Bab IV Analisis Permintaan Permintaan individual terhadap suatu komoditi Ditentukan oleh 2 faktor : 1. Hasrat atau keinginan Nilai dari cara mendapatkan dan mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa. 2. kemampuan untuk mendapatkan barang dan jasa tingkat daya beli. Faktor penentu utama adalah nilai atau harga. Teori permintaan konsumen adalah jumlah komoditi yang yang diminta merupakan fungsi dari atau bergantung pada harga,pendapatan dan selera konsumen. Qdx = f (Px, I, Py, T) Teori permintaan (hukum permintaan) : pada saat harga naik kuantitas barang yang dibeli turun, pada saat harga turun kuantitas barang yang dibeli naik. Permintaan individual menjadi permintaan pasar. Permintaan pasar adalah penjumlahan secara horizontal dari kurva-kurva permintaan semua konsumen dalam suatu pasar. Qdx = f (Px, N, I, Py, T) Permintaan yang dihadapi oleh perusahaan melihat kondisi pasar dan bergantung pada tipe barang yang dijual perusahaan. Fungsi permintaan perusahaan Qx = a0 + a1Px + a2N + a3I + a4Py + a5T +.... Dimana notasi a mewakili koefisien yang akan diestimasi oleh analisis regresi Permintaan yang dihadapi perusahaan akan menentukan jenis dan kuantitas dari input atau sumber daya. Hubungan antara permintaan dengan keputusan manajerial adalah informasi berhubungan erat dengan perusahaan,dengan info permintaan perusahaan mampu meramalkan masa depan sehingga efektif untuk penentuan program jangka panjang. Elastisitas Adalah persentase perubahan kuantitas yang diminta sebagai akibat dari perubahan nilai salah satu variabel yang menentukan permintaan sebasar satu persen. Elastisitas Bisa dihitung dengan menggunakan: a. Elastisitas titik adalah mengukur elastisitas pada suatu titik tertentu. b. Elastisitas busur adalah mengukur elastisitas rata-rata pada suatu kisaran (range) tertentu dari sebuah fungsi. 1. Elastisitas permintaan titik terhadap harga Diberikan oleh persentase perubahan kuantitas komoditi yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harganya dengan menjaga semua variabel yang lainnya dalam fungsi permintaan konstan,yaitu : Ep = _Q _ * P_ P Q 2. Elastisitas permintaan busur terhadap harga Elastisitas permintaan terhadap harga antara 2 titik dalam suatu kurva permintaan di dunia nyata. Ep = Q2 – Q1 * P2 + P1 P2 – P1 Q2 + Q1 Hubungan antara elastisitas harga dengan penerimaan
Konsep elastisitas harga memberikan suatu ukuran yang sangat berguna untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan terhadap penerimaan. Suatu perubahan harga dapat menaikkan,menurunkan atau tidak mengubah penerimaan total (TR) tergantung pada derajat elastisitas harga tersebut. Untuk tujuan pembuatan keputusan keputusan elastisitas harga dibedakan dalam 3 kisaran : 1. |Ep| > 1 adalah permintaan yang elastis Pada kondisi ini TR turun jika harga naik,dan TR naik jika harga turun. 2. |Ep| = 1 adalah elastisitas uniter Pada kondisi ini TR tidak terpengaruh oleh perubahan harga. 3. |Ep| < 1 adalah permintaan yang inelastis Pada kondisi ini TR naik jika harga naik dan TR akan turun jika harga turun. Faktor-faktor penentu elastisitas harga : 1. Permintaan industri. Ada 3 alasan untuk membedakan elastisitas harga,yaitu : Seberapa jauh sesuatu barang dianggap sebagai kebutuhan pokok Ketersediaan barang-barang pengganti (substitusi) Proporsi pendapatan yang dibelanjakan untuk suatu produk tertentu. 2. Permintaan perusahaan Dalam monopoli murni elastisitas perusahaan tersebut pada setiap tingkat output adalah sama dengan elastisitas industrinya. Kegunaan elastisitas harga : Perusahaan harus mengetahui elastisitas kurva permintaan jika akan menetapkan harga produknya. Elastisitas harga memainkan peranan dalam pembahasan mengenai kebijaksanaan suatu negara. Memainkan peranan yang terus meningkat dalam usaha pencarian cara pemecahan masalah. 3. Elastisitas Pendapatan Elastisitas permintaan titik terhadap pendapatan EI = _Q_ * I2 + I1__ I Q2 + Q1 Mengacu pada perubahan dalam kuantitas dan perubahan dalam pendapatan. Elastisitas permintaan busur terhadap pendapatan EI = Q2 – Q1 * I2 + I1 I2 – I1 Q2 + Q1 Menggunakan rata-rata dari pendapatan awal dan baru dan juga ratarata dari kuantitas awal dan baru. Peran elastisitas pendapatan : Memainkan peranan penting dalam kegiatan pemasaran sebuah perusahaan Pada tingkat nasional konsep elastisitas pendapatan mempunyai peranan penting dalam beberapa bidang utama. 4. Elastisitas Silang
Latar belakang : Permintaan akan beberapa barang dipengaruhi oleh harga barang lain. Hubungan langsung antara harga suatu barang dengan kuantitas barang lainnya yang dibeli, terjadi untuk semua produk yang bisa saling menggantikan maupun untuk barang komplementer yang digunakan secara bersama-sama dan saling melengkapi Epx = Qy * Px_ Px Qy Dimana x dan y adalah 2 barang yang berbeda. o Elastisitas silang untuk barang-barang substitusif adalah positif, karena harga suatu barang dan permintaan akan barang lain bergerak dengan arah yang sama. o Elastisitas silang untuk barang komplementer adalah negatif, karena harga dan kuantitas bergerak dengan arah berlawanan. o Elastisitas silang = 0 untuk barang yang tidak berhubungan, artinya perubahan harga tidak mempunyai pengaruh terhadap permintaan barang lainnya. Elastisitas silang digunakan untuk : a. Merumuskan strategi penetapan harga perusahaan tersebut dan untuk menganalisis resiko yang disebabkan oleh produk yang bermacam-macam. b. Mengukur keterkaitan antar industri Pengaruh waktu terhadap elastisitas : Karakteristik waktu dari permintaan adalah kurangnya respon yang seketika di pasar. Konsumen sering bereaksi terlambat terhadap perubahan harga dan keadaan lain di pasar. Penaksiran peramalan Merupakan proses untuk menemukan nilai dari koefisien-koefisien fungsi permintaan akan suatu produk pada masa kini. Metode penaksiran permintaan : Metode langsung Langsung melibatkan konsumen, melalui wawancara, survey, eksperimen pasar terkendali tercakup secara rinci dalam riset pasar. Metode tidak langsung Dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan,kemudian dilakukan upaya untuk menemukan hubungan statistik antara variabel dependen dengan independen, dibahas dalam metode kuantitatif ( korelasi sederhana, analisis regresi berganda) Linieritas persamaan regresi Y = a + b1X1 + b2 X2 + ...bnXn + e 1. Penaksiran parameter regresi 2. Koefisien determinasi 3. Kesalahan baku penaksiran 4. Daya prediksi persamaan regresi 5. kesalahan baku koefisien Masalah dalam analisis regresi kesalahan spesifikasi adanya kesalahan spesifikasi hubungan yang dihipotesiskan antara variabel dependen dengan variabel independen
kesalahan pengukuran pengukuran variabel yang tidak tepat persamaan simultan adanya tingkat harga yang terjadi merupakan hasil dari persamaan-persamaan simultan, baik persamaan penawaran maupun permintaan multikolinieritas timbul bila variabel independen tidak independen satu sama lain, maka koefisien b untuk masing-masing variabel menjadi bias. Heteroskedastisitas Asumsi bahwa residu atau deviasi dari garis yang paling tepat muncul secara random sesuai dengan besarnya variabel independen. Otokorelasi Adalah masalah lain yang timbul bila kesalahan tidak sesuai dengan batasan yang disyaratkan oleh analisis regresi.