Evaluasi Program Pelayanan Kunjungan Kunjungan Antenatalcare Antenatalcare di Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Klari Periode Oktober 2016 sampai dengan September September 2017 2 017 Nur Asmalina binti Azizan 1
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Ilmu Kesehatan Masyarakat, FK UKRIDA, Jakarta Barat, Jakarta, Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih jauh dari target MDGs tahun 2015, pada tahun 2015 AKI adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup. Kabupaten Karawang merupakan salah satu penyumbang AKI terbesar di provinsi Jawa Barat. Salah satu upaya untuk menekan AKI yaitu dengan meningkatkan Pelayanan Antenatal (Ante Natal Care). Evaluasi program Pelayanan Antenatal Puskesmas Klari dengan pendekatan pendekatan sistem manajemen kesehatan, kesehatan, difokuskan pada keluaran pelayanan program kunjungan ANC dibandingkan dengan tolok ukur. Keluaran tersebut meliputi perawatan kehamilan; kunjungan pertama (K1) kunjungan keempat (K4); deteksi ibu hamil dengan resiko tinggi, penanganan komplikasi pada ibu hamil, rujukan ibu hamil dengan resiko tinggi, penyuluhan perorangan dan kelompok; kunjungan rumah; serta pencatatan dan pelaporan. Dari hasil evaluasi program ANC Puskesmas Klari periode Agustus 2016 Juli 2017didapatkan beberapa masalah dimana prioritas masalah yang didapatkan adalah cakupan kunjungan K4 sebesar 89.5% dari target 100 %, penanganan komplikasi ibu hamil sebesar 39.4% dari target 100 %. %. Untuk mencapai keberhasilan sesuai tolok ukur yang diharapkan dalam program ANC , diperlukan usaha dalam meningkatkan program tersebut diantaranya dengan menggiatkan kegiatan penyuluhan dan kunjungan kunjungan rumah, pengorganisasian pengorganisasian kader dan bidan desa agar dapat meningkatkan meningkatkan pengawasan pengawasan program serta melengkapi melengkapi pencatata pencatatan n dan pelaporan pelaporan secara secara lengkap lengkap dan terpadu. terpadu. Kata kunci : AKI, Pelayanan Antenatal , evaluasi program, Puskesmas Klari
provinsi tersebut disebabkan 52,6% dari
A. PENDAHULUAN
Ibu
dan
anak
merupakan
anggota
jumlah total kejadian kematian ibu di
keluarga yang perlu mendapatkan prioritas
Indonesia
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan,
tersebut.1 Sehingga
karena ibu dan anak merupakan kelompok
angka kematian ibu di enam provinsi
rentan
teru8sebut
diharapkan
sekitarnya secara umum. Saat ini status
menurunkan
angka
kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih
Indonesia secara signifikan.
terhadap
keadaan
keluarga
dan
jauh dari harapan, ditandai masih tingginya
berasal
dari
enam
dengan
provinsi
menurunkan
akan
kematian
dapat ibu
di
B. TUJUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS, 2015),
Tujuan
Antenatal
Care
untuk
walaupun menurun dari 359 per 100.000
pengawasan wanita hamil secara teratur dan
kelahiran hidup di tahun 2012 tetapi masih
tertentu. Dengan usaha itu ternyata angka
jauh dari target MDGs 2015 adalah hingga
mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi jelas
di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup.1,2,3
menurun. Indikator yang digunakan untuk
Berdasarkan
kesehatan
menggambarkan akses ibu hamil terhadap
Kabupaten/Kota di Jawa Barat tahun 2014,
pelayanan antenatal adalah cakupan K1 -
jumlah kematian maternal yang dilaporkan
kontak pertama dan K4 - kontak 4 kali
sebanyak 748 orang, tertinggi terdapat di
dengan tenaga kesehatan yang mempunyai
Kabupaten Bogor dan Kabupaten Karawang.
kompetensi, sesuai standar.
profil
Pada tahun 2012 Kementerian Kesehatan
Untuk mendukung Tujuan Pembangunan
meluncurkan program Expanding Maternal
Millenium Indonesia atau MDGs, UPTD
and
dalam
Puskesmas Klari , Kabupaten Karawang,
rangka menurunkan angka kematian ibu dan
menjalankan pelayanan Ante Natal Care
Neonatal
neonatal
Survival
sebesar
(EMAS)
25%.1,5
Program
ini
yang
termasuk
dalam
Pelayanan
Program
Pokok
antenatal
dengan
dilaksanakan di provinsi dan kabupaten
Puskesmas.
dengan jumlah kematian ibu dan neonatal
indikator kunjungan ibu hamil pertama (K 1)
yang besar, yaitu Sumatera Utara, Banten,
dan keempat (K 4), pemberian tablet zat besi
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
, pemberian imunisasi tetanus kepada ibu
Sulawesi Selatan.1,4 Dasar pemilihan
hamil, deteksi ibu hamil yang berisiko tinggi oleh tenaga kesehatan dan
masyarakat, serta rujukan kasus risiko tinggi ibu hamil.
E. MATERI Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari Laporan Bulanan Puskesmas mengenai
C. RUMUSAN MASALAH
Program
Pelayanan
Asuhan
Antenatal di wilayah kerja Puskesmas Klari, 1. Tingginya AKI di Indonesia berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015 yaitu sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup masih jauh dari
berisi : Kunjungan
Ibu Hamil
K 1,
Kunjungan ibu hamil K 4, Deteksi ibu hamil risiko tinggi oleh tenaga kesehatan, Cakupan
target MDGs 2. Menurut
Periode Agustus 2016 – Juli 2017,yang
Kemenkes
2015,
cakupan
penanganan komplikasi Ibu Hamil, Cakupan
kunjungan ibu hamil ke tenaga kesehatan di
rujukan
Indonesia masih belum mencapai target
Penyuluhan kelompok, Kunjungan rumah
yaitu K 1 95,75% dan K 4 87,48%.
ibu hamil, Pencatatan dan pelaporan.
3. Menurut
Riskesdas
2013,
ibu
hamil
dengan
komplikasi,
cakupan
kunjungan ibu hamil ke tenaga kesehatan di Indonesia masih belum mencapai target yaitu K 1 81,6% dan K 4 70,4%. 4. Berdasarkan laporan tahunan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tahun 2016 Puskesmas Kecamatan Klari menunjukkan cakupan
F. METODE Untuk mengukur tingkat keberhasilan program Puskesmas Klari, Periode Agustus 2016 – Juli
2017
mengenai
Program
yang pada umumnya belum mencapai target
Pelayanan Asuhan Antenatal di Puskesmas
antara lain adalah cakupan kunjungan ibu
dengan
hamil K 1- K 4 sebanyak 30.14% dari target
terhadap tolok ukur yang sudah ditetapkan
85.52%.
dengan menggunakan pendekatan system
cara
membandingkan
cakupan
pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan interpretasi data sehingga dapat
D. SASARAN
ditemukan Semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja
Puskesmas
Klari,
Kabupaten
masalah
yang
ada
dari
pelaksanaan program antenatal care di Puskesmas Klari dan kemudian dibuat
Karawang Periode Oktober 2016 sampai
usulan
dengan Septemberi 2017.
masalah tersebut
dan
saran
sebagai
pemecahan
berdasarkan masalah yang ditemukan dari
I.
DATA KHUSUS
unsur-unsur sistem.
Data
Sumber data dalam evaluasi ini diambil dari: Data demografis dan geografis wilayah kerja Puskesmas Klari, Laporan bulanan Puskesmas
Klari,
Kabupaten
Karawang Periode Oktober 2016 sampai dengan Septemberi 2017, Laporan bulanan PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) KIA
Puskesmas
Klari,
Kabupaten
Karawang Periode Oktober 2016 sampai dengan Septemberi 2017.
di Jl. Raya Kosambi kecamatan Jayakerta Kabupaten Karawang. Luas wilayah kerja 1.713.000 m2, terdiri dari 3 desa, 13 dusun, 13 RW dan 57 RT.
adalah
di
Medangasem
tamat
umpan balik. Dokter Umum 2
orang,
Keperawatan 13 orang, Kebidanan 9 orang, Bidan Puskesmas 4 orang, Bidan Desa 4 orang, Dukun paraji bermitra 2 orang, Kader posyandu 120 orang, Pelaksana apotek/obat 1
orang,
Tenaga
administrasi
5
orang,
Pengemudi 1 orang. Dana diambil dari APBN
dan BOK
(bantuan
operasional
kesehatan). Sarana yang di pakai Meja ginekologi 1
buah, Stetoskop 2 buah, tersedia
Tablet
besi, Vaksin TT dan alat suntik, Alat dan bahan laboratorium; Tes Pack Pregnancy strip β HCG. Non Medis Ruang KIA 1 ruangan, Kursi tunggu 6 buah, Lampu 2 buah, Lemari Alat 2 buah, Lemari Obat 1
penduduk
pendidikan
Puskesmas
dari
buah, Pita pengukur 2 buah, Tensimeter 2
Lokasi gedung Puskesmas Klari terletak
tingkat
dilihat
buah, Doppler 3 set, Timbangan dewasa 3
H. DATA UMUM
Klasifikasi
dapat
masukan, proses, keluaran, dampak, dan
G. SUMBER DATA
KIA
khusus
SMP.
berdasarkan wilayah paling
Sebagian
buah.
kerja
Metode yang dipakai Terdapat metode
banyak
untuk : Perawatan kehamilan pada K1 dan K4.
besar
penduduk mempunyai mata pencaharian
Dalam penerapannya terdiri atas 10 T :3Timbang berat badan dan ukur tinggi
yaitu
badan, Ukur tekanan darah, Nilai status gizi
sebanyak 17.440 orang. Sebagian besar
(ukur lingkar lengan atas/LiLA),Ukur tinggi
penduduk beragama Islam.
fundus uteri. Tentukan presentasi janin dan
sebagai
petani
sebesar
54,06%,
denyut jantung janin (DJJ). Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi
Tetanus
Toksoid
(TT) bila
diperlukan.
9
bulan.
Untuk
pencegahan
anemia
Pemberian tablet tambah darah (tablet besi
diberikan 1 tablet sehari, sedangkan untuk
90 tablet). Pemeriksaan laboratorium (rutin
pengobatan anemia diberikan 3 tablet sehari.
dan khusus). Tatalaksana/penanganan kasus.
Tablet besi diminum setelah makan.
Temu
termasuk
Pemberian imunisasi TT. Untuk mencegah
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil
Komplikasi
pasca
harus mendapatkan imunisasi TT. Pada
persalinan. Kunjungan ibu hamil K 1 dan K 4
kontak pertama ibu hamil diskrining status
K 1 adalah kontak pertama kali ibu hamil
imunisasi TT nya. Pemberian imunisasi TT
dengan tenaga kesehatan yang mempunyai
pada ibu hamil, di sesuaikan dengan status
kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan
TT pada ibu saat ini. Ibu hamil minimal
terpadu dan komprehensif sesuai standar.
meliliki
Kontak pertama harus di lakuk sedini
mendapatkan perlindungan terhadap infeksi
mungkin pada trimester pertama, sebaiknya
tetanus. Ibu hamil dengan status imunisasi
wicara
sebelum
(konseling),
(P4K)
minggu
serta
ke
16.9
KB
K 4 adalah
status
imunisasi
T 2
agar
T5 (TT long life) tidak perlu diberikan
kunjungan ibu hamil dengan kontak 4 kali
imunisasi TT lagi.
atau lebih dengan tenaga kesehatan yang
Deteksi ibu hamil risiko tinggi oleh tenaga
kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dan masyarakat. Deteksi dini
terpadu dan komprehensif sesuai standar (1-
kehamilan
1-2). Kontak 4 kali sebagai berikut dengan
kegiatan yang dilakukan untuk menemukan
distribusi waktu minimal 1 kali pada
ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan
trimester I (0-16 minggu), minimal 1 kali
komplikasi kebidanan. Factor resiko antara
pada trimester II (16-24/28 minggu), dan 2
lain Primigravida kurang dari 20 tahun atau
kali pada trimester III (24/28- 30/32) dan
lebih dari 35 tahun, Anak lebih dari 4, Jarak
kelahiran).9
persalinan terakhir dan kehamilan sekarang
Kunjungan antenatal care bisa lebih dari 4
kurang dari 2 tahun, Kurang Energi Kronis
kali sesuai kebutuhan/indikasi dan jika ada
(KEK) dengan lingkar lengan atas kurang
keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan.
dari 23,5 cm, atau penambahan berat badan
Pemberian
Diberikan
< 9 kg selama masa kehamilan. Anemia
minimal sebanyak 30 tablet selama 30 hari,
dengan dari Hemoglobin < 11 g/dl, Tinggi
dibkonsumsi hingga ibu jhamil mengandung
badan kurang dari 145 cm, atau dengan
>30/32
minggu
tablet
sampai
zat
besi.
dengan
faktor
risiko
adalah
kelainan
bentuk
panggul
kunjungan K4 77.00% target 100%, cakupan
dan
tulang
hipertensi
pada
Cakupan Deteksi Ibu Hamil Risiko Tinggi
sebelum
45,2% target 100%, Cakupan Penanganan
kehamilan ini, Sedang/pernah menderita
Komplikasi Obstetri (PK) 55,2 target 100%,
penyakit kronis, antara lain : tuberkulosis,
Cakupan ibu hamil dengan komplikasi yang
kelainan
di rujuk 35,2% target 100%,
belakang,
Riwayat
kehamilan
sebelumnya
atau
jantung-ginjal-hati,
kelainan
endokrin
(Diabetes
psikosis, Mellitus,
Sistemik Lupus Eritematosus, dll), tumor dan keganasan. Riwayat kehamilan buruk : keguguran
berulang,
kehamilan
ektopik
Dampak langsung : Menurunkan angka kematian ibu bersalin dan angka kematian bayi, Dampak tidak langsung : Menurunkan angka kematian ibu.
terganggu, mola hidatidosa, ketuban pecah dini, bayi dengan cacat kongenital, Riwayat
J.
MASALAH YANG DI TENTUKAN
persalinan dengan komplikasi : persalinan dengan
seksio
sesarea,
ekstraksivakum/
forceps.
yaitu
Proses dilakukan dengan perencanaan Perawatan kehamilan, Kunjungan ibu hamil K 1 dan K 4 Akan dilakukan oleh bidan setiap hari kerja, Pemberian tablet Fe, Pemberian imunisasi TT pada ibu Hamil, Penyuluhan, Deteksi risiko ibu hamil oleh masyarakat, Rujukan kasus risiko tinggi ibu hamil, Kunjungan
rumah,
Pencatatan
dan
pelaporan,
yang digunakan adalah jumlah sasaran ibu hamil berdasarkan data UPTD Puskesmas Kabupaten
Karawang
periode
Oktober 2016 sampai September 2017 sebanyak 2744 jiwa. Cakupan kunjungan K1 85.1 % Cakupan
tidak
adanya
dukungan
sebagai
penghambat dimana mayoritas istri akan meminta persetujuan suami untuk setiap tindakan, dan juga adanya Pertolongan obstetric pada dukun bayi dan paraji dimana pertolongan sebaiknya di lakukan oleh tenaga
kesehatan
yang
kompoten
dan
adanya fasilitas kesehatan. Beberapa ibu hamil
masih
mempercayakan
asuhan
kehamilan dan persalinan pada dukun bayi
Pada Keluaran Jumlah sasaran ibu hamil
Klari,
Laporan ynag di daptkan dari Puskesmas
dengan
target
100%,
maupun paraji.
K.
KESIMPULAN
membicarakan mengenai risiko pada kehamilan dan tanda bahaya yang
Dari hasil evaluasi program Pelayanan kunjungan
Antenatalcare
dilakukan
dengan
cara
dapat timbul pada kehamilan.
yang
b.
pendekatan
berupa
sistem di Puskesmas Klari Kabupaten Karawang sampai
pperiode dengan
didapatkan
Oktober
September
kesimpulan
kunjungan
2017
hamil
penanganan
pada
dipantau secara berkala.
k4,
komplikasi
keluaran.
target
100
Melakukan pelaporan
pencatatan dengan
mempermudah
Cakupan
2.
Cakupan obstetri
39.4 % dari target 100%.
baik,
agar dan
terjadinya
komplikasi dalam kehamilan.
%. Cakupan
penanganan komplikasi obstetri sebesar
dan
mengetahui
mengantisipasi
kunjungan ibu hamil K 4 sebesar 89.5 %dari
ataupun
bahayanya kehamilan yang tidak
obstetric . Ditemukan penyebab masalah berada
poster
pengetahuan mengenai bagaimana
c.
cakupan
leaflet,
baik
Agar para ibu hamil memiliki
Ditemukan
ibu
penyuluhan
berupa bimbingan kelas ibu hamil.
2016
adanya dua prioritas masalah yaitu cakupan
Melakukan
penanganan yang
komplikasi
memepunya
besar
masalah 45,2% L.
a.
SARAN
Sosialisasi pada ibu ,suami dan keluarga untuk segera membawa
Saran untuk Puskesmas Klari : 1.
ibu hamil ke fasilitas kesehatan
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 yang
tyerdekat jika terjadi keadaan
mempunyai masalah sebesar 10,5%
gawat pada ibu hamil.
a.
Mengoptimalkan kunjungan para
kader
dan
bidan
desa
untuk
b.
Membuat
fasilitas
kesehatan
Poned di puskesmas Klari
itu
Melalui saran di atas diharapkan agar dapat
ketika kunjungan rumah maupun saat
membantu berjalannya program Pelayanan
di puskesmas dan mendata ibu hamil
kunjungan antenatalcare pada periode yang
yang belum melakukan kunjungan
akan datang sehingga dapat mencapai target
kehamilan dan melakukan pelayanan
yang diinginkan.
melakukan
penyuluhan
baik
konseling atau temu wicara yang
Daftar pustaka 1.
download / general / Hasil % 20
Kesehatan Keluarga Profil kesehatan Indonesia
2015.
Riskesdas % 202013 . pdf .
Kementrian 6.
Kesehatan Indonesia,2016. Hal 103-
.
kemkes
.
go
.
id
/
profil-kesehatan-
7.
Milenium
Pembangunan
di
Pembangunan
8.
Data geofrafi Puskesmas Klari
9.
Pedoman Bagi Tenaga Kesehatan “Pelayanan
Indonesia”,
Kementerian
Fasilitas
Perencanaan
Kesehatan
Pembangunan
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik.
Pedoman
10.
Dan
Kementerian
Republik
Indonesia
dan Nifas. Kerjasama Departemen
2014. h. 34-5. Di unduh tangggal 20
Kesehatan,
2017
2013. Di unduh 18 Agustus http : // www . depkes . go . id / resources /
Dalam
WHO. Jakarta, 1999. Hal 2-32
dex.php/pages/detail/2014/141.
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Departemen
Negeri, Tim Penggerak Pusat dan
http://www.diskes.jabarprov.go.id/in
Riset kesehatan dasar (riskesdas).
Buku Pedoman Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan
Profil kesehatan provinsi jawa barat.
agustus
Pedoman Deteksi Resiko Kehamilan
Propinsi Jawa Barat,2011. Hal 7-52. 11.
Hal 23-82.
5.
1 st .
Dasar
Di
Dan Persalinan. Dinas Kesehatan
pelayanan
antenatal. Depkes RI Jakarta, 2007.
4.
Kesehatan
Ibu
2013.Hal 21-57
Nasional, 2010. hal 37. 3.
Kesehatan
Rujukan”. Ed
Nasional/Badan
Perencanaan
Laporan bulanan puskesmas Klari,
Juli 2017
“Ringkasan Peta Jalan Percepatan Tujuan
Departemen
Kabupaten Karawang Januari 2017 –
Indonesia - 2015. pdf .
Pencapaian
2nd .
Ed
28.
indonesia/profil-kesehatan-
2.
antenatal
Kesehatan RI. Jakarta. 2012. hal. 1-
/
development / resources / download / pusdatin
pelayanan
terpadu.
39. Di unduh 20 agustus 2017 http:// www
Pedoman
12.
Pedoman
Instrumen
Penilaian
Kinerja Puskesmas Provinsi Jawa Barat. Ed 1st. pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bandung . Hal 22-6.