ASUHAN KEPERAWATAN INTRACEREBRAL HEMORHAGE (ICH) I. Konsep Dasar Meds A. De!ns Perdarahan intracerebral adalah perdarahan yang terjadi pada jaringan otak biasanya akibat robekan pembuluh darah yang ada dalam jaringan otak. Secara klinis ditandai dengan adanya penurunan kesadaran yang kadang-kadang disertai lateralisasi, pada pemeriksaan CT Scan didapatkan adanya daerah hiperdens yang indikasi dilakukan operasi jika Single, Diameter lebih dari 3 cm, Perifer, danya danya pergeseran garis tengah. tengah . !ntra !ntra Cerebr Cerebral al "ematom "ematom adalah adalah perdar perdarahan ahan kedalam kedalam subst substans ansii otak." otak."emo emorra rragi gi ini biasanya terjadi dimana tekanan mendesak kepala sampai daerah kecil dapat terjadi pada luka tembak ,cidera tumpul. !ntra Cerebral "ematom #!C"$ merupakan koleksi darah focus yang biasanya diakibatkan oleh oleh cidera cidera regang regangan an atau atau robeka robekan n rotasi rotasional onal terhada terhadap p pembul pembuluh uh %pembulu %pembuluh h darah darah dalam dalam jaringan fungsi otak atau kadang kerena cidera tekanan .ukuran hematom ber&ariasi dari beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter dan dapat terjadi pada '- () kasus cidera. !ntra secerebral hematom adalah pendarahan dalam jaringan otak itu sendiri . hal ini dapat timbul pada cidera kepala tertutup yang berat atau cidera kepala terbuka .intraserebral hematom dapat timbul pada penderita strok hemorgik h emorgik akibat melebarnya pembuluh nadi. B. E"o#o$ *tiologi dari !ntra Cerebral "ematom adalah + (. ecelakaan yang menyebabkan trauma kepala '. raktur depresi tulang tengkorak 3. erak akselerasi dan deselerasi tiba-tiba /. Cedera penetrasi peluru 0. 1atuh ). ecelakaan kendaraan bermotor 2. "ipertensi . 4alformasi 4alforma si rteri 5enosa 5enosa 6. neurisma (7. Distrasia darah ((. 8bat ('. 4erokok. C. Pa"o!so#o$ !C" primer biasa terjadi pada kapsul internal dan hematoma meluas kemedial kesubstansi ke labu dalam dan kelateral melalui substansi putih yang relatif aseluler korona radiata. Pembuluh yang ruptur adalah satu dari arteria perforating kecil yang meninggalkan arteria serebral media dekat pangkalnya dikarotid internal dan sering dijelaskan sebagai arteria lentikulostriata. Pemeriksaan postmortem menunjukkan pada arteria perforating pasien hipertensif terdapat banyak dilatasi aneurismal yang sangat kecil yang diduga rupturnya menjadi sumber perdarahan. 9ebih jarang perdarahan terjadi pada fossa posterior yang dimulai pada pons atau hemisfer serebeler. !C" akut sering sering terjad terjadii saat saat atau atau setela setelah h latiha latihan n fisik. fisik. Sekitar Sekitar duapert duapertiga iga akan mengala mengalami mi perburukan neurologis progresif dan sepertiganya dalam defisit maksimal saat datang kerumah
sakit. Penurunan kesadaran terjadi pada )7: dan duapertiganya jatuh kedalam koma. ;yeri kepala dan mual dengan muntah terjadi pada '7-/7: kasus. ejala ini karena peninggian T! akibat akibat perdar perdarahan ahan.. ejang ejang kurang kurang umum umum terjadi terjadi,, sekit sekitar ar 2-(/:. 2-(/:. ejala ejala dan tanda tanda lainny lainnyaa tergantung tergantung ukuran dan lokasi lokasi spesifik spesifik dari bekuan darah. Tanda Tanda khas perdarahan ganglia basal, biasanya putaminal, adalah defisit motor kontralateral dan ga
eriku >erikutt ini strukt struktur ur besert besertaa frekuensi frekuensi kejadiannya+ kejadiannya+ putamen putamen 37-07:, 37-07:, substansi substansi putih subkortikal subkortikal 37:, serebelum serebelum ():, talamus (7-(0:, serta pons 0-(':. rteria yang paling sering menimbulkan perdarahan adalah cabang lentikulostriata lateral dari arteria serebral media yang mencatu pu tamen. !C" merupakan sekitar (7: dari semua strok. Seperti dijelaskan diatas, ia disebabkan oleh perdarahan arterial langsung ke parenkhima otak. ?uptur &askuler dikira terjadi pada aneurisma milier kecil, dijelaskan oleh Charcot dan >ouchard (), dan@atau pada arteria lipohialinotik yang sering tampak pada otopsi pasien dengan hipertensi. 4inoritas kasus P!S kemungkinan disebabkan aneurisma, 54, malformasi ka&ernosa, amiloid serebral, atau tumor. lioblastoma adalah tumor otak primer yang paling sering mengalami perdarahan, sedangkan melanoma, khorio khoriokar karsin sinoma oma dan iperne ipernefro froma ma adalah adalah tumor tumor metast metastati atik k yang yang terser tersering ing menimb menimbulk ulkan an perdarahan. ematian akibat !C" sekitar 07: dengan 3@/ pasien yang hidup, tetap dengan defisit neurologis nyata. Penelitian memperlihatkan bah=a prognosis terutama tergantung pada derajat klinis saat pasien masuk, lokasi serta ukuran perdarahan. Pasien sadar tentu lebih baik dari pada pasien koma. Penelitian DiAon (6/ memperlihat memperlihatkan kan bah=a satu-satuny satu-satunyaa prediktor prediktor terpenting atas outcome adalah Skala oma lasgo=. Pasien dengan hematoma lober superfisial cenderung lebih baik dari perdarahan perdarahan batang otak yang lebih dalam. Perluasan Perluasan klot ke sistema sistema &entrikuler &entrikuler memper memperbur buruk uk outcom outcome. e. Pasien Pasien dengan dengan perdar perdarahan ahan dengan dengan diamet diameter er lebih lebih dari dari 3 cm atau atau &olumenya lebih dari 07 sk, lebih buruk. Pasien dengan kondisi medis buruk dan yang berusia 27 tahun atau lebih cenderung mempunyai outcome buruk.
D. Man!es"as K#ns !ntracerebral hemorrhage mulai dengan tiba-tiba. Dalam sekitar setengah orang, hal itu dia=ali dengan sakit kepala berat, seringkali selama aktifitas. 4eskipun begitu, pada orang tua, sakit kepala kemungkinan ringan atau tidak ada. Dugaan gejala terbentuknya disfungsi otak dan menjadi memburuk sebagaimana peluasan pendarahaan. >eberapa gejala, seperti lemah, lumpuh, kehilangan perasa, dan mati rasa, seringkali mempengaruhi hanya salah satu bagian tubuh. orang kemungkinan tidak bisa berbicara atau menjadi pusing. Penglih Penglihata atan n kemungk kemungkina inan n tergan terganggu ggu atau atau hilang. hilang. 4ata 4ata bisa bisa di ujung ujung perint perintah ah yang yang berbeda atau menjadi lumpuh. Pupil bisa menjadi tidak normal besar atau kecil. 4ual, muntah, serangan, dan kehilangan kesadaran adalah biasa dan bisa terjadi di dalam hitungan detik sampai menit.
4enurut Cor=in '777 manifestasi klinik dari dari !ntra cerebral "ematom yaitu + (. esadar esadaran an mungkin mungkin akan segera segera hilang, hilang, atau bertah bertahap ap seirin seiring g dengan dengan membesa membesarny rnyaa hematom. '. Pola pernapasaan dapat secara progresif menjadi abnormal 3. ?espon pupil mungkin lenyap atau menjadi abnormal /. Dapat timbul muntah-muntah akibat peningkatan tekanan intra cranium 0. Perubahan Perubahan perilaku perilaku kognitif kognitif dan perubahan perubahan fisik fisik pada berbicara berbicara dan gerakan gerakan motorik motorik dapat timbul segera atau secara lambat ). ;yeri kepala kepala dapat muncul muncul segera segera atau bertahap bertahap seiring seiring dengan dengan peningkatan peningkatan tekanan tekanan intra intra kranium. E. Pena"a#a%sanaan Meds Pendarahan Pendarahan intracerebr intracerebral al lebih mungkin menjadi menjadi fatal dibandingkan dibandingkan stroke stroke ischemic. ischemic. Pendarahan tersebut biasanya besar dan catastrophic, khususnya pada orang yang mengalami tekanan darah tinggi yang kronis. 9ebih dari setengah orang yang mengalami pendarahan besar mening meninggal gal dalam dalam beberap beberapaa hari. hari. 4ereka 4ereka yang yang bertah bertahan an hidup hidup biasan biasanya ya kembal kembalii sadar sadar dan beberapa fungsi otak bersamaan dengan =aktu. 4eskipun begitu, kebanyakan tidak sembuh seluruhnya fungsi otak yang hilang. Pengobatan pada pendarahan intracerebral berbeda dari stroke ischemic. nticoagulant #seperti heparin heparin dan =arfarin$, =arfarin$, obat-obatan trombolitik, trombolitik, dan obat-obatan obat-obatan antiplatele antiplatelett #seperti #seperti aspirin$ aspirin$ tidak tidak diberi diberikan kan karena karena membuat membuat pendar pendaraha ahan n makin makin buruk. buruk. 1ika 1ika orang orang yang yang menggun menggunaka akan n antikoagulan mengalami stroke yang mengeluarkan darah, mereka bisa memerlukan pengobatan yang membantu penggumpalan darah seperti + (. 5itamin 5itamin , biasanya diberikan secara infuse '. Transfusi atau platelet 3. Transfus Transfusii darah yang telah telah mempunyai mempunyai sel darah darah dan pengangkatan pengangkatan platelet platelet #plasma #plasma segar segar yang dibekukan$ /. Pemberi Pemberian an infus pada produk produk sintet sintetis is yang serupa serupa pada pada protei protein n di dalam darah yang membantu darah untuk menggumpal #faktor penggumpalan$ 0. 8peras 8perasii untuk untuk mengang mengangkat kat penumpuka penumpukan n darah darah dan menghilan menghilangkan gkan tekanan tekanan di dalam dalam tengkorak, bahkan jika hal itu bisa menyelamatkan hidup, jarang dilakukan karena operasi itu sendiri bisa merusak otak.
Cor=in #'777$ menyebutkan penatalaksanaan untuk !ntra Cerebral "ematom adalah sebagai berikut + (. 8bser&asi dan tirah baring terlalu lama '. 4ungkin diperlukan ligasi pembuluh yang pecah dan e&akuasi hematom secara bedah 3. 4ungkin diperlukan &entilasi mekanis /. Bntuk cedera terbuka diperlukan antibiotiok 0. 4etode-metode untuk menurunkan tekanan intra kranium termasuk pemberian diuretik dan obat anti inflamasi ). Pemeriksaan 9aboratorium seperti + CT-Scan, ThoraA foto, dan laboratorium lainnya yang menunjang.
II. Konsep As&'an Keperaa"an A. Pen$%aan Pengkajian merupakan tahap a=al dan landasan proses kepera=atan untuk mengenal masalah klien, agar dapat memberi arah kepada tindakan kepera=atan. Tahap pengkajian terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pengumpulan data, pengelompokkan data dan perumusan diagnosis kepera=atan. a. Pengumpulan data Pengumpulan data adalah mengumpulkan informasi tentang status kesehatan klien yang menyeluruh mengenai fisik, psikologis, sosial budaya, spiritual, kognitif, tingkat perkembangan, status ekonomi, kemampuan fungsi dan gaya hidup klien (. !dentitas klien 4eliputi nama, umur #kebanyakan terjadi pada usia tua$, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam 4?S, nomor register, diagnose medis. '. eluhan utama >iasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi. 3. ?i=ayat penyakit sekarang /. ?i=ayat penyakit dahulu 0. ?i=ayat penyakit keluarga ). ?i=ayat psikososial 2. Pola-pola fungsi kesehatan a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat b. Pola nutrisi dan metabolisme c. Pola eliminasi d. Pola akti&itas dan latihan e. Pola tidur dan istirahat f. Pola hubungan dan peran g. Pola persepsi dan konsep diri h. Pola sensori dan kognitif i. Pola reproduksi seksual j. Pola penanggulangan stress k. Pola tata nilai dan kepercayaan . Pemeriksaan fisik
a. eadaan umum esadaran + umumnya mengelami penurunan kesadaran Suara bicara + kadang mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti, kadang tidak bisa bicara Tanda-tanda &ital + tekanan darah meningkat, denyut nadi ber&ariasi b. Pemeriksaan integumen ulit + jika klien kekurangan 8' kulit akan tampak pucat dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit kan jelek. Di samping itu perlu juga dikaji tanda-tanda dekubitus terutama pada daerah yang menonjol karena klien C5 >leeding harus bed rest '-3 minggu uku + perlu dilihat adanya clubbing finger, cyanosis ?ambut + umumnya tidak ada kelainan c. Pemeriksaan kepala dan leher epala + bentuk normocephalik 4uka + umumnya tidak simetris yaitu mencong ke salah satu sisi 9eher + kaku kuduk jarang terjadi #Satyanegara, (66$ d. Pemeriksaan dada Pada pernafasan kadang didapatkan suara nafas terdengar ronchi, =hee
- Pemeriksaan kimia darah + pada stroke akut dapat terjadi hiperglikemia. ula darah dapat mencapai '07 mg dalajm serum dan kemudian berangsur-angsur turun kembali. - Pemeriksaan darah lengkap + unutk mencari kelainan pada darah itu sendiri.
B. (. '. 3. /.
Da$nosa Keperaa"an angguan mobilisasi fisik b.d kondisi yang melemah angguan intoleransi akti&itas b.d kelemahan tonus otot angguan nyaman nyeri b.d peningkatan tekanan intrakranial #T!$ angguan defisit pera=atan diri b.d kelemahan otot.
C. In"er*ens Keperaa"an Diagnosa Tujuan dan riteria "asil angguan Tujuan + setelah dilakukan mobilisasi fisik b.d tindakan kepera=atan selama kondisi yang =aktu /'/ jam pasien melemah diharapkan dapat melakukan mibilisasi fisik secara optimal. riteria hasil+ - Tonus otot bertambah - 4obilisasi ?84 pasif menjadi aktif - Tidak mengeram kesakitan dalam proses latihan
!nter&ensi (. 8bser&asi kondisi fisik klien
?asional (. !nspeksi kondisi a=al pasien
'. ?encanakan proses latihan yang efisien bila perlu kolaborasikan dengan fisioterapi untuk menambah proses latihan
'. 4erencanakan porsi latihan untuk menunjang kesembuhan pasien
3. tur posisi senyaman mungkin
3. 4emberikan kenyamanan
/. 4engajari pasien ?84 pasif dan aktif
/. 4elakukan tindakan kepera=atan
0. >iarkan pasien 0. 4onitoring mempraktikan kembali tindakan yang sudah yang sudah diajarkan dilakukan tapi dengan penga=asan pera=at ). 8bser&asi kembali ). 4engetahui peningkatan gerak fisik perkembangan latihan 2. >erikan "*#healt education$tentang pentingnya latihan ?84.
2. 4emberikan informasi kepada pasien.
angguan intoleransi akti&itas b.d kelemahan tonus otot
Tujuan + setelah dilakukan tindakan kepera=atan dalam =aktu )'/ jam diharapkan pasien dapt terpenuhi akti&itas sehari hari dengan normal riteria hasil + - Terjadi peningkatan tonus otot - Pasien dapat melakukan akti&itas sehari hari dengan mandiri - Tidak terasa sakit bila melakukan latihan
(. 8bser&asi kondisi fisik klien
(. !nspeksi kondisi a=al pasien
'. ?encanakan proses latihan yang efisien bila perlu kolaborasikan dengan fisioterapi untuk menambah proses latihan
'. 4erencanakan porsi latihan untuk menunjang kesembuhan pasien
3. tur posisi senyaman mungkin
3. 4emberikan kenyamanan
/. 4engajari pasien ?84 pasif dan aktif
/. 4elakukan tindakan kepera=atan
0. 4onitoring 0. >iarkan pasien mempraktikan kembali tindakan yang sudah dilakukan yang sudah diajarkan tapi dengan penga=asan pera=at
angguan rasanya man ;yeri b.d peningkatan tekanan intrakranial #T!$
Tujuan + setelah dilakukan tindakan kepera=atan dalam =aktu 3'/ jam diharapkan rasa nyeri yang dirasak pasien dapat berkurang atau bahkan hilang riteria "asil + - ajah tidak mengurung dan menahan kesakitan
). >ila sudah bisa menyangga tubuh ajarkan berjalan tapi dengan dammpingan pera=at
). 4elanjutkan proses latihan kepera=atan
2. >erikan dukungan dalam setiap tindakan yang sudah dilakukan.
2. 4emberi semangat untuk menambah latihan.
(. 8bser&asi secara (. !nspeksi skala subjekti& skal nyeri nyeri a=al dari yang dirasakan pasien pasien '. >eri posisi yang nyaman 3. jari metode relaksasi seperti
'. 4emberikan rasa nyaman 3. 4elakukan terapi pera=atan
- Skala nyeri turun - Pasien tidak memegangi bagian yang sakit
Defisit pera=atan Tujuan + setelah dilakukan diri b.d kelemahan tindakan kepera=atan dalam otot =aktu ('/ jam diharapkan pasien terpenuhi dalam pera=atan dirinya secara optimal riteria "asil + -.ajah tidak lesu - ulit tidak saling melengket - >adan menjadi harum
distraksi, nafas dalam, dan bila emosi ajarkan imajinasi terpimpin /. njurkan pasien untuk melakukan pemeriksaan CT-Scan
/. 4emantau adakah kelainan dari pemeriksaan
0. olaborasikan dengan pihak medis untuk terapi obat
0. 4embantu mempercepat kesembuhan pasien
). >erikan "* tentang pentingnya ambulansi saat emergensi
). 4emberi informasi secara lengkap
2. 8bser&asi penurunan skala nyeri yang dirasakan
2. monitoring perkembangan setelah dilakukan tindakan kepera=atan
(. 8bser&asi kondisi a=al pasien terutama fisik dan kebersihan
(. 8bse&asi kondisi a=al dari pasien
'. Siapkan alat untuk melakukan P"
'. 4enyiapkan alat dari suatu bagian tindakan kepera=atan
'. 4emberitahu maksud dan tujuan tindakan yang dilakukan
3. 4enghindari penolakan dri tindakan kepera=atan
/. 4enutup gorden
/. 4enjaga pri&asi pasien
0. 4elakukan P" sambil mengajari keluarga
0. 4elakukan tindakan kepera=atan
). 8bser&asi tindakan yang dilakukan
). 4onitoring tindakan yang sudah
dilakukan 2. >eri "* pentingnya pera=atan diri
D. (. '. 3. /.
E*a#&as Tidak terjadi gangguan Tidak terjadi gangguan Tidak terjadi gangguan Tidak terjadi gangguan
2. 4embantu memberikan informasi secara jelas.
mobilisasi fisik intoleransi akti&itas nyaman nyeri defisit pera=atan diri.
DA+TAR PUSTAKA
Carpenito, 9ynda 1uall, '777, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, *disi , *C, 1akarta. Doenges, 4.*.,4oorhouse 4..,eissler .C., '777, Rencana Asuhan Keperawatan, *disi 3, *C, 1akarta. "arsono, '777, Kapita Selekta Neurologi, adjah 4ada Bni&ersity Press, Eogyakarta. ?ochani, Siti, '777, Simposium Nasional Keperawatan Perhimpunan Perawat Bedah Saraf Indonesia, Surabaya. Susilo, "endro, '777, Simposium Stroke, Patofisiologi Dan Penanganan Stroke, Suatu Pendekatan Baru Millenium III , >angkalan.
III.3 INTRASEREBRAL HEMATOM III.3.a. Definisi Adalah perdarahan yang terjadi didalam jaringan otak. Hematom intraserbral pasca traumatik merupkan koleksi darah fokal yang biasanya diakibatkan cedera regangan atau robekan rasional terhadap pembuluh-pembuluh darahintraparenkimal otak atau kadang-kadang cedera penetrans. Ukuran hematom ini bervariasi dari beberapa milimeter sampai beberapa centimeter dan dapat terjadi pada 2%-1% kasus cedera. !ntracerebral hematom mengacu pada hemorragi " perdarahan lebih dari # mldalam substansi otak $hemoragi yang lebih kecil dinamakan punctate atau petechial "bercak.
&ambar '( )'A* !ntraserebral hematom III.3.b. Etiologi !ntraserebral hematom dapat disebabkan oleh + 1. (rauma kepala. 2. Hipertensi. ,. alformasi arteriovenosa. . Aneurisme #. (erapi antikoagulan . /iskrasia darah III.3.c. Klasifikasi 0lasifikasi intraserebral hematom menurut letaknya 1. Hematom supra tentoral. 2. Hematom serbeller. ,. Hematom pons-batang otak. III.3.d. atofisiologi Hematom intraserebral biasanta 3%-43% berlokasi di frontotemporal atau di daerah ganglia basalis5 dan kerap disertai dengan lesi neuronal primer lainnya serta fraktur kalvaria. III.3.e. !e"ala klinis. 0linis penderita tidak begitu khas dan sering $,3%-#3% tetap sadar5 mirip dengan hematom ekstra aksial lainnya. anifestasi klinis pada puncaknya tampak setelah 2- ha ri pasca cedera5 namun dengan adanya scan computer tomografi otak diagnosanya dapat ditegakkan lebih cepat. 0riteria diagnosis hematom supra tentorial nyeri kepala mendadak penurunan tingkat kesadaran dalam 6aktu 2- jam. (anda fokal yang mungkin terjadi - Hemiparesis " hemiplegi. - Hemisensorik. - Hemi anopsia homonim • • •
- 7arese nervus !!!. 0riteria diagnosis hematom serebeller *yeri kepala akut. 7enurunan kesadaran. Ataksia (anda tanda peninggian tekanan intrakranial. 0riteria diagnosis hematom pons batang otak+ • • • •
7enurunan kesadaran koma. (etraparesa 8espirasi irreguler 7upil pint point 7ireksia &erakan mata diskonjugat. III.3.f. Te#a$i Untuk hemmoragi kecil treatmentnya adalah observatif dan supportif. (ekanan darah harus dia6asi. Hipertensi dapat memacu timbulnya hemmoragi. !ntra cerebral hematom yang luas dapat ditreatment dengan hiperventilasi5 manitol dan steroid dengan monitorong tekanan intrakranial sebagai uasaha u ntuk menghindari pembedahan. 7embedahan dilakukan untuk hematom masif yang luas dan pasien dengan kekacauan neurologis atau adanya elevasi tekanan intrakranial karena terapi medis 0onservatif • • • • • •
•
9ila perdarahan lebih dari ,3 cc supratentorial
•
9ila perdarahan kurang dari 1# cc celebeller
•
9ila perdarahan pons batang otak.
7embedahan 0raniotomi - 9ila perdarahan supratentorial lebih dari ,3 cc dengan effek massa - 9ila perdarahan cerebeller lebih dari 1# cc dengan effek massa III.3.g. Ko%$likasi Dan O&tco%e !ntraserebral hematom dapat memberikan komplikasi berupa 1. :edem serebri5 pembengkakan otak 2. 0ompresi batang otak5 meninggal )edangkan outcome intraserebral hematom dapat berupa + 1. 2. 1. 2.
ortalitas 23%-,3% )embuh tanpa defisit neurologis )embuh denga defisit neurologis Hidup dalam kondisi status vegetatif.
;7 (<:8! A)0<7 '=A $'erebro =askuar Accident Post By. Andy J Beech at Tuesday, July 15, 2014
>> ( 9;DS; T*8?! (.(.(
Definisi angguan peredaran darah diotak #PD8$ atau dikenal dengan C5 #Cerebro 5askuar ccident$ adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak #dalam beberapa detik$ atau secara cepat # dalam beberapa jam $ dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu #4arilynn *, Doengoes, '777.('6$ (.(.' *tiologi Penyebab-penyebabnya antara lain+ (. Trombosis # bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak $ '. *mbolisme cerebral # bekuan darah atau material lain $ 3. !skemia # Penurunan aliran darah ke area otak$ /. "emoragi (.(.3
isiologi liran darah normal melalui jaringan otak rata % rata 07 % 00 ml@(77gr otak@menit. Bntuk seluruh otak orang de=asa rata % rata, ini kira % kira 207 ml@menit atau (0 : curah jantung total pada =aktu istirahat. liran darah serebral sangat berhubungan dengan metabolisme jaringan otak. Tiga macam faktor metabolik mempinyai efek sangat kuat terhadap aliran darah serebral, yaitu + konsentrasi karbon dioksida, konsentrasi ion hidrogen, dan konsentrasi oksigen. Suatu kenaikan dalam konsentrasi karbon dioksida atau ion hidrogen meningkatkan aliran darah serebral, sedangkan penurunan konsentrasi oksigen meningkatkan aliran tersebut. enaikan konsentrasi karbon dioksida dalam darah arteri yang memperfusi otak sangat meningkatkan aliran darah serebral. arbon dioksida meningkatkan aliran darah serebral oleh reaksi dengan air di dalam cairan tubuh untuk membentuk asam karbonat yang kemudian berdisosiasi membentuk ion hidrogen kemudian menyebabkan &asodilatasi pembuluh darah serebral. Fat asam laktat, asam piru&at, atau
kegiatan neuron yang normal. 1ika aliran darah ke otak tidak cukup untuk memberikan jumlah oksigen yang diperlukan, mekanisme defisiensi oksigen untuk &asodilatasi, menyebabkan &asodilatasi yang mengembalikan aliran darah dan transpor oksigen ke jaringan otak mendekati normal. 4ekanisme oksigen untuk pengaturan aliran darah serebral setempat merupakan suatu pelindung yang sangat penting terhadap berkuranganya kegiatan neuron serebral dan gangguan kemampuan mental. Saraf simpatis dari rantai simpatis ser&ikal berjalan ke atas sepanjuang arteri % arteri serebral untuk mempersarafi pembuluh darah serebral superfisial. Salah satu komplikasi abnormalitas hemodinamik serebri yang paling serius adalah timbulnya edema otak, karena otak terbungkus dalam kubah yang kuat maka akumulasi cairan edema menekan pembuluh darah, yang kemudian menekan aliran darah dan merusak jaringan otak. Penyebab edema otak yang yang biasa adalah peningkatan tekanan kapiler yang hebat atau kerusakan endotelium kapiler. aktor pencetus yang paling laiasanya kejadiannya saat melakukan akti&itas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. esadaran klien umumnya menurun. '. C5 !nfark Dapat berupa iskemia atau emboli dan trombosis serebral, biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulakan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder. esadaran umumnya baik. (.(.) 4anifestasi linis ejala - gejala C5 muncul akibat daerah tertentu tak berfungsi yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke tempat tersebut. ejala itu muncul ber&ariasi, bergantung bagian otak yang terganggu.ejala-gejala itu antara lain bersifat+ ($ Sementara
Timbul hanya sebebtar selama beberapa menit sampai beberapa jam dan hilang sendiri dengan atau tanpa pengobatan. "al ini disebut Transient ischemic attack #T!$. Serangan bisa muncul lagi dalam =ujud sama, memperberat atau malah menetap. '$ Sementara,namun lebih dari '/ jam ejala timbul lebih dari '/ jam dan ini dissebut re&ersible ischemic neurologic defisit #?!;D$ 3$ ejala makin lama makin berat #progresif$ "al ini desebabkan gangguan aliran darah makin lama makin berat yang dissebut progressing stroke atau stroke ine&olution /$ Sudah menetap@permanen (.(.2 omplikasi (. "ipoksia Serebral '. Penurunan darah serebral 3. 9uasnya area cedera (.(.
Patofisiologi
'.' Tinjauan suhan epera=atan '.'.( Pengkajian '.'.(.( kti&itas dan istirahat (. Data Subyektif+ - kesulitan dalam berakti&itas G kelemahan, kehilangan sensasi atau paralysis. - mudah lelah, kesulitan istirahat # nyeri atau kejang o tot $ '. Data obyektif+ Perubahan tingkat kesadaran Perubahan tonus otot # flaksid atau spastic$, paraliysis #hemiplegia$ , kelemahan umum. angguan penglihatan '.'.(.' Sirkulasi (. Data Subyektif+ ?i=ayat penyakit jantung # penyakit katup jantung, disritmia, gagal jantung , endokarditis bacterial $, polisitemia. '. Data obyektif+ "ipertensi arterial Disritmia, perubahan * Pulsasi + kemungkinan ber&ariasi Denyut karotis, femoral dan arteri iliaka atau aorta abdominal '.'.(.3 !ntegritas ego (. Data Subyektif+ Perasaan tidak berdaya, hilang harapan
'. Data obyektif+ *mosi yang labil dan marah yang tidak tepat, kesediahan , kegembiraan kesulitan berekspresi diri '.'.(./ *liminasi Data Subyektif+ !nkontinensia, anuria distensi abdomen # kandung kemih sangat penuh $, tidak adanya suara usus# ileus paralitik $ '.'.(.0 4akan@ minum (. Data Subyektif+ ;afsu makan hilang ;ausea @ &omitus menandakan adanya PT! ehilangan sensasi lidah , pipi , tenggorokan, disfagia ?i=ayat D4, Peningkatan lemak dalam darah '. Data obyektif+ - Problem dalam mengunyah # menurunnya reflek palatum dan faring$ - 8besitas # factor resiko $ '.'.(.) Sensori neural (. Data Subyektif+ - Pusing @ syncope # sebelum C5 @ sementara selama T! $ - nyeri kepala + pada perdarahan intra serebral atau perdarahan sub arachnoid. elemahan, kesemutan@kebas, sisi yang terkena terlihat seperti lumpuh@mati Penglihatan berkurang Sentuhan + kehilangan sensor pada sisi kolateral pada ekstremitas dan pada muka ipsilateral # sisi yang sama $ angguan rasa pengecapan dan penciuman '. Data obyektif+ - Status mental G koma biasanya menandai stadium perdarahan , gangguan tingkah laku #seperti+ letergi, apatis, menyerang$ dan gangguan fungsi kognitif - *kstremitas + kelemahan @ paraliysis # kontralateral pada semua jenis stroke, genggaman tangan tidak imbang, berkurangnya reflek tendon dalam # kontralateral $ - ajah+ paralisis @ parese # ipsilateral $ - fasia # kerusakan atau kehilangan fungsi bahasa, kemungkinan ekspresif@ kesulitan berkata kata, reseptif @ kesulitan berkata kata komprehensif, global @ kombinasi dari keduanya. - ehilangan kemampuan mengenal atau melihat, pendengaran, stimuli taktil - praksia + kehilangan kemampuan menggunakan motorik - ?eaksi dan ukuran pupil + tidak sama dilatasi dan tak bereaksi pada sisi lateral '.'.(.2 ;yeri @ kenyamanan (. Data Subyektif+ Sakit kepala yang ber&ariasi intensitasnya '. Data obyektif+ Tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan otot @ fasial '.'.(. ?espirasi Data Subyektif+ Perokok # factor resiko $ Tanda+
elemahan menelan@ batuk@ melindungi jalan napas Timbulnya pernapasan yang sulit dan @ atau tak teratur Suara nafas terdengar ronchi @aspirasi '.'.(.6 eamanan Data obyektif+ - 4otorik@sensorik + masalah dengan penglihatan - Perubahan persepsi terhadap tubuh, kesulitan untuk melihat objek, hilang ke=asadaan terhadap bagian tubuh yang sakit - Tidak mampu mengenali objek, =arna, kata, dan =ajah yang pernah dikenali - angguan berespon terhadap panas, dan dingin@gangguan regulasi suhu tubuh - angguan dalam memutuskan, perhatian sedikit terhadap keamanan, berkurang kesadaran diri '.'.(.(7 !nteraksi social Data obyektif+ Problem berbicara, ketidakmampuan berkomunikasi '.'.(.(( Pemeriksaan Penunjang (. CT Scan 4emperlihatkan adanya edema , hematoma, iskemia dan adanya infark '. ngiografi serebral 4embantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan atau obstruksi arteri 3. Pungsi 9umbal 4enunjukan adanya tekanan normal Tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menunjukan adanya perdarahan /. 4?! + 4enunjukan daerah yang mengalami infark, hemoragik. 0. **+ 4emperlihatkan daerah lesi yang spesifik ). Bltrasonografi Dopler + 4engidentifikasi penyakit arterio&ena 2. Sinar Tengkorak + 4enggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal (.'.(.(' Penatalaksanaan (. Diuretika + untuk menurunkan edema serebral . '. nti koagulan+ 4encegah memberatnya trombosis dan embolisasi.
INTRACEREBRAL HEMATOMA
A. Pen$er"an
Cerebro&askular ccident #C5$ adalah suatu gangguan fungsi saraf oleh sebab adanya gangguan peredaran darah otak, dapat terjadi secara mendadak #dalam hitungan detik$ atau secara cepat #beberapa jam$ dengan gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah letak lesi yang terganggu.
B. E"o#o$
>erdasarkan penyebabnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu+ (.
C5D non hemoraghis
a.
!skemia 8tak
angguan aliran darah otak yang membahayakan fungsi neuron tanpa perubahan yang menetap pada jam iskemia, terjadi kenaikan air dan ;atrium, setelah (' % / jam terjadi kenaikan progresif dan memperberat oedema otak, sehingga terjadi kenaikan Tekanan !ntra ranial yang dikenal dengan Transient !schemic ttack #T!$. b.
Thrombus 8tak
Thrombus 8tak mengakibatkan penyumbatan aliran darah regional, tekanan perfusi daerah yang terkena lebih tinggi, ada kecenderungan pada arteriosclerosis aritmia dan heart block, perkembangannya menjadi hemiparalisis total dikenal dengan Stroke !n *&olution #S!*$. c.
*mbolus 8tak
H
*mbolus kecil di kapiler menyebabkan iskhemia serebri regional yang re&ersible.
H
Tetapi embolus menyumbat arteria secara besar dan luas, berkembang menjadi infark serebri.
H Sumber embolus dapat terjadi di arteria karotis atau &ertebralis jantung dan system &askuler sistemik lain. d.
!nfark 8tak
!skemia Serebri regional, trombosis serebri, maka darah dari otak kembali ke jantung tersumbat, bila adanya trombosis &ena serebral, perkembangan selanjutnya menjadi infark iskemia dan hemorraghis.
'.
C5D hemoraghis
a.
!skemia 8tak
!nfark serebral regional disebabkan pecahnya arteri serebral terjadi perdarahan, sehingga menimbulkan defisit neurologik, keadaan haematomia, cep at menimbulkan kompresi isi tengkorak dan bagian terdepan batang otak, gambaran ini disebut juga "emoragia intraserebral atau hemorraghia stroke arteri yang pecah adalah arteria lenticulostriata. b.
Pendarahan Sub arakhnoid
4anifestasi pada perdarahan ini gejalanya merupakan gabungan dari sindroma Ikompresi serebral akut sebab perdarahan yang cepat mendesak otak dan batang otak sehingga timbul komaJ.
C. Tanda dan Gea#a
ejala a=al pada perdarahan intra serebral,menurut "arsono #(66)$, yaitu+ (.
;aiknya tekanan darah, sefalgia, sinkop sampai hilangnya daya ingat.
'.
enomena sensorik dan motorik sejenak, perdarahan retina dan epistaksis.
3. Pada perdarahan lambat '/ % / jam akan menimbulkan gangguan neurologik pada klien hipertensi berat mengeluh nyeri kepala dan muntah. /.
nggota gerak menjauhi dari lesi serebral dan kelumpuhan
a.
Pada perdarahan lobar dibagi empat, yaitu+
($
Perdarahan oksipital + defisit medan penglihatan.
'$
Perdarahan temporal kiri + Disfasia, nyeri telinga dan hemianopia
3$
Perdarahan rontal + hemiparesis kontralateral dan sefalgia
/$
Perdarahan Prietal + ;yeri defisit sensorik dan hemiparesis ringan.
b.
Perdarahan thalamus+ terjadi afasia, hemiparesis dan hemiplegia
c.
Sub thalamus + pupil hidrochepallus obstruktif
d.
5entrikel + terjadi hidrochepalus obstruktif.
e.
Perdarahan Putamen + hemiplegia, sefalgia, muntah, sampai penurunan kesadaran.
f. Perdarahan 4esenchephalon+ peningkatan tekanan intrakranial mendadak, menyebabkan koma. g.
Perdarahan Pons + koma dalam keadaan tanpa peringatan nyeri kepala dan kematian.
Prognosis buruk #0P$ yaitu+ ($
Paralisis
'$
Pulsus Parsus
3$
Pinpoint pupil
/$
Pyreksia
0$
Periode respiration
h.
Perdarahan medulla oblongata
!ni jarang terjadi, bila haematoma sub epidermal dan bila lesi massa akan pulih kembali. i.
Perdarahan serebellum
K
angguan okulomotor, gangguan keseimbangan
K
;istagmus @ singulus
K
Tidak dijumpai hemiparesis dan hemiplegia
Peringkat klinik klien berupa gejala berikut+ K
Tingkat ! + asimptomatik
K
Tingkat !! + nyeri kepala hebat, defisit neurologik, paralysis ner&us kranialis.
K
Tingkat !!! + somnolent dan defisit ringan
K
Tingkat !5 + stupor, hemiparesis, hemiplegia, rigiditas a=al dan gangguan &egetatif.
K
Tingkat 5 + koma, rigiditas desebrasi dan meninggal dunia.
D. Pa"o!so#o$
"ipertensi #rteriosklerosis$
Pecahnya pembuluh darah
#Total$
Terjadi perembesan darah ke Parenchym
skemia jaringan otak
8edema 8tak
Peningkatan tekanan intrakranial
Penurunan esadaran Tekanan meningkat, ;yeri kepala 4untah, Tachicardia,
Dilatasi pupil
Diplopia, Penglihatan kabur, 5isus menurun angguan sensori dan motorik
E. Pe,er%saan Da$nos"%
(.
ngiografi
'.
Ct scanning
3.
9umbal pungsi
/.
4?!
0.
ThoraA photo
).
9aboratorium
2.
*
+. Pena"a#a%sanaan Med%
(.
Terapi konser&atif dan operatif
'.
Pengendalian tekanan intrakranial
3. Pengobatan hipertensi untuk memelihara tekanan perfusi serebral antara )7 sampai 27 mm"g, anticon&ulsant. /. Pengendalian peningkatan T! dilakukan "iper&entilasi, Diuretika dan kortikosteroid tetapi dapat memberi kerugian, misalnya mudah terkena infeksi hiperglikemia, perdarahan lambung #stress ulcer$. Perdarahan sub arakhnoids+ (.
Pemberian oksigenasi, &entilasi, keseimbangan elektrolit
'.
;yeri dengan obat kortikosteroid, antikon&ulsan profilaksis perlu dipertimbangkan.
3.
8bat anti hipertensi jangka pendek Short acting bila terjadi hidrocepalus 8bstruktif perlu pemasangan Pirau 5entriculo-peritoneal #5P Shunt$.
/. 0.
ombinasi antagonis alsium #;ifedipin Diltiarain$, dapat menimbulkan iskemik otak. G. Ko,p#%as
Pre operasi meliputi + (.
Defisit iskemik '2 :
'.
"idrocepalus (' : oedema otak (' :
3.
Perdarahan ulang (( :
/.
"ematomaintrakranial :
0.
ejang 0 :
).
Perdarahan gastrointestinal / :
2.
8edema paru-paru (:
Da$nosa Keperaa"an -an$ #a, ,&n/ pada %#en den$an s"ro%e0
(.
Tidak efektifnya perfusi cerebral berhubungan dengan infark cerebri.
'. erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan fungsi motorik sekunder terhadap stroke. 3.
angguan menelan berhubungan dengan paresis otot-otot pengunyah dan tenggorokan.
/. erusakan komunikasi &erbal berhubungan dengan efek kerusakan pada hemisfer bahasa@=icara. 0. !nefektif panatalaksanaan regimen terapetik berhubungan dengan ketidaktahuan pemberi pera=atan di rumah terhadap penyakit dan pera=atan stroke.
/iagnosa kepera6atan 1. (!0
&angguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan aliran darah sekunder akibat peningkatan
2.
&angguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular.
,.
&angguan komunikasi verbal berhubungan dengan kehilangan kontrol otot oral dan fasial
.
8esiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan menelan
#.
0ecemasan berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
. /efisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman tentang proses penyakit dan pengobatan yang akan dilakukan. '. !ntervensi 0epera6atan 1. (!0
&angguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan aliran darah sekunder akibat peningkatan
(ujuan + )etelah dilakukan pera6atan intensive5 diharapkan perfusi jaringan otak dapat tercapai secara optimal dengan 0riteria hasil + 0lien tidak gelisah5 tidak ada keluhan nyeri kepala5 mual dan kejang5 pupil isokor5 reflek cahaya $> dan ((= normal. !ntervensi + a.
0aji dan pantau ((=
8asional + engetahui keadaan umum klien b.
7antau tingkat kesadaran klien
8asional + engetahui dan mengontrol perubahan kesadaran klien c. 9erikan posisi kepala lebih tinggi 1# ? ,3 dengan letak jantung $beri bantal tipis 8asional + posisi kepala lebih tinggi memudahkan aliran darah ke otak d. Anjurkan klien untuk menghindari batuk dan mengedan berlebihan 8asional + batuk dan mengedan berlebihan akan meningkatkan tekanan intra kranial e. 9erikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang penyebab dan akibat dari peningkatan (!0 8asional + enambah pemahaman keluarga klien dan menurunkan kecemasan yang dialami keluarga. f. 'iptakan lingkungan yang nyaman dan batasi pengunjung. 8asional + ;ingkungan yang nyaman dapat membuat klien beristrihat dengan nyaman. g. 0olaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat neuroprotektor. 8asional + :bat neoroprotektor 2. &angguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
neuromuskular. (ujuan + )etelah dilakukan pera6atan intensive5 diharapkan mobilisasi klien mengalami peningkatan dengan 0riteria hasil + mempertahankan posisi yang optimal5 mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang mengalami hemiparese. !ntervensi + @ 0aji kemampuan secara fungsional dan luasnya kerusakan a6al dengan teratur. 8asional + engetahui kerusakan yang terjadi pada gangguan mobilitas. @ Ubah posisi minimal 2 jam sekali miring kanan - miring kiri 8asional + encegah dekubitus @ 9erikan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada semua ekstremitas secara teratur 8: 8ange :f otionB. 8asional + 8: dapat mencegah kontraktur dan kekakuan sendi pada persendian5 serta meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot. @ 9erikan posisi yang nyaman5 sesekali bantu klien untuk mengembangkan keseimbangan duduk dengan meninggikan bagian kepala tempat tidur5 bantu untuk duduk disisi tempat tidur C)emi fo6lerD 8asional + 7osisi meninggikan kepala dapat membantu masalah kesulitan bernapas dan kardiovaskuler. @ 0olaborasi pemberian obat relaksan otot5 antipasmodik sesuai indikasi. 8asional + obat relaksan otot dapat membantu melenturkan otot ? otot yang kaku. ,. &angguan komunikasi verbal berhubungan dengan kehilangan kontrol otot oral dan fasial (ujuan + )etelah dilakukan pera6atan selama , E 2 jam5 diharapkan kerusakan komunikasi verbal dapat teratasi5 dengan 0riteria hasil + menerima pesan ? pesan melalui metode alternatif seperti menulis5 bahasa isyarat. eningkatkan kemampuan untuk mengerti5 mampu berbicara dengan jelas. !ntervensi + @ 0aji tipe disfungsi seperti klien tidak tampak memahami kata atau sulit berbicara. 8asional + engetahui sejaih mana klien mengalami gangguan bicara @ 9edakan antara afasia dan disatria 8asional + Afasia adalah )edangkan disatria adalah @ intalah klien untuk mengikuti perintah sederhana seperti buka mata atau tunjuk pintu dengan kalimat yang sederhana. 8asional + @ intalah klien untuk mengucapkan suara sederhana seperti Ah dan 7usB. 8asional + elatih klien berbicara agar gangguan bicara klien dapat di atasi dengan tepat. @ 9erikan metode komunikasi alternatif seperti menulis5 berikan petunjuk visual $gerakan tangan 8asional + 0omunikasi alternatif dapat mengatasi gangguan bicara klien sedikit demi sedikit. @ 0onsultasikan dengan ahli terapi bicara 8asional + (erapi bicara dapat melatih klien untuk melatih gangguan bicara yang dialami oleh klien. . 9ersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret atau lendir dijalan napas. (ujuan + )etelah dilakukan pera6atan intensive 5 diharapkan bersihan jalan napas tidak efektif dapat teratasi5 dengan 0riteria hasil + 0lien dapat bernapas dengan normal 1 ? 2# E"m5 klien tidak sesak napas5 tidak ada sekret atau lendir. !ntervensi + @ 0aji pola napas klien 8asional + engetahui pola napas berupa frekuensi pernapasan5 bunyi napas tambahan serta irama pernpasan. @ 9erikan posisi yang nyaman C)emi fo6lerD 8asional + 7osisi semi fo6ler dapat membantu mengatasi kesulitan bernapas dan membuat klien merasa nyaman. @ 9erikan terapi :2 sesuai indikasi 8asional + (erapi :2 dapat memenuhi kebutuhan oksigen klien5 agar klien tidak sesak napas. #. Hipertermi berhubungan dengan pecahnya pembuluh darah di otak (ujuan + )etelah dilakukan pera6atan intensive5 diharapkan klien tidak mengalami hipertermi dengan 0riteria hasil + suhu tubuh , ? ,F5#3 '5 tubuh tidak hangat dan tidak berkeringat. !ntervensi + @ 0aji (anda ? tand vital klien 8asional + engetahui keadaan umum klien @ 9erikan kompres hangat kepada klien 8asional + 0ompres hangat dapat menurunkan demam klien @ Gika demam tidak turun berikan kompres alkohol pada lipatan tubuh klien seperti bagian aEila klien 8asional + 0ompres alkohol dapat menurunkan suhu tubuh klien. @ 0olaborasi pemberian obat anti piretik 8asional + anti piretik dapat menurunkan suhu tubuh klien. . 0ecemasan keluarga berhubungan dengan koping yang tidak efektif (ujuan + )etelah dilakukan pera6atan intensive5 diharapkan keluarga klien tidak gelisah5 tidak cemas5 6ajah rileks dan dapat memahami tentang penyakit serta pengobatan yang dilakukan. !ntervensi + @ 0aji tingkat kecemasan keluarga. 8asional + engetahui tingkat kecemasan yang di alami oleh keluarga terdekat seperti istri dan anak. @ 9eri dorongan kepada keluarga terdekat klien untuk mengungkapkan secara verbal 8asional + 7engungkapan secara verbal dapat membuat keluarga klien merasa lega5 rileks dan ansietas berkurang. @ 9erikan penjelasan kepada keluarga klien tentang pengobatan yang dilakukan. 8asional + eningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga klien sehingga ansietas berkurang. @
LAPORAN PENDAHULUAN STROKE HEMORAGIK 9ro6se Home ;aporan 7endahuluan Asuhan 0epera6atan ;engkap ;A7:8A* 7<*/AHU;UA* )(8:0< H<:8A&!0
LAORAN ENDAH'L'AN STROKE HEMORA!IK
A.
EN!ERTIAN STROKE HEMORA!IK enurut IH: stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal $global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 2 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular $uttaJin5 233.
)troke hemoragik adalah stroke yang terjadi karena pembuluh darah di otak pecah sehingga timbul iskhemik dan hipoksia di hilir. 7enyebab stroke hemoragi antara lain+ hipertensi5 pecahnya aneurisma5 malformasi arteri venosa. 9iasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif5 namun bisa juga terjadi saat istirahat. 0esadaran pasien umumnya menurun $8ia Artiani5 2334.
)troke hemoragik adalah pembuluh darah otak yang pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan kemudian merusaknya $. Adib5 2334.
aka dapat ditarik kesimpulan bah6a stroke hemoragik adalah salah satu jenis stroke yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah di otak sehingga darah tidak dapat mengalir secara semestinya yang menyebabkan otak mengalami hipoksia dan berakhir dengan kelumpuhan.
B. ETIOLO!I STROKE HEMORA!IK 7enyebab perdarahan otak yang paling laKim terjadi 1. Aneurisma Berry 5 biasanya defek kongenital. 2. Aneurisma fusiformis dari atherosklerosis. Atherosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah. /inding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma kemudian robek dan terjadi perdarahan ,. Aneurisma myocotik dari vaskulitis nekrose dan emboli septis. . Malformasi arteriovenous5 adalah pembuluh darah yang mempunyai bentuk abnormal5 terjadi hubungan persambungan pembuluh darah arteri5 sehingga darah arteri langsung masuk vena5 menyebabkan mudah pecah dan menimbulkan perdarahan otak. #. Ruptur arteriol serebral 5 akibat hipertensi yang menimbulkan penebalan dan degenerasi pembuluh darah.
Laktor resiko pada stroke adalah 1. Hipertensi 2. 7enyakit kardiovaskuler+ arteria koronaria5 gagal jantung kongestif5 fibrilasi atrium5 penyakit jantung kongestif
,. 0olesterol tinggi5 obesitas . 7eningkatan hematokrit $resiko infark serebral #. /iabetes elitus $berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi . 0ontrasepasi oral $khususnya dengan disertai hipertensi5 merokok5 dan kadar estrogen tinggi F. 7enyalahgunaan obat $kokain5 rokok dan alkohol
(. ATO)ISIOLO!I STROKE HEMORA!IK Ada dua bentuk '=A bleeding
STROKE
HEMORAGIK
1. 7erdarahan intra cerebral 7ecahnya pembuluh darah otak terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak5 membentuk massa atau hematom yang menekan jaringan otak dan menimbulkan oedema di sekitar otak. 7eningkatan (!0 yang terjadi dengan cepat dapat mengakibatkan kematian yang mendadak karena herniasi otak. 7erdarahan intra cerebral sering dijumpai di daerah putamen5 talamus5 sub kortikal5 nukleus kaudatus5 pon5 dan cerebellum. Hipertensi kronis mengakibatkan perubahan struktur dinding permbuluh darah berupa lipohyalinosis atau nekrosis fibrinoid.
2. 7erdarahan sub arachnoid 7ecahnya pembuluh darah karena aneurisma atau A=. Aneurisma paling sering didapat pada percabangan pembuluh darah besar di sirkulasi 6illisi. A= dapat dijumpai pada jaringan otak dipermukaan pia meter dan ventrikel otak5 ataupun didalam ventrikel otak dan ruang subarakhnoid. 7ecahnya arteri dan keluarnya darah keruang subarakhnoid mengakibatkan tarjadinya peningkatan (!0 yang mendadak5 meregangnya struktur peka nyeri5 sehinga timbul nyeri kepala hebat. )ering pula dijumpai kaku kuduk dan tanda-tanda rangsangan selaput otak lainnya. 7eningkatam (!0 yang mendadak juga mengakibatkan perdarahan subhialoid pada retina dan penurunan kesadaran. 7erdarahan subarakhnoid dapat mengakibatkan vasospasme pembuluh darah serebral. =asospasme ini seringkali terjadi ,-# hari setelah timbulnya perdarahan5 mencapai puncaknya hari ke #-45 dan dapat menghilang setelah minggu ke 2-#. (imbulnya vasospasme diduga karena interaksi antara bahan-bahan yang berasal dari darah dan dilepaskan kedalam cairan serebrospinalis dengan pembuluh arteri di ruang subarakhnoid. =asospasme ini dapat mengakibatkan disfungsi otak global $nyeri kepala5 penurunan kesadaran maupun fokal $hemiparese5 gangguan hemisensorik5 afasia dan lain-lain. :tak dapat berfungsi jika kebutuhan :2 dan glukosa otak dapat terpenuhi.
STROKE
HEMORAGIK
D. MANI)ESTASI KLINIS STROKE HEMORA!IK 0emungkinan kecacatan yang berkaitan dengan stroke 1.
/aerah a. serebri media
a.
Hemiplegi kontralateral5 sering disertai hemianestesi
b.
Hemianopsi homonim kontralateral
c. Afasi bila mengenai hemisfer dominan d. Apraksi bila mengenai hemisfer nondominan 2.
/aerah a. 0arotis interna )erupa dengan bila mengenai a. )erebri media
,.
/aerah a. )erebri anterior
a.
Hemiplegi $dan hemianestesi kontralateral terutama di tungkai
b.
Incontinentia urinae
c. Afasi atau apraksi tergantung hemisfer mana yang terkena .
/aerah a. 7osterior
a.
Hemianopsi homonim kontralateral mungkin tanpa mengenai
b.
daerah makula karena daerah ini juga diperdarahi oleh a. )erebri media
c.
*yeri talamik spontan
d.
Hemibalisme
e. Aleksi bila mengenai hemisfer dominan #.
/aerah vertebrobasiler
a.
)ering fatal karena mengenai juga pusat-pusat vital di batang otak
b.
Hemiplegi alternans atau tetraplegi
c.
0elumpuhan pseudobulbar $disartri5 disfagi5 emosi labil
STROKE
E.
HEMORAGIK
KOMLIKASI STROKE HEMORA!IK )troke hemoragik dapat menyebabkan
1.
!nfark )erebri
2.
Hidrosephalus yang sebagian kecil menjadi hidrosephalus normotensif
,.
Listula caroticocavernosum
.
#.
7eningkatan (!05 tonus otot abnormal
). ENATALAKSANAAN MEDIS STROKE HEMORA!IK 7enatalaksanaan untuk stroke hemoragik5 antara lain+ 1. enurunkan kerusakan iskemik cerebral !nfark cerebral terdapat kehilangan secara mantap inti central jaringan otak5 sekitar daerah itu mungkin ada jaringan yang masih bisa diselematkan5 tindakan a6al difokuskan untuk
menyelematkan sebanyak mungkin area iskemik dengan memberikan :25 glukosa dan aliran darah yang adekuat dengan mengontrol " memperbaiki disritmia $irama dan frekuensi serta tekanan darah. 2. engendalikan hipertensi dan menurunkan (!0 /engan meninggikan kepala 1#-,3 menghindari fleEi dan rotasi kepala yang berlebihan5 pemberian deEamethason. ,. 7engobatan a. Anti koagulan+ Heparin untuk menurunkan kecederungan perdarahan pada fase akut. b. :bat anti trombotik+ 7emberian ini diharapkan mencegah peristi6a trombolitik"emobolik. c. /iuretika + untuk menurunkan edema serebral . 7enatalaksanaan 7embedahan
!. EMERIKSAAN EN'N-AN! STROKE HEMORA!IK 1. Angiografi cerebral embantu menentukan penyebab dari stroke secara spesifik seperti perdarahan arteriovena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber perdarahan seperti aneurism atau malformasi vaskular. 2. ;umbal pungsi (ekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan lumbal menunjukkan adanya hemoragi pada subarakhnoid atau perdarahan pada intrakranial. ,. '( scan 7enindaian ini memperlihatkan secara spesifik letak edema5 posisi hematoma5 adanya jaringan otak yang infark atau iskemia dan posisinya secara pasti. . 8! $agnetic !maging 8esonance
enggunakan gelombang megnetik untuk menentukan posisi dan bsar terjadinya perdarahan otak. Hasil yang didapatkan area yang mengalami lesi dan infark akibat dari hemoragik. #. <<& 7emeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak dari jaringan yang infrak sehingga menurunnya impuls listrik dalam jaringan otak. AS'HAN KEERAATAN STROKE HEMORA!IK H. EN!KA-IAN KEERAATAN STROKE HEMORA!IK
1. Aktivitas dan istirahat /ata )ubyektif+ -
0esulitan dalam beraktivitas kelemahan5 kehilangan sensasi atau paralisis.
-
udah lelah5 kesulitan istirahat $ nyeri atau kejang otot /ata obyektif+
-
7erubahan tingkat kesadaran
-
7erubahan tonus otot $ flaksid atau spastic5 paraliysis $ hemiplegia 5 kelemahan umum.
-
&angguan penglihatan
2.
)irkulasi /ata )ubyektif+
-
8i6ayat penyakit jantung $ penyakit katup jantung5 disritmia5 gagal jantung 5 endokarditis bacterial 5 polisitemia. /ata obyektif+
-
Hipertensi arterial
-
/isritmia5 perubahan <0&
-
7ulsasi + kemungkinan bervariasi
-
/enyut karotis5 femoral dan arteri iliaka atau aorta abdominal
,.
!ntegritas ego /ata )ubyektif+
-
7erasaan tidak berdaya5 hilang harapan /ata obyektif+
-
-
0esulitan berekspresi diri
.
-
!nkontinensia5 anuria
-
/istensi abdomen $ kandung kemih sangat penuh 5 tidak adanya suara usus $ ileus paralitik
#.
akan" minum /ata )ubyektif+
-
*afsu makan hilang
-
*ausea " vomitus menandakan adanya 7(!0
-
0ehilangan sensasi lidah 5 pipi 5 tenggorokan5 disfagia
-
8i6ayat /5 peningkatan lemak dalam darah /ata obyektif+
-
7roblem dalam mengunyah $ menurunnya reflek palatum dan faring
-
:besitas $ faktor resiko
.
)ensori neural /ata )ubyektif+
-
7using " syncope $ sebelum '=A " sementara selama (!A
-
*yeri kepala + pada perdarahan intra serebral atau perdarahan sub arachnoid.
-
0elemahan5 kesemutan"kebas5 sisi yang terkena terlihat seperti lumpuh"mati
-
7englihatan berkurang
-
)entuhan + kehilangan sensor pada sisi kolateral pada ekstremitas dan pada muka ipsilateral $ sisi yang sama
-
&angguan rasa pengecapan dan penciuman /ata obyektif+
-
)tatus mental koma biasanya menandai stadium perdarahan 5 gangguan tingkah laku $seperti+ letargi5 apatis5 menyerang dan gangguan fungsi kognitif
-
-
Iajah+ paralisis " parese $ ipsilateral Afasia $ kerusakan atau kehilangan fungsi bahasa5 kemungkinan ekspresif" kesulitan berkata-kata5 reseptif " kesulitan berkata-kata komprehensif5 global " kombinasi dari keduanya.
-
0ehilangan kemampuan mengenal atau melihat5 pendengaran5 stimuli taktil Apraksia + kehilangan kemampuan menggunakan motorik
-
8eaksi dan ukuran pupil + tidak sama dilatasi dan tak bereaksi pada sisi ipsi lateral
F.
*yeri " kenyamanan /ata )ubyektif+
-
)akit kepala yang bervariasi intensitasnya /ata :byektif+
-
(ingkah laku yang tidak stabil5 gelisah5 ketegangan otot " fasial
.
8espirasi /ata )ubyektif+
-
7erokok $ faktor resiko (anda+
-
0elemahan menelan" batuk" melindungi jalan napas
-
(imbulnya pernapasan yang sulit dan " atau tak teratur