DIKLAT PERHITUNGAN CADANGAN Oleh : 1 Andi
Ilham
Samanlangi
Diklat Perhitungan Cadangan
2008
PENDAHULUAN A. PENGER PENGERTIA TIAN N DAN DAN DEFE DEFENIS NISII
Sumberdaya (resources);
Akukumulasi longgokaan zat padat, cair atau gas yang terdapat dialam, meng me ngan andu dung ng sa satu tu jeni jeniss atau atau lebi lebihh ko komo modi dita tas, s, ya yang ng diha dihara rapk pkan an diperoleh nyata dan bernilai ekonomis.
Sumberdaya teridentifikasi (identified resourse).
Endapan, mineral, diketahui nyata, baik jenis, bentuk, kedudukan atau kuantitas dan kualitasnya. Dasarnya, petunjuk geologi, pengambilan contoh dan pengukuran teknis bermotoda.
Sumberdaya tak teridentifikasi (undiscovered resources)
Zona endapan mineral yang belum diketahui secara nyata, baik bentuk, kedudukan maupun kuantitas dan kualitasnya. Terbentuknya endapan mineral hanya diperkirakan berdasarkan teori-teori geologi secara garis besar.
Sumberdaya teridentifikasi sub ekonomi (identified sub economic resourse)
Sumberdaya (bukan cadangan) yang dapat menjadi cadangan dengan perubahan ekonomi, harga, teknologi serta tidak bertentangan dengan ketentuan hukum/ kebijaksanaan saat itu
Cadangan (reserves)
Bagian Bagian dari sumberda sumberdaya ya teridentifk teridentifkasi asi dari suatu komoditas komoditas mineral mineral yang ekonomis dan tidak bertentangan dengan ketentuan hukum dan kebijaksanaan pada saat itu.
Cadangan terunjuk (demonstrated)
Sumb Sumber erda daya ya teri teride dent ntifi ifika kasi si,, tona tonase se da dann ka kada darn rnya ya dike diketa tahu huii da dari riii pengukuran nyata, pengamvbilan contoh, data produksi terperinci dan proyeksi data geologi. Dibagi 2 yaitu cadanga terukur (measured) dan cangangan teridentifikasi (indicated).
Cadanga terukur (measured)
Cadangan yang kuantitasnya dihitung berdasarkan hasil pengukuran nyata. nyata. Penguk Pengukura urann singka singkapa pan, n, parita paritan, n, terowo terowonga ngann dan pem pembor boran. an.
Universitas Universit as Veteran R.I Makassar
Page | 2
Diklat Perhitungan Cadangan
2008
Kadar dari hasil pengambilan contoh yang berpola jarak titik-titik pengambilan contoh, pengukuran relative dekat dan terperinci sehingga model geolohi endapan minerala tersebut dapat diketaui dengamn jelas. Begitu juga struktru, jenis, komposisi, kadar, ketebalan, kedudukan dan kelanjutan dari longgokan sertabatas-batasnya dapan ditentukan dengan tepat. Kesalahan perhitungan, baik kuantitas maupun kualitasnya dibatasi tidak lebih dari 20%
Cadangan terindentifkasi (indicated)
Cadanga atau sumberdaya mineral, tonase dan kadarnya sebagian berdasarkan perhitungan dari pengambilan contoh atau dari data produksi. Sebagian lainnya berdasarkan proyeksi keadaan geologi setempat dengan jarak tertentu. Titik-titik pengambilan contoh dan pengukurannya
rtelatif
tidak
begitu
dekat
sehingga
struktur,
kadar,ketebalan, kedudukan dan kelanjutan dari longgokan akumulasi mineral serta batas-batasny belum dapat ditentukan secara tepat
Cadanga tereka (inferred)
Cadangan atau sumberdaya mineral yang diperhitungkan kualitasnya berdasarkan pengetahuan keadaan gologi. Begitu juga kelanjutan longgokan (akumulasi) mineral serta batas-batas endapan tersebut. Kadar diperhitungkan berdasarkan beberapa titik pengambilan contoh dan hasil pengukuran, tetapi sebagian besar berdasarkan kesamaan cirri subzona goelogi endapan.
Para marginal
Sumberdaya mineral sub ekonomi yang berbatasan langsung dengan cadangan
yahg
bernilai
ekonomi
menguntungkan.
Tidak
menguntungkan saat ini oleh ketentuan hukum dan kebijakan pemerintah yangn tidak mengijinkan pengelolaannya.
Sub marginal
Sumberdaya ekonomi yang dapat bernilai ekonomi/menguntungkan, apabila keadaan harga komoditas tersebut pada tingkat yang menguntungkan,
atau
karena
kemajuan
teknologi
sehingga
mengakibatkan penekanan biaya penambangan dan pengolahannya.
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 3
Diklat Perhitungan Cadangan
2008
Sumberdaya hipotetik (hypothetical resourse)
Sumberdaya
tak
teridentifikasi,
diharapkan
menjadi
zona
pengambangan endapan mineral teridentifkasi. Sebagian besar berdasarkan keadaan geologi umum. Dapat menjadi sumberdaya teridentifikasi dengan eksplorasi lanjutan.
Sumberdaya spekulatif (speculatife resources)
Sumberdaya tak teridentifikasi, masih mungkin ditemukan pada zona geologi dari sumberdaya yang telah diketahui. Sumberdaya ini belum diiketahui jenis dan sifatnya, haya diperkirakan menjadi sumberdaya. Dapat menjadi sumberdaya teridentifikasi dengan eksplorasi lanjutan.
B. KLASIFIKASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN
Klasifikasi sumberdaya dan cadangan diberbagai negara berbeda-beda tetapi yangn dikenal secara luas adalah ;
Klasifikasi cadangan di inggris (institution of mineng and methallurgy, London, 1902), meliputi :
Cadangan terukur (proved)
Disebut ” positives” dan ”visble”. Semula (1902) adalah endapan mineral yang dieksplorasi denga pengambilan contoh 2, 3 atau 4 sisi blok tambang. Kemudian (1912) menjadi endapan mineral yang dibagi beberapa blok, blok dibatasi 3 atau 4 sisi pengambilan contoh. Cadangannya adapat diperkirakan
dengan baik tanpa
tahap konstruksi.
Cadangan boleh jadi (probable)
Apabila endapan mineral tersebut dibatasi oleh 2 atau 1 sisi pengambiilan contoh dan perluasannya berdasarkan unsur-unsur yang dapat diperkirakan.
Cadangan terduga (possible)
Dikategorikan berdasarkan beberapa asumsi terdapatnya endapan mineral.
Klasifikasi cadangan di Rusia Berdasarkan prosentase kesalahan yantg diijinkan ;
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 4
2008
Diklat Perhitungan Cadangan
Untuk kategori :
A.
= 15-20%
B
= 20-30%
C-1
= 30-50%
C-2
= 60-90%
Klasifikasi cadangan di America (USBM dan USGS),
Bijih terukur (measure ore)
Tonaase dihitung berdasarkan dimensi singkapan, parit, penelitian dan lubang bor. Kadar dihitung berdasarkan pengambilan contoh secara detil. Kondisi geologi juga diperhitungkan (struktur, ukuran bentuk dan mineral). Kesalahan yang diperbolehkan tidak lebih dari 20%
Bijih terindikasi (indicated ore)
Tonase dan kadar dihitung sebagian berdasarkan pengukuran secara sfesifik, pengambilan contoh dan data produksi, lainnya dengan jarak proyeksi data geologi.
Bijih tereka (invered ore)
Tonase dan kadar dihitung berdasarkan perkiraan dan pengetahuan tentang karakteristik geologi secara umum, sebagian kecil dari pengambilan contoh/ hasil pengukuran.
Klasifikasi cadangan Mc Kelvey (1973) Indonesia mengeterapkan klasifikasi cadangan Mc Kelvey, karena : Dianggap paling detil, Pertimbangan geologi dan ekonomi, dan wawasannya luas tentang klasifikasi cadangan Dasar klasifikasi cadangan yang usulan oleh Mc Kelvey adalah :
kenaikan tingkat keyakinan geologi
Kenaikan tingkat pelaksanaan ekonomi
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 5
Diklat Perhitungan Cadangan
2008
Ke empat klasifikasai cadangan tersebut diatas, pada dasarnya memiliki kesamaan sehingga dapat dibandingkan. Perbandingan kategori dalam klasifikasi cadangan seperti tabel berikut ini Inggris Proved
America & Mc Kelvey Measured
Rusia A
Probable
Indicated
B dan C-1
Possible
Inferred
C-2
C. RUANG LINGKUP PERHITUNGAN CADANGAN
Kegiatan lapangan untuk memperolah data guna perhitungan cadangan ; 1. Observasi lapangan
Gambaran praktis, kondisi dan keadaan lapngan, pengambilan data geografi dan demografi.
2. Pemetaan
Tidak mutlak dilaksanakan, untuk mengetahui topografi, bentang alam, lereng awal, jika telah tersedia peta maka hanya ploting
3. Pengambilan contoh
Berupa : air tana ebdapan tumbuhan udara, float/bt, Masukkan dalam kantong, sesuaikan dengan metodanya
4. Pengambilan data geologi
Melalui studi literatur, Pengecekan lapangan terutama bentang alamnya.
5. Pengolahan data
Di lapangan (pengecekan mudah) atau dikirim kekantor termasuk pekerjaan studio, uji lab dan analisis
Ruang Lingkup Pekerjaan Perhitungan Cadangan adalah :
Menentukan cadangan raw material (satuan berat/volume)
Menentukan cadangan endapan mineral/logam (berat)
Menentukan klasifikasi cadangan
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 6
Diklat Perhitungan Cadangan
2008
D. PERKEMBANGAN PERHITUNGAN CADANGAN
Perkembangan perhitungan sumberdaya dan cadangan sangat dipengaruhi oleh pengembangan pengetahuan dan teknologi
Pengetahuan ;
Pengetahuan geologi (teori, data geologi semakin luas)
Pengembangan
inventarisasi
bahan
galian
semakin
detil
pengembangan matematik (cubic spline)
Pengembangan pengetahuan statik (geosatistik)
Teknologi ;
Perkembangan teknologi geo fisika
Perkembangan teknologi kamera
Perkembangan teknologi ”sacnniong electrical microscope”
Perkembangan teknologi pemboran inti
Perkembangan teknologi informatika
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 7
Diklat Perhitungan Cadangan
2008
DASAR-DASAR PERHITUNGAN CADANGAN
A.
PENGAMBILAN CONTO
Defenisi ; Proses pengambilan sejumlah kecil dari produksi populasi (gas, cair padata, tumbuhan) mewakili sifat fisik dan kimia. Tujuan ; ada tyidaknya endapan bahan galian (prospeksi), bentuk, kadar dan kedududkqan (eksplorasi) perhitungan cadangan Metoda ; tergantung sifat fisiknya ; lokasi; alat; tenaga (manual,mekanis) dan biaya. Empat komponen utama pengambilan conto (spero carray) : 1. komponen statistik ; angka/jumlah pengambilan individu massa 2. Komponen geologi ; Orientasi Jumlah pengambilan contoh 3. Komponen fisik : a. Proses fisik
: mata bor, preparasi; peralatan; metoda
b. Sifat Fisik
: sifat populasi; batuan, tanah, air, gas
4. Komponen kimia :
proses kimia pengujian akhir conto
B.
PENENTUAN DAERAH PENGARUH
Berlaku untuk : Conto material Tanah Batuan Tidak untuk :
Contoh air Gas Dan tanamam
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 8
Diklat Perhitungan Cadangan
2008
Pedoman untuk menentukan batas daerah pengaruh : a. pedoman pembagi garis tegak lurus yang memnbagi dua dengan jarak yang sama antara dua titik terdekat. b. Pedoman membagi dua sudut dan disebut juga pedoman gravitasi
Daerah pengaruh titik pemgambilan conto
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 9
Diklat Perhitungan Cadangan
Universitas Veteran R.I Makassar
2008
Page | 10
Diklat Perhitungan Cadangan
C.
2008
TEBAL SEMU DAN TEBAL SEBENARNYA
Bentuk
geometri
endapan
mineral
sangat
diperlukan.
Untuk
asumsi,interpretasi dan melakukan perhitungan-prhitungan.
Unsur utama pwerhitungan cadangan adalah ketebalan, panjang, lebar dan pengamatan kadar serta faktor tonase.
Asumsi penggambaran tiga dimensi : pada sketsa horisontal yang tergambar adalah kedalaman vertikal sedangkan pada sketsa vertikal yang terganbar adalah kadalaman horizontal. Kedalaman atau ketebalan sesungguhnya dalah jarak miring pada bidang dengan kemiringan (DIP) endapan mineral tersebut.
Hubungan antara ketebalan sesungguhnya dan kedalaman vertikal maupun kedalaman horizontal digambarkan seperti gambar dan persamaan berikut ini Ttr = th sin ß = tv cos ß
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 11
2008
Diklat Perhitungan Cadangan
Ketebalan yang diukur dari pemboran adalah ketenalan semu, karena diukur miring terhadap strike sesungguhnya dan dip sesungguhnya dari endapan mineral. Untuk mendapatkan ketebalan sesungguhnya harus dikoreksi secara grafis atau secara trigonimetri atau diagram atau tabel. Gambar B, kedaan sederhana untuk ά = 0o,persamaannya: Ttr = tap sin (ß + Ө) Sin (ß + Ө) tth = tap Sin ß Sin (ß + Ө) tv = tap cos ß ά = sudut antar bidang sdip dan bidang arah lubang ß = dip dari endapan mineral Ө = sudut silang dari endapan mineral pada bidang true dip tap = ketebala semu ttr = ketebalan sesungguhnya th = ketebalan horisontal tv = ketebalan vertikal Umumnya terjadi penyilangan endapan mineral dengan sudut yang rerlatif runcing pad strike dan dip. Seperti pada gambar c sehingga ketebalan dihitung dengan persamaan : Ttr = tap cos ß . cos Ө ( cos ά . tan ß + tan Ө ) Ttr = tap ( cos ά . sin ß . cos Ө + cos ß . sin ά) Th = tap ( cos ά . cos Ө + cotan ß . sin Ө ) Tv = tap cos Ө ( cos ά . tan ß + tan Ө )
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 12
Diklat Perhitungan Cadangan
D.
2008
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN LUAS
Dihitung secara geometri atau diukur langsung pada peta. Pengukuran dipeta dengan peralatan planimeter dan template. Perhitungan geometri dengan membagi luasan kebentuk sederhana, segi empat, belaketupat dan trapesium. 1.
Pengukuran dengan planimeter.
Berulang-ulang minimal dua kali. Jika selisih pembacaan pertama dan kedua lebih kecil 2%, maka nilai rata-rata dibenarkan. 2.
Pengukuran dengan Pemplate
Menggunakan pola segi empat, titik dan garis-garis sejajar. Jumlah semua segi empat/titik/ garis sejajar pada endapan mineral, kalikan dengan skala setiap satu unit luasnya.
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 13
Diklat Perhitungan Cadangan
3.
2008
Perhitungan geometri
Luas endapan mineral dibagi dalam beberapa bentuk geometri segi tiga, segi empat, bela ketupat atau travesium jumlahkan dan kalikan dengan skala.
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 14
Diklat Perhitungan Cadangan
4.
2008
Penjumlahan beberapa luasan seragam
Beberapa luasan yang bentuknya dapat diseragamkam dapat dihitung luasnya dengan menggunakan rumus : a. Rumus tarpeziodal
luas daerah yang akan dihitung, dibentuk oleh beberapa bentuk trapesium dan secara berurutan sebagai berikut :
(A1 + A2) h Luas = Universitas Veteran R.I Makassar
(A2 + A3) h +
(A3 + A4) h +
+ ............... Page | 15
Diklat Perhitungan Cadangan
2
2
2008
2
b. Rumus simpson
Rumus ini mengasumsikan bahwa batas-batas dari setiap penampang diwakili oleh lengkung parabolic yang melewati titik yang berurutan Luas = 1/3 h (A1 + 2
c.
Aganjil + 4
Agenap + A2)
Rumus gabungan trapesiodal dan simpson
Las = h [
(A1+An) 2
+ A 2 + A3 + A4 + ............... + An-1]
d. Metoda ambil dan buang
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 16
Diklat Perhitungan Cadangan
2008
PERHITUNGAN VOLUME
Prinsipnya perkalian panjang , lebar dan ketebalan. Variasinya bergantung pada bentuk dan metoda perhitungan cadangan. Cara Sederhana
Cara sederhana dalam perhitungan volume adalah :
Perkalian panjang , lebar dan tebal
Perkalian luas dan ketebalan
Perkalian luas dan jarak antara penampan BALOK
Universitas Veteran R.I Makassar
KERUCUT
Page | 17
Diklat Perhitungan Cadangan
V= lxpxl
SILINDER
V= t x l
2008
V=1/3txL
SETENGAH BOLA
V= 4/6
r3
Keterangan: V = volume L1, L2….Ln = luas atau luas penampang ke 1, 2….n t = tebal/tinggi jarak antar penampang r = jari-jari lingkaran Bentuk-bentuk geometri sederhan adalam perhitungan volume.
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 18
Diklat Perhitungan Cadangan 2.
2008
Rumus Dua Penampang ( End Area )
Apabila L1 dan L2 relatif sama jika luasnya berbentuk lingkaran maka akan menyerupai bentuk silindris. V
= t
(L1 + L2) 2
Rumus Gabungan Penampang
Untuk beberapa penampang L1, L2,L3 dan Ln dengan perbedaannya hampir sama. V
= ( L1 + 2L2 + 2L3 + 2L4 +……….+ An ) t/2
4. Rumus Kerucut ( Cone )
Apibila salah satu penampangnya dianggap titik (nol). Jika luas alasnya lingkaran maka menyerupai bentuk kerucut. V
= t
L1 3
Rumus Baji ( Wedge )
Apabila salah satu penampang dianggap garis, sehingga dapat dikatakan bentuknya membaji. V
= t
L1 2
Rumus Frustum
Seperti kerucut terpancung, perbedaannya dengan silindris,terletak pada perbedaan luas L1dan L2, yaiu L1= < 0,5 L2. V
= t/3 ( L1 + 2L2 + √L1+L2)
7.
Rumus Prismoidal
Pada endapan yang menyempit / mengembang, L m adalah luas rata-rata penampang tambahan kontruksi dalam. V
= t / 6 ( L1 + 4Lm + L2 )
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 19
Diklat Perhitungan Cadangan
2008
F. PERATAAN DAN PEMBOBOTAN KADAR
Kadar suatu titik conto diasumsikan mewakili suatu luasan.Perataan kadar dengan cara rata – rata biasa dan pembobotan. 1. Rata-rata biasa
Cav =
K1 + k2 + k3 + k4 +……..+ kn n
2. Pembobotan satu dimensi
Contoh pada test pit, core sampling dan channel sampling . Satu dimensi beda dua dimensi lainnya dianggap sama. a. Tebal (t)
Cav
=
(t1 x k1) + (t2 x k2) + (t3 x k3) +……+ (tn x kn)
Universitas Veteran R.I Makassar
t1 + t2 + t3 +……..+ tn
Page | 20
Diklat Perhitungan Cadangan
2008
b. Lebar (l)
Cav
(l1 x k1) + (l2 x k2) + (l3 x k3) + ….+ (ln x k2)
=
li + l2 + l3 +……….+ ln
c. Panjang (p)
Cav
(p1 x k1) + (p2 x k2) + (p3 x k3) +….+(pn x kn)
=
P1 + p2 + p3+………+pn
3. Pembobotan dua dimensi a. Lebar (l) dan tebal (t)
Cav
(l1 x t1 x k1) + (l2 x t2 x k2) + (l3 x t3 x k3) +…+(ln x tn x kn)
=
(l1 x t1) + (l2 x t2) +…….+ (ln x tn)
b. Panjang (p) dan Tebal (t)
Cav
=
(p1 x t1 x k1) + (p2 x t2 x k2) +…+ (pn x tn x kn) (p1 x t1) + (p2 x t2) +…………+ (pn x tn)
c Luas (A)
Cav
=
(A1 x k1) + (A2 x k2) + (A3 x k3) +…+ (An x kn) A1 + A2 + A3 +………+ An
4. Pembobotan Tiga Dimensi a. Volume dalam satuan cm3 atau m3 (V)
Cav
=
(V1 x k) + (V2 x k2) + (V3 x k3) +………+ (Vn x kn) V1 + V2 + V3 +…………………+ V n
b. Volume dalam satuan liter (lt)
Cav
=
(lt1 x k1) + (lt2 x k2) + (lt3 x k3) + ……+ (ltn x k2) Lt1 + lt2 + lt3 +………………+ ltn
5. Pembobotan Berat (b) Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 21
Diklat Perhitungan Cadangan
Cav
=
2008
(b1xk1) + ( b2xk2) + (b3xk3) +………+ (bnxkn) b1 + b2 + b3 + ……………+ b n
6. Pembobotan Pada Core dan Sludge
Jika : c
= Kadar core
Vt
s
= Kadar sludge
Wc = Berat core
Vc = Volume core
= Volume total atau Vc + Vs
Ws = Berat sludge
Vs = Volume sludge
W = Berat total atau Wc + Ws
Berdasarkan volume:
Berdasarkan berat:
Cav =
c.Vc + s. Vs Vt
Universitas Veteran R.I Makassar
Cav=
c.Wc + s.Ws Wt
Page | 22
Diklat Perhitungan Cadangan
2008
PENENTUAN METODE DAN PROSEDUR PERHITUNGAN CADANGAN A. PENENTUAN METODE PERHITUNGAN CADANGAN
Sampai sekarang tidak ada ketentuan yang pasti. Prinsipnya:
pilih metoda yang sederhana
mudah dilaksanakan
ketelitian sesuai tujuan, geologi dan tahap eksplorasi.
Perhitungan cadangan pada tahap eksplorasi pendahuluan berbeda dengan tahap eksplorasi detil dan eksplorasi lanjut. Berbeda metoda eksplorasi dan tingkat kepercayaan data (jarak pengambilan conto, jumlah conto dan “support” Untuk invertarisasi/percadangan suatu prospek maka tidak perlu menggunakan prosedur yang rumit dan waktu lama. Untuk konstruksi atau perancangan tambang diperlukan akurasi perhitungan cadangan yang tinggi, sehingga prosedurnya lebih rumit dan memerlukan waktu yang lama.
Pertimbangan penentuan metoda perhitungan cadangan: 1. Tujuan perhitungan:
Untuk invertarisasi
Untuk konstruksi
Untuk penambangan
2. Tahapan eksplorasi:
Eksplorasi pendahuluan
Eksplorasi detil
Eksplorasi lanju
3. Metoda eksplorasi:
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 23
Diklat Perhitungan Cadangan
Cara tidak langsung
Cara Langsung
2008
4. Jenis bahan galian:
Mineral bijih
Mineral non bijih
5. Klasifikasi bahan galian:
Geometri sederhana
Distribusi kadar sederhana
Distribusi kadar kompleks
Geometri kompleks, Distribusi kadar sederhana.
Geometris kmpleks, Distribusi kadar komplrks
6. Pengamatan geologi:
Jenis bahan galian (mineral bijih atau mineral non bijih)
Letak endapan mineral
Bentuk endapan mineral
Ukuran endapan mineral
7. Data yang diperoleh:
Pola pengambilan conto (teratur atau tidak teratur)
Jarak pengambilan conto satu dengan yang lainnya
Dentitas pengamatan
Jumlah dan Berat conto
Support (titik, panjang, volume)
8. Waktu dan biaya yang tersedia
B. PROSEDUR PERHITUNGAN CADANGAN
Dimulai dari data eksplorasi yang telah terkumpul sampai akhirnya dapat diketahui besarnya cadangan.
Besarnya cadangan dinyatakan
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 24
Diklat Perhitungan Cadangan
2008
Volume dan berat raw material
Volume dan berat mineral berharga/biji
Volume dan berat metal
Secara umum prosedurnya meliputi : 1. Analisis data eksplorasi
Penilaian informasi geologi
Penilaian data eksplorasi
Metoda pengambilan conto
Penggambaran endapan mineral
Letak
Ukuran
Bentuk
Penyebaran kadar
2. Ploting data eksplorasi ke peta penyebaran endapan mineral 3. Pemilihan metoda perhitungan cadangan 4. Penentuan dan perhitungan parameter cadangan
Kedalaman
: Lapisan tanah penutup Endapan mineral
Ketebalan
: Lapisan tanah penutup Endap an mineral
Luas
: Daerah pengaruh tiap titik/poligon Daerah penyebarab endapan
Kadar
: Mineral berharga/bijh dalam row material Metal/logam dalam mineral berharga/bijih Metal/logam dalam row material
Volume
Tonage factor
Berat
: Berat raw material Berat mineral berharga/bijih Berat metal
Universitas Veteran R.I Makassar
Page | 25