BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Sistem pencernaan adalah suatu sistem yang berfungsi menyediakan kecukupan nutrisi pada tubuh. Sistem pencernaan merupakan salah satu yang termasuk pada kebutuhan dasar manusia, untuk mengetahui penyebab gangguan nutrisi, ketidakseimbangan asam basa, episode perdarahan, dan nyeri dalam sistem (Diyono & Mulyanti, 2013) . Pada sistem pencernaan sering kita jumpai ada suatu kelainan atau gangguan baik yang berupa penyakit ataupun berupa bawaan seperti atresia bilier, atresia
esophagus, omfalokel, gastrischisis,
atresia
ani, dan
hirschsprung. Jenis kelainan yang ada di saluran pencernaan salah satunya adalah hernia. Hernia berasal dari bahasa latin herniae, artinya herniae, artinya penonjolan isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga tersebut. Dinding rongga yang lemah itu membentuk kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini sering terjadi diperut dengan isi yang keluar berupa bagian usus. Menurut Bittner (2011), hernia merupakan penyakit yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat umum. Hernia inguinalis merupakan penonjolan yang keluar dari rongga peritoneum melalui annulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh darah epigastrika inferior, kemudian hernia masuk kedalam
1
2
kanalis inguinalis dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari annulus inguinalis eksternus (Sjamsuhidayat, 2010). Hernia adalah protrusi abnormal organ, jaringan, atau bagian organ melalui struktur yang secara normal berisi bagian ini. Insiden hernia menduduki peringkat ke lima besar yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2007 sekitar 700.000 operasi hernia yang dilakukan tiap tahunnya. Hernia Inguinalis di sisi kanan adalah tipe hernia yang paling banyak dijumpai pria dan wanita, sekitar 25% pria dan 2% wanita mengalami hernia inguinalis. Angka kejadian Hernia inguinalis lateralis di Amerika dapat di mungkinkan dapat terjadi karena anomali congenital atau karena sebab di dapat. Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia pada annulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong isi hernia (Bakhtiar, 2007). Di Indonesia hernia menempati urutan ke delapan dengan jumlah 291.145 kasus. Untuk data di Jawa Barat, mayoritas penderita selama bulan Januari - Desember 2015 diperkirakan 425 penderita (Depkes RI, 2015) Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang menurut data rekam medis di rawat inap kasus Hernia Inguinalis pada bulan januari-mei tahun 2016 terdapat 55 kasus. Sedangkan di Rawat jalan pada tahun 2016 terdapat 97 kasus. Yang telah dilakukan hernioraphy yaitu terdapat 37 kasus dan di ruang angkrek pada tahun 2016 hernia inguinalis lateral berada di urutan pertama.
3
Dampak dari hernia bagi kebutuhan dasar manusia adalah gangguan rasa nyaman nyeri, gangguan kebutuhan nutrisi, gangguan eliminasi dan imobilisasi serta gangguan istirahat tidur. Dalam hal ini perawat memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif yang mencakup
upaya
pencegahan
terhadap
infeksi
dan
meningkatkan
pengetahuan pasien serta pengobatan yang diberikan, dengan cara pencegahan dan pemulihan pada pasien dengan post hernioraphy dan untuk mencegah infeksi perawat melakukan perawatan luka serta memberikan pendidikan kesehatan perawatan post operasi untuk mencegah kambuhnya hernia (Sjamsuhidayat, 2010) Berkaitan dengan meningkatnya angka kejadian hernia inguinalis setiap tahunnya baik karena faktor lanjut usia maupun faktor pekerjaan berat yang mempengaruhi kelemahan otot dinding rongga perut serta kelelahan dari berbagai organ tubuh, maka penyusun tertarik untuk mengetahui secara nyata pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan hernia inguinalis lateralis sinistra dengan melakukan studi pendahuluan di Ruang Anggrek kelas III Instalasi Rawat Inap RSUD Sumedang pada tanggal 3 Januari 2017 dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn. E Dengan Gangguan
Sistem Percernaan Atas I ndikasi Pre Dan Post H ernioraphy Di Ruang Anggr ek I nstalasi Rawat I nap R umah Sakit Umum Daerah Sumedang Tanggal 3-5 Januari Tahun 2017 ”
4
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena tersebut di atas maka penyusun tertarik untuk melakukan studi kasus melalui wawancara kepada klien untuk menggali lebih dalam lagi tentang penyakit yang diderita oleh klien dengan Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra. Maka dirumuskanlah penyusunan studi kasus ini sebagai berikut: Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn. E Dengan Gangguan Sistem Percernaan Atas Indikasi Pre Dan Post Hernioraphy Di Ruang Anggrek Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang Tanggal 3-5 Januari Tahun 2017 ? 1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan studi kasus ini adalah sebagai berikut : 1.2.1
Tujuan Umum
Tujuan dari pembuatan studi kasus ini adalah untuk memperoleh gambaran dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien Tn. E dengan gangguan sistem pencernaan atas indikasi pre dan post op hernioraphy serta mampu melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung kepada klien Tn. E dengan gangguan sistem pencernaan atas indikasi pre dan post op hernioraphy. 1.2.2
Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai yaitu, agar penyusun dapat : a.
Memberikan gambaran tentang proses pengkajian yang dimulai dari tahap pengumpulan data dan analisa data dengan melihat
5
aspek bio, psiko, sosial, dan spiritual pada klien dengan Pre dan Post op Hernioraphy. b.
Memberikan gambaran tentang diagnosa keperawatan pada klien dengan Pre dan Post op Hernioraphy.
c.
Memberikan
gambaran
tentang
perencanaan
keperawatan
berdasarkan permasalahan yang muncul pada klien dengan Pre dan Post op Hernioraphy. d.
Memberikan
gambaran
tentang
pelaksanaan
tindakan
keperawatan sesuai dengan perencanaan pada klien dengan Pre dan Post op Hernioraphy. e.
Memberikan
gambaran
tentang
evaluasi
dari
asuhan
keperawatan yang dilaksnakan pada klien dengan dengan Pre dan Post op Hernioraphy. f.
Memberikan gambaran tentang dokumentasi dari asuhan keperawatan yang dilaksanakan pada klien dengan Pre dan Post Hernioraphy.
1.3
Manfaat Penulisan 1.3.1
Bagi Mahasiswa
Mendapatkan pengalaman secara nyata dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan akibat hernioraphy secara langsung yang meliputi aspek bio-psikososio-spiritual melalui pendekatan proses asuhan keperawatan.
6
1.3.2
Bagi Lahan Praktek
Memberi acuan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan sistem pencernaan akibat hernioraphy. 1.3.3
Bagi Pendidikan
Memperolah
gambaran
tentang
keberhasilan
pendidikan
mahasiswa dalam mengaplikasikan hasil pembelajaran di akademik dan praktek di lapangan sehingga diharapkan menjadi bahan kajian, penelitian, dan perbandingan antara tinjauan teori dan kenyataan yang ada pada klien dilapangan dan sebagai masukan dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan akibat hernioraphy. 1.4
Metode Penelitian dalam Teknik Pengumpulan Data
Metode penelitian dalam teknik pengumpulan data yang digunakan penyusun dalam pembuatan Studi Kasus ini adalah dengan menggunakan pendekatan studi kasus melalui asuhan keperawatan kepada klien. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1.
Observasi Pengumpulan data diperoleh melalui inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, untuk mendapatkan data objektif.
2.
Wawancara Suatu kegiatan aktif dengan menanyakan secara langsung tentang data dan informasi dari klien dan keluarga klien untuk mendapatkan data subjektif.
7
3.
Studi Dokumentasi Data-data dari status klien dan catatan rekam medis yang berhubungan dengan asuhan keperawatan.
4.
Studi Kepustakaan Mendapatkan keterangan sebagai landasan teori dari berbagai referensi.
1.5
Sistematika Penulisan
Bab I pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan studi kasus, manfaat penulisan, metode penulisan dalam teknik pengumpulan data, dan sistematika penulisan. Bab II dari konsep dasar yaitu pengertian hernia, etiologi dan klasifikasi hernia, manifestasi klinis, penatalaksanaan, patofisiologi dan konsep asuhan keperawatan pre dan post hernia secara teori. Bab III tinjauan kasus merupakan dokumentasi asuhan keperawatan pada klien
terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Bab IV pembahasan berisi adakah kesesuaian ataupun kesenjangan antara pelaksanaan asuhan keperawatan di lapangan dengan teori yang ada. Bab V kesimpulan dan rekomendasi, merupakan inti dari hasil pembahasan serta rekomendasi berdasarkan kesimpulan yang dirumuskan.