BAB 2 PEREKAYASAAN LAPORAN KEUANGAN Dalam Bukunya (Teori akuntansi perekayasaan laporan keuangan) , Suwardjono mendefinisikan Akuntansi sebagai: “seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa secara nasional berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik.” Agar manfaat akuntansi dapat dirasakan, pengetahuan perekayasaan tersebut harus diaplikasikan dalam suatu wilayah (Negara). Wujud aplikasi ini adalah terciptanya suatu mekanisme pelaporan keuangan nasional yang dengan unit-unit organisasi bisnis, non bisnis, dan kepentingan pemerintah dalam suatu Negara menyediakan data dan menyampaikan informasi keuangan kepada para pengambilan keputusan yang dianggap paling dominan dan berpengaruh dalam pencapaian tujuan Negara (khususnya tujuan ekonomik dan social). Proses perekayasaan Pelaporan keuangn adalah strutur dan proses akuntansi yang menggambarkan bagaimana informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomik dan social Negara. Pelaporan keuangan sebagai system nasional merupakan hasil perekayasaan akuntansi di tingkat nasional. Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan obyektif untuk membangun suatu struktur suatu struktur dan mekanisme suatu struktur laporan keuangan dalam suatu Negara untuk menunjang tercapainya tujuan Negara. Perekayasaan akuntansi berkepentingandengan pertimbangan untuk memilih dan mengaplikasikan ideology, teori, konsep dasar, dan tekhnologi yang tersedia secara teoritis dan praktis untuk mencapai tujuan akonomik, politik, dan budaya Negara. Dan proses perekayasaan akuntansi dapat dilukiskan dalam gambar 1.1 berikut. Perekayasaan sebagai proses deduktif Proses perekayasaan yang dilukiskan dalam gambar 1.1 dibawah ini, merupakan proses penalaran deduktif-normatif. Dan sebagai penalaran deduktif-normatif, Hendriksen (1982) menguraikan aspekaspek yang harus dipertimbangkan dalam proses perekayasaan untuk menghasilkan kerangka teoritis akuntansi (theoretical framework for accounting). Siapa merekayasa Laporan keuangan yang mempunyai dampak ekonomik dan sosialkarena pelaporan keuangan merupakan sarana atau wahana dalam pengalokasian sumberdaya ekonomik. Oleh karena itu, badan legislative pemerintah (dalam hal ini DPR atau bahkan MPR) mempunyai peran yang pentinng dalam hal ini, mengingat rerangka konseptual mempunyai fungsi semacam undang-undang dasar (konstitusi). Dan karena pentingnya perekayasaan ini, para anggota legislativeatau pelaksana yang terlibat dan berkepentingan dalam hal ini harus mempunyai wawasan dan pengetahuan teoritis dibidang masingmasing yang cukup memadai, paling tidak ada anggota yang berwawasan dan berpengetahuan teori akuntansi yang luas dan memadai. Jadi, perekayasaan akuntansi harus merupakan tim multi-disipliner agar hasilnya dapat diandalkan sebagai wahana untuk menjamin tercapainya tujuan social dan ekonomik Negara.
Aspek semantik dalam perekayasaan Proses semantik ini, tidak lain adalah memilih dan menyimbolkan objek-objek fisis kegiatan perusahaan yang relevan menjadi objek-objek statemen keuangan. Dan dari segi semantika dalam teori komunikasi, perekayasaan pelaporan keuangan adalah proses untuk menentukan bagaimana kegiatan fisis operasional perusahaan disimbolkan dalam bentuk elemen-elemen statemen keuangan, sehingga orang yang dituju oleh statemen keuangan dapat membayangkan operasi perusahaan tanpa harus menyaksikan secara fisis kegiatan perusahaan.
Model Salah satu model yang banyak dikenal saat ini, adalah rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FASB yang memuat empat komponen konsep penting, yaitu: a. b. c. d.
Tujuan pelaporan keuangan Kriteria kualitas informasi Elemen-elemen statemen keuangan Pengukuran dan pengakuan.
Empat komponen diatas, membentuk satu kesatuan yang saling berkaitan. Sebagai konstitusi, Rerangka konseptual menjelasakan, menentukan, dan mengarahkan sifat, fungsi, dan lingkup pelaporan dan statemen keuangn dalam suatu Negara. Hasil perekayasaan akhirnya terefleksi dalam bentuk, isi, dan susunan statemen keuangan. Sasaran laporan keuangan adalah penyediaan segala informasi yang mengandung kebermanfaatan dalam keputusan dan tidak terbatas pada apa yang dapat disampaikan melalui system keuangan. Rerangka konseptual versi FASB Rerangka konseptual versi FASB mempunyai keunggulan dalam aspek kependidikan dibandingkan dengan rerangka konseptual versi IASC. Rerangka konseptual versi FASB memuat secara komprehensif penalaran dan argument yang melekat dalam tiap penjelasan komponen konsep. Penalaran dan argument tersebut membentuk pengetahuan yang dapat dipandang sebagai suatu teori deduktif-normatif untuk memahami mengapa konsep-konsep tertentu dipilih dan apa implikasi yang diharapkan. Agar operasional dan efektif dalam mempengaruhi praktik, rerangka konseptual harus dijabarkan dalam bentuk standar akuntansi sebagai pedoman dalam perlakuan akuntansi sebagai pedoman dalam perlakuan akuntansi suatu objek atau elemen. Bila pengertian akuntansi, teori akuntansi, rerangka konseptual, dan PABU dirangkum dalam satu diagram, maka akan terbentuk sesuatu yang disebut “struktur akuntansi” yang menggambar mekanisme pelaporan keuangan dengan menghubungkan perekayasaan dan praktik akuntansi.