ASUHAN KEPERAWATAN HEPATOMEGALI
OLEH WAYAN SUKANTA 00801137
( STIKES )
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH MAKASAR 2012
ASUHAN KEPERAWATAN HEMATOGALI
A. PENGERTIAN
Hepatomegali Hepatomega li Pembesaran Hati adalah pembesaran pembesaran organ hati yang disebabkan oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam tifoid, amoeba, penimbunan lemak (fatty liver), penyakit keganasan seperti leukemia, kanker hati (hepatoma) dan penyebaran dari keganasan (metastasis). Keluhan dari hepatomegali ini gangguan dari sistem pencernaan seperti mual dan muntah, nyeri perut kanan atas, kuning bahkan buang air besar hitam. Pengobatan pada kasus hepatomegali ini berdasarkan penyebab yang mendasarinya.
B. ANFIS
Hati terletak di bawah diafragma kanan, dilindungi bagian bawah tulang iga kanan. Hati normal kenyal dengan permukaannya permukaannya yang licin (Chandrasoma, 2006). Hati merupakan kelenjar tubuh yang paling besar dengan berat 1000-1500 gram. Hati terdiri dari dua lobus utama, kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterior, lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum Falsiformis (Noer, 2002). Setiap lobus dibagi menjadi lobuli. Setiap lobulus merupakan badan heksagonal heksagonal yang terdiri atas lempeng-lempeng sel hati berbentuk kubus mengelilingi vena sentralis. Diantara lempengan terdapat kapiler yang disebut sinusoid yang dibatasi sel kupffer. Sel kupffer berfungsi sebagai pertahanan hati (Price, 2006). Sistem biliaris dimulai dari kanalikulus biliaris, yang merupakan saluran kecil dilapisi oleh mikrovili kompleks di sekililing sel hati. Kanalikulus biliaris membentuk duktus biliaris intralobular, yang mengalirkan empedu ke duktus biliaris di dalam traktus porta (Chandrasoma, 2006) Fungsi dasar hati dibagi menjadi : a. Fungsi vaskular untuk menyimpan dan menyaring darah. Ada dua macam aliran darah pada hati, yaitu darah portal dari usus dan darah arterial, yang keduanya keduanya akan bertemu dalam sinusoid. Darah yang masuk sinusoid akan difilter oleh sel Kupffer. b. Fungsi metabolik. Hati memegang peran penting pada metabolisme karbohidrat, protein, lemak, vitamin (Guyton, 2003).
c. Fungsi ekskretorik. Banyak bahan diekskresi diekskresi hati di dalam empedu, seperti bilirubin, kolesterol, asam empedu, dan lain-lain. d. Fungsi sintesis. Hati merupakan sumber albumin plasma; banyak globulin plasma, dan banyak protein yang berperan dalam hemostasis (Chandrasoma, 2006).
C. ETIOLOGI Penyebab yang sering ditemukan:
Alkoholisme
Hepatitis A
Hepatitis B
Gagal jantung kongestif (CHF, congestive heart failure)
Leukemia
Neuroblastoma
Karsinoma hepatoseluler
Intoleransi fruktosa bawaan
Penyakit penimbunan glikogen
Tumor metastatic
Sirosis bilier primer
Sarkoidosis
Sindroma hemolitik-uremik.
C. PATOFISIOLOGI Faktor-faktor resiko seperti seperti rokok jamur, kelebihan kelebihan zat zat dan infeksi virus hepatitis B serta alcohol yang mengakibatkan sel-sel pada hepar rusak serta menimbulkan reaksi hiperplastik yang menyebapkan neoplastik hepatima yang mematikan sel-sel hepar dan mengakibatkan mengakibatkan pembesaran hati. Hepatomegali Hepatomegali dapat mengakibatkan infasi pembuluh darah yang mengakibatkan obstruksi vena hepatica sehingga menutup menutup vena porta yang mengakibatkan mengakibatkan menurunnya produksi albumin dalam darah (hipoalbumin) dan mengakibatkan tekanan osmosis meningkatkan tekanan osmosis meningkat yang mengakibatkan cairan intra sel keluar ke ekstrasel dan mengakibatkan udema. Menutupnya vena porta juga dapat mengakibatkan ansietas. Hepatomegali juga dapat mengakibatkan vaskularisasi memburuk, sehingga mengakibatkan nekrosis
jaringan. Hepatomegali dapat mengakibatkan proses desak ruang, yang mendesak paru, sehingga mengakibatkan sesak, proses desak ruang yang melepas mediator radang yang merangsang nyeri.
D. TANDA DAN GEJALA Hati yang membesar biasanya tidak menyebabkan gejala. Tetapi jika pembesarannya hebat, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut atau perut terasa penuh. Jika pembesaran terjadi secara cepat, hati bisa terasa nyeri bila diraba. Tanda dan gejala yang lain berupa:
Umumnya tanpa keluhan
Pembesaran Pembesara n perut
Nyeri perut pada epigastrium/perut kanan atas
Nyeri perut hebat, mungkin karena ruptur hepar
Ikterus
Sering disertai kista ginjal
F. KOMPLIKASI Orang yang hatinya rusak karena pembentukan jaringan parut (sirosis), bisa menunjukkan sedikit gejala atau gambaran dari hepatomegali. Beberapa diantaranya mungkin juga mengalami komplikasi, yaitu:
hipertensi portal dengan pembesaran limpa
asites (pengumpulan cairan dalam rongga perut)
gagal ginjal sebagai akibat dari gagal hati ( sindroma hepatorenalis)
kebingungan kebingunga n (gejala utama dari ensefalopati hepatikum) atau
kanker hati (hepatoma).
G. TEST DIAGNOSTIK Ukuran hati bisa diraba/dirasakan melalui dinding perut selama pemeriksaan fisik. Jika hati teraba lembut, biasanya disebabkan oleh hepatitis akut, infiltrasi lemak, sumbatan oleh darah atau penyumbatan awal dari saluran empedu. Hati akan teraba keras dan bentuknya tidak teratur, jika penyebabnya adalah sirosis. Benjolan yang nyata biasanya diduga suatu kanker. Pemeriksaan lainnya yang bisa dilakukan untuk membantu menentukan penyebab membesarnya hati adalah:
rontgen perut
CT scan perut
tes fungsi hati.
Rongten perut
Uji
Bilirubin serum terkonjugasi Bilirubin serum tak terkonjugasi Bilirubin serum total
Normal
0,1-0,3 mg/dl
0,2-0,7 mg/dl
0,3-1,0 mg/dl
Makna klinis
Meningkat bila terjadi gangguan gangguan ekskresi bilirubin terkonjugasi. Meningkat pada hemolitik. Meningkat pada penyakit hepatoseluler. Mengesankan adanya obstruksi
Bilirubin urine
0
Urobilinogen
1,0-3,5
Berkurang pada gangguan ekskresi
urine
mg/24jam
empedu, gangguan hati.
Enzim SGOT
5-35 unit/ml
Meningkat pada kerusakan hati.
Enzim SGPT
5-35 unit/ml
Meningkat pada kerusakan hati
Enzim LDH
200-450 unit/ml
Fosfatase alkali 30-120 IU/L
pada sel hati
Meningkat pada kerusakan hati Meningkat pada obtruksi biliaris.
H. PENATALAKSANAAN 1. Terapi umum
Istirahat
Diet
Medikamentosa
Obat pertama
Obat alternative
2. Terapi komplikasi
3.
Ruptur : pembedaha pembedahan n
Kista terinfeksi : pasang drainase
Pembedahan
Pembedahan
Operasi pintas porto-cava
Aspirasi cairan (bila kista besar)
Skleroterapi (bila ada perdarahan varises)
Transplantasii hati Transplantas
I. ASUHAN KEPERAWATAN a. Pengkajian Keperawatan
Identitas Klien
Aktivitas/ Istirahat: -
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot perut. Tidak banyak aktivitas karena nyeri di perutnya.
Sirkulasi -
Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, takikardi, perubahan tekanan darah
Integritas Ego,Stress, ansietas
Eliminasi -
Perubahan pola berkemih sulit BAB, BAK sedikit.
Makanan / Cairan -
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penambahan berat badan, haus, penggunaan diuretik.
Neurosensori -
Pusing,
sakit
kepala,
kesemutan,
kebas
kelemahan
pada
otot,
parestesia,gangguan parestesia,ga ngguan penglihatan.
Nyeri / Kenyamanan -
Pernapasan -
Abdomen tegang, nyeri pada perut kanan atas (sedang / berat)
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
Keamanan -
Kulit kering, gatal.
b. Diagnosa Keperawatan 1.
Nyeri akut akut b/d proses penyakit, imflamasi imflamasi
2.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada perut kanan atas dan punggung.
3.
Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan masukan oral, mual, status puasa/aspirasi nasogestrik nasogestrik
4.
Defisit volume cairan b/d intake yang tidak adekuat, mual, status puasa/aspirasi nasogestrik.
5.
Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada pada perut atas dan punggung, terapi tirah baring.
6.
Kurang pengetahuan pasien terhadap penyakitnya b/d status pendidikan.
7.
Gangguan peran diri b/d Penyakit jangka panjang, ketergantungan pada orang lain.