20
M = Kode Bolt A = Ukuran Bolt L = Panjang Baut - L – D
= Jenis Spring SWF SW F : Beba Beban n Mini Minima mall
Spring
D
(warna Kuning) SWL SW L : Beb Beban
Rin Ringan gan
(warna Biru) SWM : Beban Medium (warna Merah) SWH : Beban Kuat (warna L Hiajau) SWB SW B : Beba Beban n Lebi Lebih h Kuat Kuat (warna krem) SWG: SWG: Beban Beban sangat sangat kuat kuat
Punch
SPAL
(warna hitam) L = Panjang Spring D = Diameter Spring D–L–P–W–R = Jenis Punch D = Diameter Punch L = Panjang Punch P = Diameter mata pisau W = Lebar Lebar mata pisau R = Radius sudut SPAL : Should Shoulder er Punch Punch Panjang Bulat SPEL Shou Should lder er
Punc Punch h
Panjang Oval SPRL Shou Should lder er
Punc Punch h
Panjang SPEL
Oval
Radius di sudutnya SPDL Shou Should lder er SPRL
SPDL
dengan
Punc Punch h
21
Guide Post D
L
Panjang Kotak MYP D - L MYP = Jenis Jenis Guide Guide Pin Pin D = Diameter Guide Pin L = Panjang Guide Pin
Tabel 3.1 Komponen Standar
Supplier yang biasa mensuplai : Misumi, Sankyo, Lubo, Transfast, Pascal, Hyson. 1.
Komponen Spesial Kompo Komponen nen yang yang bentuk bentuknya nya spesi spesifik fik dan pembua pembuatan tannya nya harus harus menggu menggunak nakan an mesin. mesin. Kompon Komponen en tersebu tersebutt ada profil profil mudah mudah dan profil profil rumit. Untuk profil mudah pengerjaanya biasanya dengan machining 1. Untuk profil rumit, pengerjaanya dengan mesin CNC, mesin Wire Cut, mesin EDM. Secara umum struktur die, terdiri dari : •
Base Bawah dan atas
•
Cam
•
Guide post
•
Insert die bawah dan Punch atas
•
Pad
•
Spring
•
Dan lain-lain
Fungsi komponen-komponen komponen-komponen die : •
Base Base : Menjad Menjadii dasar dasar penemp penempatan atan semua semua kompon komponen-k en-komp ompone onen n
dies.
22
•
Block Block : Berfun Berfungsi gsi untuk untuk menemp menempatk atkan an kompon komponen en insert insert die, die,
dengan pertimbangan kebutuhan material komponen insert die yang optimum. •
Rib : Penopang base atau block , dengan pertimbangan kebutuhan
material komponen insert die yang optimum, die height. •
Insert Dies : Komponen utama yang berfungsi membentuk profil
par partt yang yang diin diingi gink nkan an sesu sesuai ai design , pasa pasang ngan an dari dari Punc Punch h die die (perempuan). •
Punch Dies : Komponen utama yang berfungsi membentuk profil
part yang diinginkan sesuai design, pasangan dari Insert die (Lakilaki). •
Pad : Komponen untuk menjepit benda kerja/material agar tidak
bergerak, sebelum fungsi insert dies dan punch bekerja. •
Stopper : Menjaga material agar posisinya sesuai dengan profil
yang diinginkan, sebelum insert die dan punch die bekerja. •
Guide Post : Berfungsi menjaga agar die upper dan die lower tetap
dalam posisi yang presisi. Terdiri dari Guide Pin (Laki-laki) dan Guide Bushing/Mypost (perempuan). •
Socket Bolt (Baut L) : Berfungsi mengikat komponen-komponen
die. Bentuk dan dimensinya disesuaikan dengan dengan dimensi komponen komponen yang diassy.
23
•
Dowel Pin / Knock Pin /Location pin : Pin yang digunakan untuk
menjaga menjaga agar antar komponen-komp komponen-komponen onen tidak kehilangan kehilangan datum saat dibuka dan dipasang kembali (assy). •
Coil Spring : Juga disebut Per fungsinya untuk menggerakan Pad
agar fungsi Pad bekerja untuk menjepit material. •
Stripper Bolt : Berfungsi memegang Pad agar tidak terlepas atau
jatuh saat pad bergerak. •
End Block Stroke : Berfungsi menjaga jarak antar die upper dan
die lower pada posisi yang sesuai dengan thicknes material, biasanya dipasang di Guide post dan dibaut. •
Retainer : Berfungsi untuk memegang punch.
•
Cam unit : Berfungsi menggerakan komponen die dari samping.
•
Balancer : Berfungsi menjaga clereance antar komponen die dalam
posisi yang diinginkan. •
Berfungsi gsi membua membuatt scrap bisa cepat meluncur Scrap shooter : Berfun
keluar dari die. •
Hook Hook : Komp Kompon onen en die die untu untuk k temp tempat at meng mengka kait itka kan n wire saat
moving . •
Lifter, Jack Pin : Berfungsi untuk mengangkat material, setelah
fungsi die bekerja, agar material mudah diambil. •
Scre Screw w Plug Plug : Bolt Bolt untu untuk k meli melind ndun ungi gi knoc knock k pin pin agar agar tida tidak k
jatuh/lepas.
24
•
Finger : Berfungsi memindahkan material dari proses pertama ke
proses selanjutnya, pada die transfer. •
Preholding : Berfungsi menekan material agar tidak bergerak.
•
Location Pin : Pin untuk guide penempatan die di bolster mesin.
•
Pilot Pilot pin : Pin yang diguna digunakan kan untuk untuk menunt menuntun un materi material al yang yang
diproses tetap dalam posisi yang presisi. •
Gas Spring Spring : Fungsi Fungsinya nya sama sama dengan dengan sprin spring, g, tetapi tetapi materi material al
penggeraknya adalah gas Nitrogen ( N2 ) yang dimasukkan kedalam tabung, tenaganya lebih kuat dari spring . •
Pad slide slide : Block Block parale paralell yang yang fungsi fungsinya nya untuk untuk memuda memudahka hkan n
komponen bergerak sliding sliding . •
Urethane : Fungsinya sama seperti spring , materialnya bukan metal
dan tenaganya lebih kecil dari spring . •
Limit Limit Swit ch (LS) : Fungsinya seperti sensor, dipakai pada die
transfer untuk menjaga material saat loading & unloading . Posisi LS harus menyentuh/kontak dengan material kerja. •
Last Idle : Finger yang posisinya diawal proses, yang mengambil
material dari magnet chain. •
untuk menempatkan menempatkan die diproses diproses mesin Common Common Plate Plate : Plate untuk
transfer. 3.1.2. a.
Jenis-Jenis Die Die Blank
25
Die yang dipergunakan untuk membuat part yang berbentuk profile dengan cara memotong semua bagian.
Upper base Punch
Spring Pad
Stopper Stripper bolt End block stroke
Bolt
Lower die
Guide post Lower base
Dowel pin
Gambar 3.1. Die Blank Blank
b.
Die Piercing Die yang dipergunakan untuk membuat hole
Upper base Spring Punch Die Stopper
Retainer Screw plug Pad Stripper bolt Lower die
Bolt Guide post Lower base
End block stroke Dowel pin Rib
26
Gambar 3.2. Die Piercing
c.
Die Fl Flange/Bending Die
yang
dipe ipergunakan
untuk
membuat
tekukan
(bending). Dowel pin
Upper base
Punch die Pilot pin Lower die
Bolt
Screw plug Guide post End block stroke
Lifter
Lower base
Spring
Gambar 3.3. Die Flange/Bending
d.
Die Drawing Die yang dipergunakan dipergunakan untuk membentuk profil part yang rumit, dari lembaran material
Upper base
Bolt
Dowel pin
Upper die Pin plunger Stopper Guide post End block stroke
Stripper bolt
Punch draw Blank holder Lower base
Pin cushion
Key pin
27
Gambar 3.4. Die Drawing Drawing
e.
Die Restrike Die Die yang yang dipe diperg rgun unak akan an untu untuk k memb memben entu tuk k ulan ulang g yang yang
sesuai sesuai profile profile sebenarnya, sebenarnya, yang dikarenakan dikarenakan proses proses sebelumnya sebelumnya belum maximal (ada keterbatasan proses). Upper base Spring
Bolt
Pin plunger
Upper die
Lower die
Guide post End block stroke Lower base
Dowel pin Gambar 3.5. Die Restrike
f.
Die Burring Proses pembesaran hole dari hole yang berdimensi lebih
kecil, dimana dinding Burring adalah selisih antara hole yang besar dan yang kecil.
Dowel pin
Upper base
Screw plug
Guide post
Spring
Bolt
Punch burring
Pad
Lower die Block
Gas spring
Lower base
Gambar 3.6. Die Burring
g.
Die Notching
28
Proses pemotongan kecil dari tepi material Upper Base Upper Punch
Spring Stripper bolt
Stopper
End block stroke
Bolt
Lower die
Guide post Lower base
Dowel pin
Gambar 3.7. Die Notching Notching
h.
Die Progressive Proses beberapa
die yang dilakukan bersama, dengan material berbentuk coil Gambar 3.8. Die Progressive
i.
Die Transfer Proses Proses press dengan menggabungkan menggabungkan beberapa die yang
disat isatu ukan kan
deng engan
commo common n plate plate dan untuk loading dan
unloading
material
menggunakan finger . Organisasi
Gambar Gambar 3.9. 3.9. Die Die Trans Transfer fer
Struktu Struktur r
29
3.2.
Analisis Proses Pembuatan Die Blanking 31311-NXA01 Untuk Pedal Clutch 3.2.1.
Diagram Proses Pembuatan Die
Production Engineering
PT.NTC Biaya Produk si
Engineering-2
Proses Sheet : •
Machining
Die Making
Drawine Die
Tonase M/S Press •
•
Finishing
Die
Maintenance/Repai r
Try I
Try II
Urutan proses
Mate Materi rial al an di
Production Part
Bagian Cheek Quality
Anatar ke Customer
Gambar 3.10. Diagram Proses Pembuatan Die.
Diagram proses pembuatan die seperti yang terlihat pada gambar 3.10. dapat dijelaskan dijelaskan bahwa pembuatan pembuatan sebuah sebuah die pada PT. NTC melalui proses yang yang panjan panjang. g. Ketika Ketika customer ingin ingin membua membuatt sebuah sebuah pedal pedal clutch dan sebelumnya customer sudah mempunyai sebuah rancangan pembuatan pedal cad data data,, quality requirement , dan schedule. clutch yaitu drawing drawing part , cad Kemudian rancangan tersebut diajukan kepada PT. NTC untuk berkerjasama. PT. NTC bagian production menanggapi hal tersebut tersebut dengan dengan production engineering engineering menanggapi
30
melakukuan melakukuan pengumpula pengumpulan n data-data data-data yang akan dibutuhka dibutuhkannya. nnya. Selanjutny Selanjutnyaa bagian engeenering-2 membentuk data-data tersebut yaitu bagaimana proses yang akan berlangsung dan biaya produksi yang akan dibutuhkan. Setelah semua data-data yang dicari sudah dapat PT. NTC mempresentasikan kepada kepada apabil ilaa piha pihak k customer menyetujuin menyetujuinya ya berlanjutlah berlanjutlah keproses keproses customer , apab selanjutnya dalam pembutan pedal clutch . Proses Proses selanjutnya selanjutnya pembutan pembutan pedal clutch dikerjakan dikerjakan pada bagian bagian
engineering-2 yaitu die making . Die making mendapatkan data dalam bentuk proses sheet dan kemudian menjadi drawing die. Drawing die selanjutnya diproses ke bagian machining dan bagian finishing . Pada bagian machining ada beberapa proses yang pengerjaannya menggunakan mesin, yaitu mesin bor/drill, mesin cnc, mesin wire cut , mesin bubut, mesin pemotong, dan mesin milling. Setelah pengerjaan mesin selesai, die yang hampir jadi kemudian diselesaikan apa yang kurang dibagian finishing . Setelah itu die disetting pada mesin spotting untuk mencoba apakah die yang dibuat sudah bagus dengan langsung mencoba material yang digunakan untuk partnya. Hasi Hasill coba coba ters terseb ebut ut kemu kemudi dian an dipe diperi riks ksaa pada pada C/F C/F part part untu untuk k memastikan part yang dihasilkan sesuai dengan standart hasil yang diinginkan. Jiak terdapat kekurangan, maka bagian finishing memperbaikinya kembali dan seetela seetelah h itu mencob mencobaa kembal kembalii sampai sampai menemu menemukan kan hasil hasil yang yang terbaik terbaik,, jika jika tidak ada perbaikan maka die yang sudah dispotting dipasangkan cover die yang yang berfu berfung ngsi si untu untuk k meli melind ndun ungi gi die die dan dan opera operato torr pada pada saat saat prod produk uksi si berlangsung. Kemudian die dicoba kembali dengan mengunakan mesin press
31
yang akan digunakan untuk memproduksinya. Part yang dihasilkan diperiksa kembal kembalii oleh oleh bagian bagian qualit quality y untuk untuk memast memastika ikan n part part yang yang dihasi dihasilka lkan n tidak tidak meng mengal alam amii cacat cacat.. Setel Setelah ah mend mendap apat atka kan n hasi hasill yang yang sesu sesuai ai sela selanj njut utny nyaa diproduksi secara masal sesuai dengan permintaan customer . Setelah itu part yang yang suda sudah h siap siap sege segera ra dian dianta tarr ke customer sesuai sesuai dengan dengan jadwal jadwal yang yang ditentukan.
3.2.2. Proses Pembuatan Die Pembahasan
3.2.2.1.
Alur Kerja Pembuatan Die Blanking
Drawing Die P/N 3113
Design
Material/pengadaan kom kom onen onenee die die
Finishing
Proses Machining
Chek C/F
Try 1
Quality
Finish
Try2
Full Hardening
Try 0
Gambar 3.11. Alur kerja pembuatan die.
3.2. 3.2.2 2.2. .2. Des Design
Pada proses perancangan terdapat tahap yang sangat penting untuk memutu memutuska skan n suatu suatu rancan rancangan gan,, yaitu yaitu tahap tahap perhit perhitung ungan, an, guna guna menent menentuka ukan n dimensi, dimensi, kekuatan, kekuatan, besarnya besarnya gaya-gaya gaya-gaya yang terjadi serta kemampuan teknis
32
lainnya, sehingga dapat diperoleh komponen-komponen komponen-komponen yang sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Dalam melakukan perhitungan rancangan, pem pemil ilih ihan an baha bahan n juga juga meru merupa paka kan n fakt faktor or yang yang sang sangat at pent pentin ing g untu untuk k diperhatikan.
a. Kekuatan mesin yang ingin dicapai
Panjang Line Blank (L) = 655.16 mm
Tegangan Tarik Material SPH440-OD t=8 mm (C) = 45 Kg/mm 2
Tonase Blanking ( P1 ) = L × t × C
= 655.16 mm × 8 mm × 45 Kg/mm 2
= 235857.6 Kg = 235.8 Ton
Kekutan mesin yang digunakan harus lebih besar dari Tonase Blanking (P1), jadi mesin yang digunakan yaitu 300 Ton.
b. b. Keku Kekuat atan an poto potong ng
Tonase Shear (-30%)
P2 = P1 – ( P1 × 30% )
= 235.8 Ton – (235.8 Ton × 30% )
= 165 Ton
33
c. Keku Kekuat atan an spri spring ng pad pad
Power Spring Pad ( Ps) Ps) = P2 x 9%
= 165 Ton x 9%
= 14.859 Ton = 14859 Kg
Design Pad > Calculation Pad
15000 Kg > 14859 Kg
34
Gambar 3.12. Diagram Spring SWH50-125
3.2.2.3. Drawing Die
Terlampir
3.2. 3.2.2. 2.4. 4. Mate Materi rial al Die Die
Material yang akan dibutuhkan untuk membuat die blanking untuk pedal cucth 31311-NXA01 tersebut kemudian dipesan sesuai dengan material yang dibutuhkan. Material-material yang dipesan ditunjukkan pada table 3.1. Material-material tersebut dipesan dari berbagai PT, diantaranya : 1.
PT. BINTANG MAS MINOMANUNGGAL,
2.
PT. PUTRA AL ALAM TE TEKNOLOGI,
35
3.
PT. DANOLA TEKNIK PRIMA,
4.
PT. ASTRA OAIDO STEEL INDO.
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Nama Base lower Rip lower Rip lower Base lower Insert lower Insert lower Stopper Stopper Pengaman Bahan Base upper Rip upper Rip upper Base upper Punch Pad My posh Spring Baut penuntun
Material SS400 SS400 SS400 S50C S50C KD11S S50C S45C STD SS400 SS400 SS400 SS400 SS400 KD11S S50C Misumi Misumi Misumi
Ukuran 950 × 600 × 40 345 × 40 × 225 115 × 40 × 225 460 × 790 × 70 380 × 50 × 50 200 × 460 × 65 90 × 30 × 15 165 × 40 × 15 Ø16 × 200 40 × 605 × 4 40 × 600 × 950 750 × 40 × 1015 195 × 40 × 105 790 × 460 × 60 300 × 125 × 125 540 × 300 × 40 MYP 50-200 SWH 50-125 SGA 25-80
Jumlah 1 4 8 1 2 1 1 2 6
1 1 8 1 1 1 4 24 24
20. 21. 22. 23. 24. 25.
ring End blog Hoke Baut pengunci Baut Baut Baut
Misumi Misumi Misumi Misumi Misumi Misumi
Ceby 50-30-R CHP 32 CSR25-1-160 CB 16 × 100 CB 12 × 50 CB 10 × 30
4 8 6 100 25 25
Tabel 3.2. Material
3.2. 3.2.2. 2.5. 5. Pros Proses es Mac Machi hini ning ng
Machining adalah proses pembuatan komponen-komponen die (benda kerja) dari raw material menjadi komponen-komponen yang diinginkan sesuai peruntukannya. Pada pembutan die blanking ada beberapa proses yaitu dengan mesin perkakas konvensional dan mesin perkakas numeric control. a.
Perkakas Konvensional :
36
Adalah proses machining yang operasionalnya sederhana. •
Mesin Radial Drill
•
Mesin Milling
•
Mesin Bubut
•
Mesin Band Saw
•
Mesin Surface Grinding
•
Mesin Vertical Saw
b.
Mesin Pe Perkakas Nu Numeric Co Control :
Adalah Adalah proses proses machin machining ing yang yang operas operasion ionaln alnya ya menggu menggunka nkan n bahasa bahasa program
1.
•
Mesin CNC
•
Mesin Wire Cut Pembuatan Base Lower
Gambar 3.13. Base Lower
Base lower menjadi dasar penempatan semua komponen-komponen dies. Pada pembuatan pembuatan base materiall yang yang diguna digunakan kan yaitu yaitu SS400 SS400 base lower lower materia dengan ukuran 950 × 600 × 40 mm sebagai base bawah dan 460 × 790 × 70
37
mm sebagai base atas. Pada base bawah dengan ukuran 950 × 600 mm dengan tebal 40 mm akan dilakukan pembuatan pembuatan hole dan ulir dalam untuk baut, dalam
pembu pembuatan atan hole hole menggu menggunak nakan an mesin mesin radial radial drill. drill. Ukuran Ukuran hole hole yang yang akan akan dibuat yaitu Ø16, Ø21.5, Ø24, Ø32, dan Ø50. Pada pembuatan hole hal pertama yang dilakukan menentukan titik center terlebih dahulu dengan menggunakan center drill yang ketentuannya disuaikan pada drawing. Setelah titik center terbentuk untuk membentuk hole Ø16 diawali diawali dengan dengan menggu menggunak nakan an mata mata bor bor Ø14 dan dilanj dilanjutk utkan an dengan dengan menggunakan mata bor Ø16 dengan kecepatan putar mata bor sesuia dengan Table Table 3.3. 3.3. Begitu Begitu selanj selanjutn utnya ya untuk untuk melaku melakukan kan pembua pembuatan tan hole hole dengan dengan Ø21.5, Ø24, Ø26, Ø32, dan Ø50. 2000
800
500
320
200
125
80
40
1250
630
400
250
160
100
63
25
3~6
6~13
13 ~ 20
20 ~ 40
40 ~ 55
3~10
10~9
19 ~ 25
25 ~ 45
45 ~ 65
1/8 ~
¼~¾
½~¾
¾ ~ 1 1/2
1 ½ ~ 2 1/8
¾~1
1 ~ 1 3/4
1 ¾ ~ 2 1/2
RPM
DRILL
STEEL CAST
MM
IRON STEEL
DRILL INCH
1/4 CAST
1/8 ~
3/8 ~
IRON
3/8
3/4
Tabel 3.3. Kecepatan Putaran Drill
Pembuatan ulir dalam yang akan dibuat yaitu M16×2 mm. Pembuatan ulir ulir dala dalam m M16× M16×2 2 mm yang yang pert pertam amaa dila dilaku kuka kan n mene menent ntuk ukan an titi titik k cent center er terlebih dahulu dengan menggunakan center drill yang ketentuannya disuaikan
38
pada pada drawin drawing. g. Setelah Setelah titik titik center center terbent terbentuk, uk, untuk untuk pembua pembuatan tan ulir ulir dalam dalam M16×2 M16×2 mm diawal diawalii dengan dengan menggu menggunak nakan an mata mata bor Ø14 dan dilanj dilanjutk utkan an dengan menggunakan tab M16×2 mm dengan kecepatan putar mata bor sesuia pada Tabel3.3.. Tabel3.3.. Selanjutny Selanjutnyaa dilakukan dilakukan dimentori/ch dimentori/champer amper agar baut mudah mudah masuk. Pada base atas dengan ukuran 950 × 600 mm dengan tebal 40 mm akan dilakukan beberapa perlakuan, yaitu pembuatan ulir dalam, hole untuk knock pin dan pembuatan profil. Dalam pengerjaanya mesin yang digunakan yaitu mesin radial drill, cnc, dan wire cut. Ulir dalam yang akan dibuat dibuat yaitu M16, M12, dan M8 dan hole dengan menggunakan mesin radial drill. Sedangkan
pembuatan
menggunakan
mesin cnc dan
Pada wire wire cut cut . Pada
bagian bagian
permukaan
pengrataan dengan menggunakan tools end mill pada mesin cnc.
Gambar 3.14. End Mill
39
Gambar 3.15. Base Lower
2. Pembuatan Rib Lower dan Rib Upper
Gambar 3.16. Rib Lower dan Rib Upper
Rib berfungsi sebagai penopang base atau block, dengan pertimbangan kebutuhan material komponen insert die yang optimum untuk mendapatkan
die height . Pada pembuatan rib lower material yang digunakan yaitu SS400 dengan dengan ukuran ukuran 345 × 225 mm dengan dengan tebal tebal 40 mm sebany sebanyak ak 4 buah buah dan ukuran 115 × 225 225 mm dengan tebal 40 mm sebanyak 8 buah. Pada bagian bagian rib dilakukan pembuatan ulir dalam M16×2 mm sesuai dengan design drawing , dalam pengerjaannya menggunakan mesin radial drill . Pada Pada pemb pembua uatan tan rib rib uppe upperr mater material ial yang yang digu diguna naka kan n yait yaitu u SS40 SS400 0 dengan dengan ukuran ukuran 750 × 1015 1015 mm dengan dengan tebal tebal 40 mm sebany sebanyak ak 1 buah buah dan ukuran 195 × 105 mm dengan tebal 40 mm sebanyak 8 buah. Pada bagian rib dilakukan pembuatan pembuatan ulir dalam M16×2 M16×2 mm sesuai dengan design uppper dilakukan
drawing , dalam pengerjaannya menggunakan mesin radial drill .
Gambar 3.17. Driling Pada Rib
40
3. Pembuatan Insert lower
Insert lower yaitu komponen utama yang berfungsi membentuk profil par partt yang yang diin diingi gink nkan an sesu sesuai ai deng dengan an design , insert insert lower lower meerupakam pasan pasangan gan dari dari punch Pada pemb pembua uata tan n insert materiall yang yang punch die die. Pada insert lower lower materia digunakan yaitu S50C dengan ukuran 380 × 50 mm dengan tebal 50 mm sebanyak 2 buah dan KD11S dengan ukuran 200 × 460 mm dengan tebal 65 mm sebanyak 1 buah. Pada bagian insert lower akan dilakukan perlakuan diantaranya pembuatan hole knock pin , ulir dalam untuk baut, dan profil yang dibentuk sesuai dengan design drawing . Pada material S50C dengan ukuran 380 × 50 mm dengan tebal 50 mm akan dibuat dibuat hole untuk untuk baut baut dan hole untuk knock disesuiakan n knock pin yang disesuiaka dengan design drawing. Selain itu bagian ini merupakan bagian yang pling penting pada die sebagai pembentuk dari hasil part yang diinginkan. Pembentukan profil pada insert menggunakan mesin wire cut . Proses permesinan wire merupakan proses proses permesinan permesinan dengan dengan menggunak menggunakan an wire cut merupakan proses erosi yang dihasilkan dari perbedaan potensial lewat sebuah kawat. Elektrodanya adalah sebuah kawat gulungan yang terus berputar dan berganti selama proses permesinan berlangsung. berlangsung. Selama proses proses erosi, kawat selalu selalu berganti dan berputar agar pada setiap erosi kawat yang digunakan selalu baru dan tidak putus. Kawat yang digunakan bisa terbuat dari tembaga , brass, zink,dll.
41
Gambar 3.18. Insert Lower
Selain itu pada bagian insert dibentuk sia. Sia merupakan cekungan yang berbentuk sperti hruf U yang berfungsi untuk mengurangi terjadinya kerusakan kerusakan pada material material seperti seperti pecah atau retak yang diakibatkan diakibatkan seringnya seringnya pertemuan die die uppe upper r dengan die Selain itu sia juga berfun berfungsi gsi lower . Selain untuk
mengurangi
bunyi
ata u
meredam ketika terjadinya pertemuan dan juga juga die die upper upper dan die die lower lower dan memp memper erawe awett punc punch. h. Pemb Pembua uata tan n sia sia meng menggu guna naka kan n mesi mesin n cnc cnc deng dengan an menggunakan end mill Ø 30.
Gambar 3.19. Pembuatan Sia
4.
Pembuatan Base upper
Base upperr menjadi dasar penempatan semua komponen-komponen dies. Pada pembuatan pembuatan base materiall yang yang diguna digunakan kan yaitu yaitu SS400 SS400 base lower lower materia dengan dengan ukuran 950 × 600 × 40 mm sebagai sebagai base bawah dan 460 × 790 × 60 mm sebagai base atas. Pada base bawah dengan ukuran 950 × 600 mm dengan tebal 40 mm akan dilakukan pembuatan hole untuk untuk baut, baut, dalam pembuatan pembuatan
42
hole menggunakan mesin radial drill . Ukuran hole yang akan dibuat yaitu Ø16, Ø26, Ø32, dan Ø50. Pada bagian base upper atas dengan ukuran ukuran 460 × 790 mm dengan dengan keteba ketebalan lan 60 mm akanak akanakan an dilaku dilakukan kan pembua pembuatan tan beberap beberapaa hole dengan ukuran ukuran Ø16, Ø26, Ø32, Ø46, Ø50, Ø52, dan Ø60. Pembuatan Pembuatan hole tersebut menggunakan mesin radial drill dan mesin cnc sesuai dengan design drawing. Selain itu jga dibuat lubang knock pin dan ulir dalam M12 dan M8 .
Gambar 3.20. Base Lower
5. Punch Komp Kompon onen en utam utamaa yang yang berf berfun ungs gsii memb memben entu tuk k prof profil il part part yang yang diinginkan sesuai design, pasangan dari Insert die yang biyasa disebut lakilaki. Pada pembuatan pembuatan punch material yang digunakan yaitu KD11S dengan ukuran 300 × 125 × 125 mm. Punch dibuat menggunakan mesin cnc dengan ketentuan sesuai dengan design drawing. Selain itu pada bagian punc dibuat hole hole untu untuk k baut baut dan dan knoc knock k pin pin deng dengan an kete ketent ntua uan n sesu sesuai ai deng dengan an design
drawing.
43
Gambar 3.21. Punch
6. Pad Komponen untuk menjepit benda kerja / material agar tidak bergerak, sebelum fungsi insert dies dan punch bekerja. bekerja. Pada pembuatan pembuatan pad material yang digunakan yaitu S50C dengan ukuran 540 × 300 × 40 mm. pad dibuat menggunakan mesin cnc, radial drill dan wire cut dengan ketentuan sesuai dengan design drawing .
Gambar 3.22. Pad
7. Stopper Menjaga material agar posisinya sesuai dengan profil yang diinginkan, sebelum insert die dan punch die bekerja. bekerja. Pada pembuatan pembuatan siopper material yang digunakan yaitu S45C dengan ukuran 165 × 40 × 15 mm. siopper dibuat menggunakan mesin cnc, radial drill dan wire cut dengan ketentuan sesuai dengan design drawing.
44
Gambar 3.23. Stopper
3.2.2.6.
Finishing
Dalam proses pembuatan benda kerja dibagai menjadi Proses Mesin dan Proses Finishing Finishing Manual , tetapi dalam pekerjaan dengan mesin sudah meng menggu guna naka kan n syst system em CNC CNC ( Computer yang dapa dapatt Computerize ize Numeric Numeric Control Control ) yang melakukan proses machining dengan keakuratan dan kecepatan yang tinggi. Namun Namun dalam dalam pelaks pelaksana anaann annya ya masih masih banyak banyak proses proses mesin mesin yang yang belum belum tercover, untuk itu Proses Finishing Manual sangat diperlukan. Lingkup Finishing meliputi assembling dan menyetel komponenkomponen die menjadi die set baru, memperbaiki atau menutupi kekurangan dari proses machining , membuat sample panel dari die baru , try die set baru
45
di line sampai mendapatkan part ok untuk approval , penghalusan permukaan die, membuat perlengkapan die dan heat treatment . •
Finishing surface rata
Jika benda kerja hasilnya lebih tingggi ( contoh : + 0,2 ~ 0,3 mm ) area tidak semua , dan harus dikurangi , maka : 1. Buat datum untuk finishing finishing grinding
Buat Buat bebe bebera rapa pa alur alur deng dengan an geri gerind ndaa kema kema pada pada area area yang yang akan akan dikurangi sesuai dengan area yangakan dikurangi minimal 3 alur. 2. Lalu ukur ukur kedalam kedalaman an gerinda gerinda dengan dengan callipe calliper, r, misalnya misalnya 0,2 0,2 mm. 3. Lakuka Lakukan n pemotong pemotongan an dengan dengan air grinder, grinder, sampai sampai permukaa permukaan n yang dipotong sama dengan kedalam alur. Type gerinda sesuai area yang dipotong dan untuk area luas gunakan Angle grinder. 4. Gunakan Gunakan parallel parallel block block yang yang telah telah diberi diberi aka paint paint untuk untuk menchec mencheck k kerataan dengan menggosok-gosokkan parale block ke benda kerja. 5. Jika Jika ada perm permuk ukaan aan benda benda kerja kerja yang yang kena kena aka aka pain paint, t, lakuka lakukan n penggerindaan dengan hati-hati. 6. Ulan Ulangi gi lang langka kah h no. no. 5 samp sampai ai akap akapai aint nt meng mengen enai ai deng dengan an mera merata ta permukaan benda kerja.
Caliper / sightmat
Alur datum
Contoh: kedalaman alur datum 0,2 mm
benda kerja
5 ~ 10
o
Penggerindaan/pemoton
46
Gambar 3.24. Proses Finishing
Point penting penting pemakaian pemakaian Gerinda : Pastikan Pastikan air valve dalam kondisi OFF saat
Quick coupler dimasukkan ke selang angin. Point penting untuk Disc Disc grinder ( Sanda ) : Tangan kiri memegang bagian tengah body sander , tangan kanan
1.
dibelakang tangan kiri menggenggam di sekitar valve, lalu miringkan 5 ~ 10 o, 300 mm di arah kanan depan. Posisi wajah minimal 300 mm di belakangnya dan miring kekiri atas. 2.
Menggerinda :
Valve diputar dengan tangan kanan disentuhkan perlahan ke permukaan yang akan digerinda. Sander digoyangkan 50 ~ 100 mm ke depan dan ke belakang sambil digerakan dari luar ke dalam.
Finishing sudut siku – siku
•
1.
Semp Sempro rott area area ben benda da kerj kerjaa deng dengan an Blue Blue ink ink
2.
Lakuak Lakuakan an peng penggo goresa resan n sesua sesuaii profi profill yang yang diingi diinginka nkan n
3.
Geri Gerind ndaa Kasa Kasarr ( arad arador orii ) deng dengan an batu batu gerin gerinda da A24S A24S area area luar luar
penggoresan sampai 0,5 mm mendekati garis 4.
Finish Finishing ing gerin gerinda da ( siage siage ) deng dengan an mata mata gerind gerindaa yang yang halus halus AC60 AC60
5.
Beri Beri aka aka pain paintt pen pengg ggar aris is siku siku-s -sik iku. u.
6.
Pengga Penggaris ris sikusiku-sik siku u digoso digosok-g k-goso osokan kan bend bendaa kerja, kerja, jika jika ada benda benda
47
kerja ada yang terkena aka paint, gerinda bagian tersebut 7.
Lakuka Lakukan n berula berulang ng sampa sampaii permuka permukaan an benda benda kerja kerja kena kena aka aka paint paint.. Finishing permukaan lengkung
•
1.
Laku Lakuka kan n scri scribb bbin ing g / peng penggo gore resa san n untu untuk k memb memban antu tu perm permuk ukaa aan n
yang digerinda. 2.
Grin Grindi ding ng permuk permukaan aan dilua diluarr gari gariss scri scribi bing ng,, guna gunaka kan n batu batu gerind gerindaa
mounted wheel yang sesuai benda kerja. Langkah selanjutnya adalah assembly komponen-komponen die dan penyetelan antar komponen-komponen. Proses assembly yang dilakukan yaitu menyatukan atar komponen-kompenen dengan cara membautnya, memasang knock pin, dan mengelas. Sebenarnya assembly pada saat proses machining suda sudah h terj terjad adi, i, hal hal ini ini dila dilaku kuka kan n agar agar memp memper ermu muda dah h jala jalany nyaa pros proses es selanjutnya. Bagian yang dilas yaitu bagian yang permanen tidak mengalami bongkar-pasang pada saat perbaikan. Bagian-bagian yang dilas yaitu rib, base hooke, stooper. Sedangkan bagian yang lainnya menggunakan baut maupun knock knock pin. pin. Knock Knock Pin diguna digunakan kan untuk untuk menjag menjagaa agar agar antar antar kompo komponen nen-komponen tidak kehilangan datum saat dibuka dan dipasang kembali. Maka pada saat pemasangan baut sebelum dikencangkan tidak lupa dipasang knock pin terlebih dahulu.
48
Gambar 3.25. Assembly dengan Pengelasan dan Knock Pin
Selanjutnya menyetel antar komponen-komponen die set menjadi die set baru baru yang sesuai. Menyetel guide posh apakah posisinya sudah sesuai apa belum. Proses yang dilakukan yaitu Beri permukaan guide post pin pin dengan aka paint , tipis merata
•
jangan terlalu tebal. Turunkan upper die sampai guide post pin masuk my post .
•
•
Naikkan upper die. Lihat apakah aka paint merata mengenai pada permukaan guide
•
pin. Jika aka paint mengenai satu sisi saja berari posisi guide post tidak
•
center . •
Kendorkan baut untuk my post ( post ( Guide bushing ),
•
Gunak Gunakan an palu palu untuk untuk mengge menggeser ser my post dengan an tang tangan an kiri kiri post , deng
memegang bagian my post untuk merasakan apakah ada gerakan. •
1. Guide
Lakukan langkah no.1 ~ 5 post ( Plate ) seret
Check dengan AK paint
GOOD
POINT
Harus lurus dan AK paint kontak 1/2 atau lebih Miring ke satu sisi -> NG
49
Gambar 3.26. Penyetelan Guide Posh
Untuk Untuk menset mensetel el insert insert apakah apakah posis posisiny inyaa sudah sudah sesuai sesuai apa belum, belum, Proses yang dilakukan yaitu: •
Hilangkan bagian yang tajam (bari).
•
Tempelkan gauge pada benda kerja disesuaikan dengan tandanya, sambil memastikan bagian bentuk kiri atau kanan.
•
Sambil Sambil memasa memasang ng insert , coco cocokk kkan an deng dengan an center sambil il center linenya linenya, samb memastikan kanan, kiri, depan belakang dan lubang baut serta knock pin.
•
Rapatkan komponen dan disetel sambil memastikan kerapatannya.
•
Lakukan check pemastian setelah disetel, sambil memperhatikan bentuk dan bagian yang akan dimilling dengan refrensi model gambar die.
•
Beri titik dengan menggunakan center punch pada seluruh komponen, pukul perlahan sambil ditahan dengan tangan agar tidak bergerak.
•
Insert diangkat dan diperjelas tanda yang akan dibor untuk lubang tap, beri tanda yang jelas agar bagian yg machining mudah mengerti. Beri tanda mark pada permukaan benda kerja (beri tanda dibagian
•
yang mudah terlihat). Setelah lubang tap selesai di buat, pasang kembali (lakukan seperti
•
no. 4). Order kembali kebagian machining untuk di buatkan lubang dowel
•
pin. Untuk Untuk menyet menyetel el punch punch apakah apakah posis posisiny inyaa sudah sudah sesuai sesuai apa belum, belum, Proses yang dilakukan yaitu : •
Tempelkan tanah liat dibagian tepi cutter pada waktu setting, tanah
liat di tekan sampai rata pada tepi cutter .
50
•
Poles dengan dengan aka paint paint pada datum (profile), (profile), polesan polesan aka paint
tidak boleh terlalu tebal. •
Turun Turunkan kan slide slide mesin mesin spoti spoting ng sampai sampai mendek mendekati ati mata mata potong potong
bukan kijun perlahan – lahan, perhatikan tanah liat yang berbekas akibat pisau atas. •
Turunkan slide sesuai dengan die height-nya sampai bersentuhan
dengan cutter yg bukan kijun, turunkan perlahan - lahan (hati-hati dengan model cutter yg posisinya tegak lurus). •
Gerinda pada bagian yang lebih, tipiskan tanah liat agar mudah
melihatnya. •
Ulangi langkah no. 4 s/d no. 5 sampai titik mati bawah ( TMB ),
kalau cutter sudah masuk, tanah liat boleh dilepaskan. •
Setelah titik mati bawah ukur end block & end pipe, lihat gambar
dan pastikan TMB. •
Ambil niban cutter .
•
Lepas insert mata potong lalu Flame Hard, kalau ada yang minus
lakukan welding •
Setel clereance setelah flame har d dan pastikan tidak ada bagian
yang sempit •
Setel clearance pastikan ada/tdk adanya bagian yg sempit check
dengan material dengan ketebalan yg sesuai. •
Gosok permukaan mata potong, pakai batu gosok yang halus ( oil stone )
•
Buat dowel pin.
Clereance antara Punch dan Die
51
Tebal Material
Clearance
0.7 ~ 1.0 mm
7.0 %
1.2 ~ 3.2 mm
8.0 %
4.5 ~ 10.0 mm
10.0 % Tabel 3.4. Clearance
Selanjutnya dibuatkan stopper untuk penyanggah material yang akan dibent dibentuk. uk. Materia Materiall yang yang diguna digunakan kan yaitu yaitu STD sebaga sebagaii pengam pengaman an dengan dengan ukuran ukuran Ø16 × 200. Yang kemudian kemudian dilas pada bagian bagian insert lower. Selain itu dibu dibuat atka kan n cove coverr untu untuk k die die uppe upperr deng dengan an ukur ukuran an 100×8 100×860 60×2 ×2 mm, mm, dan dan selanjutnya die diberikan warna, pada die diberi warna biru dan stopper warna kuning.
Gambar 3.27. Stoper dan caver die
Setelah proses assembly selesai, maka die yang sudah jadi harus di setel di mesin spoting . Ketika proses penyetelan, penyetelan, die yang sudah di assembly itu diperiksa apakah semua hasil assembly itu sudah 100% selesai, apakah masih ada kekurangan pada proses assembly . Misalnya apakah ada baut yang kurang atau dowel pin, apakah ada yang harus ditambah untuk menjaga keamanan die saat saat proses proses produk produksi si nantin nantinya. ya. Dengan Dengan proses proses penyet penyetela elan n ini maka maka akan akan didapat bagaimana kualitas die yang sudah di assembly itu.
52
Hasil penyetelan penyetelan pada mesin spoting kemudian diuji coba (try) di mesin
spoting , karena mesin spoting berfungsi untuk tempat penyetelan dan uji coba die. Uji coba ini dilakukan dengan seperti memproduksi pedal, yaitu dengan menekan ( press press) material pedal, sehingga membentuk pedal yang sama seperti pada die. Dari hasil uji coba inilah diketahui bagaimana kualitas hasil dari cetakan yang sudah dibuat. Hasilnya itu dibandingkan dengan benda (pedal) yang sudah dibuat sebelumnya dengan menggunakan mesin wire cut . Hal ini dilakukan untuk mengetahui kualitas hasilnya, yaitu melihat apa masih ada yang yang kurang kurang benar benar die yang yang sudah sudah dibuat dibuat tersebu tersebut. t. Biasan Biasanya ya yang yang paling paling diperhatikan pada saat uji coba ini adalah clearence dari benda (pedal) hasil press di mesin spoting . Clearence maksudnya adalah ketajaman sisi-sisi dari hasil pemotongan material saat di uji coba.
Gambar 3.28. Hasil Spoting dan Wire Cut
3.3.2.7.
Proses cek c/f
Hasil uji coba kemudian diperiksa (check) di C/F (checking fixture) yang yang sudah sudah dibuat dibuat sebelu sebelumny mnyaa yang yang sesuai sesuai dengan dengan gambar gambar design yang dibuat. Cheching fixture ini dilakukan yang bertujuan untuk melihat apakah hasil uji coba tersebut sudah sesuai dengan design pada gambar cad , apakah ukurannya sudah tepat. Hal ini untuk lebih meningkatkan kualitas hasil saat
53
produksi produksi,, agar customer mendapatkan mendapatkan benda yang memiliki kualitas yang tinggi.
Gambar 3.29 C/F (checking fixture) pedal clutch 31311-NXA01
3.3.2.8.
Try 1
Uji coba untuk T 1 ini dilakukan untuk lebih memastikan bahwa benda yang akan diproduksi sudah 100% memiliki kualitas yang tinggi. Uji coba ini juga juga dilaku dilakukan kan untuk untuk meliha melihatt kembal kembalii atau atau memper memperbai baiki ki kembal kembalii apakah apakah benar-benar sudah tidak ada lagi kekurangan walau sekecil apapun. Karena sangat PT. NTC sangat mengutamakan yang namanya kualitas, jika memang pada T1 ternya ternyata ta masih masih ada yang yang kurang kurang,, maka maka akan akan diperb diperbaik aikii lagi lagi dan kemudian dilakukan lagi T 2. Menurut data dari PT. NTC, pernah dilakukan sampai T4. Hal itu terjadi untuk lebih memastikan kualitas dan juga yang membuat membuat itu adalah seorang manusia yang tidak akan pernah lepas dari yang namanya kesalahan.
Gambar 3.30. Hasil Try 1
54
3.3.2.9.
Quality
Pada bagian ini dicek apakah part yang dihasilkan sudah layak apa belum dan tidak mengalami cacat pada bagian tertentu. Bagian quality yang menentukan untuk dlanjutkan keproses selanjutnya untuk di heat treatment. Apa bila bila bagian bagian quality menyat menyataka akan n layak layak maka maka akan akan dipros diproses es ke heat
treatment. 3.3.2.10.
Full Hardening
Baja yang digunakan untuk komponen die harus kuat, keras dan ulet ( sticky sticky ) serta mampu diproses machining . Dan akan mempunyai umur yang lama lama keti ketika ka dipa dipaka kaii prod produk uksi si.. Pros Proses es hardeni dilakukan setelah setelah hardening ng die dilakukan mengalami proses Try di line . Untuk mendapatkan sifat tersebut pada material metal, harus disiapkan kondisi kondisi yang sesuai yang biasa disebut heat treatment treatment yaitu proses memanaskan metal kemudian mendinginkannya. Heat treatment mempunyai arti yang luas, meskipun tujuannya adalah untuk mengimprove sifat mekanis dan sifat kimia dari metal tersebut. pengerasan die dengan dengan cara dipanaskan dipanaskan Full hardening adalah proses pengerasan pada suhu tertentu, sesuai dengan temperatur maksimal dari material-material yang menyusun die tersebut. Full hardening Full hardening die ini dilakukan diluar PT. NTC. 3.3.2.11.
Try 2
Setelah Setelah dikeras dikeraskan kan,, maka maka die tersebu tersebutt sudah sudah bisa bisa diguna digunakan kan untuk untuk memproduksi pedal clutch sesuai dengan pesanan oleh customer . Die yang sudah jadi itu kemudian dibuat di mesin stamping 300 ton untuk mencetak pedal pedal.. Setelah Setelah diprod diproduks uksii dan sudah sudah melalu melaluii proses proses check kualitas atau
55
kemudian ian diantar diantar ke customer yang pemesan pedal clutch Cheching fixture , kemud 31311-NXA01 yang merupakan project dari Nissan.
Gambar 3.31. Mesin Stamping
3.3.2.12.
Finish
Setela Setelah h semua semua proses proses berjal berjalan an dengan dengan lancar maka die telah jadi dengan menghasilkan pedal yang sempurna tidak mengalami cacat. Gambar 3.32. Pedal yang dibentuk
Gambar 3.33. Die Blanking
3.3. 3.3.
Ham Hambata batan n dan dan Solu Solusi si Peke Pekerj rjaa aan n
56
3.3.1.
Hambatan pe pekerjaan a. Pembuatan shia ( shearing pada inse insert rt meng mengal alami ami kesa kesala laha han n shearing ) pada
kerena hasil yang didapat tidak sesuai dengan design, ini disebabkan kesalahan pada operator yang kurang teliti menentukan titik awal pada saat pembuatan shia ( shearing ). shearing ). b. Lubang knock pin pada punch tidak pas, sehingga antara punch dan
insert tidak mendapatkan clearence yang sesuai. c. Pada saat memasang baut my posh terdapat beberapa baut yang
kurang dalam sehingga my posh tidak kencang masih goyang. d. Terjadinya retak pada insert lower .
3.3.2.
Solusi pe pekerjaan a. Pembuatan shia ( shearing kesalahan pada shearing ) pada insert mengalami kesalahan
opera operato torr keren kerenaa hasi hasill yang yang dida didapa patt tida tidak k sesu sesuai ai deng dengan an design. Solusinya yaitu dengan cara pembuatan ulang kembali shia ( shearing shearing ) pada insert terseb tersebut. ut. Sebelu Sebelumny mnyaa pada pada bagian bagian insert yang yang telah telah dibentuk shia ( shearing diratakan an kembal kembalii dengan dengan menggu menggunak nakan an shearing ) diratak mesin cnc end mill Ø50 sebanyak 5 mm. Setelah itu operator mengeset ulan ulang g
posi posisi si
awal awal
dimu dimula lain inya ya
pro proses. ses.
Sela Selanj njut utny nyaa
dila dilaku kuka kan n
pembuatan ulang shia ( shearing shearing ) kembali dengan end mill Ø30. b. Dilakukan penyetelan antara punch dan insert hingga mendapatkan
clearence yang sesuai. Selanjutnya dibikin lubang knock pin baru pada punch dengan menggunakan mesin radial drill .
57
c. Dila Dilaku kuka kan n
peng penget etab aban an
kemb kembal alii
pada pada
luba lubang ng
baut baut
hing hingga ga
kedalaman yang sesuai dengan menggunakan mesin radial drill . d. Penyebab Penyebab dari insert lower retak yaitu kurang kuatnya material
insert yang telah mengalami beberapa perlakuan oleh mesin. Dalam hal hal ini ini ada ada dua dua cara cara mena menang nggu gula lang ngin inya ya yait yaitu u deng dengan an meme memesa san n mate materi rial al kemb kembal alii kemu kemudi dian an memb membua uatt insert yang yang baru baru untu untuk k mengganti insert yang retak atau memperbaiki bagian insert yang retak dengan beberapa proses. Proses tersebut diantaranya menandai bagian yan yang
reta retak, k,
dim dimento entory ry,,
preheating,welding ,
grinding
penggoresan, setel dengan masteru cutter , dan finishing .
kasar asar,,