A. Macam-macam Astigmatisma Pembagian astigmatisma astigmatisma menurut Ilyas (2009) yaitu sebagai berikut. 1.
Asti Astigm gmat atis isma ma laz lazim im ( Astigmatisma Astigmatisma with the rule), rule), yang berarti kelengkungan kornea pada bidang vertikal bertamba atau lebi kuat kuat atau !ari"!arinya !ari"!arinya lebi pendek dibanding dibanding !ari"!ari kelengkungan kelengkungan kornea di bidang orizontal. Pada keadaan astigmatisma lazim ini diperlukan lensa silinder negati# dengan sumbu 1$0 dera!at untuk memperbaiki kelainan re#raksi yang ter!adi.
2.
Asti Astigm gmat atis isma ma tid tidak ak laz lazim im ( Astigmatisma Astigmatisma againts the rule), rule), suatu keadaan kelainan re#raksi astigmatisma dimana koreksi dengan silinder negati# dilakukan dengan sumbu tegak lurus (%0"120 dera!at) atau dengan silinder positi# sumbu orizontal (&0"1'0 dera!at). eadaan ini ter!adi akibat kelengkungan kornea pada meridian orizontal lebi kuat dibandingkan kelengkungan kornea vertikal.
entuk astigmatisma menurut Ilyas (2009) dibagi men!adi 2, yaitu sebagai berikut. 1.
Asti Astigm gmat atis isma ma *egu *egula lar r Astigmatisme Astigmatisme dikategorikan regular !ika meredian + meredian utamanya (meredian di mana terdapat daya bias terkuat dan terlema di sistem sistem optis bolamata), bolamata), mempunyai mempunyai ara yang saling saling tegak lurus. lurus.
2.
Asti Astigm gmat atis isma ma Ireg Iregul ular ar Pada bentuk ini didapatkan titik #ous yang tidak beraturan-tidak saling tegak lurus. Penyebab tersering adala kelainan kornea seperti sikatrik kornea, keratokonus. isa !uga disebabkan kelainan lensa seperti katarak imatur. elainan re#raksi ini tidak bisa dikoreksi dengan lensa silinder (augan, silinder (augan, 2009).
B. Pato Patofi fisi siol olog ogii
/ata /ata seseor seseorang ang seara seara alami alami berben berbentuk tuk bulat. alam keadaan normal, ketika aaya memasuki mata, itu dibiaskan merata, meniptakan pandangan yang !elas ob!ek. Astigmatisma Astigmatisma ter!adi akibat akibat kelainan kelainan kelengkun kelengkungan gan permukaan permukaan kornea. kornea. ayi yang baru lair biasanya mempunyai kornea yang
bulat
atau
s#eris
yang
di
dalam
perkembangannya ter!adi keadaan apa yang disebut astigmatisme astigmatisme it te rule (astigmat (astigmat lazim) yang berarti kelengkungan kornea pada bidang vertikal bertamba atau lebi kuat atau !ari"!arinya !ari"!arinya lebi pendek dibanding !ari"!ari kelengkungan kornea di bidang orizontal. /ata seseorang dengan silindris berbentuk lebi mirip sepak bola atau bagian belakang sendok. ntuk orang ini, ketika aaya memasuki mata itu dibiaskan lebi dalam satu ara daripada yang lain, seingga anya bagian dari obyek yang akan #okus pada satu aktu. 3b!ek pada !arak pun dapat munul buram dan bergelombang. Pada kelainan mata astigmatisma, bola mata berbentuk ellips atau lon!ong, seperti bola rugby, seingga seingga sinar yang masuk ke dalam mata tidak akan bertemu di satu titik retina. 4inar akan dibiaskan tersebar di retina. 5al
ini akan menyebabkan pandangan men!adi kabur, tidak !elas, berbayang, baik pada saat untuk meliat !arak !au maupun dekat. C. Manifestasi klinis
/ani#estasi klinis seara umum pada astigmatisme adala6
1.
"
7angguan pengliatan-keta!aman pengliatan
"
etegangan pada mata
"
elelaan pada mata
"
Pandangan berbayang serta kabur
"
/ata berair
"
8oto#obia
Pada astigmatisma renda, mani#estasi klinisnya sebagai berikut. a.
/ata epat terasa lela, terutama pada saat melakukan peker!aan yang teliti pada !arak #iksasi.
b.
erasa kabur sementara pada saat meliat dekat. iasanya dikurangi dengan menutup mata atau menguek"uek mata seperti pada ypermetropia. 7e!ala seperti ini mungkin !uga ter!adi pada ypermetropia tingkat renda. Penderita astigmatism renda biasanya tidak menun!ukkan keluan-ge!ala !ika mereka tidak beker!a dengan keletian yang tinggi.
. 2.
4akit kepala bagian #rontal.
Pada astigmatisma tinggi, mani#estasi klinisnya sebagai berikut. a.
Pengliatan kabur, sedikit atau !arang ada keluan sakit kepala maupun astenopia, tapi dapat ter!adi setela memakai lensa yang kurang lebi-mendekati koreksi astigmatsm tingginya. eluan ini mungkin ditimbulkan ole akomodasi, karena akomodasi tidak dapat memberi poer ylinder seingga tidak dapat membantu astigmatism tinggi dalam mengkoreksi kekaburan pengliatannya. Adala tidak selalu mungkin untuk menetralisir astigmatism sepenunya, seingga astigmatism yang tersisa dapat menimbulkan ketidaknyamanan, paling tidak di taap aal pemakaian lensa koreksi.
b.
/emiringkan kepala adala keluan kedua yang paling sering pada astigmatism oblik yang tinggi.
.
/emutar"mutar kepala agar meliat lebi !elas, kadang !uga pertanda akan adanya astigmatism tinggi.
d.
/enyipitkan mata seperti pada penderita myopia. 5al ini dilakukan untuk mendapatkan e#ek pinole atau stenopai. :amun, penderita astigmatisma !uga menyipitkan mata pada saat meliat dekat, tidak anya pada aktu meliat !au.
e.
/emegang baaan lebi mendekati mata, seperti pada myopia.
D. Pemeriksaan Astigmatisma
Pada astigmatisme ada perbedaan dalam kekuatan re#laksi berbagai meridian disebabkan ole perubaan pada lensa dera!at ringan arismatisme sangat sering dan mungkin tidak menyebabkan keluan dengan makin tingginya dera!at astigmatisme dapat ter!adi distori pengliatan dalam upaya untuk memperole pengliatan yang lebi !elas orang dengan astigmatisme melakukan akomodasi atau mengerut atau men!uling untuk memperole e#ek
lubang keil ge!ala meliputi tegang mata nyeri kepal dan ras lela menggosok"gosok mata dan kemeraan kon!ungtiva kurang peratian teradap tugas sekola dan memegang ob!ek dekat"dekat adala mani#estasi yang lazim pada masa anak lensa silinder atau s#erosilinder digunakan untuk mengoreksi digunakan bila perlu kaamata mungkinndiperlukan terus menerus atau sebagian aktu tergantung dera!at astigmatisme dan tingkat beratnya keluan yang ada pada beberapa kasus digunakan lensa kontak. ayi dan anak dengan ketidakteraturan kornea akibat dari luka emangioma periorbia dan kelopak mata dan ptosis mempunyai peningkatan resiko astigmatisme dan amblipia yang menyertai. 4elama akomodasi muskulus siliaris berkontraksi serabut penyangga lensa mengendor dan lensa mengambil bentuk lebi bundar untuk membaa bekas sinar ber#okus ke retina. Amplitude akomodasi adala terbesar selama masa anak dan bertaap mengurang selam umur penurunan #isiologis pada kemampuan akomodasi yang ter!adi bersama umur disebut presbiopia. 7angguan akomodasi pada anak relative !arang presbiopia premature kadang"kadang ter!adi pada anak muda.penyebab yang paling lazim paralisis akomodasi pada anak adala penggunaan baan siklopegia seara senga!a atau tidak senga!a seara sistemik atau topial termasuk semua obat dan raun antikolinergik serta tumbu" tumbuan dan baan tumbuan yang mempunyai kasiat ini penyebab neurogenik paraliris akomodasi meliputi lesi mengenai sara# okulomotoris (syara# ranial ke &) pada bagian manapun pada lintasannya diagnosis banding meliputi tumor penyakit degenerasi, lesi vasular, trauma, dan penyakit in#eksi gangguan akomodasi mungkin ter!adi pada botulismus, di#teria, penyakit ilson, diabetes militus, dan si#ilis dan pasa beberapa penyakit !arang ketidakmampuan akomodasi disebabkan ole de#ek kongengetal oto siliare de#ek pada akomodasi yang nyata mungkin berpangkal dari ke!iaan tidak !arang anak berpura"pura tidak mampu membaa ketika dapat diperagakan baa ta!am pengliatan dan kemampuan mem#okuskan normal. a.
Refraksi Subyektif Alat :
artu 4nellen ingkai perobaan 4ebua set lensa oba ipas astigmat Prosedur :
Astigmat bisa diperiksa dengan ara pengaburan (fogging technique of refraction) yang menggunakan kartu snellen, bingkai perobaan, sebua set lensa oba, dan kipas astigmat. Pemeriksaan astigmat ini menggunakan teknik sebagai berikut yaitu6 1.
Pasien duduk mengadap kartu 4nellen pada !arak % meter,
.
Pada mata dipasang bingkai perobaan,
!.
4atu mata ditutup,
".
engan mata yang terbuka pada pasien dilakukan terlebi daulu pemeriksaan dengan lensa (;) atau (") sampai terapai keta!aman pengliatan terbaik,
#.
Pada mata tersebut dipasang lensa (;) yang ukup besar (misal 4 ; &.00) untuk membuat pasien mempunyai kelainan re#reksi astigmat miopikus,
$.
Pasien diminta meliat kartu kipas astigmat,
%.
Pasien ditanya tentang garis pada kipas yang paling !elas terliat,
&.
ila belum terliat perbedaan tebal garis kipas astigmat maka lensa 4( ; &.00) diperlema sedikit demi sedikit ingga pasien dapat menentukan garis mana yang ter!elas dan terkabur,
'.
1(. ila suda dapat meliat garis"garis pada kipas astigmat dengan !elas,lakukan tes dengan kartu
4nellen, 11. ila pengliatan belum %-% sesuai kartu 4nellen, maka mungkin lensa (;) yang diberikan terlalu
berat,seingga perlu mengurangi lensa (;) atau menamba lensa ( " ), 1. Pasien diminta membaa kartu 4nellen pada saat lensa (") ditamba perlaan"laan ingga
keta!aman pengliatan men!adi %-% (Ilyas, 200&) 4edangkan nilainya 6 era!at astigmat sama dengan ukuran lensa silinder (") yang dipakai seingga gambar kipas astigmat tampak sama !elas (Ilyas, 200&). b.
Refraksi )byektif
arena sebagian besar astigmatisma disebabkan ole kornea, maka dengan mempergunakan keratometer, dera!at astigmatisma dapat diketaui. =ara obyekti# semua kelainan re#raksi, termasuk astigmatisma dapat ditentukan dengan skiaskopi, retinoskopi garis ( streak retinoscopy), dan re#raktometri (Ilyas et al, 200&). *.
+om,likasi
omplikasi dari astigmatisma adala6
.
-
/yopia ( *abun !au )
-
5ypermetropia ( *abun dekat )
Penatalaksanaan
Astigmatisme dapat dikoreksi dengan memberikan lensa silinder. 4eseorang dapat mengalami kombinasi kelainan astrigmatisma dengan rabun !au (myopia) atau rabun dekat (ypermetropia). Astigmatism reguler, diberikan kaamata sesuai kelainan yang didapatkan, yaitu dikoreksi dengan lensa silinder negati# atau positi# dengan atau tanpa kombinasi lensa s#eris. Astigmatism ireguler, bila ringan bisa dikoreksi dengan lensa kontak keras, tetapi bila berat bisa dilakukan tranplantasi kornea (Ilyas, et al., 200&). Patofisiologi
Pada mata normal, permukaan kornea yang melengkung teratur akan mem#okuskan sinar pada satu titik. Pada astigmatisma, pembiasan sinar tidak di#okuskan pada satu titik. 4inar pada astigmatisma dibiaskan tidak sama pada semua ara seingga pada retina tidak didapatkan satu titik #okus pembiasan. 4ebagian sinar dapat ter#okus pada bagian depan retina sedang sebagian sinar lain di#okuskan di belakang retina (Amerian Aademy o# 3ptalmology 4etion ', 2009"2010). >atunya #okus sinar dapat dibagi men!adi ' (Ilyas dkk, 2002), yaitu 6
a)
Astigmatius miopius ompositus, dimana 2 titik !atu didepan retina
b
Astigmatius ipermetropius ompositus, dimana 2 titik !atu di belakang retina
c
Astigmatius miopius simple?, dimana 2 titik masing"masing !atu di depan retina dan satunya tepat pada retina
d)
Astigmatius ipermetropius simple?, dimana 2 titik masing"masing !atu di belakang retina dan satunya tepat pada retina
e)
Astigmatius mi?tus, dimana 2 titik masing"masing !atu didepan retina dan belakang retina /ata seseorang seara alami berbentuk bulat. alam keadaan normal, ketika aaya memasuki mata, itu dibiaskan merata, meniptakan pandangan yang !elas ob!ek. Astigmatisma ter!adi akibat kelainan kelengkungan permukaan kornea .ayi yang baru lair biasanya mempunyai kornea yang bulat atau s#eris yang di dalam perkembangannya ter!adi keadaan apa yang disebut astigmatisme with the rule (astigmat lazim) yang berarti kelengkungan kornea pada bidang vertikal bertamba atau lebi kuat atau !ari"!arinya lebi pendek dibanding !ari"!ari kelengkungan kornea di bidang orizontal. /ata seseorang dengan 4ilindris berbentuk lebi mirip sepak bola atau bagian belakang sendok. ntuk orang ini, ketika aaya memasuki mata itu dibiaskan lebi dalam satu ara daripada yang lain, seingga anya bagian dari obyek yang akan #okus pada satu aktu. 3b!ek pada !arak pun dapat munul buram dan bergelombang. Pada kelainan mata astigmatisma, bola mata berbentuk ellips atau lon!ong, seperti bola rugby, seingga sinar yang masuk ke dalam mata tidak akan bertemu di satu titik retina. 4inar akan dibiaskan tersebar di retina. 5al ini akan menyebabkan pandangan men!adi kabur, tidak !elas, berbayang, baik pada saat untuk meliat !arak !au maupun dekat.
1.
/anda dan ge0ala
Pada nilai koreksi astigmatisma keil, anya terasa pandangan kabur. api terkadang pada astigmatisma yang tidak dikoreksi, menyebabkan sakit kepala atau kelelaan mata, dan mengaburkan pandangan ke segala ara. Pada anak"anak, keadaan ini sebagian besar tidak diketaui, ole karena mereka tidak menyadari dan tidak mau mengelu tentang kaburnya pandangan mereka (@aluyo, 200). a. b. . d. e. #.
.
7angguan pengliatan-keta!aman pengliatan eteganga pada mata elelaan pada mata Pandangan berbayang serta kabur /ata berair 8oto#obia
+om,likasi
omplikasi dari adanya astigmatisma ini dapat menimbulkan /yopia (*abun !au) maupun 5ypermetropia (*abun dekat). /yopia disebabkan ole lensa mata terlalu embung atau bola mata terlalu pan!ang seingga bayangan benda !atu di depan retina. /yopia dapat ditolong dengan lensa ekung(divergen-negati#). 5ypermetropia disebkan ole karena lensa mata tidak dapat menembung atau
bola mata terlalu pendek seingga bayangan benda !atu di belakang retina. 5ypermetropia dapat ditolong dengan lensa embung(konvergen-positi#).
!.
Penatalaksanaan
Astigmatisme dapat dikoreksi dengan memberikan lensa silinder. sering kali dikombinasi dengan lensa s#eris. arena tak mampu beradaptasi teradap distorsi pengliatan yang disebabkan ole kelainan astigmatisma yang tidak terkoreksi. 4eseorang dapat mengalami kombinasi kelainan astrigmatisma dengan rabun !au (myopia) atau rabun dekat (ypermetropia). ".
Pemeriksaan
arena sebagian besar astigmatisma disebabkan ole kornea, maka dengan mempergunakan keratometer, maka dera!at astigmatisma dapat diketaui (Istiantoro 4, >oan A5, 200B). eratometer adala alat yang dipergunakan untuk mengukur !ari"!ari kelengkungan kornea anterior. Perubaan astigmatisma kornea dapat diketaui dengan mengukur !ari !ari kelengkungan kornea anterior, meridian vertial dan orizontal, sebelum dan sesuda operasi. Cvaluasi rutin kurvatura kornea preoperasi dan postoperasi membantu ali beda untuk mengevaluasi pengaru tenik inisi dan pen!aitan teradap astigmatisma. engan mengetaui ini seorang ali beda dapat meminimalkan astigmatisma yang timbul karena pembedaan. Perlu diketaui !uga baa astigmatisma yang didapat pada asil keratometer lebi besar daripada koreksi kaamata silinder yang dibutukan (Istiantoro 4, >oan A5, 200B). =ara obyekti# semua kelainan re#raksi, termasuk astigmatisma dapat ditentukan dengan skiaskopi, retinoskopi garis (streak retinosopy), dan re#raktometri (
Astigmatisme /iopia 4impleks
Astigmatisme !enis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik berada tepat pada retina (dimana titik A adala titik #okus dari daya bias terkuat sedangkan titik adala titik #okus dari daya bias terlema). Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme !enis ini adala 4p 0,00 =yl "D atau 4p "E =yl ;D di mana E dan D memiliki angka yang sama. ambar $.! Astigmatisme /iopia 4impleks
2.
Astigmatisme 5iperopia 4impleks
Astigmatisme !enis ini, titik A berada tepat pada retina, sedangkan titik berada di belakang retina.
ambar ". Astigmatisme 5iperopia 4impleks
&.
Astigmatisme /iopia ompositus Astigmatisme !enis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik berada di antara titik A dan retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme !enis ini adala 4p "E =yl "D. ambar $." Astigmatisme /iopia ompositus
B.
Astigmatisme 5iperopia ompositus
Astigmatisme !enis ini, titik berada di belakang retina, sedangkan titik A berada di antara titik dan retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme !enis ini adala 4p ;E =yl ;D. ambar $.# Astigmatisme 5iperopia ompositus
'.
Astigmatisme /i?tus
Astigmatisme !enis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik berada di belakang retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme !enis ini adala 4p ;E =yl "D, atau 4p "E =yl ;D, di mana ukuran tersebut tidak dapat ditransposisi ingga nilai E men!adi nol, atau notasi E dan D men!adi sama " sama ; atau ". ambar $.$ Astigmatisme /i?tus
erdasarkan tingkat kekuatan ioptri 6
1. Astigmatismus *enda Astigmatismus yang ukuran poernya F 0,'0 ioptri. iasanya astigmatis"mus renda tidak perlu menggunakan koreksi kaamata. Akan tetapi !ika timbul keluan pada penderita maka koreksi kaamata sangat perlu diberikan. 2. Astigmatismus 4edang Astigmatismus yang ukuran poernya berada pada 0,' ioptri s-d 2,' ioptri. Pada astigmatismus ini pasien sangat mutlak diberikan kaamata koreksi. &. Astigmatismus inggi Astigmatismus yang ukuran poernya G &,00 ioptri. Astigmatismus ini sangat mutlak diberikan kaamata koreksi. .%.& /anda Dan e0ala
Pada umunya, seseorang yang menderita astigmatismus tinggi menyebabkan ge!ala"ge!ala sebagai berikut 6 "
/emiringkan kepala atau disebut dengan Htitling is ead, pada umunya keluan ini sering
" "
ter!adi pada penderita astigmatismus obliJue yang tinggi. /emutarkan kepala agar dapat meliat benda dengan !elas. /enyipitkan mata seperti alnya penderita myopia, al ini dilakukan untuk mendapatkan e#ek pinole atau stenopai slite. Penderita astigmatismus !uga menyipitkan mata pada saat beker!a
"
dekat seperti membaa. Pada saat membaa, penderita astigmatismus ini memegang baaan mendekati mata, seperti pada penderita myopia. 5al ini dilakukan untuk memperbesar bayangan, meskipun bayangan di retina tampak buram.
4edang pada penderita astigmatismus renda, biasa ditandai dengan ge!ala"ge!ala sebagai berikut 6 " a.
4akit kepala pada bagian #rontal. Ada pengaburan sementara - sesaat pada pengliatan dekat, biasanya penderita akan mengurangi
pengaburan itu dengan menutup atau menguek"uek mata. Pemeriksaan 2isus Satu Mata Pemeriksaan ta!am pengliatan dilakukan pada mata tanpa atau dengan kaa mata. 4etiap mata
diperiksa terpisa. iasakan memeriksa ta!am pengliatan diliat kanan terlebi daulu kemudian kiri
lalu menatatnya. engan gambar kartu 4nellen ditentukan ta!am pengliatan dimana anya dapat membedakan 2 titik tersebut membentuk sudut 1 menit. 4atu uru# anya dapat diliat bila seluru uru# membentuk sudut
' menit dan setiap bagian dipisakan dengan sudut 1 menit. Pemeriksaan ta!am pengliatan sebaiknya dilakukan pada !arak ' atau % meter, karena pada !arak ini
mata akan meliat benda dalam keadaan beristiraat atau tanpa akomodasi. Pada pemeriksaan ta!am pengliatan dipakai kartu baku atau standar misalnya kartu baa 4nellen yang setiap uru#nya membentuk sudut ' menit pada !arak tertentu seingga uru# pada baris tannda %0, berarti uru# tersebut membentuk sudut ' menit pada !arak %0 meter, dan pada baris tanda &0, berarti uru# tersebut membentuk sudut ' menit pada !arak &0 meter. 5uru# pada baris tanda % adala uru# yang membentuk sudut ' menit pada !arak % meter, seingga uru# ini pada orang normal akan dapat
diliat dengan !elas. engan kartu 4nellen standar ini dapat ditentukan ta!am pengliatan atau kemampuan meliat seseorang, seperti 6 1. ila ta!am pengliatan %-% maka berarti ia dapat meliat uru# pada !arak % meter, yang ole 2.
orang normal uru# trsebut dapat pada !arak % meter. ila pasien anya dapat membaa pada uru# baris yang menun!ukkan angka &0, berarti ta!am
pengliatan pasaien adala %-&0 &. ila pasien anya dapat membaa uru# pada baris yang menun!ukkan angka '0, berarti ta!am pengliatan pasien adala %-'0 B. ila ta!am pengliatan adala %-%0 berarti ia anya dapat terliat pada !arak % meter yang ole '.
orang normal uru# tersebut dapat diliat pada !arak %0 meter ila pasien tidak dapat mengenal uru# terbesar pada kartu 4nellen, maka dilakukn u!i itung
%.
!ari. >ari dapat diliat terpisa ole orang normal pada !arak %0 meter ila pasien anya dapat meliat atau menentukan !umla !ari yang diperliatkan pada !arak & meter, maka dinyatakan ta!am &-%0 dengan pengu!ian ini ta!am pengliatan anya dapat dinilai
.
sampai 1-%0 , yang berarti anya dapat mengitung !ari pad a!arak 1 meter. engan u!i lambaian tangan, maka dapat dinyatakan ta!am pengliatan pasien yang lebi buruk dari pada 1-%0. 3rang normal dapat meliat gerakan atau lambain tangan pada !arak 1 meter,
$.
berarti ta!am pengliatannya adala 1-&00 adang"kadang mata anya dapat mengenal adanya sinar sa!a dan tidak dapat meliat lambaian tangan. eadaan ini disebut sebagai ta!am pengliatan 1-K. 3rang normal dapat meliat adanya
9.
sinar pada !arak tidak beringga. ila pengliatan sama sekali tidak mengenal adanya sinar maka dikatakan pengliatannya
adala 0- buta nol.133! 5al di atas dapat dilakukan pada orang yang tela deasa atau dapat berkomunikasi. 133!
ila seseorang diragukan pengliatannya berkurang akibat kelaianan re#raksi, maka dialkuakn u!i Pinole. ila deilakukan u!i Pinole pengliatan lebi baik, maka berarti ada kelainan re#raksi yang masi o o
dapat dikoreksi dengan kaa mata. ila pengliatan berkurang dengan diletakkannya pinole di depan mata berarti ada kelainan
organik atau kekeruan media pengliatan yang mengakibatkan pengliatan menurun. 133! Pada seseorang yang terganggu akomodasinya atau adanya presbiopia, maka apabila meliat benda"benda yang sedikit didekatkan akan terliat kabut.133!
Pemeriksaan lapangan pandang digunakan untuk menentukkan batas luar dari persepsi visual pada retina peri#er dan kualitas berbagai pengliatan di area tersebut. 4ebaiknya pemeriksaan lapangan pandang dilakukan pada setiap pemeriksaan o#talmologik. Pemeriksaan lapangan pandang dapat mendeteksi keilangan pengliatan peri#er dan memberikan gambaran peta dari de#ek pengliatan tersebut yang dapat membantu dalam menemukan penyebabnya. %
>elaskan maksud dan prosedur pemeriksaan.
2.
/intala penderita untuk memegang testing grid se!a!ar dengan garis pandang mata, dengan !arak kira"kira &%m ( 1B ini ) dari mata penderita. utupla mata lain yang tidak sedang diperiksa.
&.
/intala penderita untuk mem#iksasi matanya pada entral spot dari testing grid tersebut.
B.
anyakan pada penderita apaka garis"garis lurus pada testing grid beruba men!adi garis lengkung (distorted ) atau apaka garis"garis tersebut ilang ( loss ).
'.
/intala pasien untuk menggambar area yang distorted maupun yang loss pada amsler grid notepad. Pastikan pada notepad tersebut terantum tanggal pemeriksaan,nama penderita dan mata manaka yang diperiksa.
%.
5 kisi Amsler 6 Amsler Grid
44. $. +isi
isi + kisi Amsler merupakan gambar kotak + kotak keil atau kisi pada selembar kertas yang dipakai untuk mengu!i lapangan pandang sentral 20L. Amsler grid diamati ole masing + masing mata seara terpisa pada !arak baa &0 m dan dengan memakai kaamata baa !ika pasien memang memakainya. Pasien meliat ke bagian tenga gambar tersebut dan melaporkan bila meliat garis + garis yang mengalami distorsi bergelombang atau daera yang tidak terliat. /ata yang satu dibandingkan dengan mata sebelanya. Alat ini paling sering dipakai untuk mengu!i #ungsi makula. 4ebua skotoma atau daera yang tak terliat + sentral maupun parasentral + dapat menun!ukkan penyakit makula atau nervus optikus. 7aris + garis yang mengalami distorsi bergelombang ( metamor#opsia ) dapat menun!ukkan eema makula atau airan submakula. 1,&,B,',%,1&
7ambar $. isi + kisi Amsler.
1%