ama: Annisa urramdhani 3 4' : A A0 0101000 *elas : eguler eguler 2010 I.
II.
Zat aktif Bentuk zat aktif Jumlah produksi
: Atenolol : Senyawa murni : 500.000 tablet
Monogra Zat aktif Atenolol
Pemerian
: Serbuk putih atau hampir putih;
tidak berbau atau hampir tidak berbau. Kelarutan : Agak sukar larut dalam air; larut
III.
dalam etanol mutlak; praktis tidak larut dalam eter. eter. 0 0 Suhu lebur : 152 sampai 155 Penimpanan : Dalam wadah tertutup rapat ( FI edisi IV hal. 113 ) !ormula ! Atenolol 50 mg A"i#el p$ 102 %s Amylum 5& 'g(s 'g(ste tear arat at 1& )alk )alk 2& Metode 'enggunakan metode *empa +angsung
I".
Monogra Zat tambahan A#i$el p% &'(
Pemerian
: serbuk putih, tidak berbau
)umus Molekul
: -/$105n
Bobot Molekul
: 6 7100
Kelarutan
: praktis tidak larut dalam air,
larutan asam, pelarut organik dan a$ 5& Kegunaan
: pengisi dan pengikat - 8iller 9
3inder Konsentrasi : 20(0& Stabilitas
: higroskopik
Penimpanan
: dalam wadah tertutup baik,
ditempat seuk dan kering. (handbook of pharmaceutical exipients, hal132. Paul sheske!)
Amlum Madis Pemerian
: tidak berbau dan tidak berasa,
serbuk halus dan putih Kelarutan
: praktis tidak larut dalam etanol
dingin 5& dan air dingin. BJ ruah
: 0,2 gram!#m7
BJ mampat
: 0,/5 gram!#m7
*++
: material bersi=at inert
Konsentrasi : 7 9 15 & Kegunaan
: pengisi
Penimpanan
: dalam wadah tertutup baik,
ditempat seuk dan kering -handbook of pharmaceutical excipient hal "#3 Mg,stearat 7/$>0'g< Pemerian
3' ? 51,2> : serbuk halus, putih; bau lemah
khas; mudah melekat di kulit; bebas dari butiran Kelarutan : tidak larut dalam air, dalam etanol, dan dalam eter -ensitas : 1,07 9 1,0 g!#m7.
*++
: Dengan asam kuat, garam 9 garam besi
dan hindari pen#ampuran dengan oksidator kuat Sifat aliran : Sulit mengalir, bubuk kohesi=. +itik leleh : ,5@ . Konsentrasi : 0,25 9 5,0 & Kegunaan : lubrikan!peli#in Penimpanan
: disimpan pada wadah seuk, kering,
tertutup. (FI $disi IV, hal %1%) +alk Pemerian
: serbuk sangat halus, putih sampai
putih abu(abu, tidak berbau. +angsung melekat pada kulit, lembut disentuh. Kegunaan
: anti#aking agent, glidan, pengisi tablet
dan kapsul, lubrikan tablet dan kapsul. Aplikasi dalam )eknologi atau 8ormulasi 8armaseutikal : digunakan pada sediaan oral padat sebagai lubrikan dan pengisi. 4emakaian :
lidan dan lubrikan tablet : 1(10& 4engisi tablet dan kapsul : 5(70& Kelarutan
: praktis tidak larut dalam larutan
asam dan alkali, larutan organik, dan air. p%
: /,5 9 10 untuk larutan dispersi 20& b!"
Kekerasan
: 1 ( 1,5
%igroskopisitas
: tal# tidak mengabsorpsi seumlah
air pada suhu 25@ dan kelembaban relati= naik hingga 0&. -istribusi ukuran partikel : ber"ariasi Indeks refraksi
: nD ? 1,5< 9 1,5
ra#itasi spesik : 2,> ( 2, Stabilitas
: stabil, dapat disterilisasi dengan
pemanasan pada 1/0@ selama tidak lebih dari 1 am.
Inkompatibilitas
:
dengan
senyawa
amonium
kuarterner. (&andbook of Pharmaceutical $xcipient, 2nd ed, 1''", hal.%1'.)
".
Alasan pemilihan metode *arena atenolol mempunyai dosis yang ke#il. 4emilihan #ara pembuatan dengan kempa langsung yaitu karena kempa langsung dapat diterapkan pada Bat akti= dengan si=at aliran dan kompresibilitas yang kurang baik asalkan dosis relati= ke#il -si=at tidak dominan dalam masa #etak. leh karena itu pada proses ini dipilih metode kempa langsung karena =ormula yang akan dibuat memiliki konsentrasi Bat akti= dalam umlah yang ke#il sehingga apabila digunakan metode granulasi basah, Bat akti= akan banyak terurai atau terbuang pada #etakan atau pada saat proses pembuatan granul.
o
Alasan pemilihan zat tambahan 3ahan pengisi : a"i#el ph 102, dipilih karena bobot dari Bat akti= pada 1C dosis sedikit untuk dibentuk atau di #etak dan dibuat bulk dan uga tidak memenuhi bobot
o
total tablet. 3ahan pengikat : Amylum, dipilih karena amilum merupakan bahan yang #epat kontak dengan #airan lambung sehingga tablet dapat #epat dihan#urkan dena
o
melepaskan Bat akti=. 3ahan pelin#ir : ( lubrikan: 'g stearat, dipilih karena 'g stearat dapat mengurangi gesekan yang teradi antara pun#h dan die yang dapat menyebabkan tablet yang dihasilkan menadi tidak rata. Selain itu uga dapat ber=ungsi untuk memperbaiki kompaktibilitas dari Bat akti=. ( lidan dan anti adheren : talk, dipilih untuk meningkatkan aliran granul dan uga untuk men#egah
menempelnya tablet pada pun#h atau pada dinding die. "I.
Perhitungan dan Penimbangan )iap tablet Atenolol mengandung Atenolol 50 mg. 3obot tablet yang akan dibuat : 100 mg. umlah tablet Atenolol yang akan dibuat : 500.000 tablet. Entuk tiap tablet: 8ase luar : 7& 'g stearat : 0,01 C 100 mg : 1 mg )alk : 0,02 C 100 mg : 2 mg 8ase dalam
: 100& ( 7& : >& : 0,> C 100 mg : > mg 3ahan(bahan dalam =ase dalam tanpa Bat akti= Atenolol ? > mg( 50 mg ? <> mg 'aka : A"i#el 101 : 5& : 0,5 C <> mg ? <<,/5 mg Amylum maydis : 5& : 0,05 C <> mg ? 2,75 mg Entuk 500.000 tablet 3obot granul teoritis : Atenolol
:
50 mg C 500.000 ? 25.000 g
A"i#el 102
: <<,/5 mg C 500.000 ?22.725 g
Amylum maydis : 2,75 mg C 500.000 ? 1.1>5 g 'g stearat )alk
:
1 mg C 500.000 ?
:
2 mg C 500.000 ? 1.000 g
umlah
?50.000 g
Penimbangan Atenolol
: 22.725 g
Amylum maydis
: 1.1>5 g
)alk "II.
: 25.000 g
A"i#el 102
'g stearat
Prosedur
:
500 g
500 g
: 1.000 g
1. Ditimbang Atenolol dan bahan pembantu sesuai dengan =ormula yang dibuat. 2. Di#ampur semua bahan, ke#uali 'g stearat dan )alk dengan menggunakan alat pen#ampur hingga homogen -F 20 menit 7. Ditambahkan 'g stearat dan )alk, dan diaduk kembali -F 5 menit <. Dikempa langsung hasil #ampuran menadi tablet. 5. Dilakukan e"aluasi terhadap tablet yang telah di#etak. "III. /#aluasi Prosedur /#aluasi A. Massa siap $etak 1. 4enetapan 3obot enis Seati 4enetapan dilakukan dalam piknometer 10ml dengan menambahkan #airan pendispersi yang tidak melarutkan granul atau serbuk. 2. 4enetapan 3obot enis yata, 3obot enis 'ampat, *adar 4emampatan dan 4orositas Sebanyak 100gr -3 granul atau serbuk dimasukkan ke dalam gelas ukur 250ml, di#atat "olumenya -GH. Selanutnya dilakukan pengetukan dengan alat. Golume pada ketukan ke 10, 50 dan 500 diukur, lalu dilakukan pengetukan dengan alat. Golume pada ketukan ke 10, 50 dan 50 diukur, lalu dilakukan perhitungan sebagai berikut: 3 nyata ?
B V ₀ gr!ml
3 mampat ?
B V mampat gr!ml 0
*adar pemampatan ?
V
−Vmampat V ₀
C 100&
( 1− BJ mampat ) 4orositas ?
Bj sejati
C 100&
7. *e#epatan Aliran 1. )imbang beaker glass kosong -H 2. Set skala pada posisi 0
7. <. 5. /.
'asukan granul ke #orong Alat dihidupkan atat waktu alir -t )imbang beaker glass berisi granul -t
>. $itung aliran granul :
Wt −W ₀ t
<. Sudut istirahat 1. Dengan melakukan prosedur yang sama pada prosedur < 2. Diukur tinggi pun#ak taburan granul 7. Ekur diameter lingkaran yang terbentuk dari taburan granul -d?2r <. $itung sudut yang terbentuk dari taburan granul tersebut antara bidang datar dengan tinggi granul tan a ? h!r B. +ablet 1. 4enampilan )ablet diamati se#ara "isual, apakah teradi ketidakhomogenan Bat warna atau tidak, bentuk tablet, permukaan #a#at atau tidak dan bebas dari noda atau bintik(bintik. 3au tablet tidak boleh berubah. 2. *eseragaman ukuran Diambil se#ara a#ak 20 tablet, lalu diukur diameter tebalnya menggunakan angka sorong. 7. *eseragaman bobot Diambil 20 tablet se#ara a#ak lalu ditimbang masing( masing tablet. $itung bobot rata(rata dan penyimpangan terhadap bobot rata(rata. <. *ekerasan tablet Dilakukan menggunakan hardness tester terhadap 10 tablet yang diambil se#ara a#ak. *ekerasan diukur berdasarkan luas permukaan tablet dengan menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg. Satuan kekerasan adalah kg!#m2. Dihitung kekerasan rata(rata dan standar de"iasinya. 5. 8riabilitas Dilakukan dengan menggunakan alat =riabilitor terhadap 10 tablet yang diambil se#ara a#ak. 4arameter yang diui
adalah kerapuhan tablet terhadap bantingan selama waktu tertentu. 8riabilitas dipengaruhi oleh sudut tablet yang kasar, kurang daya ikat serbuk, terlalu banyak serbuk halus, pemakaian bahan yang tidak tepat, massa #etak terlalu kering. 1. Diambil 10 tablet se#ara a#ak 2. )ablet dimasukkan dari debu kemudian ditimbang -0 7. )ablet dimasukkan dalam alat <. Alat dinyalakan selama < menit 5. )ablet dibersihkan dan ditimbang -t )ablet yang bak memiliki =riabilitas kurang dari 1&. f
W ₀−Wt W ₀
C100&
/. 8riksibilitas Dilakukan dengan menggunakan alat Jbriator terhadap 20 tablet yang diambil se#ara a#ak. 4arameter yang diui adalah kerapuhan tablet terhadap gesekan antar tablet selama waktu tertentu. 1. Diambil 10 tablet se#ara a#ak 2. )ablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang -0 7. )ablet dimasukkan dalam alat <. Alat dinyalakan selama < menit 5. )ablet dibersihkan dan ditimbang -t f
W ₀−Wt W ₀
C100&
>. Ei waktu han#ur tablet tidak bersalut -8I IG Dimasukkan 1 tablet pada masing(masing tabung dari keranang, dimasukkan 1 #akram pada tiap tabung dan dialankan alat, gunakan air bersuhu 7>K F 2K sebagai media ke#uali dinyatakan menggunakan #airan lain dalam masing(masing monograJ. 4ada akhir batas waktu seperti yang tertera pada monograJ, diangkat keranang dan amati semua tablet: semua tablet harus han#ur sempurna. 3ila 1 tablet atau 2 tablet tidak han#ur sempurna, ulangi penguian dengan / tablet tablet lainnya. I0.
Aspek !armakologi
•
-osis
: $ipertensi : Dosis awal: 50 mg
tablet sehari; dapat ditambah diuretik; ika e=ek tidak nampak selama 1(2 minggu, dosis dinaikkan sampai • •
100 mg sehari. Angina pektoris: 50(100 mg sehari. Indikasi : $ipertensi, Angina pektoris. Kontra Indikasi : Asma, gagal antung yang tidak terkontrol, 4rinBmetalLs angina, bradikardi, hipotensi, si#k sinus syndrome, AG blok deraat dua atau tiga -se#ond( or third( degree AG blo#k, syok kardiogenik, asidosis metabolik, penyakit arteri peri=er yang parah, phaeo#hromo#ytoma -selain penggunaan
•
bersamaan dengan penyekat al=a. /fek samping : Anggota gerak dingin, lelah, gangguan saluran pen#ernaan, bradikardia. (
*adang(kadang : sakit kepala, perubahan suasana hati, pusing, M kemunduran gagal antung.
(
arang : gangguan tidur, kebotakan, trombositopenia, purpura, reksi kulit bentuk psoriasis, eksaserbasi -kambuhnya penyakit atau geala penyakit se#ara mendadak psoriasis, gangguan penglihatan, psikosis, halusinasi, blok antung, hipotensi postural yang mungkin berhubungan dengan sinkope -kehilangan kesadaran sementara karena berkurangnya aliran darah ke otak.
(
*laudikasi intermiten -kompleks geala terdiri atas rasa nyeri pada kaki atau tungkai sewaktu beralan dan sembuh sehabis beristirahat.
(
8enomena aynaud.
(
3ronkhospasme.
( uam dan mata kering, parestesi -gangguan perasaan kulit seperti kesemutan.
•
Mekanisme ker1a
: )erutama memblok reseptor
adrenergik N1. 'enurunkan =rekuensi antung dan #urah antung dan penurunan pelepasan rennin. O=ek bronkokonstriksi kurang dibandng Bat(Bat yang •
berikatan dengan reseptor N2. A-M/ : Adsorbsi F 50 & dosis diabsorbsi setelah pemberian oral. *onsentrasi plasma pun#ak ter#apai dalam 2 ( < am. *elarutan atenolol dalam lemak rendah. -istribusi 'enembus plasenta, terdistribusi dalam ASI dengan konsentrasi lebih tinggi dibandingkan dengan dalam plasma ibu pernah ter#apai. Seumlah ke#il obat menembus sawar otak, dan ikatan dengan plasma protein minimal. ) 1!2 plasma F /(> am. Metabolisme Atenolol tidak atau hanya sedikit dimetabolisme di hepar /kskresi Okskresinya terutama di urin. bat ini dikeluarkan dengan hemodialisa. 2ara penggunaan )ablet Atenolol digunakan se#ara peroral
0.
/tiket dan Kemasan
'ndi(asi "ipe!ten#i$ Angina peto!i# !osis dan )a*a pembe*ian Seca!a o!al "ipe!ten#i : %o#i# a&al: 50 mg tablet #eha!i' dapat ditambah diu!eti' (ia e)e tida nampa #elama 1*2 minggu$ do#i# dinaian #ampai 100 mg #eha!i. Angina peto!i#: 50*100 mg
#eha!i.
ATEBLOKER 3Table t
Komposisi
Setiap tablet mengandung Atenolol 50 mg
Simpan di bawah suhu 30° C Reg. o. !KL"#$$%03&$0A$
-iproduksi oleh4 P+. BAP)I !A)MA 3andung( Indonesia
No. batch : 330152
Exp.date : Otobe! 2015
0I. A+/B5*K/) 0II. A+/6*5*5 0III. Komposisi 0I". Setiap tablet mengandung : 0". Atenolol ....................................................................50 0"I. mg atau 100 mg 0"II. 0"III. !armakologi A+/B5*K/) adalah sebuah agen pemblokiran reseptor 0I0. #ardiosele#ti"e beta(adrenergi# tanpa membran 00. penstabil atau akti"itas simpatomimetik hakiki. Setelah 00I. penggunaan se#ara oral, penyerapan A+/B5*K/) 00II. akan sangat #epat dan konsisten tetapi hanya sekitar 00III. 50&. 4un#ak le"el plasma di#apai antara 2(< am setelah ditelan. 00I". A+/B5*K/) tidak termetanolisme oleh hati dan porsi 00". penyerapan akan se#ara utama akan dieliminasi oleh 00"I. ekskresi renal. leh karena itu, kebebasan dari obat ini 00"II. sangat erat kaitanya dengan =ungsi renal pasien. Dan 00"III. akumulasi akan teradi ketika kebebasan #reatinine 00I0. atuh di bawah 75 m+!menit. O=ek beta(blo#king dari A+/B5*K/) akan mun#ul 000. dalam 1 am setelah penggunaan. O=eknya maksimal 000I. sekitar 2(< am, dan akan tetap ada setidak(tidaknya 2< 000II. am. 000III. Diberikan dalam dosis satu kali sehari, A+/B5*K/) 000I". adalah agen antihypertensi"e yang e=ekti= untuk 000". mengurangi tekanan darah dalam 2< am. 'eningkatkan dosis diatas 100 mg satu kali sehari tidak 000"I. berkaitan dengan peningkatan e=ek antihypertensi"e. 000"II. Dalam kombinasi dengan thiaBide diureti#s, e=ek 000"III.antihypertensi"e dari kombinasi tersebut akan 000I0. bertambah. *ombinasi dengan methyidopa, hydralaBine atau 05. praBosin menghasilkan penurunan tekanan darah yang lebih besar dibandingkan dengan agen single. 4enggunaan A+/B5*K/) dalam angka waktu panang tidak menunukan penge#ilan e=ek antihypertensi"e. I6-IKASI $ipertensi, Angina pektoris. K*6+)AI6-IKASI Asma, gagal antung yang tidak terkontrol, 4rinBmetalLs angina, bradikardi, hipotensi, si#k sinus syndrome, AG blok deraat dua atau tiga -se#ond( or third( degree AG blo#k, syok kardiogenik, asidosis metabolik, penyakit arteri peri=er yang parah, phaeo#hromo#ytoma -selain penggunaan bersamaan dengan penyekat al=a. -*SIS $ipertensi : Dosis awal: 50 mg tablet sehari; dapat ditambah diuretik; ika e=ek tidak nampak selama 1(2 minggu, dosis dinaikkan sampai 100 mg sehari. Angina pektoris: 50(100 mg sehari. Simpan di ba7ah suhu 8'9 2 %A):S -/6A6 )/S/P -*K+/) P+ BAP)I !A)MA Bandung,Indonesia
05I. -aftar pustaka P+II. Anonim. 1>. Farmakope Indonesia edisi III. Departemen *esehatan epublik Indonesia. akarta. P+III. Anonim. 15. Farmakope Indonesia edisi IV . Departemen *esehatan epublik Indonesia. akarta. P+IG. Anonim. 1<. &andbook of Pharmaceutical excipients. $disi II. +ondon: )he 4harma#euti#al 4ress Department o= 4harma#euti#al S#ien#es. P+G. Anonim. 2010. I* Indonesia +olume "%. 4). IS8I 4enerbitan. akarta. P+GI. )ay, )an $oan dan aharda, *irana.200>. *bat *bat Pentin-. Odisi keenam. OleC 'edia *omputindo. akarta. P+GII. http:!!epharma#y.#ybermoslem.net!Q p?kontenMplh?generike%Msub?25 P+GIII.http:!!publi#healthnote.blogspot.#om!2012!07!ateno lol.html P+IP. +. +I. +II.