1.
Desk Deskri rips psii Beb Beban an Diba Dibaya yarr di di Muk Muka a
Beban dibayar di muka adalah beban yang dibayar terlebih dahulu untuk suatu periode yang melebihi periode akuntansi. Dengan demikian, beban yang dibayar di muka bukanlah merupakan beban seluruhnya pada periode tersebut melainkan sebagai aktiva lancar. Pada akhir periode, barulah dihitung berapa besar beban yang telah dipakai dan sisanya teta tetap p meru merupa paka kan n akti aktiva va lanc lancar ar..
Penc Pencat atat atan an beban beban yang yang diba dibaya yarr di muka muka dapat dapat dilak dilakuk ukan an
dengan dua carayaitu beban dibayar di muka terlebih dahulu dicatat sebagai aktiva, dan beban dibayar di muka dicatat terlebih dahulu sebagai beban. Beban Dibayar di Muka Menurut Standar Akuntansi Keuangan : a.
Beba Beban n diba dibaya yarr mu muka ka dimak dimaksu sudk dkan an sebag sebagai ai Beban Beban yang yang telah telah tera teradi di,, yang yang akan akan
b.
digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang. Bagian dari Beban dibayar di muka yang akan memberikan man!aat untuk beberapa periode kegiatan diklasi!ikasikan sebagai aktiva tidak lancar.
"ontoh dari perkiraan#perkiraan yang biasa digolongkan sebagai Beban dibayar di muka adalah : o o
Premi asuransi $prepaid insurance% Se&a dibayar di muka untuk masa satu tahun yang akan datang $prepaid rent%
•
Beban lain#lain dibayar di muka $prepaid others%, misalnya: Beban iklan di radio, televi televisi si yang yang berdas berdasark arkan an kon kontra trak, k, barang# barang#bar barang ang untuk untuk promos promosii $hadia $hadiah h berupa berupa gantungan kunci, payung%
•
2. Prosedur Substantif Asuransi Dibayar di Muka
Pada banyak audit, auditor dapat mengumpulkan bukti yang memadai dan kompeten atas asuransi dibayar di muka dengan melakukan prosedur analitis substantive. Penguian terinci atas
transa transaksi ksi,, ika ika dilakuk dilakukan, an, dilaks dilaksanak anakan an sebagai sebagai bagian bagian dari dari pengui penguian an proses proses pembel pembelian. ian. Penguian terinci atas saldo asuransi dibayar di muka biasanya diperlukan hanya ketika salah sai diperkirakan. '% Prosedur Analitis Substanti! Karena pada umumnya terdapat beberapa transaksi pada akun asuransi dibayar di muka dank arena umlah yang dilaporkan dilaporkan pada laporan laporan keuangan keuangan untuk asuransi dibayar dibayar di muka biasanya biasanya tidak material, material, prosedur prosedur analitis analitis substantive substantive adalah e!ekti! untuk memveri!ika memveri!ikasi si saldo akun. Prosedur analitis sunbstanti! berikut biasanya digunakan untuk mengui asuransi dibayar di muka: Membandingkan saldo asuransi dibayar di muka dan beban asuransi untuk tahun beralan dengan saldo tahun lalu setelah mempertimbangkan adanya perubahan dalam operasi. Menghitung rasio beban asuransi terhadap aktiva atau penualan dan membandingkannya dengan rasio tahun lalu. (% Penguian )erinci )erinci atas Akun Asuransi Dibayar di Muka Penguian Penguian terinci terinci atas saldo asuransi asuransi dibayar dibayar di muka dan beban beban asurans asuransii mungkinpe mungkinperlu rlu ketika auditor mencurigai salah sai berdasarkan audit tahun lalu atau ketika prosedur analitis substa sub stanti ntive ve menun menunukan ukan bah&a bah&a saldo saldo akun akun mun mungki gkin n mengan mengandung dung salah salah sai. sai. Audit Auditor or mulai mulai mengui saldo akun asuransi dibayar di muka dengan memperoleh skedul dari klien yang berisi analisis terinci mengenai polis yang termasuk dalam akun asuransi dibayar di muka.
transa transaksi ksi,, ika ika dilakuk dilakukan, an, dilaks dilaksanak anakan an sebagai sebagai bagian bagian dari dari pengui penguian an proses proses pembel pembelian. ian. Penguian terinci atas saldo asuransi dibayar di muka biasanya diperlukan hanya ketika salah sai diperkirakan. '% Prosedur Analitis Substanti! Karena pada umumnya terdapat beberapa transaksi pada akun asuransi dibayar di muka dank arena umlah yang dilaporkan dilaporkan pada laporan laporan keuangan keuangan untuk asuransi dibayar dibayar di muka biasanya biasanya tidak material, material, prosedur prosedur analitis analitis substantive substantive adalah e!ekti! untuk memveri!ika memveri!ikasi si saldo akun. Prosedur analitis sunbstanti! berikut biasanya digunakan untuk mengui asuransi dibayar di muka: Membandingkan saldo asuransi dibayar di muka dan beban asuransi untuk tahun beralan dengan saldo tahun lalu setelah mempertimbangkan adanya perubahan dalam operasi. Menghitung rasio beban asuransi terhadap aktiva atau penualan dan membandingkannya dengan rasio tahun lalu. (% Penguian )erinci )erinci atas Akun Asuransi Dibayar di Muka Penguian Penguian terinci terinci atas saldo asuransi asuransi dibayar dibayar di muka dan beban beban asurans asuransii mungkinpe mungkinperlu rlu ketika auditor mencurigai salah sai berdasarkan audit tahun lalu atau ketika prosedur analitis substa sub stanti ntive ve menun menunukan ukan bah&a bah&a saldo saldo akun akun mun mungki gkin n mengan mengandung dung salah salah sai. sai. Audit Auditor or mulai mulai mengui saldo akun asuransi dibayar di muka dengan memperoleh skedul dari klien yang berisi analisis terinci mengenai polis yang termasuk dalam akun asuransi dibayar di muka.
*% Keberadaan dan Kelengkapan $+istence and "ompleteness% Auditor Auditor dapat mengui mengui keberadaan keberadaan dan kelengkapan kelengkapan dari polis asuransi asuransi yang tercakup tercakup dalam analisis akun dengan mengirimkan kon!irmasi ko n!irmasi kea gen asuransi entitas, meminta in!ormasi dari tiap nomor polis, cakupan, tanggal akhir masa berlaku, dan premi. -al ini merupakan cara yang e!ekti! dan e!isien e!isien dalam mendapatkan mendapatkan bukti mengenai dua asersi. asersi. Pendekatan alternative alternative adalah pemeriksaan dokumen pendukung yang mendasarinya seperti tagihan dan polis asuransi. Auditor dapat uga mengui kelengkapan dengan membandingkan polis terinci di da!tar asuransi tahun beralan dengan polis yang ada di da!tar asuransi tahun lalu. % -ak dan Ke&aiban $/ight and 0bligation% Pemega Pemegang ng polis polis dapat dapat diui diui dengan dengan memint memintaa in!orm in!ormasi asi terseb tersebut ut dikon! dikon!irm irmasi asi yang yang dikirimkan kea gen asuransi atau dengan memeriksa polis asuransi. 1ika pemegang polis adalah orang lain di luar klien, auditor dapat memiliki bukti atas ke&aiban yang tidak tercatat atau bukti beh&a pihak lain memiliki klaim atas aktiva yang diasuransikan.
2% Penilaian $3aluation% Audit Auditor or berkepe berkepenti ntinga ngan n dengan dengan apakah apakah porsi porsi yang yang belum belum atuh atuh tempo tempo atas atas asuran asuransi si dibayar di muka, dan uga beban asuransi, telah dinilai dengan tepat. -al ini dapat dengan mudah diu diuii deng dengan an meng menghi hitu tung ng kemb kembal alii pors porsii asur asuran ansi si yang yang belu belum m atu atuh h temp tempo o
sete setela lah h
mempertimbangkan premi yang dibayar dan termin polis. Drngan memveri!ikasi porsi asuransi dibaya dibayarr di muka yang belum belum atuh atuh tempo, tempo, auditor auditor uga uga memveri memveri!ik !ikasi asi umlah umlah total total beban beban asuransi.
4% Klasi!ikasi $"lassi!ication% Pertimbangan auditor mengenai klasi!ikasi adalah bah&a berbagai enis asuransi dialokasikan secara tepat ke berbagai akun beban asuransi. Biasanya, pemerikasaan mengenai cakupan polis asuransi menunukan enis asuransi. Misalnya, polis asuransi kebakaran pada !asilitas pabrik dan administrasi utama harus dibebankan baik kea kun beban asuransi overhead manu!aktur maupun kea kun beban asuransi umum dan administrasi. 3.
Tujuan pemeriksaan Beban Dibayar di Muka
)uuan Pemeriksaan : '.
5ntuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas Beban. 1ika akuntan publik dapat meyakinkan dirinya bah&a internal control atas Beban beralan e!ekti! maka luasnya pemeriksaan dalam melakukan substantive test dapat dipersempit. Beberapa ciri internal control yang baik atas Bebanadalah : a. b.
(.
Setiap pengeluaran untuk Beban diotorisasi oleh peabat perusahaan yang ber&enang. Setiap pengeluaran untuk Beban didukung oleh bukti#bukti yang sah dan lengkap.
Misalnya : polis asuransi,peranian se&a menye&a $lease agreement %. 5ntuk memeriksa apakah Beban yang mempunyai kegunaan untuk tahun berikutnya sudah dicatat sebagai Beban dibayar di muka.Maksudnya adalah auditor harus memeriksa apakah bagian yang belum expired $mempunyai kegunaan untuk periode yang akan datang% tidak
*.
dibebankan sebagai Beban, tetapi dicatat sebagai Beban dibayar di muka. 5ntuk memeriksa apakah Beban dibayar di muka yang mempunyai kegunaan untuk tahun beralan telah dibebankan6dicatat sebagai Beban tahun beralan.Maksudnya adalah auditor harus memeriksa apakah bagian yang expired $masa man!aatnya sudah berlalu% sudah dibebankan sebagai Beban tahun beralan.
.
5ntuk memeriksa apakah penyaian Beban dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di 7ndonesia $paybudi%6 PSAK.Biasanya Beban dibayar di muka yang mempunyai masa man!aat kurang dari atau sama dengan satu tahun disaikan sebagai harta lancar, sedangkan yang masa man!aatnya lebih dari sat tahun disaikan sebagai aktiva tak lancer.
4.
Prosedur Pemeriksaan Beban Dibayar di Muka
Prosedur pemeriksaan dibagi atas prosedur compliance test dan prosedur subtantive test. Pembahasan prosedur pemeriksaan untuk substantive test akan dibagi dalam beberapa bagian, yaitu se&a dibayar di muka, premi asuransi dibayar di muka, Beban advertensi dibayar di muka . Dalam praktiknya, prosedur pemeriksaan yang dibahas di sini harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang diaudit. Prosedur Pemeriksaan Untuk omp!ian"e Test #
'.
Pelaari dan evaluasi internal control atas paak yang dibayar di muka: a% Dalam hal ini internal control questionnaires yang dipergunakan tercakup dalam internal control questionnaires atas pengeluaran kas dan bank :
b%
•
Apakah setiap pembayaran yang menyangkut paak dibayar di muka
•
didukung oleh bukti#bukti sah dan lengkap. Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh peabat perusahaan yang
•
ber&enang. Apakah bukti setoran paak, !aktur paak masukan, bukti pemotongan
•
paak oleh pihak ketiga di !ile dengan baik dan rapi. Apakah lease agreement , insurance policy di !ile dengan baik dan rapi.
8akukan test transaksi $compliance test% atas Beban. 9ang digunakan sebagai sample biasanya adalah bukti pengeluaran kas dan bank dan sample cukup dipilih secara random.
(.
)arik kesimpulan mengenai internal control atas Beban. 1ika dari test transaksi auditor tidak menemukan sesuatu kesalahan, maka auditor bisa menyimpulkan bah&a internal control atas paak dibayar di muka beralan e!ekti!. Karena itu subtantive test atas perkiraan paak dibayar di muka bisa di persempit. Prosedur Pemeriksaan Subtanti$e Se%a Dibayar di Muka & Prepaid 'ent (
'. (. *.
Minta rincian $schedule% prepaid rent per tanggal neraca. "heck ketelitian perhitungan mathematic $mathematical accuracy%. "ocokkan saldo prepaid rent per tanggal neraca dengan saldo buku besar $ general ledger %
. 2.
prepaid rent . "ocokkan saldo a&al prepaid rent dengan kertas kera pemeriksaan tahun lalu. 8akukkan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun beralan dan pemeriksaan lease agreement $ ika sudah dilakukan di compaliance test , refer ke kertas kera
4.
compliance test %. Tie-upltie-in $cocokkan% total yang dibebankan sebagai Beban se&a ke buku besar Beban
se&a.Dalam hal ada Beban se&a yang langsung dibebankan ke perkiraan Beban se&a
.
$tanpa melalui prepaid rent %, umlah Beban se&a di buku besar akan terlihat lebih besar. Buat usulan audit adjustment ika diperlukan.
Prosedur Pemeriksaan Substanti$e Premi Asuransi Dibayar di Muka & Prepaid Insurance(
'. (. *.
Minta rincian prepaid insurance per tanggal neraca. Check mathematical accuracy. "ocokkan saldo prepaid insurance per tanggal neraca dengan saldo buku besar $general
. 2.
ledger % prepaid insurance. "ocokkan saldo a&al prepaid insurance dengan kertas kera pemeriksaan tahun lalu. 8akukkan vouching untuk pembayaran premi asuransidi tahun beralan, perhatikan apakah
4.
ada discount untuk pembayaran tersebut. Periksa polis asuransi dan cocokkan data dalam polis asuransi dengan rincian prepaid insurance.
. ;.
Tie-up total yang dibebankan sebagai Bebanasuransi ke buku besar Beban asuransi. Periksa apakah nilai pertanggungan $ insurance coverage % cukup atau tidak dalam arti
<.
tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Perhatikan apakah di dalam polis asuransi terdapat BA=K+/>S "8A5S+, maksudnya apakah dalam polis asuransi tersebut ada salah satu pasal yang menyebutkan bah&a kalau teradi klaim, karena yang diasuransikan terbakar atau hilang, maka ganti rugi harus
'?.
dibayarkan kepada bank. Buat usulan audit adjustment ika diperlukan.
Prosedur Pemeriksaan Substantive Prepaid Advertising #
'. (.
Minta rincian prepaid Advertising per tanggal neraca. Check footing dan cocokkan saldo akhir prepaid advertising ke buku besar dan saldo a&al
*.
ke kertas kera pemeriksaan tahun lalu. Periksa bukti pembayaran dan surat peranian $ untuk iklan di tv6radio6bill board % dan
.
bukti pembelian $ untuk barang#barang souvenir %. Periksa kebenaran pembebanan ke Beban@ untuk barang#barang souvenir harus dilakukan stock opname $ perhitungan !isik % pada akhir tahun.
Di dalam top schedule biasanya si auditor harus mencantumkan kesimpulan dari hasil pemeriksaan atas perkiraan tersebut, apakah menurut pendapat auditor, perkiraan tersebut disaikan secara &aar atau tidak.
).
onto* kasus Beban Dibayar di Muka
Mula#mulanya transaksi yang teradi di dalam kasus beban dibayar di muka ini dianggap sebagai harta. )etapi seiring &aktu beralan harta ini akan menadi beban. Disini kami akan memberikan contoh agar semuanya tidak terlihat terlalu rumit. "ontoh: Se&a dibayar di muka adalah salah satu contoh beban dibayar di muka. Misalnya ada asa penye&aan ruko. Saat salah satu ruko laku terse&a, se&a itu akan tercatat sebagai harta. )etapi seiring &aktu beralan menuu akhir periode se&a, harta ini akan tercatat sebagai beban. Beban ini akan dibukukan di akhir periode akuntansi. Beban
dibayar di muka dapat dicatat dalam bentuk harta $se&a
dibayar di muka%
atau beban $beban se&a%. "ontohnya pada tanggal ' Agustus (?'', dibayar se&a ruko untuk masa ' tahun seharga /p.4?.???.???. Ketika dibukukan sebagai harta akan terlihat seperti ini: Se&a ruko dibayar di muka
/p.4?.???.???
Kas
/p.4?.???.???
Sedangkan untuk urnal penyesuaiannya, kita harus melihat periode akuntansi sang perusahaan sendiri. Misalkan akhir periodenya adalah *' Desember (?'', maka se&a ruko yang menadi beban pada *' Desember (?'' adalah 26'( /p.4?.???.??? /p.(2.???.???. 7nilah urnal penyesuaiannya: Beban se&a ruko
/p.(2.???.???
Se&a ruko dibayar di muka
/p.(2.???.???
Bila transaksi se&a dibayar di muka dicatat sebagai beban, maka urnalnya akan terlihat seperti ini: Beban se&a ruko
Kas
/p.4?.???.??? /p.4?.???.???
8alu, untuk membuat urnal penyesuaiannya kita harus menghitung bagian dari se&a itu yang masih menadi se&a dibayar di muka pada akhir periode akuntansi. Atau dengan kata lain, sisa nilai dari &aktu penye&aan ruko. 9aitu, 6'( /p.4?.???.??? /p.*2.???.???. 7nilah urnal penyesuaiannya: Se&a ruko dibayar di muka
/p.*2.???.???
Beban se&a
/p.*2.???.??? Audit Persediaan
Audit Persediaan adalah merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya nilainya cukup material dan ra&an oleh tindakan pencurian ataupun penyalahgunaan. 0leh karena itu, biasanya akun persediaan menadi salah satu perhatian utama auditor dalam pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan.
Adapun tuuan utama pemeriksaan persediaan adalah untuk menentukan bah&a :
-
Persediaan secara !isik benar#benar ada
-
Prosedur pisah batas $cut#o!!% persediaan telah dilakukan dengan memuaskan
-
Persediaan telah dinilai sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku 5mum $PSAK% yang diterapkan secara konsisten
-
Persediaan yang bergerak lambat $slo& moving%, usang, rusak, dapat diidenti!ikasika dengan tepat dan dicadangkan dalam umlah yang memadai
-
Penghitungan matematis dalam da!tar persediaan telah dibuat dengan cermat Persediaan yang diaminkan telah diidenti!ikasikan dan diungkapkan dengan elas dalam catatan atas laporan keuangan
Calaupun tuuan#tuuan audit yang disebutkan di atas diarahkan terutama atas eksistensi dan valuasi persediaan dalam neraca, tetapi auditor harus selalu ingat bah&a audit terhadap akun persediaan yang dilakukannya harus berhubungan dengan harga pokok penualan dan akun#akun terkait lainnya dalam laporan laba rugi.
Beberapa tahapan prosedur audit yang harus dilakukan auditor dalam melakukan pemeriksaan atas akun persediaan diantaranya adalah : '. Pemahaman Bisnis Klien kecukupan pemahaman atas bisnis perusahaan merupakan dasar terhadap audit persediaan. Pertanyaan#pertanyaan yang diaukan oleh auditor melalui Kuesioner Pemahaman Bisnis dan 1enis 5saha Klien akan memberikan auditor pemahaman mengenai aspek#aspek unik dari bisnis dan enis usaha, seperti !aktor musiman dan siklus, si!at dari keuangan, metode dan kebiaksanaan penualan, kondisi persaingan usaha, bahan baku dan sumbernya, tenaga kera dan !asilitas pabrik yang berkaitan dengan kebiaksanaan operasi perusahaan serta karakteristik sistim in!ormasi termasuk metode costing. Pemahaman ini memungkinkan auditor untuk mencapai kesimpulan mengenai aspek#aspek laporan keuangan sehubungan dengan persediaan. (. Penilaian Pengendalian Intern tuuan pengendalian intern atas persediaan adalah untuk meyakinkan bah&a $a% adanya pengendalian yang memadai terhadap mutasi persediaan, $b% semua transaksi persediaan telah dicatat dan diklasi!ikasikan dengan tepat, $c% penghitungan !isik persediaan telah dialankan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, $d% harga perolehan persediaan telah ditentukan dengan tepat, $e% penyesuaian atas persediaan yang bergerak lambat $slo& moving%, usang dan rusak telah dilakukan dengan tepat. *. Pengujian Substantif tuuan utama penguian substanti! terhadap persediaan adalah untuk memberikan bukti nyata dari keberadaan dan penilaian persediaan. Penguian ini meliputi observasi dan penguian penghitungan !isik $stock taking%, penguian ringkasan dan penguian harga. +bser$asi dan Pen,ujian -isik Persediaan
0bservasi penghitungan !isik merupakan prosedur pemeriksaan umum. Keikutsertaan auditor pemeriksa dalam penghitungan !isik dan observasinya akan memberikan kepuasan dalam menilai metode penghitungan !isik yang dilakukan dan ketaatan perusahaan atas penyaian kuantitas serta kondisi !isik persediaan. Apabila auditor tidak dapat melakukan observasi atas penghitungan !isik persediaan karena adanya pembatasan pemeriksaan, maka auditor dapat memberikan pendapat dengan kuali!ikasi atau tidak memberikan pendapat sama sekali atas laporan keuangan perusahaan yang diperiksanya. Ada beberapa metode penghitungan !isik persediaan, antara lain :
'. Penghitungan !isik secara menyeluruh yang dilaksanakan setahun sekali pada tanggal neraca atau pada tanggal tertentu yang dihadiri auditor. (. Penghitungan yang kontinue yang dilakukan atas seluruh persediaan sekurang#kurangnya sekali dalam setahun *. Penghitungan ulang atas semua seksi yang terbesar dengan menghitung sekurang#kurangnya sekali dalam setahun untuk seksi#seksi lainnya. Standar Pro!esional Akuntan Publik $SPAP% SA Seksi **' mengenai ESediaanF mengatur mengenai penghitungan !isik persediaan yang dilakukan oleh auditor. Dalam paragra! * diatur bah&a ika kuantitas sediaan hanya ditentukan melalui penghitungan !isik, dan semua penghitungan dilakukan pada tanggal neraca atau pada suatu tanggal dalam periode yang tepat, baik sebelum maupun sesudah tanggal neraca, maka perlu bagi auditor untuk hadir pada saat penghitungan !isik sediaan dan, melalui pengamatan, penguian dan permintaan keterangan memadai, untuk meyakinkan dirinya tentang e!ektivitas metode penghitungan !isik sediaan dan mengukur keandalan yang dapat diletakkan atas representasi klien tentang kuantitas dan kondisi !isik sediaan. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan auditor dalam penghitungan !isik persediaan, diantaranya adalah : '. Selama penghitungan !isik persediaan, auditor harus memastikan bah&a pengendalian atas prosedur pemasukan dan pengeluaran barang atau pergerakan intern barang selama penghitungan berlangsung telah diikuti sebagaimana mestinya, untuk menilai kecermatan pisah batas $cut#o!!% yang telah dilakukan. 1ika memungkinkan, sebaiknya proses produksi dihentikan sementara selama berlangsungnya penghitungan !isik persediaan ataupun penghitungan !isik dilakukan pada saat tidak adanya kegiatan penerimaan maupun pengeluaran barang di g udang. (. Auditor harus memperhatikan kemungkinan adanya barang konsinyasi $titipan% yang bukan menadi milik perusahaan, barang aminan dan lainnya *. Kemungkinan adanya persediaan yang tidak berada dalam penga&asan perusahaan, misalnya barang yang berada di lokasi gudang umum, barang yang dipegang oleh penual, barang konsinyasi dan lainnya. 5ntuk enis persediaan ini, prosedur audit yang harus dilakukan adalah dengan melakukan kon!irmasi langsung secara tertulis ataupun dengan penghitungan !isik. . Auditor harus memastikan bah&a persediaan dalam peralanan benar#benar belum diterima sampai pada saat penghitungan !isik persediaan berlangsung.
1ika penghitungan !isik persediaan dilakukan setelah tanggal neraca, auditor harus melakukan tarik mundur $dra& back% hasil penghitungan !isik persediaan ke saldo tanggal neraca. Prosedur ini terutama diperlukan untuk memperoleh keyakinan memadai bah&a pencatatan saldo persediaan pada tanggal neraca telah sesuai dengan !isik persediaan yang ada di gudang. Pen,ujian atas Penentuan ar,a Pokok Persediaan
-arga pokok persediaan umumnya ditentukan dengan metode rata#rata, G7G0 ataupun 87G0. Dalam meakukan pemeriksaan atas akun persediaan, auditor harus melakukan penguian untuk memperoleh keyakinan memadai bah&a metode yang digunakan dalam menilai persediaan telah sesuai dengan kebiakan akuntansi perusahaan. Kuesioner Pengendalian Intern Persediaan
Kuesioner berkaitan dengan pengendalian intern persediaan di gudang yang biasanya ditanyakan oleh auditor selama berlangsungnya pemeriksaan diantaranya adalah :
-
apakah persediaan dipisahkan secara memadai antara bahan baku, barang dalam proses, bahan pembantu maupun barang adi
-
apakah terdapat pengamanan yang cukup terhadap pencurian, kerusakan, kebakaran, banir maupun risiko lainnya
-
apakah persediaan berada di ba&ah penga&asan penaga gudang
-
apakah gudang tempat penyimpanan barang hanya dapat dimasuki oleh petugas gudang
-
apakah barang dalam gudang hanya boleh dikeluarkan berdasarkan bukti permintaan dan bukti pengeluaran barang yang telah disetuui oleh peabat ber&enang
-
apakah ada prosedur6penga&asan barang masuk atau keluar gudang, seperti penaga pintu, pengecekan ulang antara barang di truk dengan dokumen bersangkutan dan lainnya
- ika perusahaan menggunakan sistim persediaan perpetual, apakah pencatatan di kartu persediaan dibuat terpisah untuk masing#masing kelompok persediaan
-
apakah orang yang melaksanan pencatatan pada kartu persediaan bukan orang yang ber!ungsi sebagai penaga gudang
-
apakah secara periodik, umah barang yang ada di kartu persediaan dicocokkan dengan buku besar
-
apakah saldo persediaan dihitung secara !isik sekurang#kurangnya setahun sekali dan dicocokkan dengan kartu persediaan.
P/M/'0SAA S0US P/'S/D0AA
Persediaan terdiri dari berbagai bentuk yang berbeda, tergantung pada si!at kegiatan usaha. Audit atas persedian sering kali merupakan bagian audit yang rumit dan memakan banyak &aktu, karena: a. Pada umunya persediaan merupakan enis perkiraan yang besar di dalam neraca, dan sering merupakan unsur terbesar dari keseluruhan modal kera $&orking capital account% b. Persediaan berada pada lokasi yang berbeda, yang menyulitkan pengendalian secara !isik serta penghitungannya c. Keanekaragaman enis persediaan menyebabkan berbagai kesulitan bagi auditor d. Penilaian atas persediaan uga selalu menyulitkan karena adanya !aktor keuangan dan kebutuhan untuk mengalokasikan biaya#biaya pabrik ke dalam persediaan e. Adanya beberapa metode penilaian persediaan yang dapat digunakan, tapi setiap klien tertentu harus menggunakan satu metode secara konsisten dari tahun ke tahun Si!at dasar audit atas siklus persediaan adalah eratnya hubungan siklus ini dengan siklus#siklus transaksi lain di dalam organisasi tersebut. -ubunganya dengan siklus perolehan dan pembayaran serta siklus penggaian dan personalia dilihat dari pendebitan#pendebitan ke dalam perkiraan bahan baku, tenaga kera langsung $direct labour%, dan overhead pabrik $manu!acturing overhead% dalam bentuk#). -ubungannya dengan sikluspenualan dan penagihan dapat dilihat dari pengurangan barang adi dan pembebanan ke harga pokok penualan. -US0 B0S0S DAAM S0US P/'S/D0AA DA D+UM/ T/'A0T 1. Mengolah Order Pembelian
Setiap permintaan pembelian $purchase reHuisition% digunakan untuk meminta bagian pembelian membuat order atas persediaan. Permintaan dapat diaukan oleh karya&an bagian gudang
penyimpanan ika persediaan telah dalam umlah untuk memesan kembali atau untuk memenuhi pesanan khusus. .
Menerima Bahan !ang Baru
Setiap bahan yang diterima harus diperiksa umlah dan kualitasnya. Bagian penerimaan barang membuat laporan penerimaan barang yang menadi bagian dari dokumen penting sebelum pelunasan dilakukan. ".
Men!impan Bahan Ba#u
Bahan#bahan yang disimpan di gudang dikeluarkan dari gudang ke bagian produksisetelah adanya penyerahan permintaan bahan yang disetuuisebagaimana mestinya, order pekeraan, atau dokumen seenisnya yang menunukkan enis dan umlah unit bahan yang dibutuhkan. $.
Mengolah Barang
Penentuan enis dan umlah barang yang akan diproduksi pada umumnya didasarkan pada order# order spesi!ik dari langganan, ramalan penualan $sales !orecast%, tingkat persediaan barang adi yang telah ditetapkan sebelumnya, dan pelaksanaan kegiatan produksi yang ekonomis. %.
Men!impan Barang &adi
Dalam perusahaan dengan pengendalian intern yang baik, barang adi disimpan di tempat terpisah dengan akses yang terbatas, di ba&ah pengendalian secara !isik. Pengendalian barang adi sering dipandang sebagai bagian dari siklus penualan dan penagihan. '.
Mengirim Barang jadi
Sebagai bagian integral dari siklus penualan dan penagihan, setiap pengiriman atau trans!er harus diotorisasi melalui dokumen pengiriman. Tabe! 1. -un,si Bisnis da!am Sik!us Persediaan dan Dokumen Terkait +.
-US05-US0 DAAM S0US P/'S/D0AA
D+UM/ 6A B/'UBUA
1.
Mengolah order pembelian
Permintaan pembelian, order pembelian
2.
Menerima bahan yg baru
8aporan penerimaan barang, !aktur rekanan
3.
Menyimpan bahan baku
"atatan perpetual bahan baku
4.
Mengolah barang
Permintaan bahan baku, catatan akuntansi biaya
).
Menyimpan barang adi
"atatan perpetual akuntansi biaya
7.
Mengirim barang adi
Dokumen pengiriman, catatan perpetual barang adi, catatan akuntansi biaya
barang adi,
catatan
TAAP5TAAP AUD0T P/'S/D0AA
)uuan menyeluruh dari audit atas persediaan adalah untuk menetapakan bah&a bahan baku, barang dalam proses, barang adi, dan harga poko penualan telah dinyatakan secara &aar di dalam laporan keuangan. Ada aspek yang menadi perhatian auditor dalam menetapkan enis penguian yang akan dilakukan yaitu : 1.
Pen,enda!ian fisik ter*adap persediaan
Penguian auditor mengenai kecukupan pengendalian !isik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan barang adi harus terbatas pada pengamatan dan penyelidikan. 2.
Dokumen5dokumen dan "atatan untuk transfer persediaan
Perhatian utama auditor dalam veri!ikasi trans!er persediaan dari satu lokasi ke lokasi yang lain adalah bah&a trans!er yang dicatat adalah sah, trans!er yang benar#benar teradi telah dicatat, dan kuantitas, uraian serta tanggal dari setiap trans!er yang dicatat tersebut adalah akurat. 3.
atatan perpetua!
)erdapatnya catatan persediaan perpetual yang memadai berpengaruh terhadap &aktu dan luas pemeriksaan !isik yang dilakukan auditor atas persediaan. 1ika catatan perpetual dapat diandalkan, memungkinkan untuk mengui persediaan !isik sebelum tanggal neraca, penghematan biaya bagi auditor maupun klien dan memungkinkan klien memperoleh laporan keuangan yang diaudit lebih a&al.
4.
atatan men,enai biaya per unit
"atatan akuntansi biaya yang memadai harus dipadukan dengan kegiatan produksi dan catatan akuntansi lain agar dapat menghasilkan biaya yang akurat untuk semua hasil produksi. Sistem akuntansi biaya mempunyai hubungan dengan auditor karena penilaian persediaan akhir tergantung pada perancangan dan penggunaan sistem yang tepat. Penguian rincian saldo untuk persediaan terdiri dari: '. Menilai materialitas dan risiko inheren dari persediaan (. Menilai risiko pengendalian untuk beberapa sikluS *. Merancang dan melaksanakan penguian pengendalian, penguian substanti! atas transaksi dan prosedur analitis untuk beberapa siklus . Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo persediaan 2. Merancang penguian rincian saldo persediaan untuk memenuhi tuuan#tuuan audit yang spesi!ik seperti : prosedur audit, besar sampel, item yang dipilih, dan &aktu audit -asil penguian dari beberapa siklus selain siklus persediaan dan pergudangan akan mempengaruhi penguian rincian atas saldo#saldo persediaan. Dua aspek penguian rincian saldo secara terpisah yaitu : observasi !isik dan penetapan harga serta kompilasi. +bser$asi -isik
Penting bagi auditor independen untuk hadir pada saat penghitungan dan observasi, penguian dan tanya a&ab yang sesuai untuk mengetahui kee!ekti!an metode penghitungan persediaan $inventory taking% dan ukuran $tingkat% keandalan yang mungkin diberikan pada pernyataan klien mengenai kuantitas dan kondisi !isik persediaan. Klien bertanggung a&ab menetapkan prosedur#prosedur untuk melakukan penghitungan !isik yang akurat dan untuk melakukan penghitungan dan pencatatan secara aktual. Auditor bertanggung a&ab mengevaluasi dan mengamati setiap prosedur !isik klien dan menarik kesimpulan mengenai kecukupan dari persediaan !isik. Seandainya persediaan yang alam kegiatan sehari#hari perusahaan berada di gudang umum atau para penyimpan pihak luar lainnya, maka kon!irmasi tertulis dari penyimpanan tersebut dapat diterima dengan syarat bah&a apabila umlah yang terkandung menunukkan proporsi yang signi!ikan dari aktiva lancar atau keseluruhan aktiva tetap, keterangan#keterangan tambahan harus dibuat untuk meyakinkan auditor independen mengenai tindak keuuran dalam situasi tersebut.
Pen,enda!ian
Dalam kaitannya dengan penghitungan !isik persediaan klien, prosedur pengendalian yang memadai terdiri dari instruksi#instruksi mengenai penghitungan !isik yang cermat, penga&asan oleh petugas yang bertanggung a&ab, veri!ikasi intern yang independen terhadap setiap penghitungan, rekonsiliasi independen terhadap penghitungan !isik dengan catatan perpetual, dan adanya pengendalian yang mencakup kartu#kartu atau !ormulir#!ormulir penghitungan. eputusan Audit
Keputusan audit terdiri dari : a.
(a#tu )timing*
Auditor memutuskan apakah penghitungan !isik dapat dilakukan sebelu akhir tahun terutama berdasarkan keakuratan catatan persediaan perpetual. b.
Besar Sampel
Besar sampel $sample siIe% dalam pengamatan !isik baisanya mustahil dinyatakan dalam bentuk umlah item sebab penekanan selama penguian terletak pada pengamatan terhadap prosedur# prosedur klien dan bukan pada pemilihan item tertentu untuk diui. c.
Pemilihan &enis Item
Pemilihan enis item6barang tertentu untu diui merupakan suatu bagian keputusan audit yang penting dalam observasi persediaan meliputi@ pengamatan enis barang yang paling signi!ikan dan sampel yang me&akili enis persediaan yang khas, persediaan yang rusak atau usang, dan alasan#alasan pengecualian enis barang yang material oleh pihak manaemen. Pen,ujian +bser$asi -isik
Bagian yang paling penting dari pengamatan atas persediaan adalah penentuan apakah perhitungan !isik telah dilakukan sesuai dengan petunuk#petunuk klien. Audit atas Penetapan ar,a dan ompi!asi
Penetapan harga mencakup semua enis penguian harga satuan klien untuk menentukan apakah hal#hal itu telah benar. Kompilasi mencakup semua penguian atas ikhtisar dari perhitungan !isik, hasil perkalian harga dengan kuantitas, penumlahan dari ikhtisar persediaan, dan penelusuran umlah persediaan keseluruhannya ke buku besar.
Pen,enda!ian atas Penetapan ar,a dan ompi!asi
Pengendalian intern yang penting adalah penggunaan sistem biaya standar yang menunukkan setiap varians dalam biaya bahan, tenaga kera, dan overhead pabrik dan dapat digunakan untuk mengevaluasi produksi. Pengendalian intern kompilasi dibutuhkan untuk memberikan sarana guna memastikan bah&a perhitungan !isik telah diikhtisarkan sebagaimana mestinya, ditetapkan harganya dengan umlah yang sama dengan catatan satuannya, adanya perkalian dan penumlahan yang benar, dan dimasukkan ke dalam buku besar dengan umlah yang tepat. Prosedur Penetapan ar,a dan ompi!asi
Dalam membahas prosedur penetapan harga dan kompilasi, tuuan spesi!ik terhadap penguian rincian saldo uga sangat bernan!aat. )uuan#tuuan tersebut antara lain: Kelayakan secara menyeluruh yaitu saldo persediaan, rincian yang terdapat dalam da!tar persediaan dan saldo#saldo perhitungan yang berhubungan adalah layak. )uuan khusus yaitu berkaitan dengan asersi penilaian dan pengalokasian, keberadaan dan keteradian, serta kelengkapan. Peni!aian atas Persediaan
Dalam melaksanakan penguian atas penetapan harga, ada * hal yang sangat penting mengenai metode penetapan harga klien, yaitu: metode tersebut harus sesuai dengan PAB5, penerapan metode tersebut harus konsisten dari tahun ke tahun, dan harga pokok pengganti $replacement cost% dibanding dengan nilai pasar harus dipertimbangkan. Penetapan *ar,a persediaan yan, berasa! dari pembe!ian
1enis persediaan pokok yang termasuk dalam kategori ini adalah bahan baku, suku cadang yang dibeli, dan perlengkapan. Pertimbangan pertama yaitu pada metode penilaian persediaan yang digunakan apakah G7G0 atau 87G0, rata#rata tertimbang atau yang lain. Selain itu, uga menyelidiki apakah ongkos angkut, penyimpanan, potongan, dan lainnya uga termasuk dalam nilai persediaan. Penetapan *ar,a persediaan yan, diproduksi sendiri
Dalam menetapkan harga barang dalam proses dan barang adi, auditor harus memperhatikan biaya bahan baku, tenaga kera, dan biaya overhead pabrik. -al ini menyebabkan pelaksanaan
audit atas barang yang diproduksi sendiri lebih rumit dibandingkan dengan audit atas persediaan dari pembelian. P'+S/DU' AA0T0A
Prosedur anlitik itu penting pada audit atas persediaan dan pergudangan dan uga pada siklus siklus lain. )abel diba&ah ini mencantumkan beberapa prosedur analitik yang umum di pakai,dan kemungkinan salah sai yang diindikasikan ika ada !luktuasi. Beberapa dari prosedur analitik diba&ah dibahas pada silkus lainnya. "ontoh adalah persentase marin kotor. P'+S/DU' AA0T0 UTU S0US P/'S/D0AA DA P/'UDAA
Prosedur analitik
Kemungkinan salah sai
Bandingkan persentase marin kotor dengan tahun sebelumnya. Salah sai atau kurang sai persediaan dan harga pokok penualan. Bandingkan perputaran persediaan $-arga pokok penualan dibagi dengan persediaan rata#rata% dengan tahun sebelumnya. 7nvestasi keusangan persediaan yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penualan. Salah sai atau kurang sai persediaan Bandingkan persediaan biaya perunit dengan tahun sebelumnya Salah sai atau kurang sai biaya perunit, yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penualan Bandingkan nilai persediaan yang diperluas denan tahun sebelumnya Salah sai dalam kompilasi, biaya perunit, atau pengalian, yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penualan Bandingkan biaya produksi tahun beralan dengan tahun sebelumnya $biaya variabel harus disesuaikan ika ada perubahan volumen% Salah sai biaya perunit persediaan, khususnya biaya tenaga kera langsung dan overhead pabrik, yang mempengaruhi persediaan dan -PP
M/T+D/ UTU M/'AA U80 D/TA0 T'ASAS0 Ta*ap 0
J
7denti!ikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi siklus persediaan dan pergudangan.
J )entukan salah sai yang dapat ditolerir dan nilailah resiko ba&aan untuk siklus persediaan dan pergudangan J
=ilailah resiko pengendalian untuk beberapa silklus.
Ta*ap 00
J /ancang dan laksanakan penguian pengendalian dan penguian substanti! atas transaksi untuk siklus persediaan dan pergudangan. Ta*ap 000
J
/angcang dan laksanakan prosedur analitik untuk siklus persediaan dan pergudangan
J /ancang penguian terinci atas persediaan untuk memenuhi tuuan audit yang terkait saldo yang terdiri dari : a.
Prosedur audit
b.
Besar sampel
c.
5nsur yang dipilih
d.
Caktu
P'+S/DU' P/M/'0SAA -0S0 P/'S/D0AA
Memperoleh pemahaman atas bisnis klien bahkan lebih penting untuk persedian dibandingkan untuk kelayakan aspek audit karena persediaan bervariasi sangat signi!ikan untuk perusahaan yang berbeda. Pemahaman yang baik mengenai bisnis klien dan industrinya memungkinkan auditor menanyakan dan membahas masalah semacam penilaian persediaan, potensi keusangan, dan adanya persediaan konsinyasi yang bercampur baur dengan persediaa milik sendiri. )itik a&al yang berguna untuk lebih mengenal persediaan klien yaitu auditor melakukan pemeriksaan ke !asilitas milik klien termasuk bagian penerimaan, bagian penyimpanan, produksi, perencanaan dan pembukuan. Sebagai bagian dari perolehan pemahaman mengenai dampak bisnis dan industri klien pada persediaa didalam tahap perencanaan audit, auditor tersebut harus menilai resiko bisnis klien. )erdapat sumber yang signi!ikan mengenai resiko bisnis yan terkait dengan persediaan karena adanya !aktor semacam siklus produk yangpendek dan resiko keusangan, penggunaan persediaan
17) dan teknik manaemen saluran pasokan lain, ketergantungan pada sedikit pemasok dan penggunaan teknologi pengelolaan yang canggih. Setelah melakukan penilaian resiko bisnis, auditor selanutnya selanutnya menetapkan salah sai yang ditolerir, dan menilai resiko ba&aan untuk persediaan. Persediaa biasanya salah satu dari unsur paling material didala laporan keuangan untuk perusahaan manu!aktur, grosir dan eceran. /isiko ba&aan seringkali dinilai relati! tinggi tingkatannya untuk perusahaan yang persediaannya signi!ikan. Persediaan dapat disimpan dibanyak lokasi, sehingga akan meningkatkan kekha&atiran tentang keberadaan persediaan, termasuk potensi untuk kecurian. Penilaian harga persediaan sering kali kompleks, sehingga meningkatkan risiko salah sai untuk tuuan akurasi. )erdapat uga kekha&atiran mengenai keusangan persediaan, yang berhubungan dengan tuuan nilai bersih yang dapat direalisasi. Dalam menilai resiko pengendalian, auditor terutama tertarik pada pengendalian intern atas catatan perpectual, pengendalian !isik, perhitungan persediaan dan penilaian harga persediaan. Si!at dan luasnya pengendalian sangant bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. "atat bah&a hasil penguian dari beberapa siklus selain persediaan dan pergudangan uga mempengaruhi penguian terinci atas saldo untuk persediaan. Proses pen"atatan fisik
Auditor diharuskan melaksanakan penguian pengamatan !isik atas persediaan seak dikemukakanyya kecurangan yang besar di tahun '<*; di McKesson /obbins "ompany, perusahaan itu membukukan umlah persediaan !ikti! yang signi!ikan. -al ini mungkin karena auditor tidak mengamati !isik persediaan. -al penting dalam ketentuan SAS ' adalah perbedaan antara pengamatan terhadap penghitungan persediaan !isik dan tanggung a&ab untuk melakukan perhitungan. Klien bertanggung a&ab menyusun prosedur yang akurat untuk pehitungan !isik persediaan, serta betul#betul melakasanakannya dan membukukannya. )anggung a&ab auditor adalah mengevaluasi dan mengamati prosedur !isik klien tadi dan mengambil kesimpulan mengenai keberadaan persediaan !isik. Ketentuan pemeriksaaan !isik itu tidak dapat diterapkan ke persediaan di dalam gudang umum. Persediaan di dalam gudang umum atau yang dilakukan pihak luar lainnya biasanya diversi!ikasi melalui kon!irmasi terhadap orang terebut. Akan tetapi, ika umlah persediaan mrupakan bagian yang signi!ikan dari aktiva lancar atau total aktiva, auditor harus menerapkan prosedur tambahan. )ambahan ini meliputi menginvestigasi kinera penaga gudang, menerima laporan akuntan independen mengenai prosedur pengendalian penaga gudang atas barang yang di ba&ah tanggung a&abnyadan mengamati persediaan !isik barang yang berada di ba&ah tanggung a&ab penaga gudang, seandainya itu praktis. Apapun metode pembukuan persediaan klien, selalu ada perhitungan secara periodik atas persediaan !isik yang ada. Klien mungkin melakukan perhitungan pada saat atau di sekitar tanggal neraca, beberapa &aktu sebelumnya, atau berdasarkan siklus sepanang tahun. Dalam hubungannya dengan perhitungan !isik persediaan, prosedur pengendalian yang memadai
mencakup petunuk yang elas mengenai perhitungan !isik, veri!ikasi intern yang independen atas perhitungan, rekonsiliasi independen antara hasil perhitungan dengan perhitungan dengan berkas induk perpetual, dan pengendalian yang cukup mengenai kartu atau kertas kera hasil perhitungan. Aspek penting dari pemehaman auditor mengenai pengendalian !isik persediaan klien adalah pengendalian menyeluruh terhadapnya dari seak persediaan itu ada. -al ini perlu untuk mengevaluasi evekti!itas prosedur klien, tetpi itu uga memungkinkan auditor untuk memberikan saran yang membangun kepada klien. Keputusan audit dalam hal pengantan persediaan secara !isik umumnya sama dengan bidang audit lainnya: memilih prosedur audit, menetapkan saat pelaksanaan, mentapkan besarnya sampel dan memilih unsur yang akan diui. Saat pelaksanaan. Auditor memutuskan apakah pengamatan persediaan !isik dapat dilakukan sebelum tanggan neraca, terutama berdasarkan akurasi berkas induk persediaan perpetual. Kalau penghitungan persediaan !isik interim diiinkan, maka auditor saat itu mengamati dan sekaligus mengui berkas persediaan perpetual untuk transaksi dari tanggal perhitungan hingga tanggal neraca. Besarnya sampel. Besarnya sampel yang diambil dalam pengamatan !isik biasanya tidak mungkin dinyatakan dalam angka tertentu, karena penekanan dalam penguian ini, adalah pengamatan prosedur klien, bukannya memilih unsur tertentu untuk diui. "ara mudah memandang besarnya sampel dalam pengamatan persediaan !isik adalah berdasarkan total am kera yang digunakan, bukan umlah persediaan yang dihitung. Pemilihan unsur. Pemilohan unsur tertentu untuk diui adalah bagian terpenting dalam keputusan audit pada pengamatan persediaan secara !isik. Kecermatan dibutuhkan untuk mengamati perhitungan unsur yang paling signi!ikan dan sampel yang me&akili enis persediaan tertentu, menanyakan enis barang yang mungkin mengalami kusangan atau rusak, dan mendiskusikan dengan manaemen alasan unuk tidak mengikutkan barang tertentu yang material. )uuan audit terkait sado yang sama yang telah digunakan dalam bagian sebelumnya pada penguian terinci atas saldo memberka kerangka acuan untuk pembahasan penguian pengamatan persdiaan !isik. )api, sebelum membahas tuuan, perlu memahami beberapa komentar yang belaku untuk semua tuuan. Bagian terpenting dari pengamatan persediaan yaitu menentukan apakah perhitungan persediaan secara !isik yang dilakukan sesuai dengan instruksi klien atau tidak. Prosedur audit penguian terinci atas saldo yang umum dilakukan untuk pengamatan persediaan secara !isik. Sebagai tambahan atas prosedur terinci, auditor harus menelusuri semua
bagian dimana persediaan digudangkan untuk memastikan bah&a semua persediaan telah dihitung dan diberi kartu yang memadai. ASUS 1 Skanda! Manipu!asi aporan euan,an PT. imia -arma Tbk.
Permasa!a*an
P) Kimia Garma adalah salah satu produsen obat#obatan milik pemerintah di 7ndonesia. Pada audit tanggal *' Desember (??', manaemen Kimia Garma melaporkan adanya laba bersih sebesar /p '*( milyar, dan laporan tersebut di audit oleh -ans )uanakotta Musto!a $-)M%. Akan tetapi, Kementerian B5M= dan Bapepam menilai bah&a laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada * 0ktober (??( laporan keuangan Kimia Garma (??' disaikan kembali $restated %, karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang disaikan hanya sebesar /p <<,24 miliar, atau lebih rendah sebesar /p *(,4 milyar, atau (,L dari laba a&al yang dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit 7ndustri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa overstated penualan sebesar /p (, miliar, pada unit 8ogistik Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar /p (*,< miliar, pada unit Pedagang Besar Garmasi berupa overstated persediaan sebesar /p ;,' miliar dan overstated penualan sebesar /p '?, miliar. Kesalahan penyaian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam da!tar harga persediaan digelembungkan. P) Kimia Garma, melalui direktur produksinya, menerbitkan dua buah da!tar harga persediaan $master prices% pada tanggal ' dan * Gebruari (??(. Da!tar harga per * Gebruari ini telah digelembungkan nilainya dan diadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi Kimia Garma per *' Desember (??'. Sedangkan kesalahan penyaian berkaitan dengan penualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas penualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit#unit yang tidak disampling oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan bah&a KAP yang mengaudit laporan keuangan P) Kimia Garma telah mengikuti standar audit yang berlaku, namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP tersebut uga tidak terbukti membantu manaemen melakukan kecurangan tersebut. Selanutnya diikuti dengan pemberitaan di harian Kontan yang menyatakan bah&a Kementerian B5M= memutuskan penghentian proses divestasi saham milik Pemerintah di P) KA+G setelah melihat adanya indikasi penggelembungan keuntungan $overstated % dalam laporan keuangan pada semester 7 tahun (??(. Dimana tindakan ini terbukti melanggar Peraturan Bapepam =o.3777.. tentang Pedoman Penyaian 8aporan Keuangan poin ( Khusus huru! m Perubahan Akuntansi dan Kesalahan Mendasar poin *% Kesalahan Mendasar, sebagai berikut: EKesalahan mendasar mungkin timbul dari kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan kebiakan akuntansi, kesalahan interpretasi !akta dan kecurangan atau kelalaian.
Dampak perubahan kebiakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan mendasar harus diperlakukan secara retrospekti! dengan melakukan penyaian kembali $restatement % untuk periode yang telah disaikan sebelumnya dan melaporkan dampaknya terhadap masa sebelum periode saian sebagai suatu penyesuaian pada saldo laba a&al periode. Pengecualian dilakukan apabila dianggap tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalam ketentuan masa transisi penerapan standar akuntansi keuangan baruF. Sanksi dan Denda
Sehubungan dengan temuan tersebut, maka sesuai dengan Pasal '?( 5ndang#undang =omor ; tahun '<<2 tentang Pasar Modal o Pasal 4' Peraturan Pemerintah =omor 2 tahun '<<2 o Pasal 4 Peraturan Pemerintah =omor 2 tahun '<<2 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal maka P) Kimia Garma $Persero% )bk. dikenakan sanksi administrati! berupa denda yaitu sebesar /p. 2??.???.???,# $lima ratus uta rupiah%. Sesuai Pasal 2 huru! n 5ndang#5ndang =o.; )ahun '<<2 tentang Pasar Modal, maka: '. Direksi 8ama P) Kimia Garma $Persero% )bk. periode '<<; 1uni (??( di&aibkan membayar seumlah /p '.???.???.???,# $satu miliar rupiah% untuk disetor ke Kas =egara, karena melakukan kegiatan praktek penggelembungan atas laporan keuangan per *' Desember (??'. (. Sdr. 8udovicus Sensi C, /ekan KAP -ans )uanakotta dan Musto!a selaku auditor P) Kimia Garma $Persero% )bk. di&aibkan membayar seumlah /p. '??.???.???,# $seratus uta rupiah% untuk disetor ke Kas =egara, karena atas risiko audit yang tidak berhasil mendeteksi adanya penggelembungan laba yang dilakukan oleh P) Kimia Garma $Persero% )bk. tersebut, meskipun telah melakukan prosedur audit sesuai dengan Standar Pro!esional Akuntan Publik $SPAP%, dan tidak diketemukan adanya unsur kesengaaan. )etapi, KAP -)M tetap di&aibkan membayar denda karena dianggap telah gagal menerapkan Persyaratan Pro!esional yang disyaratkan di SPAP SA Seksi ''? )anggung 1a&ab Gungsi Auditor 7ndependen, paragra! ? Persyaratan Pro!esional, dimana disebutkan bah&a persyaratan pro!esional yang dituntut dari auditor independen adalah orang yang memiliki pendidikan dan pengalaman berpraktik sebagai auditor independen.
eterkaitan Akuntan Ter*adap Skanda! PT imia -arma Tbk.
Badan Penga&as Pasar Modal $Bapepam% melakukan pemeriksaan atau penyidikan baik atas manaemen lama direksi P) Kimia Garma )bk. ataupun terhadap akuntan publik -ans )uanakotta dan Musto!a $-)M%. Dan akuntan publik $-ans )uanakotta dan Musto!a% harus bertanggung a&ab, karena akuntan publik ini uga yang mengaudit Kimia Garma tahun buku *' Desember (??' dan dengan yang interim *? 1uni tahun (??(.
Pada saat audit *' Desember (??' akuntan belum menemukan kesalahan pencatatan atas laporan keuangan. )api setelah audit interim (??( akuntan publik -ans )uanakotta Musto!a $-)M% menemukan kesalahan pencatatan alas laporan keuangan. Sehingga Bapepam sebagai lembaga penga&as pasar modal bekerasama dengan Direktorat Akuntansi dan 1asa Penilai Direktorat 1enderal 8embaga Keuangan yang mempunyai ke&enangan untuk menga&asi para akuntan publik untuk mencari bukti#bukti atas keterlibatan akuntan publik dalam kesalahan pencatatan laporan keuangan pada P). Kimia Garma )bk. untuk tahun buku (??'. =amun dalam hal ini seharusnya akuntan publik bertindak secara independen karena mereka adalah pihak yang bertugas memeriksa dan melaporkan adanya ketidak&aaran dalam pencatatan laporan keuangan. Dalam 55 Pasar Modal '<<2 disebutkan apabila di temukan adanya kesalahan, selambat#lambamya dalam tiga hari kera, akuntan publik harus sudah melaporkannya ke Bapepam. Dan apabila temuannya tersebut tidak dilaporkan maka auditor tersebut dapat dikenai pidana, karena ada ketentuan yang mengatur bah&a setiap pro!esi akuntan itu &aib melaporkan temuan kalau ada emiten yang melakukan pelanggaran peraturan pasar modal. Sehingga perlu dilakukan penyaian kembali laporan keuangan P). Kimia Garma )bk. dikarenakan adanya kesalahan pencatatan yang mendasar, akan tetapi kebanyakan auditor mengatakan bah&a mereka telah mengaudit sesuai dengan standar pro!esional akuntan publik. Akuntan publik -ans )uanakotta Musto!a ikut bersalah dalam manipulasi laporan keuangan, karena sebagai auditor independen akuntan publik -ans )uanakotta Musto!a $-)M% seharusnya mengetahui laporan#laporan yang diauditnya itu apakah berdasarkan laporan !ikti! atau tidak. eterkaitan Manajemen Ter*adap Skanda! PT imia -arma Tbk
Mantan direksi P) Kimia Garma )bk. )elah terbukti melakukan pelanggaran dalam kasus dugaan penggelembungan $mark up% laba bersih di laporan keuangan perusahaan milik negara untuk tahun buku (??'. Kantor Menteri B5M= meminta agar kantor akuntan itu menyatakan kembali $restated % hasil sesungguhnya dari laporan keuangan Kimia Garma tahun buku (??'. Sementara itu, direksi lama yang terlibat akan diminta pertanggunga&abannya. Seperti diketahui, perusahaan !armasi terbesar di 7ndonesia itu telah mencatatkan laba bersih (??' sebesar /p '*(,* miliar. =amun kemudian Badan Penga&as Pasar Modal $Bapepam% menilai, pencatatan tersebut mengandung unsur rekayasa dan telah teradi penggelembungan. )erbukti setelah dilakukan audit ulang, laba bersih (??' seharusnya hanya sekitar /p '?? miliar. Sehingga diperlukan lagi audit ulang laporan keuangan per *' Desember (??' dan laporan keuangan per *? 1uni (??( yang nantinya akan dipublikasikan kepada publik. Setelah hasil audit selesai dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik -ans )uanakotta Musta!a, akan segera dilaporkan ke Bapepam. Dan Kimia Garma uga siap melakukan revisi dan menyaikan kembali laporan keuangan (??', ika nanti ternyata ditemukan kesalahan dalam pencatatan. 5ntuk itu, perlu dilaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa sebagai bentuk pertanggunga&aban manaemen kepada publik. Meskipun nantinya laba bersih Kimia Garma hanya tercantum sebesar /p '?? miliar, investor akan tetap menilai bagus laporan keuangan. Dalam persoalan Kimia Garma, sudah elas yang bertanggung a&ab atas teradinya
kesalahan pencatatan laporan keuangan yang menyebabkan laba terlihat di#mark up ini, merupakan kesalahan manaemen lama. esa!a*an Pen"atatan aporan euan,an imia -arma Ta*un 2991
Badan Penga&as Pasar Modal $Bapepam% menilai kesalahan pencatatan dalam laporan keuangan P) Kimia Garma )bk. tahun buku (??' dapat dikategorikan sebagai tindak pidana di pasar modal. Kesalahan pencatatan itu terkait dengan adanya rekayasa keuangan dan menimbulkan pernyataan yang menyesatkan kepada pihak#pihak yang berkepentingan. Bukti#bukti tersebut antara lain adalah kesalahan pencatatan apakah dilakukan secara tidak sengaa atau memang sengaa diniatkan. )api bagaimana pun, pelanggarannya tetap ada karena laporan keuangan itu telah dipakai investor untuk bertransaksi. Seperti diketahui, perusahaan !armasi itu sempat melansir laba bersih sebesar /p '*( miliar dalam laporan keuangan tahun buku (??'. =amun, kementerian Badan 5saha Milik =egara selaku pemegang saham mayoritas mengetahui adanya ketidakberesan laporan keuangan tersebut. Sehingga meminta akuntan publik Kimia Garma, yaitu -ans )uanakotta Musto!a $-)M% menyaikan kembali $restated % laporan keuangan Kimia Garma (??'. -)M sendiri telah mengoreksi laba bersih Kimia Garma tahun buku (??' menadi /p << milliar. Koreksi ini dalam bentuk penyaian kembali laporan keuangan itu telah disepakati para pemegang saham Kimia Garma dalam rapat umum pemegang saham luar biasa. Dalam rapat tersebut, akhirnya pemegang saham Kimia Garma secara aklamasi menyetuui tidak memakai lagi asa -)M sebagai akuntan publik. Dampak Ter*adap Profesi Akuntan
Aktivitas manipulasi pencatatan laporan keungan yang dilakukan manaemen tidak terlepas dari bantuan akuntan. Akuntan yang melakukan hal tersebut memberikan in!ormasi yang menyebabkan pemakai laporan keuangan tidak menerima in!ormasi yang fair . Akuntan sudah melanggar etika pro!esinya. Keadian manipulasi pencatatan laporan keuangan yang menyebabkan dampak yang luas terhadap aktivitas bisnis yang tidak fair membuat pemerintah campur tangan untuk membuat aturan yang baru yang mengatur pro!esi akuntan dengan maksud mencegah adanya praktik#praktik yang akan melanggar etika oleh para akuntan publik. P/MBAASA
Keterkaitan Manaemen /isiko +tika disini adalah pada pelaksanaan audit oleh KAP -)M selaku badan independen, kesepakatan dan kerasama dengan klien $P) Kimia Garma )bk.% dan pemberian opini atas laporan keuangan klien. Dalam kasus ini, ika dipandang dari sisi KAP -)M, maka urutan stakeholder mana ditinau dari segi kepentingan stakeholder adalah: '. Klien atau P) Kimia Garma )bk. (. Pemegang saham
*. Masyarakat luas Dalam kasus ini, KAP -)M menghadapi sanksi yang cukup berat dengan dihentikannya asa audit mereka. -al ini teradi bukan karena kesalahan KAP -)M semata yang tidak mampu melakukan review menyeluruh atas semua elemen laporan keuangan, tetapi lebih karena kesalahan manaemen Kimia Garma yang melakukan aksi manipulasi dengan penggelembungan nilai persediaan. Kasus yang menimpa KAP -)M ini adalah risiko inheren dari dialankannya suatu tugas audit. Sedari a&al, KAP -)M seharusnya menyadari bah&a kemungkinan besar akan ada risiko manipulasi seperti yang dilakukan P). Kimia Garma, mengingat KAP -)M adalah KAP yang telah berdiri cukup lama. /isiko ini berdampak pada reputasi -)M dimata pemerintah ataupun publik, dan pada akhirnya -)M harus menghadapi konsekuensi risiko seperti hilangnya kepercayaan publik dan pemerintah akan kemampuan -)M, penurunan pendapatan asa audit, hingga yang terburuk adalah kemungkinan di tutupnya Kantor Akuntan Publik tersebut. Diluar risiko bisnis, risiko etika yang dihadapi KAP -)M ini cenderung pada kemungkinan dilakukannya kolaborasi dengan manaemen Kimia Garma dalam manipulasi laporan keuangan. Calaupun secara !akta KAP -)M terbukti tidak terlibat dalam kasus manipulasi tersebut, namun hal ini bisa saa teradi. Sesuai dengan teori yang telah di paparkan diatas, manaemen risiko yang dapat diterapkan oleh KAP -)M antara lain adalah dengan mengidenti!ikasi dan menilai risiko etika, serta menerapkan strategi dan taktik dalam membina hubungan strategis dengan stakeholder . 1. Men,identifikasi dan meni!ai risiko etika
Dalam kasus antara KAP -)M dan Kimia Garma ini, pengidenti!ikasian dan penilaian risiko etika dapat diaplikasikan pada tindakan sebagai berikut: A.% Melakukan penilaian dan identi!ikasi para stakeholder -)M -)M selayaknya membuat da!tar mengenai siapa dan apa saa para stakeholder yang berkepentingan beserta harapan mereka. Dengan mengetahui siapa saa para stakeholder dan apa kepentingannya serta harapan mereka, maka KAP -)M dapat melakukan penilaian dalam pemenuhan harapan stakeholder melalui pembekalan kepada para auditor senior dan unior sebelum melakukan audit pada Kimia Garma. B% Mempertimbangkan kemampuan SDM -)M dengan ekspektasi para stakeholder , dan menilai risiko ketidak sanggupan SDM -)M dalam menalankan tugas audit. "% Mengutamakan reputasi KAP -)M
9aitu dengan berpegang pada nilai#nilai hypernorm, seperti keuuran, kredibilitas, reliabilitas, dan tanggung a&ab. Gaktor#!aktor tersebut bisa menadi kerangka kera dalam melakukan perbandingan. )iga tahapan ini akan menghasilkan data yang memungkinkan pimpinan KAP -)M dapat menga&asi adanya peluang dan risiko etika, sehingga dapat ditemukan cara untuk menghindari dan mengatasi risiko tersebut, serta agar dapat secara strategis mengambil keuntungan dari kesempatan tersebut. 2. Menerapkan strate,i dan taktik da!am membina *ubun,an strate,is den,an sta#eholder
KAP -)M dapat melakukan pengelompokan stakeholder dan meratingnya dari segi kepentingan, dan kemudian menyusun rencana untuk berkolaborasi dengan stakeholder yang dapat memberikan dukungan dalam penciptaan strategi, yang dapat memenuhi harapan para stakeholder -)M.
ASUS 2
Dua sahabat@ SuIette Cashington $SC% dan Paula Kaye $PK% bekera pada sebuah toko pakaian bernama Bertolini>s, yang melayani pakaian remaa pria dan &anita. Keduanya masih berstatus sebagai mahasis&a di sebuah perguruan tinggi di Amerika )enggara, yang letaknya tidak auh dari Bertolini>s. SuIette Cashington $SC% adalah seorang mahasi&a urusan akuntansi, sedangkan Paula Kaye $PK% kuliah di urusan pemasaran. Di Bertolini>s, SuIette Cashington $SC% bekera sebagai karya&an di bagian persediaan, sedangkan Paula Kaye $PK% sebagai karya&an di bagian pemasaran. Dalam perusahaan tersebut, selain bagian personalia, hampir seluruh karya&annya masih berstatus sebagai mahasi&a. Suatu ketika, perusahaan mulai mengalami penyusutan umlah persediaan pakaian pria pada tiga departemen. Supervisor SC, yang merupakan asisten manaer toko, yakin bah&a ada
karya&an bagian penualan yang telah melakukan pencurian. Dari rumor yang beredar di perusahaan, terdapat dua orang karya&an, yaitu Ale $Al% dan Matt $M%, sebagai pelaku pencurian tersebut. Ale dan Matt mencuri beberapa barang setiap minggunya, yaitu berupa polo shirt, dasi sutera, ean, dan terkadang uga beberapa barang mahal seperti s&eater raut dan aket sport. Modus pencurian diketahui bah&a Ale menyembunyikan satu atau dua barang di dasar tong sampah di ba&ah cash register nomor (. Selanutnya, Matt, yang setiap malam bertugas membuang sampah ke luar, mengambil barang#barang yang disembunyikan tersebut dan menyimpan di mobilnya. Atas rumor tersebut, SuIette Cashington $SC% akan melaporkan ke manaemen perusahaan, namun Paula Kaye $PK% tidak sependapat, dengan alasan hal itu hanya berupa rumor, tidak tahu apakah hal itu benar atau tidak. Apabila dilaporkan ke manaer, akan menimbulkan banyak pertanyaan, dan akan melibatkan polisi. Bahkan pada akhirnya orang akan menemukan siapa yang mengatakan. =amun demikian, sebulan kemudian, manaemen memperoleh surat kaleng yang menyebutkan adanya dua orang pencuri dalam toko tersebut. Atas hal tersebut, Bertolini>s menye&a detekti! untuk menyelidiki masalah tersebut. Setelah dilakukan penyidikan diketahui bah&a memang pencurian dilakukan oleh Ale dan Matt, dengan total nilai pakaian yang dicuri selama lebih dari empat minggu adalah sebesar N2??.
Atas permasalah tersebut dapat diketahui bah&a: a.
Bertolini>s merupakan toko pakaian dengan skala besar, dan tentu saa mempunyai karya&an yang banyak pula. Selain bagian personalia, sebagian besar karya&annya adalah mahasis&a. Dengan demikian, karya&an yang berstatus mahasi&a bukan merupakan karya&an tetap, sehingga memungkinkan
kurangnya
loyalitas karya&an
terhadap
perusahaan. Dimana hal ini dapat teradi karena mahasis&a yang bekera di Bertolini>s, tuuan utamanya mencari penghasilan untuk membiayai kuliah. Dengan demikian, rasa memiliki terhadap perusahaan sangatlah kecil, atau bahkan tidak ada. -al ini ditunukkan dengan tidak adanya keinginan dan keberanian dari karya&an yang mengetahui adanya kecurangan dalam perusahaan untuk mengungkapkannya kepada manaemen perusahaan.
b.
Sistem pengendalian pada perusahaan masih sangat lemah. -al ini diketahui dari adanya penyusutan umlah persediaan barang yang tidak &aar, yang tidak segera diketahui oleh manaemen. -al ini menunukkan bah&a pengendalian persediaan barang pada perusahaan serta pengendalian pendapatan masih sangat lemah. Dimana persediaan barang yang berkurang tidak seimbang dengan umlah barang yang terual.
c.
Pihak manaemen perusahaan kurang tanggap terhadap permasalahan yang ada. Dimana ditunukkan dengan adanya rumor pencurian oleh karya&an, bahkan sudah diketahui pula modusnya, namun tidak segera ditindaklanuti oleh pihak manaemen. =amun, setelah mendapat surat kaleng, barulah manaemen mulai bertindak. Sikap kehati#hatian manaemen tersebut mengakibatkan manaemen kurang peka terhadap permasalahan dalam perusahaan.
P/MBAASA
a. Bila berada dalam situasi seperti yang dialami oleh SuIette Cashington $SC% , maka hal yang akan dilakukan adalah segera melaporkan kepada manaemen dan supervisor yang bertindak sebagai asisten manaer toko. Karena pencurian terhadap persediaan yang teradi adalah material umlahnya. Semakin cepat pencurian tersebut diketahui, akan semakin cepat pula pengendalian internal diperbaiki dan aktiva perusahaan diamankan. 1ika hal tersebut dibiarkan dan tidak dilaporkan maka lama kelamaan akan dapat menyebabkan kerugian. b. Sangat tepat apabila SuIette Cashington $SC% segera melaporkan pencurian tersebut kepada manaer toko. -al itu bukan merupakan hal yang tidak etis, namun merupakan tindakan dalam rangka menaga etika pro!esional seorang pega&ai terhadap perusahaan dimana ia bekera selain itu agar going concern perusahaan tetap teraga. -endaknya karya&an loyal terhadap perusahaan atau tempat dimana dia bekera. Dalam etika pro!esional terdapat prinsip#pinsip yaitu tanggung a&ab, kepentingan publik, integritas, obektivitas dan independensi, kecermatan dan keseksamaan, lingkup dan si!at asa. c. Bagian Accounting mempunyai tanggung a&ab besar karena berhubungan dengan keuangan dimana dia bertugas untuk mencatat, mengidenti!ikasi sampai dengan melaporkannya. 0leh karena itu
hendaknya
haruslah orang
yang
uur
dan
bertanggunga&ab agar tidak melanggar etika atau teradi manipulasi terhadap laporan
keuangan perusahaan sehingga kredibilitas perusahaan dapat tetap teraga. Dalam sebuah perusahaan accounting akan menyusun neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal dan arus kas. Dimana nantinya laporan keuangan tersebut akan dipublikasikan dan digunakan oleh pengguna laporan keuangan yaitu manaemen, karya&an, bank, kreditur, investor, pemerintah dll. d. Bertolini mempunyai pengendalian intern yg kurang baik. Seharusnya : - Ada pencatatan terhadap keluar masuknya persediaan - Penyimpanan persediaan dan penggunaan gudang atau ruang yang terkunci dengan akses yang terbatas pada orang#orang yang diberi otorisasi saa merupakan hal yang penting dalam melindungi aktiva dan untuk meminimalkan
-
teradinya pencurian. Seharusnya dilakukan perhitungan persediaan dan pengecekan umlah barang di setiap
hari
atau
setiap
minggu
$secara
periodik%
yang
independen,
pembandingannya dengan catatan tentang umlah dan kepemilikan. -al itu dilakukan agar ika teradi ketidaksesuaian antara kuantitas pesediaan yang tercatat dengan kuantitas yang ada ditangan $teradi kehilangan inventori% dapat
-
terdeteksi sedini mungkin. Komputer mengecek kesesuaian antara catatan tambahan dan akun#akun pengendali karena nilai yang tercatat persediaan dalam buku besar pembantu atau !ile induk mungkin tidak sesuai dengan akun#akun pengendali $untuk menaga
-
kebenaran saldo persediaan% Di adakannya 7nspeksi kondisi persediaan secara periodik, laporan aktivitas persediaan periodik untuk menelaah kinera manaemen. -al ini dilakukan untuk
-
menghindari pencatatan persediaan dengan umlah yang melebihi nilai pasar )ingkat manaemen yang ber&enang memantau tingkat produksi, biaya produksi dan ke&aaran tingkat persediaan dibandingkan dengan volume penualan. -al ini perlu dilakukan karena manaemen mungkin tidak bertanggunga&ab atas sumberdaya persediaan sehingga menimbulkan berbagai salah sai dalam laporan
-
keuangan Proteksi terhadap barang dalam proses dapat dilakukan dengan menga&asi daerah produksi oleh penyelia dan petugas keamanan perusahaan, pemberian label pada barang dan penggunaan tiket perpindahan bernomor urut untuk mengendalikan perpindahan barang dalam proses di sekitar perusahaan