ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT/KASUS BEDAH
OLEH :
Ida Ayu Putu Trisna Dei
!P"#$%""$&""'(
Ni Kade) Susanti
!P"#$%""$&"$&(
Putu Pratii Putri Artadi
!P"#$%""$&"%*( !P"#$%""$&"%*(
POLITEKNIK KESEHATAN KESEHATAN DENPASAR +URUSAN +URU SAN KEPERAW KEPE RAWA ATAN TAN %"$,/%"$'
KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Izinkanlah penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi atas Waranugraha Waranugraha Beliaulah penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu. Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih pihak-pihak yang sudah membantu baik bantuan fisik maupun batin. Penulis sangat menyadari bahwa makalah yang penulis buat ini jauh dari kesempurnaan baik dalam cara penulisannya pemilihan katanya atau dalam penyusunannya. !aka dari itu penulis sangat mem"h"n pada para pembaca agar memberikan kritik-kritik yang p"sitif dan bisa memperbaiki kekurangan dalam makalah ini.
#kt"ber $%&'
i
DA-TAR ISI
H()(!(* +,,) (/( (/( P0*1(*/(2 P0*1(*/(2 ........................................... .................................................................. .............................................. ..................................... ..............
i
(3/(2 (3/(2 ISI .............................................. ..................................................................... ...................................................................... ............................................... ii B(B I
P0*(H,),(* &.& )atar Belakang... Belakang........ .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ............. ................... ................... ......... & &.$ 2umusan 2umusan !asalah..... !asalah.......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............. .................. ................. ....... & &.4 /ujuan. /ujuan...... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... ............. .......... .. & &.5 !anfaat.... !anfaat......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... .... $
B(B II
P0!B(H(S(* $.& lasifikasi lasifikasi Pembedahan. Pembedahan...... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .............. ................... ............ 4 $.$ Pr"ses eperawatan dalam 3ase Bedah Pre"peratif................................. $.4 Pr"ses eperawatan di /ahap Bedah Intra"peratif................................... $.5 Pr"ses eperawatan dalam Perawatan Pasca"peratif...............................
B(B III
P0*,/,P 4.& Simpulan.................................... Simpulan........................................................... .............................................. ......................................... .................. 4.$ Saran........................................... Saran.................................................................. .............................................. ........................................ .................
(3/(2 P,S/((
ii
BAB I PENDAHULUAN
$.$ Latar Bea)an0
(suhan keperawatan peri"peratif adalah perawatan yang diberikan sebelum 6pra"perasi7 selama 6intra"perasi7 dan setelah "perasi 6pasca"perasi7. Ini terjadi di rumah sakit di pusat bedah yang ada di rumah sakit di pusat-pusat bedah yang berdiri sendiri atau di kant"r-kant"r penyedia layanan kesehatan. Se"rang perawat perlu mempraktikkan tindakan asepsis bedah yang ketat benar-benar peduli terhadap d"kumentasi dan menekankan keselamatan klien dalam semua tahap perawatan. Perawat telah membuat k"ntribusi yang signifikan dalam menunjukkan manfaat pendidikan dan persiapan peri"peratif dan mempr"m"sikan hasil yang p"sitif pada klien setelah "perasi.
/ersedia juga pengetahuan berbasis bukti yang signifikan untuk
inter8ensi perawatan luka yang tepat. Penelitian keperawatan telah memberikan k"ntribusi terhadap pengetahuan kita tentang karakteristik penyembuhan luka dan jenis aplikasi yang paling mungkin dimanfaatkan. alam pengaturan ruang "perasi pengetahuan perawatan telah meningkatkan standar untuk pengendalian infeksi dan keselamatan klien. !isalnya sekarang perawat di ruang bedah sudah dapat melakukan teknik cuci tangan keterampilan lain seperti tanpa menggunakan sikat sebagai hasil penelitian yang menunjukkan kemanjuran antiseptik tangan berbahan dasar alk"h"l dalam mengurangi bakteri pada kulit. Praktik berbasis bukti di ruang bedah meningkatkan kualitas pelayanan untuk klien bedah dan pada akhirnya meningkatkan hasil akhir klien.
$.% Ru1usan 2asaa3
&.$.& &.$.$ &.$.4 &.$.5
Bagaimana klasifikasi pembedahan9 Bagaimana pr"ses keperawatan dalam fase bedah pre"peratif9 Bagaimana pr"ses keperawatan di tahap bedah intra"peratif9 Bagaimana pr"ses keperawatan dalam perawatan pasca"peratif9
$.4 Tu5uan &.4.& &.4.$ &.4.4 &.4.5 $.& 2an6aat
,ntuk mengetahui klasifikasi pembedahan. ,ntuk mengetahui pr"ses keperawatan dalam fase bedah pre"peratif. ,ntuk mengetahui pr"ses keperawatan di tahap bedah intra"peratif. ,ntuk mengetahui pr"ses keperawatan dalam perawatan pasca"peratif. 1
&.5.& &.5.$
!ahasiswa dapat mengetahui klasifikasi bedah. !ahasiswa dapat mengetahui pr"ses keperawatan dalam fase bedah
pre"peratif. &.5.4 !ahasiswa dapat mengetahui pr"ses keperawatan di tahap bedah intra"peratif. &.5.5 !ahasiswa dapat mengetahui pr"ses keperawatan dalam perawatan pasca"peratif.
2
BAB II PE2BAHASAN
%.$ Kasi6i)asi Pe17eda3an
+enis-jenis pr"sedur bedah diklasifikasikan menurut keseriusan urgensi dan tujuan. Beberapa pr"sedur dapat tergabung ke dalam lebih dari satu klasifikasi. !isalnya "perasi pengangkatan n"da bekas luka adalah min"r dalam keseriusan elektif di urgensi dan rek"nstruksi di tujuan. Seringnya pembagian kelas-kelas tersebut tumpang tindih. Pr"sedur yang mendesak juga penting dalam tingkat keseriusannya. adang-kadang "perasi yang sama dilakukan untuk alasan yang berbeda pada klien yang berbeda. lasifikasi menunjukkan kepada perawat tingkat perawatan yang dibutuhkan "leh klien. /ipe eseriusan !ay"r
eskripsi
:"nt"h
!enyangkut tindakan rek"nstruksi yang Bypass
arteri
k"r"ner
luas atau perubahan di dalam bagian reseksi k"l"n pengangkatan tubuh; memiliki risik" besar terhadap laring reseksi l"bus paru !in"r
kehidupan !enyangkut
perubahan
inimal
dalam
0kstraksi
katarak
bedah
bagian tubuh; sering digunakan untuk plastik wajah ekstraksi gigi meng"reksi def"rmitas; termasuk risik" minimal
dibanding
dengan
pr"sedur
may"r edaruratan 0lektif
ilakukan atas kebutuhan dasar klien; Buni"nekt"mi tidak terlalu esensial dan tidak selalu plastik penting untuk kesehatan
!endesak
bedah
wajah
hernia
perbaikan rek"nstruksi
payudara Penting untuk kesehatan klien sering Pem"t"ngan tum"r kanker dilakukan
untuk
mencegah
masalah pengangkatan
tambahan lainnya menjadi berkembang 6misalnya<
kerusakan
jaringan
empedu
atau batu
kantung
disebabkan
empedu
"leh
perbaikan
kegagalan fungsi "rgan7; tetapi tidak 8askular dari arteri yang arurat
darurat tersumbat Harus diselesaikan dengan segera untuk !emperbaiki menyelamatkan
jiwa
mempertahankan fungsi bagian tubuh
atau yang
usus
buntu
berlubang
memperbaiki luka amputasi 3
meng"ntr"l
hem"ragi
internal /ujuan iagn"stik
Pembedahan
ekspl"rasi
memungkinkan
penyedia
yang
0kspl"rasi
layanan 6insisi
ke
kesehatan untuk menegakkan diagn"sis; perit"neal biasanya
termasuk
pengangkatan "rgan
laparat"mi dalam untuk
ruang melihat
abd"minal7
bi"psi
jaringan untuk pemeriksaan diagn"stik massa payudara (blatif
selanjutnya 0ksisi atau pengangkatan bagian tubuh (mputasi
Paliatif
yang terserang penyakit !enghilangkan atau
pengangkatan
usus buntu k"lesistekt"mi mengurangi "l"st"mi debrimen
intensitas gejala penyakit; tidak akan 6pembersihan7 menyembuhkan 2ek"nstruktif = Pemulihan fungsi atau penampilan atas rest"ratif Pr"sedur transplantasi
"nstruktif
k"smetika
jaringan
nekr"tik reseksi akar saraf 3iksasi internal dari fraktur
jarngan yang trauma atau yang tidak perbaikan bekas luka berfungsi Pengangkatan "rgan dan=atau jaringan dari sese"rang dengan kematian "tak yang berat untuk ditransplantasikan kepada "rang lain !emulihkan fungsi hilang atau mengurangi sebagai hasil dari kelainan bawaan lahir ilakukan untuk penampilan sese"rang
/ransplantasi jantung atau hati
ginjal
!emperbaiki palatum yang terbelah merapatkan kerusakan septum arterial di jantung meningkatkan Blefar"plasti untuk meng"reksi kelainan bentuk kel"pak mata rin"plasti untuk mengubah bentuk hidung
American Society of Anesthesiologists (ASA) atau (s"siasi (hli (nastesi (merika memberikan klasifikasi yang didasarkan pada k"ndisi fisi"l"gis klien tergantung pada pr"sedur pembedahan yang diusulkan. (nestesi menciptakan risik" bahkan pada klien yang sehat; namun pada klien tertentu berisik" lebih tinggi termasuk pada mereka yang kehabisan 8"lume atau bagi mereka yang memiliki fungsi jantung yang payah. (S( status fisik kelas & dan $ serta status stabil kelas 4 sekarang telah diterima untuk "perasi rawat jalan. Sedangkan kelas 5 dan ' memerlukan "perasi rawat inap. elas P&
eskripsi lien yang sehat dan n"rmal
arakteristik /idak ada gangguan fisi"l"gis bi"l"gis dan 4
P$
"rganic lien dengan penyakit sistemik Penyakit kardi"8askular dengan pembatasan
P4
yang ringan minimal dalam akti8itasnya lien dengan penyakit sistemik Hipertensi "besitas diabetes mellitus
P5
yang berat lien dengan penyakit sistemik Penyakit
kardi"8askular
atau
paru
yang
yang berat dan mengancam
membatasi akti8itas; diabetes berat dengan
kehidupan
k"mplikasi
sistemik
riwayat
mi"kardium
infark angina pekt"ris hipertensi yang tidak P'
terk"ntr"l !"ribund klien yang tidak isfungsi jantung yang berat ginjal hati atau diharapkan
P>
untuk
selamat end"krin
tanpa "perasi lien yang dinyatakan telah
lien bisa jadi memiliki kegagalan fungsi
mati "tak yang mana "rgannya
yang
telah
luas
yang
sudah
ditangani
untuk
diangkat
untuk meng"ptimalkan aliran darah ke jantung dan
kepentingan d"nasi
"rgan lainnya 6misalnya< penggantian cairan yang kuat dan peng"batan tekanan darah7
5
%.% Pr8ses Ke9eraatan daa1 -ase Beda3 Pre89erati6
$.$.& Pengkajian /ujuan dari pengkajian klien sebelum "perasi adalah untuk menetapkan fungsi n"rmal klien peri"peratif untuk mencegah dan meminimalkan kemungkinan k"mplikasi pasca"perasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan pengkajian yaitu< Pemeriksaan fisik f"kus pada riwayat klien dan rencana pembedahan • Pengkajian fakt"r-fakt"r risik" bedah pada klien • Pengalaman bedah klien sebelumnya • Sumber k"ping pada klien • Hasil dari pemeriksaan diagn"stik pra"perasi • $.$.$ iagn"sis eperawatan el"mp"kkan p"la dalam mendefinisikan karakteristik yang dikumpulkan selama pengkajian untuk mengidentifikasi diagn"sis keperawatan untuk klien bedah. 3akt"r-fakt"r yang terkait untuk setiap diagn"sis unutk membangun arah perawatan yang akan diberikan selama satu atau semua fase bedah. Berikut adalah beberapa diagn"sis keperawatan umum yang rele8an dengan klien yang menjalani "perasi< /idak efektif bersihan jalan napas (nsietas • etakutan • 2isik" untuk kurangnya 8"lume cairan • 2isik" untuk cedera p"sisi peri"peratif • urang pengetahuan 6spesifik7 • 1angguan m"bilitas fisik • !ual • *yeri akut • Pemulihan bedah yang tertunda • $.$.4 Perencanaan Perencanaan yang sukses membutuhkan keterlibatan klien dan keluarga dalam menetapkan rencana perawatan. eterlibatan klien lebih awal ketika mengembangkan perawatan bedah meminimalkan risik" dan k"mplikasi pasca"perasi bedah. +adi dalam perencanaan ini sebaiknya< )ibatkan klien dan keluarga dalam instruksi pra"peratif • Sediakan terapi yang bertujuan untuk meminimalkan rasa takut klien • •
terhadap pembedahan 2encanakan terapi untuk mengurangi risik" pembedahan • "nsultasikan kepada pr"fesi kesehatan lainnya • $.$.5 Implementasi a7 Inf"rmed :"nsent 6
#perasi tidak dapat dilakukan secara legal atau etik sampai klien memahami kebutuuhan pr"sedur langkah-langkah yang terlibat risik" hasil yang diharapkan dan pengibatan alternatif. !erupakan tanggung jawab ahli bedah untuk menjelaskan pr"sedur dan menyediakan inf"rmed c"nsent. Setelah klien melengkapi f"rmulir persetujuan tempatkan dalam catatan medis. "kumen tersebut dibawa ke ruang "perasi bersama klien. b7 Pr"m"si esehatan egiatan pr"m"si kesehatan selama fase pra"perasi f"kus pada pemeliharaan kesehatan pencegahan k"mplikasi dan dukungan rehabilitasi yang mungkin dibutuhkan pasca"perasi. c7 Perawatan (kut egiatan perawatan akut dalam tahap pra"perasi f"kus pada inter8ensi secara fisik mempersiapkan klien untuk bedah. d7 Persiapan 3isik /ingkat persiapan fisik sebelum "perasi tergantung pasa status kesehatan klien "perasi yang direnccanakan dan preferensi d"kter bedah. Persiapan ini meliputi< Penatalaksanaan cairan n"rmal dan keseimbangan elektr"lit • Pengurangan risik" infeksi luka bedah • Pencegahan ink"ntinensia b"wel dan kandung kemih • Persiapan pada Hari Pembedahan Perawat menyelesaikan beberapa pr"sedur rutin sebelum mengirimkan klien untuk "perasi. •
•
•
•
•
ebersihan )angkah-langkah dasar kebersihan memberikan kenyamanan tambahan sebelum "perasi. +ika klien yang dirawat di rumah sakit tidak mau mandi lengkap maka mandi parsial dapat menyegarkan dan menghilangkan sekresi yang mengganggu. 2ambut dan k"smetik ,ntuk menghindari cedera minta klien untuk tidak menggunakan jepit rambut atau klip sebelum berangkat "perasi karena jepit rambut dan klip dapat menjadi sumber listrik dan menyebabkan luka bakar dikarenakan elektr"kauter yg digunakan selama "perasi. )epaskan juga lensa k"ntak bulu mata palsu dan riasan mata. !elepas pr"tesa Semua jenis perangkat palsu sangat mudah hilang atau rusak selama "perasi. +adi klien perlu melepas semua pr"tesa termasuk gigi palsu parsial atau lengkap kaki palsu mata buatan dan alat bantu dengar. *ilai keamanan +ika klien mempunyai barang berharga berikan semua kepada angg"ta keluarga atau simpan untuk diamankan. !empersiapkan usus dan kandung kemih 7
•
•
•
•
•
•
$.$.'
Beberapa klien membutuhkan enema atau katartik di pagi hari sebelum "perasi untuk memastikan usus k"s"ng. +ika demikian berikan setidaknya & jam sebelum klien akan pergi berikan waktu bagi kllien untuk defekasi tanpa terburu-buru dan buang air kecil sebelum ke ruang "perasi dan sebelum memberikan "bat pre"perasi. andung kemih yang k"s"ng mengurangi rasa tidak nyaman selama pr"sedur dan mengurangi risik" ink"ntinensia selama "perasi. /anda-tanda 8ital #perat"r anestesi menggunakan nilai-nilai satu set tanda 8ital final pre"peratif klien yang diukur perawat sebagai dasar untuk tanda-tanda 8ital intra"peratif. +ika tanda-tanda 8ital pra"perasi tidak n"rmal pembedahan mungkin perlu ditunda. "kumentasi Sebelum klien pergi ke ruang "perasi periksa isi lap"ran medis untuk memastikan bahwa hasil lab"rat"rium dan f"rmulir persetujuan telah tersedia. Periksa juga catatan perawat adalah catatan yang terkini. !elakukan pr"sedur khusus Beberapa klien memerlukan pemasangan infus I? atau tabung nas"gastrik sebelum berangkat untuk "perasi atau di tempat pra"perasi. Pemberian "bat pra"perasi Pemberian "bat pra"perasi bertujuan untuk mengurangi kecemasan klien sejumlah anestesi umum diperlukan risik" mual dan muntah-muntah dan aspirasi resultan serta sekresi saluran pernafasan. Sensisti8itas lateks=alergi etika insiden dan pre8alensi sensisti8itas lateks dan alergi meningkat kebutuhan untuk mengenali sumber p"tensi lateks sangat penting. +ika memang diperlukan ak"m"dasikan tempat khusus alergi lateks dan klien menggunakan barang bebas lateks selama peri"de peri"peratif dan pemulihan. !engurangi kemungkinan salah tempat dan pr"sedur bedah yang salah /iga prinsip pr"t"k"l meliputi 8eri8ikasi pra"perasi yang memastikan semua d"kumen rele8an dan studi tersedia sebelum memulai pr"sedur dan k"nsisten dengan harapan klien; menandai l"kasi "perasi dengan tinta untuk menandai perbedaan kiri dan kanan struktur ganda dan tingkatan spina; serta waktu istirahat tepat sebelum memulai pr"sedur untuk 8eri8ikasi terakhir dari klien yang benar pr"sedur tempat dan setiap implan.
08aluasi 08aluasi pengetahuan klien terhadap pr"sedur bedah dan perawatan • • • •
pasca"perasi yang direncanakan !inta klien menunjukkan latihan pasca"perasi (mati perilaku atau ekspresi n"n8erbal akan kecemasan atau ketakutan /anyakan apakah harapan klien sudah terpenuhi
8
%.4 Pr8ses Ke9eraatan di Ta3a9 Beda3 Intra89erati6
$.4.&
Pengkajian alam PS:, lakukan pengkajian berf"kus pada pra"perasi untutk mem8erifikasi bahwa klien siap untuk "perasi dan rencana perawatan intra"perati8e. arena klien tidak akan mampu berbicara sendiri selagi di bawah anestesi umum pengkajian pra"perasi di dalam ruang "perasi adalah penting untuk keselamatan klien. /elaah kembali rencana perawatan intra"perati8e. Perhatikan kenyamanan psik"l"gis klien selama pengkajian ini.
$.4.$
iagn"sis eperawatan /injau diagn"sis keperawatan pra"perasi"nal dan mengindi8idualisasikan rencana perawatan di ruang "perasi.
m"difikasi
untuk
$.4.4
Perencanaan /ujuan dan hasil. Hasil ynag berpusat pada klien dari tahap pra"perasi. Sebagai c"nt"h tujuan adalah untuk menjaga integritas kulit. Hasil yang diharapkan meliputi; a7 lien akan memiliki kulit yang utuh dan tidak menunjukkan tanda-tanda kemerahan. b7 lien akan bebas dari luka bakar di dasar alas.
$.4.5
Implementasi 3"kus utama dari asuhan intra"perati8e adalah untuk mencegah cedera dan k"mplikasi berhubungan dengananestesi "perasi p"sisi dan k"mplikasi berhubungan dengan anestesi "perasi "psisi dan penggunaan peralatan. Perawat peri"perati8e adalah pembela klien selama "perasi dan melindungi martabat dan hak-hak klien setiap saat. Perawatan (kut a7 Persiapan fisik. Setelah mengamankan klien di meja kamar "perasi pasang perangkat m"nit"r untuk klien sebelum "perasi. lien yang menerima anestesi umum dan regi"nal mendapatkan pemantauan 01 k"ntinu. /empatkan elektr"da pada dan kaki untuk merekam akti8itas listrik jantung. Sebuah m"nit"r di kamar "perasi menampilkan akti8itas listrik jantung. #ksimetri pulsasi mem"nit"r saturasi "ksigen. Pasang alas pada kauterisasi listrik pada kulit. b7 /erapkan st"king antiemb"li 6misalnya st"king elastis7 atau st"king k"mpresi sekuensial intra"perati8e 6terutama untuk kasus-kasus yang berdurasi lama7 atau pasca"perasi sesuai dengan kebijakan instidusi. "kumentasikan perangkat aplikasi pengisian kembali kapiler dan t"leransi klien terhadap pr"sedur. ,ntuk "perasi ekstremitas nilai denyut perifer distal di l"kasi "perasi. ,kur suhu secara k"ntinu melalui kandung kemih ker"ngk"ngan atau rectum.
9
c7 Pengenalan (nestesi. lien yang menjalani pr"sedur bedah menerima satu tempat dari empat tipe anestesi yaitu < umum regi"nal l"cal atau sedasi sadar. d7 (nestesi ,mum. (gen anestesi m"dern lebih mudah untuk pemulihan dan memungkinkan klien untuk sembuh dengan efek negati8e yang lebih sedikit. (nestesi umum menghasilkan im"bilisasi klien yang tenang dan tak bergerak dan tidak ingat pr"sedur bedah. (mnesia klien bertindak sebagai alat pelindung dari peristiwa yang tidak menyenangkan terhadap pr"sedur. Penyedia anestesi umum dengan rute I? dan inhalasi melalui tiga fase anestesi yaitu < induksi pemeliharaan dan munculnya. Pembedahan yang membutuhkan anestesi umum melibatkan pr"sedur may"r dengan manipulasi jaringan yang luas. Induksi meliputi pemberian "bat anestesi dan intubasi and"trakeal. /ahap pemeliharaan meliputi p"sisi klien persiapan untuk insisi dan pr"sedur pembedahan itu sendiri. /ingkat anestesi yang tepat terjaga selama fase ini. Selama tiga fase anestesi mengalami penurunan dank lien mulai terbangun. arena waktu paruh pendek "bat ini sadar klien sering terjadi di ruang "perasi. urasi anestesi bergatung pada lamanya "perasi. 2isik" terbesar dari anestesi umum adalah efek samping dari agen anestesi termasuk depresi kardi"8askular atau iritabilitas depresi pernapasan serta kerusakan hati dan ginjal. e7 (nestesi 2egi"nal. Induksi anestesi regi"nal menghasilkan hilangnya sensasi di daerah tubuh. !et"de induksi seperti tulang belakang epidural atau bl"ck saraf perifer memengaruhi p"rsi jalur sens"rik yang dibius. /idak ada kehilangan kesadaran yang terjadi akibat anestesi regi"nal tetapi klien sering mengantuk. #perat"r anestesi memberikan anestesi regi"nal dengan infiltrasi dan aplikasi l"kal. 2isik" dapat terjadi pada anestesi infiltrasi terutama dalam kasus anestesi spinal. arena tingkat anestesi bisa meningkat yang berarti bahwa agen anestesi bergerak ke atas di tulang belakang hal ini mungkin akan mempengaruhi pernapasan. Perpindahan anestesi ini tergantung pada jenis "bat jumlah dan p"sisi klien. f7 (nestesi l"cal. (nestesi l"cal melibatkan hliangnya sensasi di tempat yang diinginkan 6misalnya bagian kulit yang tumbuh atau k"rnea mata7. (gen "bat bius 6misalnya lid"caine7 menghambat k"nduksi saraf samapai "bat tersebut berdifusi ke dalam sirkulasi. (gen disuntikkan secara l"cal atau di"leskan. lien mengalami kehilangan dalam sensasi nyeri da sentuhan serta akti8itas m"t"ric dan "t"n"m 6misalnya meng"s"ngkan kandung kemih7. )"cal anestesi umum dilakuakan untuk pr"sedur min"r dalam "perasi rawat jalan. Penyedia perawatan kesehatan sering masuk ke daerah "perasi dengan memberikan anestesi l"cal untuk mempr"m"sikan nyeri pasca"perasi. g7 Sedasi Sadar. Sedasi sadar secara rutin digunakan untuk pr"sedur yang tidak memerlukan anestesi lengkap melainkan tingkat kesadaran yang ditekan. Se"rang klien di bawah sedasi sadar independen harus mempertahankan jalan napas yang paten dan 8entilisasi yang memadai dan mampu meresp"ns dengan tepat terhadap
10
rangsangan 8erbal atau stimulus taktil ringan 6r"thr"ck $%%@7. Sedatif I? yang bekerja singkat seperti midaz"lam 6?ersed7 diberikan. h7 P"sisi lien Bedah. Selama anestasi umum tenaga perawat dan d"kter beah sering tidak memp"sisikan klien sampai tahap relaksasi lengkap. Pendekatan bedah biasanya menentukan pilihan p"sisi. Idealnya p"sisi klien menyediakan akses yang baik untuk l"kasi yang akan di"perasi mempertahankan fungsi sirkulasi dan pernapasan yang memadai dan menjamin keamanan klien dan integritas kulit. P"sisi tidak b"leh merusak struktur neur"muscular. i7 "kumentasi (suhan eperawatan Intra"peraif. Selama fase intra"peratif lanjutkan rencana perawatan pra"perasi. Sebagai c"nt"h ikuti asepsis ketat untuk meminimalkan risik" infeksi luka bedah.Sepanajnag pr"sedur "perasi pastikan catatan kegiatan perawatan klien dan pr"sedur yang dilakukan "leh pers"nel kamar "perasi telah akurat. "kumentasi perawatan intra"perati8e memeberikan data yang berguna peri"de pasca"perasi klien. $.4.'
08aluasi 08aluasi inter8ensi dilakukan selama fase intra"perati8e selama pr"sedur bedah. /erus pantau tanda 8ital serta asupan dan keluaran. ,kur suhu tubuh klien selama dan pada penyelesaian pr"sedur. Periksa kulit di bawah landasan alas dan di daerah di mana p"sisi tertekan. ,ntuk klien yang tidak mendapat anestesi umum tanyakan dengan sering kepada merakatentang rasa sakit mati rasa suhu ruangan yang dirasakan dan kenyamanan secara kesuluruhan. Berikan inf"rmasi yang terkini kepada angg"ta keluarga di ruang tunggu.
11
%.& Pr8ses Ke9eraatan daa1 Peraatan Pasa89erati6
$.5.& Pengkajian Setelah pengkajian pada kedatangan klien untuk pemulihan ukur tanda-tanda 8ital dan "bser8asi lainnya setidaknya setiap &' menit atau lebih sering tergantung pada k"ndisi klien dan kebijakan unit. Pengkajian ini biasanya berlanjut sampai klien keluar dari P(:,. etika k"ndisi klien stabil frekuensi pengkajian biasanya akan berkurang menjadi satu kali per shift sampai klien keluar. "kumentasi secara maksimal hasil pengkajian termasuk tanda 8ital tingkat kesadara k"ndisi balutan dan drainase tingkat kenyamanan status cairan I? dan pengukuran keluaran urine. Selain itu yang sangat perlu dikaji pada klien pasca"peratif yaitu < •
+alan napas dan pernapasan aji patensi jalan napas kedalaman 8entilasi simetri gerakan dinding dada suara napas dan warna muk"sa.
•
Sirkulasi lien beresik" mengalami k"mplikasi kardi"8askuler yang disebabkan "leh hilangnya darah actual atau p"tensial dari tempat pembedahan efeksamping dari anastesi ketidakseimbangan elektr"lit dan depresi mekanisme yang mengatur sirkulasi n"rmal. Pengkajian yang teliti terhadap denyut dan irama jantung bersama dengn tekanan darah mengungkapkan status kardi"8askuler klien. !"nit"r tanda 8ital setiap &' menit selamaa tahap pemulihan.
•
"ntr"l suhu !"nit"r suhu dengan teliti dibagian perawatan akut. arena suhu tinggi mungkin merupakan indikasi pertama infeksi e8aluasi klien untuk p"tensi sumber infeksi termasuk l"kasi I? 6jika ada7 sayatan=luka bedah serta saluran pernapasan dan saluran kemih.
•
eseimbangan cairan dan elektr"lit kaji status hidrasi dan pantau fungsi jantung dan saraf untuk tanda-tanda perubahan elektr"lit.
•
3ungsi neur"l"gi aji reflek pupil dan muntah cengkraman tangan dan gerakan kaki.
•
Integritas kulit dan k"ndisi luka
12
i dalam P:(, kaji k"ndisi kulit klien titik-titik ruam petekie lecet atau luka bakar. Setelah "perasi hamper semua luka bedah diperban untuk melindungi l"kasi luka dan mengumpulkan drainase. Perhatikan jumlah warna baud an k"nsistensi drainase di perban. •
3ungsi perkemihan 2aba perut bagian bawah tepat diatas simfisis pubis untuk mengkaji distensi kandung kemih. +ika klien terpasang kateter urine harus ada aliran urine terus-menerus sebanyak 4%-'% ml=jam pada "rang dewasa. Perawat harus mengamati warna urine.
•
3ungsi gastr"intestinal Inspeksi abd"men untuk memeriksa perut kembung yang mungkin disebabkan "leh akumulasi gas. (uskultasi perut secara rutin untuk mendeteksi suara usus kembali n"rmal'-4% bunyi keras permenit pada masing-masing kuadran menunjukkan gerak paristaltik yang telah kembali. +ika selang nas"gastrik ada ditempatnya kaji kepatenan selang warna dan jumlah drainase lambung.
•
enyamanan aji skala nyeri klien menge8aluasi resp"n terhadap analgesic dan "bjektif d"kumen keparahan nyeri. keluarga
•
Harapan klien aji harapan klien dan terhadap pemulihan dan kemajuan yang dirasaakan dalam fase pemulihan.
$.5.$
iagn"sis keperawatan
/entukan status dari diagn"sis keperawatan pra"perasi melalui pembagian pengkajian data baru pasca"perasi dan mengidentifikasi diagn"sis baru yang rele8an. Identi8ikasi fakt"r-fakt"r resik" baru yang mengarah ke identifikasi diagn"sis keperawatan tambahan. Pertimbangkan juga kebutuhan keluarga klien ketika membuat diagn"sis. $.5.4
Perencanaan arena sifat kritis peri"de pasca"perasi langsung rencana keperawatan di P(:, melibatkan pemantauan dan pengkajian erat klien untuk memastikan kembalinya ke fungsi fisi"l"gis yang stabil. Instruksi d"kter bedah pasca"perasi juga menjadi ped"man. Instruksi pasca "perasi yang khas meliputi < •
Pantau tanda 8ital dan pengkajian yang khusus dengan sering. 13
•
+enis cairan I? dan kecepatan infus
•
Penerusan "bat sebelum "perasi sebagai k"ndisi yang memungkinkan 6beberapa "bat "ral akan dik"n8ensikan ke rute I? dengan menyesuaikan disis yang tepat7
•
:airan dan makanan yang diperb"lehkan lewat mulut.
•
/ingkat
akti8itas
klien
yang
diperb"lehkan untuk dilanjutkan •
P"sisi klien yang harus dipertahankan untuk dilanjutkan
•
P"sisi klien yang harus dipertahankan sementara ditempat tidur
•
!asukan dan keluaran
•
)ab"rat"rium tes dan f"t" sinar-A
•
(rahan khusus 6misalnya drain bedah untuk diisap irigasi penggantian balutan.
tabung
dan
/ujuan dan hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut <
$.5.5
•
/anda-tanda 8ital klien kembali seperti fase pre"perati8e.
•
Saluran napas klien paten dan respirasi tidak dibantu
•
Suhu klien kembali ke awal dan tetap stabil.
•
:airan dan elektr"lit klien tetap seimbang
•
lien kembali ketingkat akti8itas sebelumnya.
Implementasi a. Pr"m"si kesehatan &7 !emelihara fungsi pernapasan etika klien bangun dari anastesi bantu mereka untuk mempertahankan kepatenan jalan napas. P"sisikan klien di satu sisi dengan wajah ke bawah dan 14
leher sedikit direntangkan untuk nmemfasilitasi gerakan maju dari lidah dan aliran sekresi lendir keluar dari mulut. Sebuah handuk kecil yang dilipat dapat mendukung kepala. /eknik p"sisi lain untuk mempr"m"sikan jalan napas paten adalah kepala tempat tidur yang agak tinggi dan leher klien agak sedikit di nrentangkan dengan kepala menghadap ke samping. $7 !encegah k"mplikasi sirkulasi )angkahlangkah berikut mempr"m"sikan aliran balik 8ena n"rmal dan sirkulasi aliran darah < •
"r"ng klien untuk melakukan latihan kaki nsetidaknya setiap jam saat terjaga.
•
Pasang st"king elastis antiemb"li atau perangkat k"mpresi berurutan seperti yang diperintahkan "leh penyedia layanan kesehatan. )epaskan st"king setiap C jam dan berhenti selama & jam.
•
"r"ng ambulansi awal
•
Hindari p"sisi klien yang mengganggu aliran darah ke kaki.
•
Berikan "bat antik"agulan seperti yang diperintahkan.
•
Pr"m"sikan asupan cairan "ral atau intra8ena yang cukup.
47 !encapai istirahat dan kenyamanan *yeri pada klien meningkat setelah "perasi setelah efek anastesi berkurang. Hal ini umum untuk memberikan analgesic "pi"id segera setelah "perasi. "sis awal analgesic biasanya diberikan melalui infuse I? di P(:, dan di titrasi untuk kenyamanan klien. b. Perawatan akut &7 Pengaturan suhu tubuh Pengaturan suhu penting pada peri"de pasca "perasi . klien sering menggigil setelah "perasi. !enggigil tidak selalu merupakan tanda hip"termia melainkan efekng dari agen anastesitertentu. Berikan meperidin 6em"l7 sedikit demi sedikit untuk mengurangi mggigil seperti yang di tentukan "leh penyedia layan kesehatan. $7 !emelihara fungsi neur"l"gi #rientasi terhadap lingkungan penting untuk mempertahankan status mental klien. 47 !enjaga keseimbangan cairan dan elektr"lit 15
Satu-satunya sumber asupan can klien segera setelah pembedahan adalah melalui kateter I?. 57 !eningkatkan eliminasi usus n"rmal dan gizi yang adekuat )angkah-langka berikut mempr"m"sikan kembali eliminasi n"rmal < •
Pertahankan kemajuan secara bertahap dalam asupan makanan.
•
Pr"m"sikan ambulansi dan "lahraga.
•
(tur asupan cairan yang memadai.
•
Pr"m"sikan asupan makanan yang cukup dengan merangsang selera makan klien.
•
Berikan suplemen serat pelunak tinja dan sup"sit"ria rectal sesuai yang diperintahkan.
•
Sediakan makanan ketika klien beristirahat dan bebas dari rasa sakit.
'7 !empr"m"sikan eliminasi urine )angkah-langkah mempr"m"sikan eliminasi urine n"rmal < •
Bantu klien dengan asumsi p"sisi n"rmal selama B(.
•
Periksa kebutuhan klien untuk B( dengan sering.
•
aji distensi kandung kemih.
•
!"nit"r asupan dan keluaran.
>7 !empr"m"sikan penyembuhan luka Waktu kritis untuk penyembuhan luka adalah $5 samapai @$ jam setelah "perasi setelah itu luka dapat tertutup. +ika luka menjadi terinfeksi biasanya terjadi 4 sampai > harisetelah "perasi. Sebuah luka bedah bersih biasanya tidak kembali meregang terhadap tegangan n"rmal selama &' D $% hari setelah "perasi. 1unakan teknik aseptic selama penggantian perban dan perawatan luka. @7 !empertahankan=meningkatkan k"nsep diri )angkah-langkah berikut ini membantu mempertahankan k"nsep diri klien < •
Sediakan pri8asi selama penggantian perban atau pemeriksaan luka.
•
+aga kebersihan klien. 16
•
:egah perangkat drainase meluap.
•
+aga lingkungan yang menyenangkan
•
/awarkan kesempatan bagi klien untuk mendiskusikan perasaan tentang penampilan.
•
/awarkan
keluarga
kesempatan
untuk
membahas
cara
untuk
mempr"m"sika k"nsep diri klien. C7 Pemulihan dan perawatan yang berkelanjutan Selama peri"de pasca "perasi perawat klien dan keluarga bekerja untuk mempersiapkan klien untuk keluar. Pendidikan tentang perawatan luka tingkat akti8itas diet peng"batan dan jenis "perasi yang spesifik adalah pr"ses yang berkelanjutan di seluruh rumah sakit. $.5.' 08aluasi eefektifan e8aluasi keperawatan berdasarkan hasil yang diharapkan yang dibuat setelah "perasi. alam semua ruang lingkup bedah k"nsultasikan dengan klien dan keluarga untuk mengumpulkan data e8aluasi. Bagian dari e8aluasi adalah menentukan sejauh mana klien dan keluarga mempelajari langkah-langkah perawatan diri.
17
;8nt83 -i)ti6 Asu3an Ke9eraatan Pada Pasien Den0an Penya)it/Kasus Beda3 PENGKA+IAN
Pengkajian dilakukan di 2uang +anger 2S, Badung pada Selasa > #kt"ber $%&' pukul %E.%% WI/( di kamar %& bed 4. Pengkajian dilakukan dengan menggunakan met"de "bser8asi wawancara dan pemeriksaan fisik dengan sumber data dari pasien keluarga pasien dan rekam medis pasien 6*". 2!< &E54&E7. (. Identitas Pasien *ama
<
(n.
,mur
<
&5 tahun
+enis elamin
<
)aki-laki
Status Perkawinan<
Belum menikah
(gama
<
Hindu
Suku=Bangsa
<
Bali=Ind"nesia
Pekerjaan
<
Pelajar
Pendidikan
<
S!P
(lamat
<
+l. Blubuh Sari ?II alung
iagn"sa !edis
<
:3 3emur eAtra
Sumber biaya
<
+B!
Identitas Penanggung *ama
<
/n. !
,mur
<
5E tahun
+enis elamin
<
)aki-laki
Status Perkawinan <
Sudah menikah
(gama
<
Hindu
Suku=Bangsa
<
Bali=Ind"nesia
Pekerjaan
<
Pegawai Swasta
Pendidikan
<
S& 18
(lamat
<
+l. Blubuh Sari ?II alung
Hubungan dengan pasien <
(yah
B. 2iwayat eperawatan &. 2iwayat kesehatan sekarang a. (lasan masuk rumah sakit Pasien dibawa ke ,1 2S, Badung karena mengeluh nyeri pada kaki kanan dan tidak bisa digerakkan sejak & hari sebelumnya. b. eluhan utama Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan dan tidak bisa digerakan. c. r"n"l"gi keluhan Sebelum dirawat di 2S, Badung pasien terjatuh saat bermain 8"li. emudian keluarga pasien membawa pasien ke tukang pijat tradisi"nal di dekat rumahnya. *amun sampai satu hari berikutnya pasien masih mengeluh sakit di kaki kanannya dan tidak bisa digerakkan. emudian pasien dibawa ke ,1 2S, Badung pada tanggal ' #kt"ber pukul $4.4% WI/(. Setelah diperiksa dan dianamnesa "leh d"kter di ,1 2S, Badung pasien disarankan untuk dirawat inap di ruang +anger. emudian pasien dirawat di kamar %& bed 4 adapun terapi yang didapatkan pasien adalah •
I?3 *a:l %EF
$% tetes=menit
•
Paracetam"l /ablet
4 A '%%mg
•
(sam 3"lat /ablet & mg
$ A II tablet
$. 2iwayat kesehatan masa lalu a. 2iwayat alergi eluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi "bat ataupun makanan dan minuman tertentu. b. 2iwayat kecelakaan eluarga pasien mengatakan kecelakaan sebelumnya.
pasien
tidak
pernah
mengalami
c. 2iwayat dirawat di rumah sakit
19
eluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. d. 2iwayat pemakaian "bat eluarga pasien mengatakan pasien tidak memakai "bat apapun sebelum ke rumah sakit. 4. 2iwayat kesehatan keluarga eluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki penyakit khusus yang diturunkan dari keluarganya. :. ata Bi"-psik"-s"sial-spiritual &. Bernafas Saat pengkajian pasien mengatakan pasien tidak mengalami kesulitan dalam bernafas. $. !akan dan !inum Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan dalan makan dan minum dan pasien sudah makan &A di pagi hari. 4. 0liminasi Saat pengkajian pasien mengatakan pasien sempat B( &A di pagi hari dengan dibantu berjalan "leh keluarga. 5. 1erak dan (kti8itas -
emampuan () < Saat pengkajian pasien mengatakan pasien mampu melakukan akti8itas seperti makan dan minum sedangkan t"iletting dibantu
-
emampuan m"bilisasi < Saat pengkajian pasien mengatakan pasien mampu bergerak sedikit di atas tempat tidur selebihnya dibantu "leh keluarga
'. Istirahat dan /idur Saat pengkajian pasien mengatakan tidak kesulitan untuk tidur dan pasien menyatakan mau beristirahat. >. 2asa *yaman Saat pengkajian pasien mengatakan merasa tidak nyaman nyeri di kakinya.
karena merasa
@. 2asa (man 20
Saat pengkajian pasien mengatakan merasa cukup aman karena ditunggui "leh keluarganya. C. Pengaturan Suhu /ubuh Saat pengkajian pasien mengatakan tubuhnya agak panas. E. Pemeliharaan esehatan iri Saat pengkajian pasien mengatakan pasien mandi &A sehari dengan dibantu "leh keluarga. &%. "munikasi dan S"sialisasi Saat pengkajian pasien mengatakan pasien mampu berk"munikasi dengan baik. &&. !elaksanakan Ibadah Saat pengkajian pasien mengatakan pasien selalu berd"a di dalam hati. &$. Prestasi Saat pengkajian pasien mengatakan pasien mempunyai prestasi yang baik di kelas dan selalu masuk ranking &% besar. &4. 2ekreasi Saat pengkajian pasien mengatakan pasien terhibur dengan musik dan perbincangan dengan keluarganya. &5. Belajar Saat pengkajian pasien mengatakan pasien perlahan-lahan mengerti pr"sedur perawatan di rumah sakit. . Pengkajian fisik &. eadaan ,mum esan umum < )emas esadaran
< :"mp"s mentis
1:S
< &' 05?'!>
Bentuk tubuh < /egak Warna kulit
< Saw" matang
$. 1ejala ardinal /
< &$%=C% mmHg
Suhu
< 4@' % :
*adi
< C5 A=mnt
22
< $% A=mnt 21
4. eadaan 3isik a. epala < kebersihan cukup rambut tersebar merata suhu kulit hangat nyeri tekan- lesi- benj"lan b. !ata < kedua mata simetris reflek mataG sekret- udim- penglihatan baik c. Hidung < kebersihan hidung cukup penciuman baik sekret- lesi- nyeri tekand. /elinga < kebersihan cukup pendengaran baik kedua telinga simetris nyeri tekan- lesie. !ulut dan gigi < kebersihan baik muk"sa bibir lembab pembesaran t"nsil- rahang simetris pendarahan gusif.
)eher < pembesaran kelenjar tir"id- nyeri tekan- benj"lan- bendungan 8ena jugularis- kebersihan cukup
g. /h"raA < bentuk simetris nafas tambahan- sesak- nyeri tekanh. (bd"men < umbilikus tepat di tengah kebersihan cukup nyeri tekan- bising usus 'A=menit pembesaran abd"meni.
0kstremitas i. (tas < kedua tangan simetris terpasang infus di tangan kanan lesi- nyeri tekan- kuku cukup bersihii. Bawah < nyeri tekan di kaki kanan kaki kanan tidak dapat digerakkan hasil r"ntgen terdapat :3 3emur deAtra
j.
1enetalia < jenis kelamin laki-laki
0. Pemeriksaan Penunjang •
Hasil pemeriksaan radi"l"gi
•
Hasil r"ntgen menyatakan terdapat cl"se fractur femur deAtra Hasil )ab"rat"rium 6&5-&&-$%&&7 Pemeriksaan
Hasil
*"rmal
Hb
&% g=d)
&&.@ D
[email protected]
2B:
4.5> A &% > =u)
H:/
$C.> F
4.C% D '.E% 4'.% D '$.%
22
PRE OPERASI DIAGNOSA KEPERAWATAN
(. (nalisa ata *".
&.
Hari=/gl=+am
ata 3"kus
ata Standar
Selasa > S < lien #kt"ber $%&' mengatakan kaki pukul %E.%% kanan nya sakit sekali WI/( P< *yeri bertambah
!asalah eperawatan
-
Pasien tidak *yeri (kut meringis
-
Pasien tidak mengeluh nyeri atau nyeri dapat dik"ntr"l
-
Pasien tidak elemahan terlihat lemas fisik
-
Pasien dapat menggerakkan kakinya
ketika kaki digerakan nyeri berkurang saat diim"bilisasi < *yeri seperti diiris 2< area femur S< C /<
Saat
digerakan
sampai
selesai
diim"bilisasi #<
-
pA
terlihat
meringis
menahan
nyeri
merintih
bengkak pA. r"ntgen fraktur femur deAtra 22<
$$
A=mnt
/< &$%=C% mmHg
S<
4@'" : *< C5 A=mnt $
Selasa > #kt"ber $%&' pukul %E.%% WI/(
S<
Pasien
mengatakan
kaki
kanan
bisa
tidak
digerakan . #<
dalam
pemeriksaan didapatkan adanya
hasil fungsialesa
def"rmitas 2adi"l"gi hasil deAtra
PA. diper"leh
fraktur
femur sudah 23
terpasang spalk.
B. (nalisa !asalah &. P < *yeri (kut 0 < isk"ntinuitas tulang S < Pasien mengeluh sakit di kaki kanannya Pr"ses terjadinya< cedera jaringan kulit dan tulang yang terjadi pada pasien menyebabkan disk"ntinuitas tulang yang mana saat pr"ses inflmasinya menekan ujung saraf bebas sehingga menimbulkan rasa nyeri. (kibat< menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu kenyamanan pasien $. P < elemahan fisik 0 < erusakan muskul"skeletal S < Pasien mengeluh kaki kanannya tidak bisa digerakkan Pr"ses terjadinya < disk"ntinuitas merupakan kerusakan muskul"skeletal yang mempersempit ruang gerak sehingga pasien mengalami kelemahan fisik (kibat < kelemahan fisik membuat pasien kesulitan bergerak dan perlu dibantu untuk bergerak :. 2umusan iagn"sa &. *yeri akut berhubungan dengan disk"ntinuitas tulang ditandai dengan pasien mengeluh sakit di kaki kanannya dan terlihat meringis $. elemahan fisik berhubungan dengan kerusakan muskul"skeletal ditandai dengan pasien mengeluh kaki kanannya tidak bisa digerakkan dan terlihat lemas
INTER
*" .
Hari=/gl=+am
iagn"sa ep
&.
Selasa > #kt"ber $%&' pukul %E.%% WI/(
*yeri akut berhubunga n dengan disk"ntinuit as tulang ditandai
/ujuan
Inter8ensi
2asi"nal
keperawat
- ,ntuk dapat menentukan nyeri yg k"mprehensif inter8ensi yang meliputi l"kasi sesuai karakteristik durasi
an selama
frekuensi
&A
intenistas=keparahan
Setelah
- )akukan
dilakukan tindakan
$5
pengkajian
kualitas 24
dengan pasien mengeluh sakit di kaki kanannya dan terlihat meringis
pasien
fakt"r presipitasi nyeri
mampu memperta hankan
- (jarkan
teknik
relaksasi dan distraksi
tingkat nyeri
pd
skala
4,
dengan kriteria
- "lab"rasi
pemberian
"bat
hasil sbb< - Pasien tidak
- (gar pasien dapat meng"ntr"l rasa nyerinya
- ,ntuk mempercepat pr"ses penyembuhan pasien
mering is - Pasien dapat meng" ntr"l nyeri $.
Selasa > #kt"ber $%&' pukul %E.%% WI/(
elemahan fisik berhubunga n dengan kerusakan muskul"ske letal ditandai dengan pasien mengeluh kaki kanannya tidak bisa digerakkan dan terlihat lemas
Setelah
-
aji kemampuan berakti8itas pasien
-
/ingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan akti8itas sehari-hari yang dapat dit"leransi
dilakukan asuhan keperawat an selama &A$5 jam kelemahan fisik dapat teratasi dengan
- ,ntuk dapat merencanakan inter8ensi yang sesuai - ,ntuk mencegah kelemahan yang berlebihan
criteria hasil< kelemahan fisik tidak terjadi
I2PLE2ENTASI
*". Hari=/gl=+am *".
Implementasi
08aluasi f"rmatif
Paraf 25
A
E
*". Hari=/gl=+am
*". 08aluasi sumatif A &
Paraf
S # ( P
$
S # ( P
26
INTRAOPERASI DIAGNOSA KEPERAWATAN
(. (nalisa ata *".
Hari=/gl=+am
&.
ata 3"kus
ata Standar
!asalah eperawatan 2isik" sy"k
S #
B. (nalisa !asalah P < risik" sy"k 0 < perdarahan akibat pembedahan S< Pr"ses terjadinya< (kibat< :. 2umusan iagn"sa 2isik" sy"k berhubungan dengan perdarahan akibat pembedahan INTER
*" . &.
Hari=/gl=+am
iagn"sa ep
/ujuan
Inter8ensi
2isik" sy"k Setelah berhubunga
2asi"nal
-
- Monitor perdarahan
dilakukan
dengan tindakan keperawatan perdarahan selama akibat "perasi &A$ n
pada
daerah
pembedahan setelah dilakukan insisi.
- Ingatkan
pembedaha
jam
n
diharapkan
operator
dan
sy"ck
asiasten
bila
hip"8"l"mic
teradi
tidak
perdarahan
terjadi
hebat
dengan kriteria hasil< - /idak
ada
- Monitor
!ital
sign tiap 5 menit 27
tanda D tanda
- Monitor
"airan
sy"ck
#ang
hip"8"lemik
%& katheter
6cyan"sis7
- Memberikan "airan '( untuk
- //? dalam
mele$ati
batas
resusitasi "airan
n"rmal 6/< - !em"nit"r tanda&$%=C%-
tanda
sy"ck
&5%=&%%
hip"8"lemik
*adi >%-E%7.
I2PLE2ENTASI
*". Hari=/gl=+am
*". A
Implementasi
08aluasi f"rmatif
Paraf
E
*".
Hari=/gl=+am
*". A &
08aluasi sumatif
Paraf
S # ( P
28
POSTOPERASI DIAGNOSA KEPERAWATAN
(. (nalisa ata *".
Hari=/gl=+am
&.
ata 3"kus
ata Standar
!asalah eperawatan 2isik" cedera akibat p"sisi peri"peratif
S< #< Pasien hanya tiduran saat dipindahkan kaki belum
dapat
digerakan kaki kanan terdapat
luka
"perasi
p"st pasien
dipindahkan ruangan
ke dengan
brankar.
B. (nalisa !asalah P < risik" cedera akibat p"sisi peri"peratif 0 < pr"ses pemindahan dari brankar S< Pr"ses terjadinya< (kibat< :. 2umusan iagn"sa 2isik" cedera akibat p"sisi peri"peratif INTER
*" . &.
Hari=/gl=+am
iagn"sa ep 2isik" cedera akibat p"sisi peri"peratif
/ujuan
Setelah
Inter8ensi
-
2asi"nal
Perhatikan p"sisi
dilakukan
pasien
asuhan
dekatkan bed di
keperawatan
samping pasien
diharapkan
-
"lab"rasi
dan
- ,ntuk mencegah risik" cedera - ,ntuk mempermudah 29
resik" cedera
dengan
tidak terjadi.
perawat yang ada
engan
-
kriteria hasil< - /idak terjadi
$-4
!emberikan pen yangga di tempat tidur pasien
abserasi kulit
memindahkan pasien - ,ntuk menjaga keamanan pasien di atas tempat tidur.
karena pemindahan pasien. - Pasien dapat dipindahkan dengan aman dan nyaman.
I2PLE2ENTASI
*". Hari=/gl=+am
*". A
Implementasi
08aluasi f"rmatif
Paraf
E
*".
Hari=/gl=+am
*". A &
08aluasi sumatif
Paraf
S # ( P
30
BAB III PENUTUP
4.& Simpulan +enis-jenis pr"sedur bedah diklasifikasikan menurut keseriusan urgensi dan tujuan. Beberapa pr"sedur dapat tergabung ke dalam lebih dari satu klasifikasi. !isalnya "perasi pengangkatan n"da bekas luka adalah min"r dalam keseriusan elektif di urgensi dan rek"nstruksi di tujuan. American Society of Anesthesiologists (ASA) atau (s"siasi (hli (nastesi (merika memberikan klasifikasi yang didasarkan pada k"ndisi fisi"l"gis klien tergantung pada pr"sedur pembedahan yang diusulkan. lasifikasi menunjukkan kepada perawat tingkat perawatan yang dibutuhkan "leh klien. Pr"ses eperawatan dalam kasus bedah ada tiga tahap yaitu 3ase Bedah Pre"peratif /ahap Bedah Intra"peratif dan Perawatan Pasca"peratif 4.$ Saran !elalui tulisan ini penulis ingin menyampaikan saran-saran kepada berbagai pihak yaitu< &. epada staf pengajar agar lebih banyak memberikan materi tentang (suhan eperawatan pada Pasien dengan Penyakit=asus Bedah. $. epada mahasiswa diharapkan tulisan ini dapat dijadikan m"ti8asi untuk lebih mendalami materi tentang (suhan eperawatan pada Pasien dengan Penyakit=asus Bedah.
31