikarbonatnya lebih banyak karena banyak - /, magnesiumnya lumayan banyak, tapi sedikit atau hampir tidak ada klorin tidak seperti dilaut banyak klorin untuk membentuk halit). karena keberagaman jenis unsur yang terlarut dalam air membuat komposisi garam!garam evaporit di non!marine ini cukup beragam dan komplek maka hadir kelompok!kelompok mineral evaporit sekunder kayak bloedite (0a/%1.23/), boraks (0a/415(3)1.63/), epsomite epsomite (7g%1.23/ (7g%1.23/), ), gaylussite gaylussite (0a/-.(0a/-.-a-. a-.53/) 53/),, glauberite glauberite (0a/-a(%1) (0a/-a(%1)), ),
magadiite (0a%i2(3)), mirabilite (0a/%1.83/), thernadite (0a%1), dan trona (0a/3(-)/./3/). 7eski demikian endapan evaporit non marine juga kaya a kan anhidrit, gipsum, dan halit.
Kelompok!kelompok yang umum untuk mineral evaporit (4oggs, 9r /88') 9ika memperhatikan tabel diatas maka diketahui ada tiga kelompok utama di mineral!mineral evaporit ini yaitu kelompok klorida, sulfat, dan karbonat, batuan dengan kandungan halit yang tinggi (batuan sedimen evaporit yang disusun halit) disebut sebagai rock salt (atau garam batu) (di boggs, 9r /88' hal &&) batuan yang dominan disusun gipsum atau anhidrit nama batuannya sama seperti nama mineralnya yaitu gipsum atau anhidrit saja. :etapi ada beberapa geologis yang memakai istilah rock gypsum atau rock anhydrite tetapi ada juga yang memadankan kata salt diakhir daripada memaakai *rock+ diawal seperti istilah potash salt (atau garam potas yaitu garam kaya potasium atau K kelompok sylvite, carnalite, langbeinit, polihalit, kainit liat tabel diatas).
ambar diatas adalah white sand (di new me;ico A%) yaitu garam garam gipsum berukuran pasir yang berada dipermukaan daerah kering dapat membentuk struktur bedform seperti gambar ripple yang terlihat diatas.
:ekstur khas pada kristal evaporit *hopper+ dan chevron te;ture.
1. Gipsum (CaSO4.2H2O) da A!id"i# (CaSO 4)
Kalsium sulfat diendapkan secara dominan dalam bentuk gipsum (-a%1./3/). gipsum ini akanteralterasi menjadi bentuk pseudomorfnya yaitu anhidrit (-a% 1). Ketika burial terjadi gipsum dapat mengalami dehidrasi, hilangnya air (3/) ini bisa mencapai 1= dari total air pada yang terikat dalam gipsum (4oggs 9r, /88') dan akan terubah menjadi anhidrit (-a%1). Ketika terjadi uplift anhidrit yang terbentuk tadi dapat terubah kembali menjadi gipsum (terhidrasi kembali). >erubahan volume karena proses dehidrasi dan hidrasi ini dapat mengganggu (merubah) struktur dan tekstur penendapan yang telah terbentuk sebelumnya, dan banyak dari endapan kalsium sulfat dicirikan oleh kemas yang terdistorsi. :iga kelompok strkuktur yang umum dijumpai pada anhidrit berdasarkan fabrik, perlapisan dan kehadiran atau ketidakhadiran dari distorsi ini? nodular anhydrite, laminated anhidrite, dan massive anhydrite.
Anhidrit nodular, merupakan bentuk tidak beraturan dari suatu gumpalan (batuan) anhidrit yang secara sebagian atau keseluruhan terpisah dari garam lain atau dalam matrik karbonat. maka dikenal istilah strukur chickenwire untuk jenis anhidrit nodular yang
menandung massa anhidrit terpisah membentuk komponen agak memanjang, poligon tak beraturan yang terpisah oleh mineral lain (sebagai matrik) berupa karbonat atau lempung. "ormasi anhidrit nodular, dimulai oleh pertumbuhan displasif dari gipsum dalam sedimen karbonat atau sedimen lempungan. kristal gipsum kemudian akan teralterasi menjadi pseudomorph anhidrit, dengan berlanjut bertambah besar (ukuran kristalnya) dengan bertambahnya jumlah ion -a/@ dan %1/! kedalam struktur kristal yang sudah terbentuk dari luar. struktur chickenwire anhidrit ini terbentuk ketika ukuran kristal bertambah besar, dan nodul nodul ini bergabung dan terganggu (mengkerut karena kehilangan air dan bertambah besar karena ion dari luar dan terikat oleh matrik yang berasal dari semen atau material kimia insitu). banyak sedimen berada disitu (tempat terbentuknya anhidrit chickenwire) menjadi tertekan (karena pertumbuhan nodul anhidrit ini) dan akhirnya terikat (atau mengikat) struktur chickenwire ini hingga akhirnya kompak dengan sendirinya karena proses diagenesis. jadi struktur chickenwire itu adalah kumpulan kumpulan nodul anhidrit yang tumbuh di dalam sana karena proses diagenetik (hilangnya struktur air pada gipsum or terdehidrasi dan membentuk nodul kemudian nodul ini bertambah besar karena keberadaan ion -a/@ dan %1/! yang disuplai dari lingkungan sekitar).
%truktur chickenwire (nodul nodul anhidrit) yang tertanam dalam matrik
aminated anhydrite, merupakan laminasi anhidrit yang berwarna putih, laminasi anhidrit atau gipsum ini dapat berselingan (alternatesi) dengan lamina berwarna abu abu glelap sampai hitam yang kaya akan dolomite atau material organik. aminae hadir dalam beberapa mlimeter hingga cm (jarang). 4anyak laminasi tipis umumnya seragam, dengan
otank planar yang tegas. bahkan banyak laminae ini dapat dilacak secara lateral dan panjangnya bisa mencapai 88 km (4oggs, /88', Bean dan Anderson &26). dan suksesi vertikalnya bisa mencapai ratusan meter. laminasi evaporit yang dapat tersebar presisten secara lateral karena hal ini mengindikasikan kondisi pegnendapan di area yang luas, laminasi ini hadir melalui presipitasi evaporit di air tenang (below wave base. dpat terbentuk di lingkunga shallow water area yang terlindung dari bottom current dan agitation wave yang kuat atau di lingkungan laut dalam. laminasi anhidrit ini contohnya ada di formasi -astile Amrik berumur permian.
nodul anhidrit dalam layer gipsum (kanan) nodul gipsum dalam layer anhidrit dipermukaan (kiri) 4eberapa laminasi anhidrit ini terbentuk atau hadir bersama nodul anhidrit, yang menunjukan proses diagentik dimana nodul ini hadir dari hasil alterasi gipsum yang sudah ada sebelumnya (lamina gipsum). Anhidritpun bisa terbentuk dipermukaan ketika gipsum tersingkap dan terjadi evaporasi lanjut hingga gipsum kehilangan air (CE- (-0C%) volume 5/ &&1 dalam Evaporite %eDuences in >etroleum E;ploration? eological 7ethods, olume ) melalui mekanisme terbentuknya dessication crack pada gipsum yang tersingkap dan terjadi pergantian (alterasi) oleh anhidrit, tapi paling umum terbentuk pada Fona vadose (vadose Fone) yaitu area dangkal di bumi yang berada dekat dengan permukaan diatas water table (muka air) dari air tanah (ground water) karena dibawah Fona vadose (atau disebut juga Fona freatik) dimana air tanah hadir disitu (dibawah water table atau saturation Fone) maka disitu gipsum yang terbentuk karena ada air atau dengan analogi sederhana anhidrit terbentuk jika ion ion sulfat dan kalsium kaya disitu dan tidak ada air sebaliknya jika ada air maka gipsum yang terbentuk. tapi proses ini (presipitasi langsung) jarang (umum di daerah sabkha
yang kering dan water table or muka air dari air tanah sangat dalam) proses terbentuknya anhidrit umumnya hadir secara sekunder (diagensis) hasil alterasi dari gipsum. 4ahkan Cosen dan
3alit
adalah senyawa
kimia dengan rumus
molekul 0a-l.
%enyawa
ini
adalah garam yang paling memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular . %ebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan. 3alit ini terbentuk di laut dangkal dan dapat juga terbentuk pada lingkungan laut dalam (bila ada struktur laminasinya) dan ketebalannya bisa mencapai 888 m, laminasi endapan halit umumnya berlaminasi bersama lamina karbonat dan anhidrit. Anhidrit bersama mineral seperti dolomit, kalsit, kuarsa, dan lempung dapat hadir sebagai inklusi. lamina yang mengandung banyak inklusi berwarna hitam dapat beralternasi (berselingan) dengna lamina yang miskin inklusi (sehingga ada kesan alternasi (laminasi) halit terang gelap. halit juga bisa membentuk struktur dan tekstur internal yang sama dengan mineral evaporit lainnya semacam bedform (ripple) cross bed dan lain sebagainya.
Akumulasi halit yang membentuk struktur ripple
4utiran klas halite di laut mati (dead sea yaitu *danau+ tertutup antara yordan dan $srael)
Halit (NaCl)
II.. Asa$ Usu$ Edapa E*ap+"i# (O"i,i O- E*ap+"i# Dp+si#s)
4anyak model yang menjelaskan bagaimana terbentuknya endapan evaporit ini, bukan hanya karena keterdapatannya dekat dengan permukaan sehingga memudahkan para ahli untuk menelitinya tapi juga variasi keberagaman lingkungan pengendapan dan setting geologi yang mengontrol keterbentukan formasi evaporit ini sehingga mengundang para sedimentologis untuk mengkaji bagaimana keterbentukan endapan evaporit ini, sehingga satu model belum tentu bisa digunakan pada model lain karena tiap model menjelaskan setting geologi tersendiri.
ingkungan pengendapan evaporit modern Balam 4oggs 9r (/88') disebutkan ada tiga model (hipotesis) yang umum dipakai dalam hal ini (deep vs shallow water)? deep!water deep!basin model, shallow!water shallow! basin model, dan shallow water deep basin model (ilustrasinya bisa diliat dibawah).
ilustrasi 3 model pendapan evaporit (Kendall 1979 dalam Boggs, !!") 4ila memperhatikan model diatas semuanya berada pada lingkungan transisi, istilah dalam dan dangkalnya adalah dalam dan dangkalnya lingkungan *laut+ transisi bukan deep basin di ocean. pada model pertama dijelaskan kondisi air penuh mengisi basin yang dibatasi oleh suatu barier (penghalang) berupa sedimen hasil akumulasi yang dibawa dari laut atau darat oleh 4oggs dan Kendall diistilahkan sebagai sill (sill ini bisa saja diis oleh gamping transisi macam di neagar negara arab sana yang ada inner rampnya or rimmed platform or epeiric sea) sill ini karena cukup tinggi maka bisa menjaga air dalam *laut tertutup+ yang tercipta ini dari air laut lepas yang ada dilaut (lihat gambar diatas) dari mode pertama struktur evaporit yang terbentuk kemungkinan akan berstruktur laminasi karena kondisi arus yang tenang dibagian dasar seirirng dengan evaporasi berjalan yang meninggalkan presipitasi garam evaporit. >ada model kedua dimana basin dari *laut tertutup+ yang terbetnuk lebih dangkal karena sillnya pendek dan lingkungan morfologi ke arah landward (darat) yang landai juga maka terbentuklah lingkungan *laut tertutup+ yang dangkal disini arusnya kuat dan pengaruh
dari overflow (limpahan) air laut ke dalam cekungan ini bisa terjadi sehingga akan mempengaruhi salinitas dari air asin yang ada didalamnya, tipikal daerah ini arusnya kuat dan endapan evaporitnya berasosiasi dengan endapan arus tidal (pasang) ketika air laut naik pada periode tertentu dan cekungannya dangkal bisa juga menghadirkan endapan evaporit yang tebal akibat subsidence. 7odel ketiga adalah shallow water!deep basin model, lebih jelasnya silahkan liat ilustrasi diatas, cekungannya tebal tapi disi oleh air yang sedikit. pokoknya pada lingkungan ini tentu saja terjadi evaporasi (karena laut tertutup pokoknya syaratnya laut teertutup), proses level air di basin jadi turun drastis ini akibat proses yang disebut oleh boggs (/88') sebagai evaporative drawdown (evaporasi yang sangat tinggi dan tidak sering terjadi arus pasang (tidal) akibatnya tinggal menyisakan garam!garam evaporit di dasar cekungan karena airnya udah habis nguap, tapi air bisa aja ngisi basinnya melalui air ujan (kalo sukur sukur ada ujan) dan melalui periodic overflow (pasang) serta seepage inflow (rembesan air laut yang nerobos sill). $tu adalah gambaran cross section untuk lingkungan laut epeiric oleh Kendal (&2&, dalam 4oggs, /88'), evaporit kan endapannya bukan cuma di laut loh (seperti penjelasan penjelasan paragraf paragraf sebelumnya) kata m Caymond (/88/) evaporit ini juga bisa di lingkungan danau daerah kering (playa lake), diteluk yang tertutup dengan inflow dari air laut yang masuk lewat celah pada barier yang kecil, serta pada lingkunga sabkha dan isolated barier (epheiric) seperti yang dijelasin boggs diatas.
$lustrasi settting lingkungan pengendapan evaporit (dalam Caymond /88/ dari berbagai sumber) %alinitas dan densitias meningkat, air akan mulai mengendapkan mineral evaporit dan ketika air laut (yang belum) tertutup ini masih menyatu dengan laut lepas (ilustrasi gambar b diatas) maka dengan tingkat evaporasi yang tinggi lama kelamaan keduanya akan berpisah, dan terbentuklah setting laut tertutup. Air laut menurut Caymond menyuplai 7g%1 yang akan membentuk gipsum dan anhidrit nantinya. untuk model lingkungan seperti pada model diatas (pesisir laut di daerah kering macam pantai di gurun, tidak perlu penghalang buat mengendapkan evaporit karena terlalu kering dan tingginya tingkat penguapan yang terjadi. 7enurut boggs (/88') bukan hanya faktor kimia yang bekerja pada pengendapan evaporit, aspek psika juga berpengaruh pada pengendapan evapoirt seeprti pada mekanisme transport hingga pengendapan pada sedimen silisiklastik. maka proses proses macam normal fluid flow, mass transport macam slump, or gravity kayak turbidity current jugDa bisa terjadi dan menghasilkan endapan evaporit (di deep water), maka struktur struktur di batuan klastik macam grading cross bedding, or ripple mark juga bisa hadir (lihat gambar!gambar sebelumnya dan penjelasan diatas). DAFTAR PUSTAKA
https?GGthekoist.wordpress.comG/8/G8'G82Gceuk!urang!sunda!mah!epaporit!creeet!dan! batuan!sedimen!jenis!lain!chemicalbilogical!and!carboniferousG https?GGid.scribd.comGdocG6586'G4A:A0!%EB$7E0!00KA%:$K!doc; https?GGwanibesak.wordpress.comG/88G8&G/Gtahap!tahap!pembentukanaaaa=-/=A8naclG http?GGwww.docstoc.comGdocsG5&'&&&8G7E0E0A!4A:A0!%EB$7E0