APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA SURABAYA BERBASIS WEB
Farizha Aulia Martakusuma dan Khomsin, ST., MT. Jurusan Teknik Geomatika ITS-Sukolilo, Surabaya 60111 Email:
[email protected] [email protected],,
[email protected] Abstrak
Kota Surabaya memiliki fasilitas pelayanan kesehatan (puskesmas induk dan rumah sakit) dengan jumlah dan kapasitas cukup besar, namun masih sering terjadi penumpukan pasien atau overload. overload. Penyebab terjadinya overload pasien overload pasien adalah masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui lokasi pelayanan kesehatan terdekat dari daerah tempat tinggalnya, serta kurangnya informasi yang diterima diter ima oleh masyarakat Surabaya mengenai fasilitas yang dimiliki oleh pelayanan kesehatan tersebut. Maka dari itu diperlukan sistem informasi geografis mengenai lokasi dan fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya untuk mempermudah masyarakat Surabaya memperoleh informasi mengenai pelayanan kesehatan di Kota Surabaya. Pada Tugas Akhir ini dilakukan pembuatan web SIG Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Kota Surabaya dengan menggunakan peta kota Surabaya yang telah tersedia. Pengolahan data spasial menggunakan ArcGIS serta MapServer dan pembuatan tampilan web menggunakan free website builder Wix. Wix. Hasil yang diperoleh dari pembuatan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Kota Surabaya ini adalah program aplikasi berbasis web yang dapat menunjukkan informasiinformasi mengenai lokasi dan fasilitas yang dimiliki oleh pelayanan kesehatan, terutama puskesmas induk dan rumah sakit, sakit, yang berada di Surabaya. Surabaya. Kata ku nci : W eb SI SI G, Puske Puskes smas I ndu k, Rumah Sakit, L okasi, okasi, F asil asil itas.
PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal-balik atas masalah masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional, dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. Tujuan sistem rujukan adalah untuk meningkatkan mutu, cakupan, dan efisiensi pelayanan kesehatan secara terpadu (Safrudin, 2007). Namun di Kota Surabaya sistem rujukan belum berjalan dengan maksimal sehingga berimbas dengan penumpukan atau overload pasien di rumah sakit tertentu.
Rumah sakit di Surabaya yang sering mengalami overload pasien overload pasien adalah Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soewandhi. Kapasitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soewandhi masih terbatas 189 tempat tidur. Padahal, jumlah pasien rawat inap dalam sebulan bisa mencapai lebih dari seribu orang (www.surabayapost.co.id ). Sedangkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo memiliki daya tampung 1.540 tempat tidur dan 100 brankar (kasur dorong). Meski daya tampungnya sangat besar namun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo masih sering terjadi overload pasien. Salah satu penyebab terjadinya penumpukan pasien di rumah sakit tertentu di Surabaya adalah masyarakat Surabaya banyak yang tidak 1
mengetahui lokasi pelayanan kesehatan terdekat dari daerah tempat tinggalnya. Dan penyebab lainnya adalah meski masyarakat tersebut mengetahui lokasi pelayanan kesehatan terdekat namun tidak mengetahui fasilitas pelayanan yang tersedia di pelayanan kesehatan tersebut. Penerapan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mem bantu dalam membuat kebijakan penyampaian informasi rujukan kepada masyarakat melalui perangkat desa di kelurahan atau di puskesmas, karena SIG memberikan kemudahan dalam mengakses, menyimpan, mengubah, dan updating data. Maka dengan adanya sistem informasi lokasi dan fasilitas pelayanan kesehatan (puskesmas induk dan rumah sakit) Kota Surabaya berbasis web SIG ini diharapkan dapat membantu Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surabaya dalam mengambil kebijakan mensosialisasikan sistem rujukan pelayanan kesehatan di Kota Surabaya. Rumusan Masalah Informasi mengenai lokasi dan fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya masih kurang sehingga masyarakat Surabaya cenderung berobat langsung ke RSUD, yang mengakibatkan penumpukan pasien. Batasan Masalah Batasan masalah pada Tugas Akhir ini adalah: 1. Wilayah studi Kota Surabaya. 2. Data yang digunakan adalah data lokasi dan fasilitas pelayanan kesehatan puskesmas induk dan rumah sakit di Kota Surabaya. 3. Peta yang digunakan adalah peta digital Kota Surabaya tahun 1999 skala 1: 25000 dalam format shapefile (.shp). 4. Fasilitas yang dimaksud pada Tugas Akhir ini terbatas pada jenis pelayanan kesehatan yang disediakan.
Tujuan Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk memberikan informasi pada masyarakat Surabaya mengenai lokasi dan fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya. Manfaat Manfaat dari Tugas Akhir ini adalah: 1. Masyarakat Surabaya dapat mengakses informasi mengenai puskesmas induk dan rumah sakit di Surabaya dengan cepat dan mudah. 2. Masyarakat Surabaya memiliki alternatif untuk berobat selain ke RSUD. METODE PENELITIAN Lokasi Tugas Akhir Lokasi Tugas Akhir mengambil daerah Kota Surabaya. Kota Surabaya terletak pada 7⁰ 9’ LS – 7⁰ 21’ LS dan 112⁰ 36’ BT – 112⁰ 54’ BT dan secara geografis, Kota Surabaya berbatasan dengan: Utara : Selat Madura, Selatan : Kabupaten Sidoarjo, Timur : Selat Madura, dan Barat : Kabupaten Gresik.
Gambar 1 Lokasi Tugas Akhir (www.dishubsurabaya.org)
Data dan Peralatan Data Data yang dibutuhkan dalam Tugas Akhir ini adalah : 1. Peta digital Kota Surabaya tahun 1999 skala 1: 25000 dalam format shapefile (.shp). 2. Data lokasi dan jenis pelayanan puskesmas induk dan rumah sakit 2
di Kota Surabaya dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah : a. Perangkat keras (hardware) : Notebook Lenovo Z470 GPS Handheld Garmin Oregon 550 b. Perangkat lunak ( software) : Microsoft Excel Autodesk Land Desktop 2004 ArcGIS 9.3 MapServer Notepad++ Wix
Metodologi Penelitian Identifikasi Awal
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Non Spasial
Pada tahap ini, kegitan-kegiatan yang dilakukan adalah : Identifikasi Awal Bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan. Adapun permasalahan dalam Tugas Akhir ini adalah bagaimana membuat media informasi berupa Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web mengenai sistem informasi pelayanan kesehatan di Kota Surabaya. Studi Literatur Bertujuan untuk mendapatkan referensi yang berhubungan dengan pembuatan Sistem Informasi Geografis, perancangan web SIG, pemahaman sistem upaya rujukan kesehatan, pengertian puskesmas dan rumah sakit, dan literatur lainnya yang mendukung baik dari buku, jurnal, internet, dan lain-lain. Pengumpulan Data Mengumpulkan data berupa peta digital Kota Surabaya tahun 1999 skala 1: 25000 dalam format shapefile (.shp), data puskesmas induk dan rumah sakit di Kota Surabaya dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surabaya. 2. Tahap Pengolahan Data Pada tahapan ini dilakukan pengolahan data yang telah didapat dan data penunjang lainnya, meliputi : Pengolahan Data - Pengolahan data spasial dan data non spasial atau tabular. Pada pengolahan data spasial berupa peta digital Kota Surabaya tahun 1999 skala 1: 25000 dalam format shapefile (.shp). Pada pengolahan data tabular basisdata yang diperoleh di-kumpulkan dan digabung dengan peta digital . - Perancangan sistem informasi geografis berbasis web dengan menggunakan MapServer se bagai web server dan Wix
Data Spasial Tahap Persiapan
Pengabungan Data Spasial dan Non Spasial
Perancangan Web GIS
Pengolahan Data
Analisis Data Tahap Pengolahan Data
Penyusunan La oran
Tahap Akhir
Gambar 2 Diagram Alir Tahapan Tugas Akhir
Berikut adalah penjelasan diagram alir metode penelitian : 1. Tahap Persiapan
3
sebagai pembangun interface web. Analisis Data Data yang telah diolah kemudian dianalisis sedemikian rupa se-hingga didapatkan suatu hasil berupa informasi jumlah, persebaran dan fasilitas puskesmas induk dan rumah sakit di Surabaya serta kesimpulan yang nantinya di-gunakan untuk menyusun laporan Tugas Akhir. 3. Tahap Akhir Penyusunan Laporan Penyusunan Laporan merupakan tahap akhir dari Tugas Akhir ini.
Adapun penjelasan diagram alir di atas (Gambar 3) adalah:
Pengolahan Data Data fasilitas puskesmas induk dan rumah sakit Surabaya
Pengolahan Data Spasial dan Tabular
Koordinat hasil groundtruth dengan GPS
Plotting koordinat puskesmas dan rumah sakit
Perancangan Sistem Informasi
Peta digital Kota Surabaya skala 1: 25000 format .shp
Konfigurasi peta
a. Pengolahan Data Spasial dan Tabular Data non spasial atau tabular yang digunakan yaitu data lokasi dan jenis pelayanan puskesmas induk dan rumah sakit di Kota Surabaya dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surabaya. Kemudian dilakukan groundtruth untuk pengambilan data koordinat langsung di lapangan menggunakan GPS . Selain memperoleh koordinat, groundtruth bertujuan untuk double-check dan update data jika informasi data ada yang berubah. Hasil groundtruth digabung dengan data lokasi dan jenis pelayanan puskesmas induk dan rumah sakit di Kota Surabaya. Hasil groundtruth kemudian di plotting menjadi data spasial dalam format shapefile (.shp) menggunakan ArcGIS 9.3 beserta peta digital Kota Surabaya skala 1: 25000 dalam format shapefile (.shp) menjadi data spasial yang digunakan dalam Tugas Akhir ini.
HTML Script
Pemanggilan Script
Tidak Script berjalan
dengan baik
Keterangan
Menggunakan Program: 1.Microsoft Excel 2007 2.ArcGIS 9.3 3. Notepad++ 4.Mapserver 5.Wix
Ya Pembuatan interface web
Web SIG tampil dalam web browser secara offline
b. Perancangan Sistem Informasi Pada tahap ini dilakukan pembuatan konfigurasi peta (.map) menggunakan Notepad++ untuk mendefinisikan susunan peta, legenda, dll. Kemudian pembangunan web server menggunakan Mapserver serta pembuatan interface peta menggunakan framework Chameleon. Pembuatan tampilan interface web menggunakan free website builder Wix. Setelah pembuatan tampilan web, dilakukan uji coba pemanggilan script melalui browser .
Web SIG tampil dalam web browser secara online
Gambar 3 Diagram Alir Pengolahan Data
4
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan Data Non Spasial atau Tabular Data non spasial atau tabular yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah data lokasi dan jenis pelayanan puskesmas induk dan rumah sakit di Kota Surabaya dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surabaya dan data groundtruth. Hasil groundtruth menunjukkan ada perubahan pada informasi data, tepatnya puskesmas induk. Dikarenakan banyak puskesmas induk yang berpindah tempat atau renovasi. Kemudian data yang diperoleh digabung menjadi: Data lokasi dan fasilitas puskesmas induk di Surabaya
Tabel 5. Data Lokasi dan Fasilitas Rumah Sakit Khusus di Surabaya
Data lokasi dan fasilitas rumah sakit ibu dan anak (RSIA) di Surabaya Tabel 7. Data Lokasi dan Fasilitas Rumah Sakit Ibu dan Anak di Surabaya
Tabel 1. Data Lokasi dan Fasilitas Puskesmas Induk di Surabaya
Data lokasi dan fasilitas rumah sakit bersalin (RSB) di Surabaya Tabel 9. Data Lokasi dan Fasilitas Rumah Sakit Bersalin di Surabaya
Data lokasi dan fasilitas rumah sakit umum (RSU) di Surabaya Tabel 2. Data Lokasi dan Fasilitas Rumah Sakit Umum di Surabaya
Pengolahan Data Spasial Secara keseluruhan dari Tugas Akhir ini didapatkan hasil pengolahan data spasial yaitu:
Data lokasi dan fasilitas rumah sakit khusus (RSK) di Surabaya
5
Gambar 4. Peta Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan
Peta persebaran puskesmas induk dan rumah sakit di Surabaya (Gambar 4) memiliki sembilan layer . Layer Kecamatan, layer Jalan Lokal, layer Jalan Utama, dan layer Jalan Nasional berasal dari peta digital Kota Surabaya tahun 1999 skala 1: 25000. Sedangkan layer Puskesmas, layer Rumah Sakit Umum (RSU), layer Rumah Sakit Khusus (RSK), layer Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), dan layer Rumah Sakit Bersalin (RSB) merupakan hasil plotting data koordinat yang diperoleh dengan groundtruth. Peta ini berisi informasi mengenai lokasi dan fasilitas puskesmas induk dan rumah sakit yang ada di Surabaya. Peta ini dapat digunakan pemerintah atau masyarakat untuk mengetahui lokasi pusat pelayanan kesehatan terdekat dari lokasi pengguna, tepatnya puskesmas induk atau rumah sakit, serta memberi informasi fasilitas yang dimiliki oleh pusat pelayanan kesehatan tersebut. Tampilan Web SIG Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Kota Surabaya terdapat 5 menu utama, yaitu: a. Home, berupa tampilan awal dari web yang berisi kata pengantar mengenai sistem informasi ini.
Gambar 5. Halaman Utama
b. Puskesmas, berupa halaman yang berisi klasifikasi puskesmas induk di Surabaya yang dibagi berdasarkan wilayah. Tiap klasifikasi memiliki link ke sub-menu yang berisi klasifikasi puskesmas induk yang dipilih, contoh Puskesmas Surabaya Pusat.
Gambar 6. Halaman Puskesmas
Pada sub-menu Puskesmas Surabaya Pusat akan muncul halaman yang berisi puskesmas induk yang ada di Surabaya Pusat. Tiap gambar memiliki link ke halaman berisi informasi terperinci dari fasilitas puskesmas induk tersebut.
6
Gambar 7. Halaman Puskesmas Surabaya Pusat
Gambar 10. Halaman Rumah Sakit Umum di Surabaya
Gambar 8. Halaman Contoh Sebuah Puskesmas
Gambar 11. Halaman Contoh Sebuah Rumah Sakit Umum
c. Rumah Sakit, berupa halaman yang berisi klasifikasi rumah sakit di Surabaya yang dibagi berdasarkan jenis rumah sakit. Tiap klasifikasi memiliki link ke sub-menu yang berisi klasifikasi rumah sakit yang dipilih, contoh Rumah Sakit Umum.
d. Peta Web¸ berupa halaman yang memuat peta Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Kota Surabaya.
Gambar 9. Halaman Rumah Sakit Gambar 12. Halaman Peta Web
Pada sub-menu Rumah Sakit Umum Surabaya akan muncul halaman yang berisi rumah sakit umum yang ada di Surabaya. Tiap gambar memiliki link ke halaman berisi informasi terperinci dari fasilitas rumah sakit tersebut.
e. Contact , merupakan halaman yang memberikan fasilitas kepada pengguna yang ingin menyampaikan pendapat ataupun pertanyaan.
7
Pada bagian bawah Map terdapat beberapa informasi yaitu skala, proyeksi, satuan peta, koordinat sisi-sisi peta serta koordinat kursor.
Panel utara, jarak, posisi
Gambar 13. Halaman Contact
Uji Coba Tools Penunjang Aplikasi Tools pada peta diberikan untuk membantu pengguna memahami informasi yang terdapat dalam peta. Dari sekian banyak tools yang disediakan, tools yang sering dipakai adalah: = Zoom In, digunakan untuk memperbesar tampilan peta. Cara penggunaan yaitu dengan menekan kursor pada titik yang ingin diperbesar sesuai ke perluan. = Zoom Out , digunakan untuk memperkecil tampilan peta. = Zoom Full Extend , digunakan untuk melihat peta secara keseluruhan. = Recenter , digunakan untuk membuat area yang dituju menjadi di tengah. = Identify Feature, berfungsi untuk mengidentifikasi object pada peta. Cara penggunaan yaitu dengan menekan kursor di area yang dituju. Legend Panel menunjukkan layer yang terdapat pada peta. Centang checkbox untuk menampilkan layer , dan pilih radiobutton pada layer yang akan diidentifikasi.
Gambar 15. Tampilan Informasi Tambahan
Uji Coba Identifikasi Data Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui informasi yang terdapat pada suatu data. Uji coba ini dilakukan dengan cara memilih tombol Identify Feature kemudian menekan dengan kursor data yang ingin diidentifikasi. Informasi tersebut akan muncul pada window baru.
Gambar 16. Hasil Identify Feature
Analisis Data a. Puskesmas Induk Tabel 10. Tabel Puskesmas Induk di Surabaya
Wilayah Surabaya
Surabaya Pusat
8
Surabaya Utara
12
Surabaya Timur
14
Surabaya Selatan
15
Surabaya Barat
12
TOTAL
Gambar 14. Legend Panel
Jumlah
61
Berdasarkan tabel Puskesmas Induk di Surabaya dapat disimpulkan bahwa terdapat 8 puskesmas induk di Surabaya Pusat, 12 puskesmas induk di Surabaya Utara, 14 puskesmas induk di Surabaya 8
Timur, 15 puskesmas induk di Surabaya Selatan, dan 12 puskesmas induk di Surabaya Barat dengan total keseluruhan 61 puskesmas induk di Surabaya. Secara umum, puskesmas induk di Surabaya memiliki fasilitas standard berupa fasilitas Poliklinik Umum, Poliklinik Gigi, Poliklinik BKIA, Klinik Gizi, Klinik Sanitasi, Laboratorium, dan Apotek. Namun, dalam perkembangannya beberapa puskesmas induk memiliki fasilitas yang lebih lengkap seperti memiliki Instalasi UGD, fasilitas Rawat Inap, Persalinan 24 Jam, dan Poliklinik Spesialis (Mata, THT, Lansia, TB, Paliatif, dll).
Gambar 17 Persebaran Puskesmas Induk di Surabaya
Gambar di atas (Gambar 17) merupakan tampilan peta yang menunjukkan persebaran puskesmas induk di Surabaya. Pada peta, garis-garis berwarna merah ( ) merupakan jalan lokal sedangkan garis-garis berwarna hitam ( ) merupakan jalan utama. Berdasarkan peta di atas dapat dilihat persebaran puskesmas induk di Surabaya cenderung menyebar dan masuk ke pelosok rumah penduduk. Sesuai dengan fungsinya, puskesmas memberikan pelayanan kesehatan yang mudah untuk diakses oleh masyarakat sehingga lokasinya cenderung di tempatkan pada pemukiman penduduk.
b. Rumah Sakit Tabel 10. Tabel Rumah Sakit di Surabaya
Jenis Rumah Sakit
Jumlah
Rumah Sakit Umum
35
Rumah Sakit Khusus
9
Rumah Sakit Ibu dan Anak
6
Rumah Sakit Bersalin
7
TOTAL
57
Rumah sakit dibedakan berdasarkan sifat atau jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Secara garis besar rumah sakit terbagi menjadi empat yaitu rumah sakit umum, rumah sakit khusus, rumah sakit ibu dan anak, dan rumah sakit bersalin. Rumah sakit umum menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan medis dasar dan pelayanan spesialis, rumah sakit khusus lebih menekankan pada pelayanan kesehatan pada penyakit tertentu, rumah sakit ibu dan anak menyediakan fasilitas untuk kesehatan ibu dan anak, sedangkan rumah sakit bersalin menyediakan fasilitas untuk pasien yang hendak bersalin. Gambar di bawah (Gambar 18) merupakan tampilan peta yang menunjukkan persebaran puskesmas induk di Surabaya.
Gambar 18 Persebaran Rumah Sakit di Surabaya
Telah dijelaskan sebelumnya bahwan garis-garis berwarna hitam ( ) merupakan jalan utama. Berdasarkan peta di atas dapat
9
dilihat bahwa persebaran rumah sakit di Surabaya cenderung terletak di sepanjang jalan utama. Salah satu tujuannya adalah jika terjadi kasus kegawatdaruratan (kecelakaan, dll.) mudah dicapai oleh kendaraan. Analisis Program Penggunan MapServer dalam pembuatan peta terdapat kelebihan maupun kekurangan, yaitu: Penggunan MapServer dalam pembuatan peta terdapat kelebihan maupun kekurangan, yaitu: Kelebihan: Open source, bebas biaya Tersedia template Chameleon sehingga tidak harus membuat template dari awal. Template yang ada dapat di-edit sesuai kebutuhan. Kekurangan: Proses installing program MapServer melalui proses yang cukup panjang serta bagian installer dari program terpisah pisah sehingga cukup rumit. Tidak ditujukan untuk SIG dengan full application Jika harus updating data maka harus diubah dari software SIG seperti ArcGIS 9.3. Sedangkan pembuatana interface web menggunakan Wix. Adapun kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: Kelebihan: Wix merupakan free website builder sehingga untuk free user tidak perlu mengeluarkan biaya. Banyak template menarik tersedia yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan website. Tanpa perlu scripting , cukup drag and click . gratis. Domain dan hosting Kekurangan: Wix cukup lambat pada awal akses halaman web dikarenakan
Wix meng-upload seluruh halaman serta gambar dalam web. Untuk free user , nama domain cukup panjang sehingga tidak praktis. Untuk free user , pada halaman web akan muncul iklan dari Wix.
Program ini merupakan langkah awal yang masih memungkinkan untuk dikembangkan lebih jauh lagi sehingga lebih user-friendly. Pada program ini masih terdapat kekurangan seperti belum mampu menjawab jika pengguna bermaksud untuk mencari sebuah pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas tertentu. Sebab untuk mengakomodir kebutuhan tersebut dibutuhkan program yang bersifat multiple query. Program ini juga masih belum mampu memberikan alternatif pelayanan kesehatan terdekat jika suatu pelayanan kesehatan di suatu tempat tersebut telah penuh. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari Tugas Akhir ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Penggunaan MapServer (MS4W) dan Wix cukup memadai untuk membangun web SIG Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Kota Surabaya. 2. Total keseluruhan terdapat 61 puskesmas induk dan 57 rumah sakit di Surabaya. 3. Groundtruth perlu dilakukan selain untuk mendapat koordinat juga untuk memastikan kebenaran data yang diperoleh. Saran Beberapa hal yang diharapkan dapat dikembangkan di masa mendatang adalah sebagai berikut:
10
1. Pada web SIG Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Kota Surabaya diharapkan dapat dikembangkan tidak hanya puskesmas induk dan rumah sakit saja tetapi mencakup keseluruhan pelayanan kesehatan di Surabaya seperti klinik kesehatan atau laboratorium. 2. Perbaikan user-interface pada peta dan web sehingga tampilan dapat lebih menarik dan lebih mudah digunakan oleh pengguna. DAFTAR PUSTAKA
Abdullahi, F. B., Lawal, M.M., dan Agushaka, J.O. 2010. “Design and Implementation of A Web-based GIS for Public Healthcare Decision Support System in Zaria Metropolis”. IJRRAS 4 (4) : 435-439. Andrew, R. dan Jaelani, L.M. 2011. Perancangan Sistem Informasi Geografis Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur Berbasis Web. Surabaya: Teknik Geomatika FTSP-ITS. Bachtiar, D. 2012. “Ruang Perawatan Overload - Relokasi Pasien RSU dr Soetomo Mendesak ”. Seputar Indonesia (Surabaya), 25 Februari.
. Dikunjungi pada tanggal 26 Maret, jam 18.02. Dharmaputeri, E. 2010. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pelayanan Kesehatan Kota Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum GIS. Depok: Universitas Gunadharma. Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Surabaya. . dikunjungi pada tanggal 26 Maret 2012, jam 22.54. Efendi, F., dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas:
Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Gao, S., Mioc, D., Anton, F., dan Oldfield, E. 2008. “Geospatial Services for Decision Support On Public Health”. 1361-1366. Laksono, C. P. dan Sukojo, B. M. 2011. Pembuatan Sistem Informasi Kelautan Berbasis Web (Studi Kasus Wilayah Pesisir dan Pantai Di Selat Madura). Surabaya: Teknik Geomatika FTSPITS. Prahasta, E. 2007. Sistem Informasi Geografis: Membangun Aplikasi Web Based GIS dengan MapServer. Bandung: Penerbit Informatika. Surabaya Post. 2012. “Berlakukan Sistem Rujuk Pasien Meski Tanpa Indikasi Medis”. Surabaya Post Online (Surabaya), 6 Februari. . Dikunjungi pada tanggal 26 Maret 2012, jam 16.34.
11