BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Be Belak lakang ang Degradasi atau kemunduran lahan dan kekeringan merupakan ancaman
bagi kehidupan manusia secara perlahan. Hal ini jika tak segera diwaspadai dan diantisipasi akan mengakibatkan beberapa lahan perkebunaan, hutan dan pertanian lambat laun mejadi gurun atau padang pasir sehingga tak dapat di tanami kembali. Setelah lahan menjadi padang pasir, maka kekeringan akan melanda daerah tersebut sehingga tanda-tanda kehidupan tidak ditemukan lagi. Pembuk Pembukaan aan lahan lahan yang yang tidak tidak mengg mengguna unakan kan prinsi prinsip p lingku lingkunga ngan n dapat dapat mengakibatkan banyak hal negatif, tidak hanya dalam hal pembukaannya tetapi juga pada penggunaan dan pengelolaannya. Pembukaan secara besar besaran antara lain menggunakan alat-alat berat, keterlambatan penanaman lahan yang telah dibuka banyak menimbulkan erosi pada saat musim hujan sehingga banyak kemungkinan perairan menjadi keruh dan pada gilirannya mengakibatka mengakibatkan n gangguan gangguan terhadap terhadap kehidupan kehidupan perairan perairan misalnya misalnya turunnya turunnya produksi perikanan, sedangkan erosi yang terus menerus dan berlebihan meng mengak akib ibatk atkan an sedim sediment entasi asi.. Hal Hal ini ini akib akibat at peng pengam ambi bila lan n kebi kebijak jakan an – kebijakan kurang tepat terhadap penggunaan lahan ditambah perubahan perubahan iklim yang ektrem membuat tekanan terhadap lahan lebih berat dari sebelumnya. etika sumber makanan dan air tak lagi ditemukan manusia, maka makhluk hidu hidup p akan akan
pind pindah ah ke wilay wilayah ah lain lain dima dimana na kebu kebutu tuha han n maka makan n dan dan air
ditemukan. Perseri Perserikat katan an !angsa !angsa-!a -!angs ngsaa "P!!# "P!!# mengde mengdekla klarasi rasikan kan tangga tanggall $% &uni &uni $''( sebagai )Hari Degradasi Degradasi *ahan dan ekeringan Sedunia+. da da "dua# konsep yang ditawarkan dalam hal mengatasi masalah degradasi lahan dan kekerin kekeringan gan yaitu yaitu "$# /emper /empertah tahank ankan an lahan lahan yang yang ada dari dari kekeri kekeringa ngan n dalam arti sebagai penunjang pengentasan kemiskinan akibat kelaparan dan sebagai wujud pegendalian ekosistem kehidupan. Hal ini jika disadari oleh komponen masyarakat dapat menjadi agenda pembangunan setiap tahunnya mengin mengingat gat degrada degradasi si lahan lahan dan kekeri kekeringa ngan n merupa merupakan kan bahay bahayaa laten laten bagi bagi ketahanan pangan di seluruh dunia. "# /embumikan ketahanan dalam arti
1
memperkuat ketahanan bagi seluruh aspek yang berkaitan dengan degradasi lahan dan kekeringan terhadap perubahan iklim global dan hilangnya keanekaragaman hayati di dunia. Hal ini perlu sosialisasi kepada masyarakat berupa pengetahuan akan pentingnya melindungi dan memperkuat daya tahan lahan terhadap kerusakan lingkungan serta pengetahuan fungsi ekosistem yang sangat berperan dalam proses tersedianya makanan dan air sumber kehidupan. !erdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk menulis makalah
dengan judul )Degradasi
*ahan
Penyebab dan 0paya
Penanggulangannya+. B. Rumusan Masalah !erdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut $. pa yang dimaksud dengan degradasi lahan1 . pa faktor-faktor penyebab degradasi lahan1 2. pa dampak degradasi lahan1 (. !agaimana upaya penanggulangan degradasi lahan1 C. Tujuan Penulisan dapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut $. 0ntuk mengetahui pengertian degradasi lahan. . 0ntuk mengetahui faktor-faktor penyebab degradasi lahan. 2. 0ntuk mengetahui dampak degradasi lahan. (. 0ntuk mengetahui upaya penanggulangan degradasi lahan.
BAB II PEMBAHASAN A. Degraasi Lahan Degradasi lahan adalah proses di mana kondisi lingkungan biofisik
berubah akibat akti3itas manusia terhadap suatu lahan. Perubahan kondisi lingkungan tersebut cenderung merusak dan tidak diinginkan.
2
Degradasi lahan lebih menjurus kepada degradasi yang terjadi di tanah yang merupakan bagian dari lahan. Defenisi degradasi tanah cukup banyak diungkapkan oleh para pakar tanah, namun kesemuanya menunjukkan penurunan atau memburuknya sifat-sifat tanah apabila dibandingkan dengan tanah tidak terdegradasi. /enurut 45 (Food and Agriculture Organization#, degradasi tanah adalah hasil satu atau lebih proses terjadinya penurunan kemampuan tanah secara aktual maupun potensial untuk memproduksi barang dan jasa. Defenisi tersebut menunjukkan pengertian umum dengan cakupan luas tidak hanya berkaitan dengan pertanian "4irmansyah, 662#. /asalah degradasi sifat-sifat tanah dirasakan makin begitu penting belakangan ini. Degradasi tanah biasanya die3aluasi dari sifat fisik dan kimia tanah. !adan Dunia seperti 45 turut mengambil langkah kongkrit untuk membantu mengurangi laju peningkatan luas tanah yang mengalami penurunan sifat-sifatnya. /elalui Regional Office for Asia and the Pacific, 45 membentuk ) Expert Consultation of the Asian Nerwok on Proble !oil +. !adan ini bertemu secara rutin untuk membahas langkah-langkah guna mengurangi degradasi tanah di kawasan sia "4irmansyah, 662#. /enurut 4irmansyah "662# bentuk degradasi tanah yang terpenting di kawasan sia antara lain adalah erosi tanah, degradasi sifat kimia berupa penurunan kadar bahan organik tanah dan pencucian unsur hara. Perubahan penggunaan lahan dan pola pengelolaan tanah menyebabkan perubahan kandungan bahan organik tanah. /akin intensif penggunaan suatu lahan, makin rendah kandungan bahan organik tanah. 5leh karena itu, tanah yang terdegradasi perlu dilakukan upaya rehabilitasi. Dari rehabilitasi ini di harapkan
dapat
memperbaiki,
memulihkan,
meningkatkan
dan
mempertahankan kondisi tanah yang rusak agar berfungsi secara optimal, baik sebagai unsur produksi, media pengatur tata air maupun sebagai unsur perlindungan lingkungan "*atifah, 667#. B. !akt"r#!akt"r Pen$e%a% Degraasi Lahan Prof. Dr. 8r. H. Suntoro 9ongso tmojo. /S., dalam tulisannya
)Degradasi *ahan dan ncaman !agi Pertanian+, menjelaskan beberapa faktor penyebab degradasi lahan, antara lain
3
&. Er"si
:rosi
tanah
merupakan
penyebab
kemerosotan
tingkat
produkti3itas lahan DS bagian hulu, yang akan berakibat terhadap luas dan kualitas lahan kritis semakin meluas. Penggunaan lahan diatas daya dukungnya tanpa diimbangi dengan upaya konser3asi dan perbaikan kondisi lahan sering akan menyebabkan degradasi lahan. *ahan di daerah hulu dengan lereng curam yang hanya sesuai untuk hutan, apabila mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian tanaman semusim akan rentan terhadap bencana erosi dan atau tanah longsor. '. Pen(emaran Agr"kimia Degradasi lahan dapat disebabkan karena penggunaan agrokimia
"pupuk dan pestisida# yang tidak proporsional. Sekitar tahun ;6-an diadakan )!iore3olusi+ dibidang pertanian, yang dikenal dengan )
Pengembangan sektor industri akan berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan disebabkan oleh adanya limbah cair, gas dan padatan yang asing lahan. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa gas buang seperti belerang dioksida "S5# akan menyebabkan terjadinya hujan asam dan akan merusak lahan. *imbah cair dengan kandungan logam berat beracun "Pb, =i, >d, Hg# akan menyebabkan degradasi lahan dan terjadinya pencemaran dakhil. *. Pertam%angan an +alian C Dampak negatif pertambangan dapat berupa rusaknya permukaan
bekas penambangan yang tidak teratur, hilangnya lapisan tanah yang
4
subur, dan sisa ekstraksi (tailing # yang akan berpengaruh pada reaksi tanah dan komposisi tanah. Sisa ektraksi ini bisa bereaksi sangat asam atau sangat basa, sehingga akan berpengaruh pada degradasi kesuburan tanah. ,. Alih !ungsi Lahan on3ersi lahan pertanian yang semakin meningkat akhir-akhir ini
merupakan salah satu ancaman terhadap keberlanjutan lahan. lih fungsi lahan banyak terjadi justru pada lahan pertanian yang mempunyai produkti3itas tinggi menjadi lahan non-pertanian. Dengan demikian masalah degradasi lahan terjadi karena pola pemanfaatan yang tidak tepat, yakni kurang memperhatikan daya dukung dan kesesuaian lahan. 4aktor-faktor penyebab yang bersifat tidak langsung dan bersifat dominan terhadap degradasi lahan, antara lain &. Pertam%ahan Penuuk Penduduk yang bertambah terus setiap tahun menghendaki
penyediaan sejumlah kebutuhan atas pangan, sandang dan. Sementara itu ruang muka bumi tempat manusia mencari nafkah tidak bertambah luas. Perluasan lapangan usaha itulah yang pada gilirannya menyebabkan eksploitasi lingkungan secara berlebihan dan atau secara liar. '. -e%ijakan Pemerintah !eberapa kebijakan pemerintah yang berdampak negatif terhadap
lingkungan
hidup.
dititikberatkan
pada
Sejak
tahun
pembangunan
$'%6,
pembangunan
industri
yang
8ndonesia
berbasis
pada
pembangunan pertanian yang menyokong industri. einginan pemerintah 5rde !aru saat itu yang segera ingin mewujudkan 8ndonesia sebagai negara industri, telah menyebabkan rakyat miskin mayoritas penduduk yang tidak memiliki lahan yang cukup hanya menjadi )penonton+ pembangunan. !ahkan sebagian dari mereka kehilangan mata pencarian sebagai buruh tani dan nelayan karena masuknya teknologi di bidang pertanian dan perikanan. /ereka ini karena terpaksa menggarap tanah negara secara liar di daerah pesisir hingga pegunungan.
5
). Inustrialisasi Dalam proses industrialisasi ini antara lain termasuk industri
perkayuan, perumahan? real estate dan industri kertas. etiga industri tersebut di atas memerlukan kayu dalam jumlah yang besar sebagai bahan bakunya. :ksploitasi kayu di hutan-hutan, yang melibatkan banyak kalangan terlibat di dalamnya. arena sulitnya pengawasan, banyak aturan di bidang pengusahaan hutan ini yang dilanggar yang pada gilirannya berkembang menjadi semacam )mafia+ perkayuan. Semua ini terjadi karena ada jaringan kolusi yang rapi antara pengusaha, oknum birokrasi dan oknum keamanan. Sementara itu penduduk setempat yang perduli hutan tidak berdaya menghadapinya. kibat lebih lanjut penduduk setempat yang semula peduli dan mencintai hutan serta memiliki sikap moral yang tinggi terhadap lingkungan menjadi frustasi, bahkan kemudian sebagian dari mereka turut terlibat dalam proses ) "llegal #ogging + tersebut. /asalah tersebut di atas masing terus berlangsung sampai sekarang, sehingga menyebabkan degradasi lahan. *. -egagalan Pr"gram Re%"isasi Dan Reklamasi 0paya reboisasi hutan yang telah ditebang dan reklamasi lubang? tanah terbuka bekas galian tambang sangat minim hasilnya karena prosesnya memerlukan waktu puluhan tahun dan dananya tidak mencukupi karena banyak disalahgunakan. Hal ini membuktikan bahwa pengetahuan dan kesadaran atas pentingnya pelestarian lingkungan hidup, baik di kalangan pejabat maupun warga masyarakat masih sangat rendah. ,. Peningkatan Penuuk Miskin an Pengangguran !ertambah banyaknya penduduk miskin dan pengangguran sebagai
akibat dari pemulihan krisis ekonomi yang hingga kini belum berhasil serta adanya kebijakan ekonomi pemerintah yang tidak popules seperti penghilangan
subsidi
untuk
sebagian
kebutuhan
pokok
rakyat,
peningkatan tarif !//, listrik, telepon dan lain-lain, merupakan faktor pemicu sekaligus pemacu perusakan lingkungan oleh penduduk miskin di pedesaan. @ejala ini juga dimanfaatkan oleh para s pekulan penduduk kota untuk bekerja sama dengan penduduk miskin pedesaan. Sebagai contoh mengalirnya kayu jati hasil penebangan liar dari hutan negara? perhutani
6
ke industri /eubel di kota-kota besar di Pulau &awa. Peningkatan jumlah penduduk miskin dan pengangguran diperkirakan akan memperbesar dan mempercepat kerusakan lingkungan khususnya degradasi lahan yang makin parah. . Lemahn$a Penegakan Hukum Sudah banyak peraturan perundangan yang telah dibuat berkenaan
dengan pengelolaan lingkungan untuk mengurangi tingkat degradasi lahan, namun implementasinya di lapangan seakan-akan tidak tampak, karena memang faktanya apa yang dilakukan tidak sesuai dengan peraturan yang telah dibuat. *emah dan tidak jalannya sangsi atas pelanggaran dalam setiap peraturan yang ada memberikan peluang untuk terjadinya
pelanggaran. !elum
adanya
budaya
hukum, prosedur
penegakkan hukum lingkungan yang tidak jelas dan belum ada lembaga peradilan yang komit untuk penegakkan hukum merupakan kendala mengapa sampai saat ini. /. Renahn$a -esaaran Mas$arakat esadaran sebagian besar warga masyarakat
masih rendah
terhadap pentingnya pelestarian lingkungan? merupakan satu hal yang menyebabkan ketidakpedulian masyarakat atas degradasi lahan yang semakin intensif.
sebagai berikut &. Penurunan Pr"ukti1itas Tanah Degradasi lahan berpengaruh terhadap penurunan produkti3itas
tanah sebab unsur-unsur hara dalam tanah telah berkurang dan tanah menjadi tandus. Aanah yang mengalami kerusakan baik kerusakan karena sifat fisik, kimia dan maupun biologi memiliki pengaruh terhadap
7
penurunan produksi padi dan tanaman lain, sehingga penduduk yang memanfaatkan lahan sebagai mata pencahariannya seperti petani akan mengalami krisis ekonomi karena biaya untuk pengelolaan pertanian menjadi lebih mahal karena banyak pupuk yang harus dibeli dalam rangka mengembalikan produkti3itasnya. '. Peru%ahan -"nisi Iklim *ahan memiliki fungsi
pertumbuhan
tanaman.
Aanaman
sebagai yang
penyedia tumbu
tempat
untuk
berfungsi
untuk
meningkatkan penguapan melalui dedaunan " transpirasi# dan menyerap panas. &ika tumbuhan itu banyak ditebang maka suhu udara akan meningkat dan penguapan semakin banyak. ). Hilangn$a S0esies *ahan yang telah mengalami degradasi akan menyebabkan
hilangnya beberapa spesies makhluk hidup. Hal ini disebabkan karena makhluk hidup akan berupaya untuk mempertahankan kehidupannya. Sebagai contoh, hewan yang hidup di hutan yang lahannya mengalami degradasi akan bermigrasi ke wilayah lain yang kondisi hutannya lebih baik atau terpaksa masuk ke pemukiman penduduk, merusak kebun atau mengganggu aktifitas manusia. *. Er"si2 Banjir an L"ngs"r /enurunnya kualitas lahan, lahan maka petani akan membuka
hutan untuk dijadikan sebagai lahan garapan baru. Hal ini sangat berbahaya untuk terjadinya erosi kembali akibatnya sumber air tanah semakin berkurang karena infiltrasi air tidak terjadi lagi. Selanjutnya, air limpasan semakin banyak dan mengakibatkan bahaya banjir di bagian hilir. Penggundulan hutan terutama di daerah miring seperti di daerah perbukitan dan lereng atau kaki pengunungan akan mengundang proses erosi "pengelupasan permukaan tanah yang subur oleh air hujan dan pemindahannya ke tempat lain# berjalan secara intensif setiap musim hujan pada gilirannya akan menyisakan tanah tandus yang miskin hara tanaman, sehingga semak-belukarpun sulit tumbuh di situ. Di lain pihak, tempat endapan hanyutan tanah erosi itu juga akan rusak. lur sungai
8
akan mengalami pendangkalan, danau, rawa dan cekungan akan mengalami penimbunan oleh lumpur, tanah, bebatuan dan material lainnya, sehingga kemudian akan mengubah dan menghancurkan habitat setempat.
7. Berkurangn$a Nilai Estetika Lingkungan *ahan yang mengalami degradasi akan menyebabkan kurangnya makhluk hidup dan tumbuhan yang hidup di lahan tersebut. Sehingga nilai estetika dari keanekaragam tumbuhan dan hewan yang hidup pada suatu lahan menjadi hilang. ;. Berkurangn$a Hasil#Hasil Hutan $ang Bernilai Hasil-hasil hutan yang secara ekonomi dapat memberikan keuntungan seperti kayu, buah-buahan, dan tanaman obat akan berkurang atau bahkan hilang. /. Berkurangn$a Alternati3 Pengusahaan Lahan Degradasi lahan akan menyebabkan jenis tanaman yang dapat
tumbuh semakin terbatas. 4. Terganggu Perseiaan an Tata Air >urahan air hujan yang jatuh di suatu kawasan hutan lebat B %6C
air hujan itu )ditangkap+ dan meresap ke bawah permukaan tanah. Sisanya " 26 C# mengalir melalui parit kecil menuju lembah sungai. ir yang meresap ke bawah permukaan menjadi air tanah sebagai air persediaan yang mensuplai sungai pada musim kemarau. 5leh karena itu sungai-sungai yang berhulu di kawasan hutan lebat airnya jernih ketika hujan turun sekalipun. Perbedaan debit "3olume air mengalir? detik# pada musim hujan dengan musim kemarau tidak jauh berbeda. degradasi lahan karena "llegal #ogging , menyebabkan air hujan yang meresap 26 C dan B %6C mengalir seketika melalui lembah dan parit menuju sungai. arena 3olume air hujan yang tersimpan sebagai air tanah sedikit, tidak cukup untuk mensuplai air sungai sepanjang musim kemarau. 8tulah sebabnya pada bulan-bulan akhir musim kemarau "gustus, September, 5ktober# sungai kering sama sekali, kecuali sungaisungai besar, namun itupun dengan perbedaan debit air yang sangat besar.
9
!ukan hanya debit air sungai yang cepat menyusut secara drastis akibat penggundukkan hutan, melainkan juga sumur penduduk dan mata air yang ada di daerah hilir area penebangan. D. U0a$a Penanggulangan Degraasi Lahan 0paya penanggagulangan degradasi lahan dapat dilakukan dengan
rehabilitasi baik rehabilitasi terhadap sifat fisik, sifat kimia, maupun sifat biologi tanah.
memburuknya struktur tanah. erusakan struktur tanah diawali dengan penurunan kestabilan agregat tanah sebagai akibat akibat dari pukulan air hujan dan kekuatan limpasan permukaan. Penurunan kestabilan agregat tanah berkaitan dengan penurunan kandungan bahan organik tanah, akti3itas perakaran dan mikroorganisme tanah. Penurunan ketiga agen pengikat tanah tersebut, selain menyebabkan agregat tanah relatif mudah pecah juga menyebabkan terbentuknya kerak di permukaan tanah " soil crusting # yang mempunyai sifat padat dan keras bila kering. Pada saat hujan turun, kerak yang terbentuk di permukaan tanah juga menyebabkan penyumbatan pori tanah. kibat proses penyumbatan pori tanah ini, porositas tanah, disribusi pori tanah, dan kemampuan tanah untuk mengalirkan air mengalami penurunan dan limpasan permukaan akan meningkat. Sehingga upaya perbaikan degradasi sifat fisik tanah mengarah terhadap perbaikan struktur tersebut "Suprayogo et al$% 66$#. 0ntuk pengelolaan tanah, 2 "tiga# strategi dasar yang perlu untuk disarankan adalah "$# :liminasi pengkerakan tanah atas melalui )pengolahan dalam+ secara berkala, "# /eningkatan kandungan bahan organik tanah melalui peningkatan jumlah masukan seresah yang ber3ariasi kualitasnya, dengan cara menanam tanaman penutup tanah atau menanam berbagai jenis pohon, dan "2# Peningkatan di3ersitasi tanaman
10
pohon dalam rangka meningkatkan jumlah dan penyebaran sistem perakaran "Suprayogo et al$% 66$#. 4irmansyah "662# menyatakan bahwa penggunaan gambut terhumipikasi rendah dengan !D 6,$6 /g m -2 memilki pengaruh lebih besar daripada gambut terhumifikasi tinggi dengan !D 6,' /g m -2 dalam menurunkan kompaktibilitas tanah. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa bahan organik lebih efektif untuk tanah dengan kompaktilitas tinggi. Pemberian bahan tersebut dapat memperbaiki sifat fisik tanah berupa peningkatan total ruang pori, perbaikan aerasi tanah, pori air tersedia, permeabilitas tanah dan menurunnya ketahanan penetrasi. 0paya perbaikan terhadap sifat fisik tanah adalah dalam pemantapan
agregat
tanah
yang
memiliki
tekstur
lepas
dengan
menggunakan polimer organik. Pol&acrilaide "P/# berberat molekul tinggi dan bermuatan negatif sedang mampu memantapkan permukaan tanah, menurunkan run-off dan erosi. '. Reha%ilitasi Si3at -imia an Bi"l"gi Tanah
tanah meliputi penanaman 3egetasi asal, penanaman tanaman penutup tanah yang cepat tumbuh, serta dengan penggunaan pupuk organik dan anorganik. -organik tanah "9idjaja, 66#. !ahan organik sebagai bahan rehabilitasi juga didapat dari limbah, terutama limbah industri kelapa sawit yang banyak diluar pulau &awa. /anik "66# menyatakan bahwa tandan kosong kelapa sawit sebanyak
11
'7 /g?ha mampu meningkatkan pH tanah, kandungan P, , /g, dan A tanah, serta meningkatkan produksi tandan buah segar $;,2C. 9idhiastuti "66# pemanfaatan limbah cair kelapa swit atau P5/: " Pal Oil 'ill Efflunt meningkatkan karbon mikroorganisme >-mic, dengan kecenderungan makin lama limbah diaplikasikan kandungan >mic makin meningkat. Selain upaya-upaya dari rehabilitasi terhadap tanah itu sendiri, upayaupaya lain juga dapat dilakukan khususnya terkait dengan peran pemerintah untuk menanggulangi degradasi lahan, antara lain &. S"sialisasi Lingkungan Hiu0 Sosialisasi pentingnya pengetahuan tentang lingkungan hidup yang
lestari dan bahaya kerusakan lingkungan dapat dilakukan dengan pembuatan buku saku mengenai hal tersebut yang disusun secara sederhana, praktis, mudah dipahami oleh siapa saja. da baiknya buku itu seperti berbentuk komik bergambar yang menceritakan? menggambarkan suatu tragedi yang diakibatkan oleh perusakan hutan misalnya. !isa juga berupa selebaran yang secara kronologis menggambarkan tragedi tersebut untuk dipasang? ditempel di tempat umum seperti terminal, stasiun dan lain-lain. '. Penguatan an Penga$aan 5 Repowerring and Enrichment 6 Unang# Unang7 Peraturan $ang Telah Berlaku /enyusun peraturan perundang-undangan seperti penguatan dan
pengayaan "
Pakai+
dan
mengembangkan
pendidikan
)Focational+.
0ntuk
mewujudkan hal tersebut di atas yang perlu dikembangkan adalah pendidikan keterampilan kerja berupa pendidikan kejuruan "Dikjur# dan
12
kursus-kursus keterampilan. =amun agar diperhatikan bahwa dikjur dan kursus keterampilan itu harus sesuai dengan potensi sumber daya yang ada di setiap daerah. Aermasuk di dalamnya adalah pendidikan keterampilan pengelolaan sumber daya laut yang potensinya begitu besar. *. Sangsi Berat an Tegas Pemberian sangsi hukum yang berat dan tegas tanpa pandang bulu
kepada para penjahat lingkungan. Peraturan yang ada sekarang mengenai pengelolaan lingkungan hidup "00 =o. 2?$''%# belum memuat sangsi hukum yang jelas dan tegas terhadap pelaku pelanggaran dan kejahatan lingkungan. Hal ini disebabkan karena lingkungan merupakan sistem yang komplek yang menyangkut sejumlah komponen, seperti flora, fauna, lahan, perairan dan lain-lain, dalam penanganannya menghendaki sistem peradilan adhoc "melibatkan ahli dari berbagai bidang terkait#. Patokan penjahat lingkungan yang telah terbukti bersalah melalui proses peradilan yang terbuka dan transparan, perlu di-ekspose dalam berbagai bentuk mass
media,
untuk
memberikan )!hock
)herap&+
kepada
para
pelaku?calon pelaku kejahatan lingkungan. ,. -"mitmen P"litik Pemerintah Perlunya ada ) stateent + dan komitmen politik dari pemerintah
yang menyatakan bahwa para pelaku kejahatan lingkungan sebagai pelaku kejahatan luar biasa yang harus diperangi bersama. Hal itu dapat diwujudkan dalam bentuk pengeluaran kebijakan yang sangat ketat dalam eksploitasi sumber daya alam "SD#, sangat hati-hati dalam memberikan ijin pengelolaan SD di dalam hutan lindung. Pemerintah juga tidak sembarangan memberi ijin untuk suatu kegiatan?usaha yang akan memberikan akses dan dampak kerusakan lingkungan yang besar dan meluas, "mempunyai efek bola salju#.
13
BAB III PENUTUP A. -esim0ulan !erdasarkan pembahasan pada !! 88, maka kesimpulan dalam makalah
ini adalah $. Degradasi lahan adalah proses di mana kondisi lingkungan biofisik berubah akibat akti3itas manusia terhadap suatu lahan. Perubahan kondisi lingkungan tersebut cenderung merusak dan tidak diinginkan. Degradasi lahan identik dengan degradasi yang terjadi di tanah yang merupakan bagian dari lahan. /enurut 45 (Food and Agriculture Organization#,
14
degradasi tanah adalah hasil satu atau lebih proses terjadinya penurunan kemampuan tanah secara aktual maupun potensial untuk memproduksi barang dan jasa. . 4aktor-faktor penyebab degradasi lahan, antara lain a. :rosi b. Pencemaran agrokimia c. Pencemaran industri d. Pertambangan dan @alian > e. lih fungsi lahan 4aktor-faktor penyebab yang bersifat tidak langsung dan bersifat dominan terhadap degradasi lahan, antara lain a. b. c. d. e. f. g.
Pertambahan penduduk ebijakan pemerintah 8ndustrialisasi egagalan program reboisasi dan reklamasi Peningkatan penduduk miskin dan pengangguran *emahnya penegakan hukum
2. Dampak Degradasi *ahan, antara lain a. Penurunan produkti3itas tanah b. Perubahan kondisi iklim c. Hilangnya spesies d. :rosi, banjir dan longsor e. !erkurangnya hasil-hasil hutan yang bernilai f. !erkurangnya alternatif pengusahaan lahan g. Aerganggu persediaan dan tata air. (. 0paya Penanggulangan Degradasi *ahan, antara lain a.
undang-
undang? peraturan yang telah berlaku c. Pendidikan kejuruan "dikjur# d. Sangsi berat dan tegas
15
e. omitmen politik pemerintah B. Saran !erdasarkan kesimpulan yang telah ada, maka saran yang dapat diajukan
dalam makalah ini adalah, sebagai makhluk hidup yang memanfaatkan lahan sebagai tempat hidup serta sumber mata pencaharian, sebaiknya lahan dikelola dengan baik sesuai dengan prinsip lingkungan dan pembangunan berkelanjutan agar hasil yang didapatkan dalam pengelolaan lahan dapat dirasakan secara maksimal dan keberadaan lahan yang subur dapat dirasakan manfaatnya oleh generasi selanjutnya.
16