BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Analisis granulometri merupakan suatu analisis tentang ukuran butir sedimen. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat resistensi butiran sedimen terhadap proses-proses eksogenik seperti pelapukan erosi dan abrasi dariprovenance, dariprovenance, serta proses transportasi dan deposisinya. Hal-hal tersebut merupakan variabel penting dalam melakukan suatu interpretasi. Tingkat resistensi suatu batuan dapat dilihat dari ukuran butirnya. Proses-proses eksogenik akan mengubah bentuk dan ukuran suatu partikel sedimen. Nah, yang mungkin aalnya runcing-runcing, atau ukuran butirnya masih gede-gede, lama kelamaan kan seiring aktu akan berubah karena proses eksogenik itu. !edangkan proses transportasi dan deposisi memperlihatkan proses bagaimana agen utama seperti air menggerakkan dan mengendapkan butiran sedimen. "enurut #oggs $1%&'(, ada ) *aktor yang mempengaruhi ukuran butir batuan sedimen, yaitu variasi ukuran butir sedimen asal, proses transportasi, dan energi pengendapan. +ata-data hasil analisis ukuran butir sedimen tersebut digunakan untuk mengetahui ) *aktor tersebut secara elas. "aterial-material sedimen yang terdapat di permukaaan bumi memiliki ukuran yang sangat bervariasi. dden $1&%&( membuat membuat skala ukuran butiran sedimen, yang kemudian kemudian skala tersebut dimodi*ikasi oleh enorth enorth pada tahun 1%// dan dikenal dengan s kala ukuran butir ddenenorth $1%//(. kuran butiran sedimen yang ditetapkan adalah mulai dari 01/23 hingga 4/23mm dan terbagi menadi 5 kelompok besar, yaitu clay, silt, sand, dan gravel. !etelah skala dden- dden-enorth enorth banyak digunakan, kemudian 6rumbein $1%)5( membuat suatu trans*ormasi logaritmik dari skala tersebut yang kemudian dikenal dengan skala phi 7 8 9 log::/ d, dengan d adalah ukuran butir dalam mm. !kala phi akan menghasilkan nilai positi* dan nilai negati*. !emakin besar ukuran butir dalam mm, maka nilai phi akan semakin negati*. !ebaliknya, semakin kecil ukuran butir dalam mm, maka nilai phi akan semakin positi*. 6rumbein memilih logaritma negati* dari ukuran butir $mm( karena ukuran pasir dan butiran halus lebih sering diumpai pada batuan sedimen. Analisis distribusi ukuran sedimen dapat dilakukan dengan cara melakukan pengukuran langsung terhadap material sedimen berukuran gravel, dan pengayakan kering pada material sedimen berukuran pasir dan lempung. ntuk mendapatkan sampel sampel yang mampu meakili semua sampel itu sendiri, maka dilakukansplitting. "etode splitting yang digunakan dalam praktikum adalah ;uartering. aussian(.
?ara >ra*is ?ara gra*is dilakukan setelah melakukan pengayakan dan penimbangan terhadap butiran sedimen. #utiran sedimen yang diayak dan ditimbang berukuran pasir halus hingga pasir kasar. !etelah dilakukan pengayakan dan penimbangan, data-data tersebut diplot dalam beberapa gra*ik dan histogram. !alah satunya adalah kurva *rekuensi kumulati* yang digunakan untuk menentukan nilai phi pada persentil tertentu yang kemudian dimasukkan dalam rumus moment. @umus-rumus yang digunakan dalam cara gra*is adalah
"edian
"edian adalah ukuran butir partikel tepat pada tengah-tengah populasi, yang berarti separuh dari berat keseluruhan partikel adalah lebih halus sedangkan separuh lainnya lebih kasar dari ukuran butir tersebut. "edian dapat dilihat secara langsung dari kurva komulati*, yaitu nilai phi pada titik dimana kurva komulati* memotong nilai 2BC.
"ode
"ode merupakan ukuran butir yang *rekuensi kemunculannya paling sering $paling banyak(. Nilai mode adalah nilai phi pada titik tertinggi kurva *rekuensi. "ean "ean adalah nilai rata-rata ukuran butir. Pada umumnya ukuran butir ini dinyatakan dalam phi ataupun dalam satuan mm. !ortasi !ortasi adalah nilai standar deviasi distribusi ukuran butir $sebaran nilai di sekitar mean(. Parameter ini menunukkan tingkat keseragaman butir. Nilai !tandard +eviasi 6lasi*ikasi 0 B,)2 Dery ell sorted B,)2 9 B,2B
ell sorted
B,2B 9 B,'1
"oderately ell sorted
B,'1 9 1,BB
"oderately sorted
1,BB 9 /,BB
Poorly sorted
/,BB 9 5,BB
Dery poorly sorted
4 5,BB EFtremely poorly sorted !keness $!k( !keness menyatakan deraat ketidaksimetrian suatu kurva. #ila !k berharga positi* maka sedimen yang bersangkutan mempunyai umlah butir kasar lebih banyak dari umlah butir yang halus dan sebaliknya ika berharga negati* maka sedimen tersebut mempunyai umlah butir halus lebih banyak dari umlah butir yang kasar. Nilai !keness 6lasi*ikasi G1.B sd GB,)
Dery *ine skeness
GB,) sd GB,1
ine skeness
GB,1 sd -B,1
Near symmetrical
-B,1 sd -B,)
?oarse skeness
-B,) sd -1,B
Dery coarse skeness
6urtosis 6urtosis dapat menunukan harga perbandingan antara pemilahan bagian tengah terhadap bagian tepi dari suatu kurva. ntuk menentukan harga 6 digunakan rumus yang diaukan oleh olk $1%3&( Nilai 6urtosis 0B,3'
6lasi*ikasi
Dery platycurtic
B,3' 9 B,%B
Platycurtic
B,%B 9 1,11
"esokurtic
1,11 9 1,2B
Leptokurtic
1,2B 9 ),BB
Dery leptokurtic
4),BB
EFtremely leptokurtic
?ara "atematis ?ara matematis menggunakan perhitungan rumus matematis dan sangat berbeda dengan cara gra*is. ?ara ini lebih teliti karena tidak perlu melakukan pembacaan kurva kumulati* yang kemungkinan besar dapat mengalami kesalahan dalam pembacaannya
1./ @umusan "asalah
1. #agaimana metode shieving dalam analisis besar butir sedimen klastik /. #agaimana tingkatan sortasi sampel batuan dalam analisis besar butir sedimen klastik
1.) Tuuan
1. "emahami metode shieving dalam analisis besar butir sedimen klastik /. menentukan tingkat sortasi sampel batuan dalam analisis granulometri
1.5 "etode Penelitian "etode penelitian yang dilakukan adalah analisis laboratorium pada besar butir yang umumnya berdasarkan kepada teori - teori kecepatan endapan partikel $settling velocity o* particle(, analisa ayakan dan beberapa teori lainnya. Teori kecepatan pengendapan partikel lebih cocok digunakan pada butir - butir batuan yang lebih halus, sedangkan butir - butir batuan yang lebih kasar lebih cocok digunakan dengan teori ayakan. Teori ayakan ini mulai dipergunakan pada tahun 1'B5 $krumbein, 1%)/(