I.
DEFINISI BENCANA
adalah peristi peristiwa wa atau rangka rangkaian ian perist peristiwa iwa yang yang mengan mengancam cam dan mengga menggangg nggu u Benc Be ncan ana a adalah kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik leh !aktr alam dan"atau !aktr !aktr nn alam maupun maupun !aktr !aktr manusia manusia sehigg sehiggaa mengak mengakibat ibatkan kan timbul timbulnya nya krban krban #iwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psiklgis. $ UU No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana)
%ACA% BENCANA •
adalah bencan bencanaa yang yang diakia diakiatka tkan n leh leh peristi peristiwa wa atau atau serangk serangkaian aian Benc Be ncan ana a alam alam adalah peristiwa yang disebabkan leh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung gunung meletus, ban#ir, kekeringan, angin tpan, dan tanah lngsr.
•
Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan leh peristiwa atau serangkaian
peristiwa nn alam yang antara lain berupa gagal teknlgi, gagal mdernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. •
Bencan Ben cana a sosial sosial adalah bencana yang diakibatkan leh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan leh manusia yang meliputi kn!lik ssial antarkelmpk atau antarkmunitas masyarakat dan terrr. &'ASIFI&ASI BENCANA BE(DASA(&AN D)I *+IDE •
Open Disaster
&rbannya &rbannya merupakan merupakan indiidu-in indiidu-indiid diidu u yang tidak diketahui diketahui dan tidak adanya data deskripsi deskripsi mengenai mengenai krban yang tersedia sehingga lebih sulit untuk menentukan #umlah pasti krban. •
Closed Disaster
&rbannya merupakan kelmpk yang identitasnya telah dapat diidenti!ikasi. &'ASIFI&AS &'ASIFI&ASII BENCANA BENCANA BE(DASA(& BE(DASA(&AN AN +%'A/ +%'A/ &0(BAN &0(BAN SE(1 SE(1A '+AS A(EA 2AN* 1E(&ENA DA%3A&N2A
PN!N"!N!N BNC!N!
II. II.
D)I D)I $Dis $Disas aste terr )ictim ctim Iden Identi ti!i !ica cati tin n44
Di merupaka merupakan n Suatu Suatu prosedu yang diguna digunakan kan untuk untuk identi#i$a prosedurr ilmiah yang identi#i$asi si $or%an $or%an tewas akibat akibat bencana bencana dalam dalam s$ala s$ala %esar %esar #uga dapat diterapkan terhadap bencana dengan #umlah krban dalam s$ala $ecil serta insiden lainn&a dalam pencarian krban.. A. 'and 'andasa asan n /uku /ukum m a. 3asa 3asall 567 567 $54 $54 &+/ &+/A3 A3 i. Dalam hal penyidik
menganggap
perlu,
ia
dapat
minta
pendapat serang ahli atau rang yang memiliki keahlian khusus. khusus. b. 3asal 588 $54 &+/A3 i. Dalam Dalam hal penyid penyidik ik untuk kepenti kepentinga ngan n peradi peradilan lan menanga menangani ni serang serang krban baik luka, keracunan atau mati yang diduga karena peristiwa
pidana, ia berhak menga#ukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedkteran kehakiman atau dkter dan ahli lainnya. c. 3asal 59: $54 &+/A3 i. Setiap rang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedkteran kehakiman atau dkter atau ahli lainnya wa#ib memberikan keterangan ahli demi keadilan. B. 1u#uan dan Fungsi D)I a. Berman!aat dalam mereknstruksi tentang sebab suatu bencana b. 3rses identi!ikasi untuk segala kepentingan umum perdata yang menyangkut kematian $asuransi, warisan, status dll4 yang dapat dipertanggung#awabkan c. Identi!ikasi kndisi krban yang sudah tidak mungkin lagi dikenali d. 3emenuhan salah satu /ak Asasi %anusia $/A%4 C. Se#arah D)I a. 3eristiwa Bm Bali 5 $0ktber 67764 i. %elalui prsedur D)I dapat teridenti!ikasi secara psiti! hampir ::; pada krban tewas sebanyak 676 rang yang ber#alan kurang lebih 8 bulan b. &asus < %arritt $Agustus 67784 c. Bencana 1sunami dan *empa Bumi di Aceh dan Nias $Desember 677= s"d anuari 677>4 d. 3eristiwa Bm Bali II $0ktber 677>4 e. 3endirian kantr sekretariat 1im D)I Nasinal di alan Cipinang Baru Bunder N. A > akarta 1imur- 586=7 $Awal tahun 677?4 !. D)I Indnesia telah diakui secara internasinal pada pertemuan Interpl di Erpa g. 3eresmian gedung sekretariat 1im D)I Nasinal Indnesia leh &aplri enderal 3lisi Drs. Sutant, S/. $6? %aret 67794 h. &ini telah terbentuk 1im D)I Indnesia di setiap prinsi
D. S1(+&1+( D)I di Indnesia %enurut ++ N.6="6779 dan 33 N.65"677@
DVI INDONES IA DVI NASIONA L DVI REGIONA L DVI PROVINS I
a. D)I (E*I0NA'
5. 6. 8. =.
&eterangan Tim D'( egional terdiri dari 1im D)I (eginal Barat I berkedudukan di %edan 1im D)I (eginal Barat II berkedudukan di akarta 1im D)I (eginal Tengah berkedudukan di Surabaya 1im D)I (eginal Timur berkedudukan di %akassar b. Struktur tim D)I dntlgi
3eran Dkter *igi dalam D)I Identi!ikasi umur krban melalui gigi susu, gigi campuran atau gigi •
tetap. Identi!ikasi krban melalui kebiasaan"peker#aan menggunakan gigi. Identi!ikasi wa#ah krban dari reknstruksi tulang rahang. Identi!ikasi ras krban dari gigi geligi dan antrplgi ragawi. Identi!ikasi #enis kelamin krban melalui gigi geligi dan tulang rahang. Identi!ikasi DNA krban dari #aringan sel dala m rngga mulut. Identi!ikasi krban dari gigi palsu yang dipakai. E. %E10DE IDEN1IFI&ASI a. 3rimer i. Sidik ari ii. Catatan *igi iii. DNA b. Sekunder i. Deskripsi 3ribadi"1emuan %edis 5. Deskripsi pribadi terdiri dari data dasar $usia, #enis kelamin, • • • • • •
tinggi badan, a!iliasi etnis4 dan ciri-ciri tertentu yang khas 6. 1emuan medis yang dilihat seperti bekas luka dan bekas pengangkatan rgan dapat memberi in!rmasi penting tentang riwayat kesehatan krban ii. Barang &epemilikan 5. Barang-barang yang ditemukan pada krban dapat men#adi indikatr identi!ikasi, seperti &13, perhiasan, atau pakaian. F. A'+( &E(A D)I
*. 1ata laksana D)I a. Sebelum &e#adian i. &esiapsiagaan 5. 3enyiapan tim identi!ikasi prinsi beserta !asilitas dan sarana di tiap kewilayahan dengan superisi dari 1im Identi!ikasi (eginal dan Nasinal ii. 3elatihan 5. 3elatihan mencakup kmunikasi,
perasi
penyelamatan,
penatalaksanaan krban hidup maupun mati b. Saat &e#adian i. Initial Actin at the Disaster Site Penanganan di T*P meliputi kegiatan 5. %emberi tanda dan label di 1&3 6. Eakuasi dan tranasprtasi #enaah dan barang ii. Cllecting 3st %rtem Data r %rtuary 3hase 5. pengumpalan data+data post mortem hasil pemeriksaan !rensik yang ditemukan pada #enaah krban Data pst mrtem i. Cling ! Bdies 5. 'ama waktu terpaparnya mayat dan !aktr
cuaca
kelembaban4
$tingginya akan
pembusukan tubuh
suhu
mempercepat bagian penting
tubuh akan ikut rusak 6. 3erlu tempat penyimpanan $pendingin4
dan
mayat
8. 3enyimpanan #angka pan#ang
mayat
disimpan pada suhu dibawah 7C $5=C4
dan
ketika
akan
diperiksa,
suhunya harus dikembalikan pada =-?C =. 3endinginan mayat tidak bleh dilakukan menggunakan es $air yang membeku4, karena air dapat merusak tubuh mayat dan barang lainnya $misal dkumen identitas krban4 ii. %rgue 3endirian pos $amar ma&at Fungsi ps kamar mayat 5. %enerima mayat atau ptngan tubuh 6. %enyimpan dan mendinginkan mayat"ptngan tubuh dengan benar 8. %engrganisasikan transprtasi mayat untuk pemeriksaan !rensik =. (egistrasi mayat untuk dkumentasi lkasi dimana mayat tersebut ditemukan dan lkasi penemuannya. >. %engrganisasikan
transprtasi
pengembalian mayat ?. Dkumentasi alur ker#a iii. 1ransprt ! Bdies 1im yang bertanggung #awab harus memastikan pemindahan mayat dari atau ke ps kamar mayat dan tubuh-tubuh
mayat
ini
harus
dipindahkan
menggunakan kendaraan.
i. Eaminatin Site 1empat yang perlu dibuat 5. 1empat penerimaan tubuh mayat, 6. 1empat pemeriksaan !rensik, 8. 1empat pemeriksaan dental =. 1empat pemeriksaan radigra!i, >. 1empat pemeriksaan sidik #ari, ?. 1empat prses barang bukti, quality control , dan pengeluaran mayat yang telah diperiksa.
. Numbering ! Bdies 5. 3emberian nmr tiap ptngan tubuh yang tidak diketauhi sebelumnya 6. %enggunakan kde internasinal negara yang memprses mayat tersebut 8. Cnth *ermany =:-number ! scene7775. ,i. Eaminatin ! Bdies A. 3etugas yang dibutuhkan, #umlah petugas dan deskripsi tugas umlah dari persnel yang bertugas tergantung dari situasi dari bencana tersebut. •
3% 1eam Chie! memastikan para persnel siap untuk melakukan pemeriksaan dan mengawasi aktiitas pengumpulan data 3%.
•
Bdy (egistrar menetapkan nmr 3%, memberikan plat !tgra!ik, dan menuliskan nmr 3% pada 3% !rm.
•
Fingerprint Specialists memilih metde apa yang akan digunakan dalam mengumpulkan sidik #ari, mengambil sidik telapak tangan dan kaki.
•
3htgraphers mengambil !t semua tubuh atau ptngan tubuh, baik berpakaian ataupun telan#ang, !t bagian detail seperti tat, tanda lahir dan bekas luka, !t indikatr identitas seperti kartu kredit atau label ba#u, !t barang pribadi krban, dan !t gigi $dari depan dengan gigi tertutup dan bibir ditarik ke rahang atas, rahang bawah, kiri, dan kanan4 serta !itur lain, seperti perawatan gigi.
•
Frensic (adilgy Specialist untuk mendiagnsis cedera, kelainan, atau penyakit tertentu, ealuasi cedera, ealuasi usia, radilgi dntlgi dan perbandingan data A% dan 3%.
•
Frensic 3athlgists memeriksa mayat secara eksternal dan internal $autpsi mayat4 dan memasukkan data ke 3% recrd, mengambil sampel DNA, men#elaskan sebab, waktu, dan mekanisme kematian, dan identi!ikasi trauma yang ter#adi. Ahli patlgis !rensik dibantu leh
asisten yang membantu dalam pemeriksaan dan autopsy recorder yang bertugas untuk mencatat semua hasil autpsi. 3rperty 3rcessr bertugas untuk memeriksa barang bukti, mendata
•
semua barang dalam 3% recrd, kemudian memberihkan barang untuk di!t leh !tgra!er. Frensic 0dntlgist Eaminer merupakan dkter gigi yang memeriksa
•
keadaan rngga mulut menggunakan beberapa prsedur seperti insisi #aringan bila diperlukan, membersihkan gigi dan rahang, memeriksa struktur gigi, memeriksa dental status. Dental radigra! yang diperlukan antara lain teknik bitewing $mlar pada kedua sisi4, teknik periapikal $mlar atas dan mlar bawah, gigi insisi! dan premlar4, gigi dengan restrasi. Ealuasi radigra! ini meliputi exposure, densitas dan keta#aman. Dalam beker#a, forensic odontologist examiner dibantu leh forensic odontologist recorder yang bertugas mencatat atau forensic odontologist radiographic assistant yang membantu examiner atau recorder dalam menger#akan dental radiograph. •
uality Cntrl 0!!icer memeriksa legalitas dan kelengkapan seluruh dkumen.
B. 3rsedur 3emeriksaaan a) Setelah menerima tubuh mayat dan berkas-berkasnya, mayat tersebut diletakkan diatas me#a autpsi. b) Body registrar memberikan nmr unik dan mencantumkannya dalam berkas 3% c) Body registrar memberikan berkas 3% tersebut kepada autopsy recorder d) Body registrar menuliskan nmr 3% pada recovery report dan memberikan barang bukti kepada property processor e) Body registrar memberikan plat !tgra!ik yang memuat nmr 3% mayat kepada photographer
f) Photographer mengambil !t tubuh mayat dalam keadaan memakai busana g) Property processor , dibantu leh autopsy assistant membuka ba#u mayat dan mencari apakah ada barang bukti yang terdapat pada tubuh tersebut, kemudian mencatumkan lkasi dimana barang bukti ditemukan. h) 3htgrapher kemudian mengambil !t mayat tanpa busana. i) 3emeriksaan eksternal dan internal dilakukan dan diikuti leh pengambilan sampel DNA $leh forensic pathologist, autopsy assistant dan autopsy recorder 4. Autopsy recorder memerintahkan photographer untuk mem!t !itur identi!ikasi yang penting. j) 3emeriksaan dental status leh forensic odontologist examiner , forensic odontologist recorder, dan forensic odontologist radiographic assistant. Forensic odontologist memerintahkan photographer untuk mem!t !itur identi!ikasi yang penting. ) %engumpulkan sidik #ari, sidik telapak tangan dan kaki leh fingerprint specialist. l) 3endkumentasian busana, perhiasan dan barang lainnya leh property processor dan photographer. 3ada saat ini, barang bukti dimasukkan ke dalam kantng barang bukti yang terpisah. m) Apabila pemeriksaan pada busana telah selesai dilakukan, pakaian tersebut diletakkan pada sebuat kantung bersih dan dimasukkan ke body bag , sedangkan barang bukti dan perhiasan dimasukkan ke tempat penyimpanan brang bukti n) Setelah itu dilakukan tindakan quality control !. "pecial Aspects of primary identification methods a. Sampel DNA 3% &eberhasilan penggunaan sampel DNA ini tergantung dari seberapa cepat sampel itu diperleh dan diprses.%enurut kndisi dari tubuh mayat, #aringan yang diambil untuk sampel pun bermacam-macam. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Cnditin ! Bdy
(ecmmended Sample
Cmplete, nn-decmpsed crpse
Bld $swap4 and ral $buccal4 smears
%utilated, nn-decmpsed crpse
I! aailable bld and deep-seated red muscle tissue
Cmplete,
decmpsed
crpse
mutilated remains
r Sample !rm lng, cmpact bnes r healthy teeth r ther aailable bne $crtical bnes with dense tissue4
Seerely burnt crpses
All samples listed abe and impacted teeth r tth rts, r smears !rm the bladder
3engawet dapat digunakan untuk mengawetkan #aringan lunak pada suhu kamar. Sampel tidak bleh disimpan dalam !rmalin, karena !rmalin akan menghancurkan DNA. Direkmendasikan menggunakan n-sweat alchl $minuman keras4. Bahkan ketika krban telah diidenti!ikasi berdasarkan metde lain, sampel DNA harus tetap diambil untuk tu#uan pencckan dan memudahkan identi!ikasi rang hilang. 3ada kasus mutilasi, pencampuran bagian tubuh dapat mengganggu integritas sampel sehingga dapat mengakibatkan pencckan DNA yang salah.0leh karena itu dian#urkan bahwa beberapa metde yang digunakan untuk setiap identi!ikasi. b. 3% Fingerprinting 3encatatan sidik #ari ini diambil dengan menggunaka plastik transparan dan harus diberi label. Sebelum pengambilan sampel, #ari dan tangan dibersihkan dengan air dan sabun kemudian dikeringkan. 3enggunaan alchl sebelum mencuci tangan dapat menghasilkan hasil sidik #ari yang lebih #elas.+sapkan alchl dan keringkan dengan kipas angin.Alchl ini membuat permukaan kulit men#adi lebih lembut. 3sisi tangan saat pengambilan sidik #ari adalah psisi terbuka, telapak tangan menghadap ke petugas.3engambilan sidik dimulai dari sebelah kanan $ibu #ari tangan kanan4 lalu ke kiri $terakhir kelingking tangan kanan4.Cara mencetak s idik #ari adalah menggunakan bubuk sidik #ari dan label adesi!, misal /andiprint. ari, epidermis atau dermis dicelup dengan bubuk sidik #ari menggunakan kuas &emudian label adesi! putih, yang sebelumnya telah diptng seukuran #ari, dibuka $ukuran 86 mm =7 mm4 dan label diletakkan dengan sisi perekat
menghadap ke #ari. 'abel direkatkan mulai dari bawah sendi pertama dan membungkus u#ung #ari. c. 3% Dental Eaminatin Dapat menggunakan radigra! untuk perbandingan dental A% dan 3%. (ahang atas dan bawah krban harus dibiarkan dan tidak bleh dipisahkan karena ini adalah prsedur destrukti! yang memutilasi tubuh krban lebih lan#ut.%ungkin perlu dipertimbangkan untuk pemisahan rahang dalam keadaan tertentu. ika rahang bawah akan dipisahkan, setiap usaha harus dilakukan untuk meminimalkan tingkat interensi bedah dan mengurangi risik kehilangan #aringan. (ahang bawah yang lnggar dan rahang atas yang masih melekat ini dapat dibersihkan dan dilakukan pemeriksaan gigi dan radigra!i . Setelah pemeriksaan selesai , rahang bawah direpsisi dan sayatan ditutup. Dalam kasus-kasus di mana tidak mungkin lagi untuk merepsisikan rahang bawah, rahang bawah harus ditempatkan dalam wadah, dilabeli nmr tubuh mayat dan disimpan dalam kantng mayat dengan semua bagian tubuh lainnya.
6. Data hasil pemeriksaan diglngkan men#adi a. Data Primer sidik #ari, pr!il gigi, DNA b. Data -e$under isual, !tgra!i, prperti #enaah, antrplgi medis $tinggi badan, dll4 iii. Cllecting Ante-%rtem Data Fase ketiga adalah !ase pengumpulan data antemrtem dimana ada tim kecil yang menerima lapran rang yang diduga men#adi krban. 1im ini meminta masukan data sebanyak banyaknya dari keluarga krban. Data yang diminta mulai dari pakaian yang terakhir dikenakan, ciri-ciri khusus $tanda lahir, tat, tahi lalat, bekas perasi4, data rekam medis dari dkter keluarga dan dkter gigi krban, data sidik #ari dari pihak berwenang $kelurahan atau keplisian4, serta sidik DNA apabila keluarga memilikinya. Apabila tidak ada data sidik DNA krban maka dilakukan pengambilan sampel darah dari keluarga krban. Data Ante #ortem diisikan ke dalam yello$ form berdasarkan standar interpl.
&egiatan -
%engumpulkan data-data
krban
semasa seperti
hidup !t
dan
lain-lainnya dikumpulkan dari instansi
tempat
krban
beker#a,
keluarga"kenalan, dkter-dkter gigi pribadi,
plisi
$sidik #ari4. -
%emasukkan data-data yang ada"masuk dalam !rmulir yang tersedia
-
%egelmpkkan data-data ante mrtem berdasarkan #enis kelamin dan umur
-
%engirimkan data-data yang telah diperleh ke unit pembanding data.
Data-data ante mrtem -
+mum Nama, umur, BB-1B, pakaian, perhiasan serta kepemilikan lainnya
-
%edis warna kulit, warna-#enis rambut, mata, cacat, tat, tanda khusus lainnya, glngan darah serta catatan medis lainnya
Proses Pengumpulan %ata A#& . Per$em%angan *asus Orang /ilang Pen&usunan Da#tar *or%an)
Setelah ter#adinya bencana dengan se#umlah besar sebab-akibat, sangatlah penting untuk mengumpulkan, mencatat dan memprses in!rmasi mengenai rang yang terluka, hilang dan meninggal serta akibat indiidual lainnya dari suatu bencana untuk mendapatkan gambaran dari lingkupbencana secepat mungkin. 1ugas awal tim A% adalah mengumpulkan dan mencatat semua in!rmasi yang berkaitan dengan indiidu yang dapat dianggap sebagai krban bencana ptensial. 3engalaman yang diperleh dalam perasi tanggap bencana sebelumnya telah menun#ukkan bahwa #umlah krban yang diduga berariasi dan secara substansial melebihi #umlah krban yang sebenarnya terlibat.3erbandingan terus-menerus dengan da!tar yang disimpan leh 1im SA( $da!tar krban terluka dan tidak terluka4 dapat memberikan hasil pengurangan sistematis dari #umlah krban yang diduga. 1u#uan dari pendekatan ini ada dua untuk memastikan bahwa kasus yang sebenarnya dari rang yang hilang tidak diabaikan dan untuk menyusun da!tar sebenarnya dari semua rang yang hilang untuk mem!asilitasi pengumpulan data A% dari kerabat atas dasar da!tar krban yang sesuai. 1im A% tidak dapat memulai pengumpulan data A% dari saudara, teman, dll sampai da!tar krban yang sebenarnya tersedia.
2. Do$umentasi 1 Pengarsipan Data !
Semua data A% yang diperleh leh 1im A% tersebut akan didkumentasikan. Dengan cara ini, dapat ditentukan data apa yang diperleh dari tim yang mana. File pribadi terkait harus diatur untuk setiap rang yang ptensial hilang untuk digunakan dalam mendkumentasikan semua in!rmasi masuk dan keluar yang berkaitan dengan indiidu yang bersangkutan. File pribadi harus berisi sampul dengan checlist $da!tar agenda4 dari semua langkah yang diperlukan untuk memperleh data A%. 3ada checlist ini, 1im A% ditugaskan membuat catatan prgresi! dari langkah yang dilakukan, langkah yang masih harus dilakukan dan in!rmasi yang tidak dapat diperleh meskipun dengan upaya penyelidikan intensi!.
3. Pengumpulan Data *or%an !
1im A% harus memastikan bahwa semua data identi!ikasi krban dikumpulkan hanya berdasarkan Frmulir Ante %rtem D)I Interpl $kuning4./al ini #uga penting untuk
memastikan bahwa data A% dikumpulkan leh masing-masing spesialis yang ditugaskan selengkap mungkin.&etidaktersediaan data A% yang spesi!ik #uga harus didkumentasikan. +ntuk tu#uan pengumpulan !itur identi!ikasi primer, baik dmisili dan tempat ker#a masingmasing rang yang hilang dan daerah lain di mana rang yang diduga hilang harus diberlakukan seperti 1&3.
4. Pengumpulan Data Pri%adi *or%an elalui a5ancara dengan *era%at
3ersnil pengumpul data ante mrtem harus berpengalaman dalam memperleh lapran yang rinci dan harus memiliki pengetahuan mendalam tentang layout dan tu#uan !rmulir yang sesuai.
Sebisa
mungkin
wawancara
dilakukan
dengan
tatap
muka.Apabila
tidak
memungkinkan, wawancara dilakukan lewat telepn.
•
Sebelum wawancara, tim wawancara D)I Ante %rtem yang dipimpin leh petugas plisi harus menghubungi keluarga terdekat untuk mengatur #adwal untuk wawancara
•
Saat sampai di tempat wawancara, tim wawancara D)I Ante %rtem yang dipimpin leh petugas plisi harus memperkenalkan masing-masing persnil tim
•
1im harus datang tepat waktu sesuai waktu yang di#an#ikan
•
1im harus memastikan keluarga atau teman yang diwawancara bersedia untuk diwawancarai dan mereka bleh meminta waktu istirahat kapan sa#a selama wawancara
•
/indari menanyakan pertanyaan spesi!ik yang persnal dan mengandung intimasi
•
Bila keluarga atau teman yang diwawancara bertanya kepada tim, tim harus men#awab pertanyaan mereka sesegera dan sebaik mungkin. Bila pertanyaan tidak dapat di#awab, tim memberitahu yang diwawancara bahwa tim akan mencari
in!rmasi mengenai pertanyaan mereka dan akan men#awabnya di kemudian hari. 1idak ada pertanyaan yang bleh diabaikan. •
•
1im harus mengumpulkan in!rmasi dan barang berikut sebelum wawancara selesai
Setiap catatan medis dan"atau gigi yang asli, gra!ik, catatan perawatan, -ray dalam kepemilikan kerabat atau teman
nama dan alamat dari setiap dkter atau dkter gigi yang berknsultasi dengan rang hilang"krban ptensial
deskripsi perhiasan dan harta yang dikenakan leh rang hilang"krban ptensial
!t terbaru $menun#ukkan seluruh wa#ah dan gigi, tat dll4
smear bukal atau sampel darah yang diambil dari rang tua kandung atau anak rang hilang"krban ptensial
deskripsi dan"atau !t tat atau karakteristik !isik lainnya yang signi!ikan benda yang mungkin memuat satu-satunya sidik #ari dan"atau DNA rang hilang"krban ptensial
1im wawancara D)I Ante %rtem harus memberikan atau mengatur pengiriman sampel DNA, catatan gigi asli atau catatan medis asli dan pemaparan sinar-G serta !t-!t yang diperleh selama atau setelah wawancara kepada Bagian File D)I Ante %rtem.
File 'rang (ilang *orban Potensial 3rinsip-prinsip berikut harus diperhatikan ketika menyusun !ile rang hilang"krban ptensial •
File harus disimpan dalam amplp atau !lder untuk mencegah hilangnya material.
•
File harus memiliki lembar sampul dengan nama dan #enis kelamin rang yang hilang"krban ptensial yang ditulis dengan #elas. 'embar sampul #uga harus berisi bagian untuk pencatatan langkah-langkah yang digunakan dari !ile tersebut.
•
File
harus
berisi
in!rmasi
sebanyak
mungkin
untuk
membantu
dalam
mengidenti!ikasi mayat krban. •
Files harus dipantau secara teratur untuk duplikasi.
•
Catatan Ante %rtem harus diteruskan ke 3usat Ante %rtem D)I hanya untuk pener#emahan, transkripsi dan pencatatan data, disertai dengan dkumentasi yang sesuai $!rmulir kuning Interpl D)I Ante %rtem dan bukti identi!ikasi primer4.
•
Catatan Ante %rtem harus dikeluarkan untuk petugas dari 3usat Ante %rtem D)I dan ditandatangani leh petugas itu.
•
Setiap catatan ante mrtem yang tidak dilan#utkan ke 3usat Ante %rtem D)I harus dikembalikan ke sumber dimana mereka diperleh dalam #angka waktu yang wa#ar i. (ecnciliatin 3hase
3ada !ase ini dilakukan pembandingan data post mortem dengan data ante mortem. Ahli !rensik dan pr!esinal lain yang terkait dalam prses identi!ikasi menentukan apakah temuan post mortem pada #enaah sesuai dengan data ante mortem milik krban yang dicurigai sebagai #enaah. Apabila data yang dibandingkan terbukti cck maka dikatakan identi!ikasi psiti!. Apabila data yang dibandingkan ternyata tidak cck maka identi!ikasi dianggap negati! dan data pst mrtem #enaah tetap disimpan sampai ditemukan data ante mortem yang sesuai dengan temuan post mortem #enaah. 3rses (eknsiliasi +. !ollectionrevie$ of A# and P# findings 1im (eknsiliasi menerima !ile A% dan 3% segera setelah mereka tiba dan telah dilakukan Huality cntrl di bagian A% dan 3%. &ntrl kualitas terus di +nit (eknsiliasi, dalam rangka untuk memastikan kepatuhan terhadap standar data yang seragam. 6. Cllectie classi!icatin
&arena mencari temuan 3% dalam semua temuan data A% memakan waktu, maka data klekti! harus diklasi!ikasikan sesuai dengan kriteria tertentu. Sebuah klasi!ikasi sederhana dengan #enis kelamin dan usia sangat membantu untuk kedua catatan A% dan 3%. &lasi!ikasi berdasarkan a!iliasi etnis atau tinggi badan tidak praktis dalam banyak kasus, karena tubuh krban bencana besar mungkin hancur $misalnya kecelakaan penerbangan, kecelakaan kereta api4 dan " atau karena telah ter#adi pembusukan yang harus diantisipasi dalam banyak kasus $misalnya bencana di daerah hangat4. 8. 3reparatin ! a list ! A% key markers and 3% &ey markers +ntuk mendapatkan kecckan pertama antara temuan A% dan 3%, perlu adanya da!tar penanda utama tubuh $key marker4 pada data A% dan 3%. 3enanda ini berisi !itur unik dari seserang.
=. First matches
>. Indiidual cmparisn 3erbandingan yang diperleh selama pencckan pertama dikumpulkan dan diperiksa melalui perbandingan indiidu !ile A% dengan temuan yang sesuai di !ile 3%. /al ini dapat mengakibatkan identi!ikasi, penlakan atau asumsi kemungkinan identitas. Identi!ikasi dapat dieri!ikasi #ika ada yang cck di !itur identi!ikasi primer.ika perbandingan didasarkan pada !itur identi!ikasi sekunder sa#a, !aktr pendukung tambahan harus dinilai sebelum identi!ikasi dikn!irmasi.
i.
Analisis sidik ari
Ahli sidik #ari membandingkan bukti sidik #ari A% dengan bukti print yang diperleh dari tubuh krban menggunakan teknlgi AFIS ii.
3erbandingan status gigi
Se#umlah besar rincian spesi!ik dapat dibandingkan untuk keperluan pencckan berdasarkan status gigi . 3erbandingan indiidu harus dilakukan leh ahli pr!esinal $ dkter gigi4 iii.
DNA
3ada bagian DNA, temuan A% dibandingkan dengan pr!il 3% leh ahli bilgi yang terlatih khusus.3rgram kmputer membuat perbandingan kecckan dan menghitung statistik prbabilitas. ika masalah muncul, tim A% atau 3% harus diknsultasikan. ?. Identi!icatin"(e#ectin Identi!ikasi akhir dari krban bencana dibuat dengan persetu#uan Identi!icatin Bard $IB4. IB memiliki tanggung #awab khusus sebagai berikut
%enin#au dan mengealuasi bukti-bukti yang mendukung identi!ikasi dalam kasus tertentu,
3utuskan apakah bukti-bukti cukup untuk mengidenti!ikasi krban $#ika tidak bukti dikirimkan kembali kasus tersebut untuk in!rmasi lebih lan#ut4
'kalisasi dan penilaian ulang ketidakcckan
&mpilasi hasil dalam )ictim Identi!icatin (eprt $#uga bagian dari 3% Badan (ecrd4 dan disetu#ui leh tanda tangan. Catatan ini kemudian dianggap sebagai kn!irmasi resmi dari identi!ikasi krban bencana yang meninggal.
IB bertanggung #awab untuk identi!ikasi akhir dari setiap krban dan karenanya harus terdiri dari para ahli identi!ikasi paling berpengalaman terlibat dalam seluruh perasi, yaitu kepala bagian berbagai " unit $patlgi !rensik, dntlgi, sidik #ari4 dan Direktur 1im D)I.
. Debrie!ing 3hase Setelah krban teridenti!ikasi sedapat mungkin dilakukan perawatan #enaah yang meliputi antara lain •
3erbaikan atau reknstruksi tubuh #enaah
•
3engawetan #enaah $bila memungkinkan4
•
3erawatan sesuai agama krban
•
%emasukkan dalam peti #enaah
3erawatan #enaah setelah teridenti!ikasi ini dilaksanakan leh unsur 3emerintah Daerah, dalam hal ini Dinas Ssial dan Dinas 3emakaman yang dibantu leh keluarga krban. Sangat penting untuk tetap memperhatikan !ile recrd dan segala in!rmasi yang telah dibuat untuk dikelmpkkan dan disimpan dengan baik. Dkumentasi berkas yang baik #uga berkepentingan agar pihak lain $Interpl misalnya4 dapat melihat, mereiew kasusnya, sehingga menun#ukkan bahwa prses identi!ikasi ini diker#akan dengan baik dan penuh perhatian.Sementara, identi!ikasi pada krban bencana masal merupakan suatu hal yang sangat sulit mengingat berapa hal di bawah ini •
umlah krban banyak dan kndisi buruk
•
'kasi ke#adian sulit dicapai
•
%emerlukan sumber daya pelaksanaan dan dana yang cukup besar
•
Bersi!at lintas sektral sehingga memerlukan krdinasi yang baik.
Sehingga penting pada pelaksanaan tugas identi!ikasi massal ini adalah oordinasi yang bai antara instansi dan duungan peralatan omuniasi dan transportasi. 3ada prinsipnya, tim identi!ikasi pada krban massal tetap berada di bawah krdinasi Badan 3enanggulangan Bencana seperti Badan 3enanggulangan Bencana Daerah yang #uga dibantu instansi-instansi seperti &eplisian Daerah"3lda, Dinas &esehatan, Dinas 3erhubungan, Dinas Ssial, 3alang %erah Indnesia serta instansi terkait lainnya serta Bakrlak, Satkrlak dan Satlak.
Apabila krban tidak teridenti!ikasi maka data pst mrtem #enaah tetap disimpan sampai ditemukan data ante mortem yang sesuai dengan temuan post mortem #enaah, dan pemakaman #enaah men#adi tanggung #awab rganisasi yang memimpin kmand D)I. Serti!ikasi #enaah dan kepentingan mediklegal serta administrasi untuk penguburan men#adi tanggung #awab pihak yang menguburkan #enaah. Contoh *asus
5.
3ada hari (abu tanggal : %ei 6756 sekitar pukul [email protected] rang sesuai keterangan yang disampaikan leh pihak 31. 1rimarga (ekatama selaku rekanan pihak Sukhi. 3ada saat yang bersamaan 1im D)I Indnesia #uga mempersiapkan 3sk 3st %rtem bertempat di &mpartemen Dkpl (umah Sakit Bhayangkara 1k. I (.Said Sukant, &ramat a ti, akarta 1imur
6.
Dalam pelaksanaan perasi D)I, maka, 1im D)I Indnesia dibantu leh para ahli antara lain patlgi !rensik, dntlgi !rensik, anthrplgi !rensik, !inger print, DNA dan psiklg yang berasal dari 3lri, 1NI, perguruan tinggi, rumah sakit dan elemen masyarakat seperti dari +I, +*%, +N3AD, +NAI(,+NIB(A<, +N+D, +SA&1I, (S+D Serang, (S+3 Fatmawati dan /impsi aya. 1im D)I Indnesia mulai bertugas se#ak hari (abu tanggal : %ei 6756 pukul 66.87
3sk 3st %artem mulai pada hari Sabtu tanggal 56 %ei 6756 dengan menerima pengiriman eakuasi #enaah dari BASA(NAS. Dalam siaran pers nya, Direktur Eksekuti! &mite D)I Nasinal Indnesia &mbes 3l dr. Antn (. Castilani, %.Si, DF% menyatakan bahwa prses identi!ikasi membutuhkan waktu selama kurang lebih 6 minggu setelah kantng #enaah pertama diterima 3sk 3st %rtem. Identi!ikasi para krban dilakukan dengan melakukan perbandingan antara data Ante %rtem dan 3st %rtem melalui !ingerprint, data gigi-geligi, DNA, data medis dan prperti krban. &egiatan perasi 1im D)I berlangsung selama 55 hari dan telah berhasil mengidenti!ikasi seluruh krban #atuhnya pesawat Sukhi Super et 577 se#umlah => rang, prses identi!ikasi tersebut sendiri hanya membutuhkan waktu selama @ hari dari estimasi waktu selama 5= hari