KEJAHATAN DAN PENYALAHGUNAAN KOMPUTERFull description
tentang kejahatan kasFull description
Full description
sk dan sop bab 9
Full description
audit resikoFull description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Referat Profil Dan Tatalaksana Kejahatan Seksual
ugkjgkfhjdghsg
Full description
ibnnnFull description
Deskripsi lengkap
Full description
Pencegahan dan Pengendalian InfeksiFull description
BAB 9 KEJAHATAN KERAH PUTIH: PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah membaca bab ini diharapkan pembaca akan memahami: - Pemahaman dan pengenalan akan kejahatan kerah putih - Tanda – tanda terjadinya kejahatan kerah putih - Pencegahan kejahatan kerah putih - Pendeteksian kejahatan kerah putih - Peran akuntan dalam pendeteksian kejahatan kerah putih - Implementasi pencegahan dan penindakan kejahatan kerah putih 1. PENDAHULUAN Istilah kejahatan kerah putih ( white collar crime) pertama kali dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland ( President of the American Sociological Society) pada tahun 1939 (Geis, G., and R. F. Meier, 1977). Pada saat itu Sutherland mendefinisikan kejahatan kerah putih sebagai “kejahatan yang dilakukan oleh seseorang yang sangat terhormat dan berstatus sosial tinggi di dalam pekerjaannya.” Kegiatan kriminal tersebut dapat terjadi di dalam perusahaan, perdagangan, kalangan profesional, atau kehidupan politik. Association of Certified Fraud Examiner (ACFE), 2011 dalam Fraud Examiners Manual menyatakan bahwa istilah kejahatan kerah putih itu disamakan dengan kecurangan ( fraud ). fraud ). Saat ini kejahatan kerah putih ini sudah merambah di hampir seluruh negara di dunia. Tidak ada negara yang terbebas dari perbuatan kejahatan kerah putih. ACFE, 2012 di dalam Report to the Nations menyatakan bahwa berbagai kejahatan kerah putih ini telah menimbulkan kerugian di tahun 2011 sebesar US$ 3.5 trillion (atau ±Rp. 30.000 triliun). Jumlah yang sangat fantastis. Oleh karenanya pada bab terakhir dari buku ini perlu para akuntan ataupun mahasiswa akuntansi memahami seluk beluk tentang kejahatan kerah putih. Bab ini dimulai dengan menjelaskan tentang pemahaman dan pengenalan akan kejahatan kerah putih, serta tanda – tanda terjadinya kejahatan kerah putih. Selanjutnya bab ini akan menguraikan tentang pencegahan dan pendeteksian terhadap kejahatan kerah putih. Pembahasan selanjutnya tentang peran akuntan dalam pendeteksian kejahatan kerah putih serta standar akuntansi dan auditing dalam pendeteksian dan pencegahan kecurangan. Bab ini diakhiri dengan penjelasan tentang implementasi pencegahan dan penindakan kejahatan kerah putih. 2. PEMAHAMANAN DAN PENGENALAN KEJAHATAN KERAH PUTIH ACFE, 2012 mendefinisikan kecurangan ( occupational fraud ) atau kejahatan kerah putih sebagai: “The use of one’s occupation for personal enrichment through the deliberate misuse or application of the employing organization’s resources or assets” Yang dapat diartikan sebagai: “Penggunaan jabatan seseorang untuk memperkaya diri pribadi melalui pengunaan atau pemanfaatan pe manfaatan sumber daya atau kekayaan organisasi di tempatnya bekerja yang secara sengaja dikelirukan.”