ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN POST PARTUM 8 JAM DI RUANG CAMELIA RSUD KABUPATEN BEKASI
OLEH : NAMA
: ABU LUTPI HOLIKIN HOLIKIN
NIM
: 0432950316044
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) BANI SALEH TAHUN AKADEMIK 2016/2017 SI KEPERAWATAN
LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM (NIFAS) A. Konsep Dasar Penyakit
1. Definisi Masa nifas atau puerperium adalah dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Hadijono,2008:356) Periode pascapartum (puerperium) ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal s ebelum hamil (Bobak,2004:492) Post partum (nifas) secara harafiah adalah sebagai masa persalinan dan segera setelah kelahiran, masa pada waktu saluran reproduktif kembali ke keadaan semula (tidak hamil). (William,1995) Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama 6 minggu (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,2002) 2. Etiologi Etiologi post partum dibagi 2: a.
etiologi post partum dini
1) atonia uteri 2) laserasi jalan lahir;robekan jalan lahir 3) hematoma b. etiologi post partum lambat 1) tertinggalnya sebagian plasenta 2) subinvolusi di daerah insersi plasenta 3) dari luka bekas secsio sesaria 3. Fisiologi a.
involusi rahim:terjadi karena masing2 sel menjadi lebih kecil, yang disebabkan karena adanya proses autolysis,dimana zat protein dinding rahim dipecah diabsorbsi dan kemudian dibuang melalui air kencing.
b. inovasi tempat plasenta;setelah persalinan tempat plasenta merupakan tempat permukaan kasar tidak rata kira2 sebesar telapak tangan,dengan cepat luka ini mengecil pada akhir minggu kedua,hanya sebesar 3-4cm dan pada akhir nifas 1-2cm.
c. perubahan pada serviks dan vagina;pada serviks terbentuk sel2 otot terbaru,karena adanya kontraksi dan retraksi,vagina teregang pada waktu persalinan namun lambat laun akan mencapai ukuran yang normal. d. perubahan pembuluh darah rahim;dalam kehamilan uterus mempunyai pembuluh2 darah yang besar,tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan bagi peredaran darah yang banyak,maka arteri tersebut harus mengecil lagi saat nifas. e.
dinding perut dan peritoneum;setelah persalinan dinding perut menjadi longgar karena teregang begitu lama,tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu.
f.
saluran kencing;dinding kandung kemih terlihat edema, sehingga menimbulkan obstruksi dan menyebabkan retensi urine,dilatasi ureter dan pyelum kembali normal dalam 2minggu.
g.
laktasi;keadaan buah dada pada dua hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan pada waktu ini .buah dada belum mengandung susu melainkan colostrum.colostrum adalah cairan kuning yang mengandung banyak protein dan garam.
4. Klasifikasi Masa nifas dibagi dalam 3 periode yaitu : a.
Puerperium dini adalah kondisi kepulihan dimana se orang ibu sudah diperbolehkan berdiri dan berjalan
b. Puerperium Intermedial adalah kondisi kepulihan organ genital secara menyeluruh dengan lama 6-8 minggu c.
Remote Puerperium waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila saat hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi. Waktu yang diperlukan untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan ataupun tahunan.
5. Gejala Klinis (Fisiologi Nifas) Pada masa puerperium atau nifas tampak perubahan dari alat – alat / organ reproduksi yaitu : a.
Sistem Reproduksi
1) Uterus Secara berangsur-angsur, kondisi uterus akan membaik dengan pengecilan ukuran (involusi) dari uterus itu sendiri. Adapun tinggi fundus uteri (TFU) post partum menurut masa involusi :
Tabel 1. TFU menurut masa involusi INVOLUSI
TFU
BERAT UTERUS
Bayi lahir
Setinggi pusat
1000 gram
Placenta lahir
2
cm di bawah umbilicus dengan
1000
gram
2) Vagina
Perineum
promontorium sakralis Pertengahan antara umbilikus dan
04:493)
dan
bagian fundus bersandar pada
1 minggu
(Bobak,20
Pada
500 gram post
simfisis pubis 2 minggu
Tidak teraba di atas simfisis
350 gram
6 minggu
Bertambah kecil
50-60 gram
partum terdapat lochia
yaitu cairan/sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina. Macam – macam lochia : a) Lochia rubra: berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban, terjadi selama 2 hari pasca persalinan b) Lochia Sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, terjadi hari ke 3 – 7 pasca persalinan c) Lochia serosa: Keluar cairan tidak berisi darah berwarna kuning. Terjadi hari ke 7 – 14 hari pasca persalinan d) Lochia alba: Cairan putih setelah 2 minggu pasca persalinan 3) Payudara Pada masa nifas akan timbul masa laktasi akibat pengaruh hormon laktogen (prolaktin) terhadap kelenjar payudara. Kolostrum diproduksi mulai di akhir masa kehamilan sampai hari ke 3-5 post partum dimana kolostrum mengandung lebih banyak protein dan mineral teta pi gula dan lemak lebih sedikit. Produksi ASI akan meningkat saat bayi menetek pada ibunya karena menetek merupakan suatu rangsangan terhadap peningkatan produksi ASI. Makin sering menetek, maka ASI akan makin banyak diproduksi. b. Sistem Pencernaan 1) Nafsu Makan Setelah benar-benar pulih analgesia, anesthesia, dan keletihan, kebanyakan ibu merasa sangat lapar. Permintaan untuk memperoleh makanan dua kali dari jumlah biasa dikonsumsi diserta konsumsi camilan yang sering ditemukan.
2) Motilitas Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap s elamawaktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan ansthesia bisa memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal. 3) Defekasi Ibu sering kali sudah menduga nyeri saat defeksi karena nyeri yang dirasakannya diperineum akibat episiotomi, laserasi, hemorid. Kebiasan buang air yang teratur perlu dicapai kembali setelah tonus usus kembali normal. c.
Sistem Perkemihan
1) Uretra dan kandung kemih Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung kemih selama proses mel ahirkan, yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding kandung kemih dapat mengalami hiperemis dan edema, seringkali diserti daerah-daerah kecil hemoragi. d. Sistem Integumen Hiperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya setelah bayi lahir. Kulit yang meregang pada payudara,abdomen, paha, dan panggul mungkin memudar tetapi tidak hilang seluruhnya. 3. Patofisiologi Adanya proses persalinan ↓
Robekan jalan lahir ↓
Discontuinitas jaringan ↓
implus/penekanan pada syaraf nyeri ↓
cortex cerebri ↓
dipersepsikan nyeri ↓
gangguan rassa nyaman nyeri
4.
Pemeriksaan penunjang
a.
Darah lengkap ( Hb, Ht, Leukosit, trombosit )
b. Urine lengkap 8. Komplikasi a.
Pembengkakan payudara
b. Mastitis (peradangan pada payudara) c.
Endometritis (peradangan pada endometrium)
d. Post partum blues e.
Infeksi puerperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri, kemerahan pada jaringan terinfeksi atau pengeluran cairan berbau dari jalan lahir selam persalinan atau sesudah persalinan.
5. Penatalaksanaan Medis a.
Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
b. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri c.
Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, pemberian informasi tentang senam nifas.
d. Hari ke- 2 : mulai latihan duduk e.
Hari ke- 3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
DAFTAR PUSTAKA Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta : EGC Carpenito, L.J. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta Carpenito, L. J. 1998. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi 6. EGC. Jakarta Doengoes, E. Marilyn. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC. Jakarta Hadijono, Soerjo. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Bina Pustaka http://www. Us elsevierhealth. com. Nursing diagnoses. Outcomes and interventions NANDA. 2001. Nursing Diagnoses: Definitions & Classification. Philadelphia Sarwono, P. 1994. Ilmu Kebidanan. Balai Penerbit UI. Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN POST PARTUM 8 JAM
Asuhan Keperawatan Pada : Ny. M Dengan Diagnosa Medis
: Post Partum
DiRuagan
: Camelia
Tanggal
: 11 Agustus 2017
A. Pengkajian 1. Data Demografi Nama klien
: Ny. M
Umur klien
: 36 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: IRT
Nama suami
: Tn. K
Umur suami
: 41 tahun
Status perkawinan
: Kawin
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Tanggal masuk RS
: 09 Agustus 2017
Tgl Pengkajian
: 11 Agustus 2017
2. Keluhan Utama Saat Ini Ibu menyatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk duduk dan berjalan. 3. Riwayat Penyakit Dahulu Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat hingga harus ke rumah sakit. 6. Keadaan Psikologis Ibu Ibu merasa baik-baik saja, senang bayinya lahir dengan selamat tanpa masalah mengingat usia kehamilannya lebih dari 9 bulan (45 minggu).
7. Riwayat Penyakit Keluarga Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi, gula, atau penyakit menurun lainnya. Juga tidak ada yang menderita penyakit menular.
8. Riwayat Ginekologi Ibu setelah melahirkan anak pertama melakukan KB Suntik. 9. Riwayat Obstetri Ibu P3A0 , anak pertama laki-laki usia 15 tahun, anak kedua usia 6 tahun.
10. Review of System dan Pemeriksaan Fisik a.
Penampilan umum : Ibu tampak rapi, terlihat lelah, berjalan dengan bantuan dan tertatihtatih.
b.
Berat badan
c.
Tinggi badan
: 70 Kg. : 160 Cm.
d. Tanda-tanda vital : TD: 110/70 mmHg , N: 88 kali/menit, R: 24 kali/menit, S: 37,3 oC. No. Komponen
Review of System
Pemeriksaan Fisik
1.
Kulit, rambut,
Ibu mengatakan setelah
Kulit bersih, turgor kulit baik,
kuku
melahirkan langsung
lembab, rambut bersih tidak
dimandikan oleh bidan,
rontok, kuku rapi dan pendek.
kuku sudah dipotong sejak dari rumah. Tidak ada keluhan. 2.
Kepala dan leher
Ibu mengatakan tadi pagi sudah
mencuci
Ekspresi wajah merintih ketika
muka bergerak atau duduk. Tampak
sekalian mandi, tidak ada lelah. keluhan.
Tidak ada oedema, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, penglihatan normal, kelenjar tiroid tidak membesar, kelenjar limfe tidak teraba, vena jugularis tidak meningkat, tidak terdapat bekas operasi.
3.
Telinga
Tidak ada keluhan.
Bersih, discharge tidak ada, pendengaran normal.
4.
Mulut,
Tidak ada keluhan.
Bersih, tidak terdapat karies
tenggorokan,
gigi,
tidak
ada
stomatitis,
hidung
sekret hidung bersih, tidak memakai alat bantu, fungsi baik.
5.
Thoraks dan paru-
Tidak ada keluhan.
Simetris kanan-kiri, tidak ada
paru
ketinggalan gerak, paru dalam batas normal, tidak terdengar suara nafas tambahan.
6.
Payudara
Ibu mengatakan air susu
Lunak, puting susu menonjol
sudah
keluar, ASI sudah keluar.
keluar
dan
akan
menyusui bayinya setelah istirahat. 7.
Jantung
Tidak ada keluhan.
Tidak membesar, ictus kordis pada ICS ke 5, tidak ada bising jantung.
8.
Abdomen
Ibu
mengatakan
terasa
perut
mual-mual
Terdapat
dan tinggi
seperti dipelintir.
striae
fundus
gravidarum, uteri
2
jari
dibawah pusat, teraba lunak, peristaltik positif agak lemah.
9.
Genetalia
Ibu mengatakan nyeri pada
Lochia
jumlahnya
sedang,
daerah kemaluan terutama warna merah gelap, terdapat jika untuk bergerak dan bekuan kecil. duduk, nyeri tajam, perih, lokasi
pada
perineum,
daerah
nyeri
sedang
menyatakan
sudah
skala 6. Ibu
buang air kecil 1 kali. 10.
Anus dan rektum
Ibu mengatakan buang air
Terdapat
ruptur
perineum
besar tadi malam sebelum
dengan jahitan luar 1 jenis
melahirkan, setelah
Zide. Luka tampak basah.
melahirkan sampai sekarang belum. 11.
Musculoskeletal
Tidak ada keluhan.
Refleks
positif,,
tidak
ada
varises, tidak terjadi oedema, tanda-tanda REEDA negatif, kekuatan otot 5, ROM normal. 11. Riwayat Kesehatan No.
1.
Komponen
Hasil
Pola persepsi
Ibu mengatakan bayi ini merupakan anak kedua, anak
kesehatan-
pertamanya dulu juga dilahirkan di Sardjito, jadi ibu
pemeliharaan
merasa yakin atas kemampuannya untuk merawat
kesehatan
bayinya ini.
Selama ini ibu rajin memeriksakan diri ke dokter kandungan, jika merasa tidak enak badan juga langsung ke Puskesmas atau dokter praktek. 2.
Pola nutrisi-
Ibu makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas perhari,
metabolisme
selama hamil muda merasa mual muntah tapi semakin bertambah usia kehamilan gejala semakin hilang. Sekarang ibu sudah mulai makan makanan kecil yang dibawa oleh suaminya.
3.
Pola aktifitas-latihan
Selama hamil ibu sering jalan-jalan bersama suami dan aktivitas sehari-hari apat dilakukan mandiri, sekarang ibu merasa lelah dan ingin tidur, juga tampak berhatihati ketika bergerak di tempat tidur. Ibu tidak mampu masuk dan keluar dari kamar mandi sehingga
aktivitas
kebersihan
diri
dibantu
oleh
keluarga. 4.
Pola eliminasi
Biasanya ibu bab 1-2 kali sehari dengan konsistensi lunak dan bak 6-8 kali sehari selama hamil. Setelah melahirkan bab belum sedangkan bak 1 kali tadi pagi.
5.
Pola isitirahat-tidur
Selama hamil istirahat/tidur tidak ada gangguan, tidur
siang selama 2 jam dan malam tidur jam 21.00 WIB dan bangun pagi jam 04.30 WIB. Semalam ibu tiak dapat tidur karena dalam proses persalinan, baru setelah bayi lahir dan ibu dimandikan dapat tidur sebentar. 6.
Pola persepsi-kognitif
Ibu
mengatakan
merasa
sakit
pada
daerah
kemaluan. Ibu juga mengatakan bahwa kehamilan yang sekarang ini tidak disengaja karena gagalnya IUD, tetapi ibu dan suaminya merasa senang juga dengan kehadiran anak yang kedua ini. 7.
Pola persepsi
Ibu sangat kooperatif terhadap tindakan keperawatan
terhadap diri
yang diberikan dan meyakini bahwa semua tindakan itu adalah untuk mempercepat menolong diri dan ba yinya.
8.
Pola hubungan-peran
Orang terdekat adalah suaminya dan ibunya yang selalu mendampingi. Ibu mengatakan selama ini hubungan antar anggota keluarga dan masyarakat sekitar baik baik saja.
9.
Pola seksualitas-
Selama hamil sudah ada kesepakatan dengan suami
reproduksi
untuk mengurangi frekwensi hubungan seksual. Tidak ada gangguan dalam melakukan akttifitas tersebut, juga tidak terjadi kontak bleeding.
10.
Pola stress-koping
Ibu berpenampilan rapi, berbicara pelan-pelan, dan selalu minta pertimbangan suami atau ibunya jika ada masalah atau harus mengambil keputusan.
11.
Pola kepercayaan-
Ibu berasal dari suku jawa dan beragama Islam
nilai-nilai
sehingga kebudayaan yang umum di masyarakat masih dilakukan seperti tujuh bulanan dan selamatan. Ibu merasa sangat bersyukur bayinya dapat lahir selamat mengingat usia kehamilan yang mundur.
14. Pemeriksaan Laboratorium atau Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lainnya Tanggal dan Jenis
Hasil pemeriksaan dan
Pemeriksaan
Nilai Normal
Interpretasi
Tanggal 09-08-2017 Lab. Darah : HB
11,1
Leukosit
12,300
Eritrosit
3,7
Hematokrit
32,8 200
Trombosit Golongan Darah
A/Rh (+)
Tanggal 11-08-2017 Lab. Darah : HB Leukosit Eritrosit
11,2
Naik
18,400
Naik
3,7
Tetap
15. Terapi Medis yang Diberikan Tanggal
Jenis Terapi
Rute
Dosis
Indikasi Terapi
Terapi
11/08/2017 Cefadroxil Asam
Oral
3 x 500 Mg
Antibiotik (mencegah
Oral
3 x 500 Mg
infeksi)
Mefenamat
Analgetik (mengurangi
SF
Oral
2 x 1 tab.
nyeri)
B-Complex
Oral
2 x 1 tab.
Vitamin
16. Analisa Data Data
Penyebab
Agen injuri fisik
DS:
Ibu
Masalah
mengatakan
nyeri
pada
daerah
Nyeri akut
Kontraksi uterus
kemaluan terutama jika untuk bergerak dan duduk, nyeri tajam, perih, lokasi pada daerah perineum, nyeri sedang skala 6. Ibu mengatakan perut terasa mual-mual dan seperti dipelintir. DO:
Tampak berhati-hati ketika bergerak di tempat tidur. Ekspresi wajah merintih ketika bergerak atau duduk. Tanda-tanda vital : TD: 110/80 mmHg , N: 84 kali/menit, R: 24 kali/menit, S: 36,5 oC. Faktor risiko:
DS:
Ibu
mengatakan
terdapat
luka
di
Risiko infeksi
Trauma jaringan
kemaluannya dan rasanya sakit.
Tidak adekuatnya
DO:
pertahanan
Terdapat ruptur perineum derajat I dengan
sekunder tubuh
jahitan luar 1 Zide. Luka tampak basah. Lb. Darah (3-11-2004): HB: 9,9 AL: 13,3 HCT: 30 DS:
Anaknya
Ibu mengatakan merasa cemas tentang
kelainan
anaknya
kongenital
DO:
Ibu tampak cemas
ada
Kecemasan
4. Diagnosa Keperawatan Sesuai dengan prioritas diagnosa yang muncul adalah: a. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri fisik, Kontraksi uterus. b.
Risiko infeksi berhubungan dengan Faktor risiko: Trauma jaringan, Tidak adekuatnya pertahanan sekunder tubuh.
c.
Kecemasan berhubungan dengan bayi dirawat terpisah