BAB 4 LANDASAN FILOSOFIS SISTEM EKONOMI INDONESIA Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab 2, hal yang paling mendasar dalam setiap sis tem ekonomi adalah nilai-nilai dasar yang bersifat ideologis. Nilai -nilai dasar sangat penting karena diatas nilai-nilai dasar itulah dibangun sistem ekonomi. Tanpa landasan ideologis, sistem ekonomi akan kehilangan rohnya, kehilangan jati dirinya, dan berubah menjadi pedoman yang bersifat teknis dan teoritis. ideologis inilah yang akan membedakan antara satu sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya. Sebagai contoh, sistem ekonomi kapitalis berbeda dengan sistem ekonomi sosialis bukan sekedar karena kaidah praktis. Selanjutnya, karena bersifat ideologis, maka nilai-nilai dasar itu tidak hanya menjadi pondasi sistem ekonomi, namun nilai-nilai tadi juga menjadi landasan bagi semua aspek kehidupan, termasuk didalam aspek politik dan sosial. NILAI IDEOLOGIS BAHASA INDONESIA
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Yaitu, masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan adat, kebiasaan, budaya dan agama yang berbeda. Meskipun bangsa yang majemuk, namun bangsa indonesia merasa menjadi satu bangsa, dan negara indonesia tetap utuh. Menurut Nasikun (2007), ada dua konsep yang dapat digunakan untuk memahami dinamika Kehidupan sosial di Indonesia, Yaitu pendekatan fungsionalisme struktural dan pendekatan konflik. Pendekattan pertama digunakan untuk menjelaskan mengapa terjadi keserasian sosial padahal masyarakat bersifat majemuk. Sedangkan pendekattan kedua digunakan digunakan untuk menjelaskan konflik-konflik sosial yang terjadi di Indonesia. Menurut pendekatan fungsionalisme-struktural, sistem sosial masyarakat pada dasarnya adalah harmoni atau seimbang. Alasannya, sistem sosial merupakan integrasi dari berbagai bagaian sistem yang berhubungan satu sama lain. Komitmen mereka terhadap nilainilai namun yang sudah disepakati, pada gilirannya menghasilkan kekuatan yang mampu mengatasi timbul perbedaaan pendapat atau kepentingan diantara para anggotanya. Oleh karena itu, meskipun integrasi sosial tidak pernah tercapai secara sempurna, sistem sosial selalu selal u cenderung bergerak ke arah keseimbangan yang bersifat dinamis. Secara politik, nilai-nilai sumpah pemuda sebenarnya baru mengikat mengikat bangsa Indonesia yang majemuk menjadi satu bangsa dan belum menjadi konsensus bersama mengenai bagaimana kehidupan bangsa Indonesia itu diselenggarakan(Nasikun, 2007). Setelah kemerdekaan, konsensus itu terwujud dengan ditetapkannya pancasila dasar negara, yang berarti pancasila diakui sebagai pilihan nilai-nilai kebenaran terbaik Sebagai falsafah hidup bangsa indonesia, pancasila setidak-tidaknya memiliki dua peran penting dalam kehidupan bangsa bangsa Indonesia, yaitu: Sebagai kesepakatan bersama untuk menyatukan kemajemukan Indonesia tentang tolenrasi timbal balik antar warga negara dalam hal agama, a gama, suku, ras, kedaerahan, dan tingkatan sosial. Implikasinya, Bangsa indonesia siap hidup berdampingan secara damai meskipun memiliki latar belakang agama ras, budaya, dan status sosial yang berbeda. Sebagai konsensus bersama untuk menyelenggarakan kehidupan bersama bagi bangsa indonesia diatas nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Penyelenggaraan kehidupan dalam bidang politik, hukum, ekonomi, hankam, dan sosial, harus mencerminkan nilai-nilai pancasila.
ASAS SISTEM EKONOMI INDONESIA KEBERSAMAAN DAN KEKELUARGAAN
Eksistensi negara kesatuan republik indonesia terbangun dari kemajemukan. Sebelum Indonesia merdeka dan berdaulat, kebersamaan diatas keberagaman sudah menjadi s emangat dan jiwa seluruh bangsa indonesia. Berangkat dari kebersamaan dalam kebinekaan itulah kemudian lahir negara Indonesia. Oleh karena itu, seluruh penyelanggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara harus berasaskan pada kebersamaan dan kekeluargaaan. Asas Kebersamaan menjelma menjadi sifat gotong royong dan perasaan senasib dan sepenanggungan dalam semua aspek kehidupan. Kebersamaan adalah Keinfasaan, Kesadaran, dan tekad untuk melaksanakan serta menanggung akibat secara bersama-s ama dari suatu perbuattan Seperti yang ditegaskan oleh pasal 33 ayat 1 undang-undang dasar 1945, penyelanggaraan kehidupan ekonomi didasarkan pada atas kekeluargaan. Asas kekeluargaan adalah keinsafan, kesadaran dan tekad untuk mengerjakan segala sesuatu oleh semua dan untuk semua di bawah pimpinan seorang kepada dan dibawah penilaian para anggotanya. Bentuk operasional atas kekeluargaan dalam kehidupan yang nyata dicerminkan oleh sekurang-kurangnya tiga hal yang berikut ini : - Kepentingan dan kesejahteraan bersamalah yang harus diutamakan dan bukan kepentingan atau kesejahteraan orang-orang - Antara kepala sebagai pimpinannya dan para anggota masyrakat sebagai yang dipimpin ada persatuan dan kesatuan didalam rasa dan karya untuk melakukan segala sesuatu oleh semua dan untuk semua. - Dalam semua usaha dan karya, kasih sayang dan kewajibanlah yang menjadi pendorong dan penggerakanya, dan bukan hak serta nafsu tuntutan yang berkuasa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa eksistensi bangsa dan negara Indonesia bermula dari kesadaran dan tekat kebersamaan yang kuat untuk membentuk negara kesatuan Republik Indonesia. SENDI-SENDI SISTEM EKONOMI INDONESIA
Pancasila adalah dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia sehingga pancasila merupakan nilai-nilai kehidupan yang sudah disepakati oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sistem ekonomi di indonesia harus memiliki sendi-sendi yang bersumber dari pancasila, dimana sendi-sendi itu berperan sebagai rambu-rambu untuk merumuskan semua komponen dalam sistem ekonominya dan sekaligus sebagai rambu-rambu untuk menjalankan kehidupan ekonominya. Sendi-sendi tersebut adalah : 1. Sendi Ketuhanan Dalam perspektif agama, individu yang beragama memiliki preferensi yang spesifik dan berbeda dengan preferensi orang yang tidak beragama. Yaitu, tujuan berekonominya tidak hanya untuk mencari kesejahteraan di dunia, tetapi juga kemuliaan di akhirat. 2. Sendi Kemanusiaan Sila kedua memberi landasan agar sistem ekonomi indonesia menempatkan manusia sesuai dengan derajat kemanusiannya. Yaitu, Manusia adalah makhluk yang berakal, makhluk yang bebas atau merdeka, makhluk yang memiliki derajat sama dihadapan Tuhan, dan makhluk yang berkomunikasi.
3. Sendi Persatuan atau kebangsaan Sila persatuan memiliki nilai strategis untuk menjaga kesatuan bangsa dan negara Indonesia. Persatuan yang kokoh hanya bisa diwujudkan bila dilandasi oleh semangat kebersamaan dan keadillan yang kuat. Dapat disimpulkan bahwa sila persatuan mengamanatkan agar penyelenggara kegiatan ekonomi harus dilandasi oleh semangat kebersamaan, yang dicerminkan oleh tingginya partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam kegiatan ekonomi, menyebarnya sumber daya dan kegiatan ekonomi di seluruh negri, dan tingginya rasa nasionalisme dan kemandirian ekonomi nasional. 4. Sendi Kerakyatan Perwujudan sendi kerakyatan dalam sistem ekonomi indonesia adalah tegaknya demokrasi ekonomi. Yaitu suatu bentuk sistem ekonomi yang berdasarkan pada kedaulatan rakyat. Inti yang berkedaulattan rakyat adalah kegiatan ekonomi yang bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
Prinsip penyelenggara sistem ekonomi Indonesia adalah keadilan dan kemanfaatan 1. Prinsip Keadilan Keadilan memiliki jangkauan yang tidak terbatas. Dalam kehidupan, keadilan harus belaku sepanjang masa dan sepanjang tempat. Bila tidak, kehidupan akan rusak dan tidak seimbang. Sebagai contoh, hak yang harus diberikan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi sehingga dikatakan adil kalau masing-masing menerima bagian sesuai dengan bagiannya. 2. Prinsip Kemanfaatan Prinsip keadilan saja belum cukup menjamin tercapainya kesejahteraan lahir dan batin bagi seluruh bangsan indonesia, sehingga prinsip keadilan perlu dilengkapi dengan prinsip kemanfaatan. HARMONISASI SISTEM EKONOMI DENGAN SISTEM POLITIK DAN SOSIAL
1. Kaitan antara Ekonomi, Politik, dan Sosial Dalam kehidupan nyata, kegiatan ekonomi tidak terl aksana pada ruang yang terisolasi. Aktivitas ekonomi yang terisolasi hanya terjadi dalam dunia teori. Sebab, langkah yang ditempuh oleh para ekonom dalam membangun teori ekonomi adalah dengan membuat anggapan konstan untuk faktor non-ekonomi (politik dan sosia l). Implikasi konstan adalah kejadian ekonomi hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, sedang faktor non-ekonomi tidak berperan sama sekali. 2. Keserasian Nilai dalam Sistem Ekonomi, politik dan Sosial Adanya keterkaitan timbal balik antara bidang ekonomi dan bidang politik/atau sosial memiliki implikasi penting terhadap rumusan sistem ekonomi yang akan dibangun. Oleh karena sistem ekonomi akan berdampingan dengan sistem politik dan sistem sosial, maka harus ada keserasian diantara mereka. KESIMPULAN Indonesia adalah negara yang dibangun dari kema jemukan yang tinggi. Meskipun budaya, agama, dan bahasanya berbeda dari satu daerah ke daerah lain, bangsa Indonesia tetap utuh karena ada kebersamaan kuat untuk hidup bersama secara te rus menerus. Rasa tekat kebersamaan yang kuat menuntut terselenggaranya kehidupan gotong royong dan kekeluargaan. Berangkat dari fakta sejarah tersebut, maka sistem ekonomi Indonesia harus berasaskan kebersamaan dan kekeluargaan. Yang berarti, kebersamaan dan kekeluargaan harus mewarnai dan menjiwai semua aspek kehidupan ekonomi bangsa Indonesia.
RINGKASAN PEREKONOMIAN INDONESIA
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
NIKOLAUS LERIANO
: 2016013031
RIKIRIKARDUS RAHU
: 2016013015
IRENIUS SARAGOSA
: 2016013025
ROBERTUS EDWARD
: 2016013016
RIKARDUS P. JUNAIDI
: 2015013033
UNIKA ATMA JAYA JAKARTA, 2018