SPO – SPO BANK DARAH DAFTAR ISI : 339 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Permintaan Darah Yang Diminta Pasien Ke Bank Darah
340 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Penerimaan Darah Dari PMI Ke Bank Darah
341 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Donor Keluarga
342 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Penyimpanan Darah Dan Produk Darah
343 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Persiapan Sampel Pemeriksaan
344 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Penyerahan Darah Dan produk Darah
345 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Pencatatan Dan Pelaporan Dari Reaksi Yang Timbul Dari Transfusi Darah
346 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Pemeriksaan Darah Cito /Emergency
347 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Permintaan Darah KePMI Untuk Pasien Askes Negeri
348 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Pengoperasian Id Incubator 37 S Ii
349 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Pengoperasian Id Centrifuge 12 S Ii
350 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Pengoperasian Centrifuge EBA 20
351 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Pengoperasian Blood Bank Refrigerator Dometik MP 295
352 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Respontime Permintaan Darah
353 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Program Pendidikan Pelatihan Bagi Staf Pelayanan Darah
354 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Pengoperasian Mikropipet
355 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Penggunaan Plasma Expresor
356 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Penggunaan Electrik Tube Sealer Genesisse 330
357 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 / SPO/LAB/RSI-SA/2013
Validasi Alat
358 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 / SPO/LAB/RSI-SA/2013
Pemeriksaan Crossmatch
359 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Pemeriksaan Golongan Darah
360 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Operan Jaga Shif
361 /SPO/LAB/RSI-SA/2013
Permintaan Darah Dari Luar Rumah Sakit
362 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 / SPO/LAB/RSI-SA/2013
Pemusnahan Darah
363 /SPO/LAB/RSI-SA/2013 / SPO/LAB/RSI-SA/2013
Retur Darah
PERMINTAAN DARAH YANG DIMINTA PASIEN KE BANK DARAH
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
339/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Prosedur pengajuan permintaan darah yang diminta pasien untuk keperluan transfusi dari Rawat Inap dan Rawat Jalan ke Bank Darah.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Permintaan darah yang diminta pasien ke Bank Darah
Kebijakan
Setiap pengajuan permintaan darah disertai dengan blangko permintaan darah yang diisi lengkap dan contoh dar ah pasien.
Prosedur
1. 2. 3.
4.
5. 6.
7. 8.
9.
Instalasi terkait
1. 2.
Perawat menulis permintaan darah pada blangko permintaan darah Blangko permintaan darah dibuat rangkap 2 dengan rincian pertama untuk Bank Darah, dan lembar ke dua untuk rekam medis medis Blangko permintaan darah harus diisi lengkap dan jelas ( nama, no rekam medis ,umur, ruang, gol darah, jenis darah, jumlah ,tgl permintaan, nama dokter yang meminta . Blangko permintaan darah sesuai dengan status pasien ( umum /jamsostek berwarna putih , askes berwarna kuning, kun ing, jamkesmas, jamkesda berwarna hijau, jampersal berwarna pink) Dokter yang mengajukan permintaan darah harus membubuhkan nama dan tanda tangan pada blangko permintaan darah Pengajuan blangko permintaan darah harus disertai contoh darah pasien (contoh darah pasien harus disertai dengan identitas pasien yang lengkap dan jelas) Blangko permintaan darah diantar ke Bank Darah oleh perawat atau petugas yang berwenang dan menulis dinbuku penerimaan sampel. Petugas Bank darah menerima blangko dan sampel darah kemudian mengcroschek kembali antara blangko dan sampel darah tersebut (nama ,no rekam medis , gol darah dan ruang ) Petugas Bank darah melakukan pemeriksaan gol darah dan croosmatch antara darah pasien dan darah donor yang ditulis dalam lembar cheklist pemeriksaan .
Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Jalan
PERMINTAAN DARAH YANG DIMINTA PASIEN KE BANK DARAH
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
339/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Prosedur pengajuan permintaan darah yang diminta pasien untuk keperluan transfusi dari Rawat Inap dan Rawat Jalan ke Bank Darah.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Permintaan darah yang diminta pasien ke Bank Darah
Kebijakan
Setiap pengajuan permintaan darah disertai dengan blangko permintaan darah yang diisi lengkap dan contoh dar ah pasien.
Prosedur
1. 2. 3.
4.
5. 6.
7. 8.
9.
Instalasi terkait
1. 2.
Perawat menulis permintaan darah pada blangko permintaan darah Blangko permintaan darah dibuat rangkap 2 dengan rincian pertama untuk Bank Darah, dan lembar ke dua untuk rekam medis medis Blangko permintaan darah harus diisi lengkap dan jelas ( nama, no rekam medis ,umur, ruang, gol darah, jenis darah, jumlah ,tgl permintaan, nama dokter yang meminta . Blangko permintaan darah sesuai dengan status pasien ( umum /jamsostek berwarna putih , askes berwarna kuning, kun ing, jamkesmas, jamkesda berwarna hijau, jampersal berwarna pink) Dokter yang mengajukan permintaan darah harus membubuhkan nama dan tanda tangan pada blangko permintaan darah Pengajuan blangko permintaan darah harus disertai contoh darah pasien (contoh darah pasien harus disertai dengan identitas pasien yang lengkap dan jelas) Blangko permintaan darah diantar ke Bank Darah oleh perawat atau petugas yang berwenang dan menulis dinbuku penerimaan sampel. Petugas Bank darah menerima blangko dan sampel darah kemudian mengcroschek kembali antara blangko dan sampel darah tersebut (nama ,no rekam medis , gol darah dan ruang ) Petugas Bank darah melakukan pemeriksaan gol darah dan croosmatch antara darah pasien dan darah donor yang ditulis dalam lembar cheklist pemeriksaan .
Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Jalan
PENERIMAAN DARAH DARI PMI KE BANK DARAH
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
340/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Penerimaan darah dari Palang Merah Indonesia ke bank Darah adalah menerima darah yang sudah dipesan untuk stok di Bank Darah.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Penerimaan darah dari PMI ke Bank Darah
Kebijakan
Darah yang sudah diterima dari Palang Merah Indonesia telah memenuhi syarat uji saring dan telah dikonfirmasi gol darah.
Prosedur
1. Petugas Palang Merah Indonesia datang ke Bank darah dengan membawa darah yang sudah dipesan 2. Petugas Palang Merah Indonesia memberikan kwitansi dan surat pengantar (no, jenis darah,banyaknya ,no kantong darah) untuk di cocokkkan dengan permintaan dari Bank darah 3. Bila sudah cocok baik no,jenis darah,banyaknya ,no kantong darah petugas Bank darah menandatangani surat pengantar tsb. 4. Petugas Bank darah menulis berita acara serah terima darah dan ditandatangani oleh kedua belah pihak . 5. Petugas Palang Merah Indonesia memasukkan darah ke rerigerato r . 6. Penataan di refrigerator dilakukan secara FIFO. 7. Petugas Bank Darah menulis dibuku stok darah 8. Petugas Bank Darah menginput data darah yang didrooping (no kantong ,tgl donor,tgl exp,jenis darah,gol darah,tgl penerimaan darah) di komputer.
Instalasi terkait
Petugas BDRS
DONOR KELUARGA
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
341/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/2
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Donor keluarga adalah apabila stok darah di Bank darah maupun di Palang Merah Indonesia tidak ada
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Donor Keluarga.
Kebijakan
Untuk kebutuhan darah yang tidak ada harus disediakan donor keluarga/ donor pengganti.
Prosedur
1. Petugas Bank Darah telphone ke Palang Merah Indonesia untuk mengajukan permintaan darah 2. Bila stok darah di Palang Merah Indonesia kosong, petugas Palang Merah Indonesia memberitahukan bahwa darah yang diminta tidak ada (via telphone) 3. Petugas Bank darah memberitahukan ke bangsal bahwa darah yang diminta pasien tidak ada . 4. Perawat memberitahukan kepada keluarga bahwa darah yang dipesan pasien tidak ada 5. Perawat menganjurkan kepada keluarga untuk mencari donor pengganti . 6. Perawat menganjurkan kepada keluarga nya datang ke Bank Darah untuk informasi lebih lanjut. 7. Petugas Bank darah memberikan informasi kepada keluarga pasien untuk melakukan pemeriksaan golongan darah ( pemeriksaan golongan darah bisa dilakukan di laboratorium dengan administrasi ditanggung oleh keluarga pasien atau pemeriksaan golongan darah juga bisa dilakukan di Palang Merah Indonesia) 8. Apabila dari keluarga yang periksa golongan darah ada yang cocok ,petugas Bank darah telphone ke ruangan. 9. Apabila dari keluarga golongan darahnya tidak ada yang cocok ,maka keluarga mencari donor pengganti lainnya untuk cek golongan darah ,sampai didapatkan golongan darah yang sama. 10. Perawat mengambil contoh darah pasien . 11. Perawat membuatkan blangko permintaan darah yang lengkap dan sudah ditandatangani oleh dokter,dan membawakan contoh darah pasien untuk di bawa ke Bank darah.
DONOR KELUARGA
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
341/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
2/2
Prosedur
12. Contoh darah pasien dan blangko permintaan darah di berikan ke Bank darah kemudian petugas bank darah mencocokkan antara contoh darah pasien dan blangko tersebut (identitas pasien ) 13. Bila sudah cocok petugas Bank darah menyetempel blangko tersebut dengan stempel golongan darah yang sesuai diblangko 14. Petugas Bank darah memberikan blangko dan contoh darah pasien untuk dibawa ke Palang Merah Indonesia 15. Keluarga pasien yang mempunyai golongan darah yang sama beragkat ke Palang Merah Indonesia dengan membawa sampel darah dan blangko. 16. Keluarga pasien mendapat kartu pengambilan darah ( jam pengambilan sudah tertulis) ,kemudian diserahkan ke bank darah . 17. Petugas menghubungi sopir rumah sakit untuk mengambil darah dengan membawa kartu pengambilan darah dan cool box yang sudah berisi es pack 18. Sopir rumah sakit berangkat ke Palang Merah Indonesia 19. Sopir rumah sakit memberikan kartu pengambilan darah kepada petugas Palang Merah Indonesia. 20. Petugas Palang Merah Indonesia mengcroschek kartu tersebut ( nama ,gol ,jenis darah,dan jam yang tertera dikartu tersebut) 21. Petugas Palang Merah Indonesia memberikan darah sesuai dengan yang tertera dikartu 22. Sopir rumah sakit menandatangani blangko pengambilan darah 23. Sopir rumah sakit datang ke Bank darah dengan membawa darah . 24. Petugas Bank darah membuatkan billing untuk pasien tersebut. 25. Petugas Bank Darah mencocokkan antara kantong darah dan blangko permintaan darah 26. Petugas Bank darah menulis dibuku register permintaan darah 27. Petugas bank darah telphone ke ruangan untuk mengambil darah.
Instalasi terkait
Petugas BDRS
PENYIMPANAN DARAH DAN KOMPONEN DARAH
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
342/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Penyimpanan darah dan komponen darah adalah menyimpan darah donor sesuai dengan suhu 2-6 ⁰ C agar terjaga kualitasnya.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Menyimpan darah dan komponen darah.
Kebijakan
Bank darah RSI Sultan Agung melakukan penyimpanan darah didalam Refrigerator dengan suhu 2-6 ⁰ sebelum diberikan kepada pasien
Prosedur
1. Identitas yang ada dikantong darah yang meliputi tanggal pengambilan / golongan darah / No. kantong dan tgl expdarah ditulis dibuku droping darah . 2. Darah disimpan didalam Blood Bank dengan suhu 2ºC sampai 6 ºC 3. Penyusunan di Refrigerator diurutkan berdasarkan tanggal pengambilan donor lebih awal ( FIFO) 4. Pengontrolan suhu dilakukan 3X sehari dengan ketentuan shif pagi jam 07.00 wib, shif siang jam 14.00 wib, dan shif malam jam 21.00 wib. 5. Lama penyimpanan darah adalah 21 hari sampai 42 hari setelah pengambilan darah dari donor. 6. Sisa darah yang ada di Bank darah dan mendekati exp ( kira - kira kurang dari 1 minggu) diretur ke PMI untuk diganti tgl donor yang baru. 7. Penggantian darah donor yang baru diberikan pada drooping berikutnya. 8. Apabila ada darah yang rusak ,sisa darah pasien, kadaluarsa maka darah tersebut dimusnahkan dengan membuat berita acara
Instalasi terkait
Petugas BDRS
PERSIAPAN SAMPEL PEMERIKSAAN
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
343/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Persiapan sampel pemeriksaan adalah menyiapkan sampel darah pasien untuk transfusi darah sebelum dilakukan pemeriksaan gol darah dan crossmacth
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Persiapan sampel pemeriksaan
Kebijakan
Menjaga sampel darah pasien untuk transfusi agar tepat guna sebelum dilakukan pemeriksaan crossmatch
Prosedur
1. Sampel dari ruangan - Petugas Bank darah menerima sampel darah dari pasien untuk transfusi darah yang diantar oleh perawat atau petugas yang berwenang . - Petugas Bank darah sebelum melakukan pemeriksaan gol darah dan croos mach melakukan pengecekan ulang antara sampel dan blangko pemeriksaan (nama,umur,no rm,ruang,) - Setelah semua benar-benar sesuai baik di blangko maupun disampel darah, petugas Bank darah melalukan pemeriksaan gol darah dan crossmatch 2. Sampel via telphone - Petugas Bank darah mencari sisa sampel pemeriksaan darah rutin dari pasien yang akan transfusi - Petugas Bank darah menghubungi perawat (via telphone) memberitahukan masih atau tidaknya sisa sampel darah dari p asien tersebut. - Apabila sisa sampel darah habis perawat mengambilkan darah lagi untuk dikirim ke Bank darah sebagai sampel darah p asien - Apabila sampel darah masih ada petugas Bank darah menyiapkan sampel darah untuk di cocokkan antara sampel dan blangko permintaan ((nama,umur,no rm,ruang,) - Setelah semua benar-benar sesuai baik di blangko maupun disampel darah, petugas Bank darah melalukan pemeriksaan gol darah dan crossmatch
Instalasi terkait
Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Jalan
PENYERAHAN DARAH DAN PRODUK DARAH
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
344/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur
Instalasi terkait
Penyerahan darah dan produk darah adalah menyerahkan darah dan produk darah untuk keperluan transfusi dari bank darah ke bangsal. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Penyerahan darah dan produk darah. Pemberian darah harus dilakukan dengan benar sesuai prosedur yang ditetapkan 1. Petugas Bank darah menginformasikan ke bangsal via telphone bahwa darah yang dipesan sudah dapat diambil. 2. Perawat mengambil darah yang siap untuk transfusi ke bank darah rumah sakit 3. Petugas Bank darah melengkapi label darah dengan mengisi(no kantong,gol darah,volume,jenis komponen darah,tgl pembuatan,tgl kadaluarsa,nama pasien,no RM,ruang) 4. Petugas Bank darah mencocokkan nomor kantong pada selang darah dengan label dan stiker kantong darah semuanya harus cocok 5. Petugas Bank Darah menyiapkan tanda bukti penyerahan darah dan menuliskan nama dokter yang meminta, rumah sakit,bagian/kelas,tgl permintaan,nama pasien,no rekam medis,jml darah yg diminta,no bagian/kantong,darah diberikan tgl berapa,jenis komponennya. 6. Perawat membubuhkan tanda tangan dan nama jelas pada kolom penerima dengan sebelumnya membaca dan menyetujui yang ditulis pada tanda bukti tersebut. 7. Petugas Bank Darah mencocokkan sekali lagi mengenai identitas darah dengan identitas pasien dan tanda bukti penyerahan darah sebelum diserahkan 8. Perawat menerima darah yang sebelumnya mencocokkan lagi mengenai identitas pasien ,identitas darah ,label darah, tanda terima darah dan ditulis dibuku pengambilan darah. 9. Petugas Bank darah meminjamkan cool box ke perawat 10. Perawat menulis di buku peminjaman cool box ( no ,tgl pinjam ,nama perawat yang meminjam, nama petugas Bank 11. Perawat mengembalikan cool box ke Bank Darah setelah selesai transfusi dengan menuliskan tgl,dan jam kembali dibuku peminjaman cool box 12. Petugas bank darah menerima cool box dan membersihkannya dengan di lap menggunakan kapas alkohol 70% dan dikeringkan dengan menggunakan tissue kering. 1.Bangsal R.Inap 2.Rawat jalan
PENCATATAN DAN PELAPORAN DARI REAKSI YANG TIMBUL DARI TRANFUSI DARAH
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
345/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Reaksi transfusi adalah suatu kejadian atau reaksi yang timbul didalam tubuh pada saat transfusi .
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pencatatan dan pelaporan dari reaksi yang timbul dari transfuse darah.
Kebijakan
Setiap kejadian reaksi transfusi harus dilaporkan ke petugas Bank darah rumah sakit dengan menulis di blangko pemantauan reaksi transfuse
Prosedur
1. Jika terjadi reaksi transfusi perawat melaporkan kejadian tersebut ke petugas Bank darah dengan menulis di blangko p emantauan reaksi transfusi 2. Perawat mengembalikan sisa darah keBank darah dengan menuliskan di blangko retur darah
3. Petugas Bank darah mencatat laporan kejadian reaksi transfusi pada buku catatan reaksi transfusi darah. 4. Hasil catatan semua pasien reaksi transfusi direkap setiap bulan sekali untuk dilaporkan ke kepala instalasi laboratorium 5. Petugas Bank darah memusnahkan sisa darah tersebut dengan menulis dibuku berita acara pemusnahan darah 6. Semua darah yang sudah dicatat dibuku pemusnahan darah dikumpulkan dan dimasukkan kedalam sampah medis ( warna kuning) 7. Petugas Bank Darah yang bertanggung jawab bersama clening servis membawa darah tersebut dengan troly ke insenerator . 8. Petugas Bank darah menyerahkan buku serah terima pemusnahan darah untuk di cek kembali (hari,tgl,jam) kepada petugas sanitasi yang jaga di bagian incenerator. 9. Petugas sanitasi menimbang darah yang akan dimusnahkan dan mencatat dibuku serah terima pemusnahan darah (kg) 10. Petugas sanitasi menandatangani buku serah terima pemusnahann darah. Instalasi terkait
Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat jalan Bagian sanitasi
PERMINTAAN DARAH CITO/ EMERGENCY
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
346/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/2
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Permintaan darah cito/emergency adalah permintaan darah yang dilakukan dengan cepat .
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk permintaan darah cito
Kebijakan
Permintaan darah cito/ emergency dapat dilakukan bila benar- benar dalam keadaan yang darurat.
Prosedur
1. Petugas ruangan telphone ke Bank darah untuk mengajukan permintaan darah sesuai dengan ke butuhkan pasien. 2. Petugas Bank darah melihat apakah stok darah yang diminta ada atau tidak. 3. Bila stok darah di Bank darah ada , maka petugas Bank darah memberitahukan ke ruangan bila darah akan dilakukan pemeriksaan crossmatch di Bank darah. 4. Bila stok tidak ada petugas Bank darah telphone ke Palang Merah Indonesia Cabang Kota Semarang menanyakan darah sesuai dengan yang d iminta pasien. 5. Petugas Bank darah telphone keruangan memberitahukan bahwa darah akan di crossmatch di Palang Merah Indonesia. 6. Perawat membuatkan blangko permintaan darah khusus ( tanpa crossmach) yang sudah lengkap dan ditandatangani oleh dokter yang meminta serta ditandatangani oleh pihak keluarga dan contoh darah pasien untuk dibawa ke bank darah 7. Petugas Bank darah mencocokkan antara blangko dan sampel tersebut 8. Apabila sudah cocok antara blangko dan sampel tersebut petugas bank darah menghubungi sopir rumah sakit. 9. Sopir rumah sakit berangkat ke Palang Merah Indonesia dengan membawa blangko permintaan darah, contoh darah pasien ,dan cool box yang sudah berisi es pack. 10. Setelah darah siap sopir membawa darah tersebut ke Bank darah 11. Petugas Bank darah mengecek antara no kantong darah, golongan darah dengan blangko penyerahan darah 12. Petugas Bank darah menulis jam datang darah, no kantong kebuku register permintaan darah darurat. 13. Petugas bank darah telphone keruangan untuk mengambil darah ke bank darah 14. Perawat datang keBank darah untuk mengambil darah
PERMINTAAN DARAH CITO/ EMERGENCY
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Prosedur
Instalasi terkait
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
346/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
2/2
15. Petugas Bank Darah memberikan darah yang sudah dimasukkan didalam cool box . 16. Perawat menerima darah tersebut dan menulis dibuku pengambilan darah ( no,nama, no rekam medis,jenis darah, jumlah, gol, ruang ,jam pengambilan, nama perawat yang mengambil, nam petugas Bank Darah yang menyerahkan) dan menulis dibuku peminjaman cool box. 17. Perawat mengembalikan cool box ke Bank Darah setelah transfusi dengan menulis tgl dan jam kembali pada buku peminjaman cool box 18. Petugas Bank darah menerima cool box dan membersihkannya dengan di lap kapas alkohol 70%.
Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Jalan
PERMINTAAN DARAH KE PMI UNTUK PASIEN ASKES NEGERI
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
347/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/2
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Permintaan darah ke Palang Merah Indonesia dilakukan apabila stok darah di Bank Darah tidak ada dan untuk pasien Askes Negeri.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk permintaan darah ke Palang Merah Indonesia untuk pasien Askes Negeri
Kebijakan
Setiap pengajuan permintaan darah disertai dengan blangko permintaan darah yang diisi lengkap baik nama pasien, no r ekam medis ,jenis darah,gol darah, jumlah .
Prosedur
1. Petugas ruangan menulis pengajuan permintaan darah (nama ,no rekam medis, tgl permintaan , jenis darah, jumlah,gol ) 2. Pengajuan permintaan darah dibuat rangkap 2 (yang lembar untuk Palang Merah Indonesia dan 1 lembar lagi untuk Bank darah. 3. Pengajuan permintaan darah harus diisi lengkap dan jelas ( Tgl, jenis darah, jumlah,gol dan ditandatangani oleh penanggung jawab Bank darah. 4. Blangko permintaan darah diantar ke Bank Darah oleh perawat atau petugas yang berwenang dan menulis dibuku penerimaan sampel. 5. Petugas Bank darah menerima blangko dan sampel darah kemudian mengcroschek kembali antara blangko dan sampel darah tersebut (nama ,no rekam medis , gol darah dan ruang ) 6. Petugas Bank darah menelphone sopir rumah sakit untuk membawa blangko dan contoh darah ke Palang Merah Indonesia . 7. Sopir rumah sakit berangkat ke Palang Merah Indonesia dengan membawa blangko permintaan darah, contoh darah pasien ,dan cool box yang sudah berisi es pack. 8. Setelah darah siap sopir membawa darah tersebut ke Bank darah 9. Petugas Bank darah mengecek antara no kantong darah, golongan darah dengan blangko penyerahan darah 10. Petugas Bank darah menulis jam datang darah, no kantong kebuku register permintaan darah darurat. 11. Petugas bank darah telphone keruangan untuk mengambil darah ke bank darah 12. Perawat datang keBank darah untuk mengambil darah
PERMINTAAN DARAH KE PMI UNTUK PASIEN ASKES NEGERI
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Prosedur
Instalasi terkait
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
347/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
2/2
13. Petugas Bank Darah memberikan darah yang sudah dimasukkan didalam cool box . 14. Perawat menerima darah tersebut dan menulis dibuku pengambilan darah ( no,nama, no rekam medis,jenis darah, jumlah, gol, ruang ,jam pengambilan, nama perawat yang mengambil, nam petugas Bank Darah yang menyerahkan) dan menulis dibuku peminjaman cool box. 15. Perawat mengembalikan cool box ke Bank Darah setelah transfusi dengan menulis tgl dan jam kembali pada buku peminjaman cool box 16. Petugas Bank darah menerima cool box dan membersihkannya dengan di lap kapas alkohol 70%.
Petugas BDRS
PENGOPERASIAN ID-INCUBATOR 37 S II
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
348/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
ID Incubator 37 S II adalah alat yang digunakan untuk menginkubasi sampel dalam pemeriksaan croos match
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pengoperasian ID- Incubator 37 S II
Kebijakan
Pengoperasian alat ID- Incubator 37 S II sesuai dengan protap yang berlaku.
Prosedur
1. Tempatkan alat pada tempat yang datar dengan posi si yang benar 2. Pastikan kabel listrik terpasang dengan benar 3. Nyalakan alat dengan menekan tombol power pada posisi ON yang terletak pada bagian belakang alat. 4. Tunggu beberapa saat, sampai display muncul tuli san READY 5. Masukkan liss coombs pada rak 6. Tutup cover dan tekan tombol TIMER1,TIMER 2, TIMER 3, lampu incubator akan menyala 7. Tunggu sampai alarm berbunyi dan lampu incubato r padam. 8. Buka cover,ambil Liss Coomds dan tutup k embali dengan benar.
Instalasi terkait
Petugas BDRS
PENGOPERASIAN ID-CENTRIFUGE 12 S II
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
349/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
ID Centrifuge 12 S II adalah alat yang digunakan untuk mengetahui hasil akhir pada croosmatch
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pengoperasian ID- Centrifuge 12 S II
Kebijakan
Pengoperasian alat ID- Centrifuge 12 S II sesuai dengan protap yang berlaku.
Prosedur
1. Tempatkan alat pada tempat yang datar dengan posisi yang benar 2. Pastikan kabel listrik terpasang dengan benar 3. Nyalakan alat dengan menekan dengan tombol power pada posisi ON yang terletak pada bagian belakang alat. 4. Tunggu beberapa saat , jika alat dalam posisi terbuka maka akan muncul tulisan OPEN LID, pada display 5. Masukkan liss Combs dengan posisi saling berhadapan, jika Memutar satu liss coombs gunakan imbangan 6. Tutup Cover sampai terkunci akan muncul tulisan READY Pada Display, tekan tombol START 7. Tunggu sampai alat berhenti secara otomatis dan Co ver akan Terbuka. 8. Untuk menghentikan mendadak tekan tombol STOP
Instalasi terkait
Petugas BDRS
PENGOPERASIAN CENTRIFUGE EBA 20
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
350/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Centrifuge EBA 20 adalah alat yang digunakan untuk memisahkan antara sel darah merah dengan serum
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pengoperasian centrifuge EBA 20 sesuai protap yang berlaku
Kebijakan
Pengoperasian alat Centrifuge EBA 20 sesuai dengan protap yang berlaku.
Prosedur
1. Tempatkan alat pada tempat yang datar dengan posisi yang benar 2. Pastikan kabel listrik terpasang dengan benar 3. Nyalakan alat dengan menekan dengan tombol power pada posisi ON yang terletak pada bagian belakang alat, kemudian 4. letakkan tabung sample yang akan di centrifuge dengan posisi yang seimbang , kemudian tutup kembali. 3. Atur kecepatan centrifuge dan waktu yang diperlukan 4. Tekan tombol START , tunggu sampai centrifuge ber henti 5. Buka dan ambil tabung sample yang telah di centrifuge.
Instalasi terkait
Petugas BDRS
PENGOPERASIAN BLOOD BANK REFRIGERATOR DOMETIK MP 295
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
351/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Blood Bank Refrigerator Dometik MP 295 adalah alat yang digunakan untuk menyimpan stok darah.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Blood Bank Refrigerator Dometik MP 295 sesuai protap yang berlaku.
Kebijakan
Pengoperasian alat Blood Bank Refrigerator Dometik MP 295 sesuai dengan protap yang berlaku.
Prosedur
1. 2. 3. 4. 6. 5. 6. 7. 7. 8. 8. 9.
Instalasi terkait
Tempatkan alat pada tempat yang datar dengan posisi yang benar Pastikan kabel listrik terpasang dengan benar Tutup pintu dengan rapat Nyalakan alat dengan kunci pada posisi ON/ 1 pada bagian Atas. Alat sudah diseting dari perusahaan dengan suhu 2 + 4 °C Operator tidak perlu melakukan setting Tunggu beberapa saat sampai suhu mencapai suhu mencapai 2 + 4 °C ,Setelah suhu stabil alat siap digunakan Masukkan darah dengan rapi sesuai golong an , jangan sampai Menyentuh dinding alat. Tutup kembali dengan rapat pintu Blood Bank setelah dibuka Jangan membuka Blood Bank jika tidak benar-benar memerlukan Untuk mematikan alarm tekan tombol Alarm.
Petugas BDRS
RESPONTIME PERMINTAAN DARAH
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
352/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Respontime permintaan darah adalah suatu jadwal penyelesaian pekerjaan sejak dimulainnya pemeriksaan croos match , sampai darah siap diambil perawatnya.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Respontime untuk permintaan darah
Kebijakan
Proses pemeriksaan darah dari seleksi donor sampai darah siap untuk di transfusikan harus dilakukan dengan respon waktu seefisien mungkin adapun waktu untuk pemeriksaan darah rutin dilakukan selama 2 jam, dan untuk pemeriksaan darah darurat selama 4 jam.
Prosedur
1. Petugas Bank Darah menerima blangko dan sampel darah kemudian mengcroschek kembali antara sampel darah dan blangko tersebut ( nama, no rekam medis,golongan darah,dan ruang) 2. Petugas Bank Darah menulis dibuku respontime (no, nama ,no rekam medis, ruangan, jam penerimaan sampel, jenis dan jumlah darah yang dibutuhkan, jam penyerahan darah. 3. Petugas Bank Darah melakukan pemeriksaan golongan darah dan croosmatch antara darah pasien dan darah donor yang ditulis dalam lembar checklist pemeriksaan. 4. Darah yang sudah dilakukan croosmatch dan sudah di beri label identitas pasien ( nama , no rekam medis , n o kantong darah ) disimpan didalam blood bank 5. Petugas Bank Darah menelphone ruangan untuk segera mengambil darah tersebut. 6. Perawat datang ke Bank Darah untuk mengambil darah dan menulis dibuku pengambilan darah dan buku peminjaman cool box
Instalasi terkait
1. Instalasi Rawat Inap 2. Instalasi Rawat Jalan
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI STAFF PELAYANAN DARAH
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
353/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Pendidikan dan pelatihan bagi staf adalah untuk meningkatkan derajad kemampuan yang optimal dan professional melalui pendidikan non formal dalam pelayanan transfusi darah.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Program dan pendidikan bagi staf pelayanan darah.
Kebijakan
Pengembangan mutu dan kualitas yang baik , baik regional maupun nasional .
Prosedur
1. Undangan pelatihan / seminar diajukan k e Direktur Pelayanan melalui manager untuk di ACC 2. Kemudian surat tsb turun ke ka instalasi pelayanan darah 3. Petugas yang ditunjuk untuk mengikuti pelatihan dibuatkan surat tugas dan surat jalan oleh bagian personalia 4. Sepulang dari pelatihan / seminar petugas melapor ke bagian diklat RS 5. Hasil pelatihan / seminar disosialisasikan kepada semua petugas BDRS dan laboratorium melalui persentasi.
Instalasi terkait
1. 2. 3. 4. 5.
Direktur pendidikan dan penunjang medis Manager pendidikan dan penunjang medis Personalia Keuangan Bagian diklat
PENGOPRASIAN MIKROPIPET
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
354/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Mikropipet adalah alat yang gunakan untuk memipet sample darah, serum/plasma, dan reagent
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Pengoperasian Mikropipet
Kebijakan
Pengoperasian alat Mikropipet sesuai dengan protap yang berlaku.
Prosedur
1. Ambil mikropipet, Pastikan mikropipet dalam keadaan baik 2. Pasang Blue Tip atau Yellow Tip pada ujung mikropipet sesuai dengan ukuran yang di butuhkan 3. Isap sample pelan-pelan dengan menekan bagian atas mikropipet 4. Lepaskan tekanan dan angkat mikropipet 5. Lepaskan Blue Tip atau Yellow tip dan buang pada tempat sampah medis yang disediakan
Instalasi terkait
Petugas BDRS
PENGGUNAAN PLASMA EXPRESSOR
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
355/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Plasma Expressor adalah alat yang gunakan untuk memisahkan plasma yang ada didalam kantong darah darah.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Penggunaan Plasma Expresor
Kebijakan
Pengoperasian Plasma Expresor sesuai dengan protap yang berlaku
Prosedur
�� �� �� �� �� �� ��
Instalasi terkait
Pastikan Unit berada diposisi yang baik , permukaan rata Posisikan ” Handle” pada pengaitnya sehinggga ” Pressing Plate” terbuka. Lepaskan kantong darah yang akan dipi sahkan pada ” Pressing Plate” Lepaskan ” Handle”dari pengaitnya ( posisi bebas), biarkan plasma darah mengalir ke kantong penampung Perhatikan posisi kantong darah ,sisakan cairan plasma sedikit ( jangan dialirkan semua) Posisikan kembali ” Handle” pada pengaitnya ,sehingga ” Pressing Plate” terbuka. Angkat kantong darah.
Petugas BDRS
PENGGUNAAN ELECTRIC TUBE SEALER GENESIS SE 330
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
356/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Electric Tube Sealer adalah alat yang digunakan untuk memotong selang pada kantong darah
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Penggunaan Electrik Tube Sealer Genesis SE 330
Kebijakan
Pengoperasian alat Plasma Expresor sesuai dengan protap yang ber laku
Prosedur
1. Alat dapat langsung digunakan , dan tidak memerlukan pemanasan terlebih dahulu 2. Ambil sampel/ selang dari kantong darah yang akan di- Seal 3. Berikan jarak yang cukup , kemudian masukkan selang yang akan di Seal pada Head dari alat. 4. Tekan selang , sampai head menjepit selang selama ± 1 detik 5. Keluarkan selang dari Head , dan selang akan menyekat sendiri.
Instalasi terkait
Petugas BDRS
VALIDASI ALAT
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
357/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/3
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Suatu proses pemeriksaan peralatan untuk mengetahui layak pakai atau tidak alat tersebut.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk validasi Alat
Kebijakan
Validasi peralatan harus dilakukan secara rutin/berkala untuk menjamin kelayakan peralatan.
Prosedur
1. PERSIAPAN ALAT & BAHAN - Siapkan alat-alat yang akan kalibrasi - Siapkan bahan penunjang 2. PEMERIKSAAN a. Kalibrasi Peralatan Kualitatif b. Mikropipet c. Centrifuge d. Refrigerator,Incubator,Waterbath, Thermometer suhu ruangan 3. BUAT LEMBAR KERJA
a. Buat lembar kerja sesuai dengan alat yang akan divalidasi. Form 426.201 = Lembar Kerja Kalibrasi Mikropipet Form 426.202 = Lembar Kerja Kalibrasi Centrifuge Form 426.203 = Lembar Kerja Kalibrasi Refrigerator, Water bath, Thermometer b. Catat : tanggal kalibrasi, nama pemeriksa, jenis alat, merek, nomor seri, no. code alat yang akan divalidasi dan alat pendukung validasi. c. Semua data yang telah dicatat pada lembar kerja harus dicek kembali oleh orang kedua lalu diberi paraf. d. Harus ada orang kedua yang mengecek kembali pencatatan hasil. e. Semua hasil sebelum dikeluarkan harus dicek kembali oleh orang kedua dan disahkan oleh penanggung jawab laboratorium.
VALIDASI ALAT
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
357/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
2/3
4. BUAT CHECK LIST & LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN a. Buat lembar kerja pemeriksaan sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan untuk masing-masing alat yang akan di validasi.
Form 426.201
=
Lembar Kerja Pemeriksaan Kalibrasi Mikropipet
b. Buat check list untuk masing-masing pemeriksaan yang akan dilakukan.
Form 426.201 Form 426.202 Form 426.203
= = =
Form 426.204a Form 426.204b Form 426.205 Form 426.202
= = = =
Check List Kalibrasi Mikropipet Check List Kalibrasi Centrifuge Check List Kalibrasi Refrigerator, Kamar dingin, Thermometer Check List Kalibrasi Timbangan Check List Kalibrasi Timbangan (O – Balance) Check List Validasi alat-alat EIA Check List alat-alat kualitatif
c.
Pemeriksa harus mencatat : tanggal kalibrasi, nama pemeriksa, jenis alat, merek, nomor seri. No.code alat yang akan divalidasi dan alat penunjang validasi d. Beri tanda V dan jam pada Check List untuk setiap langkah yang telah dilakukan. 5. PERHITUNGAN HASIL
a. Hitung SD (standar deviasi) dan % RSD untuk kalibrasi peralatan kuantitatif. b. Harus ada orang kedua yang mengecek kembali semua perhitungan dan semua data yang ada pada lembar kerja lalu hasil disahkan oleh penanggung jawab. 6. HASIL
a. Catat hasil kalibrasi alat yang diperiksa pada lembar kerja pemeriksaan dan lembar kerja. Refrigerator, Kamar dingin, Oven, Freezer, b. Buat Laporan Hasil Kalibrasi alat yang sudah diperiksa :
Form 426.501 Form 426.502 Form 426.503
= = =
Form 426.504
=
Laporan Hasil Kalibrasi Mikropipe Laporan Hasil Kalibrasi Centrifuge Laporan Hasil Kalibrasi Refrigerator, Kamar dingin, Oven, Freezer, Incubator, Water bath, Thermometer Laporan Hasil Kalibrasi Timbangan
VALIDASI ALAT
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
357/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
3/3
c.
Buat Laporan Hasil Kalibrasi alat yang sudah diperiksa :
Form 426.501 Form 426.502 Form 426.503 =
= =
Laporan Hasil Kalibrasi Mikropipet Laporan Hasil Kalibrasi Centrifuge Laporan Hasil Kalibrasi
7. PENCATATAN 1. Lembar kerja 2. Check List & Lembar Kerja Pemeriksaan 3. Laporan Hasil Kalibrasi 4. Buku Laporan Kalibrasi 5. Semua alat yang telah divalidasi dicatat dan diberi label yang berisi :
Instalasi terkait
Petugas BDRS
PEMERIKSAAN CROSSMATCH
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
358/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/2
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Pemeriksaan Crossmath adalah suatu proses mereaksikan silang antara darah donor dengan darah pasien sehingga didapatkan darah yang cocok untuk pasien tersebut.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Pemeriksaan Crooss mach
Kebijakan
1. Semua darah yang akan ditransfusikan harus dilakukan uji cocok serasi 2. Semua hasil pemeriksaan harus didokumentasikan.
Prosedur
1. Nyalakan inkubator/waterbath pada suhu 37° 2. Biarkan Reagensia pada suhu kamar sebelum dipergunakan. 3. Simpan regensia pada suhu 2°C - 8°C sesudah dipergunakan. 4. Darah yang akan diperiksa berupa darah tanpa anti koagulan atau darah dengan anti koagulan, tidak boleh lebih dari 48 jam. 5. Pisahkan serum/plasma dari sel darah merah. 6. Cuci sel darah merah dengan saline tiga kali. 7. Siapkan suspensi sel sesuai kebutuhan. CROSS MATCH DENGAN METODE GEL TES 1. BUAT SUSPENSI SEL PASIEN & DONOR 0.8 - 1%. a. Masukkan 0,5 ml Dilluent 2 dengan Dispenser ke dalam tabung b. Ambil 5 ul (mikroliter) PRC atau 10 ul WB Masukkan tabung c. Campur dan homogenkan Suspensi 0,8 – 1%
2. Ambil Liss / Coombs Card, tandai dengan identitas Os /Donor, buka penutup alumunium. Dengan bantuan mikropipet masukkan : � MAYOR : 50 ul Suspensi Sel Donor + 25 ul Serum Os � MINOR : 50 ul Suspensi Sel Os + 25 ul Serum Donor � A.C : 50 ul Suspensi Sel Os + 25 ul Serum Os 3. Masukkan kartu ke Inkubator. Inkubasi 37º C, 15 menit ( tekan tombol timer 1 / 2 / 3 )
PEMERIKSAAN CROSSMATCH
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Prosedur
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
358/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
2/2
4. Pindahkan kartu ke Centrifuge. Tekan tombol Start ( Centrifuge selama 10 menit ) 5. Baca Reaksi secara makroskopis INTEPRETASI HASIL CROSS MATCH
1. Crossmatch Mayor, Minor dan AC = negatif Darah pasien kompatibel dengan darah donor, darah boleh dikeluarkan 2. Crossmtacth Mayor = positif, Minor = negatif, AC = negatif a. Periksa sekali lagi Golongan darah Os apakah sudah sama dengan donor, apabila gol. Darah sudah sama : b. Artinya ada Irregular Antibody pada Serum Os c. Ganti darah donor, lakukan crossmatch lagi sampai didapat hasil cross negatif pada mayor dan minor d. Apabila tidak ditemukan hasil crossmatch yang kompatibel meskipun darah donor telah diganti maka harus dilakukan Screening dan Identifikasi Antibody pada Serum Os, dalam hal ini sampel darah dikirim ke UTD Pembina terdekat 2. Crossmatch Mayor = negatif, Minor = positif, AC = Negatif a. Artinya ada Irregular Anti Body pada Serum / Plasma Donor. b. Solusi : Ganti dengan darah donor yang lain, lakukan crossmatch lagi. 4. Crossmatch Mayor = negatif, Minor = positif, AC = Positif a. Lakukan Direct Coombs Test pada OS b. Apabila DCT = positif, hasil positif pada crossmatch Minor dan AC berasal dari autoantibody c. Apabila derajad positif pada Minor sama atau lebih kecil dibandingkan derajad positif pada AC / DCT, darah boleh dikeluarkan. d. Apabila derajad positif pada Minor lebih besar dibandingkan derajad positif pada AC / DCT, darah tidak boleh dikeluarkan. Ganti darah donor, lakukan crossmatch lagi sampai ditemukan positif pada Minor sama atau lebih kecil dibanding AC / DCT
Instalasi terkait Petugas BDRS
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
359/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Pemeriksaan golongan darah adalah pemeriksaan untuk mengklasifikasikan darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya antigen pada permukaan membran sel darah merah.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Pemeriksaan golongan darah .
Kebijakan
Setiap pasien yang akan transfusi darah sebelum dilakukan pemeriksaan crossmatch maka di periksa golongan darah terlebih dahulu.
Prosedur
1. Petugas Bank Darah menyiapkan sampel darah baik darah pasien maupun stok darah yang akan ditransfusikan 2. Darah diteteskan diatas obyek glass pada bagian kiri dan kanan obyek glass. 3. Darah tersebut diberi antigen A disebelah kanan tetes darah tadi dan antigen B disebelah kiri tetes darah tadi. 4. Kemudian darah dan antigen dihomogenkan dan diputar dengan menggunakan obyek glass lainnya dan digoyang –goyang lalu dibaca hasilnya. 5. Jika pada golongan darah A: maka antigen A akan menggumpal dan antigen B tidak menggumpal a. Jika pada golongan darah B: maka antigen A tidak menggumpal dan antigen B menggumpal b. Jika pada golongan darah O : maka antigen A dan antigen B tidak menggumpal c. Jika pada golongan darah AB : maka antigen A dan B akan menggumpal
Instalasi terkait
Petugas BDRS
OPERAN JAGA SHIFT
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
360/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Operan jaga Bank Darah adalah tata cara operan jaga analis di Bank Darah.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk kelancaran pelayanan Bank Darah
Kebijakan
Operan jaga dilakukan dalam pergantian shif
Prosedur
1. Pelaksanaan Operan jaga dilakukan sesuai dengan j am yang telah ditentukan • Pagi jam 07.00 WIB •
Siang jam
14.00 WIB
Malam jam 21.00 WIB 2. Operan jaga •
Instalasi terkait
•
Laporan Permintaan darah
•
Laporan stok darah
•
Laporan darah titip
•
Laporan syarat yang belum lengkap
•
Laporan kwitansi pembayaran
1.Penanggung Jawab Bank darah dan Laboratorium 2.Staf BDRS
PERMINTAAN DARAH DARI LUAR RUMAH SAKIT
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
361/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Permintaan darah dari luar rumah sakit adalah melayani permintaan darah selain dari rumah sakit sendiri / luar rumah sakit.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk permintaan darah dari luar rumah sakit.
Kebijakan
Bank darah dapat melakukan permintaan darah dari luar rumah sakit sesuai dengan prosedur yaitu setiap permintaan darah disertai blangko permintaan darah yang telah diisi lengkap dan contoh darah pasien.
Prosedur
1. Keluarga pasien datang ke Bank darah dengan membawa blangko permintaan darah yang sudah diisi lengkap dan sampel darah pasien 2. Petugas Bank darah mencocokkan antara identitas sampel darah dengan blangko permintaan darah 3. Petugas Bank darah menulis dibuku penerimaan sampel, dan buku register pemeriksaan 4. Petugas Bank darah melakukan pemeriksaan golongan darah dan pemeriksaan croosmatch 5. Petugas bank darah melabeli darah tersebut dan menulis identitas di kartu kantong darah 6. Petugas Bank darah menulis no kantong di buku register pemeriksaan , buku droping darah, dan menginput di computer 7. Petugas Bank darah menyerahkan darah kepada keluarga pasien yang diletakkan di dalam coolbox
Instalasi terkait
Staf BDRS
PEMUSNAHAN DARAH
RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
Halaman :
362/SPO/LAB/RSI-SA/VIII/2013
0
1/1
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur Utama
1 September 2013 Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes
Pengertian
Pemusnahan darah adalah memusnahkan darah yang sudah tidak terpakai / sisa darah yang telah dipakai oleh pasien.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah - langkah un tuk pemusnahan darah.
Kebijakan
Petugas Bank darah dapat melakukan pemusnahan darah sesuai dengan prosedur .
Prosedur
1. Petugas Bank darah membuang sisa darah yang sudah tidak terpakai ditempat sampah medis yang sudah disediakan 2. Petugas Bank darah membuat berita acara pemusnahan darah yang telah ditandatangani oleh penanggung jawab Bank darah dan Ka. Instalasi laboratorium. 3. Petugas bank darah dan petugas cleaning servis membawa sisa darah tersebut ke incinerator . 4. Petugas sanitasi menerima sisa darah yang akan dimusnahkan dan menimbang berat jumlah darah yang akan dimusnahkan . 5. Petugas sanitasi menandatangani berita acara tersebut sebagai saksi dalam pemusnahan darah. 6. Petugas sanitasi memasukkan darah ke alat incenerator dan didokumentasikan.
Instalasi terkait
1. Staf BDRS 2. Staf Sanitasi 3. Staf cleaning servis