BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang
Hutan Hutan tropis tropis yang yang kaya kaya dengan dengan berbag berbagai ai jenis jenis tumbuh tumbuhan an merupa merupakan kan sumber daya hayati dan sekaligus sebagai gudang senyawa kimia baik berupa senyawa kimia hasil metabolisme primer yang di sebut juga sebagai senyawa metabolit primer, seperti protein, karbohidrat, lemak yang digunakan sendiri oleh tumbuh tumbuhan an tersebu tersebutt untuk untuk pertum pertumbuh buhann annya, ya, maupun maupun sebaga sebagaii sumber sumber senyawa senyawa metabolit sekunder seperti terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid dan alkaloid. Seny Senyaw awaa meta metabo bolit lit sekun sekunde derr meru merupa paka kan n senya senyawa wa kimi kimiaa yang yang umum umumny nyaa mempunyai kemampuan bioaktifitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan ters terseb ebut ut dari dari gang ganggu guan an ham hama peny penyak akit it untu untuk k tumb tumbuh uhan an itu itu send sendir irii atau atau lingkungannya. Senyawa kimia sebagai hasil metabolit primer atau metabolit sekunder telah banyak digunakan sebagai zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan dan sebagainya. sebagainya. Salah satu senyawa senyawa metabolit sekunder sekunder yang terkandung terkandung pada tanama tanaman n maupun maupun hewan adalah senyawa senyawa Triterpenoid . Senyawa tersebut dapat dijumpai pada bagian akar, batang, daun, buah maupun biji tanaman. Triterpenoid tetrasiklik lebih banyak ditemukan pada binatang sedangkan triterpena pentasiklik lebih umum terdapat dalam tumbuhan. arote arotenoi noid d juga juga merupa merupakan kan senyawa senyawa metabu metabulit lit sekunde sekunderr yang yang banyak banyak terdapat pada tumbuhan,yang memberikan warna kuning-merah pada tumbuhan. arotenoid juga bermanfaat untuk meningkatkan sistem daya tahan tubuh dan menurunkan resiko penyakit degeneratif seperti kanker, penyakit kardiovaskuler, penuaan serta katarak. arotenoid juga diidentifikasi berpotensi menghambat penyakit !lzheimer"s !lzheimer"s dan melindungi kerusakan hati. Seny Senyaw awaa kimi kimiaa beser beserta ta deriv derivat at-de -deri riva vatny tnyaa yang yang berm berman anfaa faatt untu untuk k kehi kehidu dupa pan n pada pada tumb tumbuh uhan an meru merupa pakan kan pros proses es yang yang sanga sangatt mena menari rik k untu untuk k
dipelajari. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengkaji senyawa metabolit sekunder sekunder khususnya khususnya triterpenoid triterpenoid dan karotenoid karotenoid yang disajikan disajikan dalam bentuk makalah.
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
#enulis #enulis membatasi membatasi ruang lingkup masalah, agar pembahasan pembahasan tidak terlalu luas. !dapun rumusan masalahnya $ %.
!pakah pe pengertian tr triterpenoid da dan ka karotenoid&
'.
(agaim aimanaka akah jal jalur biosin sintesis sis dari trit ritepenoid oid dan karot rotenoid&
).
(agaim aimana st stuktur da dan pe penggolongan dari tri trittepe epenoid da dan karo aroteno enoid&
*.
!pa sa saja su sumber da dan kegunaan dari tr tritepenoid da dan ka karotenoid&
+.
(agaim aimana ca cara meng engident entifikasi dan mengisolasi se senya nyawa tri trittepenoid dan karotenoid&
1.3 Tu Tujuan juan Penulsan
!dapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini antara lain, yaitu$ %. elengkapi elengkapi tugas mata mata kuliah kuliah imia imia rgan rganik ik (ahan (ahan !lam '. Sebagai Sebagai bahan kajian kajian para para mahasiswa mahasiswa mengenai mengenai Triter Triterpenoid penoid dan arotenoi arotenoid d ). ntuk mengeta mengetaui ui klasifikasi, klasifikasi, keguna kegunaan, an, sumber, sumber, dan cara meniden menidentifikas tifikasii dari Triterpenoid dan arotenoid.
dipelajari. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengkaji senyawa metabolit sekunder sekunder khususnya khususnya triterpenoid triterpenoid dan karotenoid karotenoid yang disajikan disajikan dalam bentuk makalah.
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
#enulis #enulis membatasi membatasi ruang lingkup masalah, agar pembahasan pembahasan tidak terlalu luas. !dapun rumusan masalahnya $ %.
!pakah pe pengertian tr triterpenoid da dan ka karotenoid&
'.
(agaim aimanaka akah jal jalur biosin sintesis sis dari trit ritepenoid oid dan karot rotenoid&
).
(agaim aimana st stuktur da dan pe penggolongan dari tri trittepe epenoid da dan karo aroteno enoid&
*.
!pa sa saja su sumber da dan kegunaan dari tr tritepenoid da dan ka karotenoid&
+.
(agaim aimana ca cara meng engident entifikasi dan mengisolasi se senya nyawa tri trittepenoid dan karotenoid&
1.3 Tu Tujuan juan Penulsan
!dapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini antara lain, yaitu$ %. elengkapi elengkapi tugas mata mata kuliah kuliah imia imia rgan rganik ik (ahan (ahan !lam '. Sebagai Sebagai bahan kajian kajian para para mahasiswa mahasiswa mengenai mengenai Triter Triterpenoid penoid dan arotenoi arotenoid d ). ntuk mengeta mengetaui ui klasifikasi, klasifikasi, keguna kegunaan, an, sumber, sumber, dan cara meniden menidentifikas tifikasii dari Triterpenoid dan arotenoid.
BAB II PEMBAHA!AN 2.1 Pengertan
ata terpenoid terpenoid mencakup sejumlah besar senyawa senyawa tumbuhan, tumbuhan, dan istilah ini diguna digunakan kan untuk untuk menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa secara secara biosin biosintesi tesiss semua semua senyawa senyawa tumbuhan itu berasal dari senyawa yang sama. /adi, semua terpenoid berasal dari molekul molekul isoprene 0H'1020H) 0H'1020H)3-0H10 3-0H10H' H' dan
kerangka kerangka karbonnya karbonnya dibangun
oleh penyambungan ' atau lebih satuan 0+ ini.
isopentane
isoprene
Selama penyusunan penyusunan terpenoid, terpenoid, dua unit isopren mengalami mengalami kondensasi kondensasi antara antara kepala dan ekor. ekor.
Terpen erpenoid oid yang tersusun tersusun atas ' isopre isopren n memben membentuk tuk
senyawa golongan monoterpenoid 20 %4H%53. Ses6uiterpen 20%+H'*3 tersusun atas ) unit isoprene, diterpenoid 20'4H)'3 tersusun atas * unit isoprene, sesterpen 20 '+H*43 tersusun atas + isopren, triterpenoid 20 )4H*73 tersusun atas 5 unit isopren, dan tetraterpen 20*4H5*3 tersusun atas 7 isopren. Struktur terpenoid yang bermacam ragam itu timbul sebagai akibat dari reaksi- reaksi sekunder berikutnya seperti hidrolisa, hidrolisa, isomerisasi, oksidasi, oksidasi, reduksi, reduksi, dan siklisasi atas geranil-, geranil-, farnesil-, farnesil-, dan geranil-geran geranil-geranil il pirofosfat. pirofosfat. asing-masin asing-masing g golongan golongan terpenoid terpenoid itu penting, penting, baik dalam pertumbuhan dan metabolisme maupun pada ekologi tumbuhan. #enamaan terpenoid menurut 8#!0 2 International Union Of Pure Acid Applied
Chemistry3 Chemistry3
panja anjang ng dan suli sulit, t,
untuk tuk
itu itu
penam enamaa aan n
terp terpen enoi oid d
menggunakan nama nama trivial. Terpenoid Terpenoid diklasifikasikan berdasarkan acyclic 2rantai
terbuka3, monosiklik 2% cincin3, bisiklik 2' cincin3, trisiklik 2) cincin3 dan sebagainya dan tidak hanya berdasarkan isoprene tetapi juga gabungan isomerisomer seperti derivate oksigen, misal$ alcohol, aldehid, keton, fenol, eter, dan ester. Senyawa terpenoid dapat dikelompokkan sebagai berikut $
'.%.% Triterpenoid Triterpenoid merupakan kelompok terpenoid yang paling besar, tersebar luas pada tumbuhan dan sedikit pada hewan. 9i alam terdapat dalam bentuk bebas, ester dan glikosida. Senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari 5 satuan isopren rumus molekul 0)4H*7 secara biosintesis diturunkan dari skualen 2minyak hati ikan hiu3. Triterpenoid terbentuk dari dua satuan farnesil. :ebih dari *444 jenis triterpenoid telah diisolasi dengan lebih dari *4 jenis kerangka dasar yang sudah di kenal dan pada prinsipnya merupakan proses siklisasi dari skualen. Tritepenoid terdiri dari kerangka dengan ) siklik 5 yang bergabung dengan siklik +. Sedangkan penamaan lebih disederhanakan dengan memberikan penomoran pada tiap atom karbon sehingga memudahkan dalam penentuan substituent pada masing-masing atom karbon. '.%.' Tetraterpenoid 2arotenoid3 arotenoid adalah suatu kelompok pigmen yang berwarna kuning, orange, atau merah orange, yang ditemukan pada tumbuhan dan didistribusikan hampir keseluruh bagian tumbuhan seperti $ akar, daun, buah-buahan dan biji, kulit,
cangkang ; kerangka luar 2eksoskeleton3 hewan air serta hasil laut lainnya seperti molusca 2calm, oyster, scallop3, crustacea 2lobster, kepiting, udang3 dan ikan 2salmon, trout, sea beam, kakap merah dan tuna3. arotenoid juga banyak ditemukan pada kelompok bakteri, jamur, ganggang dan tanaman hijau. #igmen karotenoid mempunyai struktur alifatik atau alisiklik yang pada umumnya disusun oleh delapan unit isoprena, Semua senyawa karotenoid mengandung sekurang-kurangnya empat gugus metil dan selalu terdapat ikatan ganda terkonjugasi diantara gugus metil tersebut. !danya ikatan ganda terkonjugasi dalam ikatan karotenoid menandakan adanya gugus kromofora yang menyebabkan terbentuknya warna pada karotenoid. Semakin banyak ikatan ganda terkonjugasi, maka makin pekat warna pada karotenoid tersebut yang mengarah ke warna merah.
"am#ar. Rumus struktur $%kar&ten
8soprena yang membentuk karotenoid ini berikatan secara
"am#ar 2.2 Ikatan ke'ala ( ek&r 'a)a s&'rene
"am#ar 2.3 Ikatan ek&r ( ek&r 'a)a s&'rene 2.2 *las+kas
'.'.% Triterpenoid Triterpenoid dapat dibagi menjadi * golongan yaitu $ a3 Triterpena (anyak triterpena dikenal dalam tumbuhan, sampai saat ini hanya beberapa saja yang diketahui tersebar luas, senyawa tersebut yaitu> ?-amirin dan @-amirin serta asam turunannaya, yaitu asam ursolat dan asam oleonelat. Triterpena tertentu terkenal karena rasanya, terutama kepahitannya. isalnya limonin, suatu senyawa pahit yang larut dalam lemak dan terdapat dalam buah jeruk. Senyawa ini termasuk dalam deret triterpena pentasiklik. elompok triterpena pahit lainnya ialah kukurbitasin, yang terdapat terbatas hanya dalam biji berbagai 0ucurbitaceae. Triterpena milik sekelompok besar senyawa diatur dalam empat atau lima cincin konfigurasi dari )4 karbon dengan beberapa oAigen terpasang. Triterpena dirakit dari unit isoprena 0+ melalui jalur cytosolic mevalonate untuk membuat senyawa 0)4 dan steroid di alam. olesterol adalah salah satu contoh dari triterpene. #itosterol dan phytoecdysteroids juga triterpena. #ara triterpena terbagi menjadi sekitar '4 kelompok, tergantung pada struktur tertentu. b3 Sterol Sterol adalah triterpenoid yang bentuk dasar sistem cincin siklopentana perhidrofenantren. dahulu sterol dianggap sebagai senyawa satwa, tetapi pada tahun-tahun terakhir ini makin banyak senyawa tersebut ditemukan dalam jaringan tumbuhan. Tiga senyawa yang biasa disebut fitosterol mungkin terdapat pada setiap tumbuhan tinggi yaitu > sitosterol 2@-sitosterol3, stigmasterol dan kampesterol. Sterol umum ini terdapat dalam bebtuk bebas dan sebagai glukosida
sederhana. Sterol tertentu hanya terdapat dalam tumbuhan rendah, contohnya ergesterol yang terdapat dalam khamirdan sejumlah fungus. 9ari stuktur kimia fitosterol berbeda dengan sterol hewan, sterol tanaman ditandai olah rantai cabang yang disubstitusi alkil serta gugus metal pada 0-'* dari ergosterol. Bmpat alkilasi rantai cabang sterol merupakan langkah awal dalam modifikasi sikloartenol. Brgestero> dan beberapa sterol tanaman mengandung ikatan rangkap 0-''.
c3 Saponin Saponin adalah glikosida triterpena dan sterol yang berupa senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun. Telah terdeteksi dalam lebih dari C4 suku tumbuhan, dan dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisis sel darah. Saponin dalam tumbuhan dapat diubah menjadi sterol hewan yang berkhasiat penting misalnya, kartison, estrogen kontraseptif, dan lainlain. Saponin memberikan rasa pahit pada bahan pangan nabati. Sumber utama saponin adalah biji-bijian khususnya kedele. Saponin dapat menghambat pertumbuhan kanker kolon dan membantu kadar kolesterol menjadi normal.
d3 Dlikosida jantung 2 ardenolida3 (anyak senyawa golongan ini telah dikenal berupa campuran rumit. (eberapa glikosida penting misalnya oleandrin, racun daun nerium oleander, !pocynaceae. Struktur kardenolida lain adanya penyulih gula khas, yaitu gula yang betuk-betul tidak terdapat dalam tumbuhan mana pun. ebanyakan glikosida jantung adalah racun dan banyak yang berkhasiat farmakologi. Sumber yang kaya akan glikosida
jantung
ialah anggota
suku
Scrophulariaceae,
9igitalis,
!pocynaceae, Eerium, aroceae dan !sclepiadaceae.
'.'.' arotenoid !da sekitar 544 karotenoid yang dikenal> mereka dibagi menjadi dua kelas, Aanthophyll dan karoten.
a3 karoten yang merupakan karotenoid hidrokarbon tidak jenuh 2F-, @-, Fkaroten dan likopen3 b3 Aanthophyl yang merupakan turunan karoten teroksigenasi, ksantofil dapat disebut dengan karotenol karena struktur kimianya dan tidak terbatas pada daun. Subtituen oksigen yang umum dalam ksantofil adalah kelompok hidroksi 2@-kriptoksantin3, keto 2kantaksantin3, epoksi 2violaksantin3 dan aldehid 2@-citraurin3.
2.3 !truktur
'.).% Triterpenoid CH3 H3C SH'
CH3
G
H
0H)
H
H3C skualena
0H) amirin
H3C
H 0 00H 0H 0
0H)
H
0H) 0H)
CH3
CH3
H H
0H)
H
H3C ukurbitasin
0H)
0H) amirin
R
Stigmasterol
(etulinic !cid 2)@3-)-HydroAy-lup-'42'C3-en-'7-oic acid,, 2airin3
(ardoAolone methyl ethyl '-cyano-),%'-dioAooleana-%,C2%%3dien-'7-oate
Dambar '.).% Struktur Senyawa Triterpenoid Sumber $ Harborne, %C7
'.).' arotenoid
I
v
:8#BE!
α -!GTBE!
β -!GTBE!
γ -!GTBE!
,ea-antn
Dambar '.).' Struktur senyawa karotenoid Sumber $ anitto, %CC' 2. B&sntess trter'en&) )an kar&ten&)
Secara umum biosintesa dari terpenoid dengan terjadinya ) reaksi dasar, yaitu$ %. #embentukan isoprene aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat. '. #enggabungan kepala dan ekor dua unit isoprene akan membentuk mono-, seskui-, di-. sester-, dan poli-terpenoid. ). #enggabungan ekor dan ekor dari unit 0-%+ atau 0-'4 menghasilkan triterpenoid dan steroid. ekanisme dari tahap-tahap reaksi biosintesis terpenoid adalah asam asetat setelah diaktifkan oleh koenzim ! melakukan kondensasi jenis 0laisen menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim ! melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana ditemukan pada asam mevalinat, reaksi-reaksi berikutnya adalah fosforialsi, eliminasi asam fosfat dan dekarboksilasi menghasilkan
isopentenil pirofosfat
28##3 yang selanjutnya berisomerisasi menjadi dimetil alil piropospat 29!##3 oleh enzim isomeriasi. 8## sebagai unti isoprene aktif bergabung secara kepala ke ekor dengan 9!## dan penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerisasi isoprene untuk menghasilkan terpenoid. #enggabungan ini terjadi karena serangan elektron dari ikatan rangkap 8## terhadap atom karbon dari 9!## yang kekurangan elektron diikuti oleh
penyingkiran ion pir ofosfat yang menghasilkan geranil pirofosfat 2D##3 yaitu senyawa antara bagi semua senyawa monoterpenoid. #enggabungan selanjutnya antara satu unit 8## dan D## dengan mekaisme yang sama menghasilkan Jarnesil pirofosfat 2J##3 yang merupakan senyawa antara bagi semua senyawa seskuiterpenoid. Senyawa diterpenoid diturunkan dari Deranil-Deranil #irofosfat 2DD##3 yang berasal dari kondensasi antara satu unti 8## dan D## dengan mekanisme yang sama. ekanisme biosintesa senyawa terpenoid adalah sebagai berikut$
Dambar '.*.% /alur !setat dalam #embentukkan 8## yang erupakan (atu (ata #embentukkan Terpenoid Iia !sam evalonat 2http$;;nadjeeb.wordpress.com3.
Dambar '.* (iosintesis triterpenoid dan karotenoid ntuk lebih jelasnya mengenai biosintesis karotenoid, berikut diberikan potongan bagan yang berakhir pada pembentukan ?- dan @- karotin.
2./ !um#er
'.+.% Tritepenoid Triterpenoid banyak didapat dialam seperti fitokimia saponin juga fitosterol. Sumber utama fito-sterol adalah biji-bijian dan minyak nabati, yang berperan menghambat penyerapan kolesterol sehingga dapat menurunkan penyerapan kolesterol total. Sedangkan sumber utama saponin adalah biji-bijian khususnya kedele, yang dapat menghambat pertumbuhan kanker kolon dan membantu kadar kolesterol menjadi normal.
%. !zadirachta !zadirachtin merupakan metabolit sekunder golongan triterpenoid yang terdapat
pada
tanaman
mimba
(Azadirachta
indica)
diketahui
efektif
mengendalikan lebih dari )44 spesies serangga hama. eskipun secara detail biosintesa azadirachtin belum diketahui, tetapi dengan menelusuri biosintesa triterpenoid melalui lintasan asetat mevalonat dapat diketahui prekursor umumnya berupa skualen. #enambahan skualen sebagai prekursor pada media terbukti dapat meningkatkan produksi azadirachtin secara in vitro. !zadirachtin bekerja sebagai penolak makan 2antifeedancy3, menghambat pertumbuhan, menghambat proses
ganti kulit 2moulting inhibition3, mengakibatkan abnormalitas anatomi dan dapat mematikan serangga.
Dambar. Tanaman mimba (Azadirachta) '. Darcinia Darcinia merupakan tanaman yang hidup di daerah tropis sampai iklim sedang yang termasuk famili 0luciaceae dan merupakan sumber obat yang potensial. Darcinia, juga dikenal dengan manggis-manggisan yang merupakan tanaman tahunan berupa pohon dengan tinggi mencapai '+-)) m. 9i 8ndonesia, tanaman ini tersebar di Sumatera, /awa, alimantan dan 8rian /aya.
Dambar. Darcinia
a3 N -Heksana ulit (atang Garciniapicorrhiza 8K Tanaman G. picrrorhiza i6 tumbuh di daerah pegunungan Hitu dan pulau :aitimor, aluku. 9i daerah asalnya dikenal dengan tanaman sesoot dimana secara tradisional ekstrak dari akarnya digunakan sebagai obat kuat. 9ari hasil isolasi dan elusidasi struktur ekstrak n-heksana kulit batang
dilaporkan dua senyawa triterpen yang dikandung oleh tanaman ini, yaitu asam-)okso-,'*-euphadien-'5oat dan asam -)@-hidroksi-,'*-euphadien'5oat yang merupakan triterpenoid tetrasiklik. b3 N -Heksana ulit (atang Tanaman Garcinia enthami Garcinia !enthami" merupakan salah satu spesies dari garcinia. 9ari ekstrak aceton kulit batang D. enthami telah berhasil diisolasi dua triterpenoid yaitu friedelin dan asam-)@-hidroksida-lanosta-C2%%3,'*-dien-'5-oat.
). Gimpang temu putih 2curcuma zedoaria 2berg.3 Goscoe3 Seluruh bagian tanaman temu putih mulai dari daun, bunga, rimpang muda, dan rimpang tua dapat dimanfaatkan sebagai obat seperti maag, ambeien, radang tenggorokan, radang hati, amandel, nyeri haid, keputihan, jerawat, bisul, obat stimulan, obat cacing, obat diare, antivirus, pelega perut, batuk, nyeri dada, gangguan pencernaan, melancarkan peredaran darah, kanker serta gangguan paru paru. (erdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Liwik Susanah Gita, dapat disimpulkan bahwa salah satu komponen senyawa yang terkandung dalam ekstrak kental kloroform rimpang temu putih kemungkinan adalah senyawa golongan triterpenoid asam karboksilat. 8solat triterpenoid yang diperoleh mampu menghambat pertumbuhan bakteri dengan daya hambat lemah untuk bakteri #taphylococcus aureus dan bakteri $scherichia coli.
Dambar. Gimpang temu putih 2curcuma zedoaria)
*. Herba eniran 2 Phyllanthus Niruri :inn3 eniran adalah herba yang berasal dari genus #hyllanthus dengan nama ilmiah Phylanthus niruri :inn. Herba ini secara tradisional dapat digunakan sebagai obat radang ginjal, radang selaput lendir mata, virus hepatitis, peluruh dahak, peluruh haid, ayan, nyeri gigi, sakit kuning, sariawan, antibakteri, kanker, dan infeksi saluran kencing.
Dambar. Herba eniran 2 Phyllanthus Niruri :inn3 +. (iji #epaya Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah tanaman pepaya 2Carica papaya :.3. Secara tradisional biji pepaya dapat dimanfaatkan sebagai obat cacing gelang, gangguan pencernaan, diare, penyakit kulit, kontrasepsi pria, bahan baku obat masuk angin dan sebagai sumber untuk mendapatkan minyak dengan kandungan asam-asam lemak tertentu. Selain mengandung asam-asam lemak, biji pepaya diketahui mengandung senyawa kimia lain seperti golongan fenol, alkaloid, dan saponin. (iji pepaya juga mempunyai aktivitas farmakologi daya antiseptik terhadap bakteri penyebab diare, yaitu $scherichia coli dan %i!rio cholera. Hasil uji fitokimia terhadap ekstrak kental metanol biji pepaya diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder golongan triterpenoid, flavonoid, alkaloid, dan saponin. Secara kualitatif, diketahui bahwa kandungan senyawa metabolit sekunder golongan triterpenoid merupakan komponen utama biji pepaya. ji fitokimia triterpenoid lebih lanjut terhadap
ekstrak kental n-heksana menggunakan pereaksi :iebermannM(urchard juga menunjukkan adanya senyawa golongan triterpenoid. Hal ini memberi indikasi bahwa pada biji pepaya terkandung senyawa golongan triterpenoid bebas. (erdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa isolat dari biji pepaya merupakan senyawa golongan triterpenoid aldehid. 8solat triterpenoid mempunyai potensi sebagai antibakteri pada konsentrasi %444 ppm.
Dambar. (iji #epaya 2Carica papaya :3 5. amboja (Plumeria ru!ra &.c'. Acutifolia)
(agian batang tumbuhan ini mengandung getah putih yang mengandung damar, kautscuk, senyawa sejenis karet, senyawa triterpenoid amytin dan lupeol. husus pada kulit batang berkhasiat untuk menumpas rasa sakit karena bengkak dan dan pecah-pecah pada telapak kaki. engandung senyawa plumeirid, yakni senyawa glikosida yang bersifat racun. arena bersifat racun dan bisa mematikan kuman. Detah kamboja dengan dosis yang tepat berguna sebagai obat sakit gigi atau obat luka, dan berkhasiat pula bagi penderita frambusia. Eamun getah ini jangan sampai kena mata karena bisa mengakibatkan kebutaan.
'.+.'
arotenoid Sumber karotenoid adalah sayuran hijau. (uah-buahan juga mengandung
karotenoid, khususnya yang berwarna kuning sampai merah. Tomat dan wortel dikenal sebagai sumber utama karotenoid. Sedangkan jenis sayuran seperti bayam dan kangkung adalah sumber karotenoid. %. !S8 !S8 merupakan sumber makanan terbaik untuk bayi karena mengandung berbagai nutrisi yang tidak terdapat pada formula bayi atau susu sapi. 9iantara berbagai nutrisi yang terkandung dalam !S8 adalah karotenoid, yang berfungsi untuk meningkatkan perlindungan infeksi pada bayi. 9i dalam tubuh manusia, karotenoid ditemukan pada berbagai jaringan dan cairan tubuh termasuk darah dan !S8. (eta karoten merupakan salah satu jenis karoten pada !S8. /enis karotenoid lain yang ada di dalam !S8 dan telah teridentifikasi adalah alpha karoten, gamma karotene, lycopene dan lutein. (eberapa penelitian menunjukkan adanya kandungan karotenoid dalam !S8, meskipun pada ibu yang kekurangan gizi. Hal ini menunjukkan bahwa karotenoid merupakan nutrisi penting untuk bayi.
'. (uah-buahan (erwarna erah (uah-buahan berwarna merah seperti tomat, semangka, jambu biji, pepaya merah, stroberi, jeruk bali merah, dan delima merah merupakan buah-buahan yang mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, yang ternyata mengandungan likopen di dalamnya yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. :ikopen merupakan pigmen karotenoid yang membawa warna merah. #igmen ini termasuk ke dalam golongan senyawa fitokimia yang mudah ditemui pada tomat dan buah-buahan lain yang berwarna merah. Selain itu, pigmen ini juga terdapat di dalam darah manusia, 9r. Lilliam 9ahut dari 8nstitut anker Easional !S menyatakan bahwa
prostat. Selain kanker prostat, konsumsi likopen juga dapat mereduksi berbagai jenis kanker lain, seperti kanker esofagus pada laki-laki, juga kanker rahim=. :ikopen pada prinsipnya merupakan pigmen yang berwarna merah kekuningan. Selain pada buah-buahan, likopen juga banyak terdapat pada sayuran 2seperti wortel3 maupun daging yang berwarna merah kekuningan, seperti kerangkerangan, lobster, dan ikan salmon.
Dambar. 9elima merah yang mengandung likopen •
(uah dewandaru
(uah maupun daun dewandaru terbukti bisa mencegah munculnya kanker atau tumor. Larna merah buah dewandaru menunjukkan bahwa di dalamnya terdapat kandungan senyawa tertentu. 9ari hasil penelitian diketahui mengandung senyawa golongan karotenoid.
). /anjang kosong kelapa sawit 2/3 /anjang kosong kelapa sawit 2/3 merupakan salah satu limbah padat utama yang dihasilkan pabrik pengolahan kelapa sawit dalam jumlah sangat besar. Selama ini, pemanfaatannya masih sangat terabtas, pemanfaatan / sebagai
sumber karotenoid diharapkan dapat meningktakan nilai ekonomisnya dan dapat dinilai sebagai suatu inovasi yang bermanfaat bagi dunia industri makanan. Hasil penelitian menunjukan / mengandung karotenoid, komposisi karotenoid di dalam // didominasi oleh alpha-karoten, (eta-aroten, lutein, dan zeakaroten. *. hamir (hodotorula) arotenoid secara ekonomis yang berasal dari mikroba, salah satunya adalah hodotorula sp. Terdapat ) jenis karotenoid utama yang dihasilkan oleh hodotorula sp. sebagai metabolit sekunder antara lain$ torularhodin, torulene dan @-karoten dalam berbagai prosentase tergantung pada kondisi lingkungan dan pertumbuhan. Torulene mempunyai peranan untuk memperbaiki warna dan kualitas organoleptik lainnya dari telur dan daging, sedangkan preparat tetes mata yang mengandung torularhodin dapat mencegah kebutaan atau kegelapan lensa mata. edua karotenoid tersebut juga memiliki sifat provitamin ! yang potensial jika dibandingkan dengan @-karoten.
Dambar. hamir (hodotorula) 2.0 Is&las
'.5.% Triterpenoid Secara umum, triterpenoid dapat dipisahkan berdasarkan tehnik khromatografi :apis Tipis, dan khromatografi Das-0airan. ntuk analisis triterpenoid dalam tumbuhan, jaringan kering harus di hilangkan dulu lemaknya dengan eter, dan kemudian di ekstraksi dengan methanol. Selanjutnya ekstrak methanol yang telah dipekatkan dapat diperiksa langsung. hromatografi :apis Tipis dilakukan pada silika gel dengan memakai pelarut heksan-etilasetat 2% $ %3 dan kloroform-metanol 2%4 $ %3 dengan pendeteksi antimony klorida dalam 0H0l ). (eberapa triterpenoid tidak langsung terpisah dengan metode
β
α tersebut. 0ontoh,
- dan
-amirin hanya terpisah dengan baik bila dilakukan
khromatografi memakai n-butanol MEH *H ' 2% $ %3. !sam betulinat, asam oleanolat dan asam ursolat memerlukan pelarut khusus seperti eter minyak bumi-dikhlorotilenasam asetat, atau eter minyak bumi-etil format-asam format. hromatografi Das-0airan untuk triterpenoid dilakukan dengan fasa cair tertentu, seperti 9BDS 29ietilenglikolsuksinat3, larutan %-)N fase cair dipakai pada penyangga padat seperti 0hromosorb L, yang terlebih dahulu dicuci dengan H0l dan disilani dengan dimetilklorosilan dalam kloroform. 9iperlukan suhu yang relatif tinggi 2''4-'+4 403 dengan laju aliran +4-%44 ml;menit. 2Harbone, %C73
'.5.'
arotenoid !da beberapa cara yang untuk mengisolasi karotenoid, yaitu$
a. Bkstraksi dan #emurnian arotenoid adalah pigmen yang tidak mantap, mudah teroksidasi terutama bila terdedah diudara pada pelat :T dan juga mengalami pengisomeran trans-cis . /aringan tumbuhan segar diekstraksi dalam pelumat dengan methanol atau aseton, dan setelah disaring, karotenoid diektraksi dengan eter. (ila perlu tambahkan air agar terbentuk dua lapisan. Selanjutnya, ekstrak eter gabungan dikeringkan dan diuapkan pada tekanan rendah dan suhu dibawah )+ 40, lebih baik lagi dalam lingkungan nitrogen.
#emisahan karotenoid berdasarkan perbedaan kepolaran dapat juga dicapai dengan cara khromatografi kolom, memakai penjerap sukrosa dan pengelusi n propanol 4,+N dalam eter minyak bumi.
b. hromatografi Selain kromatografi kolom yang digunakan untuk mengisolasi karotenoid pada skala besar, cara lain yang dipakai sebagai gantinya adalah menggunakan :T dan t. Tetapi tak ada satupun penyangga dan pengembang yang dapat dipakai secara umum untuk semua karotenoid. Sebagian besar pilihan bergantung pada kepolaran nisbi senyawa yang akan dipisahkan. 2Harbone, %C73.
0ontoh$ Is&las )an Penentuan !truktur M&lekul !enaa Trter'en&) )ar *ult Batang *au A'%a' Betna Avicennia Marina Neesh4
Tumbuhan kayu api-api betina 2!vicennia marina Eeesh3 dapat digunakan untuk kayu bakar, perabot rumah tangga, mengasapi ikan, juga dapat digunakan untuk membuat lumpang padi. ulit batangnya dapat dimanfaatkan sebagai obatobatan tradisional misalnya obat sakit gigi, dan mempunyai khasiat terhadap penurunan produksi hormon seksual 2afrodisiaka3 dan juga sering digunakan sebagai anti fertilitas. ayunya yang besar dimanfaatkan untuk kayu bakar dan untuk mengasapi ikan karena baunya yang khas dan sedap. (uahnya juga dapat dimakan dengan merebusnya terlebih dahulu, kemudian direndam semalam lalu dibersihkan dari kotorannya. 9aunnya dapat digunakan sebagai makanan ternak. (erdasarkan uji pendahuluan terhadap kandungan senyawa aktif dalam kulit batang ayu !pi-api betina 2!vicennia marina Eeesh3 dengan pereaksi :iebermann-(urchard menunjukkan adanya kandungan senyawa triterpenoid. (ahan dan tumbuhan yang diperlukan dalam isolasi ini adalah kulit batang !vicennia marina Eeesh, n-heksan, kalium iodida dan iodium, asam sulfat pekat dan asam sulfat ' E, asam asetat anhidrid, kloroform, naftol, metanol C5N, karbon aktif dan antimon klorida, akuades dan pelat :T. #ereaksi yang digunakan ialah ayer, 9ragendroff, Lagner, olisch, dan :iebermann(urchard.
Taha'%taha' Is&las5 Taha' 1. #engambilan sampel batang !vicennia marina Eeesh. ulit batang
!vicennia marina Eeesh sebelum digiling halus diangin-anginkan terlebih dahulu dan kemudian disimpan dalam ruangan yang memiliki suhu kamar, agar berat yang didapatkan adalah berat yang konstan.
Taha' 2. Selanjutnya pengujian adanya steroid dan triterpenoid, dimana sebanyak
%4 gr sampel yang telah dihaluskan ditambahkan dengan petroleum eter secukupnya lalu ditempatkan pada palat tetes, kemudian ditambahkan asam asetat anhidrid sampai terendam semua, dibiarkan sampai %+ menit. Bnam tetes larutan
tersebut dipindahkan ke dalam pelat tetes yang lain, pelan-pelan ditambahkan tetes demi tetes asam sulfat pekat, perubahan warna yang terjadi diamati. !danya triterpenoid ditunjukkan dengan warna merah jingga atau ungu, sedangkan adanya steroid ditunjukkan dengana terbentuknya warna biru kehijauan.
Taha' 3. 8solasi dan pemurnian Triterpenoid yang diperoleh dilakukan dengan
mengambil sebanyak )44 gr sampel yang telah dihaluskan dan dibungkus dengan kertas saring, disokletasi dengan palarut n-heksan. Gesidu yang dari sokletasi tersebut disoklet kembali dengan menggunakan metanol. Bkstrak metanol yang didapat dipekatkan dengan menggunakan pompa vakum Gotary Bvaporator agar pelarutnya terpisah dari ekstrak, selanjutnya dilakukan uji fitokimia. Hasil ekstrak dilarutkan dengan methanol, kemudian dimasukkan kedalam corong pemisah dan ditambah dengan palarut n-heksan. emudian campuran tersebut dikocok dengan teratur selama lebih kurang %+ menit, kemudian didiamkan sampai terbentuk dua lapisan. :apisan bawah 2lapisan etanol3 dipisahkan dari lapisan atas 2lapisan nheksan3. /umlah komponen kimia di dalam ekstrak hasil pemisahan dari pelarut heksan tersebut dapat diketahui dengan uji kromatgrafi lapis tipis 2:T3, dan selanjutnya ekstrak tersebut dilakukan rekristalisasi.
Taha' . Terhadap kristal dilakukan romatografi :apis Tipis, ditentukan titik
lelehnya, ditentukan golongan dan uji kelarutan dan terakhir dianalisis dengan alat Spektrofotometer ltra Iiolet 2I3, Spektrofotometer 8nfra erah 28G3 dengan (r, Spektrofotometer massa 2S3-D0, dan atau dengan spektroskopi Gesonansi agnetik 8nti 2G83.
andungan triterpenoid pada kulit batang !vicennia marina Eeesh, bersifat polar dalam bentuk kristal jarum berwarna putih yang beratnya 4,C7 gram, titik leleh '5+ - '55 o0, uji Je0l ) memberikan warna hijau tua. ji kromatografi lapis tipis terhadap kristal jarum hasil isolasi dengan berbagai variasi eluen dengan penampakan noda larutan !ntimon klorida 2Sb0l)3 berwarna merah dengan Gf 4,7.
#engujian kristal dengan pereaksi :iebermann-(urchard menunjukkan adanya triterpenoid dengan terbentuknya senyawa warna merah jingga. Spektra I terhadap kristal yang dihasilkan tersebut menunjukkan pita serapan pada daerah panjang gelombang '44-*44 nm. Transisi yang terjadi adalah transisi n O n dan diduga senyawa tersebut mengandung gugus karbonil yang ta k terkonjungasi. !nalisa kristal jarum hasil isolasi menggunakan Spektrofotometer 8nfra erah dengan lempeng (r menunjukkan serapan pada daerah bilangan gelombang 2cmO%3 )+7C,% 2%3> )**7,% 2k3> 'C)%,4 2k3> '7*7, 2l3> '%C,* 2l3> '5%), 2s3> %57*,4 2k3> %5*',7 2l3> %*+*,7 2k3> %)5,+ 2k3> %')',5 2k3> %%4+,4 2s3> %4)7,* 2k3> 77),* 2k3. !nalisa dari hasil spektra 8nfra merah diduga bahwa senyawa triterpenoid yang dimaksud adalah senyawa tritrepenoid yang memiliki kerangka keton dengan gugus pengikat alkohol. !nalisa kristal jarum dengan menggunakan spektrofotometer G8 2Gesonansi agnetik 8nti3 dalam pelarut 0908, menunjukkan puncak-puncak serapan karakteristik pada pergeseran kimia 2ppm3 sebagai berikut$ 4,)7% ppm menunjukkan puncak serapan gugus metil, O0HO, 4,*' ppm menunjukkan puncak serapan gugus metil, O0H), %,%%) ppm menunjukkan puncak serapan gugus metil, O0H) dan gugus metilen, O0H'O, %,+4* ppm menunjukkan puncak serapan gugus metilen, O0H'O, C - %4 ppm menunjukkan puncak serapan gugus aldehide, O0H. !nalisa berat molekul dilakukan dengan menggunakan rangkaian alat D0S, hasil spektranya menunjukkan adanya puncak dengan ' waktu retensi, yaitu waktu retensi '*,)% menit dan '+,55 menit. Spektra masa dengan waktu retensi '+,55
menit
menunjukkan
adanya
puncak-puncak
ion
molekul
yang
karakteristik, yaitu puncak pada m;e C5, %4C, %), '4+, '), )*%, dan m;e *%%. Spektra puncak ion molekul pada spektrum tidak muncul, hal ini dapat disebabkan karena pengaruh kestabilan ion molekul dan juga pengaruh banyaknya cabang pada molekul yang dideteksi. (erdasarkan pola pemecahan pola puncak-puncak karakteristik tersebut dapat diramalkan bahwa puncak ion molekul berada pada m;e **4 sehingga dapat diambil kesimpulan, berat molekul senyawa yang dideteksi adalah **4.
(anyaknya atom karbon senyawa dengan berat molekul **4 dapat dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan jumlah atom karbon adalah )4. Gumus indek kekurangan hidrogen 2J3 adalah , berdasarkan perhitungan diatas disimpulkan bahwa senyawa yang dideteksi adalah senyawa triterpenoid yang mengandung + kerangka cincin dan ' ikatan rangkap, yaitu dari gugus karbonil 2013. (erdasarkan pada data analisis dapat disimpulkan bahwa senyawa yang dideteksi ini adalah senyawa triterpenoid pentasiklik turunan keton yang termasuk golongan Jriedelin. Senyawa ini memiliki gugus hidroksi pada atom 0 '% dengan titik lelehnya '5+o-'55o0, dan dari berat molekul **4, rumus molekul yang diduga adalah 0)4H*7'. 9engan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil analisis secara keseluruhan menyatakan bahwa senyawa triterpenoid yang diidentifikasi adalah '%-Hidroksi-*2')3-Jriedelen- )-Ao dengan struktur molekul seperti pada gambar berikut $
0ontoh$ Is&las )an Pemurnan $%*ar&ten )ar Ekstrak 6&rtel )engan Menggunakan *r&mat&gra+ *&l&m )an La's T's
Lortel merupakan tanaman sayuran umbi yang kaya akan karoten yang merupakan prekursor vitamin ! dan mengandung cukup besar tiamin dan riboflavin. arotenoid merupakan kelompok pigmen yang berwarna kuning, oranye, merah oranye, serta larut dalam minyak 2lipida3 2!sgar et al., '4453. @karoten 2salah satu kandungan wortel3 dipandang dari struktur kimia mampu menangkap radikal bebas 2radical scavenger3 serta dikenal sebagai antioksidan 2Hamilton dkk., %CC3. aroten dapat terdegradasi oleh panas, cahaya, dan
oksigen. aroten terdegradasi dengan cepat mulai pada temperature 54 o0. Titik leleh @-karoten dan ?-karoten berturut-turut adalah %7)o0 dan %7,+o0. @-karoten murni berwarna hitam, tapi karena bereaksi secara langsung dengan oksigen maka diasumsikan berwarna merah;orange 2Dunstone, '44*3. (uah wortel 29aucus 0arota :.3 adalah buah yang memiliki banyak protein, mineral, karoten, vitamin dan antioksidan alami. Salah satu senyawa antioksidan alami yang terkandung di wortel adalah karotenoid. arotenoid yang dikandung tidak hanya @-karoten tetapi juga ?-karoten, gamma karoten, zeta karoten, dan likopen yang dapat memberikan perlindungan pada tubuh terhadap pengaruh negatif dari radikal bebas. andungan karotenoid dalam wortel dapat dilihat dari intensitas warnanya, yaitu semakin jingga warna wortel maka semakin banyak kandungan karotenoidnya. 9ari sekian banyak zat yang terkandung di wortel, senyawa @-karoten adalah senyawa yang paling banyak memiliki manfaat bagi manusia. Selain aktivitasnya sebagai antioksidan, @-karoten juga sangat dibutuhkan oleh mata untuk memperbaiki sel-sel yang rusak di retina. engingat kegunaannya yang sangat besar, @-karoten telah banyak diisolasi dari tumbuhantumbuhan penghasilnya. Teknik isolasi @-karoten dari wortel dengan menggunakan kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis. ntuk dapat masuk dalam kromatografi kolom, sayuran wortel harus diolah hingga menjadi cairan pekat tanpa pengotor. #engolahan sampel wortel dimulai dengan mengupas dan memotong kecil-kecil wortel, kemudian sampel dikeringkan di dalam oven. Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan kadar air yang terdapat pada sampel wortel. Sampel kemudian di refluks dengan pelarut non-polar. Senyawa @-karoten merupakan senyawa yang non-polar sehingga pelarut yang digunakan harus bersifat non-polar pula. #elarut yang digunakan untuk merefluks adalah pelarut kloroform. Tujuan dari merefluks sampel adalah menarik senyawa-senyawa non-polar 2termasuk @karoten3 yang terkandung di dalam wortel ke dalam pelarut kloroform. Bkstrak yang
terbentuk
kemudian
dipisahkan
dengan
cara
penyaringan.
Bkstrak wortel yang terbentuk kemudian dievaporasi dengan menggunakan evaporator. Tujuan dari evaporasi ini adalah untuk mempekatkan ekstrak dengan
menguapkan pelarut. Bkstrak yang diperoleh ditambahkan dengan serbuk silica gel. Bkstrak akan teradsorpsi pada permukaan silica gel, silica gel berperan sebagai adsorben yang akan memudahkan pelarut n-heksan dalam mengelusi sampel. Silika gel yang telah mengadsorpsi ekstrak sampel, kemudian dimasukkan ke dalam kolom yang telah dipacking oleh fasa diam silica gel dan fasa gerak larutan n-heksan. Sebelum silika gel yang telah mengadsorpsi ekstrak dimasukkan, kolom harus betul-betul compact dan tidak terdapat retakan pada fasa diam, karena sedikit retakan saja akan mengganggu proses pemisahan sampel. emudian dimasukkan larutan n-heksan dari atas silika gel yang mengadsorpsi ekstrak, larutan n-heksan di biarkan mengalir melewati fasa diam dan akan membentuk partisi-partisi larutan dengan warna jingga yang berbeda beda, warna jingga yang berbeda-beda ini adalah senyawa kimia yang terkandung dalam wortel. 9ari data yang diperoleh, terdapat empat partisi larutan dengan warna jingga yang berbeda-beda. (erdasarkan teori, partisi-partisi yang terbentuk ini adalah hasil pemisahan komponen-komponen penyusun wortel. 9alam empat partisi ini dimungkinkan terdapat senyawa @-karoten. leh karena itu perlu dilakukan uji kualitatif senyawa @-karoten dengan teknik kromatografi lapis tipis. romatografi lapis tipis adalah suatu teknik pemisahan dengan sebuah plat yang dilapisi silika gel sebagai fasa diam dan campuran pelarut sebagai fasa gerak. Tidak sama dengan sistem kerja kromatografi kolom yang menggunakan gravitasi sebagai gaya tarik eluen, pada kromatografi lapis tipis larutan akan merambat naik ke atas fasa diam akibat gaya kapilaritas yang disebabkan daya serap silika gel pada fasa diam. ntuk menguji keberadaan senyawa @-karoten, keempat partisi ditotolkan di plat :T, kemudian plat dimasukkan ke dalam chamber yang telah berisi campuran 7 $ ' larutan n-heksan M aseton. :arutan campuran akan naik hingga batas plat dan menimbulkan noda 2spot3 kromatogram. 9engan membagi jarak tempuh noda dan pelarut, maka akan didapatkan nilai G f . Eilai G f adalah nilai yang menunjukkan kemurnian suatu kromatogram. (erdasarkan data percobaan, nilai Gf untuk senyawa @-karoten adalah %.
DA7TAR PU!TA*A
!stika, D.E., %CC%, #engaruh #emberian 9amar !pi-api terhadap adar Bstradiol dan #rogesteron Serum Tikus, :embaga #eneliti nair Surabaya.
Jransworth, E.G., %C55, (iological and #hytochemical Screening of #lants, /.of #harm.Sci.,
0reswell,0./., .!. Gun6uist, and .. 0ampbell, %C7'. !nalisa Spektrum Senyawa rganik. (andung $ 8T(.