1
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini dibahas mengenai kesenjangan yang penulis dapatkan antara konsep dasar dasar teori dan kasus nyata nyata An. L di ruang Edelweis Edelweis RSUD DR. M. Yu Yunus eng engkul kulu. u. !emba !embahas hasan an yang yang penul penulis is lakuk lakukan an meli melipu puti ti pengk pengkaj ajia ian" n" diag diagnos nosaa keperawatan" peren#anaan" implementasi keperawatan dan e$aluasi. 1. Pengka Pengkajian jian Dalam memberikan memberikan asuhan keperawatan" keperawatan" pengkajian pengkajian merupakan merupakan tahap
awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk menge$aluasi dan mengidenti%ikasi status kesehatan pasien. !enul !enulis is mela melakuk kukan an pengk pengkaj ajia ian n pada pada tang tanggal gal &' (ebr (ebrua uari ri ')&* ')&* yang yang merupakan hari kedua An. L di rawat dengan diagnosa !neumonia. !ada tahap pengkajian penulis mengumpulkan data dengan metode obser$asi langsung" wawan# wawan#ara ara dengan dengan keluar keluarga ga klien" klien" pemeri pemeriksa ksaan an %isik" %isik" #atata #atatan n medis" medis" #atata #atatan n kepe kepera rawa wata tan n
dan dan
in%o in%orm rmas asii
dari dari
pera perawa watt
ruan ruanga gan n
sehi sehing ngga ga
penu penuli liss
mengelompokkan menjadi data subjekti% dan objekti%. Menu Menuru rutt Man Mansjoe sjoerr +')),- ap apaa be bene nerr in inii ku kuti tipa pan n da dari ri ma mans nsjo joer er penyebab pneumonia pneumonia ad adalah streptococus pneumonia
dan
haemophillus
influenzae. influenzae. !ada !ada bayi bayi dan anak ke#il ditemu ditemukan kan staphylococcus staphylococcus aureus aureus sebagai penyebab pneumonia yang berat" dan sangat progr sangat progresif esif dengan mortalitas tinggi.
2
Menurut Ri#hard
+')&)- pneumonia di sebabkan oleh
bakteri" $irus atau
mikoplasma. Menurut /eremy" ')),. Pneumonia dapat dibedakan berdasarkan epidemiologis
yaitu
pneumonia
komunitas"
pneumonia
nasokomial
dan
pneumonia aspirasi. !neumonia komunitas yang terjadi di tengah0tengah masyarakat" baik di luar rumah sakit dan %asilitas pelayanan kesehatan lainnya yang disebabkan biasanya oleh $irus" bakteri dan jamur. !neumonia nasokonial didapat di rumah sakit yang disebabkan oleh in%eksi bakteri yang terjadi pada orang selama 12 jam atau lebih yang dirawat di rumah sakit karena penyakit lainnya. !neumonia aspirasi dapat terjadi ketika seseorang mengirup makan" minum" muntahan atau yang yang masuk di paru0paru. Dalam kasus An. L penulis tidak menemukan penyebab dari pneumonia pada An L pada pemeriksaan laboratorium karena tidak dilakukan" tetapi penulis menemukan %aktor lain penyebab dari pneumonia pada An L
dari %aktor
pneumonia nasokomial karena sudah lama di rawat RS enteng selama ' minggu dan %aktor lain yaitu pneumonia aspirasi dari lingkungan" keluarga mengatakan di rumah menggunakan ra#un nyamuk bakar" ayah pasien sering merokok di dalam rumah dan terkadang merokok di depan anaknya. Menurut Ri#hard +')&)-" ')&) mani%estasi klinis pada pneumonia biasanya timbul setelah beberapa saat proses in%eksi berlangsung. Setelah gejala awal seperti demam dan batuk pilek" gejala na%as #uping hidung" takipnea" dispnea dan apnea baru timbul. 3tot bantu na%as interkostal dan abdominal mungkin digunakan. atuk umumnya dijumpai pada anak besar" tapi pada
3
neonatus bisa tanpa batuk. Wheezing mungkin akan ditemui pada anak0anak dengan pneumonia $iral atau mikoplasma" seperti yang ditemukan pada anak0 anak dengan asma atau bronkiolitis. 4anda dan gejala tersebut juga dialami oleh An L" pada pemeriksaan didapatkan keadaan umum lemah dan sesak " %rekuensi perna%asan 5)6 7 menit dengan irama tidak teratur" #epat dan dangkal" terlihat menggunakan otot aksesoris diag%ragma" dan suara na%as ron#hi. Menurut Dongoes" '))5" pemeriksan penunjang pada kasus pneumonia yaitu sinar 8 atau hasil rongen di temukan in%iltrasi menyebar7terlokalisasi atau penyebaran7perluasan in%iltrasi nodu" hasil laboratorium ditemukan gambaran darah tepi menunjukan leukositosis dan hasil pemeriksaan A9D menunjukan asidosis metaboli# dengan atau tanpa retensi :3. !emeriksaan penunjang pada An. L dari hasil rongen menunjukkan tampak perselubungan opak inhomogen dilapangan atas sampai bawah paru kanan dan tampak rongga lusen berdinding relati$e tebal dengan perber#akan di sekitarnya pada An L dan ditegakkan diagnose pneumonia kanan dengan suspek pneumatoked. !enatalaksanaan medis menurut ;DA;" ')&' se#ara teori pada pasien pneumonia dilakukan pemberian oksigen lembab &01 L7menit sampai sesak na%as hilang" pemasangan in%us untuk pemberian #airan" pemberian antibiotika amoksisilin &)0'5 mg7kg7dosis. !enatalaksanaan pada An L
yaitu dengan
pemberian oksigen & liter7menit kanul nasal oksigen untuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh" in%us
6 ? sdt untuk pengen#er dahak
4
dan melebarkan saluran perna%asan yang menyempit akibat hipersensiti$itas" parestamol syrup 16& +&7' sdt- untuk penurun panas dan (,5 diberikan >,"5## persekali pemberian selama 1 hari"(&)) diberikan transisi &&) ##7sekali pembrian"(&)) rehabilitas &')## persekali pemberian. !enatalaksanaan se#ara teori dan lapangan didapatkan mempunyai kesenjangan di karenakan An L mempunyai komplikasi gi@i buruk jadi terjadinya penambahan terapi (0,5 dan (0 &)) untuk pemenuhan gi@i An L. 2. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan adalah masalah kesehatan aktual atau potensial +pada seseorang" kelompok" atau keluarga- yang dapat ditangani oleh perawat untuk menentukan tindakan perawat yang untuk men#egah" menanggulangi" atau mengurangi masalah tersebut. +Sujono Riyadi Sukarmin" '))B-. erdasarkan tanda dan gejala ronkpneumonia" diagnosa keperawatan yang dapat mun#ul sesuai dengan toksonomi CACDA C;: C3: ')&> adalah a. ersihan jalan na%as tidak e%ekti% b.d in%lamasi tra#hea bron#hial" pembentukan edema" ditandai dengan dipsnea dan adanya se#ret. b. 9angguan pertukaran gas b.d gangguan kapasitas pembawa oksigen darah ditandai dengan sianosis. #. 9angguan pola napas tidak e%ekti% b.d peradangan ditandai dengan dispnea. d. ipertermi b.d peningkatan laju metabolisme umum e. Cyeri +akut- b.d in%lamasi parenkim paru" batuk menetap. %.
5
g. De%isit $olume #airan berhubungan dengan kehilangan #airan berlebihan" demam" berkeringat banyak" na%as mulut" penurunan masukan oral. erdasarkan data yang dikumpulkan melalui pengkajian baik pemeriksaan %isik maupun wawan#ara pada ibu serta keluarga An L dapat dirumuskan beberapa Diagnosa yaitu a. ersihan jalan na%as tidak e%ekti% b7d penumpukan sekret b. !ola na%as tidak e%ekti% b7d peradangan ditandai dengan dispnea. #. 9angguan pertukaran gas b7d ketidakseimbangan per%usi $entilasi d.
mendalam" tahap yang sistematis dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan peme#ahan masalah +!otter"'))5-. !eren#anaan keperawatan adalah ren#ana keperawatan yang akan penulis ren#anakan pada klien sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan sehingga kebutuhan klien dapat terpenuhi +Filkinson" ')&&-. Ren#ana keperawatan yang penulis lakukan pada An. L sama dengan landasan teori" karena ren#ana tindakan keperawatan tersebut telah sesuai dengan S3! +Standar 3perasional !rosedur- yang telah ditetapkan. . I!p"e!entasi
6
;mplementasi keperawatan adalah wujud pelaksanaan tindakan dari peren#anaan yang telah di buat +!otter" '))5-. !enulis melakukan pengkajian pada tanggal &5 %ebruari ')&* dan implementasi keperawatan tanggal &5 sampai '& %ebruari ')&* sesuai dengan Diagnosa yang di tegakkan. Dalam melakukan implementasi keperawatan ada beberapa ren#ana tindakan yang tidak dapat dilakukan oleh penulis seperti pada peren#anaan diagnosa bersihan jalan na%as tidak e%ekti% yaitu ajarkan teknik batuk e%ekti% dan tindakan suction dan diagnosa pola na%as tidak e%ekti% yaitu mengeluarkan se#ret deng an batuk e%ekti% tidak bisa dilakukan karena An L masih berumur &1 bulan. (aktor pendukung yang penulis temukan dalam pelaksanaan keperawatan pada An A yaitu partisipasi dari keluarga klien dalam pemberian asuhan keperawatan" kerjasama dengan perawat ruangan" serta data medis dari dokter sehingga pelaksanaan keperawatan dapat berjalan dengan baik. #. E$a"%asi E$aluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang mengadakan seberapa jauh diagnosa keperawatan" ren#ana tindakan" dan pelaksanaannya sudah berhasil di#apai berdasarkan tujuan yang telah dibuat dalam peren#anaan keperawatan +!otter" '))5-. E$aluasi yang digunakan berbentuk S + subyektif - " 3 +obyektif -" A +analisa-" ! +peren#anaan terhadap analisis!ada implementasi pertama" e$aluasi implementasi yang dilakukan menggunakan metode respon hasil. !ada diagnosa yang didapat saat pengakajian hari pertama terdiri atas > diagnosa prioritas yakni ersihan jalan na%as tidak
7
e%ekti% b7d penumpukan sekretG pola na%as tidak e%ekti% b7d peradangan ditandai dengan dispneaG gangguan pertukaran gas b7d ketidakseimbangan per%usi $entilasiG dan ' diagnosa teranalisa yaitu kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b7d intake nutrisi tidak adekuatG Resiko keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b7d kelainan genetik. !ada implementasi pertama di dapatkan respon hasil yang didapatkan belum sesuai dengan kriteria hasil. !ada
implemtasi
kedua"
e$aluasi
implementasi
yang
dilakukan
menggunakan metode S3A!. !ada diagnosa bersihan jalan na%as tidak e%ekti% b7d penumpukan sekretG pola na%as tidak e%ekti% b7d peradangan ditandai dengan dispneaG gangguan pertukaran gas b7d ketidakseimbangan per%usi $entilasi. !ada implementasi di dapatkan respon hasil yang didapatkan belum sesuai dengan kriteria hasil. !ada implementasi ketiga" e$aluasi implementasi yang dilakukan pada kelima diagnose dari mulai hari pertama diteggakkan belum ada perubahan sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil. !ada implementasi keempat" e$aluasi tujuan pada diagnosa bersihan jalan na%as tidak e%ekti% b7d penumpukan sekret" pola na%as tidak e%ekti% b7d peradangan
ditandai
dengan
dispnea"
gangguan
pertukaran
gas
b7d
ketidakseimbangan per%usi $entilasi terjadi perbaikan yaitu RR 1>67menit" perna%asan #uping hidung berkurang. !ada implementasi kelima" e$aluasi implementasi tujuan pada diagnosa gangguan pertukaran gas b7d ketidakseimbangan per%usi $entilasi terjadi
8
perbaikan yaitu akral menjadi hangat" konjungti$a ananemis" :R4 kembali H > detik. !ada implementasi keenam dan ketujuh" e$aluasi tujuan diagnosa !ada diagnosa bersihan jalan na%as tidak e%ekti% b7d penumpukan sekret" pola na%as tidak e%ekti% b7d peradangan ditandai dengan dispnea" gangguan pertukaran gas b7d ketidakseimbangan per%usi $entilasi" hipertermi b.d peningkatan laju metabolisme umum" kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b7d intake nutrisi tidak adekuat" belum ada perubahan yang signi%ikat dari implementasi kelima. Camun pada hari senin '' %ebruari ')&* keluarga pasien meminta pulang atas permintaan keluarga sendiri di karena masalah ekonomi keluarga dan keluarga
menandatangani
surat
pernyataan
bahwa
pasien
pulang
atas
permintaannya sendiri" sehingga implementasi dihentikan sampai pasien pulang. E$aluasi pada An. L" penulis belum mampu mengatasi masalah keperawatan yang ada karena masa penyembuhan pasien masih memerlukan waktu" terlebih lagi pasien pulang atas permintaan kedua orang tuanya dan karena keterbatasan waktu penulis tidak dapat mengobser$asi pasien selama '1 jam karena belum memenuhi kriteria hasil yang penulis ren#anakan