Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
Dominasi kegiatan wilayah dengan karakteristik wilayah
Bab
3
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Kabupaten Ciamis
yang sama dengan Kabupaten Ciamis pada umumnya, maka peranan perkembangan wilayah perencanaan secara langsung akan terasa khususnya pada Kabupaten Ciamis,
untuk
menentukan
arahan
perkembangan ketiga wilayah pengembangan tersebut
3.1
Potensi Pengembangan Wilayah
akan sejalan dengan arahan perkembangan Kabupaten
Kabupaten Ciamis
Ciamis.
dudukan geografi Kabupaten Ciamis sebagai salah satu penyangga Jawa Barat mempunyai arti penting dan strategis, baik dipandang dari segi keamanan politik,
maupun
ekonomi,
ketertiban.
sosial,
budaya
serta
Ditinjau
menurut
sistem
perwilayahan
regional,
kedudukan Kabupaten adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan RTRWN (Rencana Tata Ruang Wilayah
(ideologi,
Negara) Kabupaten Ciamis diklasifikasikan sebagai
pertahanan
Kawasan andalan dengan sektor unggulan pertanian
Stabilitasi
keamanan) dan agama di Kabupaten Ciamis sering
tanaman
dipandang sebagai indikator IPOLEKSOSBUD HANKAM
kehutanan serta pariwisata.
pangan,
industri,
perkebunan
dan
dan Agama di tingkat provinsi dan nasional. Segala
2. Kabupaten Ciamis ditetapkan sebagai PKL (Pusat
kegiatan yang tidak terakomodasi di Jawa Barat akan
Kegiatan Lokal). Definisi PKL pada Kabupaten Ciamis
beralih ke kabupaten.
adalah
Secara menyeluruh potensi dan pengembangan wilayah Kabupaten Ciamis menyangkut potensi fisik dan sumber daya alam, potensi perekonomian, potensi sosial wilayah serta struktur tata ruang dan prasarana wilayah.
3.1
Kedudukan
Kabupaten
Ciamis
dalam
Kabupaten
Ciamis
tercakup
sebagai
pengelolaan kabupaten
pusat
yang atau
pengembangan
mempunyai
beberapa
pelayanan
kecamatan,
dan satu
dengan
kriteria penentuan pusat jasa keuangan/ bank yang melayani satu kabupaten atau beberapa kecamatan, pusat
pengelolaan
dan
pengembangan
kegiatan
pertanian dan perkebunan, jasa pemerintahan untuk beberapa
Perwilayahan Regional
kecamatan,
bersifat
khusus
yang
mendorong perkembangan sektor strategis. wilayah
3. Pengelolaan dan pengembangan kegiatan pertanian
pengembangan utara yang mencakup 4 (empat) sub
dan perkebunan, jasa pemerintahan untuk beberapa
wilayah
kecamatan,
pengembangan,
Tengah dengan 2 (dua)
Wilayah
dalam
Pengembangan
Sub Wilayah Pengembangan
dan Wilayah Pengembangan Selatan yang mencakup 3 (tiga) Sub wilayah pengembangan.
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
sehingga
bersifat
khusus
yang
mendorong
perkembangan sektor strategis. 4. Berdasarkan RTRWP Jawa Barat Tahun 2002 - 2012, Kabupaten
Tasikmalaya
diarahkan
untuk
Bab III - 1
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
dikembangkan Wilayah)
menjadi
dengan
PKW
lingkup
(Pusat
Kegiatan
pelayanan
Kabupaten
Ciamis dan Garut.
3.2
Kecamatan Kawali bagian Barat Daya, Kecamatan
pamutuan, Formasi Nusakambang, Formasi Cijulang
Panjalu
dan Formasi Benteng.
dan
Panumbangan
bagian
Selatan,
Kecamatan Cihaurbeuti bagian Timur Laut – Timur, serta sebagian wilayah bagian Utara Kecamatan
Potensi Fisik dan Sumberdaya Alam
Panjalu.
3.1.2.1 Potensi Fisik Dasar
Sedangkan
menurut
jenis
tanah
dengan
ditinjau
berdasarkan unsur pembentuknya cukup beragam, yaitu
lahan
–
mecakup: Organosol Eutrop, Aluvial Hidromorf, Asosiasi
berkisar
gley humus & Aluvial Kelabu, Asosiasi Aluvial Kelabu,
antara 0 % - > 40 %. Kemiringan lereng datar, yaitu 0 –
Coklat dan Aluvial kekelabuan, Regosol Kelabu, Asosiasi
2 % berada pada bagian Tengah Timur Laut ke Selatan
Andosol Coklat
Kabupaten Ciamis, sedang untuk kemiringan 2 – >40 %
Litosol & Brown forest Oil,
hampir tersebar pada seluruh kecamatan di Kabupaten
Coklat,
Ciamis ini (lihat Gambar 3.1).
Podsolik Merah kekuningan, podsolik kuning dan regosol,
bergelombang
keadaan sampai
morfologinya
pegunungan,
datar
yang
& Regosol Coklat, Compleks Rensina,
Latosol
Grumosol Kelabu,
Coklat
Latosol
Kemerahan, Compleks
Compleks Latosol merah kekuningan, latosol coklat Sementara
itu
ditinjau
dari
keadaan
fisiografinya
Kabupaten Ciamis berada pada 4 (empat) ketinggian,
podsolik
merah kekuningan dan litosol, serta Asosiasi
Podsolik kuning & Regosol.
tersebar pada bagian wilayah Kecamatan Lakbok,
tidak/
belum
efektif,
pegunungan/
yaitu
perbukitan
Gunung
Sawal,
bagian
Tengah
sebelah Timur merupakan pegunungan kapur (karts) yang terbentuk dari proses pengangkatan. Keadaan geologi
ini
menjadikan
beberapa
bagian
wilayah
kabupaten memiliki potensi erosi dan gerakan tanah terutama
disekitar
kaki
Gunung
Sawal
yaitu
di
Kecamatan Cipaku, Panjalu, Cihaurbeuti, Sadananya, Panumbangan dan Cikoneng, serta sekitar perbukitan karts yaitu pada Kecamatan Pamarican, Langkaplancar dan Cigugur. Secara menyeluruh keadaan geologi tata lingkungan yang telah dikaji dengan rekomendasinya dapat dilihat dalam Tabel III.1. 3.1.2.2 Potensi Sumberdaya mineral
yaitu: 1. Dengan ketinggian terendah yaitu 0 – 25 meter dpl
yang
sedangkan
Secara menyeluruh Kabupaten Ciamis terletak pada dengan
Pegunungan bagian Utara terbentuk oleh gunung api
Struktur geologi yang membentuk Kabupaten Ciamis
Potensi sumberdaya bahan galian mineral yang tersebar
terbagi menjadi 2 (dua), yaitu
di wilayah Kabupaten Ciamis terdiri dari bahan galian untuk industri (logam dan non logam). Potensi bahan
Padaherang bagian Timur yang berbatasan langsung
1. Pada bagian Utara dengan dimulai dari Kecamatan
dengan Propinsi Jawa Tengah. Selain itu ketinggian
Cimaragas dan Cisaga memiliki struktur geologi yang
terendah tersebut tersebar pada bagian Selatan
didomonasi oleh Endapan gunung api tua disertai
Kabupaten Ciamis yaitu pada sepanjang pantai
dengan Endapan gunung api muda, Formasi tapak,
Bahan galian ini berupa endapan lepas atau agak
Selatan yang termasuk pada wilayah bagian Selatan
Formasi halang, Breksi Gunung Api Galunggung,
terkonsolidasi. Komponennya terdiri dari pecahan
Kecamatan Cimerak, Cijulang, Parigi, Pangandaran
Alluvium, Endapan undak sungai dan Batuan beku
batu andesit dan basalt, berukuran pasir dan berbutir
dan Kalipucang.
tidak terbagi-bagi.
sedang hingga sangat kasar, bercampur kerikil dan
2. Ketinggian tanah 25 – 1000 dpl yang tersebar hampir pada seluruh kecamatan, 3. Ketinggian tanah tertinggi yaitu 1500 – 2500 berada pada bagian Utara Kabupaten Ciamis, yaitu di Kecamatan
Cikoneng
Sadananya
dan
bagian
Cipaku
Utara,
bagian
Kecamatan Barat
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Laut,
2. Pada
bagian
Selatan
lebih
beragam
struktur
galian bangunan dapat diuraikan sebagai berikut. a. Pasir dan Kerikil
bongkahan
batu
(diameter 25 cm), berbentuk
geologinya yaitu Alluvium, Anggota genteng formasi
menyudut
tanggung
hingga
agak
bundar
dan
jampang, Anggota tup napalan formasi pamutuan,
terpilah basah. Bahan galian ini dapat dijumpai pada
formasi jampang, formasi halang, formasi tapak, Batu
endapan sungai atau teras Sungai Cijolang dan
Gamping Kalipucang, Anggota kalkarenit formasi
Citanduy. b. Batu Kali/belah (andesit)
Bab III - 2
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
Umumnya berupa andesit dan basalt berwarna abuabu tua, dengan sifat fisik padat sampai keras yang tersebar pada permukaan tanah disebelah Selatan (Kecamatan Kalipucang). Bahan galian ini merupakan hasil proses aliran lava dan
berupa
bongkahan
setempat-setempat
dengan
besar
dan
struktur
menyebar padat
dan
sangat keras terdapat di Kecamatan Tambaksari. Sebagian bahan galian ini telah diusahakan secara intensif oleh masyarakat secara manual/ tradisional (tambang rakyat) yaitu di Kecamatan Tambaksari.
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Bab III - 3
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
TABEL III.1 KAJIAN GEOLOGI TATA LINGKUNGAN SATUAN WILAYA H
3
4
FAKTOR PENDUKUNG SIFAT FISIK BATUAN & TANAH SERTA SUMBERDAYA AIR SIKAPNYA THD BENTUK LERENG Lunak, mudah lepas Air permukaan melimpah, ataupun yang tidak muka air tanah dangkal, terpadu. debit antar musim kemarau – hujan tinggi. Produksi Aquifer rendah
Dataran rendah 0 – 8 % mencapai > 75 %, dengan ketinggian 0 – 25 m dpl pada undak menempati tinggi di atas 100 m dpl
Lempung, lanau, pasir, kerikil, kerakal sampai bongkah
2a
Bukit – bergelombang 8 – 30 % dan mencapai > 45 % pada beberapa bagian Ketinggian 30 – 350 m dpl
Hasil gunung api tua dan gunung api muda, breksi, lahar, lava, tufa. Tanah lapukan pada beberapa tempat cukup tebal, berupa lateri berwarna merah bata, penggalian mudah.
Umumnya tidak padu atau tidak seberapa mengeras pada kelerengan besar relatif kurang mantap dan stabil pada daerah datar.
2b
Bukit – bergelombang 8 – > 45 % Ketinggian 30 – 350 m dpl
Didominasi oleh hasil gunung api tua, terdiri dari perselingan, breksi, lahar, lava, tufa. Tanah lapukan pada beberapa tempat cukup tebal, berupa lateri berwarna merah bata, penggalian mudah.
3a
Perbukitan karst, dengan relief antara bergelombang, sedang – kasar. Sudut lereng 8 – 70 % Ketinggian 10 –450 m dpl
3b
3c
1
2
MORFOLOGI
LITOLOGI BATUAN DASAR & PELAPUKANNYA
FAKTOR PEMBATAS BAHAN GALIAN BANGUNAN LOGAM & NON LOGAM – INDUSTRI
BAHAYA LINGKUNGAN BERASPEK GEOLOGI
REKOMENDASI
Lempung, pasir dan batu kali berukuran bongkah – bongkah
-
Sekitar aliran sungai berpotensi banjir, terutama sepanjang aliran Sungai Citanduy. Sekitar Pantai Selatan terdapat beberapa bagian daerah yang abrasi
Terdapat daerah yang tidak diperuntukan bagi kawasan permukiman, diantaranya sekitar kawasan rentan banjir, yang selalu tergenang secara periodik. Pada kawasan yang memiliki air permukaan melimpah dapat diperuntukan bagi budidaya tambak ikan Pengembangan pesawahan sangat dimungkinkan Pengembangan kepariwisataan pada Kawasan Pangandaran menjadi prioritas dengan mempertimbangkan faktor kendala
Air permukaan cukup, air tanah dengan aquifer berproduktifitas sedang dan tinggi, tersebar luas kedalaman muka air tanah bebas (MAT), umumnya dangkal (< 5 ml)
Terdapat tanah urugan pada sebagian tempat
-
Longsoran, memungkinkan pada daerah perbukitan bersudut lereng besar. Jalur sesar dimungkinkan sebagai zona rawan gempa
Sesuai untuk dikembangkan sebagai daerah permukiman, perkebunan, campuran, holtikultura yang disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan setempat
Umumnya tidak padu atau tidak seberapa mengeras pada kelerengan besar relatif kurang mantap dan stabil pada daerah datar.
Air permukaan cukup, air tanah dengan aquifer berproduktifitas sedang dan tinggi, tersebar luas kedalaman muka air tanah bebas (MAT), umumnya dangkal - sedang (< 10 ml)
Tanah urugan, komponen batuan untuk batu belah tersebar secara setempat
-
Gerakan tanah/ Longsoran
Diperuntukan bagi permukiman yang dapat dikembangkan pada daerah landai dan bersudut lereng kecil. Sedangkan untuk sudut lereng besar sesuai untuk pertanian lahan kering.
Batu gamping, terumbu yang paling berlapis. Tanah lapukan berupa lempung – lanau mengandung kerikil dan bongkahan gamping tebalnya 0, 5 - 1,2 meter. Penggalian relatif mudah kecuali bagian yang masih segar
Umumnya keras, padat dibeberapa tempat mengandung rongga – rongga dengan kelerengan yang cukup besar, kecuali pada bagian yang banyak mengandung kekar.
Keadaan air tanah termasuk pada aquifer produktifitas rendah, [pda beberapa bagian tak berarti atau langka. Sumber mata air diperoleh pada beberapa tempat dengan debit kecil. Muka air tanah dangkal pada lembah – lembah atau pada topografi tinggi.
Terutama batu gamping
Perbukitan bergelombang kasar Sudut lereng 15– 45 %, pada beberapa tempat mencapai 70% Ketinggian 10 –450 m dpl
Perselingan breksi gunung berapi larva dan tufa, batu pasir, batu lempung sisipan lignith konglomerat dari Formasi Jampang dan Formasi Benteng. Terdapat batuan beku diorit secara setempat-setempat. Tanah lapukan berupa lempung – pasiran dengan komponen batuan berukuran kerikil-kerakal, coklat mudakemerahan mencapai 1.5 m
Pada bagian segar sangat keras, keras, padat kecuali pada lempung yang mudah pecah setempat/lunak. Pada bagian lapuk padat dapat ditoreh lunak. Pada kelerengan bersudut besar relatif mantap kecuali pada bagian yang berselingan dengan lapisan batu lempung.
Muka air tanah umumnya tinggi (dalam) dengan debit relatif besar antara kemarau dan hujan. Mata air mempunyai debit dengan kesalahan cukup besar yaitu 10 - > 100 lt/detik
Perbukitan bergelombang sedang - kasar Sudut lereng 8– 45 %, Ketinggian 25 –550 m dpl
Perselingan batu pasir, batu lempung dan batu lanau bersisipan breksi dan batu pasir gamping, konglomerat, batu gamping dari Formasi Halang dan Kaliwangu. Tanah lapukan berupa lempung lanau, mengandung pasiran kerikil, coklatkekuningan dan kemerahan, tebal mencapai 1 m .
Pada bagian segar padat, keras, kecuali pada lempung mudah pecah/ lunak sampai agak elastis pada beberapa bagian.
Tubuh gunung api dengan topografi landai – curam, sudut > 75 %, Ketinggian 300 – 1750 m dpl
Breksi gunung api, breksi aliran, tufa dan sisipan lava dari hasil gunung api tua. Tanah lapukan cukup tebal ke arah lereng kaki, berupa lanau lempungan mengandung komponen batuan tebal < 1 - > 5 meter,
Umumnya kurang padu, kecuali pada larva keras di bagian lapuk anatara padat gembur, mudah ditoreh. Pengalian mudah – agak sukar
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
berupa runtuhan tanah, avalanche di daerah dengan kelerengan besar, erosi. Jalur sesar dimungkinkan sebagai zona rawan gempa
Kalsit Phosfat (P205:18 sampai 35%)
Pada daerah yang memiliki kelerengan besar yang mengandung kekarkekar/bidang belahan berpotensi sebagai gerakan tanah (jatuhan/gelinciran batu) Tempat ini berongga atau terdapat goa-goa.
Dikembangkan untuk hutan lindung dalam rangka konservasi sumberdaya air/ yang cukup banyak tersebar di kawasan perbukitan gamping. Penggalian batu gamping tidak terletak di sekitar mata air.
Batuan belah, batu gamping pada beberapa bagian
Terdapat gerakan tanah atau longsoran Pada tempat-tempat bersudut lereng besar/zona kemah Pada zona sesar merupakan daerah paling beresiko akibat bahaya gempa bumi. Beberapa sesar memotong berbukitan Barat Laut – Tengara – Barat Timur Erosi
Sebagian daerah dapat dikembangkan untuk hutan lindung terutama pada daerah yang dianggap daerah tangkapan air hujan. Pengembangan hutan produksi, hortikultura, kebun campuran dan tanaman lahan kering lainnya. Sebagian lahan diperuntukan bagi pengembangan pedesaan yang sesuai dengan karakteristik potensi dan kendalanya.
Air tanah memiliki aquifer dengan produktifitas rendah setempat
Lempung
Terdapat gerakan tanah atau longsoran di tempattempat bersudut lereng besar serta batuan penyusun yang khas terhadap kendala ini Pada zona sesar merupakan daerah paling beresiko akibat bahaya gempa bumi dan longsor. Erosi
Penghijauan tanaman keras dalam rangka proteksi di daerah yang diperkirakan berpotensi longsoran Pengembangan pertanian lahan kering lebih memungkinkan
Keberadaan sumberdaya air setempat dengan aquifer produktif, ke arah puncak merupakan daerah langka air. Dibagian kaki muka air tanah beraga (dekat – dalam permukaan)
Secara setempat – setempat tanah urug batu belah
Pada lereng – lereng terjal bersudut besar berpotensi gerakan tanah Erosi
Pengembangan pedesaan untuk peruntukan permukiman disesuaikan dengan sudut lereng setempat pada kaki gunung Dibagian badan sampai puncak gunung dijadikan kawasan non budidaya/ hutan lindung Untuk pengembangan lahan pertanian disesuaikan dengan kondisi medan setempat.
Timbal dan seng (sekitar puncak G. Cingambat.
Bab III - 4
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
Peta 3.1 Kemiringan Lereng
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Bab III - 5
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
c. Batu Gamping Lokasi batu gamping di wilayah Ciamis terdapat di Kecamatan Padaherang, Langkaplancar dan Cimerak. Dengan
melihat
formasi
dan
penyebaranya,
diperkirakan kandungan deposit batu gamping di wilayah
Kecamatan
Cimerak
dan
Padaherang
mempunyai jumlah cadangan yang cukup besar.
Langkaplancar. Bahan galian ini dapat dijadikan
Diperkirakan cadangan di daerah Kalipucang dan
untuk pencampuran dalam upaya penyuburan tanah.
Padaherang 46.295.000 M3 . Untuk daerah lainnya
Bahan galian ini belum dieksploitasi dan ditinjau
belum diketahui.
mengenai
kelayakan
dan
ditinjau
mengenai 2) KALSIT
kelayakan dan nilai ekonomis penambangan.
Penyebaran lokasi bahan tambag Klasit ini adalah di Untuk lebih jelasnya mengenai potensi sumber daya mineral dapat dilihat dalam Gambar 3.2.
terdapat keputusan untuk dieksploitasi. Bahan galian
Sedangkan bahan galian untuk industri (logam dan non logam) diuraikan sebagai berikut:
Bahan galian ini terdapat pada fisiografi vulkan yang menyebar di wilayah puncak Gunung Sawal. Dilihat dari formasinya bahan galian ini mempunyai deposit yang
cukup
besar
dan
layak
untuk
dilakukan
penambangan, namun memerlukan studi khusus mengingat letaknya berada di kawasan puncak
wilayah
sekitar
Ciamis
yang
19
(jenis)
ini, mengandung CaO (55,26 -55,91%), MgO (0,29 -
potensial
untuk
0,89%), Fe2O3 (0,03 - 0,35%),
terdapat
sangat
1) BATU GAMPING
Kegunaan dari bahan pertambagangan Klasit ini
Kalipucang, Pangandaran, Parigi, Cigugur, Cimerak dan Cijulang, Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ciamis, telah melakukan beberapa analisis pada sampel Batu Gamping ini, yaitu:
CaO 43 (06 - 49%),
Pamarican
dan
Langkaplancar. Dilihat dari formasinya, bahan galian
MgO (3,71 - 5,32%), CO2
(10 - 30%), Plagioklas (0 - 5%), dan Karbonat (5 – 20%) Kegunaan batu gamping adalah sebagai bahan baku semen portland, bahan baku soda abu, bahan
yang
belum
dieksploitasi
terdapat di Kecamatan Kalipucang dan memerlukan
pembuat
studi khusus mengenai kelayakan pembangunannya.
(pabrik
3. Kalsit
penetralisir keasaman tanah, dipergunakan pada
Bahan galian ini terdapat pada wilayah perbukitan
industri kertas, idustri gelas, industri cat, pengolahan
karst
karet, campuran tapal gigi.
sekitar
Kecamatan
Pamarican
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
dan
bahan
pembuatan
alat
optik,
campuran bahan kosmetik, farmasi dan kedokteran, industri keramik, barang seni, campuran pupuk. Diperkirakan cadangan klasit ini sekitar 38.000 M3. 3) POSPHAT pada
Kecamatan
Banjarsari,
Padaherang, Parigi, Kalipucang, Cijulang, Cigugur. Kandungan Phospat yang telah dianalisis oleh Dinas dan
Energi
Kabupaten
Ciamis,
meliputi: P2O5 (0,3 - 40,1%), Al2O3 (0,04 - 24,37%), Fe2O3 (0,04 - 13,83%), Kalsium Karbonat dan Kalium Karbonat (4,5%) dengan Kelembaban 2%
bahan
lainya
sebagai
Pertambangan
Analisa Fotografi kandungannya mencalup, Fosil
ini cukup besar dan layak untuk ditambang. Sumber phosfat
adalah
Penyebaran
Analisis Kimia dengan kandungannya mencakup, (37,78 - 42,67%), SiO2 (0,1 - 3,992%)
kecamatan
P2O5 maks. 0,07%
dan TiO2 tidak terdeteksi
2. Phosfat karst
Kabupaten
dikembangkan Di Kabupaten Ciamis, yaitu mencakup:
gunung yang merupakan kawasan lindung.
Bahan galian ini terdapat pada wilayah perbukitan
Parigi,
Setelah dilakukan analisis kimia pada sample Klasit
Penyebaran pada Kecamatan Banjasari, Padaherang,
1. Timbal dan Seng
Padaherang,
Dari beberapa sumber pertambangan yang tersebar di pertambangan
ini merupakan sumber bahan baku untuk semen.
Banjarsari,
Kalipucang, Cijulang.
Pada saat ini bahan galian tersebut telah diteliti dan dilakukan penjajakan oleh investor, namun belum
Kecamatan
keramik, gula,
bahan
pabrik
industri
kapur,
kimia
kalsium
teknik
karbida),
Kegunaan dari phospat adalah merupakan bahan pupuk, bahan kimia pembuatan posfor dan pupuk alam. Cadangan diperkirakan 474.346 Ton
Bab III - 6
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
Gambar 3.2. potensi sumber daya mineral (diambil
dari
Ana
GTL
Potensi
Bahan
galian
Tambang )
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Bab III - 7
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
4) TRAS Lokasi
analisis yang telah dilakukan Dinas Pertambangan penyebaran
pada
Kecamatan
Cimerak,
Kalipucang, Padaherang dan Banjarsari. Dengan sifat fisik berwarna abu – abu, Tekstur berbutir kasar – kasar
serta
Lempung
fragmen
(8%),
Gelas
Bantuan
vulkanik
Vulkanik
(20%),
(33%), Kalsium
7) BENTONIT Lokasi
Kegunaan dari bahan tambang ini adalah untuk Bahan konstruksi dan bahan baku semen pozolan
penyebaran pada Kecamatan Cimerak dan
:
Camg
Bentonit
Tipe
2
&
3,
Tingkat
Pengembangan 4,88 & 2,96, Viskositas (6,50 – 11,52%), Kelembaban (6,50 – 11,52%), Kapasitas Pertukaran Kation : Ca (21,35 – 59,84) dan Mg (6,10
1.983.125 M3.
17,82%) dan Co (0,97 – 2,35%).
Kecamatan
Banjarsari,
Pangandaran,
Kalipucang,
organik (10%), Mineral Piroksin
(10 - 19%),
Kuarsa (4 – 12%), Gelas vulkanik (1 – 15%), dan Lempung (2 – 8%). Kegunaannya
adalah
dengan
industri minyak bumi, gas alam, penjernih oli, penyaring lilin, minyak sawit/kelapa, Digunakan pada industri farmasi, industri kimia sebagai katalisator, zat penyerap lateks, tinta cetak, pembersih lantai.
Kandungan yang dimiliki pasir ini adalah Fragmen
sebagai
bahan
Cadangan
konstruksi
yang
dimiliki
Kabupaten Ciamis adalah diperkirakan 350.828 M .
Lokasi penambangan hanya berada pada Kecamatan Kandungannya
adalah
Piroksin
(1%),
Kalium feldspar (7%), dan Oksida besi (4%), dengan kegunaan sebagai salah satu bahan konstruksi bangunan. Cadangan diperkirakan 1.608.968.250 M3.
8) LEMPUNG
Pamarican.
Gambut
diketahui
Unit 2 % % Ppm
Hasil 3 0,90 1,10 12,61
%
86,88
Meq/100 g 2 % % % % % Ppm Ppm
6,60 34,56 3 2,88 2,58 0,52 0,04 1,57 0,13 < 0,10 4,47
Kandungannya
adalah
SiO2
1.
dapat
dimanfaatkan
(41,6%),
Untuk pertanian dan perkebunan : sebagai bahan
media
memperbaiki
ukuran tercampur : silt dan lanau
organik 2.
genteng, gerabah, bahan baku pembuatan semen portland,
ini
diantaranya :
Fe2O3 (2,33%), Hilang Pijar CO2(H2O) (1,30%) dengan
tanah
urugan,
dengan
cadangan
3
diperkirakan 11.873.750 M .
semai,
struktur
pupuk, tanah,
bahan
untuk
penambah
bahan
Energi : bahan bakar pada PLTU, briket, methanol dll.
3.
Industri : sebagai bahan penyerap limbah, logam berat, karbon aktif, bahan tambahan pada lumpur pemboran, beton konstruksi
9) GAMBUT Lokasi penyebaran pada Kecamatan Lakbok (Desa Sukamulya,
Desa
Padaringan,
Desa
Puloerang)
Kecamatan Langensari (Desa Kujang-sari), dengan
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
pada
1 C/N ratio Organic Carbon Sulphate Content Chloride Content Ash Content Fe Content Pb Content Cu Content
Sementara
Kegunaannya untuk industri keramik, batu bata,
6) BATU BELAH/BATU KALI
Ciamis,
Cadangan diperkirakan 1.608.968.250 M3.
Lokasi penyebaran pada Kecamatan Cijulang dan
3
Banjarsari.
Kegunaan sebagai bahan penyerap, penyaring pada
Padaherang, Parigi, dan Pamarican.
bangunan
Parameter 1 N P2O5 K2O Moisture Content 105 °C PH 10 % at 25,8 °C CEC
64,5%), Mgo (0,1 – 1,06% ) dan Cao (0,63 – 3,24%).
– 16,13%), Ca2o3 (3,19 – 3,73%), N2o3 (16,61 –
Lokasi penyebaran bahan tambang pasir adalah
Kabupaten
kandungannya mencakup:
dianalisis adalah Na2o (0,06 – 2,24%), Co2 (53,46 –
Cadangan di Kabupaten Ciamis diperkirakan sekitar
5) PASIR
Energi
Parigi. Dengan kandungan yang dimiliki setelah
Tipe
Plagioklas (25%) dan Piroksin (19%).
dan
Cadangan gambut ini terindikasi 3.000.000 M3 pada lahan seluas ± 150 Ha. 10) MANGAN Bab III - 8
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
Lokasi
penambangan
Kecamatan sebagai
pada
Langkaplancar
bahan
baku
Gunung dengan
batu
baterai
Parang kegunaan
dan
kimia,
campuran logam, cat dan pupuk.
Lokasi
penambangan
Sawal
Kegunaan sevagai bijih besi kecuali dilebur menjadi
Kecamatan Cihaurbeuti, dengan kegunaan sebagai
besi dan baja juga digunakan untuk cat, semen
bahan industri kimia, industri cat, karet, pupuk,
portlan,
bahan
cadangan
peledak,
pada
obat-obatan
Gunung
dan
pabrik
gula.
Cadangan sekitar 100 ton.
Lokasi
hanya
pada
Kecamatan
memiliki kandungan dengan mutu cukup baik warna
Padaherang dengan Kegunaan sebagai campuran
kekuning-kuningan. Kegunaan untuk batu hias, Ukir-
makanan ternak, pupuk, serta bahan higroskopis dan
ukiran (Patung, Pottry, lampu, table ware, batu
penyaring.
prasasti, meubeler), pelapis dinding dan lantai, dengan cadangan jutaan ton.
12) KAOLIN Lokasi penyebaran pada Kecamatan Cihaurbeuti, dengan
kegunaan
sebagai
campuran
terindikasi
dan
lainnya,
162.211,90
ton
dengan didaerah
3.1.2.3 Potensi Sumberdaya Air
Lokasi penambangan di Kecamatan Pamarican yang penambangan
katalisator
Cijulang serta 113.094 di Daerah Pangandaran.
16) MARMER 11) ZEOLIT
flux,
Kabupaten Ciamis dialiri oleh satu sungai besar, yaitu Sungai Citanduy yang merupakan muara bagi beberapa sungai kecil dengan muara terakhir Sungai Citanduy ini adalah Sagara Anakan. Sungai Citanduy ini mengalir dari Sukadana sampai Kalipucang yang sekaligus menjadi batas Kabupaten Ciamis bagian Timur – Tenggara dengan Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah.
17) TEMBAGA
makanan
Lokasi Penambangan di Kecamatan Cimerak, dengan
Selain sungai besar dan kecil, Kabupaten Ciamis masih
ternak, penjernih air limbah, pemurnian gas, mineral
kegunaan sebagai peralatan listrik, campuran logam
memiliki sumber – sumber air yang dapat dimanfaatkan
pengisi pada industri kertas dan cat.
(perunggu dan kuningan), benda seni, pipa dalam AC
selama 3 – 9
dan lemari es, Industri kimia dan lainnya.
sumber air yang dapat dimanfaatkan sepanjang tahun
13) KWARSA Lokasi penambangan pada Kecamatan Cimerak,
bulan per-tahunnya, bahkan terdapat
yaitu berada di Kecamatan Ciamis.
18) TIMBAL
dengan kegiunaan sebagai bahan industri gelas,
Lokasi
Sawal
Sungai – sungai dan Mata Air yang berada dan mengalir
Refractory, keramik, pengecoran logam, ampelas
Kecamatan Cihaurbeuti, dengan kandungan Pb. 71.7
di Kabupaten Ciamis dan digunakan sebagai sumber air
dan glas wool.
% dengan mineral ikutan Tembaga dan Seng
oleh PDAM Tirta Galuh, diantaranya adalah :
Sungai
Citanduy,
Sungai
penambangan
Cikondang
tersebar
Kecamatan
pada
Langkaplancar,
Daearah dengan
kegunaan sebagai bahan pengisi dan pewarna Oli Industri
pada
Gunung
Digunakan pada Industri batery, Industri keramik,
14) BARIT Lokasi
penambangan
Cat,
Industri
karet,
kaca
dan
pemboran. 15) BELERANG
lumpur
Industri cat, Industri minyak, Industri kimia, Industri karet, Insektisida, campuran logam dan lainnya. 19) BESI
Cijulang dan sekitarnya, dengan kandungan berupa mineral ikutan Titan.
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Sungai
Sungai Citumang,
Cimuntur,
Sungai Cikarak,
Sungai
Ciputrahaji,
Sungai Palataran,
Mata air Cigeresik dan, Mata air Binuang. a) Air Permukaan
Lokasi penambangan di Kecamatan Pangandaran, magnetit dan illemenit dengan Fe ±
Cimuncang,
Sungai Cileueur, Sungai Cireong,
59 % dan
Kabupaten Ciamis termasuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) utama Citanduy, yang mencakup Sub DAS Citanduy Hulu, Sub DAS Cimuntur, Ciseel dan Cijulang. Pada wilayah ini terdapat beberapa sungai
Bab III - 9
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
besar dengan anak sungainya, antara lain Sungai Citanduy, Cileueur, Ciharus, Cimuntur, Cimedang, Cigugur, Cisodong dan lain-lain.
b) Air Tanah Berdasarkan
(DTA) yang merupakan alur dan anak-anak sungai kecil lainnya yang menginduk ke sungai utamanya.
hidrologi
lembar
pada pola aliran sungai dan fisiografi wilayah dengan dijadikan
pemisah
pada fisiografi datar – bergelombang dengan
Akifer ini mempunyai produktivitas yang rendah
komposisi litologi alivium terdiri dari lempung,
sampai sedang, muka air tanah dangkall, debit
lanau, pasir dan kerikil. Penyebarannya terdapat
sumur umumnya kurang dari 5 liter/ detik. Akifer
di Kecamatan Cijulang dan Cimerak.
Komposisinya merupakan dataran – bukit karst yang terdiri dari batu pasir, lempung, batu lanau
aadministrastif
(Formasi Malang dan Kaliwangu) seperti yang
Ciamis
terbagi-bagi
menurut sistem wilayah Sub DAS sebagai berikut:
terdapat
1.
Langkaplancar.
Sub
DAS
Citanduy
Hulu,
luas
keseluruhan
meliputi 74.800 Ha. Daerah yang termasuk dalam
2.
Kabupaten
Ciamis
seluas
Kecamatan
Pamarican
Akifer dengan aliran melalui celahan dan ruang antar butir.
Sub
meliputi wilayah
fisioghrafi perbukitan bergelombang (lereng 15-
Kabupaten Ciamis seluas 77.421.08 Ha meliputi
40%). Komposisi litologi merupakan vulkan yang
7 kecamatan
terdiri dari breksi gunung berapi, lava dan tufa,
Ciseel,
Ha
yang
luas
keseluruhan
termasuk
dalam
batu
Sub DAS Cimuntur, luas keseluruhan meliputi Ha
yang
termasuk
dalam
Daerah
yang
termasuk
dalam
wilayah Kabupaten Ciamis seluas 18.665.99 Ha meliputi 6 kecamatan.
Akifer
lanau,
batu
fisiografi
3.1.2.4 Potensi Sumberdaya Lahan
kelas kesesuaian lahan untuk 3 (tiga) jenis katagori pemanfaatan lahan pertanian, yaitu pertanian lahan basah (TPLB), pertanian lahan kering (TPLK) serta pertanian tanaman keras/tahunan. Kelas
kesesuaian
lahan
tersebut
dibedakan
sesuai
dengan hasil kajian dari PPT Bogor Tahun 1983 (masih sesuai), yaitu sebagai berikut: 1. Lahan Sesuai (S1), kelas kesesuaian ini langsung dapat diolah dan dikembangkan untuk pertanian tertentu dengan masukan pertanian rendah dan teknologi tepat guna.
dengan
produktivitas
sedang-tinggi
dengan kedalaman 5 meter. Terdapat pada perbukitan
bergelombang
dengan
komposisi litologi vulkan dan endapan aktivitas gunung api tua terdiri dari breksi, lahar, lava dan
2. Cukup Sesuai (S2), kelas kesesuaian ini dapat diolah dan dikembangkan untuk pertanian tertentu dengan masukan pertanian sedang dan teknologi pengolahan sederhana yang tepat guna.
Kecamatan
3. Sesuai Bersyarat/Marginal (S3), kelas kesesuaian ini
Cikoneng, Cihaurbeuti, Ciamis, Tambaksari dan
dapat diolah dan dikembangkan untuk pertanian
Rancah.
tertentu dengan masukan pertanian cukup tinggi dan
tufa.
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
batu
Cigugur.
14 wilayah kecamatan
Ha.
tufaan,
ini terdapat di Kecamatan Pangandaran, Parigi,
Kabupaten Ciamis seluas 55.163.06 Ha meliputi
48.030
pasir
lempung sisipan lignit dan konglomerat. Akifer
wilayah
Sub DAS Cijulang, luas keseluruhan meliputi
pasir,
dalam Gambar 3.3.
Di wilayan kabupaten Ciamis terbagi dalam 4 (empat)
dengan kedalaman 10 meter terdapat pada
DAS
Mengenai Potensi Sumber Daya air dapat dilihat
dan
Akifer dengan produktivitas air sangat tinggi
60.300
4.
pada
22.279.38 Ha meliputi 8 wilayah kecamatan
90.500
3.
wilayah
Akifer ini terdapat dengan produktivitas sangat
Akifer melalui ruang dan butir
Dari pemisahan daerah aliran tersebut, maka wilayah Kabupaten
besar mencapai 10 –100 liter/detik. Terdapat
tidak menerus, tipis dan seterusnya rendah.
terhadap pola alur air (run off).
Akifer dengan aliran melalui celahan, rekahan dan saluran.
Tasikmalaya
dalam 3 estimasi produktivitas air tanah, yaitu:
Penentuan DAS dan Sub DAS tersebut berdasarkan bukit
peta
skala 1: 250.000, Kabupaten Ciamis dibedakan
Setiap Sub DAS mencakup Daerah Tangkapan Air
punggung-punggung
Akifer
ini
menyebar
di
Bab III - 10
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
teknologi pengolahan tinggi, yaitu seperti pembuatan sengkedan/ terasering. 4. Tidak
Sesuai
(N1snt),
kelas
kesesuaian
yang
menunjukan ketidaksesuaian sementara pada lahan untuk
tanaman
tertentu
dikarenakan
adanya
pembatas solum yang dangkal, maka untuk dapat diolah dan dikembangkan untuk pertanian tertentu harus dengan menggunakan teknologi tinggi yang tepat guna seperti dilakukan pemupukan intensif serta sengkedan/ terasering. Untuk lebih jelasnya kelas kesesuaian lahan untuk setiap jenis pemanfaatan lahan pertanian sekaligus penyebaran dirinci untuk setiap kelas kesesuaian lahan pada setiap jenis pemanfaatan lahan dan luasnya dapat dilihat dalam Tabel III.2.
3.3
Potensi Kepariwisataan
Pada Kabupaten Ciamis sektor pertanian merupakan salah satu faktor yang dominan dan berpotensi sebagai sumber
devisa/
pendapatan
pertanian tersebut adapula untuk
daerah,
sektor
yang
disamping berpotensi
lebih dikembangkan yaitu,
Gambar 3.3. potensi sumber daya air (dimbil dari Ana GTL u/ SDA)
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Bab III - 11
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
Tabel III. 2 KELAS KESESUAIAN LAHAN UNTUK SETIAP JENIS KATAGORI PEMANFAATAN LAHAN KABUPATEN CIAMIS
AKTUA L
TPLK INPUT POTENSIA L
KELAS KESESUAIAN LAHAN TT (TANAMAN TAHUNAN) LUAS AKTUA INPUT POTENSIA (HA) L L
S1
S1
M+L
S1
S2 – nd
M+L
S1
5,300.00
2.17
Pangandaran Kalipucang
1+M
S1
S1
M+L
S1
S2 – nd
M+L
S1
6,500.00
2.66
Banjarsari, Padaherang
1+M
S1
S1
M+L
S1
S2 – nd
M+L
S1
7,623.00
3.12
Lakbok
S2- n
1+M
S1
S1
M+L
S1
S3 – snd
M+L
S2
8,600.00
3.52
Banjarsari, Pamarican
5
S1
1+M
S1
S1
M+L
S1
S2 – nd
M+L
S1
12,323.00
5.04
Pangandaran, Parigi,Padaherang.
6
S2-n
1+M
S1
S1
M+L
S1
S3 – snd
M+L
S2
4,600.00
1.88
Banjarsari
7
S1
1+M
S1
S1
M+L
S1
S2 – nd
M+L
S1
7,300.00
2.99
Lakbok, Banjarsari, Padaherang
8
S3 – nt
1 + P + M
S1
S2-n
M+L
S1
S3 – nd
M+L
S2
4,173.00
1.71
Pangandaran, Parigi
9
S2 – n
1+M
S1
S3-n
M+L
S2
S3 – snd
M+L
S2
4,350.00
1.78
Pantai Pangandaran, Parigi
10
S1
1+M
S1
S1
M+L
S1
N1 – snd
M+L
S2
1,200.00
0.49
Muara Sungai Cijulang
11
S3 – nt
1+M
S1
S3-n
M+L
S2
S3 – snd
M+L
S3
6,300.00
2.58
Ciamis
12
S2- n
-
N2
N1 –P snt +M
S3
S3 – snd
M+L
S2
10,000.00
4.09
Cimerak
13
S2- n
1 + P + M
N3
S3 – snt
P+M
S2
S3 – ndt
M+L
S2
1,500.00
0.61
Cimerak
14
N2 – snt
-
N2
N1 – snt
P+M
S3
S3 – ndt
M+L
S2
3,000.00
1.23
Pangandarang, Cijulang.
15
N1 – snt
-
N2
N1 – snt
P+M
S3
S3 – nd
M+L
S2
4,600.00
1.88
Cijulang, Cimerak, Kalipucang
16
N2 – snt
-
N2
N1 – snt
P+M
S3
N1 – snt
M+L
S2
1,700.00
0.70
Parigi, Cijulang
17
N2 – snt
-
N2
N2 – snt
-
N2
S3 – ndt
M + L + P
S3
49,843.00
20.3
Rancah,Panjalu, Tambaksari, Cimaragas, Cisaga, Cipaku, Rajadesa
TPLB (PADI SAWAH) AKTUAL INPUT POTENSIA L
1
S1 -n
1+M
2
S1
3
S1
4
SPL
%
9
PENYEBARAN
REKOMENDASI
TPLK, TPLB
TPLK, Tanaman Tahunan,Budidaya Kehutanan Jatinegara,
18
N2 – snt
-
N2
N1 – snt
P+M
S3
N2 – snt
M+L
S2
8,500.00
3.48
Cigugur
19
N2 – snt
-
N2
N2– snt
-
N2
N1 – snt
M+L
N2
24,367.00
9.97
Langkaplancar, Cigugur, Pamarican, Banjarsari.
20
N2 – snt
-
N2
N– snt
-
N2
N2 – snt
-
N2
22,600.00
9.24
Pamarican, Langkaplancar.
21
N2 – snt
-
N2
N2– snt
-
N2
S2 – snt
M+L
S3
11,800.00
4.83
Padaherang, Langkaplancar.
22
N2 – snt
-
N2
N2– snt
-
N2
S2 – snt
M+L
N2
850
0.35
Langkaplancar, Padaherang
23
N3 – snt
1 + P + M
N2
S2-n
M
S1
S2 – sn
-
N2
7,500.00
3.07
Ciamis, Panumbangan, Cihaurbeuti.
24
N1 – snt
1+P
S2
S2-n
M
S1
S2 – sn
M+L
S1
11,200.00
4.58
Ciamis, Panjalu
TPLB
25
N2 – snt
-
S3
N1– snt
P+M
S3
S2 – sn
M+L
S1
4,300.00
1.76
Cijeungjing, Cimaragas
Tanaman Tahunan dan Budidaya Hutan
27
N2 – snt
-
N2
N2– snt
-
N2
N2 – snt
M+L
N2
6,700.00
2.74
Cikoneng, Cihaurbeuti
28
N2 – snt
-
N2
N2– snt
-
N2
N2 – snt
-
N2
2,050.00
0.84
Panjalu, Cikoneng, Cihaurbeuti, Cipaku,(Gunung Sewu)
29
N2 – snt
-
N2
N2– snt
-
N2
N2 – snt
-
N2
5,700.00
2.33
Cikoneng
JUMLAH
244.479
Sumber: Rencana, Tahun 2003. Keterangan: TPLB = Tanaman Pangan Lahan Basah/ Padi & Sawah Kelas Kesesuaian Lahan: S1 = Sangat Sesuai TPLK = Tanaman Pangan Lahan Kering S2 = Cukup Sesuai S3 = Sesuai Marginal d = drainase N1 = Tidak Sesuai Saat ini N2 = Tidak Sesuai Permanen
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Konservasi Kawasan Lindung Tanaman Tahunan dan Budidaya Hutan
Kawali,
Cijeungjing,
TPLK
Konservasi Kawasan Lindung
100 Faktor Pembatas: n = Kesuburan t = topografi P = Terasering
Input Teknologi Pertanian I = Irigasi M = Pemupukan L = Pengapuran
Bab III - 12
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
sektor pariwisata yang selama ini telah berperan serta dalam sektor devisa kedua setelah minyak bumi, maka upaya
peningkatan
pariwisata
lebih
d. Lambang Peribadatan 2)
diintensifikan
adalah
agar
wisatawan
baik
utara.
wisatawan
Terdapat
beberapa
buah
batu
mencapai objek wisata dan dapat menikmatinya.
Sunda yang dibuat pada masa pemerintahan Prabu Wastu Kencana. Salah satu dari Prasasti tersebut
Berdasarkan informasi dari Dinas Pariwisata dan Budaya
bertuliskan “Mahayunan Ayuna Kadatuan”
Kabupaten Ciamis jumlah pengunjung objek Wisata diantaranya
mancanegara.
Pada
adalah
tahun-tahun
yang
i. Patimuan j. Leuwi Sipatahunan. 4)
•
di
Desa
Karangpaningal
Kecamatan
Tambaksari. Masyarakat Kampung Kuta sampai
Peninggalan lainnya yang dapat dijumpai berupa :
wisata
KAMPUNG KUTA Terletak
dijadikan sebagai motto juang Kabupaten Ciamis.
wisatawan
kunjungan
h. Batu Panyandaan
bertulis
(Prasasti) sebagai cikal bakal keberadaan Kerajaan
2%
g. Pamangkonan
Kawali lebih kurang 21 km dari Kota Ciamis ke arah
nusantara maupun mancanegara dapat dengan mudah
Pangandaran,
f. Makam Adipati Panaekan
Lokasinya terletak di Desa Kawali Kecamatan
terutama mengenai kelengkapan prasarananya. Tujuannya
e. Citeguh dan Cirahayu
ASTANA GEDE KAWALI
saat ini masih tetap teguh melestarikan budaya
Seperangkat batu disolit, yakni batu tempat
adat leluhurnya (karuhun). Amanat leluhurnya yang
saat ini beberapa warga Negara asing ada yang telah
pelantikan raja yang disebut Palangka. Batu
masih dipertahankan, antara lain;
berdomisili di daerah ini.
telapak kaki dan tangan dengan garis retak-
diharapkan jumlah ini makin meningkat lagi dan pada
retak Potensi
kepariwisataan
berdasarkan
objek
di
wisata
Kabupaten yang
tersebar
Ciamis
kekuasaan
a. Rumah panggung yang beratap rumbia atau ijuk
dan
(tidak boleh permanen)
penaggalan (kalender).
dapat
•
dikatagorikan dalam 3 (tiga) jenis, yaitu:
b. Bentuk rumah persegi dan tidak boleh berbentuk
Tiga buah batu Menhir: Batu Panyandaan, Batu
sikon
Panyandungan, Batu Pamuruyan (Alat untuk
Objek Wisata Budaya,
c. Penduduk yang meninggal dilarang dimakamkan
bercermin).
Objek Wisata Alam, dan 3)
Objek Wisata Khusus/ Minat
di Kampung Kuta (harus diluar Kampung Kuta)
KARANGKAMULYAN
d. Hiburan dilarang mementaskan seni Wayang
Merupakan peninggalan Kerajaan Galuh Pusaka
3.1.3.1
yang
Objek Wisata Budaya 1)
menggambarkan
dikukuhkan
oleh
e. Dilarang ketempat keramat selain hari senin dan
Sanghyang
jum’at
Permanadikusumah. Di situs ini terdapat bekas-
SITU LENGKONG PANJALU
bekas peniggalan bersejarah dari legenda Ciung
Merupakan perpaduan antara Objek Wisata Alam
Wanara, antara lain berupa :
dan Wisata
a. Batu Pangcalikan adalah bekas Singgasana dan
Budaya, dengan keindahan danau
(Situ) berudara sejuk serta terdapat sebuah pulau (Nusa).
f. Dilarang ketempat keramat memakai pakaian dinas g. Menggunakan pakaian tidak boleh serba hitam.
tempat bermusyawarah raja. b. Panyambungan
ayam,
bekas
tempat
Ciung
5)
SITUS GUNUNG SUSURU
Di nusa ini terdapat Makam Hariang Kencana, putra
Wanara menyambung ayam dengan Bondan
Terletak di Desa Kertabumi Kecamatan Cijeungjing,
dari
Sarati.
dikelilingi 2 (dua) sungai (Cimuntur dan Cileueur).
Hariang
Borosngora
Raja
Panjalu
yang
membuat Situ Lengkong pada masa beliau menjadi
c. Sanghyang Bedil.
Situs ini merupakan punden berundak peninggalan
Raja Kerajaan Panjalu. Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Bab III - 13
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
kerajaan Hindu, disana terdapat 3 buah goa, 1
Raflesia Padma, banteng, rusa dan berbagai jenis
memancing, berkemah, berperahu pesiar serta
buah sumur batu, 3 buah dolmen dan peninggalan
kera. Selain itu terdapat pula goa-goa alam dan
melihat kegiatan nelayan tradisional.
benda bergerak seperti manik-manik, batu pipisan,
goa buatan, seperti: Goa Panggung, Goa Parat, Goa
batu peluru dan lainnya.
sumur Mudal, Goa Lanang, Goa Jepang serta
6)
MAJINGKLAK
sumber air Cirengganis dan Pantai Pasir Putih
Terletak di muara Sungai Citanduy dalam Kawasan
dengan taman lautnya.
Selat Nusakambangan, tepatnya di Desa Pamotan ke arah Selatan. Ditempat ini telah dibangun
3.1.3.2 1)
dermaga
Objek Wisata Alam 3)
OBJEK WISATA PANGANDARAN
melakukan
terletak
keistimewaan, antara lain:
berbagai
kegiatan
seperti:
di
Desa
Ciputrapinggan,
kecamatan
Kalipucang lebih kurang 85 km dari Kota Ciamis ke
a. Pantainya landai dengan jarak pasang surut dan
arah Selatan.
untuk
dilakukan kegiatan berenang dan berperahu.
untuk pembangunan di Wilayah Ciamis Selatan.
memancing, layang gantung, camping. Lokasinya
Kota Ciamis kearah Selatan. Memiliki berbagai
memungkinkan
4)
b. Dapat melihat matahari terbit dan terbenam
KARAPYAK Keadaan
satu tempat yang sama
alamnya
memungkinkan
yang
masih
pengunjung
sambil
perawan melakukan
c. Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih
kegiatan rekreasi, seperti: memancing, camping,
d. Terdapat
mengalirnya
berburu ikan kecil dihamparan batu karang serta
Cirengganis yang konon bisa membuat orang
menikmati keindahan alamnya. Lokasi terletak di
awet muda
Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang lebih kurang
taman
laut
dan
87 km dari Kota Ciamis ke arah Selatan.
e. Memiliki cagar Alam dengan flora dan fauna yang langka f. Terdapat Goa Alam dan buatan (pada zaman
5)
PALATAR AGUNG Pantai
penjajahan Jepang).
menuju
Pelabuhan Cilacap dan menjadi sarana penunjang
LEMBAH PUTRI
dapat
Pangandaran dengan jarak lebih kurang 92 km dari
lama,
pesiar
goa-goa alam, yang memungkinkan pengunjung
Barat, terletak di Desa Pananjung Kecamatan
relatif
Ferry/kapal
Mempunyai panorama indah, dengan bukit dihiasi
Merupakan primadona objek wisata pantai di Jawa
surut
Kapal
dengan
panorama
yang
memukau
ini
terletak di Desa Bagolo dengan jarak lebih kurang 2)
CAGAR ALAM PANANJUNG
85 km dari Kota Ciamis ke arah Selatan, dan
Cagar alam seluas lebih kurang 530 ha, termasuk hutan
wisata
seluas
37,70
ha yang
memiliki
berbagai flora dan fauna langka, seperti: Bunga
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
berlatar
belakang
Nusawere
serta
Pengunjung
Pulau
birunya
dapat
Nusakambangan,
Samudra
melakukan
Indonesia. kegiatan
Bab III - 14
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
7)
KARANG TIRTA Terletak
di
Desa
Sukaresik
Kecamatan
Pangandaran lebih kurang 8 km dari Pangandaran ke arah Barat. Mempunyai keindahan alam, dengan muaranya
yang
apabila
airnya
surut
dapat
ditumbuhi pepohonan hijau, di dalamnya terdapat
Memiliki keunikan tersendiri, serasa memasuki arel
jalan setapak yang dapat dilalui dengan berjalan
petualangan (adventure)
kaki menuju objek Wisata Batukaras. Lokasinya
menyusuri aliran Sungai Citumang yang airnya
terletak di Desa Masawah, Kecamatan Cimerak
sangat jernih menerobos goa-goa karang dan akat-
sekitar 39 km dari Pangandaran ke arah Barat.
akar
7)
KEUSIK LUHUR
terdapat
BATU HIU
dengan
Memiliki panorama alam yang sangat indah dimana
3.1.3.3 Objek
1)
Wisata Pangandaran dan Batu Hiu dengan suasana Kondisi
pantai
yang
seakan
menantang
untuk
KARANG NINI
Kalipucang lebih kurang 83 km dari Kota Ciamis ke arah Selatan. Dalam kesejukan hutan jati kita bisa
Wisata
belakang Pulau Nusakambangan, terhampar batu-
Minat
batu
karang
yang
salah
satunya
menyerupai
memancing,
bersampan dan berkemah. MADASARI
dengan dihiasi pulau-pulau kecil berpadu dengan Masawah.
Sepanjang
pantai
banyak dihiasi oleh batu-batu karang yang unik dengan pantainya yang landai. Disekeliling objek Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Di objek wisata Karang Nini terdapat legenda/cerita
Terletak di sebuah bukit di kaki Gunung Sawal,
kesetiaan
Desa
membentuk batu. Batu karang yang disebut Karang
Sandingtaman
Kecamatan
Panjalu
lebih
mempesona, memiliki 7 (tujuh) buah air terjun
berselancar,
Pantai ini menyajikan panorama alam yang spesifik
CURUG TUJUH
seorang
nenek
yang
akhirnya
Nini.
Keindahan dan keasrian objek wisata ini sangat
landai
memungkinkan pengunjung melakukan kegiatan,
Daratan
yang
Lokasinya terletak di Desa Emplak Kecamatan
kurang 35 km dari Kota Ciamis ke arah Utara.
alam yang tenang dengan gelombang laut yang
hijaunya
goa
seorang nenek (nini dalam bahasa Sunda).
Merupakan perpaduan nuansa alam antara objek
6)
3)
Khusus
BATU KARAS
berenang,
sangat
menyaksikan birunya lautan Indonesia dengan latar
dinamakan Batu Hiu.
seperti:
indah.
yang
menyerupai ikan hiu karena itulah tempat ini
bersahabat.
sangat
Keusik Luhur (Pasir yang diatas).
yang menggulung putih. Sekitar 300 m dari bibir
5)
yang
atasnya sehingga orang menamakan tempat ini
Samudera Indonesia dengan deburan ombaknya karang
pantai
batu-batu karang mengangkat butiran pasir ke
wong. Para pengunjung dapat dapat menyaksikan
batu
panorama
Gelombang laut Pantai Selatan yang menghempas
di atas bukit bayak ditumbuhi pohon pandang
seonggok
yang
country.
Merupakan perpaduan antara alam pegunungan
terdapat
batuan
lain: berenang, panjat tebing, hiking dan cross
lebih kurang 45 km dari Pangandaranke arah Barat.
pantai
serta
dijelajahi. Kegiotan yang dapat dilakukan antara
Terletak di Desa Kertamukti Kecamatan Cimerak
berkembang di sana. 8)
besar
mempesona sampai ke air terjun yang di dalamnya
dikelilingi dengan berjalan kaki sambil melihat-lihat berbagai jenis kerang yang banyak hidup dan
pohon
yang penuh tantangan,
2)
4)
GOA DONAN
(curug), untuk melhat keindahan ketujuh buah air
Goa ini memiliki keunikan yang jarang terdapat di
terjun
jalan
goa lainnya, didalamnya terdapat ruangan yang
mengitari bukit dan melintasi jalan setapak mulai
cukup luas yang dihiasi stalaktit dan stalagnit serta
dari kaki gunung sampai puncak.
batuan yang menyerupai binatang purba. Luas arel
tersebut
dapai
dicapai
dengan
CITUMANG
lebih kurang 2,5 ha dan panjang sekitar 500 m. terletak di Desa Tunggilis Kecamatan Kalipucang
Terletak di Desa Bojong Kecamatan Parigi, lebih
dipinggir jalan menuju Pangandaran, dengan jarak
kurang 1 km dari Pangandaran ke arah Barat,
lebih kurang 72 km dari Kota Ciamis ke arah
berada dalam kawasan hutan jati.
Selatan.
Bab III - 15
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
Dengan kecamatan yang berpotensial/ unggul dalam 5)
CUKANG TANEUH
mengembangkan padi dan palawija adalah merata
Green Canyon yang nama aslinya Cukang Taneuh
pada seluruh kecamatan kecuali pada Kecamatan
terletak di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang
Cijulang,
dengan jarak lebih kurang 31 km dari Pangandaran
Panumbangan.
ke arah Selatan.
Sidamulih,
Cidolog,
Kawali
dan
2. Hortikultura (sayuran)
Merupakan aliran Sungai Cijulang yang menembus goa karang dengan stalaktit dan stalaknit yang mempesona serta diapit oleh dua buah bukit dengan batu-batu karang dan hijaunya pepohonan. Di mulut goa terdapat Air Terjun Palatar sehingga
Kecamatan
yang
pengembangan
berpotensial/
holtikultura
unggul
adalah
dalam
Kecamatan
Cimerak, Padaherang, Cijeungjing, Cisaga, Rancah, Rajadesa, Sukadana, Ciamis, Cikoneng, Cihaurbeuti, Jatinegara, dan Panjalu.
suasana di objek wisata terasa begitu sejuk. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya: panjat tebing
(climbing),
berenang,
bersampan
dan
memancing. Untuk mencapai lokasi dapat menggunakan perahu yang tersedia di Dermaga Ciseureuh, baik perahu tempel maupun perahu dayung. Untuk
lebih
jelasnya
penyebaran
objek
wisata
di
Kabupaten Ciamis dapat dilihat dalam Gambar 3.4.
3.4
Potensi Perekonomian Wilayah
1.4.1
Potensi Pertanian
Sebagaimana
telah
diuraikan
sebelumnya
bahwa
wilayah Kabupaten Ciamis yang mempunyai fisiografi cukup beragam dilengkapi dengan sumber daya air yang cukup, maka potensi pengembangan pertanian wilayah ini meliputi: 1. Pertanian
tanaman
pangan
meliputi
padi
dan
palawija.
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Bab III - 16
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
Gambar 3.4 Penyebaran Objek Wisata
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Bab III - 17
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
Tabel III.3 SENTRA PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN CIAMIS
3. Buah-buahan. Kecamatan
yang
berpotensial/
unggul
dalam
pengembangan buah – buahan adalah Kecamatan Pangandaran,
Banjarsari,
Cigugur,
Cijulang,
NO 1
Pengembangan
dimaksudkan untuk
tanaman
dipasarkan
SENTRA KOMODITAS (KECAMATAN)
Cimerak, Parigi, Sidamulih, Pangandaran, Kalipucang, Padaherang, Banjarsari, Pamarican, Lakbok, Cisaga, Cikoneng, Cihaurbeuti, Sadananya, Panawangan, Kawali, Panjalu dan Panumbangan. Cimerak, Cijulang, Cigugur, Langkaplancar, Pangandaran, Kalipucang, Padaherang, Banjarsari, Pamarican, Tambaksari, Panumbangan.
buah-buahan
ke
objek wisata
adalah buah sawo. Produksi pertanian tanaman
• Ladang
pangan komoditi padi yang mempunyai nilai ekspor terdapat di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Cidolog, Cijeungjing, Rancah, Ciamis dan Rajadesa.
2
Palawija •
Jagung
•
Ubi Kayu
Cimerak, Cijulang, Cigugur, Parigi, Sidamulih, Kalipucang, Padaherang, Banjarsari, Cidolog, Cijeungjing, Rancah, Rajadesa, Sukadana, Panjalu, Panumbangan, Panawangan. Cimerak, Cigugur, Langkaplancar, Pamarican, Cimaragas, Cijeungjing, Tambaksari, Rancah, Rajadesa, Sukadana, Cipaku, Jatinagara, Panawangan. Cimerak, Sidamulih, Pangandaran, Kalipucang, Cisaga, Rancah, Rajadesa, Sukadana, Ciamis, Cikoneng, Cihaurbeuti, Sadananya, Jatinagara, Panjalu. Parigi, Pangandaran, Kalipucang, Cidolog, Cimaragas, Cijeungjing, Cisaga, Tambaksari, Rancah, Rajadesa, Sukadana, Cipaku, Jatinagara, Panjalu. Padaherang, Banjarsari, Rancah.
Pengembangan pertanian tanaman pangan unggulan seperti terlihat pada Tabel III.3. Adapun
cara
mengatasi
permasalahan
dalam
pengembangan untuk tanaman pangan lahan basah •
(TPLB)/ padi sawah di kecamatan yang kurang pesat perkembangannya
seperti
Kecamatan
Cidolog,
Ubi Jalar
Cijeungjing, Rancah, Ciamis, Rajadesa yaitu dengan •
irigasi dan pemupukan, sementara untuk tanaman pangan
lahan
kering
(TPLK)
yaitu
dengan
Selain
itu
terasering
pada
•
daerah-daerah
terutama
pada
tertentu
daerah
dilakukan
yang
memiliki
3
Kacang Tanah • Kacang Hijau
•
asalnya tidak produktif dapat dimanfaatkan kembali. •
Potensi Perkebunan
Setelah
dilakukan
kajian
khusus
terhadap
potensi
perkebunan, maka diperoleh komoditas unggulan dari tanaman
perkebunan
yang
sangat
merupakan Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
sentra
produksi
di
Kabupaten
perkebunan,
Cimerak, Cijulang, Parigi, Sidamulih Pangandaran, Kalipucang, Padaherang, Lakbok, Pamarican, Cidolog, Cimaragas, Cijeunjing, Tambaksari, Rancah, Sukadana, Ciamis, Sadananya, Jatinegara
3
Kopi
Cimerak, Cijulang, Cigugur, Cimaragas, Cijeungjing, Cisaga, Parigi,, Banjarsari, Tambaksari, Rancah, Rajadesa, Cipaku,, Panawangan, Kawali. Panjalu, dan Panumbangan.
4
Teh
-
5
Cengkeh
-
produksi
perkebunan.
Adapun
sentra
Potensi Kehutanan kajian
sebelumnya,
kehutanan pemanfaatan
yang lahan
telah
dilakukan
untuk
sektor
kehutanan secara garis besar terbagi dalam 2 (dua) katagori, yaitu Kawasan lindung yang tidak dapat dibudidayakan serta hutan yang dapat dibudidayakan yaitu berupa hutan produksi.
Ciamis hal
Kelapa
Dalam
potensial/ kecamatan
2
1.4.3
komoditas kelapa, karet dan kopi. seluruh
Cimerak, Padaherang, Cimaragas, Cijeungjing, Ciamis, Sadananya, Cigugur, Langkaplancar, Banjarsari, Lakbok, Pamarican, Cisaga
perkebunan dapat dilihat pada Tabel III.4.
diutamakan untuk dikembangkan yaitu pada pola jenis
Hampir
Karet
terhadap
Padaherang, Cijeungjing, Cisaga, Rancah, Rajadesa, Sukadana, Ciamis, Cikoneng, Cihaurbeuti, Jatinagara Panjalu. Cimerak. Cijulang, Cigugur, Sidamulih, Pangandaran, Cidolog, Cijeungjing, Rajadesa, Ciamis, Cikoneng.
Buahbuahan
1
menandakan tidak adanya lokalisasi ataupun spesialisasi
Padaherang, Banjarsari, Cimerak, Kalipucang, Lakbok, Pamarican, Cimaragas, Cijeungjeng, dan Rancah.
Sayursayuran
SENTRA KOMODITAS (KECAMATAN)
Sumber : Rencana, Tahun 2003
Holtikultura
kemiringan lahan di atas 25%, sehingga lahan yang
1.4.2
Kedelai
cara
pemupukan dan pengapuran.
JENIS KOMODITI
NO
Padi • Sawah
Sidamulih, Cidolog, Rajadesa, Cikoneng, Cijeungjing, Ciamis.
KOMODITI PANGAN
Tabel III.4 SENTRA-SENTRA PENGEMBANGAN PRODUKSI PERKEBUNAN KABUPATEN CIAMIS
ini
A)
Kawasan Lindung
Pada
Wilayah
Kabupaten
Ciamis,
Kawasan
lindung
terbagi dalam 5 (lima) katagori, yaitu:
Bab III - 18
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
Kawasan ini meliputi bagian wilayah Utara dan
rawa yang terpengaruhi oleh pasang surut air laut
Selatan
Utara
ditetapkan garis sempadannya adalah 100 meter
Jatinegara,
Rancah,
dari tepi rawa ke arah darat, yang difungsikan
Tambaksari,
Cipaku,
untuk jalur hijau.
wilayah
meliputi
Kecamatan
Sukadana, a) Kawasan Kawasan
yang
Memberikan
Bawahannya,
Perlidungan
mencakup
sebagai
berikut:
Kabupaten.
Cijeungjing,
Wilayah
Kawali, Panjalu, dan Panawangan. Sedangkan dibagian
selatan
Langkaplancar,
meliputi
Cigugur,
Kecamatan
Banjarsari
dan
Pangandaran.
1. Hutan Lindung
Penggunungan
Cakrabuana
(Kabupaten Ciamis - Tasikmalaya).
adalah dari Kecamatan Cihaurbeuti, Kecamatan
diarahkan pada DAS dan sub DAS.
2. Kawasan Bergambut Berfungsi sebagai bahan untuk media persemaian, pupuk serta bahan untuk memperbaiki tanah pertanian dengan penambahan bahan organik, oleh karena itu termasuk dalam pemanfaatan lahan pertanian. Dikabupaten Ciamis Kawasan bergambut terletak pada Desa Sukamulya Kecamatan Lakbok, dengan luas dari endapan gambut ± 120 Ha, ketebalan 3 meter. Lokasi endapan gambut ini terdapat pada dataran dan merupakan areal pesawahan. 3. Kawasan Resapan Air Berfungsi untuk menampung air yang jatuh dan meresap ke dalam tanah serta menahan tanah dari laju erosi.
ke arah darat.
1. Sempadan Sungai Berfungsi
Kalipucang.
yaitu
kurangnya 100 meter dari titik pasang tertinggi
b) Kawasan Perlindungan Setempat
Areal yang direkomondasikan untuk hutan lindung Sadananya, Cikoneng, Panumbangan, Panjalu dan
berpotensi yang terbentang sepanjang 76 Km Kawasan Pangandaran, diarahkan sekurang –
Ciamis adalah puncak dan lereng gunung, sawah Rangkaian
Kabupaten Ciamis yang memiliki kawasan pantai pada bagian Selatan kabupaten Ciamis
Berfungsi perlindungan untuk wilayah Kabupaten dan
3. Sempadan Pantai
untuk
perlindungan
sungai
yang
1.
Untuk DAS lebar sempadan yang ditetapkan adalah 100 meter pada bagian kanan dan kiri sungai, yang tergolong kedalam sistem DAS di
Sedangkan pada sub DAS, lebar yang ditetapkan adalah 50 meter pada bagian kanan dan kiri bagian sungai, yang tergolong ke dalam sub DAS Sungai
Cimutur,
Ciseel,
Cijolang,
Cimedang, Cigugur dan sungai-sungai lainnya.
penggunaan dan pengendalian serta pengamanan atas Situ dalam hal ini Situ Panjalu yang berada pada Kecamatan Panjalu. Rawa
disetapkan
darat
meliputi
pegunungan,
pesawahan, Situ Panjalu dan Leuweung Kuta di Kecamatan Tambaksari. Sedangkan cagar alam dan
Kawasan
rawa
bakau
di
Kecamatan
Kalipucang. Khusus mengenai rawa bakau pengembangan transportasi (Pelabuhan Santolo) di Kalipucang, diupayakan untuk tidak menggangu habitat rawa Jenis flora langka yang perlu dilindungi selain
Berfungsi untuk perlindungan, pengembangan,
Situ/
alam
bakau dan kelestarian alam secara lebih luas.
2. Sempadan Situ/ Danau/ Rawa
Untuk
Cagar
Cagar Alam
laut mencakup Pantai Pangandaran, Pananjungan
Wilayah Ciamis adalah Sungai Citanduy.
meliputi
c) Kawasan Suaka Alam
bakau juga Raflesia Fatma. 2. Suaka Margasatwa Kawasan yang masih dapat ditemui satwa langka mencakup
berdasatkan
Macan
Fauna
Tutul
Kijang,
dan
Trenggiling,
Banteng.
Kawasan
Kancil, yang
Peraturan daerah kabupaten Ciamis No. 14 Tahun
termasuk
2001 sekurang – kurangnya 50 meter dari titik
Gunung Sawal (Kijang, Trenggiling, Kancil, Macan
suaka
margasatwa
adalah
Puncak
pasang tertinggi ke arah darat., sementara untuk
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Bab III - 19
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
Tutul)
dan
Pananjungan
(Trenggiling
dan
Penduduk
Banteng).
untuk
pengawasan
tidak
boleh
dan lainnya.
terhadap
kawasan
sekaligus
B)
rawan
bencana,
Pada wilayah Kabupaten Ciamis kawasan budidaya
yaitu: bencana gempa bumi dan tanah longsor serta banjir. ini
meliputi
Kecamatan
Kawasan Budidaya
terbagi dalam 4 jenis kriteria kawasan, yaitu: a)
Kawasan hutan produksi yaitu: 1. Kawasan Hutan Produksi
Panumbangan,
Adapun sentra produksi kehutanan diuraikan pada Tabel III.5. b)
dan
perlindungan
yang pada umumnya disebabkan oleh aspek geologi
Kawasan
meninggal
dimakamkan di Kampung Kuta.
d) Kawasan Rawan Bencana Berfungsi
yang
Kawasan Pertanian: 1. Kawasan Pertanian Lahan Basah Kawasan pertanian lahan basah tersebar di Kecamatan Lakbok, Banjarsari, Langkaplancar, Cijulang,
Cimerak,
Pamarican,
Cijeungjing,
Cikoneng, Panawangan, Rajadesa dan Rancah.
Kawasan hutan produksi ini berada di Selatan,
Panjalu, Kawali, Ranca dan Tambaksari.
yaitu di Kecamatan Langkaplancar, Cigugur, Parigi Pangandaran, Cijulang, dan Cimerak. e) Kawasan Pelestarian Alam
2. Kawasan Hutan Produksi Terbatas
1. Taman Nasional
Kawasan hutan produksi terbatas ini tersebar di
Kawasan yang termasuk dalam kawasan nasional
Kecamatan Panjalu, Panumbangan, Cihaurbeuti,
adalah Pananjung (taman laut dan cagar alam),
Sadananya, Cikoneng, Panawangan.
Green Canyon dan Panjalu.
3. Kawasan Hutan Rakyat
2. Kawasan Cagar Budaya
Kawasan Hutan Rakyat yang tersebar pada
Kawasan Kampung Kuta yang terletak di Desa Karangpaningal
Kecamatan
bagian Utara dan Selatan Wilayah Kabupaten
Tambaksari
Ciamis, pada umumnya berfungsi sebagai hutan
Kabupaten Ciamis, dengan luas 97 Ha dan hampir
produksi.
setengahnya merupakan hutan keramat yang
TABLE III.5 SENTRA PENGEMBANGAN PRODUKSI KEHUTANAN KABUPATEN CIAMIS
disakkralkan. Lokasi ini termasuk dalam kawasan cagar budaya dikarenakan tradisi adat istiadat yang masih dipegang kuat oleh masyarakat setempat yang pada akhirnya menjadi ciri khas bagi Kampung
KOMODITI HUTAN
NO 1
Damar, Getah Cemara
Rancah, kawali, Panjalu, Panawangan, Cipaku, Sadananya, Tambaksari dan Cikoneng
2
Jati
Langkaplancar, Cimaragas, dan Pamarican
3
Mahoni
Rancah, Kawali, panjalu, Sadananya, Tambaksari, Rajadesa, Cipaku, dan Sukadana.
4
Albasia/ sengon
Rancah, Kawali, Panjalu, Sadananya, Tambaksari, Panawangan, Panumbangan, Cimerak dan Padaherang.
Kuta. Kekhasan tersebut diantaranya: Bentuk rumah harus panggung dan beratap
rumbia atau injuk (tidak boleh permanen), Bentuk rumah harus dibentuk persegi/ tidak
SENTRA WILAYAH
boleh berbentuk sikon,
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003 Sumber: Rencana, Tahun 2003
Bab III - 20
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
Potensi kelautan yang dimiliki Kabupaten Ciamis selain
2. Kawasan Lahan Kering Kawasan
Lahan
Kering
terdapat
pada
Kecamatan Padaherang, Kalipucang, Cimerak, Cijulang, Cigugur, Langkaplancar, Pamarican, Cimaragas, Rancah,
Cisaga, Rajadesa,
Sukadana,
Tambaksari,
Panawangan,
Tabel III. 6 SENTRA PENGEMBANGAN PERIKANAN KABUPATEN CIAMIS
NO 1
Panjalu,
Pertanian
Tanaman
JENIS PERIKANA N
K ol a m • Kolam/ Air deras • Perairan Umum
Tahunan/
Tanaman Keras Kawasan-kawasan ini terdapat di bagian Utara
KOMODITAS
Cipaku.
Adapun
di
bagian
Cimerak, Cijulang, Parigi, Pangandaran,
Ikan mas, Nila, dan Lele Ikan Mujair, Gabus, dan ikan mas
Cijulang, Parigi,
Selatan
tersebar di Kecamatan Langkaplancar, Cigugur, Padaherang, Cijulang, Cimerak dan lainnya. 1.4.4
Potensi Perikanan
Potensi Perikanan di Kabupaten Ciamis dikelompokkan
2
Perikanan Laut •
dalam 2 (dua) jenis pemanfaatan sumber air, yaitu perikanan darat dan perikanan laut. Jenis perikanan darat yang dikembangkan pada wilayah perencanaan
mencakup,
perikanan
sawah
• Laut/
tersebut
di
SENTRA KOMODITAS
Ikan Mas, Gurame, Mujair, Nila, dan Lele
yaitu disekitar Kecamatan Rajadesa, Rancah, Cisaga,
Cigugur, Langkaplancar, Sidamulih, Kalipucang, Padaherang, Banjarsari, Lakbok, Cidolog, Pamarican, Cimaragas, Cijeungjing, Cisaga Tambaksari, Rancah, Rajadesa, Sukadana, Ciamis, Cikoneng, Cihaurbeuti, Sadananya, Cipaku, Jatinegara, Panawangan, Kawali, Panjalu dan Panumbangan
Udang, Bandeng
Banjarsari, Lakbok, Pamarican, Cimaragas, Cijeungjing, Sukadana Cihaurbeuti, Cipaku, Kawali, Panjalu dan Panumbangan
Ikan Pari,
Ciamis, Cikoneng,
atas
(pertambakan)
juga
pertanian
pelestarian, salah satunya berfungsi untuk peningkatan
basah),
kolam,
kolam/
air
deras
(biasanya menggunakan aliran air sungai), perairan
yang
sangat
Daging Ternak Unggas Ayam Buras
Ayam Broiler
membutuhkan Itik
produktifitas perikanan laut.
umum. Khusus untuk pertambakan yang tersebar di Kawasan Sedangkan perikanan laut mencakup perikanan laut/
Pangandaran – Ciamis telah diterapkan pola manajemen
nelayan dan tambak (budidaya dengan memanfaatkan
bersama (corporate), yang dikenal dengan “Tambak
air laut sebagai sarana pengembang ikan). Untuk lebih
Estate” . Prinsip utamanya adalah bagaimana mengelola
jelasnya sentra pengembang sektor perikanan laut serta
pertambakan secara kolektif (corporate) pada suatu
jenis komoditinya dapat dilihat dalam Tabel III.6.
hamparan
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Kambing
penyebaran
terumbuk
karang
Daging Ternak Sapi
Domba
2
T a m b a k
JENIS KOMODITI
NO
Kerbau
(pembudidayaan ikan bersama – sama dengan budidaya lahan
Tabel III. 7 SENTRA PENGEMBANGAN PERTERNAKAN KABUPATEN CIAMIS
1
Perikanan Darat •
Jatinegara dan Cipaku. 3. Kawasan
propesional dan terpadu. Pada saat ini penerapan pola
yang luas dengan pola manajemen yang
SENTRA KOMODITAS (KECAMATAN) Cimerak, Cijulang, Cigugur, Langkaplancar, Parigi, Pangandaran, Kalipucang, Padaherang, Banjarsari, Tambaksari, Ciamis, Cikoneng, , Rancah, Rajadesa, , Cimerak, Cijulang, Cigugur, Langkaplancar, Parigi, Sidamulih Pangandaran, Cidolog, Cimaragas, Cijeunjing, Pamarican, Padaherang, Banjarsari, Rajadesa, Cikoneng Cimerak, Cijulang, Cigugur, Langkaplancar, Parigi, Sidamulih Pangandaran, Kalipucang, Banjarsari, Lakbok, Pamarican, Cisaga, Rancah, Rajadesa, Sukadana Panawangan. Cimerak, Cijulang, Cigugur, Langkaplancar, Parigi, Sidamulih Pangandaran, Kalipucang, Padaherang, Banjarsari, Lakbok, Pamarican, Cidolog, Cisaga Tambaksari, Sukadana, Cipaku Cimerak, Cijulang, Cigugur, Langkaplancar, Parigi, Sidamulih Pangandaran, Kalipucang, Padaherang, Banjarsari, Lakbok, Pamarican, Cidolog, Cimaragas, Cisaga Tambaksari, Rancah, Rajadesa, Cimaragas, Cijeunjing, Sukadana, Cikoneng, Cihaurbeuti, Sadananya, Cipaku, Jatinegara, Panawangan, Kawali. Panjalu, dan Panumbangan. Cimerak, Cijulang, Cigugur, Parigi, Sidamulih, Lakbok, Pamarican, Cisaga, Cidolog, Pangandaran, Kalipucang, Padaherang, Banjarsari,
menajemen tersebut belum sepenuhnya terlaksana. 1.4.5 Potensi
Potensi Perternakan peternakan
di
Wilayah
Kabupaten
Ciamis
mencakup peternakan besar (rumansia), peternakan sedang dan unggas.
Bab III - 21
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
Ternak besar yang mempunyai nilai ekspor dari wilayah Kabupaten
Ciamis
adalah
sapi
potong,
Sub DAS Ciseel, luas keseluruhan meliputi 90.500
kerbau.
Ha yang termasuk dalam wilayah Kabupaten
Sementara untuk ternak sedang adalah kambing dan
Ciamis
domba, sedangkan untuk ternak unggas adalah ayam.
kecamatan
seluas
77.421.08
Ha
meliputi
antar butir.
7
Akifer dengan produktivitas air sangat tinggi dengan kedalaman 10 meter terdapat pada fisioghrafi perbukitan bergelombang (lereng 15-
Wilayah Kabupaten Ciamis seluas 55.163.06 Ha
Adapun mengenai sentra-sentra komoditas peternakan
40%). Komposisi litologi merupakan vulkan yang
meliputi 14 wilayah kecamatan
unggulan di Kabupaten Ciamis dapat dilihat pada Tabel III.7.
terdiri dari breksi gunung berapi, lava dan tufa,
Sub DAS Ciseel, luas keseluruhan meliputi 90.500
1.4.6
Potensi Sumberdaya Air
Ciamis
hampir
seluruh
wilayah,
kecuali
seluas
77.421.08
Ha
meliputi
Cigugur.
60.300
Ha
yang
termasuk
dalam
Kabupaten Ciamis seluas 55.163.06 Ha meliputi
dan Langkaplancar tidak baik untuk dikembangkan
14 wilayah kecamatan
pertanian lahan basah.
48.030
air baku dapat memanfaatkan air sungai dan air tanah. Air Permukaan
DAS Citanduy Hulu, Sub DAS Cimuntur, Ciseel dan Cijolang. Pada wilayah ini terdapat beberapa sungai besar dengan anak sungainya, antara lain Sungai Citanduy, Cileueur, Ciharus, Cimuntur, Cimedang, Cigugur, Cisodong dan lain-lain. Menurut daerah aliran Kabupaten Ciamis terbagi menjadi sistem wilayah Sub DAS sebagai berikut: DAS Citanduy Hulu, luas keseluruhan meliputi 74.800
Ha.
Daerah
yang
termasuk
dalam
c)
Ha.
Daerah
produktivitas
sedang-tinggi
fisiografi
perbukitan
bergelombang
dengan
komposisi litologi vulkan dan endapan aktivitas yang
termasuk
gunung api tua terdiri dari breksi, lahar, lava
dalam
dan tufa. Akifer ini menyebar di Kecamatan
wilayah Kabupaten Ciamis seluas 18.665.99 Ha
Cikoneng, Cihaurbeuti, Ciamis, Tambaksari dan
meliputi 6 kecamatan.
Rancah. Akifer dengan aliran melalui celahan, rekahan
Potensi Air Tanah
dan saluran.
Kabupaten Ciamis dibedakan dalam 3 estimasi
Akifer ini terdapat dengan produktivitas sangat
produktivitas air tanah, yaitu:
besar mencapai 10 –100 liter/detik. Terdapat
Akifer melalui ruang dan butir
pada fisiografi datar – bergelombang dengan
Akifer ini mempunyai produktivitas yang rendah
komposisi litologi alivium terdiri dari lempung,
sampai sedang, muka air tanah dangkal, debit
lanau, pasir dan kerikil. Penyebarannya terdapat
sumur umumnya kurang dari 5 liter/ detik. Akifer
di Kecamatan Cijulang dan Cimerak.
tidak menerus, tipis dan seterusnya rendah. Komposisinya merupakan dataran – bukit karst yang terdiri dari batu pasir, lempung, batu lanau (Formasi Malang dan Kaliwangu) seperti yang
wilayah Kabupaten Ciamis seluas 22.279.38 Ha
terdapat
meliputi 8 wilayah kecamatan
Langkaplancar.
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
dengan
dengan kedalaman 5 meter. Terdapat pada
Sub DAS Cijulang, luas keseluruhan meliputi
Sumber-sumber air yang potensial dan sebagai sumber
Sungai (DAS) utama Citanduy, yang mencakup Sub
Akifer
wilayah
berfisiografi karst seperti Kecamatan Cigugur, Cimerak
Kabupaten Ciamis termasuk dalam Daerah Aliran
ini terdapat di Kecamatan Pangandaran, Parigi,
Sub DAS Cimuntur, luas keseluruhan meliputi
yang
batu lanau, batu
lempung sisipan lignit dan konglomerat. Akifer
7
kecamatan
tidak terlalu spesifik, namun untuk menunjang kegiatan pertanian
batu pasir, pasir tufaan,
Ha yang termasuk dalam wilayah Kabupaten
Potensi sumberdaya air di Wilayah Kabupaten Ciamis
a)
Akifer dengan aliran melalui celahan dan ruang
pada
Kecamatan
Pamarican
dan
3.5 1)
Potensi Sosial Wilayah Jumlah dan Kepadatan Kependudukan
Wilayah perencanaan merupakan wilayah yang masih berkembang dengan pertambahan penduduk masih
Bab III - 22
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
berfluktuasi
meningkat,
dengan
laju
mata pencaharian pada Tahun 2001 memperlihatkan
pertumbuhan dalam kurun waktu 5 tahun (1997 – 2001)
bahwa jumlah tenaga kerja sebanyak 68,95 % berada di
adalah 0,26 %. Dalam Tabel III.8 dikemukakan Jumlah
sektor pertanian yaitu petani dan buruh tani.
penduduk hasil prediksi sampai
rata
–
rata
dengan 10 tahun
mendatang, yaitu sampai 2013. Serta dikemukakan pula laju pertumbuhan penduduk rata – rata dari Tahun 1997
Sedangkan
jumlah tenaga kerja terkecil di Kabupaten
ini adalah di sektor nelayan, yaitu sebesar 0,37%. Lokasi dengan penduduk bermata pencaharian nelayan berada
– 2001 untuk setiap kecamatan.
pada bagian Selatan Kabupaten Ciamis. Dengan kecilnya rate pertumbuhan penduduk di setiap kecamatan pada Kabupaten Ciamis secara langsung berpengaruh terhadap tingkat kepadatan penduduk dalam tiap Ha-nya. Kepadatan Penduduk pada Tahun 2013 cenderung hampir sama dengan Tahun awal perencanaan yaitu tahun 2001. Selain itu terjadi migrasi dari penduduk Kabupaten Ciamis ke kota – kota besar sekitarnya, terutama penduduk dengan usia produktif untuk
mencari
penghasilan.
Hal
ini
cukup
mengkhawatirkan dalam mendukung pengembangan wilayah kabupaten yang harus dilaksanakan, serta dukungan penduduk berusia produktif untuk menggali potensi dan mananggulangi permasalahan sehubungan dengan
pengembangan
Wilayah
kabupaten
Ciamis
secara menyeluruh. 2)
Struktur Penduduk
Berdasarkan struktur penduduk menurut umur, jumlah penduduk di Kabupaten Ciamis dibagi dalam jumlah penduduk usia produktif sebesar 680.744 dan usia non produktif berjumlah 244.699 jiwa, sedang usia sekolah sebanyak 514.255 jiwa (lihat Gambar 3.5 dan Tabel III.9). Jenis mata pencaharian di Kabupaten Ciamis paling dominan adalah petani. Komposisi penduduk menurut
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Bab III - 23
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
TABEL III.8 LAJU PERTUMBUHAN DAN PREDIKSI PENDUDUK KABUPATEN CIAMIS SAMPAI TAHUN 2013 Penduduk 2001
LPP (%)
Cimerak Cijulang Cigugur Langkaplancar Parigi Sidamulih Pangandaran Kalipucang Padaherang Banjarsari Lakbok Pamarican Cidolog Cimaragas Cijeungjing Cisaga Tambaksari Rancah Rajadesa Sukadana Ciamis Cikoneng Cihaurbeuti Sadananya Cipaku Jatinagara Panawangan Kawali Panjalu Panumbangan
39,878 25,024 19,099 43,742 39,910 24,579 44,710 32,757 89,309 95,398 82,529 63,496 18,134 15,184 43,258 35,516 22,667 55,590 46,874 22,259 117,070 86,585 45,600 31,214 57,813 23,014 48,201 63,420 62,776 53,560
0.25 0.25 0.43 0.89 0.43 0.43 0.43 0.27 0.64 0.05 0.27 0.05 0.41 0.41 0.41 0.27 0.39 0.39 1.01 0.27 0.31 0.41 0.56 0.22 0.27 0.27 0.23 0.49 0.49 0.42
KABUPATEN CIAMIS
1,449,166
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
KECAMATAN
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK (JIWA) 2002
2003
2004
2005
39,978 25,087 19,182 44,132 40,083 24,686 44,904 32,847 89,882 95,444 82,756 63,527 18,208 15,246 43,434 35,613 22,755 55,809 47,349 22,320 117,428 86,939 45,854 31,283 57,970 23,077 48,312 63,731 63,084 53,785
40,078 25,150 19,265 44,526 40,257 24,793 45,099 32,937 90,460 95,490 82,983 63,557 18,282 15,308 43,611 35,710 22,844 56,029 47,828 22,380 117,787 87,295 46,109 31,352 58,128 23,139 48,423 64,043 63,393 54,011
40,179 25,213 19,349 44,923 40,431 24,900 45,294 33,028 91,040 95,536 83,211 63,588 18,356 15,370 43,788 35,807 22,933 56,250 48,312 22,441 118,148 87,652 46,366 31,421 58,287 23,202 48,535 64,357 63,703 54,239
40,280 25,276 19,432 45,323 40,607 25,008 45,491 33,119 91,625 95,582 83,440 63,619 18,431 15,432 43,966 35,904 23,022 56,471 48,802 22,502 118,509 88,011 46,624 31,490 58,445 23,266 48,647 64,672 64,015 54,467
0.26 1,454,703
1,460,26 7
2006 40,381 25,339 19,517 45,727 40,783 25,117 45,688 33,210 92,213 95,629 83,669 63,650 18,506 15,495 44,145 36,002 23,112 56,694 49,296 22,564 118,872 88,371 46,884 31,559 58,604 23,329 48,759 64,989 64,329 54,696
2007 40,482 25,403 19,601 46,135 40,960 25,226 45,886 33,301 92,805 95,675 83,899 63,680 18,581 15,558 44,324 36,100 23,202 56,917 49,795 22,625 119,236 88,733 47,145 31,629 58,764 23,393 48,871 65,307 64,644 54,926
2008 40,584 25,467 19,686 46,546 41,137 25,335 46,085 33,392 93,401 95,721 84,130 63,711 18,657 15,622 44,504 36,198 23,292 57,141 50,299 22,687 119,601 89,096 47,407 31,698 58,924 23,456 48,984 65,627 64,961 55,157
2009
2010
2011
40,685 25,531 19,772 46,962 41,316 25,445 46,285 33,484 94,001 95,767 84,361 63,742 18,732 15,685 44,685 36,297 23,383 57,367 50,809 22,748 119,966 89,460 47,671 31,768 59,084 23,520 49,097 65,949 65,279 55,389
40,787 25,595 19,857 47,380 41,495 25,555 46,486 33,576 94,604 95,814 84,593 63,773 18,809 15,749 44,867 36,396 23,474 57,593 51,323 22,810 120,334 89,826 47,936 31,838 59,245 23,584 49,210 66,272 65,599 55,622
40,890 25,659 19,944 47,803 41,675 25,666 46,687 33,668 95,212 95,860 84,825 63,803 18,885 15,813 45,050 36,495 23,566 57,820 51,843 22,873 120,702 90,194 48,203 31,908 59,406 23,648 49,323 66,596 65,920 55,855
2012 40,992 25,723 20,030 48,229 41,856 25,777 46,890 33,761 95,823 95,906 85,058 63,834 18,962 15,877 45,233 36,594 23,657 58,047 52,368 22,935 121,071 90,563 48,472 31,979 59,568 23,713 49,437 66,923 66,243 56,090
2013 41,095 25,788 20,117 48,659 42,037 25,889 47,093 33,854 96,439 95,952 85,292 63,865 19,039 15,942 45,417 36,694 23,749 58,276 52,898 22,997 121,441 90,934 48,742 32,049 59,730 23,777 49,551 67,251 66,568 56,326
1,465,85 1,471,47 1,494,24 1,500,00 1,505,79 1,477,127 1,482,803 1,488,507 1,511,612 1,517,461 9 9 0 2 3
Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2003.
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Bab III - 24
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
GAMBAR 3.5 JUMLAH PENDUDUK MENURUT USIA
Kabupaten Ciamis ditetapkan termasuk dalam 2 (dua)
adalah Kota Kawali, Panjalu, Rancah, Ciamis dan
kawasan andalan, yaitu Kawasan Andalan Priangan
Cikoneng.
Timur
USIA NON PRODUKTIF 17.00%
dan
unggulan
Kawasan
Pangandaran,
pertanian
perkebunan,
tanaman
kehutanan
dan
dengan
pangan,
pariwisata.
sektor industri,
Penetapan
tersebut sesuai dengan PP No. 47 tahun 1997, tentang Rencana
Ruang
Nasional
yang
selanjutnya
dipertegas dalam RTRWP Jawa Barat Tahun 2000 – 2010.
USIA SEKOLAH 35.72%
USIA PRODUKTIF 47.28%
Tata
Dalam
mendukung
terwujudnya
konsep
kawasan
andalan seperti tersebut di atas, maka diperlukan
Sumber : Rencana, Tahun 2003
arahan konsep struktur ruang pengembangan wilayah perencanaan. Kajian yang dilakukan dalam menetapkan
3.6
Struktur Tata Ruang Kabupaten Ciamis TABEL III.9 JUMLAH PENDUDUK MENURUT USIA TAHUN 2001 PENDUDUK MENURUT UMUR (JIWA) 0-4 5 - 24 25 - 59 >60
NO
KECAMATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Cimerak Cijulang Cigugur Langkaplancar Parigi Sidamulih Pangandaran Kalipucang Padaherang Banjarsari Lakbok Pamarican Cidolog Cimaragas Cijeungjing Cisaga Tambaksari Rancah Rajadesa Sukadana Ciamis Cikoneng Cihaurbeuti Sadananya Cipaku Jatinagara Panawangan Kawali Panjalu Panumbangan
4,097 1,657 2,351 4,046 2,524 1,751 2,835 2,754 6,491 11,564 7,176 4,768 1,246 1,869 3,525 2,571 1,318 4,988 5,156 2,128 12,988 9,082 2,741 2,919 5,965 2,025 3,675 5,071 6,238 4,807
15,602 7,550 7,799 17,280 11,989 10,050 21,010 11,719 29,339 33,934 28,966 22,404 6,213 4,318 14,116 9,715 6,605 17,078 17,624 7,539 43,729 31,981 14,680 11,128 20,831 7,616 15,642 23,919 21,829 22,050
19,150 13,123 8,219 19,330 20,894 11,753 19,141 16,442 44,594 44,855 39,080 31,510 9,286 7,753 21,528 20,199 12,156 27,745 20,348 10,822 50,538 38,222 23,743 13,722 24,210 10,481 22,088 28,440 29,050 22,322
1,029 2,694 730 3,086 4,503 1,025 1,724 1,842 8,885 3,936 7,307 4,814 1,389 1,244 4,125 3,031 2,588 5,779 3,746 1,770 8,345 5,638 4,350 2,931 6,097 2,226 5,942 5,221 4,952 3,424
KABUPATEN CIAMIS
130,326
514,255
680,744
114,373
arahan konsep pengembangan tersebut adalah:
pengembangan jenis kegiatan Lahan
terjadi
pemekaran)
pusat
SWP
Kota
Banjarsari dan Pamarican. 3. Wilayah Pengembangan (WP) Selatan adalah Kota Pangandaran dengan pusat SWP adalah Kota Cijulang dan Parigi Dengan
terjadinya
proses
pemekaran
pada
Kota
Administrasi Banjar Kabupaten Ciamis menjadi Kota Banjar, maka diperlukan analisis khusus mengenai
mempertimbangkan kependudukan,
eksisting
dengan
Dan dari hasil kajian yang telah dilakukan dengan
2. Potensi dan Kendala fisik dalam mendukung peluang
Penggunaan
utama WP Tengah adalah Kota Banjar (sebelum
struktur ruang wilayah Kabupaten Ciamis selanjutnya.
1. Fungsi yang diemban Kabupaten Ciamis,
3. Pola
2. Wilayah Pengembangan (WP) Tengah, dengan Pusat
di
wilayah
aspek
aksesibilitas,
Kelengkapan dan
fasilitas,
beberapa
aspek
lainnya, maka dapat ditentukan arahan struktur wilayah Kabupaten Ciamis adalah meliputi 3 (tiga) wilayah
perencanaan 4. Keterkaitan fungsional antar jenis kegiatan yang
pengembangan (WP), yaitu: 1. WP Utara dengan pusat wilayah pengembangan
akan dikembangkan di wilayah perencanaan.
Kecamatan Ciamis dan melayani 4 (empat) sub – Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis No. 24
wilayah pengembangan (SWP) Kecamatan Panjalu
Tahun
dengan 2 (dua) sub-SWP, Kecamatan Cijeungjing
2002,
Kabupaten
tentang
Ciamis
Rencana
Tahun
Strategik
2002
–
(Renstra)
2004
yang
dengan 3 (tiga) Sub-SWP, Kecamatan Kawali dengan
mengungkapkan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis
3 (tiga) Sub-SWP, Kecamatan Cikoneng dengan 3
Nomor 3 Tahun 1999 mengenai Rencana Tata Ruang
(tiga) Sub-SWP.
Wilayah Kabupaten Ciamis membagi wilayah Kabupaten Ciamis menjadi 3 (tiga) wilayah pengembangan yaitu sebagai berikut: 1. Wilayah Pengembangan (WP) Utara, dengan pusat WP Utara adalah Kota Ciamis dengan pusat SWP
2. WP Tengah dengan pusat wilayah pengembangan Kecamatan Banjarsari dan melayani 2 (dua) sub – wilayah Padaherang Kecamatan
pengembangan dengan Lakbok
1 serta
(SWP) (satu)
Kecamatan
sub-SWP,
Kecamatan
yaitu
Pamarican
dengan 2 (dua) Sub-SWP.
Sumber: Ciamis dalam Angka, Tahun 2001
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Bab III - 25
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
3. WP Selatan dengan pusat wilayah pengembangan
propinsi), pengelolaan jalan propinsi, ruas
arteri yaitu menghubungkan kota – kota
Kecamatan Pangandaran dan melayani 3 (tiga) sub –
jalan
pusat
wilayah pengembangan (SWP) Kecamatan Cijulang
Selatan, yaitu ruas Pangandaran – Banjar –
Kabupaten Ciamis dengan kota – kota besar
dengan 1 (satu) sub-SWP, yaitu Kecamatan Cimerak,
Ciamis – Kuningan/ Majalengka.
lainnya disekitar Kabupaten Ciamis dan
Kecamatan Parigi dengan 3 (tiga) Sub-SWP serta Kecamatan Kalipucang.
3.7
Transportasi
pertumbuhan daerah dalam menikmati pembangunan sekaligus untuk mendukung tercapainya srtuktur tata yang
dituju
(to
initiate
development)
dan
mendukung pertumbuhan dan pembangunan wilayah dalam rangka meningkatkan kinerja dan meningkatkan kualitas
maupun
kuantitas
pelayanan
(to
jaringan transportasi darat, laut dan udara. Transportasi Darat jaringan
jalan
yang
ada
di
wilayah
Kabupaten Ciamis dibedakan sebagai berikut:
jalan
internal
–
ini
–
eksternal
Arteri
Primer,
fungsi
jalan
ini
adalah
dalam
propinsi),
pengolahan
jalan
ini
merupakan jalan Negara /Nasional. Pola jaringan fungsi jalan ini linier yang melayani pergerakan Barat – Timur yaitu ruas jalan Tasikmalaya – Ciamis – Jawa Tengah. Kolektor Primer, fungsi jalan ini melayani perhubungan eksternal (antar kota dalam
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
kegiatan
ekonomi
primer
di
Jawa Tengah.
melayani
Untuk
yaitu
lintas
cabang
Banjar
–
Cijulang
luar
direncanakan akan diaktifkan kembali yang
wilayah. Ruas jalan ini meliputi ruas Cimerak
berfungsi untuk menunjang perkembangan
– Pangandaran.
kawasan
dalam
wilayah
menuju
perkembangan wilayah
internal
kecamatan
Kabupaten fungsi
Ciamis.
jalan
di
antar
kawasan/
dalam
wilayah
Sistem
atas
jaringan
merupakan
pariwisata
di
Pantai
Selatan
Pangandaran.
Jalan Lokal lainnya, fungsi jalan ini melayani
Stasiun Kereta api di Kabupaten Ciamis terdiri dari: • Stasiun Cabang besar di Kota Ciamis
dan
fungsi
• Stasiun Cabang Kecil di Kota Kecamatan
jaringan jalan secara aktual.
Banjarsari, Stasiun Bojong (Cijeungjing), Padaherang, Cijulang, Pangandaran dan Parigi.
Ciamis pada Tahun 2001 mencapai 1.007,27
Transportasi Sungai
Km. Berdasarkan kewenangan pengelolaannya, jalan tersebut dibagi dalam 3 (tiga) kategori
Terdapat Pelabuhan angkutan penumpang
yaitu jalan nasional sepanjang 56,15 Km, jalan
dan
propinsi sepanjang 165,04 Km dan sisanya
Santolo
sepanjang
Pelabuhan ini melayani pergerakan yang
785,30
Km
merupakan
jalan
kabupaten.
melayani perhubungan eksternal (antar kota
•
fungsi
Utara
Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten
Jaringan transportasi di Kabupatemn Ciamis mencakup
•
•
pergerakan
answer
development).
Sistem
Primer,
pergerakan
Transportasi berfungsi untuk mendorong, merangsang
ruang
Lokal
melayani
perhubungan
Sarana dan Prasarana Wilayah
3.1.7.1
a)
•
ini
Sarana
barang dan
di
Kalipucang Pelabuhan
(Pelabuhan Majingklak).
menghubungkan Kalipucang dengan Kota Transportasi
yang
Cilacap
dimiliki
(Jawa
Tengah).
Selain
melayani
Kabupaten Ciamis berupa Terminal Regional
pelayanan komersial, pelabuhan ini juga
yang melayani pelayanan angkutan antar
melayani rute angkutan Pariwisata. Moda
kota, antar propinsi
transportasi yang melayani adalah jenis Ferri
yang
melayani
dan terminal Lokal
pergerakan
internal
angkutan sungai danau dan penyeberangan
di
(ASDP) Kapasitas dibawah 10 ton.
wilayah Kabupaten Jalan Kereta Api, terdiri dari jaringan lintas raya dan jaringan lintas cabang. Jaringan kereta api polanya mengikuti jalur jalan
b)
Sistem Transportasi Laut Sistem
transportasi
laut/perairan
di
wilayah
Kabupaten Ciamis terdiri dari pelabuhan nelayan di Bab III - 26
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
Pangandaran dan Batukaras. Selain itu dilengkapi
pendidikan
dengan adanya TPI (Tempat Pelelangan Ikan)
Muhammadiyah yang terletak di Kota Ciamis, serta
disekitar
Institut
Kawasan
Pangandaran
yang
dapat
menampung hasil tangkapan nelayan. c)
udara
Nusawiru
di
Kecamatan
Cijulang. Landasan
Pacu
(run
way)
Islam
Akademi
Darusalam
Perawat
(IAID)
yang
bandara
tersebut
sepanjang 1.400 meter dengan lebar 30 meter.
PDAM tersebut baru mencapai 60% dari jumlah penduduk perkotaan. Limbah Padat Pengelolaan limbah padat di Kabupaten Ciamis
Sarana Kesehatan
Bandar udara yang terdapat di Kabupaten Ciamis Bandar
Agama
dan
terletak di Kecamatan Cijeungjing.
Sistem Transportasi Udara/ Bandara
adalah
(STKIP)
baru mencapai masyarakat perkotaan, yaitu sudah
Sarana kesehatan di Kabupaten Ciamis mencakup
ditangani secara khusus oleh badan pengelola.
Puskesmas, yang terdiri dari Puskesmas Inpres/
Sistem
Non Inpres, Pembantu dan keliling serta Balai
dikumpulkan
pengobatan untuk ABRI/ Instansi.
pengumpul yang selanjutnya dibuang ke
pengelolaan dan
sampah
dilakukan
diangkut
dengan
dengan
kendaraan TPS –
TPA.
Sarana Peribadatan
Drainase
Taxiway untuk landasan keluar masuk (parkir)
Pada umumnya penduduk di Kabupaten Ciamis
selebar 20 meter. Pesawat yang digunakan di
memeluk
menyebabkan
Pada umumnya sistem drainase di Kabupaten
bandaran ini baru berupa pesawat jenis CN-235
penyediaan sarana peribadatan untuk umat Islam
Ciamis masih bersifat tradisional, yaitu dengan
(produksi Indonesia).
di Kabupaten ini sangat banyak. Namun demikian
mengikuti arah kemiringan pada saluran – saluran
sarana peribadatan untuk non – Islam pun tersedia,
yang tidak permanen yang berada di sepanjang
meskipun dalam jumlah yang terbatas. Sarana
jalan. Kondisi saluran tersebut dalam keadaan yang
Sarana umum yang akan diuraikan mencakup, sarana
peribadatan yang tersebar di Kabupaten Ciamis
masih cukup memadai untuk menampung air
pendidikan, kesehatan dan peribadatan.
mencakup Langgar, Mushalla, mesjid dan Gereja.
permukaan.
3.1.7.2
Sarana Umum
Sarana Pendidikan
3.1.7.3
agama
Islam,
hal
ini
Listrik
Prasarana Umum
Sarana pendidikan yang terdapat pada Kabupaten
Prasarana umum yang akan diuraikan mencakup, air
Jumlah tenaga listrik yang dijual pada tahun 2001
Ciamis mencakup TK, SD sampai perguruan tinggi.
bersih, limbah cair, drainase, listrik dan telekomunikasi
mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2000
Selain itu terdapat sarana pendidikan yang dikelola
serta jaringan pengairan.
yaitu dari 239.271.208 KWh menjadi 2.913.822.828
oleh swasta/ yayasan keagamaan dengan hirarki sarana
pendidikan
pendidikan
umum,
seperti
Kwh.
Air Bersih
Kenaikan
tersebut
juga
diikuti
oleh
meningkatnya jumlah pelanggan sebesar 4.5%
Madrasah Diniyah untuk TK, Madrasah Ibtidaiyah
Pelayanan air bersih yang dilayani oleh PDAM Tirta
atau dari 262.280 pelanggan pada Tahun 2000
untuk SD, Madrasyah Tsanawiyah untuk SLTP serta
Galuh baru melayani masyarakat perkotaan saja,
menjadi 274.233 pelanggan pada Tahun 2001.
Madrasyah Aliyah untuk SMU.
dengan kebutuhan air bersih diperoleh dari air
kenaikan ini terjadi untuk semua jenis kelompok
tanah dan air permukaan. Pelayanan PDAM Tirta
pelanggan.
Sementara itu untuk sarana perguruan tinggi di Kabupaten Ciamis baru memiliki 3 buah perguruan tinggi, yaitu Universitas
Galuh yang sebelumnya
merupakan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Galuh pada Kabupaten Ciamis sampai Tahun 2001 dilayani oleh 5 (lima) cabang, yaitu Cabang Ciamis, Panumbangan, Pangandaran.
Banjarsari, Cakupan
Kawali
pelayanan
dan
PT
PLN
merupakan
yang
melayani
distriusi
Jawa
Kabupaten Barat
Ciamis Cabang
Tasikmalaya, yang meliputi:
keseluruhan
Bab III - 27
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
1. Gardu Induk Ciamis Penyulang Kawali/KWLI 1 2. Gardu Induk Ciamis Penyulang Kawali/KWLI 2
Letak Kabupaten Ciamis yang berbatasan langsung
3. Gardu Induk Ciamis Penyulang Kawali/KWLI 3
dengan Propinsi Jawa Tengah mempunyai posisi yang
4. Gardu Induk Ciamis Penyulang Sadananya/SDNA
strategis dan memberikan dampak negatif maupun
1 5. Gardu Induk Ciamis Penyulang Sadananya/SDNA 2 6. Gardu Induk Ciamis Penyulang Cikoneng/CKND 7. Gardu Induk Ciamis Penyulang Benteng/BNTG 8. Gardu Induk Ciamis Penyulang Cisaga/CSGA 1 9. Gardu Induk Ciamis Penyulang Cisaga/CSGA 2
Untuk menyongsong era globalisasi informasi, PT Telekomunikasi Indonesia berusaha memperlancar arus informasi serta memperluas jangkauan jasa telekomunikasi keseluuh pelosok tanah air. Hal ini terlihat dengan peningkatan jumlah pelanggan telepon setiap tahun. Pada tahun ini pelanggan telopon
meningkat
sebesar
6.38
%.
menurut
kategorinya pelanggan telepon, sebesar 1.11% adalah
residensial
sedangkan
sisanya
adalah
bisnis, sosial dan wartelum.
3.2
ermasalahan Kabupaten Ciamis dalam lingkup eksternal (Wilayah Provinsi Jawa Barat) dan masalah
internal
(lingkup
pengembangan
Timur)
merupakan dasar dalam penyusunan RTRW Kabupaten Ciamis.
3.1
positif yang cukup besar terhadap perkembangan Kabupaten Ciamis, baik aspek ekonomi, sosial serta
Permasalahan Kabupaten Ciamis dalam lingkup internal
kelestarian lingkungan hidup.
diantaranya adalah permasalahan fisik, sumber daya
Kedudukan
geografis
wilayah
Kabupaten
Ciamis
sebagai penyangga wilayah pengembangan Timur Jawa Barat
(simpul
kegiatan
Cirebon)
yang
harus
mampu
dikembangkan
mendukung
di
wilayah
di
Wilayah
Timur
tersebut
masih
tertumpu
pada
peningkatan fungsi dan peranan Cirebon dalam rangka menjadi kutub pertumbuhan bagian Timur. Kabupaten Cirebon
bersama
–sama
dengan
indramayu
dan
Majalengka masih terfokus dalam upaya penggalian potensi secara internal, yaitu pengembangan ekonomi di bidang pertanian padi sawah dan perikanan laut (tambak). Sedangkan Ciamis bersama – sama dengan Tasikmalaya
serta
kuningan
lebih
terfokus
pada
pengembangan pertanian tanaman keras/ perkebunan dan kehutanan serta kepariwisataan. Dengan demikian,
Permasalahan Pengembangan dan Struktur Tata Ruang Kabupaten Ciamis
efek dari perkembangan wilayah utama pengembangan Timur belum begitu memberikan pengaruh yang pesat terhadap
perkembangan
wilayah
penyangganya,
termasuk di dalamnya Kabupaten Ciamis. Beban yang diemban oleh Kabupaten Ciamis terhadap wilayah
Timur,
adalah
upaya
penggalian
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
3.2
alam/ lahan dan sosial ekonomi. 3.2.2.1
Permasalahan Fisik
Permasalahan
fisik
menyangkut
karakteristik
fisik
alamiah yang dapat menjadi kendala pengembangan fisik di Wilayah Kabupaten Ciamis berupa dampak negatif aspek geologi, yaitu: 1)
Erosi Bahaya
erosi
di
wilayah
Kabupaten
Ciamis
terutama terdapat di daerah perbukitan yang bertekstur sedang. Faktor utama bahaya erosi tanah antara lain ditentukan oleh kemiringan lahan, stabilitas tanah dan tekstur tanah. Dari seluruh penyebab terjadinya erosi tersebut adalah faktor lereng, dan stabilitas tanah merupakan faktor dominan yang sangat berpengaruh, karena sekitar 66.07 % wilayah Kabupaten Ciamis berada dalam kemiringan di atas 15 %. Karakteristik erosi di wilayah
Kabupaten
Ciamis
dapat
dibedakan
berdasarkan penyebabnya, yaitu sebagai berikut:
sektor
produksi dibidang pertanian lahan kering (tanaman pangan dan tanaman perkebunan) untuk dapat suply ke
Permasalahan Kabupaten Ciamis dalam Lingkup Provinsi Jawa Barat
konteks nasional dan internasional.
Permasalahan Kabupaten Ciamis dalam Lingkup Internal
Pengembangan Timur. Saat ini kegiatan pembangunan
Telekomunikasi
Cirebon sebagai pusat koleksi dan distribusi dalam
wilayah utama Timur, yaitu pengoptimalan simpul
Kemiringan yang Curam ( > 15 %) Terjadi di wilayah Pegunungan Vulkan dan karst. Di
wilayah
pegunungan/
perbukitan
vulkan
meliputi Kecamatan Cihaurbeuti, Panumbangan, Sadananya,
Cipaku,
Panjalu
dan
Cikoneng
(wilayah kaki Gunung Sawal). Bab III - 28
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
Sedangkan karst
wilayah
meliputi
pegunungan/ Kecamatan
perbukitan
diperlukan
Tambaksari,
kembali
kawasan
1990 tentang kawasan lindung.
Erosi oleh Aktivitas Sungai
4)
Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy.
Ciamis bagian Timur, yaitu di Kecamatan Lakbok,
pantai
Padaherang,
Cijulang,
oleh
aktivitas
muara – muara sungai.
pada
sebagai
kawasan
areal
yang
lindung
dan
kawasan konservasi tanah dan air. 3.
Konservasi lahan yang tidak mengikuti kaidah tata ruang yang didasarkan atas usaha spekulasi yang
geologis tersebut sebagian besar merupakan kawasan –
lapangan kerja serta ekonomi bagi masyarakat luas.
Di
kawasan pertanian produktif.
Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi
Ciamis
daerah
yang
Selatan,
sekitar
Pantai
Pangandaran,
Cijulang,
lingkungan
aspek
dampak terhadap terciptanya
berupa hutan bakau, batu karang dan sebagainya. Kabupaten
bahaya
tidak memberikan
Secara
mempunyai potensi abrasi meliputi wilayah bagian
dan rusaknya sumberdaya alam. 3.2.2.2
Permasalahan
Sumberdaya
Alam/
Lahan
Parigi, Cimerak dan Kalipucang. 3)
Perhutani
sudah melapuk dan tidak adanya zona pelindung Wilayah
daerah
Perum
diakomodasikan
gelombang air laut, keadan batuan yang lunak/ umum
produksit,
Konflik kepentingan antar sektor, terutama upaya
oleh
Parigi,
Pangandaran dan Kalipucang, terutama di daerah
diakibatkan
kawasan
Balai RLKT dengan kepentingan produksi kehutanan
Daerah piotensi banjir terutama di Kabupaten
Pengikisan Pantai (Abrasi)
menjadi
pelestarian sumberdaya hutan oleh BKSDA dan Sub
Bahaya Banjir
Banjarsari,
untuk
begitu pula sebaliknya. 2.
Bahaya erosi akibat sungai terutama terjadi di
Pengikisan
menunjang
perlindungan yang mengacu pada Keppres No. 32/
Pamarican, Langkaplancar dan Cigugur.
2)
penataan
4.
bagian Utara pada areal yang seharusnya sesuai untuk kawasan lindung dan kawasan penyangga.
Pembangunan ekonomi yang diharapkan meningkatkan
Gerakan Tanah
Adanya perkembangan pembangunan fisik di
laju pertumbuhan ekonomi serta sebagai jalan keluar
5.
Upaya untuk mencapai luas hutan 30% dari luas
Potensi gerakan tanah umumnya banyak terjadi
untuk
di
pada fisiografi pegunungan/ perbukitan karst dan
wilayah Kabupaten Ciamis mengalami kesulitan. Hal
Kabupaten Ciamis. Keadaan ini menimbulkan aktivitas
vulkan.
ini disebabkan oleh status tanah/ lahan yang berada
pembangunan dan pengembangan sumberdaya alam
dalam kawasan yang harus dikonservasikan sangat
Aktivitas
pegunungan/
gerakan
perbukitan
tanah vulkan
di
wilayah
terdapat
di
menangani
kelebihan
angkatan
kerja
oleh manusia, seperti penebangan hutan yang tidak
Kecamatan Panjalu.
berlawanan
terkendali,
budidaya.
Sedangkan potensi gerakan tanah di Wilayah
kawasan mudah erosi, kawasan hutan dan kawaan
perbukitan/ pegunungan karst meliputi Kecamatan
lainnya
Langkaplancar, Pamarican, Tambaksari, Cigugur
terhadap
dan Cimerak.
sumberdaya alam antara lain:
Penanggulangan bahaya erosi dan lingkungan
1.
eksploitasi
yang
bahan
semuanya
lingkungan.
galian
di
kawasan
mengakibatkan
Selain
itu
–
tekanan
7.
aspek geologis di Wilayah Kabupaten Ciamis telah
mengikuti pertumbuhan sektoral dan permintaan
dikelola oleh Sub Balai Rehabilitasi Lahan dan
pasar, seperti adanya kutub – kutub pertumbuhan
Konservasi Tanah (RLKT) dan Proyek Citanduy.
yang
Namun
dalam
dilengkapi dengan fasilitas yang cukup lengkap,
bahaya
lingkungan
mengantisipasi aspek
perkembangan
geologis
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
tersebut
tumbuh
dan
berkembang
serta
kebutuhan
lahan
untuk
Adanya pengembangan prasarana transportasi potensial di kawasan hutan bakau (mangrove)
permasalahan
Sulitnya mengoptimalkan rencana tata ruang
telah
6.
dengan
Kawasan kritis yang berada di dalam maupun di luar wilayah hutan telah banyak mempengaruhi kondisi kritis pada beberapa Sub-DAS dan SUB DTA Cimuntur, Citanduy hulu, Ciliang, Cileueur, Ciseel dan Ciputrapinggan.
namun daerah penyangganya (hinterland) kurang
Bab III - 29
Potensi dan Permasalahan Pengembangan Wilayah Laporan Rencana
3.2.2.3
Permasalahan Sosial Ekonomi
b. Perluasan kawasan
Permasalahan
yang
sehubungan
dengan
perlu
mendapat
perhatian
pengembangan
aspek
perekonomian, antara lain:
kurang terserap oleh sektor industri dan pariwisata. Dengan demikian sektor industri dan pariwisata di Kabupaten Ciamis laju pertumbuhan nilai tambahnya tidak seimbang dengan laju kesempatan kerjanya. 2. Adanya ketimpangan ekonomi antar unit wilayah kawasan Pantai Selatan (Pangandaran dan Parigi) umumnya lebih maju dibanding unti – unit wilayah yang berada pada dataran tinggi dan pegunungan, seperti Langkaplancar, Cigugur, Cimerak, Cipaku, jatinagara dan Tambaksari.
Permasalahan struktur tata ruang di Wilayah Kabupaten Ciamis mencakup sebagai berikut:
struktur
tata
membuat ruang
Pangandaran
yang
pada diiringi
proses penggunaan lahan yang dapat terjadinya transformasi lahan pertanian yang subur dalam akomodasi). c. Permasalahan
struktur
wilayah
perkotaan
yang
berkaitan dengan pembatasan ukuran kota pada daerah pertanian padi sawah yang sudah beririgasi di sekitar Kecamatan Lakbok dan Banjarsari. d. Permasalahan pengelolaan sumberdaya lahan, air dan hutan yang belum seluruhnya dilaksanakan secara terpadu, sehingga terjadi tumpang tindih kegiatan
antar
sektor
terutama
kehutanan,
pertambangan, pertanian dan fasilitas pariwisata.
di bagian Utara dan Selatan. f. Belum
terjadinya
Kabupaten
perubahan
Ciamis
secara
meratanya
penyebaran
penduduk,
infrastruktur dan kegiatan investasi. g. Kutub
a. Proses pemekaran Kotip Banjar menjadi Kota Banjar otonom
pariwisata
khususnya
e. Terjadinya kesenjangan perkembangan kota – kota
Permasalahan Kabupaten Ciamis dalam Lingkup Tata Ruang Wilayah Kabupaten
yang
perkotaan
skala besar menjadi kawasan pariwisata (fasilitas
1. Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian
3.3
wilayah
daerah
–
kutub
pertumbuhan
penyangga
yang
(hinterland)
mempunyai
yang
potensial
belum didukung oleh prasarana ekonomi pada kutub pertumbuhan bersangkutan.
menyeluruh, terutama pada wilayah pengembangan bagian Tengah, sehingga pada wilayah bagian Tengah harus dilakukan penataan struktur tata ruang
yang
Banjarsari
baru sebagai
dengan
menetapkan
pusat
Sub
Kota
Wilayah
Pengembangan (SWP) Tengah dalam jangka pendek dan
melengkapi
prasarana
dan
sarana
pengembangan wilayah untuk jangka panjang.
Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003
Bab III - 30